• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

91 4.1Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian dan pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar tema 1

Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan subtema 4 Pertumbuhan dan

Perkembangan Tumbuhan telah dilaksanakan menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa

kelas 3 sekolah dasar, mengetahui kualitas model desain pembelajaran

tematik integratif berbasis kebutuhan belajar siswa kelas 3 sekolah dasar, dan

mengetahui seberapa tinggi model desain pembelajaran tematik integratif

berbasis kebutuhan belajar siswa kelas 3 sekolah dasar dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik. Pada sub bab ini penelitian ini akan disajikan

proses pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis

Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.

Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah melakukan survai

lapangan dengan melakukan observasi terhadap pembelajaran di kelas 3

sekolah dasar. Dari hasil survai lapangan ditemukan bahwa guru di Sekolah

Dasar di Salatiga masih belum memahami konsep pembelajaran tematik

terpadu secara utuh dan masih kesulitan dalam merancang pembelajaran di

kelas. Guru kelas hanya menggunakan dan melaksanakan pembelajaran yang

ada pada buku pegangan guru yang disediakan oleh pemerintah. Sehingga

perlu adanya langkah-langkah model desain pembelajaran tematik terpadu

yang tepat untuk dijadikan bekal guru dalam melaksanakan pembelajaran di

kelas.

Langkah yang kedua yaitu peneliti melakukan perencanaan konsep

Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

Kelas 3 Sekolah Dasar. Jika konsep desain pembelajaran tematik terpadu

(2)

desain pembelajaran tematik terpadu oleh ahli yang berupa model, silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Selain ahli desain peneliti juga

melakukan validasi materi yang ada dalam penggalan Buku Siswa. Setelah

melakukan validasi ahli, peneliti melakukan revisi desain yang berupa

silabus, RPP dan penggalan buku siswa sebelum melakukan uji coba terbatas

pada siswa kelas 3 SDN Salatiga 06 dan SDN Mangunsari 01. Setelah uji

coba terbatas selesai dilakukan revisi produk yang menandakan tahap sudah

selesai dan model dikatakan final.

4.1.1 Hasil Studi Pendahuluan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

Dari survey pada studi pendahuluan diketahui bahwa terjadi

kesenjangan antara kondisi ideal dan kondisi di lapangan

padaimplementasi pembelajaran pada Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.

Beberapa guru kelas mengatakan bahwa Buku Siswa belum sesuai dengan

kebutuhan belajar siswa. Walaupunketidaksesuaian itu telah diakui oleh

responden namun guru tetapberpanduan pada Buku siswa dari

Pemerintah.Hal itudisebabkan karena guru tidak sempat mengembangkan

Buku Siswa yang sesuai dengan karakteristik siswa. Semestinya guru

melakukan usahamandiri untuk menciptakan pembelajaran yang relevan

terhadap kebutuhan belajar siswa dan situasi kelas yang dihadapi, karena

yang dapat mengertikarakteristik siswa dan kebutuhan belajar siswa adalah

guru sebagaipengelola pembelajaran tersebut, bukan Pemerintah yang

hanyamenerka-nerka situasi pembelajaran yang akan terjadi.

Selain itu beberapa guru mengatakan Buku Siswa hanya menerangkan

materi secara singkat, seharusnya Buku Siswa berperan aktif penanaman

pengetahuan siswa, namun karena kurangnya pendalaman materi pada

Buku Siswa membuat siswa kesulitan dalam pemahaman materi. Pada

Kurikulum 2013 siswa dituntut aktif dalam memperoleh pengetahuannya

sendiri dengan bantuan Buku Siswa seharusnya siswa dapat menemukan

(3)

membuat siswa kesulitan mendapatkan pengetahuannya sendiri. Dengan

pengembangan pembelajaran tematik siswa akan mudah memperoleh

pengetahuannya sendiri mengingat pembelajaran tematik menuntut siswa

aktif dalam pembelajaran dengan penggunakan tema yang disesuaikan

dengan karakteristik siswa kelas 3 sekolah dasar. Sehingga dengan adanya

pengembangan desain pembelajaran tematik terpadu tersebut dapat

menjadi kebutuhan guru agar kedepannya lebih bisa mempersiapkan

pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

4.1.2 Hasil Pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

Desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa

adalah perencanaan pelaksanaan kegiatan pembelajaran terpadu yang

didasarkan pada tema-tema tertentu yang disusun sesuai dengan tahap

perkembangan siswa sekolah dasar yaitu konkret, integrated dan hierarkis

agar sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam mendesain pembelajaran

tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa yang diadaptasi dari teori

yang dikembangkan oleh Atwi Suparman (2014:131).

a. Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal peserta didik

Dalam tahap ini, dilakukan observasi dengan siswa kelas 3 SD dan

guru kelas yang bertujuan untuk menentukan tema pembelajaran

yang perlu diajarkan dan tidak perlu diajarkan kepada peserta didik,

kemudian dilakukan pengembangan subtema yang dikembangkan.

