• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH UPACARA BENDERA TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA DI SMP NEGERI 14 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH UPACARA BENDERA TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA DI SMP NEGERI 14 BANDUNG."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH UPACARA BENDERA TERHADAP SIKAP

NASIONALISME SISWA DI SMP NEGERI 14 BANDUNG (Studi korelasional di SMP Negeri14 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh : Yanti Nurhayati

0906224

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Oleh:

YANTI NURHAYATI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

©YANTI NURHAYATI 2013 Universitas Pendidikan Iindonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindung undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

0906224

PENGARUH UPACARA BENDERA TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA (STUDI KORELASIONAL DI SMPN 14

BANDUNG)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd. NIP. 19590714 198601 1 001

Pembimbing II

Dr. Kokom Komalasari, M.Pd. NIP. 19721001 200112 2 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

(4)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tempat : Gedung FPIPS

Panitia ujian :

1. Ketua :

Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 197008141199402 1 001

2. Sekertaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed.

NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji :

3.1

Prof. Dr.H. Endang Danial AR.,M.Pd. NIP. 19500502 197603 1 002

3.2

Dr. Prayoga Bestari, S.Pd., M.Si. NIP. 19750414 200501 1 001 3.3

(5)

i

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Yanti Nurhayati, (0906224), “Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Siswa di SMP Negeri 14 Bandung ”.

Sikap nasionalisme harus tertanam sejak dini sehingga membentuk suatu karakter generasi penerus bangsa yang cinta dan menghargai tanah air. Upacara bendera di sekolah bertujuan untuk menjadikan siswa memiliki sikap nasionalisme yang baik sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional membangun anak-anak bangsa yang memiliki mental dan kepribadian bangsa.

Penelitian ini didasarkan pada tiga permasalahan, yaitu: (1) Bagaimana peresepsi siswa terhadap pelaksanaan Upacara bendera di SMP Negeri 14 Bandung, (2) Bagaimana sikap nasionalisme siswa di SMP Negeri 14 Bandung, (3) Bagaimana pengaruh upacara bendera terhadap sikap nasionalisme siswa di SMP Negeri 14 Bandung.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode korelasional pearson product moment. Pengumpulan data dilakukan melalui angket, studi literatur dan studi dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 14 Bandung.

(6)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Yanti Nurhayati, (0906224), Influence Attitudes Toward Nationalism Ceremony Students at SMP Negeri 14 Bandung.

Attitude of nationalism must be embedded early on so as to form a character generation who love and appreciate homeland. Flag ceremony at the school aims to make students have a good attitude nationalism in accordance with the function and purpose of national education to build the nation's children who have mental and personality of the nation. The study was based on three issues, namely: (1) How peresepsi students on the implementation of the flag ceremony at SMP Negeri 14 Bandung, (2) What is the attitude of nationalism students at Junior High School 14 Bandung, (3) How does the flag ceremony on the attitudes of students in nationalism SMP Negeri 14 Bandung.

The approach used in this study is a quantitative approach by using the Pearson product moment correlation method. The data was collected through questionnaires, the study of literature and documentation. Subjects in this study were students of SMP Negeri 14 Bandung.

(7)

vi

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaaat Penelitian ... 5

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Upacara Bendera ... 9

1. Pengertian Upacara Bendera ... 9

2. Dasar Hukum Pelaksanaan Upacara Bendera ... 9

3. Tujuan Upacara Bendera ... 10

4. Pelaksanaan Upacara Bendera di Sekolah... 11

B. Sikap Nasionalisme ... 18

1. Pengertian Sikap ... 18

2. Pembentukan dan Perubahan Sikap ... 20

a. Pembentukan Sikap ... 20

b. Perubahan Sikap ... 20

3. Pengertian Nasionalisme ... 22

4. Ciri-ciri Sikap Nasionalisme ... 25

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nasionalisme ... 34

(8)

vii

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C. Upacara Bendera dalam Meningkatkan Sikap Nasionalisme ... 36

D. Penelitian Terdahulu ... 37

E. Hipotesis ...… ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A. Metode dan Pendekatan Penelitian ... 41

1. Metode Penelitian ... 41

2. Pendekatan Penelitian ... 41

B. Operasional Variabel ... 42

1. Variabel Bebas (X) ... 42

2. Variabel Terikat (Y) ... 42

C. Populasi dan Sample Penelitian ... 43

1. Populasi Penelitian ... 43

2. Sampel Penelitian ... 45

D. Prosedur Penelitian Lapangan ... 46

1. Tahap Persiapan Lapangan ... 47

2. Tahap Pelaksanaan Lapangan ... 49

E. Teknik Pengumpulan Data ... 49

1. Angket ... 49

2. Studi Dokumentasi ... 50

3. Studi Pustaka ... 51

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 51

1. Pengujian Instrumen Penelitian ... 51

2. Uji Validitas ... 52

3. Koefisien Determinan ... 62

H. Penafsiran Data Angket ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65

A. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Bandung... 65

1. Profil Sekolah ... 65

2. Visi dan Misi Sekolah ... 65

a. Visi Sekolah ... 65

b. Misi Sekolah ... 65

3. Keadaan Fasilitas Sekolah . ... 65

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 70

(9)

viii

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Uji Hipotesis ... 71

3. Koefisien Determinan ... 71

4. Analisis Regresi ... 73

5. Gambaran Variabel Penelitian Pengaruh Upacara Bendera terhadap Sikap Nasionalisme Siswa di SMP Negeri 14 Bandung ... 73

a. Pengaruh Upacara Bendera (Variabel X) ... 73

b. Sikap Nasionalisme Siswa (Variabel Y) ... 88

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 107

1. Peresepsi Siswa terhadap Pelaksanaan Upacara Bendera di SMP Negeri 14 Bandung ... 107

2. Sikap Nasionalisme Siswa di SMP Negeri 14 Bandung ... 112

3. Pengaruh Upacara Bendera terhadap Sikap Nasionalisme Siswa di SMP Negeri 14 Bandung ... 118

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 125

A. Kesimpulan ... 125

B. Rekomendasi ... 126

1. Bagi Sekolah ... 126

2. Bagi Guru ... 126

3. Bagi Siswa ... 126

4. Peneliti Selanjutnya ... 127

DAFTAR PUSTAKA ... 128 LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

(10)

