153
Lampiran 1
Kisi-kisi Panduan Wawancara Kebutuhan Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata
Tabel 1. Kisi-kisi Panduan Wawancara No Tujuan Aspek yang
diteliti Indikator
A. Menemukan gambaran model pembinaan yang selama ini digunakan untuk
membina sekolah Adiwiyata, yaitu mulai dari perencanaan, pengorganisa sian, pelaksanaan, serta Perencanaan
1.Menetapkan kebutuhan pembinaan 2.Menetapkan tujuan pembinaan 3.Menetapkan materi pembinaan 4.Menetapkan strategi pembinaan 5.Menetapkan tempat
6.Menetapkan waktu
7.Menetapkan monitoring dan evaluasi B.
Pengorganisasia n
1. Menetapkan pengurus
2. Merumuskan jabaran tugas pengurus 3. Mengorganisasikan:
a. Pembina b.Sekolah imbas c. Tempat
d.Materi e. Media
154 No Tujuan Aspek yang
diteliti Indikator
monitoring dan evaluasi.
h.Monitoring dan evaluasi C.
Pelaksanaan
1.Melaksanakan pembinaan berdasarkan materi dan strategi pembinaan yang telah ditetapkan.
2.Membimbing, memotivasi, memberi penguatan, mengkomunikasikan tujuan, serta melakukan pengawasan dan penilaian dalam pembinaan.
3.Mengawasi proses pembinaan yang dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembinaan. 4.Pengawasan terhadap komponen-komponen pembinaan:
sekolah imbas, proses, dan hasil pembinaan 5.Mengkoordinasikan antar personil pembinaan D.
Monitoring dan Evaluasi
1.Personil pelaksana monitoring dan evaluasi 2.Penetapan waktu
3.Sasaran monitoring dan evaluasi: a. Pembina
b. Sekolah imbas c. Materi
d. Sarana prasarana e. Capaian sekolah imbas f. Kendala-kendala
155
Lampiran 2. Hasil Wawancara Kepada SD Marsudirini 77 Sumber Wawancara : Bpk. Fx. Ernastyono, S.Pd.SD
Jabatan : Ketua Adiwiyata SD Marsudirini 77 Salatiga Tanggal/Waktu Wawancara : 01 November 2016/09.00-10.30 WIB
Tempat : SD Marsudirini 77
Topik Wawancara : Pelaksanaan Pembinaan yang dilakukan SD Marsudirini 77 kepada sekolah imbas A. Pembukaan:
Salam,
Terima kasih atas kesediaan Bapak meluangkan waktu untuk saya bertanya-tanya sedikit mengenai pembinaan Adiwiyata yang Bapak lakukan di sekolah-sekolah imbas SD Marsudirini 77 ini. Pada kesempatan ini, ada beberapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada Bapak berkenaan dengan topik penelitian yang saya lakukan.
Tabel 2. Daftar Pertanyaan Wawancara Kepada SD Marsudirini 77
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Perencanaan 1 Menetapkan
kebutuhan pembinaan
Apakah sekolah memiliki/membuat
perencanaan khusus untuk pembinaan Adiwiyata? (mengenai bagaimana kegiatan dalam pembinaan, plot waktu,
anggaran, dan
penanggungjawab)
156
No Indikator Pertanyaan Jawaban
imbas tersebut ada ditempat atau tidak, sehingga dalam hal ini pembinaannya masih bersifat isidental. Siapa yang membuat
perencanaan pembinaan? Apakah hanya ketua Adiwiyata atau ada tim khusus yang dibentuk?
Karena pembinaannya bersifat isidental itu tadi, sehingga siapa yang membuat perencanaan pembinaan secara khusus itu sendiri belum ada. Sejauh ini yang dilakukan adalah ketika ada waktu yang dapat digunakan untuk melakukan pembinaan baik dari sekolah imbas maupun sekolah induk, maka perencanaan pembinaannya mulai dari waktu hingga materi pembinaan itu direncanakan secara langsung oleh pembina yang dalam hal ini saya selaku ketua Adiwiyata, dan sejauh ini belum ada tim khusus yang dibentuk untuk pembinaan itu sendiri mengingat adanya kesibukan-kesibukan sebagai pengajar dari masing-masing anggota Adiwiyata yang ada disekolah. Apa dasar pembuatan
perencanaan pembinaannya?
157
No Indikator Pertanyaan Jawaban
pengelolaan sampah, pengelolaan tanaman, dan lainnya. Atau bisa juga misalkan ada permintaan dari sekolah imbas yang meminta untuk melakukan kunjungan studi banding atau observasi kepada sekolah induk, maka dalam hal itu pembinaan yang kami berikan adalah dengan memberikan gambaran dan penjelasan mengenai proses-proses yang dilakukan dalam hal mengelola lingkungan sekolah kami seperti apa, sebagai bagian dari perwujudan sekolah Adiwiyata.
Apakah sebelum pembinaan dilaksanakan dilakukan terlebih dahulu analisis kebutuhan dalam pembinaan bagi sekolah imbas?
Biasanya saya datang ke sekolah imbas untuk melihat keadaan lingkungan disana, kemudian memberitahukan kepada sekolah imbas apa yang diperlukan atau dibutuhan sekolah untuk mencapai Adiwiyata.
Langkah apa yang ditempuh dalam menentukan kebutuhan sekolah imbas? Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan?
158
No Indikator Pertanyaan Jawaban
2 Menetapkan tujuan pembinaan
Kriteria apa saja yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembinaan?
Kemampuan dan kebutuhan sekolah imbas.
3 Menetapkan materi pembinaan
Apakah materi pembinaan selama ini sudah sesuai
dengan tujuan
pembinaan?
Ya, kami rasa sudah sesuai.
Apakah materi pembinaan ditentukan bersama antara sekolah imbas dengan sekolah induk?
Ya, kami membina sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh sekolah imbas dan itu dikomunikasikan terlebih dahulu dengan sekolah imbas.
Apa saja yang perlu diperhatikan sebagai pertimbangan untuk pengembangan materi pembinaan?
Kebutuhan sekolah imbas.
4 Menetapkan metode pembinaan
Apakah metode
pembinaan ditentukan secara partisipatif antara sekolah imbas dengan sekolah induk?
159
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Hal-hal apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan metode pembinaan?
Ya itu tadi, kebutuhan sekolah imbas.
5 Menetapkan tempat
Apakah untuk tempat pembinaan direncanakan bersama-sama antara sekolah imbas dengan sekolah induk?
Ya tentu saja direncanakan bersama, karena sebelum pembinaan, kami berkomunikasi untuk waktu dan tempat pelaksanaan pembinaan.
Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menetapkan tempat pembinaan?
Mungkin sesuai dengan kebutuhan sekolah imbas. Misal jika sekolah imbas ingin diberi masukan mengenai bagaimana pencapaian di sekolahnya, sudah tentu kami yang datang ke sekolah imbas. 6 Menetapkan
waktu
Apakah waktu pembinaan direncanakan bersama-sama antara sekolah imbas dengan sekolah induk dan disesuaikan dengan program sekolah?
Ya.
Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menentukan waktu atau jadwal pembinaan?
160
No Indikator Pertanyaan Jawaban
7 Menetapkan monitoring dan evaluasi
Apa saja yang perlu dipersiapkan dalam merencanakan kegiatan monitoring?
Selama ini belum sampai sejauh itu untuk bagaimana merencanakan kegiatan monitoring. Monitoring dilakukan hanya dengan observasi langsung ke sekolah-sekolah imbas.
Apa saja yang perlu dipersiapkan dalam merencanakan kegiatan evaluasi?
Disesuaikan dengan standar penilaian komponen-komponen Adiwiyata.
Perencanaan Keseluruhan 8 Kendala dalam
perencanaan
Apa kekurangan yang selama ini dirasakan dalam perencanaan pembinaan Adiwiyata tersebut?
Selama ini memang kekurangan dalam perencanaannya adalah tidak terstruktur perencanaannya, waktunya juga tidak jelas karena memang bersifat isidental itu tadi.
Apa sisi positif yang mendukung dalam perencanaan pembinaan?
Sisi positifnya ya adanya peran aktif dari sekolah imbas yang meminta agar diberikan pembinaan ke sekolahnya, sehingga hal tersebut merupakan satu bagian positif bagi kami sendiri.
Pengorganisasian 9 Menetapkan
pengurus
Apakah ada tim khusus yang dibentuk untuk penyelenggaraan
pembinaan?
161
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Apakah perlu anggota tim yang berasal dari sekolah induk dan sekolah imbas?
Ya, tentu saja sebenarnya diperlukan. Karena bagaimanapun adanya tim pasti akan lebih memudahkan dalam pelaksanaan pembinaan sendiri 10 Merumuskan
jabaran tugas pengurus
Apakah ada pembagian tugas yang jelas antar personil pengurus pembinaan?
Belum ada.
Apakah ada pembentukan struktur organisasi pembinaan?
Belum ada.
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembentukan struktur organisasi pembinaan?
Mungkin yang perlu diperhatikan adalah penempatan tugas dan tanggungjawab yang disesuaikan dengan kamampuan dan pengalamannya.
11 Mengorganisas ikan: a. Pembina b.Sekolah imbas c. Tempat d.Materi e. Media f. Sarana dan
prasarana
Bagaimana proses perekrutan sekolah imbas?
Mengundang beberapa sekolah, kemudian mengadakan sosialisasi Adiwiyata, kemudian apabila sekolah yang diundang mau menjadi sekolah imbas, maka diadakan penandatanganan MoU.
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam perekturan sekolah imbas?
Selama ini, tidak ada kriteria khusus dalam merekrut sekolah imbas. Asalkan sekolah yang diundang tersebut mau daja dijadikan sekolah imbas dan siap untuk dibina untuk mengikuti program Adiwiyata Bagaimana proses
perekrutan pembina?
162
No Indikator Pertanyaan Jawaban
g. Waktu h.Monitoring
dan evaluasi
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam merekrut pembina?
Kemampuan untuk membina, pengetahuan, serta pengalaman dalam Adiwiyata.
Apakah perlu ada pembekalan yang diberikan kepada pembina?
Seharusnya diperlukan.
Apakah dilakukan pengorganisasian tempat pembinaan? (penjadwalan tempat pembinaan)
Selama ini karena pembinaan bersifat isidental, tidak ada pengorganisasian mengenai tempat pembinaan. Hal tersebut dilakukan secara spontan saja.
Bagaimana proses pengorganisasian sarana dan prasarana mulai dari penentuan kebutuhan hingga penyediaannya?
Selama ini belum ada sarana prasaran yang sangat dibutuhkan sekali dalam pembinaan, karena biasanya saya ketika membina itu langsung datang ke sekolah imbas untuk observasi dan diskusi langsung mengenai apa kendala sekolah imbas. Ataupun sebaliknya, apabila dilakukan di sekolah induk, paling yang disediakan adalah ruangan dan yang lainnya.
Pengorganisasian Keseluruhan 12 Kendala dalam
pengorganisasi an
Apa kekurangan yang selama ini dirasakan dalam pengorganisasian tersebut?
163
No Indikator Pertanyaan Jawaban
selain saya dan juga Suster Kepala, apalagi sekarang saya juga merangkap jabatan sebagai Kepala Sekolah, sehingga akan semakin sulit untuk saya membagi waktu tersebut karena memang belum dilakukan reorganisasi keanggotaan Adiwiyata di sekolah.
Apa sisi positif yang bisa mendukung dalam pengorganisasian
pembinaan?
Sisi positifnya adalah walaupun pembinanya hanya satu atau dua orang, pembinaan masih dapat berjalan walaupun banyak kendala lainnya itu tadi.
Pelaksanaan 13 Melaksanakan
pembinaan berdasarkan materi dan strategi pembinaan yang telah ditetapkan.
Bagaimana proses pengkoordinasian yang dilakukan sekolah imbas dengan sekolah induk atau pembina?
Dilakukan sebelum pembinaan dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi.
14 Membimbing, memotivasi, memberi penguatan, mengkomunik asikan tujuan,
Bagaimana proses
pembina dalam
mengkomunikasikan tujuan pembinaan, memberikan motivasi, dan memberikan penguatan
164
No Indikator Pertanyaan Jawaban
serta melakukan pengawasan dan penilaian dalam pembinaan.
dalam pelaksanaan pembinaan?
15 Mengawasi proses pembinaan yang dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembinaan.
Bagaimana proses kegiatan pengawasan terhadap penyelenggaraan pembinaan?
Pengawasan dilakukan pada tahap pelaksanaan dan penilaian melalui observasi langsung dan penilaian sesuai dengan standar komponen sekolah Adiwiyata.
16 Pengawasan terhadap komponen-komponen pembinaan: sekolah imbas, proses, dan
Bagaimana proses pengawasan terhadap sekolah imbas, proses, dan hasil yang dicapai sekolah imbas?
165
No Indikator Pertanyaan Jawaban
hasil
pembinaan 17 Mengkoordina
sikan antar personil pembinaan
Bagaimana proses pengkoordinasian
terhadap pengurus?
Belum ada.
Pelaksanaan Keseluruhan 18 Kendala dalam
pelaksanaan
Apa saja kendala yang dihadapi selama pelaksanaan pembinaan?
Kendala yang saya hadapi selama pelaksanaan pembinaan adalah penentuan waktu pembinaan. Terkadang waktu pembinaan yang sudah ditetapkan dimundurkan atau dibatalkan karena sekolah imbas ataupun sekolah induk mendadak mendapatkan tugas atau kegiatan dinas mendadak.
166
No Indikator Pertanyaan Jawaban
menjalankan karena kepala sekolah sendirikan disibukkan dengan tugasnya juga. Belum lagi jika ada pergantian atau rotasi kepala sekolah di sekolah imbas. Hal ini menyebabkan putusnya rantai Adiwiyata itu sendiri karena tidak semua kepala sekolah di sekolah imbas mengetahui program Adiwiyata serta mengetahui bahwa sekolahnya menjadi sekolah imbas Adiwiyata SD Marsudirini 77 karena program Adiwiyata inikan adalah program tahunan dan bersifat kontinyu. Belum lagi apabila kepala sekolah yang baru tersebut tidak memiliki fokus pengembangan untuk sekolah Adiwiyata, tetapi lebih fokus ke akademik. Hal ini juga menyulitkan kami sebagai pembina karena harus mengulang pembinaan dari awal kembali.
Apa sisi positif yang dapat digunakan untuk meningkatkan
pelaksanaan pembinaan?
167
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Apa saja kendala yang dirasakan oleh pembina mengenai masing-masing sekolah imbas?
Ya komitmen itu tadi. Karena tidak semua sekolah imbas memiliki komitmen yang sama untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata tersebut. Ada sekolah imbas yang menggebu-gebu, dan ada juga yang sebaliknya. Selain itu juga adanya rotasi kepala sekolah menyebabkan putusnya rantai Adiwiyata itu sendiri.
Apa sisi positif yang dapat mendukung keberhasilan dalam pelaksanaan pembinaan baik dari sisi sekolah calon adiwiyata mandiri maupun dari sekolah imbas itu sendiri?
Kalau dari sisi sekolah imbas walaupun memang belum dari semua sekolah imbas, namun dengan adanya komitmen dari sekolah imbas, pelaksanaan pembinaan akan menjadi lebih baik. Selain itu pula sisi positif dari sekolah induk adalah adanya komunikasi non formal yang dilakukan misalkan melalui via telepon dan lainnya, sehingga hal tersebut memungkinkan dukungan untuk keberhasilan dalam pelaksanaan pembinaan.
Monitoring dan Evaluasi 19 Personil
pelaksana monitoring dan evaluasi
Siapa yang melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi pembinaan?
168
No Indikator Pertanyaan Jawaban
20 Penetapan waktu
Kapan kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan (pada awal, tengah, akhir, atau keseluruhan waktu pembinaan)?
Untuk monitoring dilakukan selama kegiatan pembinaan berlangsung. Sedangkan evaluasi dilakukan di akhir untuk melihat ketercapaian sekolah imbas.
21 Sasaran monitoring dan evaluasi: a. Pembina b.Sekolah imbas c. Materi d.Sarana prasarana e. Capaian sekolah imbas f. Kendala-kendala
Aspek-aspek apa saja yang dimonitor?
Sekolah imbas dan kendala-kendala dalam pelaksanaan Adiwiyata
Komponen-komponen program apa saja yang di evaluasi dalam pembinaan (masukan, proses, hasil)?
Hasil.
22 Metode monitoring dan evaluasi
Langkah apa saja yang dilakukan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi?
169
No Indikator Pertanyaan Jawaban
23 Pelaporan Bagaimana proses penyusunan laporan monitoring dan evaluasi?
Laporan disusun berdasarkan hasil observasi ke sekolah imbas dan dibandingkan dengan standar penilaian sekolah Adiwiyata
Aspek-aspek apa saja yang dilaporkan dalam monitoring dan evaluasi?
4 komponen Adiwiyata.
Monitoring dan Evaluasi Keseluruhan 24 Kendala dalam
monitoring dan evaluasi
Menurut bapak, apa saja kendala yang dihadapi dalam proses evaluasi yang dilakukan?
Belum menemui kendala yang cukup siknifikan. Sejauh ini berjalan dengan baik.
Apa kelebihan atau sisi positif yang bisa digunakan untuk meningkatkan evaluasi pembinaan yang selama ini dijalankan?
Adanya pengawasan pada masing-masing sekolah imbas secara langsung.
Pembinaan Secara Keseluruhan 25 Kendala dalam
pembinaan secara keseluruhan
Apa yang menjadi kekuatan dalam pembinaan secara keseluruhan?
170
No Indikator Pertanyaan Jawaban
peduli akan lingkungan terutama bagi warga sekolahnya itu sendiri.
Apa yang menjadi peluang ketercapaian pembinaan secara keseluruhan?
Ya itu tadi, adanya komitmen dan motivasi dari sekolah imbas akan sangat membantu dalam mewujudkan sekolah Adiwiyata.
Apa yang menjadi
ancaman dalam
pembinaan secara keseluruhan?
Adanya dukungan dari dinas terkait mengenai pembinaan ini sendiri sangat kurang, sehingga hal tersebut menjadi ancaman bagi pelaksanaan pembinaan itu sendiri.
Kebanggaan apa saja/sisi positif apa saja yang dirasakan oleh sekolah melalui program pembinaan Adiwiyata yang dijalankan ini?
Sisi positif dari pembinaan ini adalah mulai terbentuknya kesadaran sekolah akan lingkungan disekolah-sekolah imbas, walaupun memang belum seutuhnya berjalan dengan baik, namun setidaknya sudah terlihat bagaimana sikap dari warga sekolah dalam penerapan peduli akan lingkungan. Kemudian juga adanya komitmen dan motivasi yang terbentuk untuk mewujudkan sekolah yang peduli lingkungan di sekolah imbas walaupun belum terlihat pada semua sekolah imbas.
Sebaliknya, apa saja yang menjadi
keprihatinan/kekurangan sekolah mengenai program ini?
171
No Indikator Pertanyaan Jawaban
sekolah, maka Adiwiyata disekolah imbas juga tidak berjalan.
Faktor-faktor apa saja yang
menghambat/mempengar uhi keberhasilan program pembinaan ini?
Tentunya saya sudah mengatakannya tadi bahwa komitmen dan motivasi dari sekolah imbas akan sangat mempengaruhi bagaimana keberhasilan program ini dan juga adanya rotasi kepala sekolah itu tadi juga menjadi hambatan bagi kami dalam melaksanakan pembinaan kepada sekolah imbas. Dalam menjalankan
pembinaan, apa kelebihan dan kekurangan dari model pembinaan yang dipakai selama ini?
Kelebihannya sendiri adalah waktunya bisa disesuaikan dengan sekolah-sekolah imbas. Sedangkan kekurangannya adalah mungkin pembinaan menjadi kurang terperinci dan target capaiannya juga kurang spesifik.
Menurut bapak, melihat kondisi tersebut apa yang sebenarnya dibutuhkan
sekolah untuk
menjalankan pembinaan Adiwiyata?
172
No Indikator Pertanyaan Jawaban
173
Lampiran 3. Hasil Wawancara Kepada Sekolah Imbas Adiwiyata Sumber Wawancara : Bpk. Yaroni.
Jabatan : Anggota tim Adiwiyata SD Mangunsari 3 Tanggal/Waktu Wawancara : Kamis, 03 November 2016/07.30-08.30 WIB Tempat : SD Mangunsari 3
Topik Wawancara : Pelaksanaan Pembinaan yang dilakukan SD Marsudirini 77 kepada SD Mangunsari 3 A. Pembukaan:
Salam,
Terima kasih atas kesediaan Bapak meluangkan waktu untuk saya bertanya-tanya sedikit mengenai pembinaan Adiwiyata yang Bapak lakukan di sekolah-sekolah imbas SD Marsudirini 77 ini. Pada kesempatan ini, ada beberapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada Bapak berkenaan dengan topik penelitian yang saya lakukan.
Tabel 3. Daftar Pertanyaan Wawancara Kepada Sekolah Imbas
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Perencanaan 1 Menetapkan
kebutuhan pembinaan
Apakah sebelum pembinaan
dilaksanakan
dilakukan terlebih dahulu analisis kebutuhan dalam pembinaan bagi sekolah imbas?
Yang saya tahu adalah pembina pernah datang ke sekolah untuk melihat kondisi lingkungan sekolah kami dan memberitahukan apa saja yang dibutuhkan oleh sekolah kami dalam rangka mewujudkan sekolah Adiwiyata.
Apakah pembinaan yang selama ini
174
No Indikator Pertanyaan Jawaban
dilaksanakan
disesuaikan dengan kebutuhan sekolah imbas?
2 Menetapkan tujuan pembinaan
Apakah selama ini ada rumusan tujuan yang jelas yang dibuat dalam pembinaan?
Siapa yang
merumuskan?
Yang saya tau adalah tujuan program Adiwiyata jelas untuk menjadi sekolah Adiwiyata dimana seluruh warga sekolahnya terutama memiliki karakter cinta lingkungan. Tetapi untuk tujuan spesifiknya saya belum pernah tau.
Kriteria apa saja yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembinaan?
Kebutuhan dan kemampuan sekolah imbas.
3 Menetapkan materi pembinaan
Apakah materi pembinaan selama ini sudah sesuai dengan tujuan pembinaan?
Ya, sejauh ini sesuai. Karena ditentukan bersama secara langsung ketika akan mengadakan pembinaan.
Apakah materi pembinaan ditentukan bersama antara sekolah imbas dengan sekolah induk?
175
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Apa saja yang perlu diperhatikan sebagai pertimbangan untuk pengembangan materi pembinaan?
Kebutuhan dan kemampuan sekolah imbas.
4 Menetapkan metode pembinaan
Apakah metode pembinaan ditentukan secara partisipatif antara sekolah imbas dengan sekolah induk?
Tidak ada metode yang dibuat secara khusus dalam pembinaan, paling pembina datang untuk melihat capaian sekolah imbas.
Bagaimana metode pembinaan yang selama ini digunakan?
Sosialisasi Adiwiyata dan observasi ke sekolah. Apabila ada kekurangan, maka pembina biasanya memberikan masukan-masukan dan juga memberikan contoh untuk mengatasinya.
5 Menetapkan tempat Apakah untuk tempat pembinaan
direncanakan
bersama-sama antara sekolah imbas dengan sekolah induk?
Tentu saja. Jadi, ketika ditemukan waktu yang pas, dikomunikasikan juga untuk tempat pembinaannya sesuai dengan kebutuhan sekolah imbas seperti apa.
6 Menetapkan waktu Apakah waktu pembinaan
direncanakan
bersama-sama antara
176
No Indikator Pertanyaan Jawaban
sekolah imbas dengan sekolah induk dan disesuaikan dengan program sekolah? Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menentukan waktu atau jadwal pembinaan?
Waktu kosong bersama antara sekolah induk dengan sekolah imbas dan juga kebutuhan sekolah imbas.
Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai penjadwalan
pembinaan yang dilakukan oleh SD Marsudirini 77? Apakah ada waktu yang ditentukan oleh SD Marsudirini 77?
Sesuai dengan sosialisasi, pada awalnya setelah sosialisasi akan dibuat jadwal pertemuan rutin, tetapi sampai sekarang hal itu belum terlaksana dan belum pernah ada pertemuan rutin mungkin karena kesibukan masing-masing jadi belum diadakan.
7 Menetapkan panduan Apakah diperlukan sebuah buku panduan yang jelas bagi sekolah imbas dalam pelaksanaan
pembinaan?
177
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Pengorganisasian 7 Mengorganisasikan:
a. Sekolah imbas b.Tempat
c. Materi d.Sarana dan
prasarana e. Waktu
f. Monitoring dan evaluasi
Bagaimana proses perekrutan sekolah imbas?
Melalui sosialisasi yang diselenggarakan oleh sekolah induk, kemudian ada penandatanganan MoU sebagai perrsetujuan untuk menjadi sekolah imbas.
Apakah dilakukan pengorganisasian tempat pembinaan? (penjadwalan tempat pembinaan)
kalau untuk tempat, saya kurang begitu tau, tapi sepertinya fleksibel.
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kejelasan dalam pengorganisasian pembinaan yang dilakukan oleh SD Marsudirini 77? (kejelasan waktu, pengorganisasian tempat pembinaan)
Cukup jelas, hanya saja mungkin waktu pembinaannya lebih diorganisir lagi.
8 Kendala dalam pengorganisasian
Apa kekurangan yang selama ini dirasakan dalam
178
No Indikator Pertanyaan Jawaban
pengorganisasian tersebut?
Pelaksanaan 9 Melaksanakan
pembinaan
berdasarkan materi dan strategi
pembinaan yang telah ditetapkan.
Bagaimana proses pengkoordinasian yang dilakukan sekolah imbas dengan sekolah induk atau pembina?
Selama ini koordinasi sekolah induk dengan sekolah imbas cukup baik. Sekolah imbas dapat berkoordinasi tanpa harus bertemu dengan sekolah induk, misalnya via telepon, karena sekolah induk cukup terbuka untuk membantu sekolah kami. Bagaimana proses
pembinaan yang dilakukan oleh SD Marsudirini 77?
Pembinaan dilakukan dengan pak Ernas selaku ketua Adiwiyata mengadakan kunjungan ke SD Mangunsari 3, ataupun sebaliknya. Dalam kunjungan tersebut Pak Ernas banyak memberikan masukan dan juga contoh-contoh pengolahan lingkungan sekolah, misalnya saja pengolahan sampah itu seperti apa dan juga pengolahan tanaman sekolah dengan lahan yang kecil seperti sekolah kami ini, dan lainnya.
10 Membimbing,
memotivasi, memberi penguatan,
mengkomunikasikan tujuan, serta
melakukan
Bagaimana proses pembina dalam mengkomunikasikan tujuan pembinaan, memberikan motivasi, dan memberikan
179
No Indikator Pertanyaan Jawaban
pengawasan dan penilaian dalam pembinaan.
penguatan dalam pelaksanaan
pembinaan? 11 Mengawasi proses
pembinaan yang dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembinaan.
Bagaimana proses kegiatan pengawasan terhadap
penyelenggaraan pembinaan?
Melalui observasi langsung yang diberikan kepada sekolah.
12 Pengawasan terhadap komponen-komponen pembinaan: sekolah imbas, proses, dan hasil pembinaan
Bagaimana proses pengawasan terhadap sekolah imbas, proses, dan hasil yang dicapai sekolah imbas?
Ya itu tadi, dengan observasi langsung untuk melihat ketercapaian sekolah imbas sejauh apa, dan apa yang harus dilakukan oleh sekolah imbas ketika menemukan masalah.
13 Mengkoordinasikan antar personil pembinaan
Bagaimana proses pengkoordinasian terhadap pengurus?
Melalui pembina saja.
14 Kendala dalam pelaksanaan
Apa saja kendala yang dihadapi selama pelaksanaan
pembinaan?
Pengimplementasian Adiwiyata disekolah kami.
180
No Indikator Pertanyaan Jawaban
15 Personil pelaksana monitoring dan evaluasi
Siapa yang
melaksanakan
kegiatan monitoring dan evaluasi pembinaan?
Yang saya tau adalah pembina.
16 Penetapan waktu monitoring dan evaluasi
Kapan kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan (pada awal, tengah, akhir, atau keseluruhan waktu pembinaan)?
Biasanya sih tengah dan akhir pembinaan, itu yang saya tau.
17 Sasaran monitoring dan evaluasi
Aspek-aspek apa saja yang dimonitor?
Ya keadaan lingkungan sekolah, sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah, dan lainnya. Komponen-komponen
program apa saja yang di evaluasi dalam pembinaan (masukan, proses, hasil)?
Hasil.
18 Metode monitoring dan evaluasi
Langkah apa saja yang dilakukan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi?
181
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Bagaimana kejelasan dalam sistem penilaian atau evaluasi terhadap capaian sekolah dalam mewujudkan sekolah Adiwiyata yang dilakukan oleh SD Marsudirini 77?
Selama ini evaluasi yang dilakukan oleh Pak Ernas dalam bentuk seperti pengawasan, dalam artian Pak Ernas bertanya mengenai apa kendala sekolah dan kemudian memberikan masukan mengenai apa saja yang harus dilakukan oleh sekolah untuk menuju sekolah Adiwiyata yang cukup jelas menurut saya. Kalau misalkan evaluasi secara tertulis mungkin ada dilakukan Pak Ernas sendiri berkaitan dengan bentuk laporan pertanggungjawaban sekolah dalam rangka mengikuti Adiwiyata Mandiri itu.
Pembinaan Keseluruhan 19 Kendala dalam
pembinaan secara keseluruhan
Apakah SD
Marsudirini 77 mensosialisasikan bagaimana pembinaan
yang akan
dilaksanakan kepada sekolah?
182
No Indikator Pertanyaan Jawaban
diberitahukan mengenai materi pembinaannya apa saja, dan dalam pembinaan tersebut ada rencana yang dibuat untuk diadakannya pertemuan secara rutin setiap bulan, tetapi sampai sekarang masih belum terlaksana. Mungkin karena memang kesibukan dari pembina dan juga sekolah sendiri. Pada saat itu dalam sosialisasi karena memang banyak sekali materi Adiwiyatanya, maka pada tahap awal itu diberikan materi mengenai pengisian kuesioner dalam mengikuti program Adiwiyata yang akan dikumpulkan ke Dinas Lingkungan Hidup. Kemudian pernah juga diadakan kegiatan yang berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup yaitu kunjungan ke SD Marsudirini 77 untuk melihat bagaimana keadaan lingkungan sekolah disana, bagaimana pengelolaan sampahnya, kantin, UKS, dan lain-lainnya.
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kejelasan dalam perencanaan
pembinaan yang dilakukan oleh SD Marsudirini 77?
183
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Apa kendala yang dihadapi oleh sekolah selama dibina oleh SD Marsudirini 77?
Sejauh ini kendalanya adalah ketika kami mengalami kesulitan, dan Pak Ernas sudah memberikan masukan kepada kami, kendalanya bagi kami sendiri adalah kesulitan dalam pelaksanaannya setelah diberikan masukan itu sendiri. Mungkin memang dari segi dana dan fisik sekolah yang berbeda dari SD Marsudirini 77. Apa kelebihan dan
kekurangan dalam pembinaan yang dilakukan oleh SD Marsudirini 77?
184
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Bagaimana SD Marsudirini 77 membantu mengatasi masalah yang dihadapi sekolah untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata?
Ya itu tadi, SD Marsudirini 77 sangat membantu kami sekali ketika ada kesulitan-kesulitan apa yang kami hadapi walaupun kadang melalui via telepon. Selain itu pula dengan memberikan contoh-contohnya bagaimana pengelolaan lingkungan kepada sekolah kami.
Capaian apa yang telah diraih oleh sekolah Bapak/Ibu selama pembinaan Adiwiyata yang dilakukan SD Marsudirini 77?
Kebetulan kami sekarang sudah mendapatkan prestasi sebagai calon sekolah Adiwiyata tingkat provinsi tetapi belum tau berapa ditingkat keberapa, kemarin hanya dapat sertifikat Adiwiyata sebagai calon sekolah Adiwiyata tingkat provinsi. Dan sepertinya tahun depan, kami akan mengulang untuk mengikuti Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi kembali.
Apakah diperlukan partisipasi sekolah imbas terhadap keseluruhan
rangkaian pembinaan? (untuk penyusunan bersama jadwal pembinaan,
kebutuhan
185
No Indikator Pertanyaan Jawaban
pembinaan,
materinya, metode yang digunakan, dll) Apa saran Bapak/Ibu untuk meningkatkan kualitas pembinaan yang dilakukan SD Marsudirini 77?
186
Lampiran 4. Hasil Wawancara Kepada Sekolah Imbas Adiwiyata Sumber Wawancara : Bpk. Heri Sutanto, S.Pd
Jabatan : Anggota Pengelolaan Pengembangan Sarana Sekolah Tanggal/Waktu Wawancara : Senin, 07 November 2016/08.00-08.30 WIB
Tempat : SDN Salatiga 06
Topik Wawancara : Pelaksanaan Pembinaan yang dilakukan SD Marsudirini 77 kepada SDN Salatiga 06 A. Pembukaan:
Salam,
Terima kasih atas kesediaan Bapak meluangkan waktu untuk saya bertanya-tanya sedikit mengenai pembinaan Adiwiyata yang Bapak lakukan di sekolah-sekolah imbas SD Marsudirini 77 ini. Pada kesempatan ini, ada beberapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada Bapak berkenaan dengan topik penelitian yang saya lakukan.
Tabel 4. Daftar Pertanyaan Wawancara Kepada Sekolah Imbas
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Perencanaan 1 Menetapkan
kebutuhan pembinaan
Apakah sebelum pembinaan
dilaksanakan
dilakukan terlebih dahulu analisis kebutuhan dalam pembinaan bagi sekolah imbas?
187
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Apakah pembinaan yang selama ini dilaksanakan
disesuaikan dengan kebutuhan sekolah imbas?
Ya, menurut saya sudah sesuai, karena memang saya melihat apa yang dibutuhkan oleh sekolah imbas, kemudian dibina oleh sekolah induk melalui saran atau masukan-masukan.
2 Menetapkan tujuan pembinaan
Apakah selama ini ada rumusan tujuan yang jelas yang dibuat dalam pembinaan?
Siapa yang
merumuskan?
Kalau untuk tujuan secara khusus saya kurang paham ya, itu kepala sekolah yang tau, tetapi yang jelas tentunya tujuan pembinaan adalah membantu sekolah kami menjadi sekolah Adiwiyata.
Kriteria apa saja yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembinaan?
Kebutuhan sekolah imbas.
3 Menetapkan materi pembinaan
Apakah materi pembinaan selama ini sudah sesuai dengan tujuan pembinaan?
Ya, sejauh ini sesuai. Sekolah induk banyak membantu kami dalam pelaksanaan Adiwiyata.
Apakah materi pembinaan ditentukan bersama antara
188
No Indikator Pertanyaan Jawaban
sekolah imbas dengan sekolah induk?
Apa saja yang perlu diperhatikan sebagai pertimbangan untuk pengembangan materi pembinaan?
Kebutuhan sekolah imbas.
4 Menetapkan metode pembinaan
Apakah metode pembinaan ditentukan secara partisipatif antara sekolah imbas dengan sekolah induk?
Selama ini yang saya tau, pembina datang kesekolah untuk melihat capaian sekolah atau kami yang berkunjung ke sekolah induk untuk melihat keadaan sekolah induk, sebagai percontohan sekolah Adiwiyata sehingga kami tau bahwa sekolah Adiwiyata itu seperti apa.
Bagaimana metode pembinaan yang selama ini digunakan?
Pertama ada sosialisasi yang dilakukan, kemudian ada kunjungan ke sekolah induk ataupun dari pembina ke sekolah kami.
5 Menetapkan tempat Apakah untuk tempat pembinaan
direncanakan
bersama-sama antara sekolah imbas dengan sekolah induk?
189
No Indikator Pertanyaan Jawaban
6 Menetapkan waktu Apakah waktu pembinaan
direncanakan
bersama-sama antara sekolah imbas dengan sekolah induk dan disesuaikan dengan program sekolah?
Ya, untuk menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan juga waktu luang yang dimiliki oleh sekolah induk dan sekolah imbas.
Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menentukan waktu atau jadwal pembinaan?
Waktu luang masing-masing sekolah.
Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai penjadwalan
pembinaan yang dilakukan oleh SD Marsudirini 77? Apakah ada waktu yang ditentukan oleh SD Marsudirini 77?
Saya kurang paham apakah ada penjadwalan yang dibuat antara sekolah induk dengan sekolah kami. Yang tau kepala sekolah. Tapi mungkin penjadwalan dibuat fleksibel menyesuaikan masing-masing sekolah.
7 Menetapkan panduan Apakah diperlukan sebuah buku panduan
190
No Indikator Pertanyaan Jawaban
yang jelas bagi sekolah imbas dalam pelaksanaan
pembinaan?
Pengorganisasian 7 Mengorganisasikan:
a. Sekolah imbas b.Tempat
c. Materi d.Sarana dan
prasarana e. Waktu
f. Monitoring dan evaluasi
Bagaimana proses perekrutan sekolah imbas?
Ada penandatanganan MoU antara sekolah induk dengan sekolah imbas.
Apakah dilakukan pengorganisasian tempat pembinaan? (penjadwalan tempat pembinaan)
Sepertinya tidak. Jadi tergantung kondisi saja.
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai kejelasan dalam pengorganisasian pembinaan yang dilakukan oleh SD Marsudirini 77? (kejelasan waktu, pengorganisasian tempat pembinaan)
191
No Indikator Pertanyaan Jawaban
8 Kendala dalam pengorganisasian
Apa kekurangan yang selama ini dirasakan dalam
pengorganisasian tersebut?
Saya kira masih cukup jelas dalam pengorganisasian pembinaannya.
Pelaksanaan 9 Melaksanakan
pembinaan
berdasarkan materi dan strategi
pembinaan yang telah ditetapkan.
Bagaimana proses pengkoordinasian yang dilakukan sekolah imbas dengan sekolah induk atau pembina?
Cukup baik, sekolah induk banyak membantu kami.
Bagaimana proses pembinaan yang dilakukan oleh SD Marsudirini 77?
Pembinaan dilakukan dengan adanya kunjungan, baik dari sekolah imbas berkunjung ke sekolah induk, maupun pembina datang berkunjung ke sekolah kami untuk melihat ketercapaian kami sudah sampai dimana, kemudian Pak Ernas memberikan masukan-masukan serta contoh-contoh megenai pengelolaan lingkungan, misalnya saja pengelolaan sampah.
10 Membimbing,
memotivasi, memberi penguatan,
mengkomunikasikan
Bagaimana proses pembina dalam mengkomunikasikan tujuan pembinaan,
192
No Indikator Pertanyaan Jawaban
tujuan, serta melakukan pengawasan dan penilaian dalam pembinaan.
memberikan motivasi, dan memberikan penguatan dalam pelaksanaan
pembinaan? 11 Mengawasi proses
pembinaan yang dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembinaan.
Bagaimana proses kegiatan pengawasan terhadap
penyelenggaraan pembinaan?
Pembina melakukan observasi langsung.
12 Pengawasan terhadap komponen-komponen pembinaan: sekolah imbas, proses, dan hasil pembinaan
Bagaimana proses pengawasan terhadap sekolah imbas, proses, dan hasil yang dicapai sekolah imbas?
Pembina melakukan observasi langsung.
13 Mengkoordinasikan antar personil pembinaan
Bagaimana proses pengkoordinasian terhadap pengurus?
Setau saya selama ini hanya Pak Ernas, saya belum tau kalo ada pengurus pembinaan.
14 Kendala dalam pelaksanaan
Apa saja kendala yang dihadapi selama pelaksanaan
pembinaan?
193
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Monitoring dan Evaluasi 15 Personil pelaksana
monitoring dan evaluasi
Siapa yang
melaksanakan
kegiatan monitoring dan evaluasi pembinaan?
Yang saya tau adalah Pak Ernas.
16 Penetapan waktu monitoring dan evaluasi
Kapan kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan (pada awal, tengah, akhir, atau keseluruhan waktu pembinaan)?
Pada tengah dan akhir pembinaan, itu juga ada tim penilai dari LH yang datang untuk melihat capaian sekolah kami.
17 Sasaran monitoring dan evaluasi
Aspek-aspek apa saja yang dimonitor?
Ya sesuai dengan komponen penilaian standar Adiwiyata.
Komponen-komponen program apa saja yang di evaluasi dalam pembinaan (masukan, proses, hasil)?
Lebih kepada hasil.
18 Metode monitoring dan evaluasi
Langkah apa saja yang dilakukan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi?
194
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Bagaimana kejelasan dalam sistem penilaian atau evaluasi terhadap capaian sekolah dalam mewujudkan sekolah Adiwiyata yang dilakukan oleh SD Marsudirini 77?
Selama ini dari pihak SD Marsudirini 77 mengunjungi SDN Salatiga 06 untuk melihat secara langsung upaya atau perubahan-perubahan apa yang dilakukan SDN Salatiga 06 untuk mempersiapkan diri mengikuti program Adiwiyata ini.
Pembinaan Keseluruhan 19 Kendala dalam
pembinaan secara keseluruhan
Apakah SD
Marsudirini 77 mensosialisasikan bagaimana pembinaan
yang akan
dilaksanakan kepada sekolah?
Ya, ada sosialisasi yang diberikan. Kebetulan yang mengikuti sosialisasi pada saat itu adalah Ibu Kepala Sekolah, sehingga bentuk sosialisasinya seperti apa saya kurang tau, tapi setahu saya, SD Marsudirini pernah melakukan sosialisasi mengenai Adiwiyata itu sendiri kepada kami. Bagaimana pendapat
Bapak/Ibu mengenai kejelasan dalam perencanaan
pembinaan yang dilakukan oleh SD Marsudirini 77?
195
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Apa kendala yang dihadapi oleh sekolah selama dibina oleh SD Marsudirini 77?
Kendala kami adalah di masalah biaya, karena untuk pengembangan sekolah, pemeliharaan lingkungan itu sendiri selama ini menggunakan dana BOS yang terbatas, sehingga kami kurang leluasa mengelola. Sedangkan bila dibandingkan dengan SD Marsudirini 77 sebagai sekolah swasta, lebih leluasa dalam pendanaan Karena selain dana BOS, SD Marsudirini 77 juga mendapatkan dukungan dari orang tua murid. Sebenarnya SDN Salatiga 06 juga mendapatkan dukungan dari orang tua, tetapi dalam bentuk barang dan tenaga. Hal tersebut menjadi kendala bagi kami sendiri untuk menjalankan program ini.
Apa kelebihan dan kekurangan dalam pembinaan yang dilakukan oleh SD Marsudirini 77?
196
No Indikator Pertanyaan Jawaban
kekurangannya sendiri adalah dalam pembinaan tersebut kurang banyak pertemuan-pertemuan yang diadakan. Konsistensinya memang bagus, namun sepertinya perlu juga untuk tatap muka secara rutin.
Bagaimana SD Marsudirini 77 membantu mengatasi masalah yang dihadapi sekolah untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata?
Biasanya ketika kami menghadapi kesulitan, SD Marsudirini membantu dalam memberikan saran-saran, kemudian kemarin membantu dengan memberikan bibit tanaman, tukar pengalaman bagaimana awal SD Marsudirini 77 dulu menyiapkan diri untuk mengikuti program Adiwiyata. Selain itu pula biasanya Pak Ernas menjembatani sekolah kami ketika kami berhubungan dengan Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan Adiwiyata, jadi memang kami merasa sangat terbantukan sekali.
Capaian apa yang telah diraih oleh sekolah Bapak/Ibu selama pembinaan Adiwiyata yang dilakukan SD Marsudirini 77?
197
No Indikator Pertanyaan Jawaban
Apakah diperlukan partisipasi sekolah imbas terhadap keseluruhan
rangkaian pembinaan? (untuk penyusunan bersama jadwal pembinaan,
kebutuhan pembinaan,
materinya, metode yang digunakan, dll)
Ya, tentu saja agar penentuan waktu pembinaannyat terutama dapat secara bersama ditentukan dan tidak terbentur dengan kegiatan lainnya.
Apa saran Bapak/Ibu untuk meningkatkan kualitas pembinaan yang dilakukan SD Marsudirini 77?
198
No Indikator Pertanyaan Jawaban
204
Petunjuk:
1. Bersama lembar penilaian ini disertakan model
pembinaan sekolah imbas Adiwiyata Mandiri
berbasis partisipasi beserta buku panduannya.
Mohon Bapak/Ibu membaca terlebih dahulu
sebelum mengisi lembar penilaian ini.
2. Mohon Bapak/Ibu memberikan tanggapan
terhadap kelayakan model pembinaan sekolah
imbas Adiwiyata dengan cara memberikan tanda
check (v) pada kolom yang disediakan.
3. Arti tingkat kelayakan adalah sebagai berikut:
a. 1 = Kurang Layak
b. 2 = Cukup Layak
c. 3 = Layak
d. 4 = Sangat Layak
4. Apabila ada catatan atau saran tambahan mohon
dituliskan pada bagian yang telah disediakan pada
bagian akhir dari lembar penilaian ini.
5. Setelah mengisi lembar penilaian, dimohon
Bapak/Ibu memberikan tanda tangan di kolom
yang disediakan pada bagian akhir lembar
penilaian ini.
6. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu
meluangkan waktu untuk melakukan penilaian
205
Tabel 1. Daftar Pertanyaan
No. Aspek/komponen
Tingkat
Kelayakan
1 2 3 4
Pendahuluan 1 Ketepatan isi pendahuluan.
2 Ketepatan tata bahasa.
3 Ketepatan rumusan spesifikasi model.
4 Kesesuaian spesifikasi model dengan kebutuhan dalam pembinaan
Kajian Teori 5 Ketepatan isi teori-teori yang digunakan
6 Ketepatan tata bahasa
7 Penggunaan bahasa yang komunikatif
8 Relevansi teori dalam penyusunan model pembinaan berbasis partisipasi
206
9 Ketepatan prinsip model
10 Ketepatan saran efektivitas model yang diberikan
Deskripsi Model Pembinaan 11 Relevansi model dengan kebutuhan dalam pembinaan
12 Ketepatan bagan model pembinaan
13 Kejelasan bagan model pembinaan
14 Ketepatan isi rasional
15 Kejelasan rumusan rasional
Perencanaan Pembinaan 16 Ketepatan rumusan maksud pembinaan secara umum
17 Ketepatan rumusan tujuan pembinaan secara umum
18 Ketepatan rumusan manfaat pembinaan
19 Ketepatan materi pembinaan secara umum
20 Ketepatan menentukan kegiatan dalam pembinaan
207
22 Ketepatan menentukan rumusan tujuan pembinaan berbasis partisipasi
23 Ketepatan menentukan materi pembinaan berbasis partisipasi
24 Ketepatan menentukan penyusunan kegiatan pembinaan berbasis partisipasi
25 Ketepatan metode pembinaan yang digunakan berbasis partisipasi
26 Ketepatan media pembinaan yang digunakan berbasis partisipasi
27 Ketepatan menentukan monitoring dan evaluasi berbasis partisipasi
Pengorganisasian Pembinaan 28 Ketepatan struktur pengorganisasian berbasis partisipasi
29 Ketepatan rincian tugas pengurus berbasis partisipasi
30 Kejelasan alur koordinasi pengurus berbasis partisipasi
31 Ketepatan menentukan prasyarat pengurus pembinaan
Pelaksanaan Pembinaan
32 Kejelasan tahapan pelaksanaan pembinaan berbasis partisipasi
33 Kejelasan pelaksanaan kegiatan persiapan pembinaan berbasis partisipasi
208
35 Kejelasan pelaksanaan kegiatan pembinaan berbasis partisipasi
Monitoring dan Evaluasi 36 Kejelasan kegiatan monitoring
37 Kejelasan instrumen monitoring
38 Ketepatan penentuan aspek penilaian dalam kegiatan monitoring
39 Kejelasan kegiatan evaluasi
40 Kejelasan instrumen evaluasi
41 Ketepatan penentuan aspek penilaian dalam kegiatan evaluasi
42 Kejelasan panduan pengarsipan kegiatan pembinaan
43 Kejelasan panduan pelaporan pembinaan
Buku Panduan Bagi Pembina & Sekolah Imbas 44 Rumusan latar belakang jelas
45 Rumusan tujuan tepat
46 Rumusan tujuan jelas
209
48 Prosedur pembinaan sistematis
49 Prosedur pembinaan jelas
50 Petunjuk persiapan pembinaan tepat
51 Petunjuk persiapan pembinaan jelas
52 Petunjuk kegiatan pra-pembinaan tepat
53 Petunjuk kegiatan pra-pembinaan jelas
54 Petunjuk kegiatan pembinaan tepat
55 Petunjuk kegiatan pembinaan jelas
56 Petunjuk kegiatan pengakhiran tepat
57 Petunjuk kegiatan pengakhiran jelas
58 Rancangan pedoman mendukung dalam keterlaksanaan pembinaan
59 Rancangan pedoman mempermudah dalam keterlaksanaan pembinaan
Panduan Monitoring dan Evaluasi 60 Ketepatan isi pendahuluan.
210
62 Penggunaan bahasa yang komunikatif
63 Ketepatan rumusan tujuan
64 Ketepatan rumusan manfaat
65 Prosedur perencanaan monitoring dan evaluasi jelas
66 Prosedur perencanaan monitoring dan evaluasi tepat
67 Prosedur monitoring dan evaluasi jelas
68 Prosedur monitoring dan evaluasi sistematis
69 Rancangan pedoman mendukung dalam keterlaksanaan monitoring dan
evaluasi pembinaan
70 Rancangan pedoman mempermudah dalam keterlaksanaan monitoring dan
evaluasi
Model Pembinaan secara keseluruhan 71 Rancangan model menarik
211
73 Komponen-komponen dalam rancangan model sudah memenuhi kebutuhan
dalam pembinaan Adiwiyata
74 Langkah kerja dalam rancangan model sudah berurutan secara sistematis
75 Rancangan model yang dihasilkan dapat memberikan motivasi kepada sekolah
imbas
76 Rancangan model dapat mengontrol seluruh jalannya pembinaan
Komentar/Saran:
..………., ………. Evaluator
i
MODEL PEMBINAAN SEKOLAH
IMBAS ADIWIYATA BERBASIS
PARTISIPASI
Ratih Sulistyowati, S.Pd
MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan berkat dan karuniaNya yang tiada terkira, pada akhirnya buku Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata berbasis Partisipasi ini dapat disusun.
Model pembinaan sekolah imbas Adiwiyata berbasis partisipasi ini dikembangkan atas dasar adanya kendala-kendala yang dihadapi baik dari pembina maupun dari sekolah imbas yang ditemukan selama dilapangan dalam pelaksanaan pembinaan. Model pembinaan ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam pemecahan masalah tersebut. Dengan terkonsepnya model yang berbasis partisipasi, mulai dari perencanaan hingga proses evaluasinya maka kegiatan pembinaan diharapkan akan lebih efektif dan efisien serta dapat memotivasi sekolah imbas untuk lebih terlibat dalam program pembinaan Adiwiyata ini sehingga tujuan utama dari pembinaan dapat tercapai dan kedua belah pihak saling diuntungkan.
Semoga Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi ini dalam bermanfaat bagi sekolah induk, sekolah imbas, serta instansi terkait lainnya dalam melaksanakan pembinaan Adiwiyata.
Salatiga, Februari 2017
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Dasar Hukum ... 3 1.3 Tujuan ... 4 1.4 Manfaat ... 4 1.5 Ruang Lingkup Model ... 4 1.6 Spesifikasi Model ... 5
BAB II KAJIAN TEORI ... 7
2.1 Konsep Pembinaan ... 7 2.2 Pembinaan Berbasis Partisipasi ... 9 2.3 Konsep Sekolah Adiwiyata ... 11 2.3.1 Pengertian dan Tujuan Program Adiwiyata ... 11 2.3.2 Prinsip Dasar Program Adiwiyata ... 11 2.3.3 Komponen dan Standar Adiwiyata ... 12 2.3.4 Pelaksanaan Program Adiwiyata ... 13 2.4 Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata ... 14 2.5 Pelaporan Pelaksanaan Pembinaan Adiwiyata ... 15 2.6 Jenis dan Bentuk Penghargaan ... 16 2.7 Mekanisme Pemberian Penghargaan ... 17 2.8 Kode Etik Tim Adiwiyata (Kabupaten/Kota,
iv
BAB III PRASYARAT EFEKTIVITAS
MODEL... 21
BAB IV MODEL PEMBINAAN SEKOLAH IMBAS
ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPASI ... 23
4.1 Rasional Model ... 23 4.2 Bagan Model ... 26 4.3 Deskripsi Model Pembinaan Sekolah Imbas
Adiwiyata Berbasis Partisipasi ... 29 4.3.1 Perencanaan Pembinaan Adiwiyata ... 29 A. Tujuan Model Pembinaan Sekolah Imbas
Adiwiyata Berbasis Partisipasi ... 30 B. Manfaat Pembinaan ... 31 C. Materi Pembinaan ... 31 D. Kegiatan Pembinaan ... 33 1. Kegiatan Pra-Pembinaan ... 33 2. Pelaksanaan ... 38 E. Metode dan Media Pembinaan ... 40 F. Monitoring dan Evaluasi ... 41 G. Mengembangkan Buku Panduan dan
Buku Pegangan ... 43 H. Waktu Pembinaan ... 43 I. Biaya Pembinaan ... 44 4.3.2 Pengorganisasian Pembinaan ... 45 A. Koordinasi dengan Dinas Pendidkan dan
Dinas Kingkungan Hidup ... 46 B. Struktur Organisasi Kepengurusan
Pembinaan ... 46 C. Jabaran Tugas Masing-Masing Personil ... 47 D. Prasyarat Personil ... 49 E. Mekanisme dan Prosedur ... 51
v
D. Kegiatan Akhir ... 54 4.3.4 Monitoring dan Evaluasi ... 54 4.3.5 Pengarsipan dan Pelaporan Hasil
Pembinaan ... 57 A. Pengarsipan Pembinaan ... 57 B. Pelaporan Pembinaan ... 57
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Penentuan Materi Pembinaan
Sesuai Kebutuhan Sekolah Imbas ... 33 Tabel 4.2. Kalender Program Kegiatan Adiwiyata ... 44 Tabel 4.3. Jadwal Pemberian Penghargaan
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Mekanisme Pelaksanaan Adiwiyata
di Tingkat Sekolah ... 14 Gambar 4.1. Bagan Model Pembinaan Sekolah Imbas Adiwiyata Berbasis Partisipasi ... 27 Gambar 4.2. Alur Identifikasi Kebutuhan ... 35 Gambar 4.3. Struktur Organisasi
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Monitoring Pelaksanaan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pembangunan dan pertambahan penduduk yang sangat cepat menyebabkan meningkatnya segala kebutuhan baik perorangan maupun kebutuhan sosial. Hal ini secara tidak langsung telah menimbulkan berbagai dampak, terutama dampak negatif pada lingkungan, diantaranya adalah pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang mengakibatkan penurunan kualitas atau degradasi lingkungan (Daryanto, 2013: 4). Pengelolaan lingkungan yang dilakukan dapat dikatakan efektif tergantung dari upaya mengadopsi etika yang baik dalam berperilaku, sehingga melihat dari sikap dan aktivitas yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan maka Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) perlu diberikan kepada masyarakat terutama kepada anak agar terbentuk kesadaran dan sikap peduli lingkungan sejak dini (Hamzah, 2012: 14).
2
sekolah, khususnya peserta didik yang mendukung dan mewujudkan sumberdaya manusia yang memiliki karakter bangsa terhadap perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di daerah (BPHL, 2012: 3). Sasaran dalam program Adiwiyata ini sendiri adalah keseluruhan komponen, mulai dari lingkungan di dalam sekolah, warga sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, hingga siswa, lingkungan di luar sekolah, serta warga yang tinggal disekitar sekolah diajak berpartisipasi dalam program ini. Untuk mencapai tujuan tersebut, semua pihak harus turut ambil bagian dalam setiap tugas dan perannya masing-masing. Dalam hal ini berarti partisipasi seluruh pihak memegang peranan penting dalam upaya pencapaian tujuan tersebut, sehingga diperlukan tugas dan peran yang jelas dari masing-masing pihak agar pelaksanaan program Adiwiyata dapat berjalan maksimal.
3
Buku model pembinaan berbasis partisipasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk membantu dalam pelaksanaan pembinaan tersebut. Ruang lingkup pembinaan yang dimaksudkan dalam model ini adalah mengarah pada terbentuknya pemahaman yang kuat mengenai Adiwiyata oleh sekolah
imbas melalui kajian mendalam berikut
implementasinya. Terbentuknya pemahaman tersebut kemudian berdampak positif kepada kesadaran atau motivasi sekolah imbas untuk menjalankan program Adiwiyata. Kesadaran tersebut dapat dilihat dari capaian pelaksanaan program Adiwiyata yang dilakukan sekolah imbas, dimana penekanan utamanya adalah berbasis kepada tujuan yang didasarkan kepada kebutuhan sekolah.
1.2 Dasar Hukum
Beberapa dasar hukum yang mendukung program adiwiyata adalah:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
4
8. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Reduce, Reuse dan Recycle Melalui Bank Sampah;
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Adiwiyata;
10.Nota Penandatanganan Kerjasama Antara Menteri Pendidikan Nasional dengan Menteri Lingkungan Hidup tentang Pendidikan Lingkungan Hidup pada Tanggal 1 Februari 2010.
1.3 Tujuan
Penyusunan buku model pembinaan sekolah imbas Adiwiyata berbasis partisipasi ini bertujuan agar model dapat pedoman dalam pelaksanaan pembinaan Adiwiyata baik bagi pembina maupun sekolah imbas serta menjadi pedoman dalam operasionalisasi kegiatan yang harus dilaksanakan pada setiap tahap pembinaan.
1.4 Manfaat
Buku model ini dapat dimanfaatkan sebagai pegangan dan pedoman dalam pelaksanaan pembinaan berbasis partisipasi serta memudahkan dalam memahami isi model pembinaan sekolah imbas Adiwiyata berbasis partisipasi bagi pembina dan sekolah imbas.
1.5 Ruang Lingkup Model
Buku model pembinaan sekolah imbas Adiwiyata berbasis partisipasi ini berisikan:
1.5.1 Pendahuluan, yang berisikan latar belakang, dasar hukum, tujuan, manfaat, ruang lingkup model, dan spesifikasi model
5
1.5.3 Prasyarat Efektivitas Model
1.5.4 Model pembinaan sekolah imbas Adiwiyata berbasis partisipasi, yang meliputi:
a. Rasional model b. Gambar model
c. Perencanaan pembinaan d. Pengorganisasian pembinaan e. Pelaksanaan pembinaan f. Evaluasi pembinaan 1.5.5 Penutup
1.6 Spesifikasi Model
Model ini merupakan model prosedural, dimana didalamnya terdapat langkah-langkah dalam menjalankan pembinaan, sehingga tujuan pembinaan dapat tercapai. Model dikembangkan berdasarkan model pengembangan Borg and Gall, yang kemudian disusun kembali model pengembangannya dengan langkah-langkahnya mulai dari: (1) studi pendahuluan, dimana didalamnya dijabarkan menjadi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pendalaman, dan analisis kebutuhan; (2) penyusunan model; (3) revisi dan validasi model; (4) uji kelayakan model; (4) model hipotetik
6
memungkinkan semua pihak yang terlibat didalam kegiatan pembinaan dapat bekerjasama dan memiliki kesempatan untuk bertanggungjawab serta termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembinaan dan implementasi Adiwiyata di masing-masing sekolah.
Spesifikasi model yang dikembangkan adalah: (1) analisis kebutuhan pembinaan, tujuan pembinaan, dan materi pembinaan ditentukan bersama antara sekolah induk dan sekolah imbas; (2) pada aspek perencanaan dan pengorganisasian pembinaan, dilakukan perencanaan dan pengorganisasian yang sistematis dan mengacu kepada kebutuhan sekolah imbas dan direncanakan bersama oleh sekolah induk dan sekolah imbas; (3) pelaksanaan pembinaan, dilakukan kegiatan persiapan pembinaan, pra-pembinaan, kegiatan pembinaan, dan kegiatan akhir pembinaan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah dibuat bersama oleh sekolah induk dan sekolah imbas; (4) monitoring dilakukan bersama oleh sekolah induk dan sekolah imbas kepada pelaksana pembinaan, masing-masing sekolah imbas dan pembina; (5) dilakukan evaluasi program pembinaan oleh sekolah induk dan sekolah imbas, evaluasi terhadap pembina sekolah imbas.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Konsep Pembinaan
Menurut Sudjana (2010: 199) pembinaan dapat diartikan sebagai upaya memelihara atau membawa sesuatu keadaan yang seharusnya terjadi atau menjaga sesuatu keadaan sebagaimana seharusnya. Secara lebih luas pembinaan dapat diartikan sebagai upaya pengendalian secara profesional terhadap semua unsur organisasi agar unsur-unsur tersebut berfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencana untuk mencapai tujuan dapat terlaksana secara berdaya guna dan berhasil guna.
Berkenaan dengan pembinaan Adiwiyata kepada sekolah imbas, maka pembinaan adalah upaya untuk membawa dan memelihara atau menjaga agar sekolah imbas dapat menjadi sekolah Adiwiyata maupun mempertahankan sebagai sekolah Adiwiyata. Pelaksanaan pembinaan ditujukan agar kegiatan atau program yang sedang dijalankan yang dalam hal ini adalah program Adiwiyata selalu sesuai dengan rencana atau tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan yaitu sekolah imbas dapat menjadi sekolah Adiwiyata. Jika terjadi penyimpangan, segera dapat dilakukan upaya untuk mengembalikan kegiatan pada yang seharusnya dilakukan.
Pembinaan mempunyai arah untuk
8
pembinaan strategis, antara lain: (1) mengatur strategi yang akan digunakan dalam pembinaan untuk mencapai tujuan, (2) merencanakan, dimana didalamnya tujuan dan harapan dari pembinaan harus diidentifikasi serta diciptakan agar tujuan dari pembinaan dapat diukur untuk melacak efektivitas pembinaan, (3) mengorganisasi, yaitu pembinaan tersebut harus diorganisasi dengan memutuskan bagaimana pembinaan akan dilakukan, dan mengembangkan investasi-investasi pembinaan, (4) memberi pembenaran, yaitu mengukur dan mengevaluasi pada tingkat mana pembinaan memenuhi tujuan pembinaan tersebut. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diidentifikasi pada tahap ini, dan dapat meningkatkan efektivitas pembinaan dimasa depan.
Komponen-komponen pembinaan yang dijelaskan oleh Mangkunegara (2005: 76) terdiri dari: (1) Tujuan dan sasaran pembinaan dan pengembangan harus jelas dan dapat diukur, (2) para pembina yang profesional, (3) materi pembinaan dan pengembangan harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, (4) peserta pembinaan dan pengembangan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan. Secara umum ada tiga tahap pada pembinaan yaitu tahap perencanaan pembinaan, tahap pelaksanaan pembinaan dan tahap evaluasi pembinaan.
9
digunakan dalam pembinaan Adiwiyata untuk mencapai tujuan, (2) merencanakan, dimana didalamnya tujuan dan harapan dari pembinaan Adiwiyata harus diidentifikasi serta diciptakan agar tujuan dari pembinaan dapat diukur untuk melacak efektivitas pembinaan. Selain itu pula direncanakan juga sasaran pembinaan, fasilitator atau pembina, materi pembinaan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, serta peserta pembinaan. Dalam membuat perencanaan didasarkan atas adanya identifikasi kebutuhan, permasalahan, dan sumber-sumber apa saja yang dimiliki, sehingga dapat diketahui keunggulan dan kelemahannya dalam mencapai tujuan pembinaan, (3) mengorganisasi, yaitu pembinaan tersebut harus diorganisasi dengan memutuskan bagaimana pembinaan akan dilakukan, (4) memberi pembenaran, yaitu mengukur dan mengevaluasi pada tingkat mana pembinaan memenuhi tujuan pembinaan tersebut.
2.2Pembinaan Berbasis Partisipasi
Menurut Made Pidarta (Astuti, 2009: 31-32), partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan. Keterlibatan dapat berupa keterlibatan mental dan emosi serta fisik dalam menggunakan segala kemampuan yang dimilikinya (berinisiatif) dalam segala kegiatan yang dilaksanakan
serta mendukung pencapaian tujuan dan
10
keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.
Dalam bidang pembangunan, menurut Sumaryadi (2010: 46) partisipasi berarti peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberi masukan pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau materi, serta ikut
memanfaatkan dan menikmati hasil-hasil
pembangunan.
11
orang yang terlibat dalam pembinaan termotivasi dan melakukan tugasnya secara bertanggungjawab.
2.3Konsep Sekolah Adiwiyata
2.3.1Pengertian dan Tujuan Program Adiwiyata Menurut Permen Negara Lingkungan Hidup nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Adiwiyata, Adiwiyata adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada orang ataupun lembaga yang berjasa di bidang lingkungan hidup. Penghargaan Adiwiyata dilaksanakan melalui program Adiwiyata yang merupakan salah satu bentuk penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah kepada lembaga pendidikan formal yang dinilai berjasa dalam mengembangkan pendidikan lingkungan hidup dimana Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan (KLH, 2012: 3).
Tujuan program Adiwiyata sendiri sesuai dengan konsepnya adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan (KLH, 2012: 3).
2.3.2Prinsip Dasar Program Adiwiyata
12
peran; (2) berkelanjutan, seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.
2.3.3Komponen dan Standar Adiwiyata
13
pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan di sekolah (KLH, 2012: 10).
2.3.4Pelaksanaan Program Adiwiyata
Dalam menjalankan program Adiwiyata, sekolah membentuk tim Adiwiyata sekolah yang terdiri dari berbagai unsur sebagai berikut: guru, siswa dan komite sekolah Tim sekolah ditetapkan melalui SK Kepala Sekolah. Peran dan tugas pokok dari tim sekolah adalah; (a) mengkaji kondisi lingkungan hidup sekolah, kebijakan sekolah, kurikulum sekolah, kegiatan sekolah, dan sarana prasarana, (b) membuat rencana kerja dan mengalokasikan anggaran sekolah berdasarkan hasil kajian tersebut di atas, dan disesuaikan dengan komponen, standar, dan implementasi Adiwiyata, (c) melaksanakan rencana kerja sekolah, (d) melakukan pemantauan dan evaluasi, dan (e) menyampaikan laporan kepada