Pada tahap mengembangkan subtema dihasilkan produk berupa

jaringan subtema.

b. Melakukan analisis instruksional

Dalam tahap ini langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan

analisis instruksional dalam pembelajaran tematik terpadu agar

(4)

a. Melakukan analisis SKL, KI, KD dan membuat indikator

b. Membuat hubungan pemetaan antara KD dan indikator

dengan tema

c. Membuat jaring KD

Pada tahap analisis instruksional dihasilkan tabel analisis SKL, KI,

KD dan membuat Indikator yang sesuai dengan kebutuhan belajar

siswa, tabel keterhubungan KD dan indikator, dan jaring KD dan

indikator.

c. Menyusun strategi instruksional

Dalam strategi instruksional dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

(1) Menyusun silabus

(2) Menyusun RPP

(3) Menyusun penggalan buku siswa

Pada tahap ini dihasilkan silabus, RPP dan penggalan buku siswa.

d. Menyusun alat penilaian hasil belajar

Dalam tahap ini, penulis menggunakan teknik tes dan non tes

untuk mengukur tingkat penguasaan setiap siswa.

Pada langkah mengembangkan model desain pembelajaran tematik

terpadu menurut Atwi Suparman kemudian di padukan dengan kebutuhan

belajar siswa. Tujuan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

berbasis Kebutuhan belajar siswa adalah sebagai pedoman bagi guru

dalam merancang dan mengembangkan pembelajaran Tematik Terpadu

berbasis kebutuhan belajar siswa yang digunakan guru untuk

melaksanakan pembelajaran sehingga berdampak pada kompetensi Hasil

Belajar.

Muatan pelajaran yang dipadukan adalah muatan pembelajaran Bahasa

Indonesia, SBdP, PPKn dan Matematika. Dalam kurikulum 2013, tema

sudah disiapkan pemerintah dan sudah dikembangkan menjadi subtema

dan satuan pembelajaran. Dalam model desain pembelajaran Tematik

(5)

sesuai dengan revisi tahun 2016. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan

perbaikan pembelajaran yang sebelumnya dan menjadikan pembelajaran

lebih terfokus, spesifik dan lebih konkret. Berikut gambar Model Desain

Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3

Sekolah Dasar.

Gambar 4.1 Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis

Kebutuhan Belajar Siswa

Pedoman bagi guru dalam merancang dan mengembangkan pembelajaran Tematik Terpadu berbasis

(6)

4.1.2.1Validasi Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

Validasi Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis

Kebutuhan Belajar Siswa menggunakan 2 ahli model desain

pembelajaran yaitu Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. (A1) dan

Supriyadi, S.Pd, M.Pd. (A2). Data validasi ahli yaitu data yang

diperoleh berdasarkan penilaian ahli model desain pembelajaran

melalui lembar penilaian. Berikut merupakan hasil penilaian ahli

model desain pembelajaran pada model, silabus dan RPP.

Tabel 4.1 Hasil Validasi Model oleh Ahli Model Desain Pembelajaran

Model Pernyataan Skor

A1 A2 Desain

Pembelajaran Tematik Terpadu

Sistematika yang runtut, logis,dan jelas yang menggambarkan model desain

Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian ahli model

desain pembelajaran pada model sebesar 16,5 dan angka presentase

menggunakan teknik deskriptif presentase dan katagoris sebesar

82,5%. Maka pada kesimpulan akhir ahli model desain pembelajaran

menyatakan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis

Kebutuhan Belajar Siswa memenuhi syarat dan layak diuji cobakan

setelah perbaikan sesuai saran. Dengan menggunakan rentang skor 1

(7)

Berdasarkan angka persentase yang diperoleh dengan

menggunakan rumus dan di kelompokkan ke dalam kategori maka model tergolong kategori “Sangat Tinggi” dengan interval 81% sampi 100%. Walaupun model sudah teramasuk dalam kategori “Sangat Tinggi” namun masih perlu disempurnakan sesuai saran ahli desan pembelajaran sehingga dilakukan revisi dan perbaikan sebelum

dilakukan uji coba terbatas. Adapun yang perlu diperbaiki menurut

Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. tidak ada yang perlu diperbaiki.

Sedangkan menurut Supriyadi, S.Pd, M.Pd. perlu adanya perbaikan

pada bahasa/alat komunikasi agar sesuai dengan perkembangan siswa

kelas 3 sekolah dasar.

Tabel 4.2 Revisi Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

Model

Alur gambar perlu diperjelas

(8)

Perbaikan bahasa agar sesuai dengan perkembangan siswa kelas 3 Sekolah Dasar

Sebelum Sesudah

(9)

Tabel 4.3 Hasil Validasi Silabus oleh Ahli Model Desain Pembelajaran

Desain Butir Pernyataan Skor

A1 A2

Silabus 1. Kelengkapan komponen silabus 4 5

2. Kemampuan komponen silabus dalam mencakup pencapaian 4 Kompetensi Inti (KI) 5 5

3. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan fisik peserta didik 4 5

4. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan intelektual 4 4

5. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan sosial 4 4

6. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan emosional 4 4

7. Kesesuaian silabus dengan tingkat perkembangan spiritual 4 4

8. Kesesuaian pemilihan KD dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 5 5

9. Kemampuan caupan indikator dalam menunjang KD 5 5

10. Kesesuaian antara tujuan pembelajaran dengan indikator 5 5

11. Kesesuaian antara indikator dan tujuan pembelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 4 5

12. Kesesuaian antara kegiatan pembelajaran dengan indikator 4 5

13. Kesesuaian antara pengalaman belajar tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa dengan indikator 4 4

14. Ketercakupan materi pokok dalam menunjang pencapaian KD 5 5

15. Kesesuaian materi pelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 4 5

16. Kesesuaian instumen penilaian dengan tujuan pembelajaran 1 4

17. Kesesuaian antara teknik penilaian dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik 1 4

18. Kesesuaian antara alokasi waktu dengan keleluasaan/kedalaman materi 4 4

19. Kesesuaian antara mata pelajaran yang dipadukan dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 4 5

20. Kesesuaian antara sumber belajar dengan indikator 4 5

21. Kesesuaian antara sumber belajar dengan pencapaian KD 4 5

Total 83 97

Jumlah 180

Rata-rata 90

(10)

Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian ahli model

desain pembelajaran pada silabus sebesar 90 dan angka presentase

menggunakan teknik deskriptif presentase dan katagoris sebesar 85%.

