BAB 1 PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Tanamankelapaseringdisebutdengantanamankehidupankarenasangat
bermanfaat bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Hampir semua bagian
tanamankelapamemberikanmanfaatbagimanusia.Hanyasajaselamainiprodukkelapa mendapatkansaingandariprodukkelapasawit.Namunditinjaudariragam produk yang dapat dihasilkan oleh buah kelapa, produk kelapa sawit belum
mampumenyainginya.Halinimerupakanpeluanguntuk pengembangankelapa menjadi anekaprodukyangbermanfaat (Rindengan, 2004).
Virgincoconut oil merupakanminyakyangberasal dari buah kelapa (Cocos nucifera) tua segaryangdiolahpadasuhurendah 60℃dandimasaktidak sampai tua.
Selain itu tanpa proses pemutihan dan hidrogenasi sehingga menghasilkanminyakmurni.Prosestersebutmembuatminyakinidikenaldengan
sebutanminyakperawanatauadajugayangmenamainya minyakdara.Virgin coconut oil mengandung asam lauratyangtinggi (Gani, 2005).
Sifatfisikdankimiaminyakmerupakanparameteryangsangatberguna untuk
mengevaluasitahapandarisuaturangkaianpengolahandanmutuminyak tersebut.Untukminyakkelapamurnisifatkimiayangpalingpentingadalahsifat
terhidrolisis dan teroksidasi yang masing-masingdapatditentukan dengan mengukur bilanganasam, bilangan peroksida, dan bilangan penyabunan ( Rindengan, 2004).
Asamlemakbebasdiperolehdariproseshidrolisa,yaitupenguraianlemak atau trigliserida oleh molekul airyang menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol.Asamlemakbebasterbentukkarenaprosesoksidasidanhidrolisaenzim
selamapengolahandanpenyimpanan.Dalambahanpangan,asamlemakdengan kadarlebihbesardari0,2%dariberatlemakakanmengakibatkanrasayangtidak diinginkan dan kadang-kadang dapatmeracuni tubuh (Ketaren, 1996).
Kandunganairdalamminyakmampumempecepatkerusakanminyak.Air yang ada dalam minyak dapat juga dijadikan sebagai media pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghidrolisis minyak (Ketaren,1996).
Kerusakan lemak atau minyak yang utama adalah karena peristiwa oksidasi dan hidrolitik, baik enzimatik maupun nonenzimatik.Diantaranya kerusakan minyak yang mungkin terjadi teryata kerusakan karena autooksidasi yang paling
besar pengaruhnya terhadap cita rasa. Bau tengik atau rancid pada minyak disebabkan karena adanya aldehid dan keton. Untuk mengetahui tingkat
kerusakan minyak dapat dinyatakan sebagai angka peroksida (Neilsen, 1998).
Tahap pengukuran dalam metode gravimetric adalah penimbangan,analitnya secara fisis dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun
pelarutnya. Pengendapan merupakan teknik yang paling meluas penggunannya untuk memisahkan analit dari penggangunya elektrolisis, ekstraksi pelarut, kromatografi, dan pengatsirian merupakanmetode penting lain untuk pemisahan
itu (Underwood,A.L. 1986).
Analisis titrimetri mengacu pada analisis kimia kuantitatif yang dikakukan degan menetapkan volume suatu larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat, yang diperlukan untuk bereaksi secara kuantitatif dengan larutan dari zat
yang di tetapkan. Larutan yang telah ditetapkan dan telah diketahui konsentrasinya dengan tepat itu disebut larutan standar (J. Bessett,1985).
1. 2 Permasalahan
Yang menjadi permasalah pada studi ini adalah :
1. Apakah VCO yang beredar di apotik memiliki kualitas yang sesuai dengan kualitas dan batas maksimum SNI 7381:2008 dan APCC 2003.
2. Diperlukan pengujian VCO dengan parameter kadar air, asam lemak bebas, dan bilangan peroksida agar diketahui pengaruh ketiga parameter tersebut dapat ditentukan kualitas dan batas maksimum SNI 7381:2008
dan APCC 2003 tentang syarat mutu pengujian VCO.
1. 3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengujian VCO dengan parameter kadar air, asam lemak bebas, dan bilangan peroksida pada VCO ( Virgin Coconut Oil) dan
kesesuaiannya terhadap persyaratan batas maksimum SNI 7381:2008 dan APCC 2003 tentang syarat mutu pengujian VCO.
2. Untuk mengetahui kegunaan analisa penentuan kadar air, asam lemak bebas, dan bilangan peroksida pada VCO.
1. 4 Manfaat Penelitian
1. Dapat memberikan informasi pengujian VCO dengan parameter kadar air, asam lemak bebas, dan bilangan peroksida pada VCO ( Virgin Coconut
Oil) dan kesesuaiannya terhadap persyaratan batas maksimum SNI 7381:2008 dan APCC 2003 tentang syarat mutu pengujian VCO.
2. Dapat mengetahui kegunaan analisa penentuan kadar air, asam lemak
bebas, dan bilangan peroksida