• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CASH CONVERSION CYCLE TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CASH CONVERSION CYCLE TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2012."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Ai Fitria Sumarni, 2013

PENGARUH CASH CONVERSION CYCLE TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG

KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2012.

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh:

AI FITRIA SUMARNI NIM. 0906519

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

(2)

Ai Fitria Sumarni, 2013

PENGARUH CASH CONVERSION CYCLE TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI

PERIODE 2010-2012

Oleh Ai Fitria Sumarni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ai Fitria Sumarni 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Ai Fitria Sumarni, 2013

ABSTRAK

PENGARUH CASH CONVERSION CYCLE TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG

KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2012

Oleh :

Ai Fitria Sumarni 0906519

Dosen Pembimbing:

Dra. Silviana Agustami, M.Si.,Ak Indah Fitriani, SE.,M.Ak.,Ak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran Cash Conversion Cycle, bagaimana keadaan likuiditas, dan apakah Cash Conversion Cycle (CCC) berpengaruh terhadap likuiditas. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara Cash Conversion Cycle terhadap likuiditas.

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari situs resmi BEI yaitu www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 33 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi periode 2010-2012, pemilihan sampel dilakukan dengan cara sampling purposive dan diperoleh 17 perusahaan selama 3 tahun.

Dari hasil penelitian menunjukan nilai Cash Conversion Cycle (X) yaitu sebesar 151 hari dan nilai likuiditas (Y) yaitu sebesar 307%, artinya perusahaan sudah dapat dikatakan likuid. Hasil pengujian penelitian ini menyatakan bahwa Cash Conversion Cycle berpengaruh terhadap likuiditas.

(5)

Ai Fitria Sumarni, 2013

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF CASH CONVERSION CYCLE TO LIQUIDITY AT

THE MANUFACTURING COMPANIES SECTOR CONSUMER GOODS

INDUSTRY LISTED IN BEI PERIOD 2010-2012

Oleh :

Ai Fitria Sumarni 0906519

Supervisor :

Dra. Silviana Agustami, M.Si.,Ak Indah Fitriani, SE.,M.Ak.,Ak

The purpose of this research was to determine how is the Cash Conversion Cycle, how is the liquidity, and whether the Cash Conversion Cycle effect on liquidity. The hypothesis of this research is Cash Conversion Cycle has influence on the liquidity.

Hypothesis testing in this research using a simple linear regression analysis. The method used is descriptive quantitative method. This research utilizes secondary data taken from the official website of the BEI www.idx.co.id. Population in this research are 33 companies manufacturing sector consumer goods industry period 2010-2012, sample selection was done by purposive sampling and acquaried 17 companies for 3 years.

Of the research results showed the value of the Cash Conversion Cycle (X) is 151 days, and the value of liquidity (Y) is 307%, which the company is liquid. The analysis test results of this research showed that the Cash Conversion Cycle has an effect on liquidity.

(6)

i

Ai Fitria Sumarni, 2013

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Cash Conversion Cycle terhadap Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI periode 2010-2012”.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan ujian sidang pada Program Strata 1 Program Studi AkuntansiFakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam skripsi ini, akan dibahas mengenai gambaran Cash Conversion Cycle, gambaran likuiditas, dan pengaruh Cash Conversion Cycle terhadap Likuiditas. Dalam mengerjakan skripsi ini penulis banyak mengalami kesulitan, hambatan dan juga karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis sehingga mungkin skripsi ini masih jauh dari sempurna.

(7)

ii

Ai Fitria Sumarni, 2013

UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillahirrohmanirohim,

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT atas Rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Cash Conversion Cycle terhadap Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI periode 2010-2012”.

Dalam penyusunan skripsi ini saya ucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua saya yang sudah memberikan dukungan baik itu berupa doa, materiil, ataupun non materil. Dan juga penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepadaDra. Silviana Agustami, M.Si.,Ak selaku pembimbing pertama saya danIndah Fitriani, SE.,M.Ak.,Akselaku pembimbing kedua saya yang sudah meluangkan waktu dan pikiran dalam membimbing skripsi saya dari awal sampai akhir. Kemudian penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang juga telah membantu dan mendukung hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini, diantaranya:

1. Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. selaku Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis.

3. Dr. H. Nono Supriatna., M.Si, selaku Ketua Prodi Jurusan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

4. Dra. Silviana Agustami.,M.Si,Ak dan Indah Fitriani, SE.,M.Ak.,Ak selaku dosen pembimbing saya.

5. Seluruh Dosen dan staff Jurusan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 6. Seluruh staff bagian akademik Fakultas Pendidikan Ekonomi dan

(8)

iii

Ai Fitria Sumarni, 2013

7. Kedua orang tua tercinta, Abah H. Sutikno dan Mama Hj. Atik Surtikayang telah membesarkan, mendidik, membimbing, dan memberikan perhatian, nasihat, semangat, doa, dorongan dan dukungan sepenuhnya serta mencurahkan kasih sayang yang tiada henti-hentinya kepada penulis.

8. Kakak-kakakku tersayang A Jajang, Bebe Oeia, Nia terimakasih atas semua dukungan dan support yang sudah diberikan.

9. Untuk Seluruh Keluarga Besar yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih banyak atas doa dan dukungan semangatnya.

