• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - BAB I III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - BAB I III"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada setiap pelaksanaan proyek, sumber daya adalah hal yang sangat penting dimana tanpa sumber daya maka suatu proyek tidak mungkin dapat berjalan. Pada pelaksanaan di lapangan sumber daya bukanlah hal yang tidak terbatas. Adanya keterbatasan inilah yang menyebabkan diperlukannya suatu metode yang tepat untuk mengalokasikan sumber daya yang ada sehingga sumber ada yang ada dapat di gunakan secara tepat dan efisien. Sumber daya konstruksi terdiri dari beberapa jenis di antaranya biaya, waktu dan sumber daya.

Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya yang penting, karena seringkali penyediaannya terbatas, baik karena faktor kualitas maupun hal-hal lain. Merekrut, menyeleksi dan melatih tenaga kerja memerlukan biaya mahal dan membutuhkan waktu lama sebelum mereka siap pakai. Setelah lama mereka bergabung dengan proyek tidak mudah untuk melepas dan memanggil kembali untuk bekerja sesuai dengan fluktuasi pekerjaan yang tersedia. Sedangkan menahan mereka untuk stand by akan menelan biaya yang dipandang tidak efisien. Oleh karena itu, diusahakan jangan sampai terjadi fluktuasi keperluan yang tajam (Soeharto ,1997)

Beberapa pendekatan dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan optimasi perataan sumber daya manusia, antara lain dengan menggunakan metode

(2)

Project. Proyek ini berlangsung selama 180 hari dan menghabiskan biaya sebesar Rp. 1.484.768.000,00 (Satu Milyar Empat Ratus Delapan Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Rupiah). Dibangun oleh CV. Putra Bangsawan selaku kontraktor pelaksana dan CV. Cicuba Konsultan selaku pihak pengawas proyek. Proyek ini merupakan proyek milik Dinas Pendidikan Aceh Barat dan dibangun guna meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan khususnya pendidikan pada anak usia dini. Untuk lebih jelasnya lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran A Gambar A.1.1 dan A.1.2 Halaman 47.

Prinsipnya adalah dengan menggeser aktifitas-aktifitas non kritis dalam waktu tenggang yang tersedia. Karena perataan sumber daya manusia hanya diterapkan pada aktifitas aktifitas non kritis, lintasan kritis tetap tidak diganggu, dan durasi proyek tidak berubah. Perataan sumber daya manusia (resources leveling) merupakan suatu teknik penjadwalan yang valid yang dapat digunakan pada proyek-proyek konstruksi, sehingga teknik ini merupakan teknik yang efisien dalam merencanakan penggunaan tenaga kerja.

1.2 Identifikasi Masalah

Pokok masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana mendapatkan histogram sumber daya yang ideal mempertimbangkan durasi waktu proyek dengan metode resources leveling? 2. Bagaimana alokasi sumber daya yang efektif, mempertimbangkan

keterbatasan sumber daya manusia yang tersedia ?

1.3 Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :

(3)

2. Untuk mengetahui perbedaan jadwal alokasi sumber daya manusia sebelum dan sesudah melalui proses resources leveling menggunakan aplikasi Microsoft Office Project.

1.4 Batasan Masalah

Tinjauan dilaksanakan terhadap suatu proyek sehingga dalam pembahasan ini dibatasi oleh :

1. Penjadwalan awal durasi kegiatan berdasarkan data perencanaan.

2. Jumlah kebutuhan tenaga kerja tiap aktivitas didasarkan pada pengamatan maupun analisa satuan.

3. Waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal umum pelaksanaan pekerjaan yang telah direncanakan.

1.5 Hasil Penelitian

(4)

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Pada bab ini diuraikan beberapa kajian teoretis dari literature dan kajian normatif yang diharapkan dapat menjadi dasar pijakan dari penyusunan metodologi serta pelaksanaan penyusunan laporan ini. Landasan teoretis dan normatif akan menjaga koridor pelaksanaan penyusunan laporan sesuai logika ilmiah dan sesuai dengan peraturan yang ada.