1

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fenomena yang terdapat dikalangan masyarakat seperti saat ini, telah menunjukan adanya penurunan budaya dan karakter bangsa. Hal ini terlihat dari gaya hidup, gaya berpakaian, pengunaan bahasa sehari-hari, pergaulan, sehingga rasa bangga akan merah putihpun semakin hari semakin berkurang di kalangan masyarakat. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi membawa dampak yang begitu besar terhadap pola pikir generasi muda saat ini, khususnya bagi pelajar yang selalu ingin mencoba hal-hal yang baru dan berbau modern walaupun hal tersebut tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Menurunnya nilai-nilai budaya bangsa, berarti terjadinya pengikisan nilai-nilai yang terdapat dalam ideologi negara Indonesia yaitu Pancasila, sehingga akan berdampak pada menurunya sikap nasionalisme dikalangan masyarakat khususnya kalangan pelajar.

Kondisi yang sangat memperihatinkan yaitu ketika Upacara bendera yang dilangsungkan di sekolah-sekolah atau instansi-instansi pemerintahan contohnya, Kegiatan Upacara Bendera yang dilaksanakan setiap hari senin hanya 30 menit saja masih banyak siswa yang tidak serius, ngobrol dengan santai, bercanda dengan temannya, tidak khidmatnya menyanyikan lagu Indonesia Raya dan hanya menganggap upacara berupa rutinitas saja.

Keadaan di atas tidak sesuai dengan apa yang terkandung di dalam makna dari upacara bendera di sekolah. Berdasarkan Direktorat Pembinaan Kesiswaan, Dikdasmen Dikbud, 1998 upacara bendera adalah “kegiatan pengibaran atau penurunan bendera kebangsaan RI Sang Merah Putih, yang dilaksanakan pada saat-saat tertentu atau saat yang telah ditentukan, dihadiri oleh siswa, diselenggarakan secara tertib dan khidmat, di sekolah”.

(11)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yaitu Ir. Sukarno pada pidato Hari Pahlawan 10 November 1961, beliau berkata “bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa-jasa pahlawannya”. Namun dalam kenyataanya upacara bendera hari senin yang merupakan salah bukti menghargai jasa-jasa pahlawan dilaksanakan tidak khitmat bahkan banyak sekolah yang melaksanakan upacara bendera hari seninnya 2 minggu satu kali.

Pentingnya upacara bendera di sekolah juga bertujuan untuk menanmkan dan membiasakan pelajar untuk memiliki sikap nasionalisme. Hal ini sesuai dengan tujuan upacara bendera di sekolah dari Direktorat pembinaan Kesiswaan, Dikdasmen, Dikbud, 1998 yaitu :

1. Membiasaskan bersikap tertib dan disiplin 2. Membiasakan berpenampilan rapi

3. Meningkatkan kemampuan memimpin 4. Membiasakan kesediaan dipimpin 5. Membina kekompakan dan kerjasama 6. Mempertebal rasa semangat kebangsaan

Untuk membangun anak-anak bangsa yang memiliki mental dan kepribadian bangsa diperlukan suatu usaha, salah satu yang terpenting adalah melalui pendidikan secara nasional. Pendidikan adalah suatu proses dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

(12)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negaranya sendiri atau kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran dan kekuatan bangsa, semangat kebangsaan.

Tujuan di atas nampak jelas, bahwa target dan sasaran yang ingin dicapai adalah terbinanya anak didik yang memiliki rasa kebangsaan yang tinggi sehingga bisa mengamalkannya ke dalam sikap dan prilaku sehari-hari. Untuk mencapai tujuan tersebut diperluakn suatu usaha melalui pendidikan di sekolah yang berupa membina, membangun, dan menyempurnakan potensi diri siswa menuju proses dewasaannya.

Nasionalisme dalam makna persatuan dan kesatuan bangsa identik dengan sebuah kesadaran individu suatu bangsa yang secara potensial atau aktual akan bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabdikan diri demi kemakmuran, kekuatan, serta keutuhan bangsa dan negara yang dicintainya.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Hans Kohn (1984:11), yang mengartikan arti Nasionalisme sebagai berikut:

Nasionalisme merupakan suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Perasaan sangat mendalam akan suatu ikatan yang erat dengan tanah tumpah darahnya, dan Nasionalisme tersebut semakin lama semakin kuat peranannya dalam membentuk semua segi kehidupan, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat pribadi.

(13)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Nasionalisme merupakan perwujudan dari raca cinta tanah air yang dijabarkan dalam bentuk keindahan dan kedamaian. Indikator yang mengarah kepada cinta tanah air ialah rasa cinta terhadap bangsa dan bahasa sendiri, cinta terhadap sejarah bangsa yang gilang gemilang, serta cinta kepada kemerdekaan dan benci terhadap penjajahan.

Berdasarkan pada uraian di atas, sikap nasionalisme harus dibentuk dan dibangun secara manifestasi melalui berbagai teori dan praktek, sehingga mampu menghasilkan sebuah paradigma dan realita. Dalam membangun sikap nasionalisme yang secara utuh memerlukan pemahaman dan organisasi berbasis gerakan untuk bertransaksi secara sosial dengan masyarakat, sehingga pada akhirnya terjadi interaksi kuat antara organisasi dan masa dalam satu ide, yaitu nasionalisme. Dari sumber dan kekuatan nasionalisme itu pulalah titik tolak untuk bergerak ke arah revolusi nasional sebagai gerakan perlawanan terhadap kejahatan dan ketidakadilan sistem yang mengatur manusia akan kepentingan para penguasa yang tidak bertanggung jawab yang sifatnya menjajah kaum lemah.

Sikap nasionalisme harus tertanam sejak dini sehingga membentuk suatu karakter generasi penerus bangsa yang cinta dan menghargai tanah air, sebagai generasi penerus bangsa kita sadar tidak cukup hanya menghargai jasa-jasa pahlawan namun kitapun harus mengemban tugas sebagai penerus bangsa yaitu melanjutkan perjuangan bangsa.

