• Tidak ada hasil yang ditemukan

Korelasi Antara Kemampuan Siswa Dalam Menjelaskan Soal Cerita dangan Kemampuan Siswa dalam Mengerjakan Soal Cerita Materi Lingkaran pada Siswa Kelas VIII di MTsN Pulosari Ngunut Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB IV SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Korelasi Antara Kemampuan Siswa Dalam Menjelaskan Soal Cerita dangan Kemampuan Siswa dalam Mengerjakan Soal Cerita Materi Lingkaran pada Siswa Kelas VIII di MTsN Pulosari Ngunut Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB IV SKRIPSI"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Negeri Pulosari Ngunut

Tempat penelitian ini adalah MTs Negeri Pulosari, yaitu suatu lembaga

pendidikan sekolah yang bercirikan islam yang berada di Kecamatan Ngunut

Kabupaten Tulungagung. Lembaga ini didirikan oleh masyarakat setempat

pada tahun 1967, dan tokoh yang memprakarsai adalah Danramil Ngunut,

Letnan Raswad.

Untuk mengawali kerjanya, maka dibentuklah kelompok yang terdiri

dari:

a.Letnan Raswad

b. Syariffudin

c.Muji Santoso

d. Suparlan

e.Junaidi BA.

f. Kandan

g. Atim

Pada awal berdirinya lembaga pendidikan tersebut diberi nama

“Pendidikan Guru Agama Lengkap” atau PGAL dan dikepalai oleh Bapak

Muji Santoso. Pada waktu itu PGAL masih menggunakan gedung SMP

(2)

Negeri 1 Ngunut selama 7 tahun. Pada tahun 1974 PGAL Ngunut pindah

tempat menggunakan gedung Madrasah Ibtidaiyah Kaliwungu dan dikepalai

oleh Djunaidi BA. Pada tahun itu juga nama PGAL dirubah menjadi PGA 4

tahun.

Selanjutnya pada tahun 1974 PGA 4 tahun pindah gedung lagi

menggunakan gedung Madrasah Diniyah milik NU Ranting Pulosari.

Bertepatan tahun itu juga ada peraturan baru bahwa PGA 4 tahun Tsanawiyah

Walisongo Ngunut dengan kepala sekolah tetap dijabat oleh Junaidi BA. Baru

pada tahun 1979 sampai dengan tahun 1982 dijabat oleh Rokhimi Alm.

Pada tahun 1980 MTsN Walisongo berubah status menjadi negeri

dengan terlebih dahulu menjadi Fillial MTs N Aryojeding Rejotangan. Karena

semakin berkembang dari tahun ke tahun, maka pada tanggal 15 November

1989 status Fillial dirubah menjadi negeri, dan sekarang terkenal dengan nama

MTsN Pulosari Ngunut.1

2. Letak Geografis MTsN Pulosari Ngunut

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan secara umum tentang

keadaan geografis MTsN Pulosari, sebagai tempat penelitian. MTsN Pulosari

merupakan Madrasah Tsanawiyah Negeri yang mempunyai letak strategis,

karena hanya berjarak kurang lebih 80 meter dari jalan raya Pulosari Desa

Pulosari Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Hal ini memudahkan

masyarakat khususnya seluruh siswa untuk menjangkaunya, terlebih lagi

(3)

lokasi MTsN Pulosari dekat dengan jalur antar kota Blitar Tulungagung.

Sekolah ini berada 11 km ke arah timur dai kota Tulngagung dengan batas

lokasi:

a. Sebelah selatan adalah rumah penduduk b. Sebelah utara adalah rumah penduduk c. Sebelah timur adalah jalan Desa Pulosari d. Sebelah barat adalah tanah kosong

Madrasah tersebut menempati tanah seluas 3008 m2 yang telah bersertifikat.

Meskipun dilihat dari tanah yang dimiliki MTsN Pulosari tidak begitu

luas, namun hal ini tidak menjadikan MTs Pulosari tertinggal dari MTs-MTs

Negeri yang lain. Karena masih banyak faktor yang mempengaruhi maju

tidaknya sebuah sekolah, diantaranya sarana dan prasarana, keadaan guru,

stuktur organisasi dan lain-lain.