10.Untuk sahabat – sahabatku Novi, Dianti, Verana, Fitriyah, Tika, Rizka, Lino,dan Annisa terimakasih untuk dukungan dan saran yang membangunnya.

11.Untuk sahabat SMAku Devina, Amalia, dan Devi terimakasih untuk dukungannya.

12.Teman-teman Akuntansi 2009 khususnya Akuntansi Ke-Ce yang sudah memberikan kenangan terindah selama kuliah di Akuntansi FPEB UPI ini,

13.Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata semoga penelitian ini dapat berguna bagi penulis khususnya bagi para pembaca umumnya baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Bandung, Oktober 2013 Penulis

(9)

iv

Ai Fitria Sumarni, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... ... 1

1.2Rumusan Masalah ... ...8

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... ...9

1.3.1 Maksud Penelitian ... ...9

1.3.2 Tujuan Penelitian ... ...9

1.4Kegunaan Penelitian... ...9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1Kas...11

2.1.1 Pengertian Kas ... ...11

2.1.2 Pengelompokan Arus Kas ... ...12

2.1.3 Motif Memegang Kas ...14

(10)

v

Ai Fitria Sumarni, 2013

2.2.1 Pengertian Cash Conversion Cycle...16

2.2.2 Mempersingkat Cash Conversion Cycle ... ...19

2.3 Likuiditas ... ...20

2.3.1 Pengertian Likuiditas ... ...20

2.3.2 Rasio Likuiditas ... ...21

2.3.3 Meningkatkan Tingkat Likuiditas ... ...24

2.4 Penelitian Terdahulu ... ...24

2.5 Kerangka Teoritis ... ...26

2.6 Hipotesis ... ...30

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian ... ...31

3.2 Metode Penelitian ... ...31

3.2.1 Desain Penelitian ... ...31

3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel ... ...33

3.2.2.1 Definisi Variabel ... ...33

3.2.2.2 Operasional Variabel ... ...33

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... ...34

3.3.1 Populasi Penelitian ... ... 34

3.3.2 Sampel Penelitian ... ...34

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... ...36

3.4.1 Sumber Data ... ...36

(11)

vi

Ai Fitria Sumarni, 2013

3.5 Teknik Analisis Data ... ...37

3.5.1 Uji Asumsi Klasik ... ...38

3.5.2 Analisis Regresi Sederhana ... ...39

3.6 Uji Hipotesis ... ...40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... ... 41

4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... ... 41

4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif ... ... 43

4.1.2.1 Days of Sales Inventory (DSI) ... ... 43

4.1.2.2 Days of Sales Outstanding (DSO) ... ...47

4.1.2.3 Days of Payable outstanding (DPO) ... ... 49

4.1.2.4 Cash Conversion Cycle (CCC) ... ... 52

4.1.2.5 Likuiditas ... ...55

4.1.3 Analisis Data Statistik ... ...57

4.1.3.1 Analisis Statistik Deskriptif ... ...58

4.1.3.2 Uji Asumsi Klasik ... ... 59

4.1.3.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... ... 61

4.1.3.4 Uji Hipotesis (Uji t) ... ... 63

4.2 Pembahasan ... ... 65

(12)

vii

Ai Fitria Sumarni, 2013

4.2.2 Gambaran Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2010-2012

...65

4.2.3 Pengaruh Cash Conversion Cycle terhadap Likuiditas pada

Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang

terdaftar di BEI periode 2010-2012

... 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... ... 70

5.2 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA

(13)

viii

Ai Fitria Sumarni, 2013

DAFTAR TABEL

Table 1.1 Rata-rata Cash dan likuiditas pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat di BEI periode 2008-2012

Tabel 2.1 Pengelompokan Arus Kas

Tabel 2.2 Perbedaan penelitian terdahulu mengenai Cash Conversion Cycle dan Likuiditas

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Tabel 3.2 Daftar sampel Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2012 yang memenuhi kriteria.

Tabel 4.1 Daftar Sample Perusahaan

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Days of Sales Inventory(DSI) Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Days of Sales Outstanding(DSO) Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Days of Payable Outstanding(DPO) Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Cash Conversion Cycle(CCC) Table 4.6 Hasil Perhitungan Likuiditas

Tabel 4.7 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Tabel 4.8 Hasil Uji Linieritas

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas

(14)

ix

Ai Fitria Sumarni, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cash Conversion Cycle Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

(15)

x

Ai Fitria Sumarni, 2013

DAFTAR GRAFIK

(16)

xi

Ai Fitria Sumarni, 2013

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Perhitungan Days of Sales Inventory (DSI) Lampiran 2 Hasil Perhitungan Days of Sale Outstanding (DSO) Lampiran 3 Hasil Perhitungan Days of Payable Outstanding (DPO) Lampiran 4 Hasil Perhitungan Cash Conversion Cycle (CCC) Lampiran 5 Hasil Perhitungan Likuiditas

(17)

1

Ai Fitria Sumarni, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman globalisasi ini, bisnis sudah menjadi primadona dunia ekonomi

yang mendapat sorotan paling banyak oleh masyarakat. Kenapa dunia bisnis?

