• Tidak ada hasil yang ditemukan

BARISAN DAN DERET ARITMATIKA (11)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BARISAN DAN DERET ARITMATIKA (11)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

Barisan dan Deret Aritmatika merupakan salah satu materi dalam Pelajaran Matematika. Sebelum kita belajar lebih jauh mengenai Barisan dan Deret Aritmatika, alangkah baiknya kita mengenal mengenai Pola Bilangan.

.

1. POLA BILANGAN

Contoh dari Pola Bilangan adalah sebgai berikut : - 1, 2, 3, 4, 5, …

Mempunyai pola bilangan ditambah satu dari bilangan sebelumnya, dimulai dari 1. - 64, 32, 16, 8, …

Mempunyai pola bilangan dibagi dua dari bilangan sebelumnya, dimulai dari 64. - 9, 7, 5, 3, 1, …

Mempunyai pola bilangan dikurang dua dari bilangan sebelumnya, dimulai dari 9.

Berdasarkan beberapa contoh diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Pola Bilangan adalah susunan bilangan yang memiliki aturan atau pola tertentu.

.

2. BARISAN BILANGAN

Perhatikan pola bilangan berikut ini : 1, 5, 9, 13, 17, 21, 25, 29, …

- angka 9 pada barisan bilangan merupakan suku ketiga. - angka 17 pada barisan bilangan merupakan suku kelima. - angka 25 pada barisan bilangan merupakan suku ketujuh. Secara umum dapat ditulis U1, U2, U3, U4, U5, …, Un

- U1 disebut sebagai suku pertama, - U2 disebut sebagai suku kedua,

- U3 disebut sebagai suku ketiga, dan seterusnya.

Dengan demikian Barisan Bilangan adalah urutan bilangan-bilangan dengan aturan tertentu yang masing-masing bilangan dalam urutan tersebut disebut suku-suku barisan, setiap suku digabungkan dengan tanda koma (,).

Contoh 1

Tentukan lima suku pertama dari barisan bilangan dengan rumus suku ke-n adalah Un = 2n – 1 ? Jawab :

Un = 2n – 1

(2)

Jadi lima suku pertama dari barisan bilangan dengan rumus Un = 2n – 1 adalah 1, 3, 5, 7, 9.

Contoh 2

Tentukan rumus suku ke-n untuk barisan bilangan berikut ini ! (2, 5, 8, 11, 14, …) Jawab :

2, 5, 8, 11, 14, … 2 = 3.1 – 1 5 = 3.2 – 1 8 = 3.3 – 1 11 = 3.4 – 1 14 = 3.5 – 1

Jadi rumus suku ke-n untuk barisan bilangan 2, 5, 8, 11, 14, … adalah Un = 3n – 1 .

3. DERET

Perhatikan penjumlahan berikut ini ! 2 + 4 + 6 + 8 + 10 + ….. + n

- angka 6 merupakan suku ketiga - angka 10 merupakan suku kelima

maka secara umum dapat ditulis U1 + U2 + U3 + U4 + U5 + … Un

Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa Deret adalah penjumlahan dari suku-suku suatu barisan bilangan.

.

4. BARISAN ARITMATIKA

Perhatikan contoh barisan-barisan bilangan berikut ini ! (i) 2, 8, 14, 20, …

(ii) 3, 5, 7, 9, … (iii) 25, 20, 15, 10, …

Barisan di atas merupakan contoh Barisan Aritmatika, yang secara umum dapat dikatakan bahwa : U1, U2, U3, U4, … disebut sebagai Barisan Aritmatika. jika (U2 – U1) + (U3 – U2) = …. = Un – (Un-1) = konstanta.

Konstanta dalam hal ini disebut dengan beda (b). Untuk barisan pada contoh di atas adalah :

(i) (8 – 2) = (14 – 8) = (20 – 14) = … = 6, jadi beda pada barisan tersebut adalah 6. (ii) (5 – 3) = (7 – 5) = (9 – 7) = … = 2, jadi beda pada barisan tersebut adalah 2.

(iii) (20 – 25) = (15 – 20) = (10 – 15) = … = -5, jadi beda pada barisan tersebut adalah -5

Rumus umum suku ke-n Barisan Aritmatika dengan suku pertama dan beda (b) dapat diturunkan seperti berikut.

(3)

U5 = a + 4b Un = a + (n-1)b

jadi dapat di ambil kesimpulan bahwa Rumus suku ke-n Barisan Aritmatika adalah Un = a + (n-1)b, dimana (a) adalah suku pertama dan (b) adalah beda.

Contoh 1

Carilah suku ke-20 barisan aritmatika -3, 2, 7, … Jawab :

a = -3, b = (7-2) = 5, n = 20 Un = a + (n-1)b

U20 = a + (20 – 1).5 U20 = -3 + 19.5 U20 = -3 + 95 U20 = 92

Contoh 2

Carilah suku pertama dan beda, jika diketahui suku ke-10 adalah 41 dan suku ke-3 adalah 20. Jawab :

U10 = 41

a + 9b = 41 …….(pers. 1) U3 = 20

a + 2b = 20 …….(pers. 2)

dari kedua persamaan tersebut dilakukan eliminasi. a + 9b = 41

a + 2b = 20

-0 + 7b = 21 => maka b = 21/7 = 3

Dari b =3 disubtisusikan ke salah satu persamaan awal, misal kita ambil pers.1, maka : a + 9b = 41

a + 9.(3) = 41 => maka di dapat nilai a = 41-27 = 14

Jadi suku pertamanya (a) adalah 14 dan bedanya (b) adalah 3.