3. Visi dan Misi serta Tujuan MTsN Pulosari Ngunut

a. Visi

Mencetak siswa MTsN Polosari menjadi manusia berpengetahuan

luas, berbudi luhur yang berwawasan IPTEK dan IMTAQ.

b. Misi

 Mencetak siswa yang berkualitas dalam bidang

(4)

 Mencetak siswa yang menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi modern.

 Mencetak siswa yang tertib beribadah kepada

Allah sesuai dengan ajaran Islam.

c. Tujuan

1. Meningkatkan hasil preatasi belajar bagi siswa.

2. Terampil mengerjakan sesuatu yang baik dan bermanfaat

berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Meningkatkan tata karma yang baik , tingkah laku dan tutur

kata sesuai dengan ajaran Islam dalam hubungannya dengan Kholiq

dan sesama manusia

4. Peningkatan keimanan yang lebih sempurna untuk mencapai

sifat taqwa yang lebih tinggi dan sempurna yang artinya mencapai

insan kamil.

4. Sarana dan Prasarana MTsN Pulosari Ngunut

Sarana dan prasarana suatu lembaga mutlak sekali diperlukan karena

merupakan penunjang yang sangat penting dalam pelaksanaan proses

belajar mengajar. Adapun sarana dan prasarana yang ada di MTsN Pulosari

(5)

Tabel 4.1

Tabel Sarana dan Prasarana MTs N Pulosari

No. Jenis Bangunan Jumlah Ket.

1. Ruang Kelas 10 Ruang Baik

2. Ruang Kepala Madrasah 1 Ruang Rusak Ringan

3. Ruang Guru 1 Ruang Rusak Ringan

4. Ruang Tata Usaha 1 Ruang Rusak Ringan

5. Perpustakaan 1 Ruang Rusak Ringan

6. Ruang BK 1 Ruang Baik

7. Ruang UKS 1 Ruang Baik

8. Lab. Komputer 1 Ruang Baik

9. Kamar Mandi Guru 1 Ruang Baik

10. Kamar Mandi Siswa 4 Ruang Baik

Sumber: Kantor MTs N 1 Pulosari Tahun Ajaran 2009/2010

Selain bangunan-bangunan yang disebutkan di atas, masih ada

bentuk sarana dan prasarana lain yang dapat mendukung berlangsungnya

proses belajar. Adapun keadaan sarana dan prasarana tersebut akan

dijelaskan sebagai berikut:

a. Sarana pembelajaran yang sudah ada dapat digunakan sacara maksimal.

b. Meja, kursi, papan tulis dan peralatan lain jumlahnya cukup memadai.

c. Gedung perpustakaan sudah memadai, hanya tinggal mengoptimalkan

penggunaannya dan melengkapi sarananya.

d. Buku-buku paket dari pemerintah baik dari Dinas Pendidikan maupun

dari Departemen Agama sudah dimanfaatkan secara maksimal oleh

siswa meskipun jumlahnya belum memadai.

e. Laboratorium komputer sudah dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa

(6)

5. Struktur Organisasi MTsN Pulosari Ngunut

Organisasi sekolah merupakan hal yang sangat berperan dalam rangka

proses pendidikan dan hal itu wujud dari kesiapan manajemen yang

diterapkan dalam organisasi berikut unsur-unsurnya. Untuk itu diperlukan

susunan organisasi sekolah mulai dari kepala sekolah sampai kepala

staf-stafnya. Adapun struktur organisasi MTs Negeri Pulosari sebagai berikut:

Struktur Organisasi Sekolah

Keterangan:

: Garis komando

: Garis koordinasi

Sumber: Kantor MTs N Pulosari Tahun Ajaran 2009/2010

Komite Sekolah Kepala

Drs. Mustakim

Koor. Kep. Sek

(KKS) Kepala Tata Usaha

Aman, S.Pd.I

Wakil Kepala Juwito, S.Pd.I

Waka Kurikulum

Dra. Lilik Rodiyah Waka KesiswaanMahfud Efendi, S. Pd., M.M.

Waka Sarpra Sukahar, S. Pd., M.M.