Dunia bisnis merupakan tulang punggung dari perekonomian yang menjadi tolok

ukur kemajuan suatu negara. Semua perusahaan selalu memperhatikan kemajuan

kegiatan bisnisnya. Namun dalam melakukan kegiatan bisnis perusahaan juga

harus merencanakan dan mengatur keuangan yang dibutuhkan selama kegiatan

bisnis berlangsung.

Masalah pokok yang paling sering dihadapi perusahaan yang bergerak

dalam bidang usaha apapun tidak terlepas dari kebutuhan dana. Dana tersebut

akan digunakan untuk menjaga kelangsungan perusahaan. Kebutuhan akan dana

untuk membiayai semua kegiatan operasional perusahaan tersebut. Salah satu

yang mendukung ketersediaan dana atau modal yaitu dengan adanya kas.

Perusahaan yang dapat mengelola sumber dana dalam hal ini kas dengan

sebaik-baiknya, berarti perusahaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan

operasional sehari-hari dan dapat memenuhi kewajiban yang harus segera

dipenuhinya. Guna menjalankan aktivitas perusahaan, kas sangatlah penting

kedudukannya karena kas merupakan unsur modal kerja dan juga merupakan

bagian dari investasi. Akan tetapi diluar daripada itu, kas yang merupakan salah

(18)

2

Ai Fitria Sumarni, 2013

perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban-kewajiban atau hutang yang harus

segera di selesaikan atau dibayar dengan kata lain tingkat likuiditas.Lukman

Syamsudin (2007 : 47) menyatakan komposisi yang berbeda dari masing-masing

aktiva lancer dan hutang lancer akan mempunyai pengaruh yang cukup besar

terhadap tingkat likuiditas yang sesungguhnya. Oleh karena itu penting untuk

melihat sesuatu yang terdapat dibalik pengukuran likuiditas secara menyeluruh

untuk menentukan tingkat likuiditas yang sesungguhnya dari masing-masing

komponen aktiva lancar.

Menurut Brigham & Houston (2006:95),likuiditas adalahrasio yang

menunjukan hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah

perusahaan dengan kewajiban lancarnya.Likuiditas merupakan salah satu faktor

yang penanganannya perlu diperhatikan, karena tingkat likuiditas perusahaan

merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan tersebut dalam memenuhi

kewajiban-kewajiban lancarnya. Dalam penelitian ini ratio likuiditas yang

digunakan adalah current ratio, karena current ratio lebih membuktikan

ketersedian aktiva lancar dalam menunjang kemampuan perusahaan dibandingkan

dengan cash ratio yang hanya membuktikan ketersediaan uang/kas yang likuid

yang dimiliki perusahaan.Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan untuk

membayar hutang jangka pendek disebut perusahaan yang likuid. Sedangkan

apabila perusahaan berada dalam keadaan tidak mempunyai kemampuan

membayar hutang jangka pendek yang cukup, disebut illikuid. Kim et al. (1998:

(19)

3

Ai Fitria Sumarni, 2013

diantaranyaCost of External Financing, Cash Flow Uncertainty, Current &

Future Investment Opportunities, dan Transactions Demand for Liquidity.

Faktor yang paling mendukung likuiditas adalah faktor kas yang

diperlukan perusahaan untuk tujuan transaksi (Transactions demand for liquidity)

karena sering digunakan manajemen dalam menentukan likuiditas perusahaan.

Selain itu, mengapa faktor ini yang paling mendukung likuiditas perusahaan,

karena faktor ini sering digunakan untuk tujuan transaksi yaitu salah satunya

untuk mendapatkan dana dan memutar modal-modal kerjanya terutama yang

paling likuid dalam hal ini kas. Siklus dimana untuk mendapatkan dan

mengkonversikan aktiva non kas menjadi kas yaitu Cash Conversion Cycle. Di

dukung dengan teori yang dikemukakan oleh Sartono (2001:116) menyatakan

bahwa Likuiditas perusahaan ditunjukan oleh besar kecilnya aktiva yang mudah

untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, piutang, persediaan, dan utang,

dalam hal ini lamanya waktu untuk mengubah atau mengonversikan aktiva

lancar/non kas menjadi kas di sebut dengan CCC.

Cash Conversion Cycle menurut Sri Dwi Ari Ambarwati (2010:118):

Cash Conversion Cycle adalah model konversi kas yang berfokus pada rentang

waktu yang terjadi ketika perusahaan melakukan pembayaran dan menerima arus kas masuk”.Cash Conversion Cycle (CCC) ini mempergunakan beberapa

indikator diantaranya Inventory Conversion Period, Receivable Conversion

Periode,dan Payable Deferal Period.Pemahaman CCC merupakan

pusatpenghitungan rentang waktu untuk mengonversikan kas yang merupakan

(20)

4

Ai Fitria Sumarni, 2013

Semakin singkat CCC dalam periode investasi perusahaan dengan

memproses dan menjual barang lebih cepat maka semakin baik, dikarenakan

semakin sedikit biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasi perusahaan.

Semakin singkat CCC dalam periode penerimaan piutang dengan mempercepat

penagihan maka semakin besar kas/dana yang masuk pada perusahaan, baik itu

akan digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan maupun digunakan untuk

menyelesaikan kewajiban-kewajiban jangka pendek perusahaan tersebut. Dengan

melihat tingkat likuiditas dan CCC suatu perusahaan dari tahun ke tahun dapat

diketahui apakah terjadi kenaikan atau penurunan tingkat likuiditas dan CCC pada

suatu perusahaan tersebut. Apabila suatu perusahaan melupakan likuiditas maka

perusahaan akan menghadapi insolvency dan banckrupcty.

Moss dan Stine (1993) dalam Lyroudi dan Lazaridis(2000) menyatakan

bahwa Siklus Konversi Kas yang tinggi menunjukan perusahaan memiliki

investasi pada cash dan non cash aktiva lancar yang besar dan semakin rendah

kemampuan perusahaan untuk membiayai investasi tersebut dengan utang lancar.

Sebelumnya sudah dilakukan penelitian mengenai CCC dan likuiditas.

Menurut Eljelly (2004) menyatakan bahwa likuiditas perusahaan sangat

dipengaruhi oleh pengelolaan kas yang dilakukan perusahaan dengan

menggunakan Siklus Konversi Kas (CCC). Penelitian lain dilakukan oleh Satrio

Dikjaya (2009) menyatakan bahwaCCC berpengaruh signifikan terhadap

likuiditas (current ratio) dengan koefisien determinasinya sebesar 18,3%. Dengan

bertitik tolak pada penelitian terdahulu, maka CCCmerupakan salah satu variabel

(21)

5

Ai Fitria Sumarni, 2013

Pada perusahaan manufaktur dapat dilihat dari siklus operasi perusahaan

yang melibatkan penanaman modal pada persediaan (inventories) dan piutang

(account receivable) serta melakukan pembayaran atas hutang-hutangnya

(account payable). Perusahaan manufaktur di Indonesia yang tercatat di Bursa

Efek Indonesia terbagi menjadi 3 kategori, yaitu : sektor industri dasar dan kimia,

sektor aneka industri dan sektor industri barang konsumsi. Diantara ketiga sektor

tersebut sektor industri barang konsumsilah yang memiliki tingkat kegiatan

operasi perusahaan yang tinggi.

Tabel 1.1

Rata-rata Cash dan Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2012

Sektor

Manufaktur Ket.

TAHUN

2008 2009 2010 2011 2012

Sektor Industri Dasar dan Kimia

Cash (million

rupiah) 219.049 254.967 382.146 403.221 646.159

Likuiditas (%) 1,95 2,51 3,45 4,20 2,14

Sektor Aneka Industri

Cash (million

rupiah) 299.462 311.800 268.260 463.023 560.344

Likuiditas (%) 1,15 1,42 1,15 1,36 1,35

Sektor Industri Barang Konsumsi

Cash (million

rupiah) 388.072 396.222 762.751 788.484 1.156.384

Likuiditas (%) 3,74 6,19 4,75 4,46 2,89

Sumber: Indonesia Capital Market Directory(Data Diolah)

Nurul Hayati dan Christina Riani (2011) menyatakan bahwa terdapat

pengaruh yang simultan antara arus kas dan likuiditas. Artinya, apabila kas naik

maka akan diikuti oleh kenaikan likuiditas juga. Menurut data di atas, manufaktur

(22)

6

Ai Fitria Sumarni, 2013

itu kas maupun tingkat likuiditas terjadi peningkatan dari tahun ke tahun namun

tidak terlalu fluktuatif dan pada tahun 2012 mengalami penurunan.

Pada manufaktur sektor aneka industridari tahun 2008 sampai tahun 2012

terjadi penurunan dan peningkatan yang tidak terlalu jauh dari tahun-tahun

sebelumnya baik itu kas maupun tingkat likuiditasnya. Ketika kas mengalami

penurunan maka likuiditas juga mengalami penurunan, apabila kas mengalami

peningkatan maka likuiditas juga akan meningkat. Diperkuat oleh Charitou dan

Vafeas (Magdalena Nany, 2013) yang menyatakan bahwa arus kas mencerminkan

likuiditas perusahaan.

Data likuiditas perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

pada tahun 2008 sebesar 3,74, pada tahun 2009 sebesar 6,19, pada tahun 2010

sebesar 4,75, pada tahun 2011 sebesar 4,46 dan pada tahun 2012 sebesar 2,89.

Sedangkan nilai kas pada tahun 2008 sebesar Rp.388.072, pada tahun 2009

sebesar Rp.396.222, pada tahun 2010 sebesar Rp.762.751, pada tahun 2011

sebesar Rp.788.484 dan pada tahun 2012 sebesar Rp.1.156.384. Likuiditas

mengalami kenaikan yang sangat tajam pada tahun 2009 dan mengalami

penurunan pada tahun 2010 sampai 2012 sedangkan nilai kas dari tahun ke tahun

terus mengalami kenaikan. Seharusnya keberadaan kas sangat mendukung tingkat

likuiditas perusahaan, karena menurut penelitian-penelitian sebelumnya

menyatakan bahwa arus kas berpengaruh positif terhadap likuiditas. Apabila kas

naik maka tingkat likuiditas akan naik juga. Kenyataannya pada tahun 2010

tingkat likuiditas turun sebesar 1,44 dari 6,19 menjadi 4,75 tetapi kas mengalami

(23)

7

Ai Fitria Sumarni, 2013

sebelumnya yaitu dari Rp.396.222 menjadi Rp.762.751. Hal yang sama juga

terjadi pada tahun 2012, tingkat likuiditas turun sebesar 1,57 tetapi kas mengalami

kenaikan yang sangat tajam yaitu sebesar 47% yaitu dari Rp.788.484 menjadi

Rp.1.156.384. Dengan demikian dalam sektor industri barang konsumsi faktanya

tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa kenaikan kas

akan diikuti dengan kenaikan likuiditas, karena sejak tahun 2010 sampai dengan

tahun 2012 kenaikan kas tidak diikuti dengan kenaikan likuiditas. Hal ini terjadi

mungkin karena pengelolaan kas yang kurang baik. Untuk itu diperlukan Cash

Conversion Cycle(CCC) sebagai metode pengelolaan kas.

Fenomena yang lainnya mengenai tingkat likuiditas pada perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi yaitu nilai likuiditasnya tinggi karena

berada pada rasio 3 – 6, sedangkan tingkat likuiditas yang baik menurut Van

Horne (2005) menyatakan bahwa current ratio sudah bisa dinyatakan baik apabila

berada pada batas 200% atau berada pada tingkat rasio 2. Karena apabila tingkat

likuiditasnya terlalu tinggi maka itu artinya total aktiva lancarnya sangat tinggi

menunjukan kinerja manajemen perusahaan yang kurang baik karena adanya

saldo kas yang tidak digunakan atau persediaan yang relatif berlebihan, sehingga

dalam menghasilkan profit tergolong sangat rendah. Tetapi, apabila tingkat

likuiditasnya rendah maka perusahaan tersebut bisa digolongkan pada perusahaan

yang illikuid dan tidak menutup kemungkinan suatu saat perusahaan tersebut akan

mengalami kebangkrutan. Selain itu pada sektor industri barang konsumsi ini dari

(24)

8

Ai Fitria Sumarni, 2013

Fenomena diatas mengenai tingkat likuiditas yang masih menjadi masalah

yang senantiasa dihadapi perusahaan, terlebih apabila setiap tahunnya mengalami

penurunan tidak terlepas dari keberadaan adanya kas yang merupakan salah satu

modal kerja yang paling likuid. Dalam hal ini kas harus dikelola dengan tepat oleh

suatu perusahaan. Untuk itulah diperlukanCCCyang terdiri dari Inventory

Conversion Period, Receivable Conversion Periode, dan Payable Deferal

Period.Dengan perhitungan tersebut dapat memberikan pendekatan likuiditas

yang lebih baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dan menganalisis tentang masalah tersebut di atas. Untuk itu

penulis mengambil judul Pengaruh Cash Conversion Cycle terhadap

Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

yang terdaftar di BEI periode 2010-2012”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis membatasi

masalah yang akan dibahas dengan mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana gambaranCash Conversion Cycle pada perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI

periode 2010-2012.

2. Bagaimana gambaran Likuiditas pada perusahaan manufaktur sektor

(25)

9

Ai Fitria Sumarni, 2013

3. Bagaimana pengaruh Cash Conversion Cycle terhadap tingkat

likuiditas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang

Konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Cash

Conversion Cycle terhadap Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur Sektor

Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI periode tahun 2010 – 2012.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah yang diajukan maka tujuan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kondisi Cash Conversion Cycle pada perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode

2010-2012.

2. Untuk mengetahui kondisi Likuiditas pada perusahaan manufaktur sektor

industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.

3. Untuk mengetahui pengaruh Cash Conversion Cycle terhadap tingkat

likuiditas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi

yang terdaftar di BEI periode 2010-2012.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

(26)

10

Ai Fitria Sumarni, 2013

1. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran untuk memperkaya teori yang akan dilakukan baik itu oleh

pribadi penulis, lembaga pendidikan maupun perusahaan-perusahaan

mengenai Cash Conversion Cycledan likuiditas.

2. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

khususnya untuk perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

mengenai pengaruhCash Conversion Cycle terhadap likuiditas. Dan

sebagai acuan juga masukan untuk perusahaan dalam meningkatkan

(27)

31

Ai Fitria Sumarni, 2013

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ditunjukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat.

Menurut Sugiyono (2012:13), objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal

objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu).

Objek penelitian dalam penelitian ini yaitu Cash Conversion Cycle (CCC)

dan Likuiditas. Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Manufaktur Sektor

Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2010 – 2012.

3.2Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan

penelitian adalah merencanakan dan merancang desain penelitian agar tujuan

dapat tercapai dengan baik. Desain penelitian dirancang dengan metode-metode

tertentu yang diperlukan dalam penelitian sehingga penelitian yang dilakukan

lebih mudah dan terarah. Metode Penelitian menurut Sugiyono (2012:2) :

“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu : cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan.”

Dengan kata lain, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah

(28)

32

Ai Fitria Sumarni, 2013

dan dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat

digunakan untuk memahami, memecahkan masalah, dan mengantisipasi.

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kuantitatif. Metode deskriptif pada dasarnya untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul dan selanjutnya

bisa dibuat kesimpulan yang berlaku umum. Penulis menggunakan metode

deskriptif ini karena penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan bagaimana

pengaruh CCC terhadap likuiditas.

