HUBUNGAN DIABETES MELITUS
DENGAN WAKTU UNTUK KONVERSI KULTUR SPUTUM PADA PASIEN TB-MDR DI RSUP H. ADAM MALIK
OLEH: KHOLIDA ULFA
120100132
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HUBUNGAN DIABETES MELITUS
DENGAN WAKTU UNTUK KONVERSI KULTUR SPUTUM PADA PASIEN TB-MDR DI RSUP H. ADAM MALIK
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana Kedokteran
OLEH: KHOLIDA ULFA
120100132
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
Hubungan Diabetes Melitus dengan Waktu untuk Konversi Kultur Sputum pada Pasien TB-MDR di RSUP H. Adam Malik
Nama : Kholida Ulfa NIM : 120100132
Pembimbing Penguji I
(dr. Setia Putra Tarigan, Sp.P (K)) (dr. Dewi Masyithah Darlan, DAP&E,
MPH, Sp.ParK) NIP. 197303272008011013 NIP. 197407302001122003
Penguji II
(dr. Feby Yanti Harahap, M.Ked (PA), Sp.PA) NIP. 197701202003122008
Medan, Januari 2016
Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Telah lama diketahui bahwa terdapat hubungan yang erat antara diabetes melitus (DM) dan tuberkulosis (TB). Mekanisme yang menyebabkan pasien DM rentan terkena infeksi TB juga sudah dipahami, namun belum diketahui apakah DM secara langsung mempengaruhi keberhasilan pengobatan TB meskipun terdapat data bahwa pasien TB dengan riwayat DM memiliki prognosis yang lebih buruk dan lebih beresiko untuk meninggal selama pengobatan dibandingkan pasien tanpa riwayat DM. Seiring meningkatnya kasus multidrug resistant tuberculosis (TB-MDR), DM kembali dihubungkan dengan keberhasilan pengobatan TB yang mana pada TB-MDR pasien menerima regimen obat lini kedua. Konversi kultur sputum merupakan salah satu indikator keberhasilan pengobatan TB.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menemukan hubungan antara DM dan waktu untuk konversi kultur sputum pada pasien TB-MDR. Penelitian ini merupakan cohort retrospective study yang menggunakan rekam medis untuk memperoleh data seluruh pasien MDR yang menjalani pengobatan di Poli TB-MDR RSUP H. Adam Malik sejak Februari 2012 hingga Desember 2014. Dari populasi, 62 pasien memenuhi kriteria penelitian dan dimasukkan sebagai sampel. Data kemudian dianalisa menggunakan Mann Whitney U Test.
Rata-rata waktu untuk konversi kultur sputum pada 23 pasien TB dengan riwayat DM (37,1%) adalah 2,22 ± 0,198 bulan, sementara pada 39 pasien TB tanpa riwayat DM (62,9%) adalah 2,15 ± 0,210 bulan. Tidak ada perbedaan signifikan antara rata-rata dari kedua kelompok (p=0,465) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara DM dan waktu untuk konversi kultur sputum pada pasien TB-MDR dalam penelitian ini.
ABSTRACT
The strong association between Diabetes Mellitus (DM) and Tuberculosis (TB) has been known for a long time. The mechanisms of DM makes the patient susceptible to TB infection is well understood but little is known whether DM has direct effect to TB treatment despite the evidences that TB patients with history of DM have worse prognosis and higher risk to die during treatment than those without history of DM. Since multidrug resistant tuberculosis (MDR-TB)cases are rising, the assumptions about association between MDR-TB and DM especially on MDR-TB treatment which uses the second line regimen are rising as well. Culture sputum conversion is one of indicator for the successful treatment of TB.
The goal of this research was to find the association between DM and the rate of cultur sputum conversion among MDR-TB patients. This was a cohort retrospective study which used medical record to collect data of all patients enrolled for MDR-TB treatment during February 2012 to December 2014 in Poli TB-MDR H. Adam Malik Hospital. From the population, 62 patients met the research criteria and were included in this research as sample. Data was analyzed using Mann Whitney U Test.
The mean of rate of conversion culture sputum among 23 TB patients with history of DM (37,1%) is 2,22 ± 0,198 months whereas it is 2,15 ± 0,210 months among 39 TB patients withouth history of DM (62,9%). There is no significant differences between the mean of rate of culture sputum conversion (p= 0,465). In conclusion, there is no association between DM and rate of culture sputum conversion among MDR-TB patients in this research.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah ‘azza wa jalla atas cahaya ilmu dan
kemudahan yang dikaruniakan-Nya sehingga hasil laporan penelitian berjudul “Hubungan Diabetes Melitus dengan Waktu untuk Konversi Kultur Sputum pada Pasien TB-MDR di RSUP H. Adam Malik” ini dapat diselesaikan.
Rasa terimakasih juga saya sampaikan pada pihak-pihak yang berperan
dalam penyelesaian karya tulis ini, diantaranya:
1. dr. Setia Putra Tarigan, Sp.P (K), selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulisan karya tulis ini hingga selesai.
2. dr. Dewi Masyithah Darlan, DAP&E, MPH, Sp.ParK dan dr. Feby Yanti
Harahap, M.Ked (PA), Sp,PA, selaku dosen penguji yang telah memberi
masukan demi perbaikan karya tulis ini.
3. Dosen-dosen dari Departemen Kedokteran Komunitas, selaku staff pengajar
penulisan karya tulis ilmiah.
4. Dokter-dokter dan petugas kesehatan Poli TB-MDR RSUP H. Adam Malik,
yang telah membantu saya selama pengambilan data penelitian.
Tentunya, tak lupa saya sampaikan rasa syukur dan terimakasih saya kepada
keluarga, khususnya kedua orangtua saya yang telah memberikan dukungan dan
perhatian selama proses penyelesaian tugas akhir ini, juga kepada rekan-rekan dan
senior seperjuangan di BKM Ar-Rahmah FK USU yang telah berbagi ilmu dan
pengalamannya.
Penulis meyakini bahwa hasil laporan penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan guna proses penyempurnaannya. Semoga karya tulis ini yang sederhana
ini dapat memberikan sumbangan bagi keilmuan khususnya bidang kesehatan dan
pada akhirnya dapat turut berkonstribusi bagi kemajuan Indonesia.
Medan, Desember 2015
DAFTAR ISI
2.2. Hubungan Tuberkulosis dengan Diabetes Melitus ... 14
2.2.1. Diabetes Melitus ... 14
2.2.2. Epidemiologi Tuberkulosis disertai Diabetes Melitus ... 16
2.2.3. Pengaruh Diabetes Melitus terhadap Infeksi Tuberkulosis . 16 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 18
4.5. Pengolahan dan Analisa Data ... 21
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 23
5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 23
5.2. Karakteristik Sampel ... 23
5.3. Hasil Analisa Data ... 24
5.4. Pembahasan ... 26
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 29
6.1. Kesimpulan ... 29
6.2. Saran ... 29
DAFTAR PUSTAKA ... 30
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Kelompok OAT untuk Pengobatan TB-MDR ... 12
Tabel 2.2. Kriteria Diagnostik DM ... 15
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Usia dan Jenis Kelamin Pasien TB-MDR ... 23
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Prevalensi Penderita DM ... 24
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Waktu untuk Konversi Kultur Sputum ... 24
Tabel 5.4. Perbandingan Waktu untuk Konversi Kultur Sputum ... 25
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Diagram persentase perkiraan kasus TB-MDR
yang mendapat pengobatan pada tahun 2011... 8
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 CURRICULUM VITAE
Lampiran 2 ETHICAL CLEARANCE
Lampiran 3 SURAT IJIN PENELITIAN
Lampiran 4 HASIL UJI STATISTIK
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabetes Melitus
DOTS : Directly-Observed Treatment, Short Course
DR-TB : Drug Resistant Tuberculosis
DST : Drug Susceptibility Testing
LPA : Line Probe Assay
MTB : Mycobacterium tuberculosis
OAT : Obat Anti Tuberkulosis
PCR : Polymerase Chain Reaction
PMO : Pengawas Minum Obat
SPSS : Statistical Product and Service Solution
TB : Tuberkulosis
TB-MDR : Multidrug Resistant Tuberculosis