• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sistem Periodik . docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Sistem Periodik . docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Penemuan terbesar dan sekaligus menjadi dasar dalam ilmu Kimia adalah atom. Sejak dahulu para ahli sudah berupaya untuk mempelajari tentang atom atau unsur dan berbagai hubungannya dalam kehidupan. Tetapi karena jumlah yang dipelajari cukup banyak, mereka mencoba untuk

mengklasifikasikannya ke dalam golongan-golongan dengan tujuan untuk mempermudah saat dipelajari. Dengan berbagai konsep dan sistemnya, sudah banyak ahli yang mencoba untuk mengklasifikasikannya. Namun yang paling baik dan tetap digunakan hingga saat ini adalah sistem periodik

modern.

Dalam makalah ini akan dibahas sejarah pengklasifikasian berbagai unsur, konsep-konsep, faktor dan sifat apa saja yang mempengaruhi proses klasifikasi para ahli hingga ditemukan tabel periodik modern.

B. Tujuan penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah, agar pembaca dapat memahami lebih tentang proses pengklasifikasian unsur-unsur serta faktor dan sifat apa saja yang mempengaruhinya. Selain itu, dengan makalah ini pembaca

(2)

BAB II PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN KLASIFIKASI TABEL PERIODIK

Keinginan orang untuk mengklasifikasikan unsur-unsur telah ada sejak zaman dahulu, dan berbagai sistem klasifikasi telah diusulkan oleh berbagai ahli. Yang paling sederhana misalnya, adalah klasifikasi unsur-unsur

berdasarkan suhu kamar, yaitu padatan, cair atau gas. Contoh lain yang juga merupakan suatu sistem klasifikasi yang sangat sederhana adalah pembagian unsur-unsur dalam golongan logam dan bukan logam. Tentu saja sistem klasifikasi semacam ini adalah suatu sistem yang terlalu sederhana dan tidak dapat kita gunakan sebgai alat untuk mempelajari unsur-unsur dengan baik. Berikut adalah beberapa ahli yang ikut berperan dalam penggolongan unsur-unsur hingga sampai pada table periodik modern.

A. Antoine Laurent Lavoisier

Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia.

Pengelompokan unsur tersebut berdasarkan sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.

B. Johan Dobereiner (Triade)

(3)

unsur pertama dan unsur ketiga. Contohnya: massa atom unsur Na adalah rata-rata massa atom unsur Li dan massa atom unsur K.

C. John Newlands (Hukum Oktaf)

Pada tahun 1865, John Newlands mengklasifikasikan unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Newlands mengamati ada pengulangan secara teratur keperiodikan sifat unsur. Unsur ke-8

mempunyai sifat mirip dengan unsur ke-1. Begitu juga unsur ke-9 mirip sifatnya dengan unsure ke-2, dan seterusnya. Karena kecenderungan pengulangan selalu terjadi pada sekumpulan 8 unsur maka sistem tersebut disebut Hukum Oktaf. Namun kekurangan dari Hukum Oktaf adalah, hukum ini hanya berlaku untuk unsur-unsur yang masa atomnya rendah.

D. Dmitri Ivanovich Mendeleev & Julius Lothar Meyer (Tabel Periodik Mendeleev)

Pada tahun 1869, tabel sistem periodik mulai disusun. Tabel sistem periodik ini merupakan hasil karya dua ilmuwan, Dmitri Ivanovich

Mendeleev dari Rusia dan Julius Lothar Meyer dari Jerman. Mereka berkarya secara terpisah dan menghasilkan tabel yang serupa pada waktu yang hampir bersamaan. Mendeleev menyajikan hasil kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia pada awal tahun 1869, dan tabel periodik Meyer baru muncul pada bulan Desember 1869.

Mendeleev yang pertama kali mengemukakan tabel sistem periodik, maka ia dianggap sebagai penemu table sistem periodik yang sering disebut juga sebagai sistem periodik unsur pendek. Sistem periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan

kemiripan sifat. Selain itu ada beberapa kelebihan dan kekurangan sistem periodik Mendeleev, antara lain:

Kelebihan:

- Sifat kimia dan fisika unsur dalam satu golongan mirip dan berubah secara teratur.

(4)

- Dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu dan telah mempunyai tempat yang kosong.

Kekurangan:

- Panjang periode tidak sama dan sebabnya tidak dijelaskan. - Beberapa unsur tidak disusun berdasarkan kenaikan massa

atomnya, contoh : Te (128) sebelum I (127).

- Selisih massa unsur yang berurutan tidak selalu 2, tetapi

berkisar antara 1 dan 4 sehingga sukar meramalkan massa unsur yang belum diketahui secara tepat.

- Valensi unsur yang lebih dari satu sulit diramalkan dari golongannya.

- Anomali (penyimpangan) unsur hidrogen dari unsur yang lain tidak dijelaskan.

E. Henry G. J. Moseley (Sistem Periodik Modern)

Pada tahun 1914, Henry G. J. Moseley menemukan bahwa urutan unsur dalam tabel periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Moseley berhasil menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang terbalik letaknya. Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom. Telurium mempunyai nomor atom 52 dan iodin mempunyai nomor atom 53. Sistem periodik modern bisa dikatakan sebagai penyempurnaan sistem periodik Mendeleev. Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang, disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Dalam sistem periodik modern terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur tegak yang disebut golongan.

Jumlah periode dalam sistem periodik ada 7 dan diberi tanda dengan angka:

• Periode 1 disebut sebagai periode sangat pendek dan berisi 2 unsur • Periode 2 disebut sebagai periode pendek dan berisi 8 unsur

(5)

• Periode 5 disebut sebagai periode panjang dan berisi 18 unsur

• Periode 6 disebut sebagai periode sangat panjang dan berisi 32 unsur, pada periode ini terdapat unsur Lantanida yaitu unsur nomor 58 sampai nomor 71 dan diletakkan pada bagian bawah

• Periode 7 disebut sebagai periode belum lengkap karena mungkin akan bertambah lagi jumlah unsur yang menempatinya, sampai saat ini berisi 24 unsur. Pada periode ini terdapat deretan unsur yang disebut Aktinida, yaitu unsur bernomor 90 sampai nomor 103 dan diletakkan pada bagian bawah.

Jumlah golongan dalam sistem periodik ada 8 dan ditandai dengan angka Romawi. Ada dua golongan besar, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Golongan B terletak antara golongan IIA dan golongan IIIA.

Nama-nama golongan pada unsur golongan A • Golongan IA disebut golongan alkali

• Golongan IIA disebut golongan alkali tanah • Golongan IIIA disebut golonga boron

• Golongan IVA disebut golongan karbon • Golongan VA disebut golongan nitrogen • Golongan VIA disebut golongan oksigen • Golongan VIIA disebut golongan halogen • Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia

(6)

SIFAT-SIFAT UNSUR DALAM TABEL PERIODIK

Tidak hanya disusun begitu saja, masing-masing unsur mempunyai sifat dan karakteristik tersendiri berdasarkan letaknya, Baik dilihat berdasarkan golongan maupun periodenya. Secara garis besar sifat-sifat ini di pengaruhi oleh jumlah elektron valensi dan jaraknya dari inti atau bisa di asumsikan jumlah kulit sebuah atom. Sebenarnya cukup banyak sifat yang menyatakan hubungan antara unsure dan letaknya dalam table periodik, namun ada beberapa bagian yang lebih penting yang harus di pahami terlebih dahulu, antara lain:

A. Jari jari atom

adalah jarak dari inti atom ke lintasan elektron terluar.

Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan jari jari atom berkurang. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah. Jari-jari atom netral lebih besar daripada jari-jari ion positifnya tetapi lebih kecil dari jari-jari ion negatifnya.

Contoh:

jarijari atom Cl < jarijari ion Cl -jari-jari atom Ba > -jari-jari ion Ba 2+

B. Potensial ionisasi

adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang paling lemah/luar dari atom suatu unsur atau ion dalam keadaan gas. Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan potensial ionisasi bertambah, sehingga

elektron sulit untuk di lepaskan. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah potensial ionisasi berkurang, menyebabkan elektron mudah dilepas.

C. Afinitas Elektron

adalah besarnya energi yang dibebeaskan oleh suatu atom dalam bentuk gas pada waktu menerima sebuah elektron. Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin kecil.

(7)

-Makin besar afinitas elektron (makin negatif) berarti makin mudah menerima elektron.

-Makin kecil afinitas elektron (makin positif) makin sulit menerima elektron.

D. Keelektronegatifan

adalah suatu bilangan yang menyatakan kecederungan suatu unsur menarik elektron dalam suatu ikatan kimia. Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin kecil.

Dapat ditulis :

-Makin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah membentuk ion negatif.

(8)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan bantuan tabel periodik sebenarnya unsur-unsur sudah sedikit mudah di pahami. Baik karakteristik, sifat, jumlah elektron valensi, kemampuannya untuk berikatan, sifat logam non logamnya sudah bisa di pahami tanpa perlu melakukan penelitan lebih jauh. Perkembangan model tabel periodik hingga saat ini sudah cukup akurat dan sangat

memudahkan untuk mempelajari berbagai macam unsur. Para ahli sudah mempermudahnya, sekarang hanya bagaimana kita memahami dan mengembangkannya saja.

B. Saran

Salah satu dasar untuk mempelajari kimia adalah menguasai tabel periodik. Dengan adanya makalah ini pembaca di harapkan mampu memahami dan memanfaatkannya dengan baik untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan serta mampu berinovasi untuk kesejahteraan makhluk hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Sude Mate. Struktur atom dan sistem periodik unsure, diakses pada tanggal 6 Oktober 2016

Ilhami Sowel. Sistem Periodik Unsur (Kimia Anorganik), diakses pada tanggal 6 Oktober 2016

(9)

lland

TABEL PRIODIK

Disusun oleh :

RHOLLAND A. BOLING

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Periodik Unsur (SPU) adalah tabel unsur-unsur yang dikelompokkan berdasarkan kenaikan nomor atom dan konfigurasi elektron yang bertujuan untuk meramalkan sifat-sifat

Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan kemiripan

Tabel Sistem Periodik Unsur merupakan suatu cara untuk menyusun dan mengklasifikasi unsur-unsur, dimana unsur-unsur yang mirip sifatnya diletakkan pada kelompok yang sama.

Membuat aplikasi yang dapat memudahkan siswa belajar mengenai Sistem Periodik Unsur-unsur pada pelajaran Kimia1. Dengan menampilkan detail dari suatu tabel

Tabel 2. Kartu-kartu unsur tersebut disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Kartu-kartu unsur yang sifatnya mirip terletak pada kolom yang sama yang

Golongan pada tabel periodik merupakan kolom unsur ke arah bawah, sedangkan periode adalah baris dari sistem.. Terdapat 8 golongan unsur utama yaitu 1A

Para ahli mengelompokkan unsur dalam tabel sistem periodik unsur berdasarkan kemiripan dan keperiodikan sifat unsur dan kenaikan masa atom merupakan sebuah paradigma selama

Tabel Sistem Periodik Unsur merupakan suatu cara untuk menyusun dan Tabel Sistem Periodik Unsur merupakan suatu cara untuk menyusun dan mengklasifikasi unsur-unsur, dimana