Dalam pengolahan data dan analisis data, penulis menggunakan

pendekatan kuantitatif dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyajikan, dan

menganalisis data dengan analisis rasio keuangan perusahaan yang dilakukan

terhadap laporan keuangan serta menunjukan interpretasi yang akurat. Metode

kuantitatif menurut Sugiyono (2012:7) yaitu metode yang data penelitiannya

berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik. Data-data yang

dimaksud adalah data historis perusahaan berupa laporan keuangan dan kemudian

digunakan dalam menilai tingkat likuiditas perusahaan.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini

akan dilakukan pengumpulan data berupa laporan keuangan sesuai fakta dan

kemudian akan diolah, dianalisis dan diproses melalui pengujian hipotesis

statistika dan kemudian dapat dibuat kesimpulan yang bersifat umum dan dapat

(29)

33

Ai Fitria Sumarni, 2013

3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel

3.2.2.1Definisi Variabel

Menurut Sugiyono (2012:38), “Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan

variabel dependen sebagai berikut:

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahanannya atau timbulnya variabel dependen. Biasanya variabel independen ini sering disebut dengan variabel stimulus, prediktor, dan antecedent (Sugiyono, 2012:39).

Yang berperan sebagai variabel independen (variabel X) dalam penelitian

ini yaitu Cash Conversion Cycle (CCC).

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas/independen. Biasanya variabel ini sering disebut dengan variabel output, kriteria, dan konsekuen (Sugiyono, 2012:39).

Yang berperan sebagai variabel independen (variabel X) dalam penelitian

ini yaitu likuiditas.

3.2.2.2Operasional Variabel

Operasional variabel biasanya lebih spesifik dengan tujuan supaya tidak

menimbulkan perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam pengukuran.

Terdapat dua operasional variabel dalam penelitian ini, yaitu Cash Conversion

(30)

34

Ai Fitria Sumarni, 2013

Current Liabilities X 100%

[image:30.595.111.513.133.535.2]

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala

Cash Conversion Cycle (X)

Keown, et al. (2001:492)

CCC = DSO + DSI – DPO

Ket:

DSO = Days of sales outstanding

DSI = Days of sales inventory

DPO = Days of payables outstanding

Rasio

Likuiditas (Y)

Lukman Syamsuddin (2007:41)

Current Ratio = Current Asset Rasio

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam penelitian ini yaitu perusahaan manufaktur sektor industri

barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2010 – 2012 yaitu sebanyak 33

perusahaan.

3.3.2 Sampel Penelitian

Bila jumlah populasi besar dan tidak mungkin dilakukan penelitian

(31)

35

Ai Fitria Sumarni, 2013

dari populasi tersebut. Sugiyono (2012:81) memaparkan bahwa, “Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan

teknik sampling purposive. Sugiyono (2012:85) menjelaskan bahwa, “Sampling

purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Sampel merupakan perusahaan manufaktur yang tergabung dalam sektor

industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode tahun 2010 – 2012.

2. Perusahaan menerbitkan Laporan Keuangan tahunan sampai bulan

Desember 2012 yang sudah di audit oleh auditor independen.

3. Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di

BEI periode tahun 2010 – 2012 menggunakan kurs mata uang rupiah.

[image:31.595.120.511.244.758.2]

Tabel 3.2

Daftar Sample Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2012 yang memenuhi kriteria.

Nama Perusahaan Kode Perusahaan

1. Delta Djakarta Tbk DLTA

2. Indofood CBD Sukse Makmur Tbk ICBP 3. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 4. Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI

5. Mayora Indah Tbk MYOR

6. Sekar Laut Tbk SKLT

7. Gudang Garam Tbk GGRM

8. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP 9. Bentoel International Investama Tbk RMBA 10. Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA

11. Kimia Farma Tbk KAEF

12. Merck Tbk MERK

13. Pyridam Farma Tbk PYFA

14. Mustika Ratu Tbk MRAT

(32)

36

Ai Fitria Sumarni, 2013

16. Kedaung Indag Can Tbk KICI

17. Langgeng Makmur Industry Tbk LMPI Sumber: www.idx.co.id

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

bersifat kuantitatif. Data sekunder yaitu data yang di dapatkan oleh penulis tidak

secara langsung melainkan melalui perantara. Data sekunder yang digunakan

yaitu Laporan Keuangan tahunan periode tahun 2010-2012 yang sudah diaudit

oleh auditor independen untuk mengukur CCC dan Likuiditas.

Data sekunder tersebut diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia

yaitu www.idx.co.id.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah studi

dokumentasi. Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen

tertulis,gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian

dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil

kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumenter tidak sekedar

mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan

tentang sejumlah dokumen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil analisis

(33)

37

Ai Fitria Sumarni, 2013

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data terkumpul dan kemudian

dilakukan pengolahan data dan penyusunan data berdasarkan variabel untuk

menjabarkan data yang telah diperoleh yang kemudian dapat menjawab rumusan

masalah dan pada akhirnya dilakukan pengujian hipotesis yang telah diajukan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini untuk menganalisis

data yang telah diperoleh adalah dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data berupa laporan keuangan dari perusahaan yang akan

diteliti.