Waka Humas Drs. Abdullah

Dewan Guru

(7)

6. Keadaan Guru dan Siswa

Tabel 4.2

Tabel Keadaan Guru dan Karyawan

No Nama Jabatan

1. Drs.Mustakim Kepala madrasah (GT)

2. Aman, S.Pd. Kepala tata usaha (PT)

3 Juwito, S.Pd Guru / Wakil Kepala Madrasah (GT)

4. Dra. Lilik Ridiyah Guru/ Waka Kurikulum (GT)

5. Sukahar, S.Pd, M.M Guru/ Waka Sarana Prasarana(GT)

6. Drs. Abdullah Guru/ Waka Humas (GT)

7. Mahfud Efendi, S.Pd.I, M.M, M.Pd Guru/ waka kesiswaan (GT)

8. Dra. Sri Wahyu Hidayati Guru / Bendahara (GT)

9. Drs. Laasirin Guru / Kep. Laboratorium

10 Dra. Dewi Ngaisah Guru / Pembina Osis

11. Ani shofiyati, S.Pd Guru / Wali

12. Ida Wijayanti, S.Pd Guru / Wali(GT)

13. Dra. Siti Rokhana Guru / wali(GT)

14. Jarwo, S.Pd Guru /(GT)

15. Siti Mudawamah, S.Pd Guru (GT)

16. Sri Widi Yuni Antari, S.Pd Guru (GT)

17. Mawadatun Ni’mah, S.Pd Guru (GT)

18 Endang Susilowati, S.Pd Guru (gT)

19. Dra. Kartini Guru (GT)

20 Endrawati, S.Pd Guru (GT)

21. Ahmad Masduki, S.S, S.Pd Guru (GT)

22. Khusnul Khotimah, S.Ag Guru (GT)

23. Munti’in, S.Ag Guru (GT)

24. Imam Bukhori alwi, S.Ag Guru (GT)

25. Ahmad Jamzuri, S.Ag Guru (GT)

26. Umi Fadilah, SE, S.Pd Guru (GT)

27. Lila Zulaika Staf TU (PT)

28. Aris Masrurin, S.Pd Guru / wali (GT)

29. Puput Dwi Maryani, A.Md Staf TU (PT)

30. Elmi Puspita Staf TU (PT)

31. Moch. Farid Rifa’i Staf TU (PT)

32. Drs. Mustofa Guru / (GTT)

33. Suleman Guru / pembina pramuka (GTT)

34. Ulul hikmah, S.TP Guru (GTT)

35. Siswahyudianto, S.Pd I Guru (GTT)

36. Sri Astutik, S.Pd Guru (GTT)

37. Endang Rahmawati, SE Guru (GTT)

38. Ahmad Habibi Dahlan Guru (GTT)

39. Nanang Malik Staf TU (PTT)

40. Fadiyanny M.R, S.Pd Staf TU (PTT)

41. Aris Hernawan, S.T Staf TU (PTT)

42. Mandasari Murdiyah, s.Pd Staf TU (PTT)

43. Mujianto Pnjaga (PTT)

44. Triyani Pesuruh (PTT)

45. Syaifudin Zuhri Pembina PMR (GTT)

46. Ahmad Zaini Pembina Drum Band (GTT)

47. Mohammad Likman Hasan Pembina Brum Band (GTT)

(8)

Secara lengkap dapat diperinci sebagai berikut:

Tabel 4.3

Tabel Keadaan Guru dan Pegawai Terinci

No. Status Jumlah

1. Guru Tetap 26 Orang

2. Guru Tidak Tetap 11 Orang

3. Pegawai Tetap 5 Orang

4. Pegawai Tidak Tetap 6 Orang

Sumber: Kantor MTs N Pulosari Tahun Ajaran 2009/2010

Tabel 4.4

Tabel Keadaan Siswa MTsN Pulosari Ngunut Tulungagung

No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. I 70 siswa 62 siswa 132 siswa

2. II 77 siswa 69 siswa 146 siswa

3. III 46 siswa 55 siswa 101 siswa

jumlah 194 siswa 186 siswa 380 siswa

Sumber: Kantor MTs N Pulosari Tahun Ajaran 2009/2010

B. Penyajian Data dan Analisis Data 1. Penyajian Data

Penyajian data yang penulis sajikan di bawah ini adalah bersumber dari

hasil tes yang telah diberikan oleh peneliti pada tanggal 14 April 2010 kepada

38 siswa, yaitu tes uraian tentang kemampuan siswa dalam menjelaskan soal

cerita materi lingkaran dan tes uraian tentang prestasi siswa dalam

mengerjakan soal cerita materi lingkaran. Metode tes ini adalah metode yang

utama dalam penelitian ini. Bagian tes pertama (1 soal pertama) mengungkap

tantang kemampuan siswa dalam menjelaskan soal cerita materi lingkaran,

yaitu variabel X. sedangkan bagian kedua (4 soal) mengungkap tentang

(9)