Contoh 3

Carilah rumus suku ke-n dari barisan 2, 4, 6, 8, … Jawab :

Suku pertama (a) = 2, beda (b) = 4 – 2 = 2. Un = a + (n-1)b

Un = 2 + (n-1)2 Un = 2 + 2n – 2 Un = 2n

Jadi rumus suku ke-n dari barisan 2, 4, 6, 8, … adalah Un = 2n

(4)

5. DERET ARITMATIKA

Dari barisan aritmatika 4, 7, 10, 13, 16, ….. dapat dibentuk suatu deret yang merupakan penjumlahan berurutan dari suku barisan tersebut, yaitu 4 + 7 + 10 + 13 + 16 + ….

Karena suku-suku yang dijumlahkan merupakan suku-suku dari barisan aritmatika, maka deret yang terbentuk disebut Deret Aritmatika.

Definisi :

Jika diketahui U1, U2, U3, …, Un merupakan suku-suku ari suatu barisan aritmatika, maka U1 + U2 + U3 +, …., Un disebut sebagai Deret Aritmatika dengan Un = a + (n-1)b

Jika Sn merupakan jumlah n suku pertama dari suatu deret aritmatika, maka rumus umum untuk Sn dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

Sn = U1 + U2 + U3 + … + Un, maka : Sn = a + (a+b) + ( a+2b) + … + (a+(n-1)b) Sn = Un + (Un-b) + (Un-2b) + … + a + 2Sn = (a+Un) + (a+Un) + (a+Un) + …. + (a + Un) Penjumlahan sebanyak n suku.

2Sn = n (a+Un) Sn = 1/2 n (a+Un)

Sn = 1/2 n (a+(a+(n-1)b)) Sn = 1/2 n (2a + (n-1)b)

Jadi rumus umum jumlah n suku pertama deret aritmatika adalah : Sn = 1/2n(2a + (n-1)b) atau Sn = 1/2n(a+Un)

Contoh

Carilah jumlah suku pertama deret 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + … Jawab :

Dari barisan di atas a=1, b=1 dan n=100, maka : Sn = 1/2n(2a + (n-1)b)

Sn = 1/2.100 (2.1 + (100-1).2) Sn = 50.(2+(99.2))

Sn = 50.200 Sn = 10000

Rumus jumlah deret aritmatika juga dapat di uraikan sebagai berikut : Sn = 1/2n(2a + (n-1)b)

Sn = an + 1/2bn2 – 1/2bn

Sn = 1/2bn2 + (a-1/2b)n, atau dapat ditulis Sn = pn2 + qn dengan p = 1/2b dan q = (a-1/2b) yang merupakan suatu fungsi kuadrat tanpa konstanta.

Contoh 1

Hitung jumlah dari deret 3 + 8 + 13 + … + 93 Jawab :

(5)

Untuk menentukan jumlah suku, maka kita harus menentukan n terlebih dahulu. Un = a + (n-1)b

93 = 3 + (n-1)5 93 = 3 + 5n-5 93 = 5n – 2 95 = 5n n = 19

Selanjutnya kita gunakan rumus Sn = 1/2n(a+Un), sehingga : S19 = 1/2.19.(3+93)

S19 = 1/2.19.96 S19 = 19.48 S19 = 912

Contoh 2

Jumlah n suku suatu deret aritmatika adalah Sn = n2-3n. Tentukan seke ke sepuluhnya ! Jawab :

Dalam hal ini Sn merupakan persamaan kuadrat Sn = pn2 + qn yang mana p=1 dan q=3, padahal menurut rumus diatas p = 1/2b dan q = (a-1/2b). maka :

1/2b = 1 maka b =2 dan (a-1/2b) = -3 maka a = -2. Dengan demikian :

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah n suku suatu deret aritmatika ditentukan dengan menggunakan rumus... Hal.: 3 BARISAN DAN

aritmatika yang mempunyai beda lebih dari nol atau positif, maka deretnya disebut dengan deret

3.5.2 Menentukan nilai suku ke-n dari barisan aritmatika yang diketahui 3.5.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan aritmatika.. 4.5.1 Menyelesaikan

Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan Barisan dan deret Aritmatika..

Tujuan Pembelajaran Siswa menggali informasi tentang tujuan pembelajaran yaitu Menjelaskan definisi barisan aritmatika, Menjelaskan definisi deret aritmatika,

Soal dan hasil pekerjaan siswa Gambar 1 diatas merupakan salah satu contoh proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah matematika mengenai materi barisan dan

dasar Indicator materi Indicator Soal Bentuk tes Butir soal / tugas 4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmatika 4.5.1

Suku ke-2 dari barisan tersebut adalah… Pembahasan Dalam contoh soal barisan dan deret geometri di atas, diketahui Ditanya Jawab: Sebelum kita mencari nilai dari , kita akan mencari