2. Menghitung variabel independen (CCC) dan variabel dependen

(Likuiditas).

3. Menganalisis pengaruh variabel independen (CCC) terhadap variabel

dependen (Likuiditas) menggunakan alat uji model statistik analisis regresi

sederhana dengan software SPSS 19 for windows.

4. Menguji hipotesis yang telah diajukan dengan uji t.

5. Penarikan kesimpulan.

3.5.1 Uji Asumsi Klasik

Pengujian model regresi linier sederhana dalam menguji hipotesis harus

menghindari kemungkinan penyimpangan asumsi klasik. Dalam penelitian ini

asumsi klasik yang digunakan adalah uji linieritas, uji autokorelasi, dan uji

(34)

38

Ai Fitria Sumarni, 2013 1. Uji Linieritas

Sebelum digunakan untuk membuat kesimpulan, maka regresi yang

diperoleh harus diuji terlebih dulu berkaitan dengan kelinieran dan keberartian

regresi. Menguji keberartian regresi linear sederhana dimaksudkan untuk

meyakinkan diri apakah regresi (berbentuk linear) yang didapat berdasarkan

penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai

hubungan sejumlah variabel yang sedang dipelajari.

Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan

taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear

bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.

2. Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2009) “Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t

dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya”. Untuk mendeteksi autokorelasi

menggunakan pengujian statistik Durbin Watson (DW) hasil perhitungan dari

SPSS.

Kriteria yang dipakai dalam pengujian Durbin – Watson adalah:

1) Jika nilai DW dibawah 0 sampai 1,5 berarti ada autokorelasi positif.

2) Jika nilai DW diantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada autokorelasi.

(35)

39

Ai Fitria Sumarni, 2013

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2009) “Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain”.

Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat

dilihat dengan pola gambar scatterplot, regresi yang tidak heteroskedastisitas jika:

1) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0.

2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.

3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang,

melebar kemudian menyempit dan melebar sekali.

4) Penyebaran titik-titik data tidak berpola.

3.5.2 Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y), atau dalam artian ada

variable yang mempengaruhi dan ada variable yang dipengaruhi. Analisis ini

untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel

dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel

dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

Analisis regresi linier ini banyak digunakan untuk uji pengaruh antara variable

independen (X) terhadap variable dependen (Y). Rumus regresi linear sederhana

sebagai berikut:

(36)

40

Ai Fitria Sumarni, 2013

(N.∑ X2) –(∑X)2 Keterangan:

Y = Likuiditas (Variabel dependen)

X = Cash Conversion Cycle (Variabel independen)

a = Konstanta (nilai Y apabila X = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan jika bernilai positif ataupun

penurunan jika bernilai negatif)

e = error

Harga koefisien a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

a = (∑Y) (∑X2

) –(∑X) (∑XY) (Sudjana,2004:205)

b = (N.∑ XY) –(∑X) (∑Y) (Sudjana,2004:205)

3.6 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan uji t.

Hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho : b < 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara CCC (variabel X)

dengan Likuiditas (variabel Y).

Ha : b > 0, artinya terdapat pengaruh antara CCC (variabel X) dengan

(37)

70 Ai Fitria Sumarni, 2013

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Cash Conversion Cycle

(CCC) berpengaruh terhadap Likuiditas pada perusahaan manufaktur sektor

industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. Berdasarkan

hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata CCC pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yaitu

sebesar 151 hari. Artinya perusahaan membutuhkan waktu 151 hari untuk

mengonversikan inventory, receivable, dan payable menjadi cash. Tidak

ada patokan kriteria baku yang menyatakan bahwa CCC tersebut

dikatakan lama atau tidak, satu-satunya yang bisa dijadikan patokan yaitu

jenis industrinya itu sendiri, dalam penelitian ini yang menjadi objek

penelitian adalah perusahaan manufaktur yang membutuhkan waktu yang

cukup lama, ini diperkuat oleh hasil perhitungan DSI yang menunjukan

angka rata-rata sebesar 132 hari.

2. Nilai rata-rata likuiditas (Current Ratio) pada perusahaan sektor industri

barang konsumsi yaitu 307% atau 3,07. Perusahaan sudah dikatakan likuid

karena jumlah aktiva lancar masih bisa menutupi jumlah kewajiban lancar.

Namun, apabila tingkat likuiditas terlalu tinggi, maka total aktiva

(38)

71

Ai Fitria Sumarni, 2013

baik karena adanya saldo kas yang tidak digunakan atau relatif berlebihan

sehingga dalam menghasilkan profit tergolong sangat rendah, karena tidak

dapat mengoptimalkan dan mengefektifkan aktiva lancar perusahaan.

3. Berdasarkan hasil analisis menggunakan regresi linier sederhana dan

pengujian hipotesis diperoleh hasil yang menunjukan bahwa Cash

Conversion Cycle berpengaruh terhadap likuiditas.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan peneliti dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Tidak ada kriteria baku yang bisa dijadikan patokan untuk menyimpulkan

CCC itu rendah atau tinggi, yang bisa dijadikan patokan hanyalah jenis

perusahaannya sendiri. Penulis menyarankan supaya manajemen

perusahaan untuk tetap mengoptimalkan pengelolaan kas perusahaan.