Maka pada kesimpulan akhir ahli model desain pembelajaran

menyatakan Silabus Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa memenuhi syarat dan layak diuji

cobakan setelah perbaikan sesuai saran. Dengan menggunakan rentang

skor 1 sampai 5.

Berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan rumus dan

di kelompokkan ke dalam kategori maka model tergolong kategori “Sangat Tinggi” dengan interval 81% sampai 100%, namun model masih perlu disempurnakan sesuai saran ahli desain pembelajaran

sehingga dilakukan revisi dan perbaikan. Ada pun yang perlu

diperbaiki menurut Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. yaitu pada

silabus perlu ditambahkan penilaian dan media pembelajaran.

Sedangkan menurut Supriyadi, S.Pd, M.Pd. tidak ada yang perlu

diperbaiki.

Tabel 4.4 Revisi Silabus Model Desain Pembelajaran Tematik

Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

Silabus

Penambahan penilaian dan media pembelajaran

(11)

Tabel 4.5 Hasil Validasi RPP oleh Ahli Model Desain Pembelajaran

Desain Butir Pernyataan Skor

A1 A2

RPP 1. Kelengkapan identitas RPP 5 5

2. Kelengkapan komponen RPP secara keseluruhan 4 5

3. Kesesuaian pemilihan KD mata pelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 4 5

4. Kemampuan jaringan KD dalam mencapai 4 KI 4 5

5. Kemampuan cakupan indikator dalam menunjang KD 4 5

6. Kesesuaian pemilihan indikator dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 4 5

7. Kejelasan rumusan indikator dalam mencapai tujuan pembelajaran 4 5

8. Banyaknya indikator dibandingkan dengan waktu yang disediakan 4 5

9. Kesesuaian indikator dengan aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan 4 4

10. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan KD dan indikator 4 4

11. Kesesuaian proses dan hasil belajar dengan tujuan pembelajaran 4 4

12. Kesesuaian materi pelajaran dengan tujuan pembelajaran 4 4

13. Kesesuaian materi pelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 4 4 14. Kesesuaian materi pelajaran dengan materi sajian pada buku siswa 4 4

15. Kesesuaian alokasi waktu dengan keluasaan/kedalaman materi 5 4

16. Kesesuaian alokasi waktu untuk setiap tahapan pembelajaran 5 4

17. Kesesuaian pendekatan dan strategi pembelajaran dengan materi pembelajaran 4 4 18. Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan dan strategi pembelajaran 4 3 19. Kesesuaian pendekatan dengan pendekatan dan strategi pembelajaran dengan alokasi waktu 4 4 20. Kesesuaian pendekatan dan strategi pembelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan 4 4

21. Tingkat kerincian langkah-langkah pembelajaran 4 4

22. Kejelasan dan tingkat operasionalisasi kegiatan pembelajaran 4 4

23. Kemampuan membangun pemahaman peserta didik dalam memfasilitasi peserta didik 4 4 24. Kemampuan kegiatan pembelajaran dalam menerapkan pendekatan scientific 4 4

25. Kemudahan bahasa yang digunakan untuk dipahami 4 4

26. Tingkat kesesuaian bahasa dengan taraf berpikir peserta didik 4 4

27. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran 4 4

28. Kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran 3 4

29. Tingkat kemampuan instrumen evaluasi dalam mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran 1 4 30. Kesesuaian jumlah butir soal instrumen penilaian hasil belajar dengan alokasi waktu yang tersedia 4 4 31. Kesesuaian rumus penilaian hasil belajar dengan kaidah penilaian 5 4

32. Cakupan isi instrumen penilaian dengan indikator pencapaian 4 4

Jumlah 128 135

Total 263

Rata-rata 131,5

(12)

Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian ahli model

desain pembelajaran pada silabus sebesar 131,5 dan angka presentase

menggunakan teknik deskriptif presentase dan katagoris sebesar 82%.

Maka pada kesimpulan akhir ahli model desain pembelajaran

menyatakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Desain

Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

memenuhi syarat dan layak diuji cobakan setelah perbaikan sesuai

saran. Dengan menggunakan rentang skor 1 sampai 5.

Berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan rumus dan

di kelompokkan ke dalam kategori maka model tergolong kategori “Sangat Tinggi” dengan interval 81% sampai 100%, namun model masih perlu disempurnakan sesuai saran ahli desain pembelajaran

sehingga dilakukan revisi dan perbaikan. Ada pun yang perlu

diperbaiki menurut Dra. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd. yaitu pada RPP

perlu ditambahkan instrument penilaian. Sedangkan menurut

Supriyadi, S.Pd, M.Pd. perlu adanya perbaikan pada metode

pembelajaran yang digunakan agar sesuai dengan kegiatan

pembelajaran.

