3.1 Gambaran Umum Peusahaan
PT Grahacitra Adhitama atau selanjutnya akan disebut sebagai PT GRACIA berdiri pada tanggal 18 Januari 1993 yang merupakan sebuah perusahaan kontraktor yang memiliki segmentasi pasar kelas menengah, bergerak dalam bidang arsitektur kontraktor dengan industrinya adalah interior design builder. Konsep kerjanya adalah interior, furniture, dan concept design.
PT GRACIA berkantor pusat di Jl. Srengseng Raya no. 89 Jakarta 11630 yang dimana selain kantor juga merupakan workshop. PT GRACIA mempunyai kantor cabang di Bali yang beralamatkan di Jl. Intan V/ 5 Gatot Subroto Timur Denpasar-Bali. Selain itu PT GRACIA juga menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan serupa di Jakarta maupun di beberapa negara, yaitu:
1. Prodesign (Jakarta): dengan Handri Prananta sebagai Design Director dan Agus Rahmat sebagai Designer.
2. JS Chang and Associates (Australia): John S. Chang and partners sebagai Consultant Design.
3.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.2.1 Visi
Visi yang dimiliki PT GRACIA mencakup dua arah, yaitu: 1. Keluar
• Memberi sumbangan ke masyarakat melalui karya dalam bidang interior design yang bermutu dan bercitra, yaitu melalui karya yang memperhatikan kenyamanan, keindahan, dan kekuatan, serta berkarakter, bercita rasa (orientasi ke human) dan diakui oleh dunia internasional.
• Membagikan pengertian, pembelajaran dan pengetahuan kepada mitra kerja dan customer atau client.
2. Kedalam
• Mensejahterakan STAKEHOLDER (shareholders, karyawan, mitra kerja, masyarakat sekeliling dan pemerintah)
• Memberikan tempat kepada seluruh karyawannya untuk berkarya, mewujudkan diri, aktualisasi diri, menyalurkan kreatifitas, namun harus dapat memberikan kontribusi nyata. “Give Profit” untuk perusahaan.
3.2.2 Misi
Sedangkan misi dari PT GRACIA adalah:
1. Membuat team yang tangguh dan memiliki pengetahuan material yang lengkap.
2. Keunggulan workshop dengan Finishing Plus (PU, Melamic, Duco) • Finishing: PU, Melamic, Duco
• Standarisasi: selalu didokumentasikan untuk dijadikan acuan dan masukan untuk customer.
• Sarana dan prasarana yang menunjang: workshop dan mesin, serta peralatan menunjang yang lengkap, sample bahan yang lengkap.
3. Memiliki Associate Design yang berkualitas.
4. Memperhatikan lingkungan dan keselamatan kerja (environment, insurance and safety)
3.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan adalah suatu bentuk hubungan formal yang terencana antar kelompok fungsi sejenis dan antar kelompok fungsi sejenis dan antara faktor fisik dan personalia yang dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut. Peranan struktur organisasi sangat penting dalam mencapai tujuan selain sebagai wadah kegiatan usaha, karenanya diperlukan suatu struktur yang jelas dan baku.
Menyadari terbatasnya kemampuan seseorang, struktur organisasi memberikan kejelasan mengenai pendelegasian tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta kepada siapa dia mempertanggung jawabkan tugasnya agar dapat bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan bersama.
Bentuk struktur organisasi pada PT GRACIA adalah organisasi garis dimana kekuasaan dan tanggung jawab terletak pada puncak pimpinan, yaitu direktur. Dalam pelaksaannya, direktur dibantu controller agar adanya jembatan antara atasan dan bawahannya. Disamping itu pada PT GRACIA direktur juga berfungsi sebagai marketing.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi pada PT GRACIA
Adapun tugas-tugas dari setiap divisi pada PT GRACIA adalah sebagai berikut:
1. Direktur pada PT GRACIA menentukan kebijakan yang utama pada perusahaan, sebagai pemimpin tertinggi perusahaan dan juga sekaligus pemilik perusahaan. Direktur juga menetapkan garis besar kebijakan dan strategi perusahaan.
2. Controller bertugas sebagai pengawas dan support di dalam manajemen PT GRACIA. Oleh sebab itu di dalam controller divisi HRD digabungkan menjadi satu.
3. Divisi finance bertugas mengurus keuangan, arus kas harian PT GRACIA. Di dalam divisi finance, terdapat tiga staff yang masing-masing bertugas sebagai bendahara (treasurer), pencatat laporan dua orang (baik dalam hal keuangan perusahaan untuk pembelian cash maupun kredit, dan absen dari karyawan baik staff maupun buruh harian). Dalam divisi ini sudah mencakup kegiatan finance maupun accounting.
4. Divisi proyek yang dipimpin oleh seorang manager proyek. Bertugas mengerjakan proyek-proyek yang ada. Di dalam divisi ini terdapat drafter, dan team-team yang memang dibagi-bagi dengan tujuan untuk memfokuskan setiap team dalam proyek yang dikerjakannya.
5. Divisi marketing bertugas untuk mencari tender (proyek baru) dengan menawarkan PT GRACIA lewat Company Profile yang dibuat dalam bentuk buku maupun digital.
6. Divisi R&D bertugas dalam hal sistem jaringan komputer perusahaan dan aspek teknik dari perusahaan, serta bertindak sebagai Support Center bagi Owner yang membutuhkan bantuan teknis.
3.4 Sistem yang Sedang Berjalan
Sistem informasi yang berjalan di PT GRACIA masih dapat dikatakan sederhana, namun sudah terkomputerisasi. Sistem yang sudah dipakai adalah Sistem informasi akuntansi, yang dipakai adalah Accurate Accounting System dari CPSsoft yang dipakai didalam kegiatan internal perusahaan maupun eksternal digunakan untuk mengatur stok barang (material-material yang digunakan) dan kegiatan arus kas.
Sedangkan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh PT GRACIA masih dikatakan manual, yaitu dengan mengikuti bursa tender, dan atau mengirimkan Company Profile (CP) dalam bentuk buku maupun dalam bentuk digital yang dikemas dalam bentuk CD.
Sistem pemasaran yang dilakukan oleh PT GRACIA adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan proyek. Dimana proyek didapat ataupun yang sedang dibuka sedang dibuka oleh mitra usaha atau rekanan maupun perusahaan yang sedang mencari kontraktor.