2.1 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang pernah ada sebelumnya antara lain :

Kelana (2010), dalam penelitiannya yang berjudul “ Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya Manusia Dengan Menggunakan Resource Leveling Dengan Menggunakan Bantuan Microsoft Project 2007”. Penelitian ini membahas efisiensi tenaga kerja dengan metode levelling. Dari hasil penelitian menunjukkan jumlah perencanaan tenaga kerja yang mengalami proses

levelling berdasarkan perhitungan SNI adalah 1390 orang sedangkan tenaga riil dilapangan berdasarkan laporan pengawas adalah 2439 orang. Meskipun jumlah tenaga kerja lebih sedikit, namun penyelesaian proyek masih dapat terselesaikan dalam kurun waktu tidak lebih dari 120 hari kalender sesuai dengan waktu yang disediakan pihak pemilik proyek.

(5)

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

project Berdasarperhitungan SNI tenaga kerja

ini Perataan tenagakerja dalam penyelesaian

(6)

Sudarmin (2010), manajemen adalah suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi yang terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian terhadap sumber daya yang terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang efektif dan efisien. Tujuan manajemen adalah mendapatkan metode atau cara teknis yang paling baik, agar dengan sumber sumber daya yang terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan dan keselamatan kerja secara komprehensif.

Proyek adalah kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Aktivitas proyek selalu ditunjukan untuk mencapai suatu tujuan, mempunyai suatu titik awal dan titik akhir, baik biaya maupun hasilnya dapat diatur. (Sudarmin, 2010)

Manajemen proyek adalah sebagai suatu aplikasi dari pengetahuan, keahlian, alat dan pada aktivitas proyek tertentu untuk memenuhi persyaratan berlangsungnya sebuah proyek. Dengan kata lain, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dalam budget, dan sesuai persyaratan dan spesifikasi. (Sudarmin, 2010)

2.3 Penjadwalan Proyek

Sanaky (2015), jaringan kerja atau network planning merupakan salah satu model operasi manajemen proyek yang prinsipnya adalah hubungan ketergantungan antara bagian pekerjaan yang digambarkan atau divisualisasikan dalam jaringan kerja. Untuk merencanakan dan melukiskan secara grafis dari aktivitas pelaksanaan konstruksi digunakan beberapa metode:

a. CPM (Critical Path Method)

b. PERT (Project Evaluation and Review Technique)

c. PDM (Precedence Diagram Method) atau Metode Diagram Preseden d. Struktur Rincian Pekerjaan (WBS = Work Breakdown Structure)

(7)

2.4 Preseden Diagram Method (PDM)

Metode Precedence Diagram Method (PDM) merupakan penyempurnaan dari CPM, karena pada prinsipnya CPM hanya menggunakan satu jenis hubungan aktifitas yaitu hubungan akhir awal dan sebuah kegiatan dapat dimulai apabila kegiatan yang mendahuluinya selesai.

Pada PDM yang digunakan adalah Activity On Node (AON) dimana tanda panah hanya menyatakan keterkaitan antara kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut ditulis dalam bentuk node yang berbentuk kotak segi empat,sedangkan anak panahnya hanya sebagai petunjuk kegiatan-kegiatan yang bersangkutan. Dengan demikian dummy tidak diperlukan (Soeharto, 1995).

