• Tidak ada hasil yang ditemukan

II PROSES-PROSES SOSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "II PROSES-PROSES SOSIAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

II

PROSES-PROSES SOSIAL

Tindakan Sosial

Tindakan manusia adalah perbuatan, perilaku atau aksi yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu

Macam-macam tindakan manusia;

1. tindakan yang terorgnisir, artinya tindakan yang dilakukan karena kesadaran

2. tindakan yang dilakukan tanpa kesadaran (reflek (tidak termasuk tindakan sosial). Faktor yang mempengaruhi tindakan manusia

1. Imitasi = tindakan manusia untuk meniru tingkah pekerti orang lain yang berada di sekitarnya.

2. Sugesti = proses dimana seseorang menerima suatu cara penglihatan atau pedoman-pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu

Faktor-faktor yang mempengaruhi sugesti

hambatan Berfikir = orang yang memberikan sugesti bersikap over pandangan, pihak penerima tidak diberi pertimbangan-pertimbangan atau berfikir kritis.

keadaan pikiran yang terpecah-pecah = seseorang pikirannya mangalami kelelahan / kebingungan karena menghadapi kesulitan-kesulitan sehingga ia tidak bisa berfikir otoritas = kecenderungan seseorang atau sekelompok orang untuk menerima pandangan-pandangan atau sikap-sikap tertentu dari orang yang dianggap ahli mayoritas = seseorang menerima saja suatu sikap atau pandangan karena didukung atau disokong oleh orang banyak (mayoritas)

will of believe = sikap menerima pandangan atau sikap orang lain karena sebelumnya di

dalam dirinya telah ada sikap atau pandangan yang sama

3. Identifikasi = seseorang ketika ia mulai sadar bahwa di dalam kehidupan ini ada norma-norma atau peraturan-peraturan yang harus dipenuhi, dipelajari atau ditaatinya

4. Simpati = faktor tertariknya seseorang atau sekelompok orang terhadap orang atau kelompok orang yang lain.

Perbedaan antara simpati dengan identifikasi;

Simpati didorong ingin mengerti dan ingin kerja sama dengan orang lain, sedangkan identifikasi didorong oleh keinginan mengikuti jejaknya, ingin mencontoh, ingin belajar dari orang lain yang dianggap ideal

1. Tipe-tipe Tindakan Sosial

Menurut Max Weber tindakan sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu-individu lainnya dalam masyarakat

Macam-macam tindakan sosial;

1. tindakan sosial rasional instrumental = tindakan yang didasari oleh akal sehat dengan memperhitungkan aspek untung ruginya tindakan tersebut jika dilakukan

(2)

3. tindakan sosial tradisional = tindakan yang didasari oleh kebiasaan-kebiasaan atau adat istiadat yang berlaku di dalam masyarakat

4. tindakan sosial afektif = indakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang berdasarkan perasaan (afeksi) atau emosi.

Interaksi Sosial

1. hubungan yang dinamis antara individu dan individu, antara individu dan kelompok atau antara kelompok dan kelompok dalam bentuk kerja sama, persaingan maupun pertikaian. 2. hubungan yang tertata dalam bentuk tindakan-tindakan yang didasarkan pada nilai-nilai dan

norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat Syarat-syarat terjadinya interkasi sosial;

harus ada pelaku yang jumlahnya lebih dari satu

ada komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbol-simbo ada dimensi waktu (yaitu; lampau, kini, dan mendatang)

ada tujuan-tujuan tertentu

Bentuk-bentuk interaksi sosial 1. Interaksi Sosial Asosiatif

dibedakan menjadi;

A.

Kerja sama (Co-operation).

Charles H. Cooley = kerja sama dalam kehidupan sosial karena didorong oleh adanya kepetingan yang sama

Bentuk kerja sama;

1. bergaining process, = tawar menawar atau perjanjian yang dilakukan antara dua

atau lebih organisasi

2. co-optation (kooptasi) = proses penerimaan unsur-unsur baru untuk menghindari

terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi

3. coalition (koalisi) = kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai

tujuan yang sama

B.

Akomodasi (Accomodation)

upaya untuk mencapai penyelesaian dari suatu pertikaian atau konflik oleh pihak-pihak yang bertikai yang mengarah pada kondisi atau keadaan selesainya suatu konflik atau pertikaian tersebut

Bentuk-bentuk akomodasi diantaranya adalah;

1. coercion = proses akomodasi yang dilakukan dengan paksaan atau dengan

kekerasan karena kekuatan diantara pihak yang bertikai tidak imbang

2. compromise = pihak-pihak yang bertikai saling mengurangi tuntutan yang menjadi

sumber ketegangan untuk mencapai penyelesaian terhadap suatu perselisihan 3. arbitration = pihak-pihak yang bertikai tidak sanggup mencapai penyelesaian

sendiri, sehingga hadir pihak ke tiga untuk menengahi persoalan pertikaian antar pihak-pihak yang bertikai.