Y. Dalam tes tersebut skor untuk soal uraian bagian pertama penulis tentukan

1-100. Sedangkan skor untuk soal uraian kedua yang terdiri dari empat soal,

terinci sebagai berikut:

 Untuk soal nomor satu skornya adalah 10

 Untuk soal nomor dua skornya adalah 20

 Untuk soal nomor tiga skornya adalah 30

 Untuk soal nomor empat skornya adalah 40

Sehingga skor keseluruhan adalah 100.

(soal dapat dilihat dalam lampiran).

Kategori penilaian untuk variabel X:

Tinggi : 78 - 85 Sedang : 61-76 Rendah : 45 -60

Kategori penilaian untuk variabel Y:

Tinggi : 77 - 98 Sedang : 56 - 76 Rendah : 35 - 55

Adapun penyajian data hasil tes yang diberikan kepada siswa adalah

sebagai berkut:

Tabel 4.5

(10)
(11)

1. 70 95 4900 9025 6650

2. 45 53 2025 2809 2385

3. 65 60 4225 3600 3900

4. 45 69 2025 4761 3105

5. 71 53 5041 2809 3763

6. 62 53 3844 2809 3286

7. 60 68 3600 4624 4080

8. 70 53 4900 2809 3710

9. 59 91 3481 8281 5369

10. 60 35 3600 1225 2100

11. 85 55 7225 3025 4675

12. 75 75 7255 5625 6375

13. 65 65 4225 4225 4225

14. 49 84 2401 7056 4116

15. 85 95 7225 9025 8075

16. 53 50 2809 2500 2650

17. 68 35 2624 1225 2380

18. 55 48 3025 2304 2640

19. 68 36 4624 1296 2448

20. 80 84 6400 7056 6720

21. 55 49 3025 2401 2695

22. 72 60 5184 3600 4320

23. 62 60 3844 3600 3720

24. 80 98 6400 9604 7840

25. 80 98 6400 9604 7840

26. 72 97 5184 9409 6984

27. 62 80 3844 6400 4960

28. 72 37 5184 1369 2664

29. 75 58 5625 3364 4350

30. 75 58 5625 3364 4350

31. 68 70 2624 4900 4760

32. 75 65 5625 4225 4875

33. 55 60 3025 3600 3300

34. 65 60 4225 3600 3900

35. 65 58 4225 3364 3770

36. 65 67 4225 4489 4355

37. 53 53 2809 2809 2809

38. 75 93 5625 8649 6975

2526 2478 172122 174440 167119

Variabel (X) mean = 66.47 , median = 66.5 , modus = 65 Variabel (Y) mean = 65.21 , median = 60 , modus = 53 dan 60 2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum peneliti memberikan tes kepada objek penelitian, disini peneliti

(12)

Hasil pengujian tes tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Tabel daftar Hasil Pengujian soal kepada 10 siswa

N X

a. Validitas tes

Validitas tes ini dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan mengukur

yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari

tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur

lewat butir item tersebut.2

Berdasarkan tabel diatas akan di cari validitas tes dengan

menggunakan korelasi product moment :

2 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2005), hal.

(13)

Kriteria pengujian adalah suatu item dikatakan mempunyai validitas

tinggi jika rhitung rtabel.

Tabel 4.7

Hasil Perhitungan Uji Validitas Tes

Item Db rhitung rtabel Keterangan

5% 1%

1

X 10 2.49 0.63 0.76 Validitas tinggi

2

X 10 0.32 0.63 0.76 Validitas rendah

3

X 10 0.85 0.63 0.76 Validitas tinggi

3

X 10 0.88 0.63 0.76 Validitas tinggi

Berdasarkan tabel diatas dengan menggunakan taraf signifikansi 5%

dan 1% dan dengan db 10, untuk item nomor 1, 2, 3 rhitung rtabel dan

hanya satu soal nomor 2 yang mempunyai validitas rendah. Artinya sebaran

item untuk tes pengambilan data penelitian dianggap mempunyai validitas

tinggi.

b. Reliabilitas tes

Uji reliabilitas ini digunakan untuk mengetahui suatu tes cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

(tes) sudah baik.