Ruangan dalam node dibagi menjadi kompartemen-kompartemen kecil yang berisi keterangan spesifik dari kegiatan dan peristiwa yang bersangkutan dan dinamakan atribut. Pengaturan denah (layout) kompartemen dan macam serta jumlah atribut yang hendak dicantumkan bervariasi sesuai keperluan dan keinginan pemakai. Beberapa atribut yang sering dicantumkan diantaranya adalah kurun waktu kegiatan (D), identitas kegiatan (nomor dan nama), mulai dan selesainya kegiatan (ES,LS,EF,LF dan lain-lain). Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan seperti pada Gambar 2.1 Denah Yang Lazim Pada Node PDM

seperti dibawah ini :

2.5 Definisi Tenaga Kerja

Gambar 2.1 : Denah yang lazim pada node PDM

(8)

Di Indonesia peraturan tenaga kerja tergantung dalam UU. No 13 tahun 2003 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga kerja. Tenaga kerja didefinisikan sebagai “Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Tenaga kerja dalam suatu kegiatan proyek konstruksi merupakan bagian dari sumber daya proyek dan dapat diartikan sebagai orang yang secara langsung terlibat dalam pekerjaan fisik proyek tersebut. (Soeharto, 1999).

2.6 Perataan Sumber Daya

Menurut kelana (2010), dalam suatu proyek tenaga kerja yang digunakan memiliki porsi yang besar. Oleh karena itu, sudah merupakan suatu keharusan bagi seorang manajer untuk memperhatikan dengan cermat hal tersebut agar tidak terjadi pemborosan. Setelah selesai menyusun jadwal seringkali hasil yang didapat jauh dari memuaskan. Padahal jadwal yang baik adalah jadwal yang kegiatannya tersusun dengan ketergantungan yang baik dan memiliki jadwal sumber daya yang baik pula.

Hasil yang ingin dicapai dalam perataan adalah proses smoothing dan

leveling. Smoothing berarti tenaga kerja yang digunakan sepanjang proyek merata. Sedangkan leveling merupakan proses pemerataan yang dilihat dari sumber daya yang digunakan sepanjang periode proyek masih berfluktuasi tetapi diusahakan diminimumkan fluktuasi tersebut. Beberapa persyaratan yang merupakan batasan dalam meratakan tenaga kerja, yaitu :

1. Produktifitas dari setiap tenaga kerja dianggap sama.

2. Perbedaan produktifitas dari jumlah team kerja tidak diperhitungkan.

3. Tidak dapat dilakukan penghentian aktifitas. Ini berarti bila suatu aktifitas udah dimulai, maka aktifitas tersebut harus dilaksanakan sampai selesai.

(9)

Histogram kebutuhan sumber daya merupakan gambaran mengenal penetapan kebutuhan tenaga kerja setiap harinya. Langkah-langkah dalam menyusun histogram kebutuhan sumber daya adalah sebagai berikut (Kelana, 2010) :

a. Menghitung tenaga kerja

Perencanaan sumber daya manusia / tenaga kerja adalah suatu cara untuk mencoba menetapkan keperluan tenaga kerja untuk satu periode tertentu baik secara kualitas maupun kuantitas dengan cara-cara tertentu. Perencanaan itu dimaksudkan agar perusahaan dapat terhindar dari kelangkaan sumber daya manusia pada saat dibutuhkan maupun kelebihan sumber daya manusia pada saat kurang dibutuhkan. Rumus perhitungan yang digunakan sebagai berikut :

Tenaga kerja = Volume x koefisien……… ……(2.1)

Produktivitas pekerjaaan = 1/n………..…(2.2)

dimana :

N = indeks analisa kerja

b. Menghitung Durasi

Durasi kegiatan dapat ditentukan dengan cara perkiraan, bergantung pada pengalaman. Semakin besar pengalaman semakin akurat dan logis durasi yang ditentukan. Selain itu, durasi dapt dihitung dengan pendekatan teoritis yaitu berdasarkan logika perhitungan berdasarkan volume pekerjaan dan produktivitas tenaga kerja dalam satuan waktu tertentu. Selanjutnya untuk menghitung durasi hari digunakan rumus sebagai berikut :

D=

V

n x p

...