SMP Negeri 14 Bandung merupakan sekolah menengah pertama negeri dan memiliki akreditasi A yang sudah bertaraf nasional. Sekolah ini memiliki komitmen untuk membentuk siswa yang berprestasi dan memiliki karakter disiplin. Sekolah ini memiliki sarana dan prasana yang sudah memadai, salah satunya lapangan upacara yang dapat dijadikan tempat untuk melaksanakan upacara bendera hari senin. Namun, masih banyak siswa yang kurang khidmat ketika mendengarkan dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

(14)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan suatu masalah pokok di dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimana pengaruh upacara bendera terhadap sikap nasionalisme siswa di SMPN 14 Bandung? Berdasarkan masalah pokok tersebut, untuk mempermudah pembahasan penelitian, penulis menjabarkan masalah pokok ke dalam beberapa sub masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peresepsi siswa terhadap pelaksanaan upacara bendera di SMPN 14 Bandung?

2. Bagaimana sikap nasionalisme siswa di SMPN 14 Bandung?

3. Bagaimana pengaruh upacara bendera terhadap sikap nasionalisme siswa di SMPN 14 Bandung?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian yang akan penulis lakukan dibedakan atas tujuan umum dan tujuan khusus, sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh data pendapat siswa mengenai pengaruh upacara bendera terhadap mempertahankan sikap nasionalisme siswa di SMPN 14 Bandung.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mengungapakan:

a. Bagaimana peresepsi siswa terhadap pelaksanaan upacara bendera di SMPN 14 Bandung.

(15)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c. Bagaimana pengaruh upacara bendera terhadap sikap nasionalisme siswa di SMPN 14 Bandung.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pendapat siswa tentang makna besar pengaruhnya pembentukan karakter anak bangsa yang mempunyai sikap nasionalisme terhadap upacara bendera di SMPN 14 Bandung. 2. Secara Praktis

Sebuah teori tidak akan banyak bermakna apabila tidak diikuti oleh aplikasinya di lapangan, secara praktis penelitian ini diharapkan:

a. Bagi Peneliti, Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai nilai-nilai nasionalisme, khususnya tentang pembentukan karakter anak bangsa yang mempunyai sikap nasionalisme terhadap upacara bendera. b. Bagi sekolah, penelitian ini berguna dalam upaya meningkatkan sikap

nasionalisme siswa melalui bentuk kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler. c. Bagi siswa, penelitian ini berguna agar siswa mampu memahami tentang

pentingnya makna yang terkandung dalam upacara bendera sehingga dapat menanamkan sikap nasionalisme yang tinggi.

E. Definisi Oprasional

Untuk menghindari terjadinya salah tafsir dalam penelitian ini, maka diperlukan adanya suatu definisi oprasional agar tercipta presepsi yang sama dengan peneliti. Definisi oprasional yang perlu ditegaskan dalam penelitian ini sebagai berkut:

(16)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Menurut Rifa Athul Maghfiroh (2012:32) Upacara Bendera merupakan “salah satu perwujudan rasa nasionalisme yang mestinya di manfaatkan oleh siswa”. Indikator dari upacara bendera dalam melaksankan upacara bendera menurut Direktorat Pembinaan Kesiswaan, Dikdasmen, Dikbud, (1997:14-21) dan diolah olah penulis (2012) yaitu

a. Pengibaran bendera sang merah putih b. Mengheningkan cipta

c. Pembacaan teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 d. Pembacaan teks Pancasila

e. Amanat Pembina upacara f. Pembacaan do’a

2. Nasionalisme

Kata “nasionalisme” berasal dari kata “nasional” dan “isme”, yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebangsaan sebagai bangsa. Budiyanto (2006:31) nasionalisme adalah perasaan cinta atau bangga terhadap tanah air dan bangsanya dengan tetap menghormati bangsa lain karena merasa sebagai bagian dari bangsa lain di dunia. Indikator dari sikap nasionalisme menurut Agustarini (2012:53-60) yaitu :

a. Menjaga dan melindungi negara b. Sikap rela berkorban/ patriotisme c. Indonesia bersatu

d. Melestarikan budaya Indonesia e. Cinta tanah air

f. Bangga berbangsa Indonesia

g. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

F. Asumsi Penelitian

Asumsi dalam kamus Analisa Politik (Jack Plano dkk, 1994:9) merupakan “proposisi yang dianggap benar tanpa diperlukan pembuktian, asumsi juga dapat dikatakan sebagia pra-anggapan”.

Adapun dalam penelitian ini penulis memiliki asumsi sebagai berikut: 1. Upacara bendera dapat memberikan kontribusi positif dalam mempertahankan

(17)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Faktor-faktor yang menyebabkan siswa kurang memahami sikap nasionalisme dikarenakan siswa kurang khidmat dan tidak disiplin dalam mengikuti upacara bendera, tidak memahami makna yang terkandung dalam upacara bendera, serta arus globalisasi dan pendidikan juga kurang memberikan bobot tentang materi nasionalisme, kurang menanamkan jiwa kebangsaan, sehingga siswa kurang bangga memiliki bangsa yang merdeka dan kurang bangga memiliki lagu kebangsaan.

3. Sikap nasionalisme dapat mendorong siswa untuk lebih menghargai nilai kemerdekaan dan arti hidup dengan hal-hal yang positif.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I, merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, hipotesis, pendekatan dan metode penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II, merupakan pengembangan dari landasan teoritis yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji, kerangka berpikir, dan hipotesis.

Bab III, merupakan bab yang mengkaji tentang metodologi penlitian yang digunakan oleh peneliti.

Bab IV, merupakan bab yang mengkaji hasil penelitian dan menganalisis data yang telah ditemukan.

Bab V, merupakan bab terakhir yang merupakan kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian.