2. Hasil perhitungan likuiditas yang menunjukan nilai 307%, walaupun

perusahaan sudah dikatakan likuid dan terhindar dari insolvency dan

banckrupcty, manajemen harus tetap memperhatikan supaya likuiditas

tidak menurun ataupun meningkat secara drastis. Apabila likuiditas

menurun maka perusahaan harus bisa meningkatkan tingkat likuditasnya

dengan cara menambah aktiva lancar dengan menggunakan utang lancar

dan mengurangi jumlah utang lancar dengan aktiva lancar. Namun, apabila

likuiditas tiba-tiba meningkat secara drastis maka perusahaan harus bisa

(39)

72

Ai Fitria Sumarni, 2013

jumlah aktiva lancar atau dengan mengoptimalkan aktiva lancar

yangberlebihan untuk mendapatkan profit yang tinggi.

3. Bagi peneliti selanjutnya, bisa menggunakan objek penelitian pada

perusahaan selain perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi

dan untuk mengukur tingkat likuiditas bisa menggunakan rasio selain rasio

lancar (current ratio) serta mencari faktor-faktor lain yang mempengaruhi

likuiditas perusahaan misalnya faktor cost of eksternal financing (firm size

(40)

Ai Fitria Sumarni, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono.(2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPEF- Yogyakarta.

Arthur J Keown, et al. (2001). Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi ketujuh.Jakarta: Salemba Empat.

Bambang Riyanto. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi. Keempat. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Brigham F. Eugene and Joel F. Houston. (2006). Fundamentals of Finance Management, 10th edition. Jakarta: Salemba Empat.

Eljelly, Abuzar M. A. (2004). “Liquidity – Profitability Tradeoff. An Empirical Investigation In An Emerging Market”. International Journal Of Commerce And Management. Vol.14.No.2 . 48-61.

Gitman J. Lawrence and Chad J. Zutter. (2012). Principle of managerial Finance, 13th Edition. England: Pearson.

Imam Ghozali. (2009). AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

James C. Van Horne dan John M. Wachowicz. 2005. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Katerina Lyroudi and John Lazaridis. (2000). “The Cash Conversion Cycle and Liquidity Analysis of the Food Industry in Greece”. Journal. University of Macedonia: Greece.

Kieso, Donald. E dkk. (2008). Akuntansi Intermediate, Jilid 1 Edisi 12. Jakarta: Erlangga.

Lukman Hidayat dan David Susanto. (2011). “Analisis Perputaran Piutang vs Perputaran Hutang Lancar dalam Rangka Meningkatkan Tingkat Likuiditas PT. Unilever Indonesia dan PT. Mayora Indah”. Jurnal Ilmiah Ranggagading. Vol.11 No.1. 36-40.

Lukman Syamsudin. (2007). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.

(41)

Ai Fitria Sumarni, 2013

Magdalena Nany. (2003). “Analisis Pengaruh Harga Saham, Return Saham, Varian Return Saham, Earnings dan Volume Perdagangan Saham terhadap Bid Ask Spread Pra dan Pasca Pengumuman Laporan Keuangan (Studi empiris pada saham LQ45 di BEI). Tesis.Semarang: Universitas Diponegoro.

Munawir. (2001). Analisis Laporan Keuangan Edisi 4. Yogyakarta: Liberty. Nurul Hayati & Christina Riani. (2011). “Pengaruh Arus Kas Terhadap Likuiditas

Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di BEI”. Jurnal Spread

Vol.1 No.1.

Satrio Dikjaya. (2009). “Pengaruh Siklus Konversi Kas terhadap Likuiditas pada Perusahaan Retail yang Terdaftar di BEI”. Skripsi. Jakarta: Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

Sofyan Syafri Harahap. (2007). Teori Akuntansi, Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sri Dwi Ari Ambarwati. (2010). Manajemen Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana. (2004). Statistika.Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sundjaja dan Inge Barlian. (2001). Manajemen Keuangan Satu. Edisi Keempat. Jakarta: PT Prenhallindo.

Gambar

Gambar 4.1  Daerah Penerimaan Ha dan Penolakan Ho
Grafik 4.1
Rata-rata Tabel 1.1 Cash dan Likuiditas pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2008  2012
Operasional Variabel Tabel 3.1 Indikator
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada Lapis dunia merupakan keseluruhan makna terkait tema religius yang memiliki tujuan sama yaitu mengenai kehidupan manusia di dunia yang diciptakan Tuhan untuk

Apabila terjadi korelasi antar data satu region dengan region lain yang saling berdekatan, maka asumsi error pada observasi saling bebas pada asumsi regresi

Suatu bentuk perlindungan untuk direksi atau pejabat teras suatu perusahaan yang menginginkan dan merencanakan pengumpulan dana dalam mata uang rupiah atau US dollar

PURWOREJO DAFTAR NILAI GLOBAL.. TAHUN

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Kompetensi Dasar Dasar Materi Materi Pokok Pokok Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Pembelajaran Penilaian Penilaian Alokasi Alokasi Waktu. Waktu Sumber Belajar Sumber Belajar

Setelah sekian lama mengajar dari satu tempat ketempat lain, Ayah Samahani yang nota bene juga seorang yang sangat aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan dan partai