(

2.3

)

dimana :

D = durasi kegiatan (hari)

(10)

p = produktivitas kerja (m/orang/hari)

2.6.2 Batas maksimum penggunaan tenaga kerja

Menurut Kelana (2010), Keperluan rata-rata tenaga kerja sebagai batas normal penggunaan tenaga kerja dan keperluan tenaga kerja puncak sebagai batas maksimum penggunaan tenaga kerja per hari. Nilai batas normal dan batas maksimum dihitung berdasar jenis tenaga kerja masing-masing dalam hal ini pekerja, mandor, tukang kayu, tukang batu, dan tukang besi.

Untuk mendapatkan grafik tenaga kerja yang baik, kita dapat mengatur atau menyesuaikan kembali jadwal kegiatan. Kegiatan yang berada pada jalur kritis jangan diganggu karena akan manyebabkan bertambahnya waktu akhir proyek. Penyesuaian hanya dilakukan pada kegiatan tidak kritis, itupun hanya dengan memundurkan atau memajukan sesuai dengan waktu tunda (float). Adapun grafik ideal tenaga kerja ditunjukkan pada Gambar 2.2.

Dalam penelitian ini secara lebih khusus pembahasan diarahkan pada perencanaan penyediaan dan alokasi tenaga kerja. Dalam suatu proyek,tenaga kerja yang digunakan memiliki porsi biaya yang terbesar. Oleh karena itu, sudah merupakan keharusan bagi seseorang pimpinan atau manajer proyek untuk memerhatikan dengan cermat hal tersebut agar tidak terjadi pemborosan Setelah

(11)

selesai menyusun jadwal seringkali hasil yang didapatkan jauh dari memuaskan. Padahal jadwal yang baik adalah jadwal yang kegiatannya tersusun dengan ketergantungan yang baik dan memiliki jadwal sumber daya yang baik pula. Contoh Grafik 2.3 berikut adalah grafik sumber daya yang kurang baik :

2.7 Microsoft Project 2013

Microsoft Project 2013 merupakan software administrasi proyek yang digunakan untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, pengawasan, dan pelaporan data dari suatu proyek. Kemudahan penggunaan dan keleluasaan

microsoft project professional merupakan software administrasi proyek yang digunakan untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, pengawasan, dan pelaporan data dari suatu proyek. Kemudahan penggunaan dan keleluasaan lembar kerja serta cakupan unsur-unsur proyek menjadikan software ini sangat mendukung proses administrasi sebuah proyek. Microsoft Project memberikan unsur-unsur manajemen proyek yang sempurna dengan memadukan kemudahan sehingga penggunaanya dapat mengatur proyek secara lebih efisien dan efektif. Kita akan mendapatkan informasi, mengendalikan pekerjaan proyek, jadwal, laporan keuangan, serta mengendalikan kekompakan tim proyek. (Setiawan, 2008)

(12)

Keunggulan Microsoft Project adalah kemampuannya menangani perencanaan suatu kegiatan, pengorganisasian dan pengendalian waktu serta biaya yang dapat mengubah input data menjadi sebuah output data sesuai tujuannya. Pengelolaan proyek peningkatan ruas jalan dengan microsoft project

secara khusus ditujukan bagi para perencana dan praktisi yang ingin menerapkan

Microsoft Project secara praktis, cepat, dan aplikatif untuk mengelola proyek konstruksi bangunan gedungmenunjang dan membantu tugas pengelolaan sebuah proyek konstruksi sehingga menghasilkan suatu data yang akurat. Keunggulan

Microsoft Project adalah kemampuannya menangani perencanaan suatu kegiatan, pengorganisasian dan pengendalian waktu serta biaya yang dapat mengubah input data menjadi sebuah output data sesuai tujuannya. Pengelolaan proyek peningkatan ruas jalan dengan Microsoft Project secara khusus ditujukan bagi para perencana dan praktisi yang ingin menerapkan Microsoft Project secara praktis, cepat, dan aplikatif untuk mengelola proyek konstruksi bangunan gedung.