Uji reliabilitas ini menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:3

    

  

      

2

t 2 11

S Si 1

1 n

n r

(14)

Keterangan:

11

r = koefisien reliabilitas tes

n = banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes

Si2

= jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item

2 t

S = varian total (Y )2

Kriteria pengujian terhadap hasil kefisien reliabilitas tes adalah apabila

(15)
(16)

Dari perhitungan di atas nilai r11 0.77 lebih besar dari 0.70 artinya

bahwa tes tersebut telah memiliki tingkat reliabilitas tinggi.

3. Pengujian Persyaratan Analisis

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen

penelitian, maka butir-butir instrumen yang valid dan reliabel digunakan

untuk pengembilan data penelitian. Dan sebelumnya dilakukan analisis

hipotesis terhadap data yang diperoleh terlebih dahulu dilakukan uji

persyaratan analisis, yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut

sebenarnya berdistribusi normal atau tidak. Kriteria pengujiannya adalah

variable X dan Y sebenarnya normal jika 2 2

tabel hitung X

X. Uji ini dilakukan

dengan menggunakan uji chi-kuadrat.

e

Tabel Uji Normalitas Data Variabel Kemampuan Menjelaskan (X)

Nilai X (bataskls) batas klsZ untuk

(17)

45 - 51 44.5 -2.15 0.005 2.09 3 0.43

52 - 58 51.5 -1.47 0.1469 5.58 5 0.10

59 - 65 58.5 -0.78 0.2426 9.36 6 0.36

66 - 72 65.5 -0.09 0.2358 9.81 9 0.08

73 - 79 72.5 0.59 0.1773 6.74 4 0.41

80 - 86 79.5 1.28 0.0752 2.86 6 1.09

86.5 1.96

Jumlah 38 2.47

Catatan: x= 66.47 dan s = 10.21

Berdasarkan tabel diatas diperoleh harga 2 hitung

X adalah 2.47.

melihat taraf signifikansi 5% pada tabel distribusi X dengan db (6-1) =2

5, diperoleh 2 tabel

X = 11,1 maka dengan demikian harga 2 tabel 2

hitung X

X 

artinya data pada variabel kemampuan menjelaskan (X) berdistribusi

normal.

Tabel 4.9

Tabel Uji Normalitas Data Variabel Prestasi Mengerjakan (Y)

Nilai X (bataskls) batas klsZ untuk interval klsLuas tiap fe f0

e e o 2

f f f X  

35-44 34.5 -1.72 0.08 3.04 4 0.31

45-54 44.5 -1.16 0.15 507 8 0.40

55-64 54.5 -0.60 0.21 7.98 9 0.13

65-74 64.5 -0.04 0.21 7.98 6 0.25

75-84 74.5 0.52 0.16 6.08 4 0.34

85-94 84.5 1.08 0.09 3042 4 0.17

95-104 94.5 1.64 0.04 1.52 3 0.97

104.5 2.20

(18)

Catatan: x = 65.21 dan s = 17.80

Berdasarkan tabel di atas diperoleh harga 2 hitung

X adalah 2.57, melihat

taraf signifikansi 5% pada tabel distribusi X dengan db (7-1) = 6, diperoleh2

2 tabel

X = 12.6. Maka dengan demikian harga 2 tabel 2

hitung X

X  . Berarti data pada

variabel prestasi mengerjakan (Y) berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara

variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) mempunyai harga varian yang

sejenis atau tidak. Uji homogenitas ini menggunakan rumus varian sebagai

berikut:

 Untuk variabel kemampuan menjelaskan soal cerita (X)

) 1 (

)

( 2

2

  

N N

X X

Varianx

=

37 38

) 2526 ( 172122

2

=

37 47 . 4209

= 113.77

x

db = N-1

(19)

 Untuk Variabel prestasi mengerjakan (Y)

Dengan menggunakan db=37 dan 37 didapat harga Ftabel sebesar 1.71

pada taraf 5% dan Ftabel sebesar 2.14 pada taraf 1% maka Fhitung Ftabel

maka harga varian tiap-tiap kelompok tidak homogen.