(18)

42

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yaitu berkaita dengan pengumpulan data untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih dan seberapakah tingkat hubungannya. Darmadi (2011: 165)

Penelitian korelasi memungkinkan pembuatan suatu prakiraan bagaimanakah hubungan antara dua variabel. Jika dua variabel mempunyai hubungan yang erat, koefisien korelasi akan diperoleh hampir 1,00 (atau 1,00). Jika dua variabel hampir tidak mempunyai hubungan, akan diperoleh koefisien hampir 0,00. Makin erat hubungan antara dua variabel, prakiraan yang dibuat berdasarkan hubungan tersebut semakin tepat. Darmadi (2011: 165)

2. Pendekatan penelitian

Dalam penelitian harus adanya pendekatan yang sesuai dengan jenis penelitiannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang dalam pengumpulan data-datanya menggunakan angka-angka atau hitungan. Sejalan dengan pendapat Sugiyono (2011:14), yaitu :

(19)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam Penelitian ini peneliti mencoba untuk menggambarkan sebuah fenomena atau fakta-fakta yang berkaitan dengan pengaruh upacara bendera terhadap sikap nasionalisme siswa di SMPN 14 Bandung. Setelah mendapatkan informasi atau data yang diperlukan, peneliti akan melakukan analisis terhadap informasi tersebut yang kemudian akan dilakukan tahap interpretasi terhadap informasi atau fakta-fakta yang ditemukan.

B. Operasional variabel

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas ini juga variabel pengaruh. Sebab variabel ini menerangkan tentang hubungan dengan fenomena yang diamati atau dikontrol. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu: Upacara Bendera

Upacara bendera merupakan bentuk pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah dalam rangka untuk menghargai jasa pahlawan yang telah gugur dan untuk membiasakan siswa menicintai negara Indonesia.

Indikator Upacara Bendera terdiri dari:

1. Pengibaran sang merah putih 2. Mengheningkan cipta

3. Pembacaan teks pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 4. Pembacaan teks Pancasila

5. Amanat Pembina Upacara 6. Pembacaan Do’a

2. Variabel terikat (Y)

(20)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

karakteristik variabel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu: sikap nasionalisme.

Sikap nasionaisme adalah sikap yang dimiliki individu, yaitu sikap bela Negara dan rasa cinta terhadap bangsanya tanpa harus menjelek-jelekan bangsa lain.

Adapun indikatornya sebagai berikut: 1. Menjaga dan melindungi negara 2. Sikap rela berkorban atau patriotisme 3. Indonesia bersatu

4. Melestarikan budaya Indonesia 5. Cinta tanah air

6. Bangga berbangsa Indonesia

7. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Berkaitan dengan populasi penelitian, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai populasi penelitian. Populasi penelitian adalah seluruh individu yang akan dikenai sasaran generalisasi dan sampel-sampel yang akan diambil dalam suatu penelitian. Hal ini berdasrkan pada pendapat Arikunto (2006: 130) bahwa “populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian”. Mengacu pada pendapat Suharsimi tersebut, maka populasi pada hakikatnya adalah keseluruhan subjek dalam penelitian. Sementara menurut Nazir (2005: 271) “populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan”. Dapatlah dipahami bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.

(21)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

VII dan VIII dikarenakan untuk kelas XI tidak boleh diganggu karena sedang sibuk menghadapi Ujian Nasional (UN), jadi jumlah populasinya yaitu 765.

Tabel 3.1

Jumlah Siswa SMPN 14 Bandung Kelas VII dan Kelas VIII Tahun Pelajaran 2012/2013

NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1

7A 17 13 30

7B 16 23 39

7C 17 22 39

7D 16 22 38

7E 16 22 38

7F 16 22 38

7G 16 22 38

7H 16 22 38

7I 16 23 39

2

8A 16 17 33

8B 20 24 44

8C 17 27 44

8D 17 26 43

8E 16 28 44

8F 15 29 44

8G 15 29 44

8H 18 26 44

8I 18 26 44

8J 18 26 44

JUMLAH 316 449 765

(22)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2006: 131) berpendapat bahwa “sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi penelitian”. Dengan demikian, sampel merupakan bagian dari populasi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 765 siswa. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini menggunakan tabel jumlah sampel berdasarkan tabel krejcie dan morgan. (tabel Krejcie dan Morgan terlampir).

Jadi Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini peneliti merujuk pada tabel jumlah sampel berdasarkan Tabel Krejcie dan didasarkan atas kesalahan 5 %, sehingga sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95 % terhadap populasi

Berdasarkan Tabel Kretje terlihat apabila jumlah populasi 700 maka sampelnya 248, dan bila jumlah populasi 800 maka sampelnya 260. Karena populasi penelitian ini sebesar 765, hampir mendekati nilai 800 maka besar sampel ditetapkan 250 peserta didik di SMP Negeri 14 Bandung. Jumlah kelas VII dan VIII berjumlah 19 kelas sehingga sampel dari setiap kelasnya yaitu :

13,16 (dibulatkan jadi 13)

Sumber : diolah oleh peneliti (2013)

Berdasarkan perhitungan di atas sampel untuk setiap kelas yaitu 13 siswa dan 3 kelas yang jumlahnya 14 siswa sehingga berjumlah 250 sampel. Berikut ini Rekapitulasi sampel tiap kelas :

(23)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Rekapitulasi Sampel tiap Kelas

NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH JUMLAH

RESPONDEN

1

7A 17 13 30 13

7B 16 23 39 13

7C 17 22 39 13

7D 16 22 38 13

7E 16 22 38 13

7F 16 22 38 13

7G 16 22 38 13

7H 16 22 38 13

7I 16 23 39 13

2

8A 16 17 33 13

8B 20 24 44 13

8C 17 27 44 13

8D 17 26 43 13

8E 16 28 44 13

8F 15 29 44 13

8G 15 29 44 13

8H 18 26 44 14

8I 18 26 44 14

8J 18 26 44 14

JUMLAH 316 449 765 250

Sumber : Tata Usaha (TU) SMPN 14 Bandung, diolah oleh peneliti

D. Prosedur Penelitian

(24)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

suatu penelitian ilmiah. Untuk memperoleh data yang diperlukan sesuai keingian peneliti, maka prosedur penelitian yang ditetapkan secara baik dan tepat harus dilakukan.

1. Tahap Persiapan Lapangan

Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan persiapan-persiapan yang berkaitan dengan tahap pelaksanaan penelitan. Tujuannya adalah agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan mencappai tujuan yang diharapkan.

