• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Inverter Untuk Pengaturan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penggunaan Inverter Untuk Pengaturan Putaran Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar (Aplikasi Pada Pompa Air Boiler PT. Socfin Indonesia Kec. Dolok Masihul, Kab. Deli Serdang Sumatera Utara)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

xiv

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum

Motor induksi adalah salah satu jenis dari motor-motor listrik yang bekerja berdasarkan

induksi elektromagnet. Motor induksi memiliki sebuah sumber energi listrik yaitu di

sisi stator, sedangkan sistem kelistrikan di sisi rotornya di induksikan melalui celah

udara dari stator dengan menggunakan dari media elektromagnet. Hal inilah yang

menyebabkannya diberi nama motor induksi. Adapun penggunaan motor induksi di

industri ini adalah sebagai penggerak, seperti untuk kipas, kompresor, pompa yang

digunakan penggerak di utama proses produksi dan jugauntuk lainnya [1].

Dalam penggunaannya, sebagian motor induksi tiga phasa memerlukan pengaturan

putaran. Pengaturan putaran dilakukan agar motor dapat menghasilkan kerja sebagai

penggerak pada pompa air boiler yang diperlukan. Ada beberapa caradilakukan untuk

mengatur putaran motor, dibahas mengatur putaran inverter.

Pengaturan putaran motor dengan menggunakaan inverter digunakan mengatur

putar rotor motor ainduksi suplai tegangan bolak-balik [2].

2.2 Konstruksi Motor Induksi

Konstruksi motor induksi terdiri dari dua bagian utama yaitu rotor dan stator.Rotor

merupakan bagian berputar dan stator merupakan bagiandiam.Pengaturan putaran

dilakukan agar motor juga dapat dipakai untuk digunakan sebagai penggerak pada

bagian yang dimana di bagian yang ada beberapa hal juga membentuk hal yang dapat

dibentuk untuk suatu kesesuaian dengan yang satu dan juga dapat digantikan suatu

dibagian-bagianya yang pada motor induksi yang dimana di berbagai bagian rotor yang

(2)

xv

lebih jelasnya konstruksi dari motor induksi tiga fasa ditunjukkan bagiannya seperti

pada Gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1 Konstruksi umum motor induksi

2.2.1 Stator

Stator merupakan bagian terluar dari motor yang merupakan bagian yang diam

atau tidak bergerak dan auntuk tempat amengalirkan arus fasa (Gambar 2.2).

Stator mempunyai bagian :

1. Gandar, fungsinya sebagai penopang dan sebagai pelindung bagian dalam mesin

induksi.

2. Inti stator, terbuat bahan laminasi logam yang disusun berlapis-lapis dari inti

stator.

3. Kumparana stator yang dimana kumparan tersebut kumpulan inti dari motor

induksi.

Gambardari konstruksi stator dan bentuk stator suatu motor induksi tiga fasa rotor

asangkar yang digunakan ditunjukkan seperti pada Gambar 2.2 berikut:

Gambar 2.2 Stator

(3)

xvi

Bentukapadaaada putaranayangadimanaabentukaajugaabervariasiaantaraabagian

motor-motoraberputarayaituamotorainduksiatigaafasaarotorasangkaradanarotorabelitan.

2.2.2 Rotor

Rotor merupakan bagian dari mesin induksi yang berputar dan terletak di dalam

motorainduksi danastator. Rotor terdiri dari 2 bagian yaitu rotor sangkar dan rotor

belitan.

Padaarotorasangkarajaaterdiriadariasusunanabatangakonduktorayang juga ada di

bagian untuk dibentangkan ke dalam slot-slot yang terdapat pada permukaan rotor dan

tiap-tiap ujungnya dihubung singkat dengan menggunakan cincin aluminium. Batang

rotor dan cincin ujung sangkar tupai yang kecil merupakan hasil cetakan tembaga atau

aluminium dalam satu lempeng pada inti rotor, maka batang rotor ini kelihatan seperti

kandang tupai sehingga disebut motor induksi rotor sangkar tupai dan berikut gambar

rotor sangkar tupai yag ditunjuk bagian seperti pada Gambar 2.3 :

Gambar 2.3 Rotor sangkar tupai

Berbeda adengan rotor abelitan, rotor adililit adengan alilitan terisolasi dengan

lilitan stator. Lilitan fasa rotor dihubungkan dengan hubungan wyedan masing-masing

ujung fasa terbuka dikeluarkan ke cincin slip yang terpasang pada poros rotor. Slot

rotor dari seri starting dan kecepatan yang dibuat untuk yang dimana akan diselesaikan

dan dibentuk di satu bagian yang dapat dibentuk juga sesuatu yang diadanya ada selama

(4)

xvii

pengasutan. Penambahan tahanan eksternal pada rangkaian rotor belitan mengahasilkan

torsi yang lebih besar dengan arus starting yang sangat kecil dibandingkan dengan

bagian rotor sangkar.