4. Analisis dan uji signifikansi

a. Kemampuan siswa dalam menjelaskan soal cerita

Dari data variabel (X) pada tabel 4.5, diketahui bahwa nilai

rata-rata siswa adalah 66.47. Sehingga kemampuan siswa dalam menjelaskan

(20)

kebanyakan dari mereka dalam menjelaskan soal cerita hanya terpaku

pada poin ” apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal”,

untuk proses perencanaan penyelesaian dan penyelesaiannya mereka

cenderung masih mengalami beberapa kesulitan. Salah satu faktornya

adalah mereka belum mengerti betul tentang konsep dan karakteristik dari

materi keliling dan luas lingkaran. Mereka kebanyakan masih bingung

dalam membedakan mana yang dinamakan jari-jari lingkaran dan mana

yang dinamakan diameter lingkaran. Hanya terdapat lima siswa yang

berhasil mengerjakan dengan tuntas dan benar sesuai dengan

langkah-langkah Polya. Sehingga disini dapat diambil kesimpulan bahwa

kemampuan siswa dalam menjelaskan soal cerita masih relatif rendah.

Upaya pengembangan pembelajaran melalui berbagai metode mengajar

perlu untuk diperhatikan lagi oleh para pengajar, agar siswa lebih dengan

mudah menyerap pelajaran dan ahkirnya membekas tentang materi yang

diajarkan di dalam kelas.

b. Prestasi siswa dalam mengerjakan soal cerita

Dari data variabel (Y) pada tabel 4.5, diperoleh nilai rata-rata

sebesar 65.21, peneliti dapat menyimpulkan bahwa prestasi siswa dalam

mengerjakan soal cerita relatif sedang atau cukup, tetapi masih rendah bila

dibandingkan dengan kemampuan siswa dalam menjelaskan soal cerita.

Hal demikian dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya: faktor

(21)

berbeda-beda. Padahal sesuai dengan kurikulum sekolah MTsN Pulosari

materi ini telah diberikan pada awal semester genap. Kemungkinan lain

adalah dari rendahnya prestasi siswa ini disebabkan oleh faktor

lingkungan baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat.

c. Pengujian Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini berbunyi:

1

H = Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kemampuan

menjelaskan soal cerita terhadap prestasi siswa dalam

mengerjakan soal cerita materi lingkaran.

0

H = Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara

kemampuan menjelaskan soal cerita terhadap prestasi siswa

dalam mengerjakan soal cerita materi lingkaran.

Digunakan rumus korelasi product moment dengan SPSS 16.0 dan

perhitungan manual sebagai berikut:

Tabel 4.10

Correlations

kemampuan_menj

elaskan prestasi_mengerjakan kemampuan_menjela

skan PearsonCorrelation 1 .327

Sig. (2-tailed) .045

N 38 38

prestasi_mengerjaka

n PearsonCorrelation .327 1

Sig. (2-tailed) .045

(22)

Dari hasil penghitungan analisis data baik dengan menggunakan

SPSS 16.0 maupun dengan perhitungan manual diperoleh koefisien

korelasi yang sama jika dibulatkan satu angka di belakng koma yaitu 0.3.

Berdasarkan hasil penghitungan tabel diatas di dapat rhitung=

0.326. melihat taraf signifikansi 5% dan 1% pada tabel r product moment

dengan db 38 diperoleh pada taraf 5% = 0.320 dan 1% = 0.413, maka

dengan demikian harga 2 2

X  pada taraf signifikansi 1%. Sehingga H0ditolak dan

1

H diterima pada taraf signifikansi 5%. Tatapi H0diterima danH1

(23)

Berdasarkan tabel 4.10 nilai probabilitas atau sig. (2-tailed) pada

tabel adalah 0.045 lebih kecil dari 0.05 sesuai dengan ketentuan berarti

ada korelasi yang positif dan signifikan antara kemampuan siswa dalam

menjelaskan soal cerita dengan prestasi siswa dalam mengerjakan soal

cerita materi lingkaran pada kelas VIII di MTsN Pulosari Ngunut

Tulungagung pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan kenyataan maka kita dapat membuat kesimpulan

bahwa ada korelasi yang positif dan signifikan pada taraf 5%, dan tidak

ada korelasi yang signifikan pada taraf 1%.

d. Uji analisis lanjutan

Setelah melihat uji korelasi menunjukkan adnya hubungan antara

variabel kemampuan siswa menjelaskan dengan variabel prestasi siswa

dalam mengerjakan. Maka dilanjutkan uji analisis regresi untuk

mengetahui seberapa besar pengaruhnya.