Tahap ini diawali dengan membuat rancangan penelitan yang mencakup memilih masalah, melakukan studi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, menentukan metode dan pendekatan penelitian, menentukan variable penelitian, menentukan sumber data, menentukan dan menyusun instrumen penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan menyusun laporan penelitian. Setelah membuat rancangan penelitian selanjutnya peneliti mengajukan rancangan penelitian tersebut kepada Dosen Pembimbing I dan II, kemudian disetujui (acc) oleh Dosen Pembimbing I. Langkah selanjutnya dilakukan dengan menurus proses perizinan penelitian yang ditempuh melalui tahap-tahap berikut ini:

a) Mengajukan surat permohonan untuk melaksanakan penelitian kepada Ketua Jurusan PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.

(25)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

c) Setelah mendapatkan izin dari Pembantu Dekan I FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, penulis melanjutkan rekomendasi izin penelitian kepada Rektor Universitas Pendidikan Indonesia melalui Kepala Biro Administrasi (BAAK). d) Setelah mendapatkan izin penelitian dari Rektor Universitas Pendidikan, maka

peneliti meneruskan perizinan kepada kepala sekolah SMPN 14 Bandung

e) Setelah memperoleh izin dari Kepala Sekolah SMPN 14 Bandung penulis mulai melakukan penelitian dengan menggunakan intrumen penelitian berupa angket (kuesioner) kepada siswa di SMPN 14 Bandung.

Sebelum melakukan penelitian terhadap masalah yang telah ditetapkan penulis mengadakan beberapa persiapan sebaga berikut:

a. Membuat angket

Angket dibuat untuk mengungkap berbagai data yang diperlukan.angket yang dibuat mengacu kepada variabel yang telah ditetapkan dan sejumlah item pertanyaan dengan jenis angket tertutup.

Untuk membuat angket langkah-langkahnya sebagai berikut : 1) Merumuskan pertanyaan penelitian

2) Menyusun pertanyaan dengan disertai alternatif jawaban.

Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan sekala likert. Adapun skor yang diberikan untuk setiap jawaban responden sebagai berikut :

Tabel 3.3

Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert

(26)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pelaksanaan Lapangan

Berdasarkan hasil surat izin penelitian dari pihak yang bersangkutan maka penelitian pun mulai dilakukan. Peneliti melakukan penyebaran angket untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Dalam hal ini peneliti mengajukan pertanyaan yang telah disediakan dalam bentuk angket yang telah dibuat.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menghubungi pihak sekolah SMP Negeri 14 Bandung untuk meminta informasi dan meminta izin untuk penelitian

b. Menentukan responden yang akan dijadikan sampel penelitian

c. Menyebarkan angket (kuesioner) kepada 250 siswa kelas, VII, dan VIII yang telah ditetapkan sebagai responden

d. Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi responden

e. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan yang dianggap berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

f. Melakukan pengolahan data.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian.untuk mengumpulkan data tersebut peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut:

(27)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Angket digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi pengaruh Upacara Bendera terhadap sikap nasionalisme siswa di sekolah, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner/angket.

Menurut Danial dan Warisah (2007: 62) angket adalah alat untuk mengumpulkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Alat ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada responden sesuai dengan masalah penelitian. Angket yang dipilih peneliti dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup. Artinya jawaban angket telah disediakan oleh peneliti, selanjutnya responden tinggal memilih atau menjawab pilihan jawaban sesuai dengan pribadinya.

Adapun skor yang diberikan pada setiap jawaban pertanyaan dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (1994: 73); “Skala Likert adalah digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. ” Skala Likert mempunyai pertanyaan positif dan pertanyaan negatif yang berupa kata – kata antara lain ; sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Urutan pemberian bobot nilai untuk jawaban SS=5, S=4, RR=3, TS=2, STS=1 dan Sangat Tidak Setuju (STS)=1 untuk pertanyaan positif. Sedangkan untuk pertanyaan negatif berlaku sebaliknya. Jawaban–jawaban tersebut menunjukkan urutan atau kualitas berdasarkan intensitas sikap tertentu.

2. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mendapatkan data-data yang erat hubungannya dengan masalah yang akan diteliti, dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah data yang mendukung terhadap penelitian yang dilakukan. Teknik studi dokumentasi dijelaskan oleh suharsimi arikunto (2006: 158) sebagai berikut:

(28)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tertulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen, rapat, catatan harian dan sebagainya.

Pada penelitian ini studi dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti data, gambar siswa, gambar sekolah, dan lain-lain.

3. Studi pustaka

Studi pustaka adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengkaji buku-buku yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian. Teknik ini dimaksudkan agar peneliti dapat memperoleh informasi tambahan yang masih relevan dengan isu penelitian yang tidak dapat dari wawancara ataupun observasi.

F. Teknik pengolahan Analisi Data 1. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2008: 102) adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen yang digunakan untuk variabel penelitian itu harus teruji validitas dan reabilitasnya. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan bentuk Skala Likert.

Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup dengan bentuk skala Likert.Sugiyono (2008: 93) menyatakan bahwa:

Skala likert digunakan untuk mengukur siakap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan.

(29)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Untuk pernyataan positif, penilaiannya adalah: 5=Sangat Setuju

4=Setuju 3=Ragu-Ragu 2=Tidak Setuju

1=Sangat Tidak Setuju

Untuk pernyataan negatif, penilaiannya adalah: 1=Sangat Setuju

2=Setuju 3=Ragu-Ragu 4=Tidak Setuju

5=Sangat Tidak Setuju

Pendekatan yang digunakan dalam pengolahan data adalah pendekatan korelasi, karena dimaksudkan membuktikan hipotesis penelitian tentang ada tidaknya hubungan yang fungsional, linier,dan berarti antara variabel bebas (Upacara Bendera) dengan variabel terikat (sikap nasionalisme siswa). Hal ini sesuai dengan pendapat arikunto (2002: 213).” Pendekatan korelasi bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan, apabila ada berapa eratnya serta berarti atau tidaknya hubungan itu”.

Teknik pengolahan data penelitian ini menggunakan teknik statistik, karena teknik ini dapat digunakan untuk menghitung hubungan antara kedua variabel diatas (menghitung korelasi) sebagaimana Arikunto (2002: 214) mengemukakan bahwa: “..untuk menghitung besarnya korelasi kita menggunakan statistik. Teknik statistk ini dapat digunakan untuk menghitung hubungan antara variabel”.

