USULAN PENELITIAN DISERTASI
Automatisasi Perancangan Pola
Antarmuka
oleh
Uung Ungkawa
33212020
Tim Promotor
Ir. Dwi Hendratmo Widyantoro M.Sc., Ph.D (Promotor)
Persetujuan Promotor
1 PENDAHULUAN
Seringkali, software untuk antarmuka pengguna (user interface, UI) berukuran cukup besar, komplek dan sulit untuk diimplementasikan, di-debug dan dimodifikasi [1]. Ukuran software juga terus meningkat dari hari ke hari. Bahkan tidak saja menyangkut kerumitan, juga dari segi fungsional dan teknologi yang terlibat [5]. Survey yang dilakukan Myer [6] pada tahun 1992 memberi gambaran bahwa 48% kode merupakan UI. Sedangkan dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk UI, selama fase disain, 45% untuk UI, selama fase implementasi, 50% untuk UI dan selama pemeliharaan, 37% untuk UI. Dengan demikian, efisiensi dalam pengembangan UI akan sangat signifikan dalam penghematan biaya pengembangan software secara keseluruhan.
Berkaitan dengan hal itu, para peneliti berusaha melakukan berbagai pendekatan agar dapat membangun software khususnya UI dengan kualitas tinggi dengan efektif dan efisien. Banyak dibuat tool untuk membantu pembangunan UI. Myer [7] melakukan klasifikasi tool-tool dimaksud berdasarkan cara bagaimana disainer menentukan layout dan perilaku dinamis UI[1]: ada tool yang berbasis bahasa (language-based tools) yang menuntut pengembang UI untuk memprogram dalam bahasa khusus tertentu, tool yang
memungkinkan perancangan UI secara interaktif (interactive graphical specification tools), atau tool yang secara otomatis menghasilkan UI dari model atau spesifikasi tingkat tinggi (model-based generation tools) [7].
Schlungbaum [1] mengidentifikasi beberapa permasalahan beberapa tool di atas. Tool berbasis bahasa juga tool spesifikasi grafis interaktif memang tersedia secara komersial dan sering digunakan. Tetapi pengembangan UI masih sulit dan banyak makan waktu. Tool berbasis bahasa mendukung spesifikasi kontrol UI dengan cara yang mudah tetapi masalahnya adalah, pengembang harus menentukan layout, penempatan dan format untuk tiap objek UI [1].
pihak lain, spesifikasi kendali dialog tetap harus ditambahkan dengan memanfaatkan bahasa pemrograman atau bahasa khusus [1].
Lebih lanjut katanya, tool berbais bahasa juga grafis interaktif, tidak mendukung
pengembang untuk mengikuti panduan UI yang ada dan panduan corak UI agar menjaga konsistensi internal di antara objek UI dan juga konsistensi eksternal di antara aplikasi. Kekurangan berikutnya pada kedua tool tadi yang penting adalah hasil analisis rekuiremen tidak dapat secara langsung digunakan dalan kebanyakan tool yang ada. Dalam hal ini diperkenalkanlah tool berbasis model (model-based) untuk menghasilkan UI [1].
Tujuan dari pendekatan berbasis model (atau specification-based) dalam pengembangan UI adalah untuk menyajikan sekumpulan abstraksi, proses pengembangn dan tool-tool yang memungkinkan pendekatan rekayasa dalam pengembangan UI. Karakteristik dari pendekatan rekayasa adalah sistematik (berdasarkan pada rpinsip-prinsip rasional, reproduksibilitas dan orientasi pada kualitas [8].
Karena disain UI sangat sulit, satu-satunya cara yang dapat diandalkan untuk mendapatkan UI yang baik adalah dengan disain ulang (redesign) secara iteratif dan tentunya implementasi ulang setelah pengujian user, yang membuat implementasi makin sulit [7].
Dalam disain software, salah satu cara untuk menangani kesulitan disain software adalah dengan memakai ulang (reuse) disain. Pemakaian ulang software
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membangun sistem software dan meningkatkan kualitas [5].
Karyawan yang berpengalaman tentulah sangat penting bagi perusahaan. Karyawan yang berpengalaman lebih produktif. Pengalaman yang diperoleh selama
pengembangan merupakan aset yang berharga yang dapat digunakan untuk proyek/pekerjaan berikutnya. Apabila karyawan yang berpengalaman meninggalkan perusahaan, dia membawa serta pengalaman yang didapatnya sehingga hal ini merupakan kehilangan pengalaman bagi perusahaan. Dalam persaingan pasar yang ketat, di mana perusahaan harus berjuang untuk hidup, masalah ini sangat penting [5].
1.1 Perumusan Masalah
Dari kenyataan di atas, maka dalam proposal ini diusulkan metodologi pengembangan UI dengan memanfaatkan disain UI sebelumnya dengan pendekatan Case-Based Reasoning berbasis model. Model antara terdiri dari model
pengguna, model tugas (task model), model antarmuka abstrak dan model antarmuka konkrit []. Pemodelan bersifat tekstual dengan bahasa
pemodelan antarmuka berbasis XML seperti UsiXML [9, 10] atau XIML [11].
1.2 Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada pembangkitan model konkrit
1.3 Hipotesis
Premis 1: Model pengguna, model tugas dan model antarmuka abstrak merupakan hasil analisis yang eksplisit yang dapat diperlakukan untuk penalaran dalam disain UI.
Premis 2: Model konkrit yang baru dapat diturunkan dari model-model di atas yang serupa yang dihasilkan sebelumnya.
Hipotesa: Dari pemodelan UI yang telah ada dapat dicari kumpulan model yang mirip sehingga dapat dihasilkan model konkrit yang baru melalui adaptasi model konkrit yang lama.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membangun pembangkit model UI konkrit berbasis kasus dari kumpulan model pengguna, model tugas dan model abstrak.
1.5 Potensi Kontribusi Penelitian
Pengembangan metode pembangkitan spesifikasi/model konkrit antarmuka pengguna melalui adaptasi model yang ada sebelumnya (model reuse).
Pengembangan metode alih model berbasis kasus sebagai pengganti transformasi model.
Pengembangan metode berorientasi pengguna (user-centered) yang dapat mengarahkan proses pengembangan antarmuka pengguna.
2 Studi Literatur
Antarmuka pengguna dari suatu program komputer adalah bagian yang menangani keluaran ke peraga dan masukan dari orang menggunakan program. Sisa dari bagian program itu disebut aplikasi [7].
Tool untuk antarmuka pengguna mempunyai banyak sebutan, yang paling populer adalah User Interface Management System (UIMS).
User Interface Software
2.1 Model-Based User Interface Development
10.1.1.102.9417.
Adept
the various requirements are not made
explicit within the one design support environment
As a consequence, it is difficult to
ensure that the user-centred requirements addressed in the early stages of design are carried
forward into the later stages.
Adept is a novel design environment for prototyping user interfaces which addresses these
issues by encouraging the designer to construct explicit models of the users and their tasks.
knowledge of users' tasks can inform the design of a system to support those tasks and,
second, to provide an integrated, model-based environment to support user interface design
and development.
User interface design is difficult and designers require effective models and tools to enable
the design process. Models serve to make explicit the results of analyses and of design,
while tools serve to support the creation of models and new designs. In spite of the
plethora of work which has been reported in each of these areas, there remains a gulf
between tool-based and model-based approaches to user interface design.
SMI-94..pdf
Mecano
Static layout
Dynamic behaviour
Domain model
Declarative-models ..pdf
Mastermind
Survey: Myers
CMU-CS-94..pdf
10.1.1.70.5148.pdf
Tools for creating..pdf
surveyon
2.2 MBUI Tools
Approach
- Top-down vs bottom-up
-- Declarative language
3 Metodologi Penelitian
Salah satu tujuan utama dari penelitian ini adalah mewujudkan pemakaian ulang artifak software yang berupa disain UI. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini akan menerapkan pemakaian ulang sistem CBR melalui penggunaan framework CBR yang sudah ada. Ada dua pendekatan dalam pemelitian ini yakni pengmbangan sistem CBR dan akuisisi pengetahuan yang berupa model-model abstrak, model-model tugas dan model-model pengguna.
Cara kerja sistem?
4 Target Seminar Kemajuan
Ada 4 tahapan yakni Seminar kemajuan 1, 2, 3 dan 4.
1. Target Seminar Kemajuan 1:
Luaran : Publikasi konferensi nasional, persiapan publikasi internasional
Penelitian : Pemilihan bahasa pemodelan, pengembangan model UI yang mencakup model penguna, model tugas, model abstrak dan konkrit
2. Target Seminar Kemajuan 2:
Luaran : Jurnal nasional, Konferensi Internasional, persiapan jurnal internasional
Penelitian : Pengembangan sistem CBR, metode retrieval, perhitungan kemiripan (similarity), teknik adaptasi, evaluasi, pembelajaran dan pemeliharaan
3. Target Seminar Kemajuan 3:
Luaran : Persiapan jurnal internasional
Penelitian : Pengembangan
4. Target Seminar Kemajuan 4:
Luaran : Jurnal internasional, penulisan buku laporan akhir penelitian
5 Dampak Penelitian
Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan sistem pembangkit model konkrit UI melalui adaptasi dari model sebelumnya berdasarkan kasus yang sudah tersimpan, sehingga diharapkan akan:
1. Membantu disainer UI untuk mendapatkan model konkrit UI.
7 Referensi
1. Schlungbaum, E., Elwert, T.; Automatic User Interface Generation from Declarative Models; 1996
5. Gomes, P.; A Case-Based Approach to Software Design;2003.
6. Myer, B.A., Rosson, M.B.; Survey on User Interface Programming; 1992 7. Myer, B.A.; User Interface Software Tools; 1995.
8. Limbourgh, Q; Multi-Path Development of User Interfaces; 2004. 9. http://www.usixml.org
10.http://www.w3.org/wiki/images/5/5d/UsiXML_submission_to_W3C.pdf 11.http://www.ximl.org