Dengan menggunakan SPSS 16.0 dan dengan perhitungan rumus regresi Y = a + bX maka harga intersep a dan koefisien regresi b dapat ditemukan sebagai berikut:

Tabel 4.11

(24)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1369.967 1 1369.967 4.297 .045a

Residual 11478.349 36 318.843

Total 12848.316 37

a. Predictors: (Constant), kemampuan_menjelaskan

b. Dependent Variable: prestasi_mengerjakan

Tabel 4.12

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients StandardizedCoefficients

t Sig.

95% Confidence Interval for B

B Std. Error Beta BoundLower BoundUpper

1 (Constant) 27.416 18.462 1.485 .146 -10.026 64.858

kemampuan_

menjelaskan .569 .275 .327 2.073 .045 .012 1.126

a. Dependent Variable: prestasi_mengerjakan

(25)

= 0.57

Berdasarkan harga a dan b yang ditemukan pada persamaan regresi

diatas, dapat dituliskan Y = 27.35 + 0.57 X. persamaan ini dapat

diprediksikan bahwa variabel kriterium Y rata-rata akan berubah sebesar

0.57 untuk setiap satu unit perubahan yang terjadi pada variabel prediktor.

Persamaan Y = 27.35 + 0.57 X dapat dilukiskan ke dalam sebuah

garis linier atau garis regresi yang berfungsi untuk melukiskan korelasi

antara variabel X dan variabel Y, juga untuk mendapatkan sebuah dasar

ramalan yang persisnya sangat kuat yang ditandai oleh kesalahan dasar

ramalan atau residu yang sekecil-kecilnya.

Untuk mencari residu sebagai berikut:

(26)

= 4209.47

regresi Y = 27.35 + 0.57X sebagai alat untuk menyimpulkan data atau

dasar ramalan terhadap variabel penelitian, maka harus diuji

signifikansinya dengan menggunakan rumus analisis varian yang

menghasilkan harga F.

(27)
(28)

Dari hasil penghitungan analisis data baik menggunakan SPSS

16.0 maupun secara manual diperoleh hasil yang hampir sama. Meskipun

terdapat perbedaan angka desimal di belakang koma diantara perhitungan

tersebut, apabila dibulatkan hasilnya sama yaitu 4.3.

Besarnya Fhitung adalah 4.297 apabila dikonsultasikan pada

tabel

F dengan db (1.36) diperoleh Ftabel 5% = 4.11 dan Ftabel1% =

7.39. Sedangkan besarnya nilai signifikansi pada tabel 4.11 adalah 0.045

dan lebih kecil dari 0.05. Artinya terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara variabel kemampuan siswa dalam menjelaskan soal

cerita dan prestasi siswa dalam mengerjakan soal cerita materi lingkaran

pada siswa kelas VIII di MTsN Pulosari Ngunut Tulungagung pada taraf

signifikansi 5%.

Tabel 4.13

Model Summaryb

Model R SquareR Adjusted RSquare the EstimateStd. Error of

Change Statistics R Square

Change Change df1 df2F ChangeSig. F

1 .327a .107 .082 17.856 .107 4.297 1 36 .045

a. Predictors: (Constant), kemampuan_menjelaskan

b. Dependent Variable: prestasi_mengerjakan

Dengan melihat koefisien determinasi (Adjusted R Square) pada

tabel 4.13 adalah 0.082 mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel

(29)

5. Pembahasan (diskusi)

Berdasarkan analisis diatas pada bagian ini dibahas hasil pengujian

hipotesis sebagai dasar untuk membuat kesimpulan.

a. Berdasarkan nilai siswa yang diperoleh dari kemampuan

siswa dalam menjelaskan soal cerita didapat nilai rata-rata sebesar 66.47.

Sehingga kemampuan siswa dalam menjelaskan soal cerita relatif sedang

atau cukup. Meskipun pembelajaran dengan langkah Polya yang

dilaksanakan cukup representatif, namun karena ada beberapa faktor,

maka proses penelitian ini juga masih mengindikasikan kelemahan.

Faktor-faktor tersebut bisa disebabkan adanya perbedaan kondisi sosial,

ekonomi, kondisi psikologis dan pergaulan siswa.

Sehingga pada dasarnya pembelajaran dengan langkah Polya memiliki

peluang yang sangat baik dalam pembelajaran matematika. Tetapi guru

juga harus mencoba untuk memberikan inovasi pembelajaran dengan

berbagai metode pembelajaran. Bukan saja pokok bahasan soal cerita

bahkan tidak menutup kemungkinan pada bidang studi lain.

b. Berdasarkan nilai yang diperoleh dari prestasi siswa dalam

mengerjakan soal cerita, nilai rata-rata siswa adalah 65.21. Sehingga

prestasi siswa dalam mengerjakan soal cerita relatif sedang atau cukup.

Tetapi nilai rata-rata ini lebih rendah dari hasil kemampuan siswa dalam

mengerjakan soal cerita. Sehingga hasil dari prestasi siswa juga relatif

(30)

diantaranya kondisi psikologis siswa, pergaulan siswa, perbedaan kondisi

sosial siswa maupun kondisi ekonomi keluarga siswa.

c. Berdasarkan analisis data, diperoleh rhitung sebesar 0.326

dengan db 38 pada rtabel di dapat taraf 5% adalah 0.320 dan taraf 1%

adalah 0.413. dengan taraf sig. (2-tiled) adalah 0.045 lebih kecil dari 0.05,

berarti terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kemampuan

siswa dalam menjelaskan soal cerita dengan prestasi siswa dalam

mengerjakan soal cerita materi lingkaran pada siswa kelas VIII di MTsN

Pulosari Ngunut Tulungagung pada taraf signifikansi 5%.

Selanjutnya berdasarkan uji analisis lanjutan dengan menggunakan uji

regresi diperoleh besarnya Fhitung adalah 4.297 apabila dikonsultasikan pada

tabel

F dengan db (1.36) diperoleh Ftabel 5% = 4.11 dan Ftabel1% = 7.39.

dapat ditulis menjadi 4.11 < 4.297 < 7.39, sedangkan besarnya nilai

signifikansi pada tabel 4.11 adalah 0.045 dan lebih kecil dari 0.05. Artinya

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel kemampuan

siswa dalam menjelaskan soal cerita dengan prestasi siswa dalam

mengerjakan soal cerita materi lingkaran pada kelas VIII di MTsN Pulosari

(31)

Dengan melihat koefisien determinasi (Adjusted R square) pada tabel

4.13 adalah 0.082 mengandung pengertian bahwa pengaruh variabel bebas

(kemampuan siswa dalam menjelaskan soal cerita) terhadap variabel terikat

(prestasi siswa dalam mengerjakan soal cerita) materi lingkaran pada kelas

Gambar

Tabel Sarana dan Prasarana MTs N PuloTabel 4.1sari
Tabel Keadaan Guru dan KaryawanTabel 4.2Nama
Tabel 4.4Tabel Keadaan Siswa MTsN Pulosari Ngunut Tulungagung
Tabel 4.6Tabel daftar Hasil Pengujian soal kepada 10 siswa
+5

Referensi

Dokumen terkait

Deteksi dini atas kredit bermasalah dapat dilakukan secara sistematis dengan mengembangkan sistem “pengenalan dini” yang berupa suatu daftar. kejadian atau gejala ynag

Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang Unit Layanan Pengadaan (ULP) pada SKPD19 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banjar akan melaksanakan Pelelangan Sederhana untuk

Saat ini Sistem informasi yang ada sudah dapat memberikan layanan kepada mahasiswa untuk layanan akademik dan keuangan akademik menggunakan aplikasi dan infrastruktur

Pokja Barang/Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya akan melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit

Clean Process Technology for Separation &amp; Recycle Systems Waste from the separation and recycle system can be minimized in five ways:.. Recycling waste

Enzim ini berbentuk larutan dan air berfungsi sebagai medium untuk substrat berdifusi ke dalam sisi aktif enzim dan produk berdifusi dari sisi aktif

 Bila dalam pemeriksaan kepolisian terdapat bukti bukti otentik yang mengarah bahwa bondet sebagai pengguna maka akan Merujuk pada Undang-Undang No. 35 tahun 2009 tentang

Oleh karena itu dengan sangat menyesal kami tidak dapat memenuhi harapan Saudara... Para pemirsa, kami saat ini berada di