(30)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dalam menjawab pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting. Untuk itu diperlukan dua macam tes atau uji, yakni uji validitas dan uji reliabilitas.

2. Uji Validitas

Dalam penelitian ini untuk menguji tingkat validitas dari instrument penelitian, penulis menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Adapun rumusnya sebagai berikut:

√{ }{ } Sumber : Arikunto (2006:170) Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah responden

= Jumlah skor X = Jumlah skor Y

= Jumlah hasil kali dari variabel X dan Variabel Y = Jumlah kuadrat dari Variabel X

= Jumlah kuadrat dari Variabel Y

Setelah harga rxy diperoleh, kemudian dilanjutkan untuk mencari kriteria validitas dengan taraf signifikan koefisien dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Sugiyono, 2010: 230)

t= √

(31)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Keterangan:

t= nilai t hitung n=jumlah responden

r=koefisien korelasi hasil r hitung

Suatu tes dikatakan valid apabila lebih besar t tabel taraf signifikan ditetapkan 0,95% dan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 serta menggunakan derajat kebebasan (db) = n-2 = 250-2 = 248 adalah 1,645. Maka t tabel adalah 1,645 sedangkan hasil perhitungan =1,96 pada setiap item pernyataan variabel X dan variabel Y ternyata semua lebih besar dari ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaa variabel X dan Y valid.

Jika instrumen itu valid, maka kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

Antara 0, 800 sampai dengan 1’00 Sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0’599 Cukup Tinggi Antara 0, 200 sampai dengan 0,399 Rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Sangat rendah

Sumber:sugiyono(2010:231)

Berdasarkan rumus perhitungan uji validitas yang telah dijelaskan, maka diperoleh hasil perhitungan uji validitas item pernyataan (angket) dari variabel X dan Variabel Y sebagai berikut:

(32)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan variabel X yaitu mengenai pengaruh Upacara Bendera dengan menggunakan rumus diatas diperoleh hasil: 29 item pernyataan valid dan 1 item pernyataan tidak valid, untuk no item 24 yang tidak valid diperbaiki kembali menjadi “Amanat Pembina Upacara itu sangat penting untuk kehidupan saya” untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.5

Rekafitulasi Besarnya Nilai r (Validitas) Variabel X

No Item Besarnya nilai r Hasil Uji

1 0,4 Valid

2 0,06 Valid

3 0,35 Valid

4 0,37 Valid

5 0,34 Valid

6 0,54 Valid

7 0,6 Valid

8 0,35 Valid

9 0,46 Valid

10 0,26 Valid

11 0,31 Valid

12 0,46 Valid

13 Valid

14 Valid

15 Valid

16 Valid

17 Valid

18 Valid

19 Valid

20 Valid

21 Valid

(33)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

23 Valid

Sumber : diolah oleh peneliti dengan bantuan Microsoft Exel

b) Validitas variabel Y ( sikap nasionalisme siswa)

Hasil perhitungan variabel Y yaitu mengenai sikap nasionaisme siswa di sekolah dengan menggunakan rumus di atas diperoleh hasil: 35 item pernyataan valid untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.6

(34)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

46 0,67 Valid

Sumber : diolah oleh peneliti dengan bantuan Microsoft Exelvalid

3. Uji Reabilitas

Pengujian Reliabilitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah suatu alat evaluasi memberikan hasil yang tetap sama walaupun diberikan pada subjek yang berbeda, waktu yang berbeda, dan tempat yang berbeda. Jika hasilnya sama maka alat evaluasi tersebut dapat dikatakan reliabel. Dalam persyaratan alat ukur instrumen dalam bentuk apapun, baik tes maupun skala yang digunakan, reabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Instrumen dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi, jika instrumen yang menjadi alat ukur tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk penghitungan reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach, sebagai berikut :

(35)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber : Sugiyono (2010:365)

Berdasarkan hasil penghitungan reabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang dihitung di dalam Microsoft Exel (data terlampir) dapat diperoleh reabilitas sebagai berikut :

Tabel 3.7

Rekafitulasi Besarnya Reabilitas

No Variabel Reabilitas Interpretasi Realibilitas

1 X 0,88 Tinggi Reliabel

2 Y 0,92 Tinggi Reliabel

Sumber : diolah oleh peneliti dengan bantuan Microsoft Exel

4. Uji Normalitas

Pengujian normalitas pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi penyebaran data. Uji kenormalan dilakukan secara parametrik dengan menggunakan penaksir rata-rata dan simpangan baku, maka dalam bagian ini akan diperlihatkan uji kenormalan atau uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mencari tahu apakah sampel yang dipakai dalam penelitian tersebut normal atau tidak. Kriteria uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan tolak ukur sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikansi atau Sig (2 -tailed) atau nilai probabilitas < 0,05 maka H1 diterima, artinya data berdistribusi tidak normal.

2. Jika nilai signifikansi atau Sig (2-tailed) atau nilai probabilitas > 0,05 maka H1 ditolak, artinya data berdistribusi normal.

Tabel 3.8

Pengujian Normalitas Data Untuk Variabel X One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

(36)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

N 250

Normal Parametersa Mean 120.7800

Std. Deviation 9.79609

a. Test distribution is Normal.

Sumber: Diolah Penulis menggunakan SPSS 16.0 2013

Dari data hasil pengujian di atas, bisa dilihat bahwa hasil dari pengujian normalitas adlah bahwa data dapat dinyatakan distribusi data normal.

Tabel 3.9

Pengujian Normalitas Data Untuk Variabel Y One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VAR00001

N 250

Normal Parametersa Mean 144.9440

Std. Deviation 10.82078

Asymp. Sig. (2-tailed) .525

a. Test distribution is Normal.

(37)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dari tabel 3.8 dan tabel 3.9 dapat disimpulkan bahwa distribusi penyebaran data untuk variabel upacara bendera dan sikap nasionalisme siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari signifikasi atau sig (2-tailed) pada upacara bendera (variabel X) dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 yaitu sebesar 0,302 > 0,05 maka H1 ditolak, artinya data berdistribusi Normal. Sedangkan nilai signifikansi atai sig (2-Tailed) yang didapat pada sikap nasionalisme (variabel Y) dengan menggunakan Program SPSS versi 16.0 yaitu sebasar 0,525 > 0,05 maka H1 ditolak, artinya data distribusi normal. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa distribusi penyebaran data untuk Variabel X dan Variabel Y berdistribusi Normal.