4. mediantion = penyelesaian pertikaian karena pihak-pihak yang bertikai tidak

(3)

5. conciliation = usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak-pihak

yang saling bertikai untuk mencapai tujuan bersama

6. toleration = akomodasi yang tidak direncanakan tiap-tiap orang memiliki

keinginan untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan

7. stalemate = akomodasi dimana pihak-pihak yang berselisih mempunyai kekuatan

yang imbang sehingga berhenti dengan sendirinya

8. adjudication = akomodasi dengan cara menyelesaikan perkara lewat pengadilan

oleh pihak-pihak yang saling bertikai Tujuan Akomodasi

1. mengurangi perbedaan paham, pertentangan politik, atau permusuhan antar kelompok, seperti suku, ras, dan kelompok kepentingan lain,

2. mencegah terjadinya ledakan konflik yang berupa benturan antar kelompok, 3. menyatukan dua kelompok atau lebih yang terpisah-pisah untuk mencapai

persatuan dan kesatuan

4. mengupayakan terjadinya proses pembauran antar suku, etnis atau ras, antar agama, antar golongan

C.

Asimilasi (Asimilation).

proses sosial yang ditandai oleh adanya upaya-upaya mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorangan atau antar kelompok sosial yang diikuti pula usaha-usaha untuk mencapai kesatuan tindakan, sikap, dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan bersama.

Syarat asimilasi adalah;

1. kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya

2. orang perorangan sebagai warga kelompok-kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama

3. kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.

Faktor-faktor yang mempermudah bagi jalannya asimilasi 1. toleransi

2. kesempatan-kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang 3. suatu sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya

4. sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakapersamaan dalam unsur-unsur kebudayaan

5. perkawinan campuran (amalgation) 6. adanya musuh bersama dari luar Faktor-faktor penghalang asimilasi

1. terisolirnya golongan tertentu di dalam

2. kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yang dihadapi

3. perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi. 4. perasaan superioritas kebudayaan golongan tertentu

5. perbedaan rasial

6. perasaan kekelompokkan yang kuat (in group feeling)

7. golongan minoritas mengalami gangguan dari golongan penguasa. 8. perbedaan kepentingan

(4)

Interaksi Sosial Disasosiatif

1. persaingan (competition) = proses saling berebut untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian publik (khalayak) dengan cara menarik perhatian publik atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa ancaman atau kekerasan

Bentuk-bentuk persaingan

1. persaingan di bidang ekonomi 2. persaingan di bidang kebudayaan

3. persaingan dalam bidang kedudukan dan peranan tertentu 4. persaingan rasial

Fungsi Persaingan

1. sebagai alat untuk mengadakan seleksi sosial

2. untuk menyaring warga atau golongan yang akhirnya menghasilkan pembagian kerja yang efektif

2. kontravensi (contravention)

proses sosial antara persaingan dan pertentangan yang ditandai oleh gejala-gejala ketidakpastian tentang diri seseorang / suatu rencana dan perasaan tidak suka yang tersembunyi, kebencian atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang Bentuk Kontravensi menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker

3. proses umum kontravensi meliputi perbuatan, penolakan, perlawanan, gangguan-gangguan, protes, dan perbuatan mengacaukan rencana pihak lain,

4. bentuk-bentuk kontravensi yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, selebaran, memfitnah, dan sebagainya,

5. bentuk-bentuk kontravensi yang intensif seperti penghasutan, menyebarkan desas-desus, mengecewakan pihak lain dan sebagainya,

6. kontravensi yang bersifat rahasia diantaranya seperti menggosipkan rahasia pihak lain, perbuatan kianat dan sebagainya,

7. kontravensi yang bersifat taktis seperti mengejutkan pihak lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain

Tipe-tipe kontravensi

1. kontravensi antar golongan dalam suatu masyarakat 2. antagonisme keagamaan

3. kontravensi intelektual 4. oposisi moral

3. pertentangan atau pertikaian (conflic)

proses sosial dimana masing-masing pihak yang berinteraksi berusaha untuk saling menghancurkan, menyingkirkan, mengalahkan karena berbagai alasan seperti rasa benci atau rasa permusuhan.

Akar permasalahan konflik

1. perbedaan antar perorangan atau antar kelompok 2. perbedaan kebudayaan

3. bentrokan antar kepentingan 4. perubahan-perubahan sosial

(5)

Bentuk-bentuk pertentangan 1. pertentangan pribadi 2. pertentangan rasial

3. pertentangan antar kelas sosial

4. pertentangan antar golongan atau antar kekuatan politik 5. pertentangan internasional

Akibat-akibat konflik

1. tambahnya solidaritas kelompok (in group feeling) 2. perubahan kepribadian seseorang

3. hancurnya harta benda atau korban manusia

4. akomodasi, dominansi dan takluknya salah satu pihak Kontak Sosial

Aksi individu atau kelompok dalam bentuk isyarat yang mamiliki arti (makna) bagi si pelaku, dan si penerima membalas aksi tersebut dengan reaksi

Macam-macam Kontak Sosial dilihat caranya

1. kontak sosial langsung 2. kontak sosial tak langsung dilihat sifatnya

1. kontak sosial antara individu dengan individu 2. kontak sosial antara individu dengan kelompok 3. kontak sosial antara kelompok dengan kelompok dilihat bentuknya

1. kontak sosial positif 2. kontak sosial negatif dilihat tingkat hubungannya 1. kontak sosial primer. 2. kontak sosial sekunder

Hubungan antara Tindakan dan Interaksi Sosial

Tidak akan ada tindakan yang tidak mengakibatkan interaksi sosial atau sebaliknya tidak akan interaksi sosial tanpa tindakan sosial.

1. Komunikasi

Proses saling memberikan tafsiran kepada/dari antar pihak yang sedang melakukan hubungan dan melalui tafsiran tersebut pihak-pihak yang saling berhubungan tersebut mewujudkan perilaku sebagai reaksi atas maksud atau pesan yang disampaikan oleh pihak lain tersebut. Sifat-sifat komunikasi

1. komunikasi positif 2. komunikasi negatif Produk dari Interaksi sosial Pola-pola interaksi sosial

1. pola-pola hubungan sosial yang melahirkan pertentangan antar individu maupun antar kelompok yang menghasilkan interaksi sosial yang bersifat disasosiatif.

(6)

Keteraturan Sosial

Tertib sosial, keteraturan sosial (social order) merupakan suatu kondisi sosial dimana masing-masing anggota masyarakat dalam kehidupannya mengikuti norma-norma sosial yang berlaku di dalam kelompok

Unsur- unsur yang mendukung keteraturan sosial

Tetib Sosial = keadaan sosial dimana nilai-nilai sosial dan norma-norma sosial sudah terdapat keselarasan

Indikator Tertib Sosial

1. adanya sistem nilai dan norma yang jelas dimana masing-masing anggota masyarakat a. mengetahui dan memahami norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku b. menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan norma dan nilai yang berlaku 2. order = sistem dimana tatanan norma dan nilai sosial yang ada di dalam kehidupan

sosial tersebut dipatuhi, dijadikan pedoman oleh masyarakatnya (lawannya social disorder)

3. kejaegan = keadaan sosial dalam kondisi keteraturan secara berkesinambungan 4. pola = mekanisme atau cara dari proses interaksi sosial tersebut berlangsung di dalam

kehidupan sosial Lembaga sosial

Suatu bentuk yang bersifat abstrak tentang perihal norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu di dalam kehidupan masyarakat

Kelompom-kelompok sosial (social group)

Himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama, oleh karena adanya hubungan diantara mereka

Beberapa persyaratan tersebut antara lain;

1. ada kesadaran bagi setiap anggota kelompok tersebut bahwa ia adalah bagian dari kelompok yang bersangkutan,

2. ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya, 3. terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu,

sehingga hubungan antara mereka bertanbah erat, 4. berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku. Faktor yang membentuk kelompok sosial

1. hubungan kedekatan 2. adanya kesamaan

Macam-macam Kelompok Sosial

1. In Group = kelompok-kelompok sosial yang masing-masing individu anggotanya

mengidentifikasikan dirinya

Out group = kelompok lain yang dianggap menjadi lawan in group-nya.

2. Primary Group

Charles Horton Cooley = kelompok-kelompok yang ditandai oleh ciri-ciri saling mengenal antar anggotanya, kerja sama erat yang bersifat pribadi, dan sebagai salah satu hasilnya adalah peleburan dari individu-individu dalam satu

(7)

Selo Soemardjan dan Soemardi = kelompok-kelompok kecil yang agak langgeng dan berdasarkan kenal mengenal secara pribadi antar sesama anggotanya. Paul B Horton dan Chester L. Hunt = kelompok kecil yang para anggotanya saling kenal secara intim sebagai pribadi yang unik

Secondary Group yaitu kelompok yang jalinan hubungannya bersifat impersonal (tidak bersifat pribadi), terpisah-pisah, dan didasarkan pada asas manfaat.

3. Gemeinschaft menurut Ferdinand Tonnies = bentuk kehidupan bersama yang

anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal yang didasari oleh rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang sudah dikodratkan, yang bersifat organis dan nyata tanpa pamrih, seperti organ tubuh manusia

Gemeincshaft by blood

ikatan kelompok sosial yang didasarkan pada faktor ikatan darah atau keturunan, contoh ikatan keluarga, kekerabatan

Geminschaft of place

hubungan kedekatan tempat tinggal, sehingga dari hubungan kedekatan tersebut terdapat pola-pola kerja sama yang kuat seperti gotong royong, tolong menolong dan sebagainya

Gemeinschatf of mind

kelompok sosial mendasarkan pada faktor kesamaan tertentu seperti kesamaan pikiran, kesamaan nasib, kesamaan jiwa, kesamaan perjuangan, kesamaan idiologi dan sebagainya

Gesellschaft = merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang

pendek (sementara), bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran saja dan strukturnya bersifat mekanis sebagaimana diumpamakan sebuah mesin.

4. Membership Group (Robert K. Merton. Merton) = sebagai kelompok dimana setiap

orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut

Reference group = kelompok sosial yang menjadi ukuran kekelompokkan bagi

seseorang yang ukurannya adalah perilaku suatu kelompok yang membentuk pribadi dari orang yang merasa sebagai anggota suatu kelompok.

Kelompok Sosial yang tidak teratur

1.

Kerumunan (Crowd) = kumpulan individu-individu yang secara kebetulan berhimpun dalam suatu tempat dalam waktu yang bersamaan. (massa kampanye, penonton layar tancap, demonstran dan sebagainya).

Bentuk-bentuk kerumunan

A.

Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial;

1. Khalayak atau pendengar yang formal (formal audience) =

kerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan, (jemaat

sholat Juma’at mendengarkan khotbah).

2. Kelompok ekspressif yang telah direncanakan (planned expressive group), =

merupakan kerumunan yang pusat perhatiannya tidak begitu penting, akan tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam kegiatan kerumunan tersebut dan kepuasan yang dihasilkannya

(8)

B.

Kerumunan yang bersifat sementara (Casual Crowd).

1. kumpulan yang kurang menyenangkan (inconvenient aggregation), = orang-orang yang antre karcis, orang-orang-orang-orang yang sedang menunggu datangnya kereta api, bus, dan sebagainya

2. kelompok orang yang sedang dalam keadaan panik (Panic Crowd) = orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari mara bahaya 3. kerumunan penonton (Spectator Crowd) = kelompok yang terjadi karena

orang-orang ingin melihat suatu kejadian tertentu

C.

Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum (Lawless Crowd) 4. kerumunan yang bertindak emosional (Acting mobs). Kerumunan ini biasanya

menggunakan kekuatan fisik dan berlawanan atau melanggar norma-norma hukum yang berlaku di dalam masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu (kerusuhan di kota besar)

5. kerumunan yang bersifat immoral (Immoral Crowd), hampir sama dengan kelompok yang bertentangan dengan moral (kelompok orang yang sedang mabok, berjudi)

2.

Publik, yaitu kelompok yang bukan merupakan kesatuan, akan tetapi terdapat interaksi antar anggota melalui alat komunikasi seperti radio, TV, desas-desus, jaringan internet, pembaca koran, majalah dan sebagainya.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi motivasi bagi perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami krisis umumnya, secara khusus PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

Alhamdulillahi robbil alamin, segala puji bagi Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang yang telah memberikan kenikmatan yang tiada terkira sehingga penulis

d 280°C. Produk yang menggunakan parameter 290°C memiliki kualitas yang buruk. Penggunaan parameter ini akan menyebabkan produk yang dihasilkan mengalami gagal

Apakah dengan kehadiran Grebeg Sudiro dapat menciptakan rasa aman dalam interaksi sosial antar satu sama lain di kampung ini. Atau di

Untuk mempermudah penulis dalam menganalisis hasil penelitian, maka penelitian ini difokuskan pada keterampilan manajerial Ri’a>yat al T}a>liba>t dalam

sudah mendengar tetapi belum paham aplikasinya, tidak sedikit pula yang masih gagap saat diminta penjelasan mengenai konsep PAKEM (Akhmad Sudrajat dalam Majalah Derap

Program Peningkatan Kualitas Desain Produk Alas Kaki, sebagai kegiatan tahunan, lomba desain BPIPI 2015 akan mengambil tema ‘transportation’ sudah menjadi agenda

Mekanisme migrasi elektron pada permukaan semikonduktor yang termodifikasi logam melalui tahap eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi dan setelah