JOURNAL REVIEW
DOSEN PEMBIMBING
Irfandi, S.Pd., M.Si
Disusun Oleh :
Nama
: Siti Hardianty Lubis
Nim
: 4143321039
Kelas
: Pendidikan Fisika Ekstensi 2014
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
JOURNAL REVIEW
Jurusan/Prodi : Fisika / Pendidikan Mata Kuliah: Pendahuluan Fisika Inti Semester : Genap 2018 Kelas : Pend. Fisika eks 14
I. Pengantar
Jurnal penelitian yang akan di review berjudul “Pembuatan dan Karakteristik Komposit Papan Partikel Dari Bahan Polipropilen dan Serbuk Tempurung Kelapa Medan Labuhan Dengan Menggunakan Uji Fisis” yaitu jurnal penelitian karya dari Irfandi, Deo Demonta Panggabean, Mukti Hamjah Harahap, Dosen Fisika Fakultas FMIPA Universitas Negeri Medan. Di dalam jurnal penelitian ini terdapat kelebihan dan kelemahan jurnal.
II. Identitas dan Ringkasan Isi Jurnal A. Identitas Jurnal
Judul Jurnal : Pembuatan dan Karakterisasi Komposit Papan Partikel Dari Bahan Polippropilen dan Serbuk Tempurung Kelapa
Medan Labuhan Dengan Menggunakan Uji Fisis Nama Jurnal : Jurnal Pembangunan Perkotaan
Volume Penerrbitan : 05, Nomor 02 Tahun Terbit : Desember 2017
Edisi :
-Jumlah Artikel : 5 Halaman
e-ISSN : 2581-1304
B. Ringkasan Isi Jurnal 1. Nama Jurnal
“Pembuatan dan Karakterisasi Komposit Papan Partikel Dari Bahan Polippropilen dan Serbuk Tempurung Kelapa Medan Labuhan Dengan Menggunakan Uji Fisis” 2. Penulis
masyarakat maupun aparatur Negara sendiri. Jangankan memilah jenis sampah, membuat sampah pada tempatnya yang benar pun rasanya sulit. Menurut MEIP, sumber sampah paling banyak berasal dari pemukiman atau rumah tangga. Penelitian yang dilakukan Irfandi, 2015 menyatakan bahwa sampah plastic (High Denisty Polyethylene) dari botol bekas oli kenderaan bermotor dan limbah serbuk tempurung kelapa (STK) memiliki potensi sangat besar sebagai bahan baku produksi papan komposit. Dengan pengujian secara mekanis didapatkan yaitu, pada pengujian kuat lentur dengan menggunakan standar SNI 03-2105-2006 mensyaratkan yaitu minimal 80 Kgf/cm2 sedangkan yang didapat padat penelitian
sebesar 103,619 Kgf/cm – 292,451 Kgf/cm2 , untuk nilai modulus elastisitas tidak
memenuhi standar SNI 03 – 2105 – 2006, karena interval Modulus elastisitasnya dari hasil penelitian didapat pada interval 6196,698 Kgf/cm2 – 9684,816 Kgf/cm2,
sedangkan pada nilai kuat rekat internal yang disyaratkan SNI 03-2105-2006 yaitu minimal 1,5 Kgf/cm2 pada penelitian didapatkan yaitu 8,412 Kgf/cm2 – 11,622
Kgf/cm2 dan pada uji impak didapatkan nilai tertinggi 3,858 Joule/ cm2 dan nilai
terendah 1,808 joule/ cm2. Dari hasil perangkingan kualitas papan partikel yang
lebih baik adalah perlakuan pada komposisi limbah plastik sebesar 50 % banding 50 % serbuk tempurung kelapa. sebagai alternative bahan baku papan komposit pengganti kayu?
5. Tujuan Penelitian ?
1. Untuk mengetahui nilai sifat fisis papan komposit serbuk tempurung kelapa dengan plastik daur ulang.
03-2105-2006 sebagai alternative bahan baku papan komposit pengganti kayu.
6. Metode Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan serbuk tempurung kelapa dengan ukuran 80 mess sebagai bahan baku yang diambil dari tempurung kelapa dari bahan Kecamatan Medab Labuhan Kota Medan. Dalam pembuatan papan komposit digunakan perekat polipropilen (pp) daur ulang dari Aqua Cuo bekas. Dengan berbagai tingkat skala perbandingan antara bahan dan perekat Polipropilen daur ulang dengan presentase 70%:30%, 60%:40%, 50%:50%, 40%:60%, 30%:70%. Beberapa alat yang dipergunakan dalam proses pembuatan papan komposit adalah hot and cold press.
Selanjutnya untuk pembuatan sampel papan komposit dilakukan dengan pengempaan panas (hot press) sebesar 1700C dengan tekanan sebesar 40 bar
selama 15 menit, dengan 2 kali pengulangan papan komposit diujikan dengan berdasarkan SNI 03-2105-2006 untuk papan partikel.