Microsoft Project merupakan software yang dapat digunakan untuk membuat rancangan proyek serta melakukan manajemen dalam proyek tersebut.

Microsoft Project, bekerja mengatur durasi pekerjaan, milestone dan constraint, mengatur hubungan antar pekerjaan, mengatur jadwal pekerjaan, mengelola sumber daya proyek, bekerja dengan tabel biaya, bekerja dengan resource conflict, menentukan target proyek, bekerja dengan visual report, bekerja dengan laporan, bekerja dengan tampilan tabel, bekerja dengan tampilan grafik, kemajuan dan optimasi proyek, kolaborasi Project dengan Office. (Wahana Komputer, 2008)

1. Melakukan perencanaan dan penjadwalan, serta pelibatan pihak-pihak yang berkompeten dalam proyek tersebut.

2. Setelah itu masuk ke dalam proses penentuan jenis-jenis pekerjaan (task),

(13)

tersebut telah ditentukan dandisetujui oleh semua pihak maka kita telah mempunyai rencana dasar (baseline).

3. Selanjutnya rencana tersebut harus dijalankan dan perkembangannya harus terus dipantau dalam sebuah tahapan tracking. Apabila pekerjaan belum selesai maka harus dilakukan penjadwalan ulang (rescheduling). Dengan

Microsoft Project dapat memperoleh rincian seluruh komponen kerja secara detail.

2.7.1 Perataan penggunaan sumber daya (resources leveling)

Kelana (2010), aspek lain yang perlu diperhatikan dalam hubungan antara jadwal dan sumber daya adalah usaha memakainya secara efisien. Tenaga kerja yang sudah bergabung tidak mudah untuk dilepas dan dipanggil kembali sesuai dengan naik turunnya pekerjaan. Oleh karena itu diusahakan jangan terjadi keperluan yang naik turun secara tajam, untuk mengatasinya dengan meratakan sumber daya (resource leveling). Pemerataan sumber daya dapat dikerjakan dengan cara grafis yaitu menggambar jadwal kegiatan dalam bentuk (barchart). Sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan dijumlah kebawah dalam satu satuan waktu. Mencari jalur kritis dan float jarigan kerja kemudian komponen kegiatan nonkritis diatur dengan menggeser-geser (sebatas

float yang tersedia) dan mangusahakan kebutuhan sumber daya untuk tidak terjadi flustuasi yang tajam. Metode untuk melakukan perataan sumber daya manusia (resources leveling) pada Microsoft Project, yaitu :

A. Trial and error approach

(14)

LST sampai didapat fluktuasi minimum atau pola tertentu pada diagram penggunaan SDM (Kurniawan, 2010).

2.8 Langkah-Langkah Penjadwalan PDM Menggunakan Microsoft Project 2013

Sebuah proyek pasti mempunyai sebuah patokan tanggal yang akan digunakan sebagai patokan dalam memulai proyek tersebut. Untuk memasukkan nilai tanggal dimulainya proyek, pilih menu project-project information, seperti Gambar 2.4 kemudian :

1. Pilih salah satu dari jenis scedulleform atau dasar penghitungan tanggal, yaitu

project start date atau project finish date

a. Start date. Pada bagian ini Anda harus memasukkan nilai tanggal dimulainya proyek.

b. Finish date, bagian yang digunakan untuk memasukkan tanggal berakhirnya proyek.

2. Current date, berisi tanggal hari ini berdasarkan setting pada komputer Anda.

3. Calender, berisi jenis-jenis penanggalan yang telah tersedia dan dapat digunakan, yaitu 24 hours, night shift, standard.

4. Comment, bagian yang digunakan untuk memasukkan komentar yang nantinya akan muncul pada saat pembuatan laporan. (Setiawan, 2009).

Gambar 2.4 Menu project information

(15)

2.8.1 Mengisi task name

Untuk mengisi nama pekerjaan (task name) pada project adalah sebagai berikut :

1) Tempatkan pointer project pada isian task name.