2. Kemudian PT GRACIA melakukan proses pendaftaran tender, jika disetujui maka dilakukan presentasi dan yang pertama-tama akan dibuat perhitungan kasar dalam mengambil ancang-ancang awal untuk memperkirakan material yang dipakai dan perkiraan biaya yang akan dikeluarkan jika nantinya terpilih di dalam dunia Arsitektur lebih dikenal dengan istilah BQ (Bill of Quantity).
3. Presentasi yang dilakukan adalah berupa penawaran tender yang ditawarkan, dan pengenalan tentang perusahaan serta kegiatan proyek yang telah dilakukan sebagai acuan. Penawaran tender dilakukan dengan menawarkan harga terendah atau harga yang paling mendekati dengan patokan dari si pembuka tender.
4. Jika proyek disetujui atau dimenangkan maka tahap selanjutnya adalah melaksanakan proyek yang telah di presentasikan sebelumnya.
Dibawah ini merupakan gambar Rich Picture untuk menjelaskan proses dari awal sampai didapatkannya tender, yang nantinya menjadi proyek.
3.5 Analisis Proses Bisnis
Dalam pendekatan Porter akan dinilai potensi keunggulan kompetitif perusahaan dalam industri yang telah digelutinya. Adapun lima kekuatan persaingan dalam industri akan dilihat dalam analisis Porter ini adalah ancaman masuknya pendatang baru, ancaman produk atau jasa subtitusi, kekuatan tawar-menawar dari pemasok, kekuatan tawar-tawar-menawar dari pembeli dan persaingan dari perusahaan sejenis dalam industri tersebut.
Dapat dilihat bahwa kekuatan persaingan dalam suatu industri tidak terbatas dari pesaing yang dapat dilihat saja, melainkan kekuatan lain seperi kekuatan tawar-menawar pembeli dan pemasok juga produk pengganti, harus dipandang sebagai pesaing yang dapat mengancam keberadaan perusahaan dalam
industri ini.
Gambar 3.3 Five Forces Porter
• Persaingan dari perusahaan sejenis (Intra Industry Rivalry)
Untuk persaingan terhadap perusahaan yang sejenis dengan PT GRACIA saat ini dapat dikatakan cukup ketat. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam segmen yang sama atau pesaing secara langsung dari GGS (Gema Graha Sarana) dan Pedima. Di mana pesaing tersebut sudah memiliki reputasi cukup baik dikalangan pengguna jasa dalam industri ini. Selain itu Perusahaan kompetitor tersebut juga telah menggunakan Internet
marketing sebagai salah satu cara untuk mempromosikan perusahaan, proyek-proyek maupun produk yang dihasilkan. Selain itu pesaing langsung lainnya adalah individu yang tanpa memakai jasa kontraktor langsung. Untuk pesaing secara tidak langsung adalah perusahaan sejenis yang dapat dikategorikan dibawah kelas PT GRACIA dan toko bangunan yang selain menyediakan bahan-bahan material tetapi juga terkadang tidak tertutup kemungkinan menyediakan jasa konsultasi dan pembangunan, pesaing ini dikategorikan sebagai pesaing tidak langsung karena segmen pelanggan yang dituju berbeda dengan PT GRACIA.
• Ancaman masuknya pendatang baru (Potential New Entrants)
Ancaman akan adanya pendatang baru di dunia industri arsitektur dapat dikatakan tidak terlalu mengancam. Dikatakan demikian, karena tingkat pertumbuhannya sangat lambat, dan juga dapat diperkirakan munculnya perusahaan sejenis kira-kira lebih dari lima tahun. Tetapi ancaman selalu akan ada, sebagai contoh perusahaan sejenis yang dikatakan masih baru (karena baru eksis sekitar tiga tahunan), yaitu Gita Laras, namun sudah sanggup menyaingi PT GRACIA, dan sempat kewalahan. Hal ini juga dapat saja disebabkan mereka membawa inovasi dan ide-ide segar dan baru, sehingga para rekanan maupun perusahaan yang membuka proyek tertarik.
Produk pengganti untuk jasa maupun produk yang ditawarkan oleh PT GRACIA dapat dikatakan tidak ada, kalaupun ada, ancaman yang diberikan oleh produk pengganti tersebut tidak terlalu berbahaya. Hal ini dikarenakan sangat bergantung kepada konsumen. Dikatakan demikian karena umumnya adalah perusahaan maupun individu yang membuka tender, sehingga produk pengganti maupun jasa pengganti dapat dikatakan tidak ada.
• Kekuatan tawar menawar pembeli (Buyer’s Bargaining Power)
Daya tawar pembeli dalam industri ini kuat, hal ini dikarenakan karakter pembeli pada umumnya mereka adalah perusahaan maupun individu pembuka tender. Mereka mencari perusahaan kontraktor secara langsung, dan umumnya tiap perusahaan kontraktor tersebut adalah perusahaan yang cukup berpengalaman dalam bidangnya dan dapat menawarkan harga yang terendah atau yang mendekati target dari perusahaan maupun individu pembuka tender.
• Kekuatan tawar menawar pemasok (Supplier’s Bargaining Power)
Kekuatan tawar menawar yang dimiliki oleh pemasok adalah cukup lemah, hal ini dikarenakan selain jumlahnya banyak, juga memiliki banyak ragam jenis produk yang ditawarkan serta harga yang bersaing.
3.6 Evaluasi Faktor Internal Perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara dan diskusi dengan bapak Ir. Robert Sudjono selaku direktur PT GRACIA serta pengamatan yang dilakukan penulis tentang kondisi lingkungan perusahaan, maka diperoleh informasi mengenai gambaran umum faktor-faktor yang menjadi kelemahan dan kekuatan perusahaan.
3.6.1 Faktor kekuatan (Strength)
1. SDM yang profesional yang khususnya di dalam bidang design dan pelaksana.
2. Memiliki rekanan yang ternama dan cukup loyal.
3. Memiliki pemasok atau supplier yang mempunyai material yang sesuai dengan standar, serta harga yg cukup murah.
4. Berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam bidangnya.
5. Proyek dan produk yang dihasilkan mempunyai nilai yang baik dan mempunyai ciri khas terhadap proyek maupun produk yang dihasilkan. 3.6.2 Faktor kelemahan (Weakness)
• Sangat bergantung pada tender maupun rekanan yang memberikan proyek atau yang membuka tender.
• Kurangnya tenaga pemasaran yang profesional.
• Jaringan pemasaran kurang luas masih mencakup sebagian kecil daerah pemasaran.
• Promosi masih kurang dilakukan.
3.7 Evaluasi Faktor Eksternal Perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik perusahaan dan juga hasil pengamatan yang dilakukan penulis yang dilakukan di dalam maupun di luar PT GRACIA. Selain itu juga dilakukan studi pustaka dari beberapa buku dan artikel tentang kondisi lingkungan usaha yang kemudian difokuskan pada industri interior design builder, maka dapat diperoleh informasi yang mengenai kondisi perekonomian, trend dari perancangan interior yang sedang diminati, perkembangan teknologi informasi dan persaingan yang terjadi di dalam industri ini. Faktor-faktor yang bersangkutan dapat dikategorikan menjadi faktor yang menjadi ancaman bagi perusahaan dan faktor-faktor yang mampu memberikan peluang bagi perusahaan. 3.7.1 Faktor Peluang (Opportunity)
• Banyaknya perusahaan yang membuka tender, atau memberikan proyek. • Adanya perusahaan dari luar yang masuk ke indonesia ataupun perusahaan
makin banyak berkembang di Indonesia.
• Adanya kemungkinan untuk dapat berkembang dan memiliki pasar sampai ke luar negeri (Go International).
• Teknologi informasi yang terus berkembang.
• Kepercayaan konsumen atas proyek-proyek yang telah dihasilkan. • Bertambahnya pengguna Internet.
3.7.2 Faktor Ancaman (Threat)
• SDM dari PT GRACIA dapat saja melakukan proyek sendiri tanpa menggunakan nama PT GRACIA.
• Banyaknya pesaing lama maupun yang baru semakin bermunculan, dan lebih melakukan promosi yang lebih gencar.
• SDM yang ada di PT GRACIA dapat saja ditarik atau pindah ke perusahaan pesaing ataupun mendirikan perusahaan sendiri yang sejenis.
• Pengguna jasa dapat bergerak sendiri tanpa harus memakai perusahaan manapun. Seperti memakai jasa arsitektur mandiri (perorangan), tenaga kerja (operasional) tanpa harus memakai jasa dari PT GRACIA atau perusahaan sejenis lainnya.
• Permainan harga. Dikatakan demikian karena di dalam dunia arsitektur, untuk memenangkan sebuah tender, maka diusahakan memakai harga terendah atau harga yang mendekati target si pemberi tender yang dilakukan di dalam kegiatan bursa tender yang dibuka oleh si pembuka tender.
3.8 Matrix IFE dan EFE
Setelah data yang dibutuhkan sudah terkumpul semua, maka tahap selanjutnya adalah meng-input data tesebut kedalam tabel penentuan bobot dengan perbandingan berpasangan baik untuk faktor internal maupun eksternal. Hasilnya adalah matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation).
3.8.1 Matrix IFAS
Strength Bobot Rating Bobot*Rating
SDM yang profesional yang khususnya di dalam bidang
design dan pelaksana. 0.0327 4 0.130886
Memiliki rekanan yang ternama dan cukup loyal. 0.0571 4 0.228328
Memiliki pemasok atau supplier yang mempunyai material yang sesuai dengan standar, serta harga yg
cukup murah. 0.0648 4 0.259260
Berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam bidangnya. 0.0271 3 0.081220
Proyek dan produk yang dihasilkan mempunyai nilai yang baik dan mempunyai ciri khas terhadap proyek
maupun produk yang dihasilkan. 0.1445 3 0.433491
Sub Total (Strength) 1.133185
Weakness Bobot Rating Bobot*Rating
Sangat bergantung pada tender maupun rekanan yang
memberikan proyek atau yang membuka tender. 0.0726 2 0.145163
Kurangnya tenaga pemasaran yang profesional. 0.1228 2 0.245632
Jaringan pemasaran kurang luas masih mencakup
sebagian kecil daerah pemasaran. 0.1359 2 0.271721
Brand image perusahaan belum terlalu dikenal secara
luas. 0.1454 2 0.290778
Promosi masih kurang dilakukan. 0.1972 1 0.197164
Sub Total (Weakness) 1.150458
Total IFAS 1.00 2.283643
3.8.2 Matrix EFAS
Opportunity Bobot Rating Bobot*Rating
Banyaknya perusahaan yang membuka tender, atau
memberikan proyek. 0.1420 4 0.567830
Adanya perusahaan dari luar yang masuk ke Indonesia ataupun
perusahaan makin banyak berkembang di Indonesia. 0.0933 4 0.373154
Adanya kemungkinan untuk dapat berkembang dan memiliki
pasar sampai ke luar negeri (Go International) 0.0435 4 0.173973
Teknologi informasi yang terus berkembang. 0.0400 3 0.120141
Kepercayaan konsumen atas proyek-proyek yang telah
dihasilkan. 0.1106 3 0.331774
Bertambahnya pengguna Internet. 0.0551 3 0.165174
Sub Total (Opportunity) 1.732046
Threat Bobot Rating Bobot*Rating
Permainan harga. 0.0946 2 0.189169
SDM dari PT GRACIA dapat saja melakukan proyek sendiri
tanpa menggunakan nama PT GRACIA. 0.0962 2 0.192329
Banyaknya pesaing lama maupun yang baru semakin
bermunculan, dan lebih melakukan promosi yang lebih gencar 0.0879 2 0.175864 SDM yang ada di PT GRACIA dapat saja ditarik atau pindah ke
perusahaan pesaing ataupun mendirikan perusahaan sendiri
yang sejenis. 0.1295 1 0.129477
Pengguna jasa dapat bergerak sendiri tanpa harus memakai perusahaan manapun. Seperti memakai jasa arsitektur mandiri (perorangan), tenaga kerja (operasional) tanpa harus memakai
jasa dari PT GRACIA atau perusahaan sejenis lainnya. 0.1074 1 0.107406
Sub Total (Threats) 0.794245
Total EFAS 2.361117
3.9 Matrix IE
Berdasarkan hasil evaluasi faktor internal dan eksternal pada sub bab sebelumnya, maka dapat diproyeksikan hasil yang bersangkutan ke dalam Matriks Internal Eksternal sebagai tahap pencocokan strategi perusahaan, di mana nilai EFE adalah 2.361117 dan IFE adalah 2.283643
Total Nilai IFE
Kuat 3.00-4.00 Sedang 2.00-2.99 Lemah 1.00-1.99 4.00 3.00 2.00 1.00 Tinggi 3.00-4.00 Tumbuh dan bina Strategi intensif: • Penetrasi pasar • Pengembangan pasar • Pengembangan produk Tumbuh dan bina Strategi intensif: • Penetrasi pasar • Pengembangan pasar • Pengembangan produk Pertahankan dan pelihara • Penetrasi pasar • Pengembangan produk 3.00 Sedang 2.00-2.99 Tumbuh dan bina Strategi intensif: • Penetrasi pasar • Pengembangan pasar • Pengembangan produk Panen atau divestasi 2.00 Pertahankan dan pelihara • Penetrasi pasar • Pengembangan produk
Total Nilai EFE
Rendah 1.00-1.99 Pertahankan dan pelihara • Penetrasi pasar • Pengembangan produk Panen atau divestasi Panen atau divestasi 1.00
Daerah yang berwana gelap merupakan tindakan strategis yang perlu dilakukan oleh PT GRACIA, yaitu menumbuhkan dan membina jenis usaha yang telah dilakukan dengan melaksanakan strategi intensif seperti melakukan:
- Penetrasi pasar
Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan mempromosikan jasa maupun produk-produk yang telah ada secara gencar sehingga mampu meningkatkan penjualan dan pangsa pasar.
- Pengembangan produk
Strategi pengembangan produk dirasa perlu untuk diterapkan oleh PT GRACIA. Karena fokus utama dari bisnis yang dijalankan PT GRACIA adalah dalam men-design office atau dapat dikatakan hanya mentargetkan pasar pada perusahaan dan perkantoran saja walaupun sebenarnya tidak tertutup kemungkinan untuk jenis lainnya. Sebaiknya pengembangan produk diarahkan juga ke bidang lain seperti hospitally, residential, dan retail.
3.10 Matrix SWOT 3.10.1 Diagram SWOT
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari hasil tabel matriks IFAS (tabel 3.1) dan tabel matriks EFAS (tabel 3.2) diketahui bahwa nilai IFAS adalah 2.283643 dan nilai EFAS-nya adalah 2.361117. Setelah dilakukan penghitungan untuk mencari posisi di dalam diagram SWOT maka diketahui untuk garis IFAS berada di titik
-0.017273. Sedangkan titik untuk garis EFAS berada di titik 0.937800. Angka IFAS diperoleh dari hasil pengurangan ((subtotal bobot*rating strength) – (subtotal bobot*rating weakness)). Sedangkan untuk angka EFAS diperoleh dari hasil pengurangan ((subtotal bobot*rating Opportunity) – (subtotal bobot*rating
threat )). Hasil dari pengurangan tersebut digunakan untuk menentukkan titik X dan
titik Y dalam diagram SWOT. Serta untuk menentukkan lebih lanjut di kuadran berapa posisi perusahaan tersebut dalam diagram SWOT.
Dengan demikian maka PT. GRACIA di dalam diagram SWOT berada pada posisi kuadran 3 yaitu suatu keadaan dimana PT. GRACIA menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak perusahaan menghadapi beberapa kendala. Kenyataan ini memang dirasakan oleh perusahaan tersebut, dimana banyaknya proyek yang datang tidak diterima karena beberapa masalah internal. Oleh karena itu PT. GRACIA harus meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut pasar yang lebih baik. Kondisi ini harus dikelola dengan baik oleh perusahaan karena memungkinkan perusahaan menggunakan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan. Strategi yang tepat untuk kondisi ini adalah mendukung strategi Turn Arround.
Di bawah ini akan digambarkan posisi PT. GRACIA di dalam diagram SWOT. Adapun di dalam diagram SWOT posisi PT. GRACIA berada di dalam posisi kuadran 3 dan mendukung strategi WO yaitu strategi yang meminimalkan kelemahan internal perusahaan untuk mencapai keberhasilan dari setiap peluang yang dimiliki oleh perusahaan. Diagram SWOT adalah sebagai berikut :
Sumber : Hasil Analisis Data ( 2006 )
Gambar 3.4: Hasil Diagram SWOT
Berbagai Peluang Berbagai Ancaman Kekuatan Internal Kelemahan Internal Kuadran 1 Kuadran 2 Kuadran 4 Kuadran 3 Mendukung Strategi Turn Around Mendukung Strategi Defensif Mendukung Strategi Agresif Mendukung Strategi Diversifikasi -0.017273 0.937800
Dari hasil evaluasi menggunakan matriks SWOT maka dapat diidentifikasikan beberapa alternatif strategi yang dapat dijalankan perusahaan.
KEKUATAN (STRENGTHS)
1. SDM yang profesional yang khususnya di dalam bidang
design dan pelaksana.
2. Memiliki rekanan yang ternama dan cukup loyal. 3. Memiliki pemasok atau
supplier yang mempunyai material yang sesuai dengan standar, serta harga yg cukup murah.
4. Berpengalaman lebih dari 10 tahun dalam bidangnya. 5. Proyek dan produk yang
dihasilkan mempunyai nilai yang baik dan mempunyai ciri khas terhadap proyek maupun produk yang dihasilkan.
KELEMAHAN (WEAKNESS)
1. Sangat bergantung pada
tender maupun rekanan
yang memberikan proyek atau yang membuka
tender.
2. Kurangnya tenaga pemasaran yang profesional.
3. Jaringan pemasaran kurang luas masih mencakup sebagian kecil daerah pemasaran.
4. Brand image perusahaan belum terlalu dikenal secara luas.
5. Promosi masih kurang dilakukan.
PELUANG (OPPORTUNITY)
1. Banyaknya perusahaan yang membuka tender, atau memberikan proyek. 2. Adanya perusahaan dari
luar yang masuk ke Indonesia ataupun perusahaan makin banyak
berkembang di Indonesia. 3. Adanya kemungkinan
untuk dapat berkembang dan memiliki pasar sampai ke luar negeri (Go International)
4. Teknologi informasi yang terus berkembang.
5. Kepercayaan konsumen atas proyek-proyek yang telah dihasilkan. 6. Bertambahnya pengguna Internet. STRATEGI SO 1. SDM yang profesional Memanfaatkan Teknologi informasi untuk memberikan informasi mengenai produk perusahaan, sehingga kemungkinan untuk dapat berkembang dan memiliki pasar sampai ke luar negeri lebih terbuka. (S1, O3,S5,O4, O6)
2. Dengan adanya pengalaman perusahaan memperbanyak dan meningkatkan kerjasama dengan pemasok serta rekanan untuk dapat memeperoleh tender baik dari dalam maupun luar negeri dan memperoleh kepercayaan konsumen. (S2,S3,S4,O1,O2,O5)
STRATEGI WO
1. Bekerja sama dengan rekanan perusahaan untuk meningkatkan cakupan pemasaran dan publikasi jasa serta produk untuk menjangkau segmen-segmen pasar yang belum tergarap(O1, W1, W3) 2. melakukan penetrasi pasar
ke dalam pasar dalam dan luar negeri untuk meningkatkan brand image sehingga kepercayaan konsumen semakin meningkat dengan menggunakan tekhnologi informasi(W4, W5, O2, O3, O4, O5)
3. menggunakan teknologi informasi khususnya
Internet untuk mencari
(O4,O6,W2) ANCAMAN
(THREATS)
1. SDM dari PT GRACIA dapat saja melakukan proyek sendiri tanpa menggunakan nama PT GRACIA.
2. Banyaknya pesaing lama maupun yang baru semakin bermunculan, dan lebih melakukan promosi yang lebih gencar
3. SDM yang ada di PT GRACIA dapat saja ditarik atau pindah ke perusahaan
pesaing ataupun mendirikan perusahaan sendiri yang sejenis.
4. Pengguna jasa dapat bergerak sendiri tanpa harus memakai perusahaan manapun.
5. Permainan harga. untuk memenangkan sebuah
tender, maka diusahakan
memakai harga terendah atau harga yang mendekati target si pemberi tender.
STRATEGI ST
1. Dengan pengalaman yang sudah ada, maka perusahaan memberikan kepuasan kepada SDM-nya dalam bekerja.(T1,T3 ,S4)
2. Meningkatkan kerjasama dengan rekanan dan pemasok untuk melakukan promosi yang lebih gencar dan agar pengguna jasa menggunakan jasa PT GRACIA(S2,S3,T2,T4)
3. Dengan adanya SDM profesional, maka ciri khas produk dan jasa yang dihasilkan lebih baik dibanding pesaing, sehingga
diharapkan dapat memenangkan harga dalam
persaingan
tender.(S1,S5,T5)
STRATEGI WT
1. Mempromosikan
perusahaan untuk dapat lebih bersaing dengan perusahaan lain dengan mencakup area pasar yang lebih luas juga untuk dapat lebih memperkenalkan image perusahaan. (W3,W4,T4)
2. Fokus pada pelanggan perusahaan, pesaing dan SDM yang dimiliki perusahaan, untuk meminimalkan kelemahan serta ancaman lewat mempelajari sifat dari pesaing, maupun pasar.(W1, T1,T2,T3)
3. Meminimalkan biaya,
dengan cara mengefektifkan SDM
maupun material sebaik mungkin untuk menekan biaya, tidak terfokus pada proyek yang itu-itu saja. (W1,W2,W5,T5)
3.11 Analisis Berkaitan dengan Perancangan E-Marketing
Peracangan e-marketing akan menggunakan metode Seven Stages of Internet Marketing, di mana dalam analisis ini akan dijelaskan tahap-tahap dari metode tersebut. Berikut ini adalah pemaparan secara detil dari metode Seven Stages of Internet Marketing.
3.11.1 Tahap 1: Framing the Market Opportunity
Sebelum melakukan pemasaran melalui Internet, hal yang dahulu dilakukan adalah melihat apakah ada peluang pasar yang ada pada PT GRACIA yang bisa dikembangkan melalui Internet. Dengan melihat dari segi pangsa pasar, pemasaran, dan keadaan proses bisnis perusahaan yang sedang ada sekarang ini, penulis melihat adanya kesempatan yang dapat dikembangkan untuk dimasa yang akan datang. Hal ini tidak terlepas dari segi teknologi informasi dan dunia Internet yang semakin berkembang saat ini. Di mana dalam melihat peluang pasar ada enam tahap yang harus dilakukan, yaitu:
Investigate Opportunity in an existing or new value system (Menemukan peluang pada sistem yang telah berjalan atau baru)
Peluang pada sistem berjalan: • Pelanggan yang potensial
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis, penulis melihat bahwa PT GRACIA memiliki klien yang pada umumnya adalah perusahaan yang sudah menjadi rekanan dan sudah
biasa memakai jasa PT GRACIA atau perusahaan atau individu pembuka tender yang dimenangkan oleh PT GRACIA. Para klien tersebut pada umumnya memakai jasa PT GRACIA karena selain karena hasil kerja yang bagus dan sesuai dengan apa yang diinginkan, juga karena harga yang yang ditawarkan pada saat tender sesuai ataupun yang paling mendekati standar dari pembuka tender tersebut. Sebagai contoh perusahaan rekanan yang sudah biasa memakai jasa PT GRACIA juga datang dari perusahaan-perusahaan besar seperti contoh adalah dari PT INDOSAT Tbk., PT Plaza Indonesia, PT ASURANSI ASTRA dan perusahaan lainnya ataupun individu (untuk rumah pribadi maupun apartemen). Penulis melihat hal tersebut sebagai peluang besar bagi PT GRACIA untuk mempertahankan hubungan baik dengan perusahaan rekanan yang ada serta menarik klien maupun perusahaan yang sedang membutuhkan jasa dari perusahaan kontraktor. Untuk itu, secara berkala PT GRACIA melakukan kerjasama dengan para rekanan tersebut dan aktif dalam kegiatan tender serta menjadi konsultan dalam setiap proyek yang ada. Peluang pada sistem yang baru:
• Memperluas daerah pemasaran
Melalui adanya situs web, perusahaan dapat menjangkau daerah pemasaran yang lebih luas, tidak hanya di seputar Jabodetabek tetapi
juga menjangkau pasar di seluruh Indonesia bahkan hingga ke luar negeri.
• Menambah jam operasi kerja
Melalui situs web, rekanan, calon klien maupun perusahaan ataupun individu yang sedang mencari perusahaan kontraktor dapat melihat contoh-contoh proyek yang pernah ditangani oleh PT GRACIA dan kegiatan apa saja yang sedang berlangsung di PT GRACIA.
• Informasi yang lebih up-to-date
Dengan adanya situs web, akan memudahkan PT GRACIA dalam mempromosikan perusahaan tersebut kepada rekanan, serta khalayak mengenai trend yang sedang disukai sekarang ini, dan masukkan yang mungkin secara sengaja atau tidak melihat hasil proyek yang telah dihasilkan, atau hanya sekedar mencari inputan baru perusahaan mana yang akan dipakai.
• Membangun komunikasi dengan rekanan
Dengan adanya situs web, PT GRACIA dapat memberikan informasi terbaru mengenai seputar PT Gracia misalnya mengenai trend arsitektur, info furniture, dan seputar kegiatan yang dilakukan PT Gracia sehingga dapat menarik rekanan, calon klien maupun perusahaan ataupun individu untuk membangun hubungan dengan
perusahaan. Maka di dalam website ini nantinya akan di buat Newsletter untuk mendukung kegiatan di dalam website ini.
• Sarana untuk melakukan maintenance dengan pelanggan yang berada di daerah luar Jakarta
Dengan adanya sistem yang baru, maintenance terhadap pelanggan yang terdapat di kota-kota besar di luar Jakarta dapat dilakukan secara efektif. PT GRACIA menjadi lebih responsif akan kebutuhan dan minat rekanan, calon klien maupun perusahaan ataupun individu, yang biasanya sulit dilakukan dengan adanya kendala jarak.
Specifying unmet or underserved customer needs (Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi)
Rekanan maupun calon klien yang sedang membuka proyek dapat memberikan peluang kepada PT GRACIA dalam kegiatan bursa tender. Ataupun dapat juga datang ke kantor yang berlokasi di Jakarta ataupun Bali dimana pada kantor tersebut terdapat showroom yang terdapat galeri foto proyek-proyek yang pernah ditangani oleh PT GRACIA, koleksi buku-buku serta sample material yang cukup lengkap.
Proses pemasaran yang dilakukan saat ini dilakukan oleh bagian marketing. Strategi yang digunakan adalah:
• Mengikuti bursa tender
PT GRACIA mengikuti kegiatan tender yang dibuka oleh rekanan maupun perusahaan yang sedang mencari perusahaan kontraktor. Memberikan penawaran harga, melampirkan history serta pengalaman perusahaan dalam mengerjakan proyek-proyek.
• Membuka showroom di kantor
Dimana pada showroom ditampilkan foto-foto proyek yang pernah ditangani, koleksi buku-buku dan contoh material yang dapat dijadikan acuan standart kerja PT GRACIA.
• Pengiriman Company Profile (CP)
Pengiriman Company Profile (CP) dilakukan setiap adanya rekanan, maupun calon klien yang sedang membuka tender. Hal ini dilakukan untuk menginformasikan tentang PT GRACIA proyek-proyek yang pernah ditangani serta apa saja yang sedang dilakukan PT GRACIA. Kendala dari proses pemasaran ini adalah lingkup pemasarannya yang terbatas pada klien yang sudah ada, pemasaran ini tidak dapat ”menyentuh” para pencari perusahaan kontraktor yang belum mengenal PT GRACIA.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan solusi seperti memanfaatkan Internet sebagai media promosi yang akan diimplementasikan dalam bentuk situs web yang berisi tentang PT GRACIA dan kegiatan-kegiatan yang up-to-date.
Determine target customer segment(Menentukan segmentasi pelanggan) Segmentasi pelanggan PT GRACIA dibagi berdasarkan tingkat kemampuan klien dalam membuka proyek. Jenis klien dibagi berdasarkan kebutuhan akan proyek itu. Seperti renovasi kantor, mendesign ruangan kantor maupun etalase dari toko-toko retail, merenovasi rumah maupun apartemen dan sebagainya
Assess resource requirement to deliver the offering (Menilai kebutuhan sumber daya untuk memberikan penawaran)
Adapun sumber daya yang dimiliki oleh PT GRACIA dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni:
• Customer-facing
o Pelayanan yang baik merupakan kunci keberhasilan dalam mempertahankan klien yang ada maupun dalam menarik calon klien yang baru. Karena itu, PT GRACIA selalu memberikan pelayanan terbaik yang pada akhirnya akan membentuk loyalitas pada PT GRACIA.
o Dari segi promosi, untuk memperkenalkan PT GRACIA kepada calon klien yang baru dan menjaga relasi dengan klien yang ada sehingga membentuk rekanan, PT GRACIA menerapkan strategi promosi dengan membuka showroom di kantor, rajin mengirimkan Company Profile ke perusahaan-perusahaan ataupun individu pembuka tender, berhubungan baik dengan klien seperti mengirimkan kartu ucapan seperti even pada hari-hari raya khusus. • Internal
o PT GRACIA memiliki staff-staff yang mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai dunia arsitektur dan kontraktor.
o Staf-staf pada PT GRACIA diharuskan memiliki pengetahuan dalam hal material, menjadi pribadi yang mandiri, ramah, pendengar yang baik, kreatif, problem solver, kerjasama dalam team juga merupakan modal utama dari setiap staf di PT GRACIA. o Koleksi contoh material yang menjadi standart PT GRACIA yang
cukup lengkap, showroom yang ditata dengan rapi dan baik. • Upstream
PT GRACIA bekerjasama dengan beberapa perusahaan sejenis baik dalam dan luar negeri menjadi bentuk asosiasi perusahaan.
Assessing competitive, technological, and financial attractiveness Opportunity (Menilai daya tarik dari peluang dalam berkompetisi, teknologi dan finansial)
Di dalam bagian ini akan dianalisis mengenai tingkat kemenarikan (attractiveness) dari peluang yang ada.
• Dari segi pesaing:
Adanya pesaing langsung dengan pesaing tidak langsung seperti yang digambarkan dalam peta kompetitor PT GRACIA di bawah ini.
o Pesaing secara langsung dalam arti sama-sama sama-sama bergerak dalam bidang usaha yang sama, seperti GGS, Pedima dan Gita Laras yang cukup sering muncul di dalam kegiatan bursa tender dalam memperebutkan proyek yang sama.
o Pesaing tidak langsung dalam arti dapat dilakukan oleh siapa pun tanpa harus menyewa jasa perusahaan kontraktor dan maupun toko bangunan yang dapat saja memberikan jasa konsultasi dan membangun ataupun renovasi ruang. Juga perusahaan yang memiliki segmentasi pasar di bawah maupun atas
Gambar 3.5 Peta Kompetitor PT GRACIA
• Dari segi teknologi:
Teknologi yang diterapkan oleh PT GRACIA dalam kegiatan operasionalnya adalah dengan menggunakan komputer, yaitu dengan menggunakan Microsoft Excel dan sistem akuntansi (dari CPSsoft) untuk menyimpan data proyek, klien, stok material.
Membuat Strategi Pemasaran Menjalankan Pemasaran Penjualan Customer Care Evaluasi Strategi PT.GRACIA Direct Competitor Indirect Competitor
PT Gilang Ekanusa Pratama Grahacipta Hadiprana
Gita Laras
Perusahaan sejenis
• Dari segi keuangan:
Pendapatan serta profit yang didapat PT GRACIA dari tiap tahunnya dapat dikatakan cukup stabil.
Making the final Go/ No-Go decision (Melakukan penilaian layak/ tidak layak)
Ada beberapa variabel yang digunakan untuk menentukan perkiraan terus atau tidaknya strategi Internet marketing, antara lain:
• Competitive vulnerability (Kemampuan bersaing)
PT GRACIA bekerjasama dengan perusahaan konsultan seperti Prodesign dalam hal konsep design yang lebih atraktif dan juga dalam memunculkan ide-ide baru untuk setiap proyeknya. Selain itu penggunaan Internet akan menaikkan daya saing PT GRACIA terhadap pesaingnya. Saat ini pesaing PT GRACIA masih sedikit yang mengimplementasikan Internet marketing. Berdasarkan analisis kemampuan bersaing yang dimiliki PT GRACIA, maka dapat disimpulkan bahwa peluang ini positif.
• Magnitude of unmet need (tingkat kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi)
Mempunyai nilai netral karena pada saat ini PT GRACIA lumayan mampu memenuhi kebutuhan klien walaupun masih terdapat kekurangan, misalnya penyediaan informasi dan cakupan pemasaran yang belum optimal. Perusahaan terus mencoba untuk melakukan perbaikan dalam
pemenuhan kebutuhan klien yang belum terpenuhi guna memberikan kepuasan kepada klien untuk dapat meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Salah satu cara yang akan diambil adalah dengan memanfaatkan pemasaran melalui Internet dalam mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut.
• Technology vulnerability (Kemampuan teknologi)
Bernilai negatif, karena saat ini PT GRACIA belum menggunakan teknologi yang ada secara maksimal, khususnya dalam pemasarannya. Hal inilah yang masih perlu diatasi oleh perusahaan, karena sistem pemasaran yang ada memiliki berbagai kendala seperti kecilnya porsi pemasaran dan sulitnya penyebaran informasi. Teknologi yang dirasa sesuai untuk mengatasi hal ini adalah melalui Internet, karena dengan menggunakan Internet sebagai sarana pemasaran, jarak dan waktu bukan lagi menjadi halangan.
• Interaction between segment (Interaksi dalam segmentasi)
Interaksi dalam segmentasi konsumen sudah cukup baik. Hal ini dapat terlihat melalui pemanfaatan referensi dari klien lain yang pernah menggunakan jasa dari PT GRACIA. Dengan e-marketing diharapkan keterlibatan antar klien yang satu dengan yang lain serta perusahaan yang membentuk asosiasi dengan PT GRACIA dan keterlibatan antar calon
klien dengan perusahaan dapat terjalin lebih maksimal. Berdasarkan analisis penulis, peluang ini bernilai positif.
• Likely rate of growth (Kecenderungan pertumbuhan)
Bernilai positif, karena PT GRACIA dapat terus berkembang dalam industri arsitektur. Untuk memperluas sayapnya dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat serta meningkatkan pelayanan kepada kliennya guna meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.
• Market size (Ukuran pasar)
Pangsa pasar yang dimiliki oleh PT GRACIA relatif berimbang dengan proyek-proyek yang telah ditangani oleh pesaingnya yang tersebar di Jakarta, untuk itu penulis menyimpulkan bahwa peluang ini bernilai netral. • Level of profitability (Tingkat keuntungan)
Berdasarkan analisis terhadap tingkat keuntungan PT GRACIA, maka dapat disimpulkan bahwa peluang ini bernilai positif.
Gambar 3.6 PT GRACIA Overall Opportunity Assessment
Karena variabel-variabel sumber daya dan peluang yang dimiliki PT GRACIA, sebagian besar merupakan faktor-faktor yang mendukung terhadap sistem pemasaran yang baru melalui Internet, maka diputuskan PT GRACIA Go with E-Marketing.
3.11.2 Tahap 2: Formulating the Market Strategy Segmentasi
Dengan sistem pemasaran online yang akan diterapkan, PT GRACIA diharapkan mampu memperluas pangsa pasarnya karena Internet tidak mengenal batasan waktu dan tempat, meskipun demikian diharapkan target Positive factor Neutral factor Negative factor Competitive vulnerability Technology vulnerability Magnitude of unmet needs Interaction between segment Likely rate of growth Profitability Market size
market tidak mengalami perubahan karakteristik karena segmen klien yang ditargetkan memiliki karakteristik yang sama.
Gambar 3.7 Brick and Mortar Segmentation (BAMS) Scenarios
Kesimpulan market expansion, yang harus dilakukan oleh PT GRACIA adalah: Perusahaan akan menerapkan sistem pemasaran online berbasis web. Di mana melalui situs web ini akan difokuskan pada pemberian informasi mengenai informasi dari perusahaan, penawaran jasa dan produk kepada klien. Dengan pemasaran online, diharapkan perusahaan dapat memperluas pangsa pasar dan memperkenalkan PT GRACIA ke klien yang belum mengetahui eksistensinya di dunia arsitektur.
Yes No Changes in Size of Market Segment No Yes Market Expansion Reclassified Expansion Market reclassification No Change Changes in Segmentation Characteristic due to Internet
Targeting
Gambar 3.8 Brick and Mortar Targeting Scenarios
Untuk menentukan konsumen target dalam customer targeting, PT GRACIA memilih strategi blanket targeting, yaitu mentargetkan semua atau seluruh jenis segmen konsumen yang ada. Karena sasaran konsumen secara online tidak hanya terpatok kepada perusahaan-perusahaan yang sedang mencari informasi tentang perusahaan kontraktor, tetapi dapat saja individu yang memang sedang mencari ataupun sedang browsing saja.
Entire Segment Portion of a Segment Focus on Effort Customer Similiarity
Same Customer Different Customer
Blanket Targeting New Opportunity Targeting Bleed-Over Targeting Beachhead Targeting
Positioning
Penempatan posisi PT GRACIA sangat berkaitan dengan penempatan target pasarnya, yaitu blanket positioning, di mana perusahaan tetap menggunakan strategi pemasaran yang sama, ditambah dengan adanya nilai lebih pada kenyamanan bagi klien melalui kemudahan memperoleh informasi jasa dan produk serta kemudahan akses melalui Internet.
Gambar 3.9 Brick and Mortar Positioning Scenarios
Customer Similiarity
Same Customer Different Customer
Entire Segment Portion of Segment Blanket Positioning New Opportunity Positioning Focus on Effort Beachhead Positioning Bleed-Over Positioning
3.11.3 Tahap 3: Designing the Customer Experience Stages Generic desired customer
experience
What PT GRACIA Delivers
Functionality o Menarik perhatian pengguna.
o Navigasi yang mudah. o Cepat dalam melakukan
browsing.
o Memberikan tampilan situs yang bertemakan arsitektur. o Peletakkan menu yang
konsisten.
o Merancang user-friendly layout.
o Ukuran gambar yang ditampilkan tidak terlalu besar.
Intimacy o Komunikasi yang efektif dan cepat.
o Informasi yang up-to-date. o Fasilitas search.
o Personalisasi.
o Fitur-fitur yang menarik
o Cepat dalam merespon lewat e-mail.
o Menyajikan informasi yang jelas dan up-to-date.
o Menu search.
o Partisipasi melalui polling. o Dapat mengirim E-cards. o News & Events
o Contact Us. o Terms & Condition.
Evangelism o Mengundang orang lain untuk mengunjungi situs
web.
o Mengirimkan Newsletter
3.12 Analisa Website
Pada analisa berikut ini akan diambil dua contoh perusahaan yang juga merupakan perusahaan saingan PT GRACIA. Contoh perusahaan yang diambil bukan pesaing seperti yang sering disebutkan pada sub-sub bab terdahulu, tetapi diambil perusahaan sejenis yang juga telah memiliki website. Perusahaan yang akan dianalisa websitenya adalah:
• Grahacipta Hadiprana, dengan alamat websitenya adalah www.grahaciptahadiprana.com
• PT Gilang Ekanusa Pratama, dengan alamat websitenya adalah www.gilang.net
Dibawah ini ditampilkan gambar-gambar website dari kedua perusahaan, untuk memperkuat analisis website.
Gambar 3.10a Halaman Home
Gambar 3.10c Halaman Services
Gambar 3.10e Halaman Product
Website PT Gilang Ekanusa Pratama
Gambar 3.11a Halaman Home
Gambar 3.11c Halaman Product
Berikut ini adalah tabel fitur-fitur yang ada di kedua perusahaan, yaitu:
No Fitur-fitur Grahacipta Hadiprana PT Gilang Ekanusa Pratama 1 Home 2 Company Profile 3 Contact Us 4 Services x 5 Projects x 6 Products
7 News and Events x
8 Search x
9 Email Us x
Tabel 3.6 Analisa Website kompetitor ( ) fitur yang dimaksud terdapat pada website yang dianalisis
(x) fitur yang dimaksud tidak tersedia pada website yang dianalisis
Keterangan: 1. Home
Pada halaman home untuk Grahacipta Hadiprana dapat dikatakan sebagai kata sambutan yang singkat untuk para pengunjung website. Sedangkan halaman home pada PT Gilang Ekanusa Pratama lebih mengarah ke site map yang merupakan ringkasan isi dari website tersebut.
2. Company Profile
Pada website Grahacipta Hadiprana maupun PT Gilang Ekanusa Pratama sama-sama memuat informasi mengenai sejarah perusahaan beserta perkembangannya dari awal sampai saat ini.
3. Contact Us
Pada halaman Contact Us atau Contact baik dari Grahacipta Hadiprana maupun PT Gilang Ekanusa Pratama sama-sama berisikan informasi alamat kantor maupun workshop dari kedua perusahaan tersebut. Pada halaman Contact Us atau Contact untuk PT Gilang Ekanusa Pratama ada tambahan berupa form untuk tambahan yang dapat diisi oleh pengunjung website untuk lebih mengetahui informasi tentang perusahaan maupun produk-produk yang dihasilkan.
4. Services
Pada halaman Services untuk website Grahacipta Hadiprana ditampilkan informasi ruang lingkup pekerjaan mereka baik dari segi Architecture, Lighting, Interior, Landscape, Artwork dan Remodelling.
5. Project
Pada halaman Project untuk Grahacipta Hadiprana dapat dilihat cukup kompleks, dimana pada setiap proyek yang pernah dikerjakan oleh perusahaan tersebut dibagi ke dalam beberapa kategori jenis, yaitu seperti Educational, Hospitality, Office dan masih banyak lagi.
6. Product
Pada halaman Product dari website Grahacipta Hadiprana dan PT Gilang Ekanusa Pratama sama-sama mendefinisikan produk-prduk mereka dan mengklasifikasikan ke beberapa jenis seperti untuk Office, Home dan sebagainya.
7. News and Event
Halaman News and Event pada website Grahacipta Hadiprana memuat berita seputar kegiatan perusahaan tersebut dan terkadang dimasukkan juga kegiatan dari klien yang pernah memakai jasa dari perusahaan ini seperti Binus juga ditampilkan pada halaman ini.
8. Search
Pada fitur Search yang dimiliki Grahacipta Hadiprana digunakan untuk mencari hal-hal yang terdapat pada situs tersebut, seperti ingin mengetahui informasi produk atau project tanpa harus mengklik halaman yang sudah tersedia.
9. Email Us
Email Us terdapat di setiap halaman pada website Grahacipta Hadiprana, yang memungkinkan setiap pengunjung untuk menghubungi perusahaan tersebut tanpa harus masuk ke halaman Contact Us.
Dari analisa website di atas dapat dijadikan acuan website yang akan dirancang untuk PT GRACIA, dimana nantinya akan diharapkan memiliki keunggulan terhadap website yang dimiliki oleh pesaingnya. Pada fitur News and Event akan berisi tidak hanya info-info seputer perusahaan maupun berita sekitar dunia arsitektur saja, tetapi akan di masukkan juga tips perawatan, maupun tips-tips yang lain. Hal ini dilakukan karena pada website pesaing tidak dimasukkan mengenai tips hanya berupa acara maupun seputar perusahaan saja.
Pada pilihan fitur yang akan ditambahkan di dalam website adalah Send E-Card, dimana para pengunjung nantinya dapat mengirimkan kartu ucapan yang bertemakan arsitektur yang telah dibuat pilihannya oelh admin. Hal ini juga menjadi kelebihan untuk website ini, karena para pesaing yang lain belum membuat hal yang sama pada websitenya.
Fitur-fitur yang akan ditampilkan di dalam website yang akan dirancang adalah Home, About Us, Polling, Project Gallery, News and Event, Testimonial, Contact Us, dan Send E-Card. (Keterangan dapat dilihat pada pembahasan di bab 4)