7. Hasil Penelitian
1. Hasil Pengujian Kerapatan
Kerapatan merupakan salah satu sifat fisis yang menunjukkanperbandingan antara massa benda terhadap volumenya atau banyaknya massa zat per satuan volume. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai kerapatan papan partikel yang dihasilkan berkisar antara 0,80 gr/cm3 sampai dengan 0,91 gr/cm3, nilai kerapatan tertinggi pada komposisi 30:70 dan yang terendah pada komposisi 70:30 perbandingan antara plastic daur ulang dengan serbuk tempurung kelapa.
dalam kategori kerapatan sedang dan kerapatan tinggi. Untuk komposisis 30:70, 40:60 dikategorikan kerapatan tinggi dan komposisi, 50:50, 60:40, 70:30 dikategorikan kerapatan sedang. Kategori ini disesuaikan dengan penggolongan menurut Tsoumis (1991) yang membagi papan partikel menjadi papan partikel dengan kerapatan rendah (0,25 gr/cm3 – 0,40 gr/cm3) kerapatan sedang (0,40 gr/cm3 – 0,80 gr/cm3) dan kerapatan tinggi (0,80 gr/cm3 – 1,20 gr/cm3).
2. Hasil Pengujian Kadar Air
Kandungan air menunjukkan besarnya kandungan air yang tersimpan dalam suatau benda yang dinyatakan dalam persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar aiar papan partikel yang dihasilkan berkisar anatara 0,24 % untuk komposisi papan partikel 70:30 sampai dengan 0,69% untuk komposisi papan partikel dengan perbandingan 30:70 untuk plastic daur ulang polipropilen yang dicampur dengan serbuk tempurung kelapa (STK).
Gambar 2. Grafik Nilai Kadar Air
Gambar 3. Grafik Nilai Pengembangan Tebal
Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-2105-2006, Papan Partikel, nilai pengembangan tebal yang di isyaratkan maksimum 12%. Sedangkan nilai pengembangan tebal papan komposit yang dihasilkan dari pengujian dibawah 12%, sehingga papan komposit memenuhi standar. Dengan demikian papan komposit cenderung memiliki sifat hidrofobik sehingga lebih tahan terhadap air. Terjadinya perbedaan yang sangat ekstrim pada grafik adalah dikarenakan tidak merataannya campuran antara serbuk tempurung kelapa dengan plastik daur ulang polipropilena sehingga pada variasi volume plastik polipropilen daur ulang dan serbuk tempurung kelapa 30:70 terjadi kenaikan yang tinggi sampai melewati batas yaitu: 1,64 %, ini merupakan persetase yang tertinggi dibandingkan dengan persentase komposisi yang lain.
8. Kesimpulan
kelapa dan polipropilen daur ulang dapat dijadikan sebagai alternative bahan baku papan komposit pengganti kayu.
III. Keunggulan Jurnal
(a) Keterkaitan antar bab jurnal
Pada jurnal ini keterkaitan antar bab sangat baik, pertama dimulai dari pengantar yang mencakup penjelasan tentang jurnal. Kemudian pada isi setiap paragraf mencakup hal-hal yang berkaitan dimana bagian pertama menjelaskan pendahuluan yaitu mengenai latar belakang masalah, bagian kedua menjelaskan metode penelitian, bagian ketiga menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan dimana di dalam hasil pembahasan terdapat 3 gambar grafik. Penjabaran hasil di tarik kesimpulan yang membuat pembaca mengerti isi penelitian dan manfaat penelitian.
(b) Kemuktahiran Isi Jurnal
Pada jurnal ini, setiap bagian dari jurnal ini disajikan sangat menarik karena jurnal ini menjelaskan pembuatan dan karakterisasi komposit paparan partikel dari bahan polipropilen dan serbuk tabung tempurung kelapa Medan labuhan dengan menggunakan uji fisis. Di dalam jurnal ini ini juga terdapat gambar grafik sehingga pembaca lebih mudah untuk memahami maksud dari isi jurnal yang ada di dalam jurnal ini.
IV. Kelemahan Jurnal
(a) Keterkaitan antar pembahasan dalam jurnal
Tidak ada kelemahan tentang keterkaitan antar pembahasan dalam jurnal ini.
(b) Kemuktahiran Isi Jurnal
V. Implikasi Tehadap (a) Teori
Jurnal ini sudah berisikan teori yang sesungguhnya yaitu di dalam jurnal ini terdapat rumus yang berhubungan ke judul penelitian yaitu mengenai perhitungan kerapatan sampel papan polipropelin, dan perhitungan kadar air.
(b) Program Pembangunan di Indonesia
Hasil penelitian Pembuatan dan Karakterisasi Komposit Papan Partikel Dari Bahan Polipropilen dan Serbuk Tempurung Medan Labuhan Dengan Menggunakan Uji Fisis dapat direkomendasikan sebagai alternative bahan baku papan komposit pengganti bahan baku kayu di Indonesia.
(c) Analisis Mahasiswa
Jurnal ini bermanfaat bagi mahasiswa karena jurnal ini menerapkan prinsip-prinsip yang ada di Fisika. Jurnal ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk mampu membuat inovasi baru mengenai serbuk tempurung kelapa dan polipropelin daur ulang menjadi bahan bahan baku alternative pengganti kayu.
VI. Kesimpuan (a) Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat direkomendasikan kualitas papan partikel serbuk tempurung kelapa dan polipropilen daur ulang dapat dijadikan sebagai alternative bahan baku papan komposit pengganti kayu.
DAFTAR PUSTAKA
Irfandi, Pangabean, D.D., dan Harahap, M.H., (2017). Pembuatan Dan Karakteris asi Komposit Papan Partikel Dari Bahan Polipropilen Dan Serbuk Tempurung Kelapa Medan Labuhan Dengan MenggunkanUji Fisis.