Tabel 4.6 Revisi RPP Model Desain Pembelajaran Tematik

Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

Silabus

Penambahan penilaian dan media pembelajaran

(13)

Tuliskan instrumen penilaian

Sebelum Sesudah

4.1.2.2Validasi Materi Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

Penilaian materi menggunakan 2 ahli materi yaitu Romirio Torang

Purba, S.Pd., M.Pd. (A1) dan Marhaeni Widayanti, S.Pd., M.Pd. (A2).

Berikut merupakan hasil penilaian materi oleh ahli materi.

Tabel 4.7 Hasil penilaian materi oleh ahli materi

Desain Pernyataan Skor

A1 A2 Materi 1. Kemudahan bahasa yang digunakan untuk dipahami 4 4

2. Tingkat kerincian langkah-langkah penyajian materi 4 4 3. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indikator 3 4 4. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan tujuan 3 4 5. Ketercakupan materi pokok dalam menunjang

pencapaian KD

3 4

6. Kesesuaian materi pembelajaran dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

5 5

7. Kelengkapan materi pembelajaran 4 4

8. Kesesuaian antara alokasi waktu dengan keleluasan/kedalaman materi

3 4

9. Kesesuaian pemilihan KD dengan subtema Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

3 4

10.Kesesuaian antara tujuan pembelajaran dengan indikator

3 4

(14)

terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa dengan indikator

14.Kesuaian soal dengan KD 3 4

15.Kesesuaian soal dengan indikator 4 4

16.Kesesuaian soal dengan kegiatan 4 4

17.Kualitas soal 3 4

18.Kesesuaian instrumen penilaian dengan tujuan pembelajaran

3 4

Jumlah 61 73

Total 134

Rata-rata 67

Angka Persentase 74%

Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian ahli materi

sebesar 67 dan angka presentase menggunakan teknik deskriptif

presentase dan katagoris sebesar 74%. Maka pada kesimpulan akhir

ahli model desain pembelajaran menyatakan Model Desain

Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

memenuhi syarat dan layak diuji cobakan setelah perbaikan sesuai

saran. Dengan menggunakan rentang skor 1 sampai 5

Berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan rumus dan

di kelompokkan ke dalam kategori maka model tergolong

kategori“Tinggi” dengan interval 61% sampai 80%, namun model

masih perlu disempurnakan sesuai saran ahli desain pembelajaran

sehingga dilakukan revisi dan perbaikan. Adapun yang perlu

diperbaiki menurut Romirio Torang Purba, S.Pd., M.Pd adalah KD,

Indikator, dan tujuan pembelajaran, serta alokasi waktu tiap

pembelajaran atau per aktivitas harus ditampilkan di buku. Sedangkan

menurut Marhaeni Widayanti, S.Pd., M.Pd. tidak ada yang perlu

(15)

4.1.2.3Validasi Soal Pretest dan Posttest Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

Validasi soal pretest dan posttest dilakukan oleh Giman S.Pd. Data

validasi ahli yaitu data yang diperoleh berdasarkan penilaian ahli

melalui lembar penilaian. Berikut merupakan hasil penilaian soal

(16)

Tabel 4.8 Hasil validasi soal pretest

Mata

Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator

Jumlah

3.4 Mencermati dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di

lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, dan visual

Menjelaskan cara perkembangbiakan tumbuhan sesuai teks yang dibaca melalui kegiatan mengamati lingkungan sekitar

25 15 10

4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif

Mengidentifikasi perkembangan

SBdP 4.1 Membuat karya dekoratif Mengetahui alat dan bahan, serta cara

pembuatan karya kolase menggunakan biji-bijian

Matematika 4.3 Menyajikan suatu bilangan sebagai jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil bagi dua bilangan cacah

Menyelesaikan soal pembagian 2 angka dengan 1 angka

Menyelesaikan soal pembagian 3 angka dengan 1 angka

Menyelesaikan soal pembagian 2 angka dengan 1 angka melalui soal cerita Menyelesaikan soal pembagian 3 angka dengan 1 angka melalui soal cerita

PPKn 3.4 Mengemukakan makna bersatu dalam keberagaman

di lingkungan sekitar

(17)

Tabel 4.9 Hasil validasi soal posttest

Mata

Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator

Jumlah

3.4 Mencermati dalam teks tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan, dan perkembangan makhluk hidup yang ada di

lingkungan setempat yang disajikan dalam bentuk lisan, tulis, dan visual

Menjelaskan cara perkembangbiakan tumbuhan sesuai teks yang dibaca melalui kegiatan mengamati lingkungan sekitar

25 18 7

4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan tempat hidup), pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup yang ada di lingkungan setempat secara tertulis menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif

Mengidentifikasi perkembangan

SBdP 4.1 Membuat karya dekoratif Mengetahui alat dan bahan, serta cara

pembuatan karya kolase menggunakan biji-bijian

Matematika 4.3 Menyajikan suatu bilangan sebagai jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil bagi dua bilangan cacah

Menyelesaikan soal pembagian 2 angka dengan 1 angka

Menyelesaikan soal pembagian 3 angka dengan 1 angka

Menyelesaikan soal pembagian 2 angka dengan 1 angka melalui soal cerita

Menyelesaikan soal pembagian 3 angka dengan 1 angka melalui soal cerita

PPKn 3.4 Mengemukakan makna bersatu dalam

keberagaman di lingkungan sekitar

(18)

4.1.2.4Hasil Uji Coba Terbatas Dan Revisi Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