Konstruksi motor induksi tiga fasa dengan menggunakan rotor belitan dapat

ditunjukdengan satu gambar yang digambar seperti pada Gambar 2.4 berikut[3] :

Gambar 2.4 Konstruksi rotor belitan

2.3 Medan Putar

Medan putar disebut fluks yang berputar yang dihasilkan dalama kumparan stator

sehingga amenimbulkan aperputarana motor apada mesin arusa bolak-balik. Medan

putar ini terjadi apabila kumparan stator dihubungkan dalam fasa banyak yang

umumnya fasa tiga dan kegunaan dari medan putar adalah untuk memotong konduktor

pada kumparan jangkar dan menghasilkan arus jangkar dan karena rangkaian tertutup

maka timbul fluksi motor dan timbul gaya Lorentz sehingga menghasilkan medan putar

dan motor berputar yang dimana sesuai ketentuan pada sub bab 2.4 yang menyebabkan

motor dapat berputar.Adanya putaran dalam motor induksi 3 fasa terjadi akibat adanya

medan putar (fluks yang berputar)adanamedan aputar yang berada pada atau di bagiana

stator dihubungkanfasa banyak, umumnya tiga fasa [4].

Pada saat terminal tiga fasa motor induksi dihubungkan dengan suplai tiga fasa

maka arus bolak-balik tiga fasaia, ib, ic,yang terpisah sebesar 1200 satu sama lain akan

mengalir pada kumparan stator. Arus-arus ini akan menghasilkan gaya gerak magnet

(5)

xviii

yang kemudian menghasilkan fluks yang berputar atau disebut juga medan putar. Untuk

melihat bagaimana medan putar dihasilkan, dapat diambil contoh sebuah motor induksi

tiga fasa yang dihubungkan dengan sumber tiga fasa sehingga stator mengalir arus

3fasa medan putar seperti pada Gambar 2.5 berikut:

Gambar 2.5 Medan putar motor induksi 3 fasa

Gambar 2.5 a merupakan proses dari medan putar pada motor induksi yang

digambarkan mengalami perputaran sebesar a360 aderajata dan amenunjukkan arah

fluksnyaadengan waktu tertentu amaka akan adapat adilihat aamplitudonya.

aaaaGambar 2.5 b merupakan bentuk gelombang sinusoidal yang dimana saat terjadi

medan putar dengan waktu tertentu maka akan dapat dilihat amplitudonya.aaaa

aaaaGambar 2.5 c merupakan proses pertama terjadinya adanaya suatu medan putar

dengan waktuayang diperlukan di saat pertama aadan kemudian juga ada pada bagian

yang memiliki suatuperbedaan aposisi lalu amemilikia perbedaan asudut asebesar a120

derajatayangaposisinyaadimulaiadariaA’-C-B’-A-C-B.aaaa

aaaaGambar 2.5 d merupakan proses pertama terjadinya medan putar dengan

waktuaperbedaan asudut asebesar 120 derajat ayang posisinya awaktu tertentu antara di

(6)

xix

kedua dan memiliki perbedaan posisi akan adapat adilihat aamplitudonya ajuga ada

yang dimulai di suatu bagian yaitu yang ada berada yang dimana dimulai dari

C-B’-A-C’-B-A’.

aaaaGambar 2.5 e merupakan proses pertama terjadinya medan putar dengan waktu

ketiga dan memiliki perbedaan aposisi alalu juga dapat disamakansehingga memiliki

perbedaan asudut asebesar a120 derajat ayang aposisinya awaktu tertentu maka

akanadapat adilihat aamplitudonya dimulai dari B’-A-C’-B-A-C.aaaa

aaaaGambar 2.5 f merupakan proses pertama terjadinya medan putar dengan waktu

keempat dan memiliki perbedaan posisi lalu jugadapat disamakansehingga memiliki

perbedaan sudut sebesar 120 derajat yang posisinya waktu tertentu maka akan adapat

dilihat apada abentuk aamplitudonya adimulai dari A-C’-B-A’-C-B’.

Oleh karena itu, auntuka mesin dengan jumlah kutub lebih dari dua, kecepatan

putaranaadariaasinkronadiaditurunkanadenganasuatuabagianasebagaiaberikuta[5]:aaaa

aaaa = 120

a

(rpm)...(2.1)

Dimana :

f = frekuensi (Hz)

p = jumlah kutub

= kecepatan sinkron (rpm)

2.4 Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa

Jika pada belitan stator diberi tegangan tiga fasa, maka pada stator akan dihasilkan

arus tiga fasa. Motor induksi adalah peralatan pengubah energi listrik keenergi

mekanik. Listrik yang diubah merupakan listrik tiga phasa. Arus pada rotor didapat dari

arus induksi dimana arus ini berada dalam medan magnetik sehingga akan terjadi gaya

(F) pada rotor yang akan menggerakkan rotor dalam arah tegak lurus medan. Arus ini

(7)

xx

akan mengalir melalui belitan yang akan menimbulkan fluks dan karena aadanya

perbedaan sudut fasa sebesar 120 derajat antara ketiga fasanya, maka akan timbul

medan putar dengan kecepatan sinkrontegangan tiga fasa, maka pada stator akan

dihasilkanaputaranapadaamotorainduksiatigaafasaadenganapersamaana2.1.aDiabagian

statorasendiriatimbulateganganadiatiapafasaadenganarumusayangaditurunkanadengana:

aaa = 4,44 a(V)…….……….(2.2)

Dimanaa:

aaa=ateganganapadaastatora(Volt)

4,44a=akonstanta

faaaa=afrekuensia(Hz)

aa=ajumlahalilitan

= fluks (Wb)

Dalam keadaan rotor masih diam, medan putar stator akan memotong batang

konduktor pada rotor. Akibatnya pada kumparan timbul tegangan induksi dengan

rumus seperti pada persamaan 2.2.Karena kumparan rotor membentuk rangkaian

tertutup, maka GGL tersebut akan menghasilkan arus . Adanya arus di dalam

kumparan rotor akan menhasilkan medan magnet rotor. Interaksi medan magnet rotor

dengan medan putar stator akan menimbulkan gaya F pada rotor. Bila kopel mula yang

dihasilkan oleh gaya F cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar

searah medan putar stator. Bila kopel mula yang dihasilkan oleh gaya F cukup besar

untuk memikul kopel beban, rotor akan berputar searah medan putar stator. Adanya

arus di dalam kumparan rotor akan menhasilkan medan magnet rotor. Perputaran

rotor akan semakin menigkat hingga mendekati kecepatan sinkron rotor akan

menghasilkan medan magnet rotor. Adanya arus di dalam menjadi suatu akan

(8)

xxi

menghasilkan medan magnet rotor. Kecepatan sinkron medan putar stator ( ) dan

kecepatan rotor ( ) disebut dengan slip kemudian dinyatakan dengan [6]:

aaaa = − 100%a(%)………...……….…………...…..(2.3)

Dimana :

s = slip (%)

n! = kecepatan pada stator (rpm)

n) = kecepatan pada rotor (rpm)

2.5 Rangkaian Ekivalen Pada Motor Induksi

Sebuah motor induksi identik dengan sebuah transformator. Oleh sebab itu,

rangkaianaekivalenamotorainduksiamiripadenganasuatuarangkaianaekivalenatransform

ator. Perbedaannya hanyalah bahwa kumparan rotor dari motor induksi berputar, yang

berfungsi untuk menghasilkan daya mekanik. Rangkaian ekivalen motor induksi

dihasilkan dengan cara yang sama sebagaimana halnya pada transformator. Semua

parameter-parameter rangkaian ekivalen yang akan dijelaskan berikut mempunyai

nilai-nilai perfasa hal ini dimaksudkan untuk mempermudah analisis. Rangkaian ekivalen

motor induksi dihasilkan dengan cara yang sama sebagaimana juga halnya dengan

pembentukan rangkaian ekivalen yang dimana rangkaian ekivalen tersebuit juga

digunakan untuk menyederhanakan bagian dari perhitungan yang digunakan pada

motor induksi tiga fasa rotor sangkar untuk membentuk dalam perhitungan yang

singkat dan juga memiliki persamaan yang tepat sesuai dengan yang diperlukan saat

menganalisis di pakai juga untuk perhitungan theory halnya pada transformator bahwa

kumparan rotor dari motor induksi dapat juga berputar dan digunakan adanya suatu

rangkaian ekivalen untuk membentuk suatu bagian yang dimana juga akan membentuk

bagian yang ada dan juga kemudian menghasilkan suatu rangkaian motor induksi

(9)

xxii

tiga fasa dan begitu juga untuk yang lain dan juga rangkaian ekivalen dari motor seperti

pada Gambar 2.6 sebagai berikut :

Gambar 2.6 Gambar rangkaian ekivalen motor induksi tiga fasa

Gambar di atas merupaka gambar rangkaian ekivalen motor induksi tiga fasa yang

memiliki suatu bagian stator dan rotor yang dimana pada motor. Pada bagian stator dan

rotor dapatadijelaskan simbol-simbolya gambar sebagai berikut [7] :

*aa=ateganganasumbera(V)

= arus dari tegangan sumber (A)

+ = arus primer yang mengalir saat bagian komponen rugi-rugi (A)

,- = resistansi tembaga (ohm)

./ = induktansi magnetik (henry)

, = resistansi pada stator (ohm)

. = induktansi pada stator (henry)

= tegangan pada stator (V)

0 = tegangan pada bagian rotor (V) (S = slip karena tegangan di rotor muncul karena

adanyaa induksi tegangan untuk stator dan slip).

0. = tegangan pada induktansi pada bagian rotor (V) (S = slip karena tegangan di

rotor muncul karena ada induksi tegangan dari stator dan slip).

(10)

xxiii , = resistansi pada bagian rotor (ohm)

= arus yang mengalir pada rotor (A)

2.6 Cara Yang Perlu Dilakukan Untuk Mengatur Putaran Pada Motor Induksi 3 Fasa

Cara yang dilakukan untuk mengatur putaran motor induksi dapat dijelaskan

bagaimana mengaturnya agar tidak terjadi kesalahan dengan cara sebagai berikut:

1. Mengaturanilaiadariajumlahakutubapadaamotor

Dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan jumlah kutub yang ada dengan yang

diperlukan untuk menghasilkan putaran yang diinginkan dengan pemahaman dari

rumus : n! = (120 x f) / p. Dari rumus dapat disimpulkan bahwa jumlah kutub

berbanding terbalik dengan kecepatan putaran sehingga semakin kecil nilai dari

jumlah kutub maka kecepatan putaran akan besar nilainya.

2. MengaturanilaiadariaFrekuensiaSumber

Dapat dilakukan dengan menggunakan alat yaitu inverter yang digunakan untuk

mengatur frekuensi yang kemudian setelah diatur maka disupply ke peralatan

listrik yang memerlukannya dengan pemahaman dari rumus :n! = (120 x f) / p.

Dari rumus dapat disimpulkan bahwa frekuensi berbanding lurus dengan

kecepatan putaran sehingga semakin besar frekuensi yang dihasilkan oleh inverter

maka kecepatan putaran semakin besar.

3. MengaturanilaiadariaTeganganaSumber

Dapat dilakukan dengan menggunakan alat yaitu inverter yang digunakan untuk

mengatur tegangan. Persamaan dari torsi motor induksi tiga phasa menjelaskan

bahwa torsi sebandingdengan pangkat dua tegangan yang diberikan. Pada beban

tertentu dengan menganggap besarnya tahanan rotor dan reaktansi rotor konstan

serta slip yang kecil, dengan merubah nilai tegangan input maka akan konstan

(11)

xxiv

serta slip yang kecil maka perubahan kecepatan ada. Pengaturan putaran motor

induksi tiga phasa dengan cara mengatur tegangan sumber mempunyai daerah

kerja yang sempit.

4. MengaturanilaiadariaTahananaLuar

Dilakukan dengan mengatur nilai dari jumlah motor induksi tiga phasa yang

dipasang diluar dari motor induksi dan menyesuaikan antara nilai kecepatan putaran

dengan tahanan luar.Perbandingan antara nilai tahanan luar dengan nilai kecepatan

putaran berbanding terbalik karena saat adanya tahanan luar maka torsi semakin

besar [8].

2.7 Hubungan Antara Frekuensi, Kecepatan dan Torsi

1. Hubunganafrekuensiadenganatorsi

Kecepatan sinkron motor induksi tergantng pada frekuensi input. Untuk

menjagaagar konstan, maka tegangan dan frekuensi input tervariasi sama dan

sebanding. Jika frekuensi dibuat dua kali, maka frekuensi juga dibuat dua kali.

Jikaa frekuensi adan ategangan ainput adinaikkan, maka kecepatan putar motor

akan semakin cepat.

2.aaHubunganakecepatanadenganatorsi

aaaaBerdasarkan rumus Pm =

1 . T

jika dayamekanik (Pm) dianggap konstan maka

aaaabesarnya torsi tergantung dari kecepatan sudut (ω). Jika putaran rotor

aaaadipercepat, maka torsi yang dihasilkan kecil, sedangkan jika torsinya besar

aaaamakaakecepatannyaapunaakanamenjadiasemakinalambatadanamenurunadiaadanya

aaaasehinggaamenghasilkanatorsiamenurunadanajuga pada bagian itu juga akan

aaaamembentuk bagian yang dimana juga bagian tersebut merupakan suatu hal yang

aaaadimana juga menghasilkan adanya suatu pembentuk dari apadaarumusayangaada.

(12)

xxv

3.aaHubunganateganganadenganatorsiaaa

aaaaBesarnya torsi suatu motor induksi tergantung pada tegangan lalu frekuensi

aaaayangadiberikanauntukastator.aBilaafatetapamakaaTa«aV2adanasebaliknya[9].

2.8aPenggunaanaInverteraPadaaPengaturanaPutaranaMotoraInduksiaaa aaaaInverter yang digunakan adalah inverter tiga fasa dengan frekuensi dan tegangan

berubah dan pada inverter ini ditambahkan suatu rangkaian yang mampu mengubah

besar perubahan tegangan yang terjadi menjadi perubahan frekuensi dan Gambar 2.7

dari pengaturan putaran motor induksi tiga fasa yang terdiri daria:

1. Rangkaian penguatan (untuk memberikan penguatan tegangan saat mengatur

frekuensi dapat diubah menjadi tegangan searah dengan bantuan tegangan (*3).

2. Rangkaian pembatas (untuk memberikan batasan frekuensi saat tegangan searah

lalu level tegangan dc dengan memberikan periode tertentu).

3. Rangkaian pembentuk harga mutlak (untuk memberikan nilai dari frekuensi yang

telah diatur dengan akurat).

4. Rangkaian integrasi (untuk menghilangkan frekuensi tinggi saat melakukan

pengaturan frekuensi dan pemberian nilai frekuensi).

5. Rangkaian pembentuk gelombang sinusa (untuk mengubah suatu gelombang dari

gelombang arus searah bolak-balik yang dapat diatur frekuensinya).

6. Simbol *3 adalah tegangan masukan yang diperlukan untuk memperkuat rangkaian

penguatan saat menerima tegangan dan frekuensi arus bolak-balik untuk dapat

dibentuk menjadiategangan dan frekuensi arus searah.

7. Titik A adalah keluaran dari rangkaian integrator yang dimana saat menghasilkan

keluaran pada titik A maka untuk menghilangkan frekuensi-frekuensi yang dapat

mengganggu gelombang pada keluaran titik A dapat diatasi dengan memberikan

(13)

xxvi

tegangan arus searah sebagai penetralisir untuk frekuensi yang dapat mengganggu

stabilan gelombangseperti pada Gambar 2.7 berikut:

Gambar 2.7 Gambar Rangkaian Blok Inverter 3 fasa dengan frekuensiadanategangan berubah...

Adapun bentuk gelombangbagian seperti pada Gambar 2.8sebagai berikut:

Gambar 2.8 Gambar Output Blok 3

Gambar diatas merupakan gelombang keluaran saat berada pada rangkaian

pembentuk harga mutlak / harga tetap dari tegangan yang frekuensinya agar terjadi

perubahan untuk membentuk gelombang yang terdiri dari suatu sehingga dapat

dibentuk berdasarkan sesuatu yang dapat dibuat dan dihasilk berdasarkan pada suatu

asal yang dimana pada bagian yang sesuai dengan pembentukan dari dan kemudian

adanya hal tersebut juga menghasilkan suatu bagian yang dimana ada pembagian dari

bentuk yang akan menghasilkan suatu bagian yang ada dan juga kemudian di bentuk

suatu pembagian berdasarkan pada hasil yang da dan yang juga untuk dibagi perubahan

(14)

xxvii

frekuensi dan tegangan. Proses pembentukan suatu gelombang yang juga dimulai dalam

kiri ke kananada juga seperti pada Gambar 2.9 berikuta:

Gambar 2.9 Gambar Output Blok 4

Gambar diatas merupakan gelombang output saat berada pada rangkaian

integrator yang dimana setelah diberikan nilai frekuensi dan tegangan yang ditetapkan

dari rangkaian pembentuk harga absolute. Proses pembentukan dari gelombang dimulai

dari kiri ke kananada juga seperti pada Gambar 2.10 berikut:

Gambar 2.10 Gambar Output Blok 5 (Sebelum diubah menjadigelombang sinus)

Gambar diatas adalah bentuk gelombang yang akan diubah menjadi gelombang

sinus murni agar menjadi frekuensi dan tegangan ac secara bertahap dan frekuensi juga

tegangan nya dapat diatur sesuai dengan yang diperlukan untuk kerja motor induksi

saat digunakan sebagai penggerak untuk menghasilkan daya yang sesuai dan tepat lalu

akurat yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh sistem.

Inverter digunakan untuk mengatur frekuensi motor induksi agar dapat

mengendalikan kecepatan motor induksi yang diikuti dengan pengaturan tegangan

masuka(*4) yang sebanding dengan frekuensi tersebut karena untuk fluks konstan.

(15)

xxviii

Inverter merupakan peralatan untuk merubah tegangan arus bolak-balik dengan

frekuensi tertentu (dalam hal ini frekuensi dari PLN) menjadi tegangan arus searah

yang diproses dengan rangakaian switching supaya frekuensi konstan (50Hz) dapat

dirubah sesuai kebutuhan, kemudian dirubah menjadi tegangan bolak-balik

yangatelahaberubah.aaaaaa

Beban listrik / keluaran dari inverter dapat digunakan untuk pompa hidrolik

umpan air yang berupa motor induksi AC, putar sesuai frekuensi input dengan range

lebih lebar dengan persamaan ns = (120 x f) / p dengan cara ini sangat efisien dan

daerah pengaturan pun cukup lebar dan mahal [10].

2.9 Penggunaan Motor Induksi Pada Pompa Air Boiler

Motor Induksi yang digunakan pada pompa air boiler adalah motor induksi tiga

fasa untuk menggerakkan pompa air boiler yang air yang digunakan adalah air

demineralisasiHasil terakhir air yang sudah melalui proses demin /air yang mengalami

proses air demineralisasi. Pompa memiliki dua kegunaan utama, yaitu:

1. Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari aquifer

bawah tanah ke tangki penyimpan air) dari bawah tanah keapompa air.

2. Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau pelumas yang

melewati mesin-mesin dan peralatan) dari mesin yang satu ke mesin lain.

Air pengisi boiler ditampung pada 4 buah tangki (tangki penampung air) atau

yang sering disebut tangki condensate yang berkapasitas total 2650 m6.Tipe boiler

yang digunakan adalah water tube boiler dengan high pressureboiler feed pump yang

dimana tipe ini memiliki karakteristik : boiler ini memiliki tekanan steam operasi lebih

dari 15 psig dengan kapasitas antara 4.500-12.000 kg/jam atau menghasilkan air panas

dengan tekanan diatas 160 psig atau dengan menggunakan dari suatu temperatur diatas

(16)

xxix

2500F. Tekanannya yang tinggi menyebabkan boiler ini dapat membangkitkan energi

listrik dan sisanya dapat didaura untuk amengoperasikan proses di industri.

Cara kerja water tube boiler adalah proses pengapian terjadi di luar pipa,

kemudian panas yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air

tersebut dikondisikan terlebih dahulu melalui ekonomisir, kemudian uap yang

dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah penampung uap. Sampai

tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap pemanasan kedua dan tahap pemanasan

pertama, baru uap dilepaskan ke pipa utama distribusi. Berikut merupakan visual boiler

seperti pada Gambar 2.11berikuta:

Gambar 2.11 Boiler tipe air

Gambar diatas adalah gambar dari boiler tipe air yang dimana saat boiler bekerja

menggunakan air yang diuapkan yang sesuai dengan yang dibutuhkan saat proses

penguapan oleh boiler agar melalui jumlah air yang disesuaikan dengan tekanan yang

ingin dihasilkan untuk digunakan uap tersebut generator turbin uap seperti percobaan

dengan menggunakan dari suatu bagian yang ada dengan karakteristik boiler tipe air

adalah:

1. Forced, induced dan balanced draft untuk meningkatkan efisiensi pembakaran.

(17)

xxx

2. Kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan yang

berasal dari air.

3. Memungkinkan untuk tingkat efisiensi panas yang lebih tinggi dan juga untuk

meningkatkan efisiensi panas yang tinggi.

Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai

terbentuk air panas atau uapan. Air panas atau uapan pada tekanan tertentu kemudian

digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air adalahmedia yang berguna

dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai

menjadi uap, volumenya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang

menyerupai bubuk mesiu yang mudah meledak,sehingga boiler harus dijaga dengan

sangat baik. Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem uapan dan sistem bahan

bakar [11].

2.10 Perhitungan Kinerja Pompa

Perhitungan kinerja pompa yang memerlukan kerja motor induksi untuk

menghasilkan data yang akurat juga dapat dibentuk sehingga juga dapat menghasilkan

persamaan yang dibentuk juga dengan kemudian diturunkan agar dapat menjadi rumus

sesuaiakemudianadibentukadanadirumuskanasuatuarumusauntukadibentukaberdasarkn

padaaatetapanaasebagaiaaberikuta:aaaaa

Dayaakeluarapompaa(kW)a=a7 8 9 8 : 8 ;

+++ < 6=++…………..………...(2.4)

Dimana :aaaaaaaaaaaaaaaaaa :: aa

Qa=adebitaalirana(m3/s)

(18)

xxxi

Ha=abagianapembuangana(m)

>a=amassaajenisafluidaa(kg/m3)

ga=apercepatan gravitasi (m/s2)

Dan untuk mengetahui daya masuk yang dibutuhkan untuk kerja motor induksi

tiga fasa dihasilkanasehingga ajuga untuk dipakai menggunakanrumusa:

aaaaaDayaamasuka=a√3x* CosΦ a(W)……….(2.5)

Dimana :

Daya masuk = daya masuk (W)

* = tegangan (V)

= arus (I)

CosΦ = faktor daya

Pada pembentukannya, ada juga yang mengambil data secara langsung dan ada

juga dengan menggunakan rumus dan mengambil data secara langsung mengukur debit

pada pompa air boiler dengan cermat sehingga diperoleh suatu ketepatan dalam hal

mengambil dan menyusun lalu menampung air yang mengalir pada pembebanan

tertentu lalu mendapatkan nilai dari debit suatu pompa air boiler dan juga kemudian

untuk ke boiler saat pengolahan dengan menggunakan aturan yang diturunkanajuga

dengan aberdasarkan asal dari rumusa:

aaaaaQ = /

H(kg/I

6) …..………..………...………(2.6)

Dimana :

Qa=aflowa(kg/I6)

ma=amassaa(kg)

v = volume (I6)

(19)

xxxii

Kemudian ditentukan kembali nilai Q dengan rumus yang berbeda untuk satuan

yang berbeda dan nilai v menggunakan alat current meter lalu nilai Q juga didapat

berdasarkan turunan dari rumus juga adan adengan menggunakan rumusa:

aaaaaQ = v.A (m6/jam)…….………...………...(2.7)

Dimana :

Qa=adebitaaira(m6/jam)

va=akecepatanaaliranaaira(m/s)

A = luas penampang (m )

Dan juga pada penyusunan dari suatu nilai yang tepat pada saat pengaturan data

yang diperlukan dalam hal yang digunakan yaitu dengan mengambil data secara akurat

dan juga tepat maka menggunakan suatu rumus yang dimanan untuk menghasilkan

suatu bilangan yang baik dan juga benar pada saat penyusunannya digunakan di

percobaan dengan cara untuk menghasilkan nilai yang tepat dan kemudian untuk

menghitung efisiensi motor induksi yang menggunakan inverter dengan menggunakan

persamaan yang berdasarkan pada perhitungan dari rumusa:

aaaaan = LMNO

L4P (%)………....…………....……...………(2.8)

Dimana :

Pouta=adayaakeluarana(W)

Pin = daya masuk (W)

(20)

xxxiii 2.11 Standar Air Umpan Pada Pompa Air Boiler

Air umpan adalah air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi uap. Dan

sedangkan sistem air umpan adalah sistem penyediaan air secara otomatis untuk

pompa di boiler sesuai diperlukan uap atau proses yang dari penguapan air.

Persyaratan air umpan boiler diperlukan untuk menghindari endapan yang

dibentuk dari air yang menyebabkan endapan kerak pada boiler dan sistem penunjang

sehinggaaharusajugaadidapataairapengisiaketeladidapatkanadaria2asumbera:

a.aAirAKondensat

Didapatkan dari hasil pengembunan uap bekas yang telah digunakan sebagai pemanas

pada media penggerak utama, baik itu uap kering dan uap kenyang, yang telah

digunakan sebagai penggerak turbine uap dan mesin uap akan menghasilkan uap bekas

tersebut ditampung pada suatu pipa da bertekanan 0,6-1,5 kg/cm2 (sesuai yang

diinginkan), digunakan sebagai pemanas nira, penguapan dan masakan dan karena

perbedaan panas antara uap kenyang dengan nira encer dan nira kental yang dipanaskan

tersebut, maka terjadilah pengembunan yang disebut kondensat. Kondensat tersebut

ditampung dan dialirkan ke stasiun boiler, sebagai air pengisi ketel dan air kondensat

yangatepatadanabaikadipakaiamemenuhiapersyaratanadenganapHa8,5,azataCaaCO3a2,

besiasebagaialogamaFea0,002adanaoksigenasebagaiazataO2a0,02.

b.aAiraDemineralizeraaaaaa

aaaaaaaDidapatkan dari raw Water yang telah melalui proses penjernihan dan

pemurnian atau proses pemurnian air. Air yang didapatkan dari sumur bor, ditampung

pada kolam air, dipompa kedalam tangki penyaringan utama yang berfungsi sebagai

penyaring kotoran-kotoran alam misalnya : lumpur, dsb. Setelah melalui sand filter, air

diteruskan melaui penyaringan yang kedua yang berfungsi sebagai pelunak air yaitu

pengikat kotoran kimia misalnya : Magnesium (Mg) dan Calsium (Ca) yang disebut

(21)

xxxiv

hardness. Sebagai pemurnian terakhir, Air yang sudah dulunakan tersebut diteruskan

melalui proses demineralisasi pertukaran ion. Hasil terakhir air yang sudah melalui

prosesademinadikirimakeaboilerasebagaiaairapengisiaboilera(tangkiapenampung untuk

air)adanasyarat-syaratademineralisasiadenganapHa7,5,akekerasana0,zataSiO2adengan

ada nilaia5 dan konduktivitas 10

Air pengisi boiler ditampung pada 4 buah tangki (tangki penampung air) atau

yang sering disebut tangki kondensat yang berkapasitas total 2650I6[12].

2.12 Penggunaan Uap Boiler Pada Generator Turbin Uap

Penggunaan uap boiler pada generator turbin uap adalah mengubah energi

potensial uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis

dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi

reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan. Tergantung pada jenis

mekanisme yang digunakan, turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang seperti

pada bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk transportasi. Pada

proses perubahan energi potensial menjadi energi mekanisnya yaitu bentuk putaran

dilakukan dengan berbagaicara.aaaaa

Pada dasarnya turbin uap terdiri dari dua bagian utama, yaitu stator dan rotor yang

merupakan komponen utama pada turbin kemudian di tambah komponen lainnya yang

meliputi pendukunnya seperti bantalan, kopling dan sistem bantu lainnya agar kerja

turbin dapat lebih baik. Sebuah turbin uap memanfaatkan energi kinetik dari fluida

kerjanya yang bertambah akibat penambahan energi termal.Prinsip kerja turbin uap

pada turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang.Sudu-sudu ini berputar karena tiupan

dari uap bertekanan yang berasal dari ketel uap, di telah dipanasi terdahulu dengan

memakai bahan bakar padat, cair dan gas.

(22)

xxxv

Pada percobaan yang dilakukan menggunakan temperatur boiler 260℃ dengan

test pressure : 12,2 kg/RI ; 14,3 kg/RI ; 16,25 kg/RI ; 18,4 kg/RI ; 20,2 kg/RI

; 22,5 kg/RI ; 24, 95 kg/RI dan 32 kg/RI .Setelah boiler menghasilkan uap dengan

tekanan±(lebih kurang) 20 kg/ cI dan generator turbin uap menghasilkan daya aktif

sebesar 520 kW lalu uap untuk menghasilkan daya aktif pada generator turbin uap

tersebut dialirkan menuju generator turbin uap dengan membuka kerangan. Setelah

generator turbin uap beroperasi normal, daya listrik disuplai ke Pengolahan MKS

(Minyak Kelapa Sawit), Pengolahan IKS (Inti Kelapa Sawit) dan ke stasiun boiler

untuk blower / pompa air, transport bahan bakar (seperti : konveyor, elevator bahan

bakar). Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan control valve yang akan

dipakai untuk memutarturbin yang dikopelkan langsung dengan pompa dan juga sama

halnya dikopel dengan sebuah generator di sinkron agar menghasilkan energi listrik

yang dibuat.

Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi tadi

muncul menjadi uap bertekanan rendah.Panas yang sudah diserap oleh kondensor

menyebabkan uap berubah menjadi air yang kemudian dipompakan kembali menuju

boiler.Sisa panas dibuang oleh kondensor mencapai setengah jumlah panas semula

yang masuk.Hal ini mengakibatkan efisisensi thermodhinamika suatu turbin uap

bernilai lebih kecil dari 50%.Turbin uap yang dibuat dalam bentuk yang juga dibuat

modern mempunyai temperatur boiler sekitar 5000C sampai 6000C danatemperatur

kondensor 200C sampai 300C [13].

Gambar

Gambar 2.2 Stator
Gambar 2.3 Rotor sangkar tupai
Gambar 2.4 Konstruksi rotor belitan
Gambar 2.5 Medan putar motor induksi 3 fasa
+5

Referensi

Dokumen terkait

Melalui penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa prosedur audit piutang usaha yang diterapkan oleh Kantor Akuntan Publik I Wayan Ramantha telah sesuai dengan teori yang ada dan

Ikan ini juga termasuk jenis ikan yang mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan kandungan oksigen terlarut dalam perairan dan tidak sensitif terhadap perlakuan fisik,

Dengan berlandaskan Visi Misi Kabupaten Samosir serta Rencana Strategis ( Renstra ) Bappeda tahun 2011-2015 dapat diketahui bagaimana peranan lembaga tersebut dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh empat taraf dosis radiasi sinar gamma Cobalt 60 dan cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan produksi kacang hijau (Vigna

Kelompok Kerja Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun Anggaran 2015 yang

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi hubungan (interrelationship studies), yaitu untuk mengungkapkan

Tet api masih diperlukan lebih banyak lagi pe- nelit ian karena serat j uga mempunyai peran ant agonis t erhadap kesehat an, unt uk it u perlu dilakukan lebih banyak lagi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa daya serap siswa pada pembelajaran ansambel musik yang diajarkan dengan model pembelajaran