2) Ketikkan nama pekerjaannya.

3) Tekan enter. Lakukan langkah 1-3 untuk pekerjaan-pekerjaan.

2.8.2 Memasukkan duration

Durasi pekerjaan adalah jumlah hari yang digunakan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Dalam Microsoft Project, durasi suatu pekerjaan secara default

akan diberikan 1 days (hari). Untuk memasukkan nilai durasi ke dalam kolom

duration dengan satuan hari tidak perlu ditulis lengkap karena secara otomatis akan ditambahkan satuannya. Sebagai contoh bila ingin memasukkan nilai 3 hari langsung ketikkan 3 dan tekan enter, maka secara otomatis akan berubah menjadi 3 days. Sementara untuk satuan waktu yang lain, Anda cukup mengetikkan inisialnya saja,seperti minggu dengan weeks,bulan dengan months

dan satuan yang lainnya. (Kelana, 2010)

2.8.3 Predecessor

Sudarmin (2011), dalam sebuah proyek selalu ada keterkaitan antara pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lain. Hubungan antar pekerjaan ini disebut dengan predecessor. Suatu pekerjaan menggunakan predecessor karena penggunaan sumber daya manusia maupun dikarenakan adanya hubungan keterkaitan antar pekerjaan. Suatu jenis pekerjaan bisa mempunyai lebih dari 1

predecessor. Dalam Microsoft Project, hubungan ketergantungan antar pekerjaan dibedakan dalam beberapa macam :

(16)

Finish to Finish (FF), suatu pekerjaan selesai bersamaan dengan pekerjaan lain.Start to Start (SS), suatu pekerjaan dimulai bersamaan dengan pekerjaan lain. Start to Finish (SF), suatu pekerjaan selesai setelah pekerjaan lain dimulai.

Lag time (+), merupakan tenggang waktu antara selesainya satu pekerjaan dengan dimulainya pekerjaan yang lain. Sebagai contoh, pekerjaan pengecatan bisa dilaksanakan 2 hari setelah pekerjaan plesteran selesai dituliskan 2FS+2d.

Lead Time (-), merupakan penumpukan waktu antara selesainya satu pekerjaan dengan dimulainya pekerjaan yang lain. Sebagai contoh, plesteransudah harus dimulai 2 hari sebelum pemasang genting selesai, maka dituliskan 2FS-2d.

Microsoft Project mempunyai kerja standar, yaitu : Hari kerja adalah Senin - Jum’at. Jam kerja adalah jam 08.00-12.00, kemudian dilanjutkan jam 13.00-17.00, yang berarti dalam satu hari ada 8 jam kerja. Tidak ada hari libur khusus. Untuk membuat sebuah jadwal, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Klik menu tools, klik change working, pada select date (s), tekan tombol scroll up sampai menemui bulan yang diinginkan.

2. Blok semua hari yang ada kecuali hari minggu (M, T, W, Th,F, S) kemudian dengan menekan tombol klik nondefault working time. Klik Ok

2.9 Leveling Sumber Daya Manusia

Kelana (2010), proses leveling Sumber Daya Manusia dilakukan dalam 3 tahapan yang mana masing-masing tahapan mempunyai cara yang berbeda, yaitu

1. Proses yang pertama dilakukan dengan cara mengubah-ubah batas maximum penggunaan tenaga kerja yang ada pada resources sheet di bagian max unit dilakukan perubahan secara bertahap sehingga yang dapat dilakukan

(17)

a. Masukkan sumber daya tenaga kerja pada tiap kegiatan, kemudian pada menu resources sheet tentukan batas maksimum untuk tukang kayu 3 unit dan pekerja 25 unit lalu kembali ke tampilan gantt chart.

b. Memilih menu resource, resources options, lalu memilih menu level now

dan klik OK seperti Gambar 2.5.