Uji coba terbata dilakukan di kelas 3 SDN Salatiga 06 dan SDN

Mangunsari 01. Pada uji coba terbatas SDN Mangunsari 01 digunakan

sebagai kelas control yang dilakukan oleh peneliti dan pengamatan

oleh guru kelas yaitu Siti Ambarukmi. Siswa yang dilibatkan sejumlah

30 siswa. Pelaksanaan uji coba dilakukan pada tanggal 8 Juni 2017,

alokasi waktu yaitu 6×35 menit. Sedangkan, SDN Salatiga 06

digunakan sebagai kelas eksperimen yang dilakukan oleh peneliti

sendiri dan pengemat dilakukan oleh guru kelas yaitu Giman (P1) dan

teman sejawat yaitu Annisa Tiara WS (P2). Siswa yang dilibatkan

sebagai subjek penelitian sejumlah 28 siswa. Pelaksanaan uji coba

dilakukan pada tanggal 14 Juni 2017, alokasi waktu yaitu 6×35 menit.

a) Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran di kelas berpedoman pada RPP yang

telah disusun. Terdiri dari Pendahuluan atau kegiatan awal,

kegiatan inti dan penutup atau kegiatan akhir. Pada kegiatan awal dilakukan apresepsi yaitu menyanyikan lagu “Lihat Kebunku” serta diakhiri dengan pemberian pretest. Pada kegiatan inti dilakukan menggunakan buku siswa yang

dikembangkan oleh peneliti. Kegiatan keseluruhan bertema

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pada kegiatan

penutup dilakukan kesimpulan bersama siswa dan guru, Tanya

jawab dan diakhiri dengan pemberian posttest. Posttest

dilakukan untuk melihat apakah pembelajaran dapat diterima

dan dipahami oleh siswa, serta mengukur pembelajaran

berbasis kebutuhan belajar siswa berhasil atau tidak.

b) Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, teman

sejawat dan guru kelas tentang pelaksanaan pembelajaran dan

(19)

Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa pada uji coba

terbatas dituliskan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.10 Hasil penilaian pelaksanaan pembelajaran pada

uji coba terbatas

Butir Pernyataan Nilai

P1 P2 1. Penyampaian materi pembelajaran sesuai dengan yang

ada di buku siswa

4 5

2. Penyampaian materi dikaitkan dengan kebutuhan belajar siswa atau peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar siswa

4 5

3. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang tertulis di RPP

4 5

4. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran 3 5 5. Siswa mampu bekerja sama dan berdiskusi sesuai

dengan materi yang sedang didiskusikan

4 4

6. Siswa mampu mengerjakan soal evaluasi 4 5 7. Memberikan stimulus kepada siswa untuk setiap

miskonsepsi yang terdapat pada siswa

3 4

8. Siswa dan guru bersama-sama membuat kesimpulan atau rangkuman hasil belajar selama sehari.

4 5

Jumlah 30 38

Total 68

Rata-rata 34

Angka Persentase 85%

Setelah dilakukan analisis, diperoleh rata-rata penilaian

sebesar 34 dan angka presentase menggunakan teknik deskriptif

presentase dan katagoris sebesar 85% . Maka pada kesimpulan

akhir ahli model desain pembelajaran menyatakan Model Desain

Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar “Baik”. Dengan menggunakan rentang skor 1 sampai 5.

Berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan

rumus dan di kelompokkan ke dalam kategori maka model tergolong kategori “Sangat Tinggi” dengan interval 81% sampai 100%. Walaupun pembelajaran sudah termasuk dalam kategori “Sangat Tinggi” namun masih perlu disempurnakan sesuai saran pengamat sehingga dilakukan revisi dan perbaikan sebelum

(20)

Tabel 4.11 Hasil respon guru terhadap pelaksanaan pembelajaran pada

1 Apakah format perangkat pembelajaran mudah untuk

dipahami? Ya Ya

2 Apakah format perangkat pembelajaran mudah untuk

dilaksanakan? Ya Ya

3 Apakah materi sudah sesuai dengan tingkat perkembangan

kognitif peserta didik? Ya Ya

4 Apakah alokasi waktu sudah sesuai dengan kedalaman

materi? Ya Ya

5 Apakah keterpaduan mata pelajaran sudah menunjukkan

pembentukan sikap dan ketrampilan? Ya Ya

6 Apakah proses pembelajaran yang dirancang sudah berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan minat, motivasi, rasa ingin tahu, kreatifitas, inspirasi, kemandirian,

ketrampilan dan kebiasaan belajar?

Ya Ya

7 Apakah proses pembelajaran sudah dikembangkan dengan kondisi di sekolah (kemampuan awal, minat, potensi, latar belakang budaya, nilai dan lingkungan)?

Ya Ya

8 Apakah kegiatan pembelajaran yang disusun sudah

membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran? Ya Ya 9 Apakah bahasa yang digunakan komunikatif? Ya Ya 10 Apakah bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami? Ya Ya 11 Apakah bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan taraf

berpikir peserta didik? Ya Ya

12 Apakah jumlah butir soal instrument penilaian hasil belajar

sudah sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia? Ya Ya 13 Apakah rumus penilaian hasil belajar sudah sesuai? Ya Ya 14 Apakah cakupan isi instrumen penilaian sesuai dengan

indikator pencapaian kompetensi? Ya Ya

Berdasarkan tabel observasi pelaksanaan pembelajaran dapat

dilihat bahwa model desain yang disusun peneliti sudah baik.

Sehingga apabila terjadi nilai kemampuan siswa rendah

(21)

c) Hasil Pretest dan Posttest

Penentuan jumlah kelas menggunakan rumus

Sturges(Sugiono, 2013: 35) yaitu: K = 1 + 3,3 log n

K : jumlah kelas

n : adalah banyaknya siswa

Maka dapat diperoleh,

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 28

= 1 + 3,3 × 1,4

= 1 + 4,7

= 5,7 atau dibulatkan menjadi 6.

Interval kelas pada skor pretest diperoleh dari

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 𝐾

76−44

6 = 5,3 dibulatkan menjadi 5

Interval kelas pada skor posttest diperoleh dari

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 𝐾

100−60

6 = 6,6 dibulatkan menjadi 7

Berikut tabel 4.8 hasil pretest dan posttest siswa kelas 3 SDN

Salatiga 06.

Tabel 4.12 hasil pretest dan posttest siswa kelas 3

(22)

Melalui tabel diatas dapat dikatakan bahwa skor pretest dari

28 siswa SDN Salatiga 06 yang memperoleh skor antara 44

sampai 48 terdapat 4 siswa dengan persentase 14%, antara 49

sampai 53 terdapat 3 siswa dengan persentase 11%, antara 54

sampai 58 terdapat 4 siswa dengan persentase 14%, antara 59

sampai 63 terdapat 5 siswa dengan persentase 18%, antara 64

sampai 68 terdapat 9 siswa dengan persentase 32%, antara 69

sampai 73 terdapat 2 siswa dengan persentase 7% dan lebih

dari sama dengan 74 terdapat 1 siswa dengan persentase 4%.

Sedangkan diketahui skor posttest dari 28 siswa diperoleh

skor antara 60 sampai 66 terdapat 1 siswa dengan persentase

4%, antara 67 sampai 73 terdapat 1 siswa dengan persentase

4%, antara 74 sampai 80 terdapat 3 siswa dengan persentase

11%, antara 81 sampai 87 terdapat 5 siswa dengan persentase

18%, antara 88 sampai 94 terdapat 7 siswa dengan persentase

25% dan lebih dari sama dengan 95 terdapat 11 siswa dengan

persentase 38%.

d) Hasil Uji T

Untuk mengetahui dampak perlakuan terhadap hasil belajar

dilakukan uji T berdasarkan hasil posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Berikut tabel hasil uji T skor posttest kelas

(23)

Tabel 4.13 Hasil Uji T Skor Posttest Kelas Eksperimen Dan

Kelas Kontrol Uji Coba Terbatas.

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai T tabel 3,161 dengan nilai α 0,003 Jika diuji dengan taraf kepercayaan 0,05 maka diperoleh hasil α lebih kecil dari 0,05. Artinya kompetensi hasil belajar menggunakan Model Desain Pembelajaran

Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3

Sekolah Dasar lebih tinggi daripada Model Desain

Pembelajaran Tematik Terpadu dari Pemerintah.

e) Hipotesis

Berdasarkan hasil dari uji T maka hipotesis penelitian ini

H1diterima yang artinya kompetensi hasil belajar menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis

Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar lebih tinggi

daripada Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu dari

Pemerintah. Selain itu dari uji T dapat disimpulkan H1diterima karena µ1 ≥ µ2 yang artinya kompetensi hasil belajar

menggunakan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar lebih

(24)

dari Pemerintah. Pengambilan kesimpulan dilakukan

berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05,

sehingga H1diterima dan model dikatakan berhasil.

f) Respon Siswa

Pada akhir pembelajaran siswa diminta mengisi lembar respon

siswa dan semua siswa mengisi “Ya” yang menandakan siswa

antusias mengikuti pembelajaran dan memberikan respon

positif terhadap Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.

Tabel 4.14 Angket Respon Siswa Terhadap Pembelajaran

No Butir Pertanyaan Jawaban

Ya Tidak

1. Apa pendapatmu tentang cara belajar yang baru saja

berlangsung?

Menyenangkan

√ Tidak Menyenangkan

2. Apakah kamu tertarik dengan pembelajaran yang gurumu sampaikan hari ini? Mengapa?

Tertarik

√ Tidak Tertarik

3. Dengen pembelajaran yang melibatkan situasi tentang buku siswa yang kamu gunakan dalam belajar hari ini?

Menarik

√ Tidak menarik

5. Apakah kamu setuju jika buku siswa ini digunakan dalam pembelajaran sehari-hari? Mengapa?

Setuju

(25)

4.2Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan langkah-langkah Model

Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

Kelas 3 Sekolah Dasar, mengetahui seberapa tinggi tingkat validitas produk

model pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa, dan

apakah kompetensi hasil belajar menggunakan model desain pembelajaran

tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa kelas 3 sekolah dasar lebih

tinggi daripada kompetensi hasil belajar menggunakan model desain

pembelajaran tematik terpadu rancangan pemerintah.

Dalam mengembangkan langkah Model Desain Pembelajaran Tematik

Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa langkah pertama yang dilakukan

adalah memilih tema. Pada tahap memilih tema dilakukan pengembangan

sub-sub tema. Pada tahap pengembangan sub-sub tema dihasilkan jaringan

tema. Pada penelitian ini peneliti memilih sub-sub tema Pertumbuhan dan

Perkembangan Tumbuhan untuk melakukan penelitian di kelas 3 Tema 1

Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 4 Pertumbuhan dan

Perkembangan Tumbuhan. Pemilihan sub tema disesuaikan dengan

perkembangan peserta didik di kelas 3, sehingga materi yang disajikan harus

bersifat kongkret agar sesuai dengan kebutuhan belajar siswa sehingga

pembelajaran lebih bermakna.

Langkah kedua melakukan analisis instruksional sehingga dihasilkan tabel

analisis Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar

dan membuat Indikator yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, tabel

keterhubungan KD dan indikator, dan jaring KD dan indikator. Langkah

ketiga menyusun strategi instruksional menghasilkan silabus, RPP dan

penggalan buku siswa, pada langkah penyusunan RPP terdapat tahap untuk

mengembangkan materi, sehingga perlu dilakukan pengembangan materi.

Materi yang dikembangkan disusun dalam penggalan Buku Siswa sehingga

perlu melakukan penyusunan Buku siswa. Langkah keempat menyusun alat

penilaian hasil belajar.

Dalam mengembangkan buku siswa, peneliti memberikan pendalaman

(26)

menemukan sendiri. Selain itu dengan mengembangkan Model Desain

Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa

menjadikan guru lebih leluasa dalam merancang pembelajarannya sendiri

tanpa memikirkan sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.

Tujuan pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa yaitu mengetahui seberapa tinggi validasi

produk model oleh ahli. Diperoleh validasi model oleh ahli desain sebesar

82,5% dengan kategori sanggat tinggi, validasi silabus pembelajaran oleh

ahli desain sebesar 85% dengan kategori sangat tinggi, validasi RPP oleh ahli

desain sebesar 82% dengan kategori sangat tinggi dan validasi materi oleh

ahli materi sebesar 74% dengan kategori tinggi. Selain mengatahui seberapa

tinggi validasi ahli juga untuk melihat apakah kompetensi hasil belajar

menggunakan model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis

kebutuhan belajar siswa lebih tinggi daripada kompetensi hasil belajar

menggunakan model desain pembelajaran tematik terpadu dari Pemerintah.

Diperoleh hasil Uji T pada uji coba terbatas menunjukkan nilai T tabel 3,161

dengan nilai α 0,003. Jika diuji dengan taraf kepercayaan 0,05 maka

diperoleh hasil α lebih kecil dari 0,05. Artinya kompetensi hasil belajar

menggunakan model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis

kebutuhan belajar siswa lebih tinggi daripada kompetensi hasil belajar

menggunakan model desain pembelajaran tematik terpadudari Pemerintah,

dan dapat disimpulkan bahwakompetensi hasil belajar siswa lebih

tinggi sehingga H1 diterima. Selain itu Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa layak digunakan dalam

pembelajaran di Sekolah Dasar.

Pada penelitian terdahulu juga banyak yang mengembangkan model

pembelajaran tematik terpadu.Walaupun sudah banyak peneliti yang

mengembangkan model desain pembelajaran tematik terpadu atau

mengembangkan model pembelajaran tematik terpadu. Namun belum ada

yang mengembangkan model desain pembelajaran tematik terpadu yang

disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa. Kebanyakan penelitian

(27)

saja tanpa memperhatikan kebutuhan belajar siswa. Sehingga hasil penelitian

ini menjadi kebaruan dari penelitian terdahulu.

Berdasarkan penelitian Isniatun Munawaroh (2014) dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Tematik untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis siswa SD Kelas Rendah”. Hasil validasi menunjukanmodel cukup valid dengan tingkat presentase 95%, dilihat dari

kenaikan skor nilai pre-test terhadap skor nilai post-test. Hasil tersebut

menyatakan bahwa model pembelajaran tematik telah valid dan layak

digunakan dalam pembelajaran.

Berdasarkan penelitian Fatchurrohman (2015) dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Tematik Integratif Eksternal dan Internal di Madrasah Ibtidaiyah. Hasil menunjukan guru nyaman dan cocok

terhadap model yang dikembangkan dan hasil evaluasi yang baik. Sehingga

hasil tersebut menyatakan bahwa model pembelajaran tematik layak

digunakan dalam pembelajaran.Penelitian Sa’dun Akbar, I Wayan Sutama,

Pujianto (2010) dengan judul “Pengembangan Model Pembelajaran Tematik Untuk Kelas 1 dan Kelas 2 Sekolah Dasar”. Hasil pengembangan model pembelajaran tematiktema “Keluarga” yang diujicobakan dalam skalaluas ini adalah valid/layak digunakan dengan revisikecil. Validitas dan kelayakan

tersebut ditunjukkan dengan hasil analisis gabungan dengan pencapaiannilai

80,03% dari skor maksimal yang diharapkan dan penelitian Sukini (2012) dengan judul “Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar Kelas Rendah Dan Pelaksanaannya”. Hasil dari penelitian tersebut adalah pemberian pelatihan pembelajaran tematik pada para guru SD yang mengajar di kelas rendah.

Hal ini penting dilakukan agar guru benar-benar paham akan seluk-beluk

pembelajaran tematik, dapat menerapkan pembelajaran tematik itu dalam

kegiatan pembelajaran sehingga mampu menghasilkan pengalaman belajar

yang holistik, efektif, dan bermakna bagi siswa SD kelas rendah.

Berdasarkan ketiga penelitian terdahulu walaupun menunjukan model

pembelajaran tematik diterima oleh guru dan layak digunakan namun dari

penelitian terdahulu belum ada yang menggunakan Uji T dalam melihat

(28)

menyumbang pengetahuan dalam segi pengembangangan model desain

pembelajaran juga memberikan pengetahuan dalam melihat perbedaan

kompetensi hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Desain

Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasi Kebutuhan Belajar Siswa dengan

Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu dari Permendikbud.

Berdasarkan ketiga penelitian terdahulu juga mendukung penelitian ini

terbukti bahwa dari kedua model pembelajaran tematik terpadu yang

dikembangkan semuanya menunjukan cocok dan layak digunakan dalam

pembelajaran di kelas rendah maupun dikelas tinggi, sehingga dapat

dikatakan model desain pembelajaran tematik integratif berbasis kebutuhan

belajar siswa memang tepat diterapkan dalam pembelajaran di Sekolah

Dasar.

Dari pencapaian tujuan yang diinginkan, dalam proses pengembangan

Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar

Siswa membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan peneliti

harus menyiapkan segala sesuatunya dengan matang agar mendapat hasil

yang maksimal. Hasil dari revisi uji coba terbatas keseluruhan dinyatakan

sangat baik dengan masukan dari pengamat bahwa perlu menggunakan

bahasa yang mudah dipahami dan belajar penguasaan kelas. Setelah

diperbaiki diperoleh hasil model final. Pada dasarnya Model Desain

Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa ini baik

karena memenuhi kriteria model desain pembelajaran yang baik, dan

mendapat respon positif dari ahli, guru maupun siswa. Sehingga sudah dapat

digunakan oleh guru sebagai pedoman untuk mengembangkan model desain

pembelajaran tematik yang lain. Namun bila hendak diperbanyak sebaiknya

dilakukan uji coba luas dan uji keefektifan model.

Model desain pembelajaran yang baik harus selain berdampak pada hasil

belajar peserta didik juga harus memenuhi 1) rasional teoritik yang logis

yang disusun penciptanya, 2) tujuan yang hendak dicapai, 3) prosedur yang

sistematis, dan 4) lingkungan belajar peserta didik. Pada model desain

pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar siswa memiliki

(29)

langkah-langkah Kemendikbud dalam mengembangkan desain pembelajaran

dan perpijak pada teori belajar piaget yang menegaskan bahwa peserta didik

pada jenjang Sekolah Dasar dari sisi perkembangan kognitif berada pada

tahap operasional konkret. Pada tahap tersebut peserta didik mudah

mempelajari sesuatu melalui kegiatan dan pengalaman yang nyata dan

konkret.

Model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis kebutuhan belajar

siswa juga memiliki tujuan yang jelas dan dapat dijadikan pedoman bagi

guru dalam merancang dan mengembangkan pembelajaran Tematik Terpadu

Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa yang digunakan guru untuk melaksanakan

pembelajaran. Pengembangan model desain pembelajaran yang

dikembangkan pada penelitian ini juga dapat digunakan untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan yang terkait dalam mengembangan

Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Kebutuhan Belajar

Siswa. Buku siswa produk model dapat digunakan siswa dalam belajar di

sekolah maupun di rumah, silabus dan RPP yangdapat digunakan guru

sebagai salah satu pedoman dalam melakukan proses belajar mengajar di

kelas. Selain itu dapat digunakan sebagai bahan informasi guru dalam

ketrampilan mengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa yang lain.

Berdasarkan pemaparan model desain pembelajaran yang baik dapat

disimpulkan bahwa model desain pembelajaran tematik terpadu berbasis

kebutuhan belajar siswa memenuhi kriteria dan layak digunakan dalam

pembelajaran di Sekolah Dasar.

4.3Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Terpadu

Berbasis Kebutuhan Belajar Siswa terdapat beberapa keterbatasan antara lain:

1. Penelitian ini hanya sampai tahap uji terbatas

2. Penelitian pengembangan desain pembelajaran tematik terpadu berbasis

kebutuhan siswa hanya diujikan di dua sekolah saja

3. Peneliti hanya membuat satu subtema desain pembelajaran tematik

Gambar

Tabel analisis SKL,
Tabel 4.1 Hasil Validasi Model oleh Ahli Model Desain Pembelajaran
Tabel 4.2 Revisi Model Desain Pembelajaran Tematik Terpadu
Tabel 4.3 Hasil Validasi Silabus oleh Ahli Model Desain Pembelajaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Upravljanje pokretnim dijelovima radnog stroja preko hidrauličkog mehanizma uvelike pospješuje usitnjavanje kamena – kao što je slučaj kod tvrtke Valentini i

Sehingga logam Zn bertindak sebagai anoda (elektroda negatif), Cu bertindak sebagai katoda (elektroda positif), Maka dari itu Cu akan mengalami reduksi (menangkap elektron)

Dengan adanya penelitian ini peneliti berharap mendapatkan hasil penelitian mengenai kegunaan, persepsi keamanan dan motivasi hedonik terhadap adopsi Mobile Banking

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif dan saran terhadap perusahaan Honda sebagai bahan pertimbangan untuk membentuk strategi pemasaran

Selain teknik pertumbuhan bakteri atau teknik isolasi di atas, dikenal juga adanya teknik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang merupakan suatu teknik pemindahan suatu

Kesetiaan merek memiliki Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada EWOM dan kesadaran merek terhadap niat pembelian konsumen yang

Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan metode cawan tuang yang didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk

Berdasarkan Tabel 4, hasil uji t yang dilakukan oleh peneliti, menyatakan bahwa kesadaran merek secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas