• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dwi Hendra Bahtiar 1, Agus Sugiono², Aminatus Zakhra³ Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dwi Hendra Bahtiar 1, Agus Sugiono², Aminatus Zakhra³ Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura ABSTRACT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

47 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)

ISSN : 2656-2952

PENGARUH PROFIT MARGIN, PENERAPAN METODE ARUS BIAYA

PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP

MARKET VALUE PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA(BEI)

Dwi Hendra Bahtiar1, Agus Sugiono², Aminatus Zakhra³

dwihendra23@gmail.com

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of profit margins, inventory cost flow methods, and inventory turnover on market value in trading companies listed on the Indonesia Stock Exchange. This type of research used in this study is quantitative. The results showed that there was a significant influence between profit margins, inventory cost flow methods and inventory turnover simultaneously on market value. There is a significant positive effect between profit margin on market value. This means that if the profit margin goes up, the market value will go up, and vice versa, if the profit margin goes down, the market value will go down. There is no significant effect between the inventory cost flow method on market value. This means that the choice of inventory cost flow method does not affect the high or low market value. There is no negative significant effect between inventory turnover on market value. This means that if inventory turnover increases, market value will decrease, and vice versa, if inventory turnover decreases, market value will rise.

Keywords: Profit margin, inventory cost flow method, inventory turnover, market value ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profit margin, metode arus biaya persediaan, dan perputaran persediaan terhadap market value pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara profit

margin, metode arus biaya persediaan dan perputaran persediaan secara simultan terhadap market value. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara profit margin terhadap market value. Hal

ini bermakna bahwa jika profit margin naik maka market value akan naik, dan sebaliknya, jika

profit margin turun maka market value akan turun.Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

metode arus biaya persediaan terhadap market value. Hal ini bermakna bahwa pemilihan metode arus biaya persediaan tidak mempengaruhi tinggi rendahnya market value. Tidak terdapat pengaruh yang tidak signifikan negatif antara perputaran persediaan terhadap market value. Hal ini bermakna bahwa jika perputaran persediaan naik maka market value akan turun, dan sebaliknya, jika perputaran persediaan turun maka market value akan naik.

Kata Kunci : Profit margin, metode arus biaya persediaan, perputaran persediaan, market value

PENDAHULUAN

Salah satu sumber informasi yang penting dan dapat memberikan gambaran kondisi perusahaan pada periode waktu tertentu yang dapat dicapai perusahaan adalah laporan keuangan. Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus dapat dipahami dan mudah

dimengerti, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai laporan keuangan dalam proses pengambilan keputusan serta harus dilakukan secara konsisten agar dapat diperbandingkan. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas pada investor dalam menentukan posisi

(2)

48 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)

ISSN : 2656-2952

tawarnya tentang nilai saham perusahaan. Perusahaan yang memiliki nilai pasar (market value) yang tinggi, akan menarik minat investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Market Value perusahaan dipengaruhi oleh profit margin dan metode arus biaya persediaan.

Persediaan yang diadakan dalam suatu perusahaan, haruslah ada perputaran untuk menanggulangi persediaan-persediaan yang tidak terpakai. Menurut Suharli (2006:303), Perputaran persediaan (Inventory Turnover) menentukan berapa kali persediaan (Inventory) terjual atau digantikan dengan persediaan yang baru selama satu tahun, dan memberikan beberapa pengukuran mengenai likuiditas dan kemampuan suatu perusahaan untuk mengkonversi barang persediaannya menjadi uang secara tepat.

Menurut Kieso (2002:444), Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual. Pengertian persediaan secara umum adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsi dalam siklus opersi normal perusahaan. Aktiva lain yang dimiliki perusahaan, tetapi tidak untuk dijual atau dikonsumsi tidak termasuk dalam klasifikasi persediaan. Persediaan merupakan aktiva perusahaan yang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan. Di dalam perusahaan dagang, barang-barang yang di beli oleh perusahaan dengan tujuan untuk dijual kembali dengan tanpa mengubah bentuk dan kualitas barang, atau dapat dikatakan tidak ada proses produksi sejak barang dibeli sampai dijual kembali oleh perusahaan.

Persediaan memiliki andil yang besar dalam menjaga stabilitas operasional perusahaan. Begitu

pentingnya peran persediaan, maka diperlukan suatu pemilihan metode akuntansi persediaan yang tepat bagi suatu perusahaan. Tidak semua perusahaan memiliki kebijakan yang sama dalam memilih metode akuntansi persediaan karena metode akuntansi persediaan yang digunakan juga harus memperhatikan jenis kegiatan operasional perusahaan. Adanya perbedaan tersebut maka akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap keputusan investasi. Dengan demikian, perbedaan metode arus biaya persediaan yang diterapkan. Annisa, 1993 (dalam Sari, 2007) mengemukakan kandungan informasi dalam laporan keuangan perusahaan dipengaruhi oleh metode arus biaya persediaan yang diterapkan perusahaan. Selain metode arus biaya persediaan, profit margin mempengaruhi market value suatu perusahaan.

Profit margin mengindikasikan kemampuan suatu badan usaha untuk menghasilkan laba pada tingkat penjualan tingkat tertentu dan juga untuk menilai kemampuan manajemen perusahaan untuk mengontrol berbagai pengeluaran yang langsung digunakan dalam menghasilkan penjualan yaitu pengeluaran untuk pembelian bahan baku, profit margin yang tinggi sangat diinginkan, karena mengindikasikan pendapatan yang dihasilkan melebihi harga pokok penjualan. Informasi laba juga bermanfaat dalam menetapkan harga suatu perusahaan.

Market Value adalah nilai yang mencerminkan kondisi perusahaan dilihat dari kondisi ekuitas perusahaan di pasar yang tercermin dalam harga saham biasa dan jumlah lembar saham yang dikeluarkan perusahaan. Market value dari suatu perusahaan menyajikan suatu nilai yang melekat pada perusahaan tersebut berdasarkan pasar yang tercermin pada harga saham perusahaan yang ditawarkan diperusahaan. Market value perusahaan dalam kaitannya dengan laporan

(3)

49 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)

ISSN : 2656-2952

keuangan diuraikan oleh teori pasar efisien. Dalam pasar yang efisien, harga-harga mencerminkan spenuhnya informasi yang tersedia. Menurut Jogiyanto (2000:89) adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa. Harga pasar merupakan harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawaran para penjual dan pembeli saham sehingga nilai pasar menunjukan fluktuasi dari harga saham.

TINJAUAN PUSTAKA

Kajian yang mempunyai relasi atau keterkaitan dengan kajian ini antara lain: 1. Sari, (2007). Meneliti tentang “Analisis Pengaruh Profit Margin Metode Arus Biaya Persediaan Terhadap Market Value (Studi Kasus pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEJ tahun 2004-2005)” Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan perhitungan menggunakan program SPSS versi 12.0 dengan uji regresi sederhana (metode enter) menunjukkan bahwa pada derajat signifikan (a) = 0,05 diperoleh nilai F hitung sebesar 4,459 dengan tingkat probabilitas signifikansi 0,039 (0,039<sig0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hasil pada penelitian setelah perubah yang tidak nyata dibuang adalah signifikan, karena probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka profit margin berpengaruh secara signifikan. Pengaruh profit margin mempunyai arah yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa profit margin mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap market value perusahaan. Dimana jika profit margin naik maka market value akan naik, dan sebaiknya jika profit margin turun maka market value akan turun.

2. Sumiyati, (2012). Meneliti tentang “Pengaruh Penerapan Metode Arus

Biaya Persediaan, Nilai Persediaan, dan Profit Margin terhadap Market Value pada Perusahaan Dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012” dari hasil penelitian tersebut, hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Efendy (2010) yang menyatakan bahwa metode arus biaya persediaan berpengaruh signifikan terhadap Market Value. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan metode arus biaya persediaan yang tepat dalam perusahaan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi market value (nilai pasar) karena pemilihan metode arus biaya persediaan sangat penting dalam prosespengendalian persediaan. Dan juga penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan Sudaryono & Hilda (2007) dan Nurhayati (2013) yang menyatakan bahwa nilai persediaan berpengaruh signifikan terhadap market value. Hasil ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh signifikan mengindikasikan nilai persediaan mempengaruhi keputusan investor untuk melakukan investasi, sehingga mempengaruhi permintaan akan saham perusahaan. Dan yang terakhir penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan Sudaryono & Hilda (2007) dan Nurhayati (2013) yang menyatakan bahwa profit margin tidak berpengaruh signifikan terhadap market value. Market value (nilai pasar) paling mewakili dalam menilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan profit margin pada perusahaan dapat memberikan sinyal positif bagi investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi namun belum memastikan investor tersebut akan menanamkan modalnya di suatu perusahaan.

3. Arif dan Ramadhanti, (2006). Meneliti tentang “Analisis Pengaruh Penerapan Metode Arus Biaya

(4)

50 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)

ISSN : 2656-2952

Persediaan, Nilai Persediaan, Perputaran Persediaan dan Gross Profit Margin Terhadap Market Value Perusahaan Manufaktur Tahun 2003-2006” Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan statistik terhadap variabel Arus Biaya Persediaan menujukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Metode Arus Biaya Persediaan terhadap market value perusahaan. Hal ini didukung dengan hasil uji beda dua sampel yang menunjukkan rata-rata Market Value antara perusahaan yang menggunakan metode arus biaya persediaan rata-rata dengan perusahaan yang menggunakan metode arus biaya persediaan FIFO adalah tidak berbeda secara signifikan. Variabel Nilai Persediaan terdapat pengaruh yang signifikan antara Nilai Persediaan terhadap Market Value perusahaan. Hal ini didukung dengan hasil uji beda dua sampel yang menunjukkan rata-rata Market Value antara perusahaan yang menggunakan metode arus biaya persediaan rata-rata dengan perusahaan yang menggunakan metode arus biaya persediaan FIFO adalah berbeda secara signifikan. Variabel Perputaran Persediaan menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Perputaran Persediaan terhadap Market Value perusahaan. Hal ini didukung dengan hasil uji beda dua sampel yang menunjukkan rata-rata Market Value antara perusahaan yang menggunakan metode arus biaya persediaan rata-rata dengan perusahaan yang menggunakan metode arus biaya persediaan FIFO adalah tidak berbeda secara signifikan. Variabel Gross Profit Margin menujukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Gross Profit Margin terhadap Market Value perusahaan. Hal ini didukung dengan hasil uji beda dua sampel

yang menunjukkan rata-rata Market Value antara perusahaan yang menggunakan metode arus biaya persediaan rata-rata dengan perusahaan yang menggunakan metode arus biaya persediaan FIFO adalah Kerangka Pemikiran

Penelitian ini dilakukan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara profit margin, penerapan metode arus biaya persediaan dan perputaran persediaan terhadap market value perusahaan. Kerangka pemikiran pengaruh profit margin, penerapan metode arus biaya persediaan dan perputaran persediaan terhadap market value perusahaan dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Sugiyono (2014:7) mendefinisikan data kuantitatif sebagai data yang berbentuk angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Data yang digunakan dalam penelitian ini memakai data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari penelitian orang lain atau sumber yang telah dipublikasikan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2017. Data penelitian diperoleh dari Bank Indonesia

Profit Margin (X1) Metode Arus Biaya Persediaan (X2) Market Value (Y) Perputaran Persediaan (X3)

(5)

51 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)

ISSN : 2656-2952

yang dapat diakses melalui www.idx.co.id maupun website resmi perbankan terkait.

Lokasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017.

Waktu penelitian ini berlangsung mulai bulan April 2018 sampai selesai.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2014:80). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang yang termasuk dalam subsektor retail traide yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2017 yang berjumlah 25 perusahaan.

Sugiyono (2014:81), mendefinisikan bahwa Sampel merupakan bagian, jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu metode penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014:81) dengan menggunakan karakteristik sebagai berikut :

1. Perusahaan Dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan keuangan untuk tahun 2015-2017.

2. Perusahaan yang hanya menggunakan metode (metode FIFO dan metode Rata-Rata). Kriteria ini dipilih karena tujuan dalam penelitian adalah untuk memperbandingkan antara metode persediaan FIFO dan Rata-Rata. 3. Perusahaan tidak melakukan

perubahan metode selama tahun pengamatan.

4. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama tahun pengamatan.

Tabel 3. 1

Prosedur pemilihan sampel

Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah

Perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2017

- Perusahaan Retail Jumlah populasi

Dikeluarkan dari sampel karena :

- Perusahaan yang laporan keuangannya tidak lengkap selama periode pengamatan

25

(8) Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria 17 Perusahaan yang menggunakan metode FIFO

Perusahaan yang menggunakan metode Rata-Rata

3 14

Jumlah keseluruhan sampel 17

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memilki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan dengan analisis grafik dan uji statistik. Apabila signifikansi 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal (Ghozali, 2016:154). dapat dihitung dengan menggunakan program IMB SPSS versi 23.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan dari pengamatan yang lain. Untuk melakukan pengujian terhadap asumsi ini dilakukan dengan menggunakan sacatteerplots dengan dasar analisi.

Dasar pengambilan keputusannya, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskidasitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu y,

(6)

52 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)

ISSN : 2656-2952

maka tidak terjadi heteroskidasitas (Ghozali, 2016:134).

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen), model regresi yang baik setidaknya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤0.10 atau sama dengan VIF <10. (Ghozali, 2016:103).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.

Hasil Pengumpulan Data

Berdasarkan pengumpulan data dan jumlah perusahaan perbankan yang terdaftar dibursa efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017 adalah sebanyak 17 perusahaan perbankan, dari data 8 tahun periode maka jumlahnya adalah 32 perusahaan perbankan, sedangkan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 42 perusahaan perbankan pada tahun 2016.

Tabel 4. 1

Perusahaan Dagang Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

No Kode Nama Perusahaan 1 ACES

PT ACE Hardware Indonesia Tbk.

2 AMRT PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk. 3 CSAP PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk. 4 DAYA PT. Duta Intidaya Tbk.

5 ECII

PT. Electronic City Indonesia Tbk.

6 ERAA PT. Erajaya Swasembada Tbk. 7 HERO PT. Hero Supermarket Tbk 8 KOIN PT. Kokoh Inti Arebama Tbk. 9 LPPF

PT. Matahari Department Store Tbk

10 MAPI PT. Mitra Adi Perkasa Tbk. 11 MIDI PT. Midi Utama Indonesia Tbk. 12 MKNT

PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk

13 MPPA PT. Suba Indah Tbk 14 RALS

PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk

15 RANC PT. Supra Boga Lestari Tbk. 16 RIMO

PT. Rimo Internasional Lestari Tbk.

17 SONA PT. H M Sampoerna Tbk Sumber: www.idx.co.id.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah profit margin, metode arus biaya persediaan dan perputaran persediaan. Sedankan variabel dependennya adalah market value. Dan jumlah perusahaan dagang yang di ambil sebagai sampel penelitian ini berjumlah 17 perusahaan dagang yang terdaftar di bursa efek Indonesia di karenakan dalam penentuan sampel penelitian ini menggunakan purposive sampling dimana Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan berturut-turut untuk periode 2015-2017 terdiri dari 17 perusahaan dagang.

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis masing-masing variabel penelitian yang meliputi: variabel independen yaitu profit margin, metode arus biaya

(7)

53 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)

ISSN : 2656-2952

persediaan dan perputaran persediaan. Sedangkan variabel dependen yaitu Market Value..

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan perhitungan menggunakan program SPSS versi 17.0 dengan uji regresi berganda (metode enter) diperoleh hasil uji-F dan uji-t. Uji F menunjukkan bahwa pada derajat signifikansi (α) =0,05 diperoleh nilai F hitung sebesar 12,922 dengan tingkat probabilitas signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa regresi pada penelitian ini signifikan, karena probabilitas signifikansinya lebih kecil dari 0,05, maka profit margin, metode arus biaya persediaan dan perputaran persediaan berpengaruh signifikan. Hal ini bermakna bahwa tinggi rendahnya profit margin, penerapan metode arus biaya persediaan dan perputaran persediaan secara simultan mempengaruhi tinggi rendahnya market value. Namun secara parsial, hanya Profit Margin yang mempengaruhi Market Value. Hal ini dapat diketahui dari nilai sig variabel Profit Margin yang bernilai lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Sedangkan variabel metode arus biaya persediaan dan perputaran persediaan berpengaruh tidak signifikan terhadap Market Value. Hal ini dapat diketahui dari nilai sig kedua variabel yang memiliki nilai lebih besar dari 0,05. Pemilihan metode arus biaya persediaan bukan merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi market value perusahaan dan pada periode harga relatif konstan atau dengan kata lain karena periode waktu yang digunakan dalam penelitian ini tidak terjadi inflasi (dalam kondisi ceteris paribus), perusahaan yang menerapkan metode arus biaya persediaan rata-rata dan metode arus biaya FIFO adalah sama.

Hal ini sesuai dengan gagasan dalam financial signaling bahwa, laba akuntasi perusahaan yang dilaporkan mungkin bukanlah cerminan yang tepat bagi laba ekonomiknya (Van Horne,

1994:55). Hal ini sesuai pula dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Puspitaningtyas (2005), yang menyatakan bahwa adanya perbedaan dalam menerapkan suatu metode, senantiasa menimbulkan dugaan bahwa akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap keputusan investasi, karena berdasarkan informasi yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut akan menentukan posisi tawarnya tentang nilai saham perusahaan. Dalam penelitian ini menyatakan pula bahwa profit margin, perbedaan metode arus biaya persediaan yang diterapkan dan perputaran persediaan perusahaan dalam laporan keuangan akan mengakibatkan perbedaan dalam menjelaskan market value perusahaannya. Hasil penelitian dari Puspitaningtyas (2005) menunjukkan bahwa metode arus biaya persediaan dan nilai persediaan berpengaruh secara tidak signifikan terhadap market value.

Sedangkan kemampuan persamaan regresi linier berganda dalam menjelaskan tingkat penjelasan model terhadap variabel dependen, mengacu pada besarnya koefisien determinasi (R square) sebesar 0,452 atau 45,2%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh profit margin, metode arus biaya persediaan dan perputaran persediaan secara simultan terhadap variabel market value adalah sebesar 45,2%. Sedangkan sisanya, yaitu sebesar 54,8% merupakan pengaruh variabel selain variabel bebas diatas, yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi market value ini antara lain (Gup, 1992:99-105).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara profit margin, metode arus biaya persediaan dan perputaran

(8)

54 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)

ISSN : 2656-2952

persediaan secara simultan terhadap market value. Hal ini didasarkan pada nilai F hitung sebesar 12,922 yang lebih besar dari F tabel 2,7581 dan nilai signifikansi 0,000, dan nilai nilai signifikansi = 0,000 < alpa 0,05.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan positif antara profit margin terhadap market value. Hal ini bermakna bahwa jika profit margin naik maka market value akan naik, dan sebaliknya, jika profit margin turun maka market value akan turun. Hal ini didasarkan pada nilai t hitung sebesar 5,667 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan demikian t hitung sebesar 2,561 > t tabel 1,67528 dengan nilai signifikansi = 0,000 < alpa 0,05. 3. Tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara metode arus biaya persediaan terhadap market value. Hal ini bermakna bahwa pemilihan metode arus biaya persediaan tidak mempengaruhi tinggi rendahnya market value. Hal ini didasarkan pada nilai t hitung sebesar 1,750 > t tabel 1,67528 dengan nilai signifikansi = 0,087 > alpa 0,05.

4. Tidak terdapat pengaruh yang tidak

signifikan negatif antara perputaran persediaan terhadap market value. Hal ini bermakna bahwa jika perputaran persediaan naik maka market value akan turun, dan sebaliknya, jika perputaran persediaan turun maka market value akan naik. Hal ini didasarkan pada nilai t hitung sebesar -1,253 < t tabel 1,67528 dengan nilai signifikansi = 0,216 > alpa 0,05.

Dari kesimpulan di atas, maka saran yang dapat penulis ajukan adalah sebagai berikut :

1. Bagi para investor sebaiknya melihat kembali teori Irelevansi yang dikemukakan oleh Modigliani dan Miller, yaitu nilai perusahaan hanya ditentukan oleh daya laba (earning

power) dari aktiva perusahaan itu sendiri, atau kebijakan investasimya. 2. Investor sebaiknya melakukan

keputusan investasi dengan mempertimbangkan financial signaling, dimana laba akuntansi perusahaan yang dilaporkan mungkin bukanlah cerminan yang tepat dari laba ekonomiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro. Gup Carl S. Warren dkk. (1992).

Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Harrison Jr, Walter T. (2011). Akuntansi Keuangan. Jakarta: Erlangga

Hendriksen. (1992). Intermediate Accounting, Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Jogiyanto, H. (2000). Teori Portofolio

dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE

Kam, Vernon. (1990). Accounting Theory. Journal of Accounting Research

Kasmir. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kieso, Donald E dan Weygandt, Jerry J. (1992). Intermediete Accounting. John Wileyand Sons, inc New York Seven Edition

Lee and Hsieh. (2003). Choice of Inventory Accounting Methods. Journal of Accounting Research.

Morse, D dan C Richardson. 2003.The FIFO/LIFO Decision. Journal of Accounting Research Spring.

Mujairimi. (2015). Pengantar Akuntansi 2. Pamekasan: FE

(9)

55 | Seminar Nasional Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi (SINEMA)

ISSN : 2656-2952

Universitas Islam Madura Pamekasan.

Muyassaroh. (2000). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga. Natawiria, Asepsuryana, Riduan.

(2013). Statistika bisnis. Bandung: ALFABETA. Sugiono. (2014). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R D. Bandung: CV ALFABETA

Gambar

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual  METODE PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Compound analysis of Tithonia diversifolia leaves using Thin-layer Chromatography (TLC) and Gravity Column Chromatography (GCC), UV-Vis

[r]

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab stres kerja pada guru kelas autis di Unit Pelaksana Teknis Sekolah Luar Biasa E Negeri Pembina

saat ini ( existing ) pada waktu survey selama tahun 2009 dan dengan prediksi jumlah. petikemas yang akan keluar masuk Terminal Petikemas Surabaya sampai

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2011 tentang Jalur Penangkapan Ikan dan Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan

3) Kepala Dinas berdasarkan Laporan Hasil Penelitian menerbitkan Surat Keputusan berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak atau menambah pajak terutang;.. 4) Surat