G. Uji Hipotesis

Hipotesis tidak pernah diuji kebenarannya, tetapi diuji validitasnya. Untuk menguji hipotesis diperlukan data atau fakta-fakta. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh hipotesis penenlitian yang telah disusun semula dapat diterima berdasrkan data yang telah terkumpul. Adapun proses yang penulis lakukan untuk uji hipotesis tersebut adalah dengan menggunakan cara :

1. Uji Regresi

(38)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini penulis menghitung analisis regresi dengan menggunakan regresi linier sederhana dengan rumus :

Sumber : Sugiyono (2005:237)

Selanjutnya dimasukan ke dalam persamaan regresi dan dimasukan nilai a dan b, sehingga persamaan regresinya . Melalui uji keterhubungan variabel X dan Y diperoleh thitung 111,375 > ttabel 1,96 berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka keterhubungan data antara variabel X dan Y signifikan atau berarti pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini menggambarkan bahwa terdapat hubungan ketergantungan variabel Y terhadap variabel X. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: “Terdapat hubungan yang signifikan

antara upacara bendera terhadap sikap nasionalisme” dapat diterima (data terlampir).

2. Uji korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antar variabel yang dianalisis. Analisis korelasi yang digunakan adalah korelasi Product Moment :

√{ }{ }

Sumber : Arikunto (2006:170) Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah responden

(39)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

= Jumlah skor Y

= Jumlah hasil kali dari variabel X dan Variabel Y = Jumlah kuadrat dari Variabel X

= Jumlah kuadrat dari Variabel Y

Pengujian selanjutnya yaitu uji signifkansi yang berfungsi untuk mengetahui makna hubungan variabel X terhadap Y sehingga digunakan uji statistik t, sebagai berikut :

=

Nilai tersebut dikonsultasikan dengan dengan mengambil dk=n-2 dan taraf keasalahn . Dengan keputusan:

maka tolah Ha artinya signifikan dan

maka tolak Ha artinya tidak signifikan

Adapun untuk mengetahui kadar pengaruhnya nilai r di atas selanjutnya dikonsultasikan untuk mengetahui kuat atau tinggi maupun lemah data rendahnya pengaruh variabel X terhadap Y. Kuat lemahnya korelasi ditentukan oleh besarnya r. Taksiran mengenai besarnya korelasi menurut Guilford dapar dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.10

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi

Koefisien Korelasi

Interval koefisien Klasifikasi

(40)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

0,200-0399

0,400-0,599

0.600-0,799

0,800-1,000

Rendah/ lemah

Sedang

Tinggi/kuat

Sangat tinggi/sangat kuat

sumber : (Sugiono, 2007:257)

3. Koefisien Determinasi

Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumusan koefisien determinan. Koefisien determinan adalah kuadrat dari koefisien korelasi Product Moment yang dikalikan dengan 100%. Derajat koefisien determinasi dicari dengan menggunakan rumus :

Sumber : Ridwan (2010:228)

Keterangan :

KD = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi 100 = Bilangan tetap

H. Penafsiran Data Angket

(41)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber : Muhamad Ali (Agustarini, 2012:68) Keterangan :

P = Prosentase jawaban

F = jumlah frekuensi dari setiap alternatif jawaban N = Jumlah responden

100% = Bilangan tetap

Setelah diperoleh prosentase jawaban yang disajikan dalam bentuk table maka tahap selanjutnya ditentukan kriteria penilaiannya. Untuk menentukan kriteria penilaian, maka dilakukan pedoman penilaian dengan menggunakan istilah yang dikemukakan oleh Suryadi dalam Kusmiati, (2004:81) yaitu :

0% = Ditafsirkan tidak ada 1% - 24% = Ditafsirkan sebagian kecil 25% - 49% = Ditafsirkan hampir setengahnya 50% = Ditafsirkan setengahnya

(42)

126

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bab terakhir ini, penulis akan memaparkan kesimpulan dari hasil penelitian yang penulis teliti di SMP 14 Bandung. Adapun tujuan dari penelitian ini peneliti memfokuskan Pengaruh Pelaksanaan Upacara Bendera terhadap Sikap Nasionalisme kesimpuan sebagai berikut:

1. Peresepsi siswa terhadap pelaksanaan upacara bendera di SMP Negeri 14 Bandung menunjukan tanggapan yang baik. Hal ini terbukti dengan sebagian besar siswa selalu mengikuti dan melaksanakan kegiatan upacara bendera hari senin dengan khidmat dan disiplin. Oleh karena itu, sangatlah penting bagi siswa untuk memperhatikan bagaimana mengikuti upacara dengan baik dan benar dalam keadaan baik dan disiplin.

2. Sikap nasionalisme siswa SMP Negeri 14 Bandung menunjukan bahwa sebagian besar memiliki sikap nasionalisme yang cukup tinggi, salah satunya dengan menunjukan Sikap menjaga dan melindungi Negara, rela berkorban, Indonesia bersatu, melestarikan budaya Indonesia, cinta tanah air, bangga berbangsa Indonesia dan menjungjung tinggi nilai kemanusiaan. Menunjukan hasil yang baik. Sehingga siswa SMP Negeri 14 Bandung memiliki sikap nasionalisme yang positif.

(43)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dengan nilai-nilai pancasila. Sikap nasionaisme siswa di SMP Negeri 14 Bandung sebagian besar menjukan sikap yang cukup baik. Berdasarkan tes statistik dengan menggunakan analisis regresi kedua variabel terdapat hubungan yang positif atau searah. Jadi semakin baik tingkat Upacara Bendera semakin tinggi pula Sikap Nasionalisme di SMPN 14 Bandung.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis mencoba memberi rekomendasi untuk kedepannya agar dapat mengoptimalkan tujuan yang penulis teliti , adapun rekomendasi yang penulis berikan sebagai berikut:

1. Sekolah

a. Sekolah lebih meningkatkan perhatiannya dalam pengembangan sikap nasionalisme sisiwa baik berupa dukungan dalam kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler kegiatan siswa

b. Sebelum melaksanakan upacara bendera sebaiknya siswa sebagai petugas upacara harus dilatih terlebih dahulu agar tidak ada kesalahan pada saat upacara berlangsung

2. Guru

a. Guru memberikan pemahaman kepada sisiwa mengenai rasa nasionalisme melalui kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kegiatan ekstrakulikuler

b. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar selalu menerapkan nilai-nilai nasionalisme di dalam lingkungan sekolah misalnya siswa disarankan untuk aktif pada saat upacara bendera, ikut serta sebagai pengurus osis, kegiatan Pramuka, Paskribra.