2. Proses leveling yang kedua ini dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan menggeser-geser kegiatan yang nonkritis di dalam ruang senggangnya (float),

yaitu dengan cara

a. Kembali ke tampilan gantt chart, mengubah gantt chartnya menjadi tampilan slack atau float dengan cara klik menu view kemudian pilih

resource sheet-leveling gantt.

Pada kegiatan yang tidak kritis kemudian akan terlihat garis hitam yang menandakan batasan waktu senggangnya (slack) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.6.

(18)

b. Bagi dua lembaran kerja gantt chart dengan cara memilih menu view, tukar bagian bawah dengan resources graph dengan cara mengklik kursor di bagian bawah, kemudian pilih menu view, lalu resources graph

sehingga menjadi seperti Gambar 2.7.

Selanjutnya geser kegiatan nonkritis ke belakang dimulai dari kegiatan yang paling awal, sehingga grafik secara kumulatif.

3. Proses leveling yang ketiga sebenarnya hanya langkah penyempurnaan agar didapat grafik sumber daya yang ideal, yaitu dengan cara memvariasikan kebutuhan tenaga kerja per hari pada kegiatan non kritis. Pada dasarnya pada

Microsoft Project tidak berlaku pembagian sumber daya bervariasi seperti di atas. Microsoft Project hanya memberlakukan distribusi secara merata. Untuk dapat menyelesaikan langkah tersebut, kita harus melakukan trik tambahan agar Microsoft Project mengerti dengan susunan sumber daya seperti yang kita harapkan.

Langkah-langkah penyelesaiannya adalah :

a. Pada jadwal yang telah diisi kebutuhan tenaga dan dalam hal ini hanya melanjutkan proses leveling sebelumnya.

Gambar 2.6 Batasan waktu senggang Sumber : Kelana, 2010

Gambar 2.7 Pembagian tampilan gantt chart

(19)

b. Menukar tampilan gantt chart dengan menu view, resources usage. c. Variasikan kebutuhan tenaga kerja per hari pada pekerjaan yang nonkritis

dengan tetap tidak melebihi kebutuhan maksimal tenaga kerja per hari seperti ditunjukkan pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Resources form

(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian adalah tahapan tahapan yang menjabarkan secara rinci dan harus ditetapkan sebelum melakukan pemecahan masalah yang ada. Tujuannya agar penelitian yang dilakukan akan lebih terarah dan memudahkan dalam penyelesaian masalah yang ada. Bagan alir penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran A Gambar A.3.1 Halaman 48.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Untuk mendukung analisa tersebut, penulis mengambil contoh sebagai studi kasus yaitu Proyek Pembangunan USB TK Binaan Aceh Barat Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Untuk mempermudah analisis diperlukan data data yang berkaitan langsung dengan proyek tersebut. Data tersebut antara lain : 1. Daftar Rencana Anggaran Biaya (RAB) penawaran dan pelaksanaan

2. Daftar harga upah dan bahan 3. Daftar harga satuan pekerjaan 4. Laporan harian.

5. Gambar rencana proyek

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan data. Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini :

(21)

3.2 Metode Analisa Data

Tahapan dalam analisa data merupakan urutan langkah yang dilaksanakan secara sistematis dan logis sesuai dasar teori permasalahan sehingga didapat analisa yang akurat untuk mencapai tujuan penulisan. Data terkait yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis dengan tahapan sebagai sebagai berikut : 1. Pengolahan data RAB dan gambar kerja dengan bantuan daftar analisa

pekerjaan SNI dan daftar upah dan bahan satuan pekerjaan, sehingga diperoleh durasi dan rincian tenaga kerja tiap jenis pekerjaan. Untuk mencari jumlah tenaga kerja dapat digunakan 2.5.1 persamaan 2.1, persamaan 2.2, dan sedangkan perhitungan durasi poyek digunakan 2.5.1 persamaan 2.3 yang terdapat pada Bab II Tinjauan Kepustakaaan.

2. Dengan rincian tenaga kerja yang dibutuhkan dan durasi dari tiap pekerjaan, kemudian menentukan hubungan ketergantungan (constrain) antar kegiatan dengan metode PDM.

3. Pengaplikasian program Microsoft Office Project dan membuat jaringan kerja metode PDM, berdasarkan input yang diperlukan yang telah dibuat sebelumnya.

4. Pembuatan histogram sumber daya manusia dengan aplikasi Microsoft Office Project, kemudian melakukan resources leveling sampai menemukan grafik/ histogram sumber daya manusia yang ideal.

5. Berdasarkan histogram hasil leveling dan histogram berdasarkan perencanaan awal dilakukan analisis dan pembahasan, yang meliputi :

a. Menganalisa kebutuhan sumber daya manusia berdasarkan SNI

b. Menganalisa tingkat fluktuasi histogram sumber daya manusia sebelum dan sesudah proses resources leveling.

c. Menganalisa perubahan kurva S akibat proses resources leveling.

(22)

6. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari hasil analisa menjelaskan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu untuk mengetahui sejauh mana efektifitas histogram tenaga kerja yang telah mengalami proses perataan dapat diterapkan dilapangan dengan tolak ukur histogram tenaga kerja riil yang didapat dari hasil pengawasan.

Data

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Daftar Harga Upah dan Bahan

Daftar Analisa Harga Satuan

Time Schedule

Microsoft project :

- Memasukkan nama pekerjaan (task name).

- Memasukkan durasi. Dihitung dengan persamaan 2.3

- Predecessor. Hubungan antar kegiatan dapat dilihat pada data time schedule.

- Penggisian resource. Jumlah tenaga kerja/produktifitas tenaga kerja pada proyek dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.1 dan 2.2.

Resource conflict. Atau kegiatan yang berada pada jalur kritis. Kegiatan ini dapat diketahui setelah semua data diinput kedalam Microsoft Project dan PDM sudah diketahui.

- Leveling automatic. Langkah ini dilakukan setelah melihat kegiatan proyek yang berada pada jalur kritis.

Hasil :

- Didapatkan histogram sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek yang menjadi tinjauan.

- Mengetahui jumlah tenaga kerja yang direncanakan oleh pihak perencana dan dapat dibandingkan dengan perhitungan yang penulis lakukan dengan metode leveling menggunakan Microsoft Project.

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 : Denah yang lazim pada node PDM
Gambar 2.2 Grafik- grafik ideal sumber daya
Grafik 2.3 Grafik sumber daya kurang ideal
+6

Referensi

Dokumen terkait

bahwa pengaturan pelayanan pemasangan dan pengawasan alat-alat pencegahan dan pemadam kebakaran di Kota Pangkalpinang telah diatur dengan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat

Dana pinjaman ini berasal dari zakat dan infaq beberapa pihak yang digulirkan oleh pengelola kepada masyarakat, atas dasar ini penulis menduga bahwa model

Faktor karakteristik balita dan perilaku keluarga terhadap kejadian ISPA

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja secara bersama-sama tidak berpengaruh dan tidak

Berdasarkan data yang diperoleh tentang hasil belajar akhir pada konsep ekosistem, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen yang menggunakan media

a) Siswa lebih aktif dan lebih banyak berlatih soal-soal terutama mengenai lingkaran, agar dapat melatih keahlian dalam berhitung, dan menambah ingatan siswa.

Posted at the Zurich Open Repository and Archive, University of Zurich. Horunā, anbēru, soshite sonogo jinruigakuteki shiten ni okeru Suisu jin no Nihon zō. Nihon to Suisu no kōryū

Kawasan peruntukan hutan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 huruf b terdapat di Distrik Kaimana, Distrik Buruway, Distrik Teluk Arguni, Distrik Arguni Bawah, Distrik