3. Siswa

(44)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Harus ikut berpartisipasi dalam kepengurusan upacara bendera karena upacara bendera merupakan sarana pembelajaran untuk menanamkan sikap nasionalisme

c. Siswa diharapkan terus mengikuti dan terus melakukan kegiatan positif dengan aktif dan partisipatif dalam kegiatan ekstrakurikuler maupun kegiatan lainnya dalam mengembangkan sikap nasionalisme

d. Mampu memahami dan menerapkan Tata Upacara Bendera di Sekolah dengan benar, baik sebagai petugas maupun peserta upacara.

4. Peneliti selanjutnya

a. Untuk penelitian selanjutnya penulis mengharapkan agar lebih teliti dan terampil dalam meneliti pengaruh upacara bendera terhadap sikap nasionalisme.

b. Dapat mengembangkan kembali penelitian mengenai pengaruh upacara bendera terhadap sikap nasionalisme.

c. Dapat menggunkan metode R& D untuk penelitian selanjutnya. 5. Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

a. Pihak jurusan PKn hendaknya lebih mengarahkan dan membimbing mahasiswa agar dapat lebih lancar dalam proses menyelesaikan skripsi. b. Menyediakan fasilitas atau pun sarana dan prasarana yang dapat

(45)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agustarini, Dwi. (2012). Pengaruh Orientasi dalam Proses Pembelajaran Kewarganegaraan dan Interaksi Guru dengan Siswa terhadap Peningkatan Sikap Nasionalisme (Studi Deskriptif pada Kelas VIII SMP Negeri 40 Bandung). Skripsi sarjana FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Azra, Azyumardi. (2006). Pancasila dan Identitas Nasional Indonesia: presfektif multikulturalisme Dalam Restorasi Pancasila, Mendamaikan Politik Identitas dan Medernitas. Bogor: Brigthen Press.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. (1995). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiyanto. (2006). Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga.

Creswell, John W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Danial, E. AR dan Nanan Warsiah. (2007). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn-FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Darmadi, Hamid. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Departemen Pendidikan Nasional. (1996). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Kemdiknas. 2010. Panduan Pendidikan Karakter. Jakarta: Dir. PSMP Dirjen Manajemen Dikdasmen Kemdiknas..

(46)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Iskandar, Yulis Resnia. (2011). Peranan Guru PKn dalam Mengembangkan Sikap Nasionalisme Siswa (Studi Deskriptif di SMA Laboratorium UPI Bandung). Skripsi sarjana FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Kohn, Hans. (1984). Nasionalisme Arti dan Sejarahnya. Jakarta: Erlangga.

Koten, Thomas. 2005. Nasionalisme kita masa kini; catatan dari balik kasus Ambalat (online). Tersedia dalam http://www.suara pembaruan.com.

Kusmiati, M. (2004). Peranan Tata Tertib Asrama dalam Menumbuhkan Prilaku Disiplin Siswa di Sekolah. Skripsi sarjana FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Kusumawati, Adik Nur. (2011). Kinerja Guru PKn dalam Meningkatkan Nasionalisme Siswa (Studi Deskriptif di SMA Negeri 1 Cisurupan Garut). Skripsi sarjana FPIPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Maghfiroh, Rifa Atul. (2012). Pengaruh Kegiatan Pramuka terhadap Upaya Peningkatan Sikap Nasionalisme Mahasiswa Anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka di UPI. Skripsi Sarjana pada PKn FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Mar’at. (1981). Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Mohammad Nazir. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia.

Mudyahardjo, R. (2001). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Riduwan. (2010). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Sekretariat Negara Republik Indonesia. (1998). Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (online). Tersedia dalam www.setneg.go

Smith, Anthony. (2003). Nasionalisme Teori, Ideologi, dan Sejarah. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(47)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sundari. (2009). Hubungan Antara Faktor Guru, Lingkungan, dan Siswa dengan

Sikap Nasionalisme di Kalangan Pelajar SMA” (Suatu Studi tentang Peran

Pembelajaran PKn untuk Menumbuhkembangkan Sikap Nasionalisme). Disertasi Doktor pada PKn SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Susilo, Taufik Adi. 2008. Soekarno Biografi Singkat 1901-1970. Jogjakarta: Garasi.

Suteng, Bambang. (2002). Pendidikan Kewarganegaraan kelas X. Jakarta: Erlangga.

Tilar. (2007). Mengindonesia Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia. Jakarta: Asdi.

Yatim, Badri. (2001). Soekarno, Islam dan Nasionalisme. Bandung: Penerbit Nuansa.

Komalasari, K & Su. (2007). Nasionalisme dan Upaya Demokrasi, vol. 1, no. 3, pp 553-562.

UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN PEMERINTAH

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

PP No. 66 Tahun 1951 Tentang Lambang Negara

PP No. 40 Tahun 1958 Tentang Bendera Kebangsaan

PP No. 44 Tahun 1958 Tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

INPRES No 14 Tahun 1981 Tentang Penyelenggaraan Pengibaran Bendera Merah Putih

KEPMENDIKBUD No. 0461/U Tahun 1984 tentang Pembinaan Kesiswaan

(48)

Yanti Nurhayati, 2013

Pengaruh Upacara Bendera Terhadap Sikap Nasionalisme Di SMPN 14 Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

http://pastiga-smaga.blogspot.com/2010/08/arti-maksud-dan-tujuan-upacara-bendera.html

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Siswa SMPN 14 Bandung Kelas VII dan Kelas VIII
tabel krejcie dan morgan. (tabel Krejcie dan Morgan terlampir).
Tabel 3.3 Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert
Tabel 3.4 Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

“εetode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

40 Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

Metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel