• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDNESIA RISALAH RAPAT PANITIA KHUSUS (PANSUS) PEMBAHASAN 5 RUU BIDANG PERPAJAKAN III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDNESIA RISALAH RAPAT PANITIA KHUSUS (PANSUS) PEMBAHASAN 5 RUU BIDANG PERPAJAKAN III"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDNESIA

RISALAH RAPAT PANITIA KHUSUS (PANSUS)

PEMBAHASAN 5 RUU BIDANG PERPAJAKAN

==============--===============--= Tahun Sidang Masa Persidangan Rapat ke Jenis Rapat Sifat Rapat HarilTanggal Pu k u I Te m pat 1996-1997

III

13

Panitia Kerja II ke-l Tertutup

Senin, 17 Maret 1997 09.00 WIB s .. d. selesai

(2)

Ketua Rapat lusufTalib, SH.

Sekretaris Rapat Ny. Anita Soekardjo, SH.

Ac a r a Pembahasan Materi Panja RUU tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. Had i r Anggota Panja : 31 orang dari 42

orang Anggota

- Pemerintah (Departemen Keuangan RI): 18 orang

I. PIMPINAN PANJA : 1. JUSUF TALIB, SH.

2. H. SYAIFUL ANWAR HUSEIN

II. ANGGOTA PANJA : ..,

ABDULLAH ZAINIE, SH . .).

4. HISOM PRASETYO, SH.

5. NY. HJ. OETARTI SOEWASONO

6. NY. HARTIN I MOCHTAR KASRAN, SH. 7. MOH. SUPARNI, BA.

(3)

9. DJIMANTO 10. IBNUSALEH

11. DRS. MADE SUDIARTHA

12. NY SIS HENDARWATI HADIWITARTO 13. MOEHARSONO KARTODIRDJO 14. DRS. SIMON PATRICE MORIN ] 5. DRS. USMAN ERMULAN

16. NY SRI REDJEKI SUMARYOTO, SH. 17. DRS. H. MASKA RIDWAN 18. H. NANANG SUDJANA 19. G.B.P.H. JOYOKUSUMO 20. DRS. SARWOKO SOERJOHOEDOJO 21. AURASYIDI 22. DRS. BAMBANG WAHYUDI 23. F.P.D. LENGKEY 24. R.M.PURBA 25. PUDJIARTO, SE.

(4)

27. H. OEMG RUMADn, SH. 28. I GDE ARTJANA, S.IP. 29. SUTRISNO R, SE. 30. L.J. ARIFIN 31. DRS. SUPRIADI

32. DRS. H. JUSUF SYAKIR 33. H. ZAIN BEDJEBER

34. H. URAl FAISAL HAMID, SH. 35. IR. H.M. SALEH KHALID, MM. 36. H. ALIMARWAN HANAN, SH. 37. DRS. H.A. CHOZIN CHUMAIDY 38. DJUPRI, SH.

39. HANDJOJO PUTRO, SH. 40. H. MARWAN ADAM 41. BUDI HARDJONO. SH. 42. DRS. IGNATIUS SUWARDI

(5)

III. PEMERINTAH : 1. ARlE SOELENDRO

2. Dr. AGUS HARYANTO, SH,MA. 3. ABRONI NASUTION 4. NURYADI 5. DJAZOELl SADHANI 6. GUNADI 7. DJONIFAR AF. 8. ALl KADIR 9. TTIPISMAIL 10. BAMBANG H. ISMIARSO 1l. YONGSUAR 12. SERIRAMA BUTARBUTAR 13. RUSLl TAIB 14. SUBAGYONO 15. ACHMAD SUFARJ 16. DADANG B. ARJSMAN 17. MULlAKANTI 18. DJOKO SUDIONO

(6)

KETUA RAPAT: (JUSUF TALIB, SH) : Ibu-ibu dan Bapak-bapak yang kami hormati.

ljinkan dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim, Rapat Panja pertama yaitu Panja II resmi kami nyatakan dibuka dan Rapat ini bersifat tertutup.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 09.00 WIB) Bapak-bapak dan Ibu sekalian yang kami hormati.

Didepan kita sudah tersedia bahan yaitu hasil-hasil pembahasan dalam Rapat KClja Pansus RUU tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagai bahan dalam Rapat Panitia Kerja, sedangkan bahan yang berkaitan dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak sampai saat sekarang barangkaJi belum diterima oleh seluruh para Anggota Panja. Dan karena bahan ini saya kira juga baru diterima tadi malam, maka didalam Rapat ini perlu kita pertimbangkan seem'a seksama tentang penggunaan waktu dengan sebaik-baiknya. Kalau menurut jadual didalam Tata Tertib Rapat Malam itll dimulai pukul 20.00 " 23.00 WIB, tetapi saya tidak tahu disini ada edaran menjadi puku120.00 - 22.00 WIB, ini dlari mana ?, disini ada dari Sekretariat ditulis pukul 22.00 WIB. Jadi saya kim kita sepakat berpegang pada Tata Teltib atau mekanisme.

Jaduall yang dibllat ini malah buoyinya Rapat pagi muiai pukul 09.00

,JiIB - 12.00 WIB, kemudian pukuJ 12.00 WIB - 13.00 WIB istirahat, pukuJ 13.00 WIB - 16.00 WIB melanjutkan rapat, pukul 16.00 WIB·- pukul19.30 Istirahat, pukul 19.30 - puku120.00 WIB makan malam, puku120.00 WIB-puku123.30 WIB melanjutkan Rapat Panja, kalau menurutjadual yang kita terima sejak mulai Rapat-rapat Pansus. Jadi saya kira pertama kita perlu kesepakatan tentang jam rapat-rapat kita.

(7)

Jadi kalau kita mengikuti jadual ini, jadual yang diberikan pada waktu Rapat Pansus itu kita mulai pukul 09.00 WIB dan malamnya itu berakhir pukul 23.30 WIB, barangkali perlu ada kesepakatan dad kita semuanya, yaitu apakah kita mulai tetap pukul 09.00 WIB kemudian ada coife break sesuai denganjadual ini, kemudian pukul 10.30 WIB pembahasan materi, pukul 12.00 -13.00 WIB istirahat sarna dengan jadual awal, pukul 13.00 - 14.00 WIB pembahasan mated, pukul 14.00 - 14.30 WIB coife break, pukul 14.30 - 16.00 WIB pembahasan materi, pukul 16.00 - pukul 19.00 WIB istirahat, pukul 19.00 - 20.00 WIB Makan malam, kemudian disini pukul 20.00 - pukul 22.00 WIB, saya pikir kalau boleh saya menyarankan malam itu sesuai dengan jadual saja kita pakai sampai dengan pukul 23.00 WIB.

Namun demikian saya persilakan dari Fraksi-fraksi, dad Fraksi Karya Pembangunan saya persiilakan.

F-KP (ABDULLAH ZAINIE, SH) : Terima kasih Bapak Ketua.

Mengenai jadual waktu jamnya, saya lupa dulu, Panja-panja yang dulu itu mulai jam 08.00 WIB atau jam 09.00 WIB pagi, mungkin jam 12.00 WIB s.d 13.00 WIB ini istirahat. Kemudianjam 13.00 -16. 00 WIB itu rapat lagi sore hari, malamnya puku120.00 WIB Pimpinan menawarkan sampai jam 23.00 WIB, saya kirajam 23.00 WIB ini sesuai dengan peraturan Tata Tertib kami bisa menyetujui tetapi kalau umpamanya memang kita tidak perlu sampaijam 23.00 WIB itu fleksibel, kalau malam itu Pak, atau kalau malam ini juga apakah kita mau pakai terus menerus atau mungkin ada bagian-bagian tertentu dari malam itu dipakai untuk Fraksi; itu juga perlu untuk dipertimbangkan. Mungkin juga ada lobi kalau kita ada beberapa masalah yang perlu dilobi, waktu-waktu itulah yang kita pakai. Jadi mohon perhatian dari kita semua mengenai rapat pada malam hari.

(8)

Terima kasih. KETUARAPAT:

Ba.ik, terima kasih dari Fraksi Karya Pembangunan. Selanjutnya kami persilakan dari F-PDI.

F-PDI (H. MARWAN ADAM) :

Saudara Ketua dan Saudara-saudara sekalian.

Acara yang telah disampaikan kepada kita dari sejak di kamar kaca, jadi secara garis besar sudah tepat, soalnya nanti setiap hari kita akan mengadakan perubahan itu kita putuskan kembali, tetapi sebagai pegangan Fraksi PDT bisa menerima acara yang lama.

Terima kasih. KETUA RAPAT :

Jadi malam sampai puku123.00 WIB, terima kasih. Selanjutnya saya persilakan dari F-PP.

F-PP (H. ALIMARWAN HANAN, SH) :

Pertama Bapak Ketua, rujukannya pada Tata Te:rtib, lalu dalam prosesnya mungkin nantikan ada hal-hal yang perlu dilobikan oleh berbagai Fraksi

Hpabila menghadapi itu lalu kita ambiJ kesepakatan bam, umpamanya mungkin Rapat malam ditiadakan atau hanya sesudahjam-jam 10.00 WIB dan sebagainya. Jadijangan terlalu kaku lah begitu, dimanfaatkan seefisien mungkin dan semaksimal mungkin.

(9)

KETUARAPAT:

Baik, terima kasih, selanjutnya dari Fraksi ABRI. Saya persilakan.

F-ABRl (DRS. SUPRlADI) Terima kasih Bapak Pimpinan.

Tentang jadual acara sebagaimana diutarakan tadi, sebaiknya kita kembali saja kepada kesepakatan yang telah disepakati bersama pada Rapat tanggal 9, sehingga dalam hal ini sebenarnya sudah tidak perlu dibicarakan lagi. Tetapi pada tanggal 9 itu kita lihat dari acaranya, kalau pagi hari jam 09.00 - 12.00 WIB, kemudian istirahat, kemudian dilanjutkan lagi pada jam 13.00 - 16.00 WIB, kemudian istirahat, kemudian dilanjutkan lagi jam 20.00 - 23.00 WIB. Kecuali kalau pada saat rapat itu ada hal-hal yang mungkin diputuskan untuk malam tidak ada rapat itu sambil berjalan kita dapat setujui.

Terima kasih. KETUA RAPAT :

Baik, terima kasih, kepada Pemerintah saya persilahkan. PEMERINTAH (ARIE SOELENDRO) :

Terima kasih Bapak Ketua.

Pada prinsipnya kami dari Pemerintah mengikuti permufakatan nanti yang akan ditentukan tetapi sekedar urun rembug sebagaimana apa yang telah kita lakukan pada waktu pengalaman-pengalaman yang lalu,

(10)

bahwasanya biasanya waktu malam ini kita pergunakan untuk lobi baik internal maupun pembicaraan dengan dan memberikan laporan kepada Masan kami, dan juga kami pergunakan dalam kaitannya dengan tindak lanjut oleh Tim Perumus.

Jadi mohon ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan, tetapi pada dasarnya kam i sependapat sekali dan sangat setuju mengenai penggunaan waktu yang maksimal ini, demi efisiensi.

Terima kasih. KETUA RAPAT : Terima kasih.

Dengan demikian barangkali kalau boleh kami kemukakan kesimpulan dengan tidak mengurangi rapat tanggal 9 yang lalu tentang jadual ini, namun didalam daftar yang baru kami terima ini memang ada coffe break sampai dua kali, yaitu pertama pukul 10.00 - 10.30 WIB dan saya kira itu lazim setiap Panja begitu. Kemudian siang hari pukul 14.00 - 14.30 WIB juga ada coffe break, jadi ada dua kali.

Rapat tetap kita mulai pukul 09.00 pagi s.d pukul 10.00 WIB, pukul 10.00 WIB s.d pukul 10.30 WIB colee break. Kemudian pukul 10.30 - 12.00. WIB pembahasan materi sarna dengan puJ.ad 09.00 - 10.00 WIB pembahasan materi. Pukul 12.00 -13.00 WIB sesuai denganjadual tanggal9 itu istirahat makan siang dan Sholat. Kemudian pukul 13.00 - 14.00 WIB pembahasan materi, pukul 14.00 - 14.30 WIB colee break, pukul 14.30 - 16.00 WIB pembahasan materi. Kemudian pukul 16.00 - 19.00 WIB istirahat sesuai denganjadual semula, puku119.00 - 20.00 WIB disini ditulis makan malam, kemudian pukul 20.00 kita sudah sepakat seperti pukul 20.00 - 20.30 WIB pembahasan materi. Dengan catatan, rapat-rapat pada malam hari itu kita buat sefleksibel mungkin sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan,jadi

(11)

bisa waktunya dipercepat tidak sampai puku123.00 WIB bisajuga malam itu tidak diadakan rapat berhubung berbagai hal misalnya, konsultasi Fraksi, Pemerintah dengan Timnya dan sebagainya. Namun semuanya kita putuskan sambi! berjalan., Saya kira demilkian, apakah bisa disetujui?

INTERUPSI F-ABRI (OENG RUMADJI, SH) : Saudara Ketua.

Mohon maaf, dengan tidak mengurangi rasa harm at kepada tulang-tulang tua yang pekerja ini, mungkin bisa dipertimbangkan mengenai masalah coffe break yang pertama, kita baru kerja satu jam sudah coffe break, setengah jam lagi. Jadi apakah kita bisa teruskan langsung jam 09.00 - 12.00 WIB kita kerja tiga jam mungkin masih bisa kerja atau barangkali kalau begitu pukui 11.30 WIB saja kita istirahat. Dari pada bam satu jam kita kerjanya baru tanggung begitu kita sudah istirahat setengah jam, ini untuk pertimbangan saja dan untuk mengefisienkan waktu saja.

Terima kasih. KETUA RAPAT : Baik, terima kasih.

Memang saya kira kalau dilihat waktu baru 1 jam sudah cc1fe break, barangkali coffe break ini kaitannya dengan anggaran barangkali. Jadi barangkali biisa saja tetapi tidak terlalu mengganggu itu tetap disediakan ditempatnya tetapi rapatnya bisa kita teruskan, dengan demikian pertama itu pukul 09.00 s.d 12.00 WIB, apakah bisa disetujui ?, tetapi coffe break tt::tap disediakan dan caranya masing-masing barangkali.

Dengan demikian, maka coffe break yang tadinya menggunakan waktu untuk pembahasan materi kita tiadakan, jadi rapat pertama setiap pagi dimulai pada pukul 09.00 - 12.00 WIB. Kemudian malam hari pukul

(12)

20.00 - 23.00 WIB tetapi f1eksibelitas tetap kita pakai, bisa malam itu tidak ada rapat, bisa mal am hari itu waktunya tidak sampai pukul 23.00 WIB sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan.

Demikian, apakah bisa disetujui ?

(RAPAT : SETUJU)

Terima kasih

Bapak dan Ibu sekalian yang saya hormati.

Didepan kita ada satu naskah, satu naskah lainnya belum kita terima yaitu yang berkaitan dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak. Kami meminta pertimbangan dari Ibu dan Bapak sekalian dan juga dari Pemerintah, karen a bahan ini baru diterima, mungkin tadi malam, saya tidak tahu persis pukul berapa, yang jelas Pimpinan baru menerima pagi ini, kalau diikuti kesepakatan pada waktu Pansus Panja II ini memulai pembahasan RUU ten tang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. Setelah selesai itu dilanjutkan dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak atau Draft aslinya BPP (Badan Peradilan Pajak).

Naskah ini barangakali memerlukan waktu untuk kita pelajari secara lebih cermat dikaitkan dengan catatan masing-masing Fraksi, sehingga apakah saat-saat sekarang kita bisa langsung memulai pembahasan materi atau perlu pertimbangan-pertimbangan waktu untuk lebih mendalam bahan yang sudah ada pada kita.

Saya persilahkan dari Fraksi Persatuan Pembangunan. F -PP (H. ZAIN BADJEBER, SH) :

(13)

Memang itu yang ingin kami usulkan bahwa karena naskah bam diterima tadi pagi kita memerlukan konsolidasi Fraksi, kalau dikatakan 1 atau 2 jam lebih baik sampai siang. Sehingga kita mulai bersidang lagi pada pukul13.00 WIB.

Demikian usul kami, terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih dari Fraksi Persatuan Pembangunan. Dari Fraksi Karya Pembangunan, saya persilahkan. F-KP (ABDULLAH ZAINIE, 8H) :

Terima kasih Pimpinan.

Sebetulnya untuk bahan ini khususnya untuk Penagihan Surat Paksa ini kita tidak terlalu terikat dengan Draft dari Pemerintah, yang kita terikat itu adalah DPSP karena ada rumusan-rumusan baru yang diserahkan oleh Pansus kepada Pemerintah untuk dirumuskan dengan baik.

Kita sebenarnya bisa berpegang kepada DIM ini sebab tidak ada perubahan DIM ini, dan kita juga sudah mencatat dengan cermat bahwa apa yang dibahas di Panja, apa yang langsung di Timus, apa yang Tim Kecil. Jadi sebenarnya kita sudah bisa mulai tetapi untuk F-KP dalam hal ini netral saja terserah kepada Fraksi yang lain, kalau umpamanya memang diperlukan waktu untuk konsolidasi siilakan, cuma kalau kami siap untuk terus.

(14)

KETUA RAPAT : Baik, terima kasih.

Dari F-PDI, saya persilahkan. F-PDI (H.MARWAN ADAM)

Saudara Ketua dan Saudara-·saudara sekalian.

Tadi dari rekan F-PP mengusulkan siang hari, kami dari F-PDI mengusulkan malam hari saja kita mulai rapat, setelah makan malam.

Terima kasih, Bapak Ketua. KETUARAPAT:

Baik, terima kasih.

Silahkan dengan hormat kepada Fraksi ABRL F-ABRI (pUDJIARTO, SE) :

Terima kasih.

Dari Fraksi ABRljuga netral tetapi sebaiknya setelah makan siang kita sudah membahas. Terima kasih.

KETUA RAPAT : Baik, terima kasih.

(15)

PEMERINTAH :

Terima kasih Bapak Ketua.

Sebelumnya kami mohon maafapabila baru pagi ini disampaikan, tetapi mengenai naskah untuk DPSP, hari ini sudah selesai dan nanti siang akan kami sampaikan. Sedangkan mengenai kesepakatan ini apakah kita nanti mulai siang atau sore, kami serahkan sepenuhnya kepada kemufakatan disini.

Terima kasih. KETUARAPAT: Baik, terima kasih. Saudara-saudara sekalian.

Ini ada ndral, ada yang pukul 13.00 WIB, dan ada yang malam hari. Karena naskah yang berkaitan dengan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa ini, seperti dikatakan oleh beberapa rekan tadi tidak terlaiu banyak permasalahan didalamnya,jadi kalau boleh Pimpinan menyarankan setelah kami konsultasikan dengan Bapak Syaiiful pada waktu Pansus beliau memimpin RUU ini, bagaimana sekaligus kita menunggu bahan dari Pemerintah yang berkaitan dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak, sebab dalam RUU ini pun ada beberapa pasal yang mengkait dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak. Supaya kajian kita ini bisa kita padukan dari 2 RUU ini kalau kami sarankan dengan segala hormat, kita mulai malam puku120.00 s.d 23.00 WIB, bisa dusetujui? Silahkan.

F-KP (ABDULLAH ZAINIE, SH) :

(16)

sebetulnya, kalau F-KP bilang iya, iya, kalau F-KPminta siang begitu sarna dengan F-ABRI tadi minta siang.

Terima kasih. KETUA RAPAT :

ABRI selalu siap dalam suasana apapun mereka selalu siap, jadi Pemerintah apakah bisa menyetujui untuk lebih mendalam lagi rap at dimulai JPada malam hari, sebab saya dengar Pemerintah juga akan mempersiapkan bahan-bahan pada siang hari ini yang saya dengar sepintas lalu tadi.

PEMERINTAH:

Kami sependapat Pak, untuk nanti malam. Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Saya kira dengan tidak mengurangi kesiapan yang demikian rupa dari F-ABRI dan F-KP namun dengan segala hormat kami mohon barangkali supaya kita lebih cermat lagi Rapat Panja II ini yang akan membahas RUU tentang Penagihan Pajak dengar Surat Paksa, kita mulai Insya Allah malam hari puku120.00 - 23.00 WIB.

Apakah bisa disetujui?

(RAPAT: SETUJU)

(17)

F-KP (NY. SIS HENDARWATI IIADIWITARTO) :

Waktu untuk pembahasan ini kira-kira berapa lama Pak, khusus untuk RUU Surat Paksa kurang lebih kita beri waktu berapa lama, kemudian yang BPP nya kim-kira berapa lama, kira-kira saja.

KETUA RAPAT :

Kalau kira-kiranya saya kira tergantung bagaimana jalannya pembahasan ini tetapi kalau mengikutijadual ini, kalau tidak salah tersedia waktu 15 hari kerja dengan catatan pada hari Sabtu itu pukul 09.00 s.d 12.00 WJB, dan malam 20.00 s.d 23.00 WJB, dengan berpegang pada fleksibilitas, katakanlah efektif itu 14 hari kerja dengan catatan malam bari ada rapat. Kalau kita lihat materi muatannya tentunya Badan Penyelesaian Sengketa Pajak itu lebih banyak yaitu 424 butir yang didalam catatan ini yang saya terima dari Sekretariat, untuk BPSP itu yang disetujui 68 butir artinya posisinya tetap, kemudian yang di Panjakan 254 butir, kemudian yang di Timus kan 77 butir, Tim Kecil22 butir kemudian yang dicabut oleh Fraksi pengusul sebanyak 3 butir, jumlab 424 butir.

Kemudian Penagiban Pajak dengan Surat Paksa yang disetujui 58 butir, Panja 100 butir, Timus 80 butir, Tim Kecil22 butir, yang dicablllt oleh Fraksi pengusul 1 butir, jumlah seluruhnya 261 butir. Jadi saya kira kita tidak bisa menetapkan secara pasti berapa hari, namun secara perkiraan untuk Badan Penyelesaian Sengketa Pajak mungkin waktunya memerlukan lebih ketimbang Penagihan Pajalk dengan Surat Paksa, mungkin lebih banyak 2 hari barangkali. Tetapi kalau ini cepatjalannya tentu tidak sampai memakan waktu 14 hari, sehingga malam hari itu barangkali tidak selalu perlu dipakai.

Saya kira secara pasti tidak ada satupun kita yang bisa memastikan, kita serahkan kepada kita semua dengan selalu memohon pertolongan Tuhan supaya sem uanya berjalan dengan baik, kita tidak ingin mendahului yang Maha Kuasa.

(18)

Ibu dan Bapak sekalian yang kami hormati.

Sebenarnya kami harapkan Ketua Pansus bisa sudah pindah ke ruangan ini dari Kelompok I untuk memberi penjelasan tentang Tim Kecil, sebetulnya Tim Kecil itu begitu Rapat Panja sudah mulai Tim Kecil sudah memulai kerja, karena tugasnya sudah pasti yaitu membahas Konsiderans merumuskan Konsiderans, membahas Konsiderans Menimbang, Mengingat dan juga Penjelasan Umum.

Kemudian Tim Perumus, Tim Perumus pun pada waktu rapat Panja pembahasan materi sudah mulai melakukan tugas-tugasnya. Dan saya kira komposisinya mungkin ada peru bahan, kami tidak tahu persis, yang sudah ada ditangan kami ini dari Fraksi ABRI, saya kira nanti sekaligus. Jadi kami mohon ijin Bapak dan Ibu rapat kita skors selama 15 menit.

INTERUPSI F-ABRI (DRS. SUPRIADI) Bapak Ketua yang kami honnati.

Bahwa untuk kegiatan Fraksi tentunya kita memerlukan tempat terutama sekali sehubungan dengan kegiatan dalam rangka pembahasan khusus untuk intern di bidang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak, oleh karena itu mungkin dari pihak panitia dapat menyiapkan tempat untuk pembahasan maupun konsolidasi dari Fraksi-fraksi, demikian Pak.

Kemudian yang kedua sebagaimana telah diutarakan tadi memang praktis minggu depan itu hanya 4 hari Pak, karena tanggai 29 Maret 1997 itu Wafatnya IsaAlmasihjadi hanya4 hari praktis, demikian inijuga perlu menjadi pertimbangan.

Terima kasih atas perhatiannya. KETUARAPAT:

(19)

Saya tidak tahu Panitia itu yang mana saya tidak tahu persis tetapi yang pasti dnperlukan ruangan khusus untuk Rapat-rapat Tim Kecil, Ruang khusus Rapat untuk Tim Perumus. Berarti karena ini dua RUU paling tidak bisa disiapkan 1 ruangan yang cukup memadai sehingga bergantian setelah selesai satu RUU, namun yang satu lagi, satu ruangan khusus yang diminta oleh Fraksi ABRI untuk rapat-rapat konsolidasi Fraksi, sebab itu memang tidak begitu praktis kalau diadakan di kamar salah satu Anggota Panja ataupun Pimpinan Panja.

Jadi masalah ini akan kami sampaikan kepada Panitia, siapa ketua Panitianya terus terang saja mungkin saya yang salah saya tidak tahu persis siapa ini. Kali ini nampaknya bukan Pemerintah Panitianya untuk dihotel ini sudah disl;!rahkan kepada Sekretariat Jenderal DPR RI.

Jadi mohon ijin kami skors.

Kami persilahkan kepada Bapak Ali MalWan Hanan. F-PP (H. ALIMARWAN HANAN, 8H)

Terima kasih Pak.

Kami dalam menghadapi Pemerintah saya hanya menyebut Pemerintah saja, sekali-sekali menyebut namanya orangnya Pemerintah, jadi perlu nama Pejabat Pemerintah ini, masa kam;j sebut Bapak Pemerintah terus, kan susah, Pemerintah yang mana ?, tolong perlu papan nama didepan beliau-beliau itu.

Tadi Ibu Sis sampai menanyakan jadual dan sebagainya mohan jadual yang ada bisa dibagikan, tadi pagi kami juga tadi sudah tanya ini, Panitia juga tanya kepada Panitia yang tidak tahu siapa lagi Panitianya, sehingga

(20)

Lalu yang sangat penting rel.cap dari butir-butir permasalahan yang kita bahas, memang kam i ada catatan merah, hijau, ungu dan sebagainya, supaya kami dapat diberikan agar dapat mengikuti perkembangan selanjutnya.

Terima kasih KETUA RAPAT : Terima kasih.

Berapa hari dikurung, bukan dikurung ini, saya kira disini sudah ada, jadi kita bisa hitung sendiri sepeti yang saya katakan tadi itu, dipotong ada hari libur dari sebagainya itu menurutjadual kita 14 hari, barangkali. Timus itu kalau tidak salah mulai kerja tanggal 1 April 1997, dan untuk Timsin tanggal 4 April 1997.

Jadi yang masuk Timus tentunya tanggal I April 1997 istilah Pak Alimarwan dikurung, dikurung tapi dikurungan yang enak, bukan kurungan yang tidak enak.

Mengenai ini kam i minta dari Staf yang dibelakang nanti bisa dibagikan mengenai butir-butir tadi itu, ini bisa benar, bisa tidak benar juga, nanti kita cek lagi butir-butir yang saya bacakan tadi itu.

Saya kira demikian Pak Alimarwan.

Selanjutnya kami mohon izin untuk bisa rapat kami skors. INTERUPSI F-KP (ABDULLAH ZAINIE, SH) : Sebentar Pak, sebelum rapat diskors.

KETUA RAPAT : S ilahkan Pak.

(21)

F-KP (ABDULLAH ZAINIE, SH) :

Mengenai Timeil saya kira ini sangat penting, hanya pembentukan Timeil itu kan sudah dilakukan pada waktu kita Rapat Pansus, komposisinya juga sudah, tinggal sekarang nama-nama yang harus dimasukan.

Jadi pada waktu ini sebenarnya kita sudah bisa memisahkan Timcil itu, yaitu dengan memasukan nama-nama dari masing-masing Fraksi. Andaikata komposisinya itu kurang c:oeok kita sempumakan pada waktu ini.

Saya kira demikian Pak. Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih.

Kebetulan Pak Novyan sudah datang, saya kira skorsing tidak diperlukan Iagi.

Mohon maafkami konsultasi sebentar.

Nampaknya nama-nama dari masing-masing Fraksi untuk : Timeil RUU Penagihan Pajak dan Surat Paksa

Timeil RUU Badan Penyelesaian Sengketa Pajak pun harus diajukan oleh Fraksi-fraksi .

Jadi tidak mungkin satu orang merangkap 2 (dua) Timeil, iboleh merangkap tetapi tergantung waktunya, bagaimana mengatumya.

(22)

Jadi dimohon menurllt Pak Novyan, nama-nama dari Fraksi-fraksi belum disampaikan untllk siapa yang ditunjuk. Kalau dari F-ABRl sudah kami katakan tadi, dari F-KP mohon segera nama-namanya disampaikan, siapa yang ditunjuk atau ditugaskan untuk dli Timcil dan siapa-siapa yang di Timlls. Juga dari F-PP dan F-PDI, mohon nama-nal11anya bisa disampaikan.

INTERUPSI F-PDI (DRS. IGNATIUS SUWARDI): Pak Ketua.

KETUARAPAT: Silahkan Pak.

F-PDI (DRS. IGNATIUS SUWARDI) :

Karena ada peru bahan, karena pada waktu Rapat Pansus yang dulu itu, Til11cil itll l11enyangkut tentang li (satu) Panja. Jadi terpaksa kalau tiap-tiap RUU itu Timcil nya sendiri, berarti ada perubahan. Maka dari F-PDI l11inta waktu nanti susu!annya, kalau memang tiap-tiap RUU itu ada l11asing-masing Timcil. Karena penjelasan pada waktlll itll, Til11cil itll melipllti 1 (sam) masing-masing Panja.

Sekian dan terima kasih. KETUA RAPAT : Baik,. teril11a kasih.

Jadi masalah keanggotaan itu tidak masalah, terserah dia merangkap atau tidak untlllk 2 (dua) RUU didalam Panja II ini, atau masing-masing ditunjuk orang lain silahkan, itu wewenang sepenuhnya dari Fraksi yang bersangkutan.

(23)

kit;;. mu\ai maka Timcil sudah bisH meml.lhi akti'" diinginkan Timus.

Silahkan dari F-PP.

F-PP (H., ZAIN BADJEBER) :

Mengenai nanti malam saya usulkan TimciJ ini apalagi b,l21u BPSP yang mana ~Drmatnya, kami usullkan padla minggu kedua dimana setelah kita melakukan pembahasan daripada BPS tersebut untuk kita mendapatkan gambaran yang utllh lIntlik membuat suatu penjelasan, dan kami kira kami jamin dengan waktu jadual itll bisa seJesai Timcil nya, tetapi diheri waktu

duJu untuk rnengikuti pembahasan didalam Panja ini sebelum Tirndl nya bersidang.

Jadi andaikata Panja ini selesai hari Sabtu, hari Sabtu itu hmcil nya mulai memasuki persidangan IUntuk BPSP,

Tcrima kasih. KETUA RAPAT : Baik, terima kasih.

Kami persilahkan kepada Pak ~'lJovyan yang rnengkoordinir masalah-masalah Tim-tim ini untuk memberikan pe:njelasan.

KETUA lPANSUS (NOVYAN KAMAN, SH) : Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakaaluh.

(24)

Bapak-bapak dan Ibu-ibu, akhimya tentu kesepakatan bersama kita untuk dapat suksesnya RUU yang kita bahas. Memang lain di Panja I, mungkin lain lagi di Panja II. Kalau Panja I memang sudah terbentuk, dan Timeil nya barangkali nanti mal am sudah mulai melaksanakan tugasnya, karena melihat Konsiderans dan Penjelasan Umum yang ditugaskan.

Kalau bagi kita disini dirasa perlu untuk menunggu seperti kata Pak Zain Badjeber tadi, itu memang terserah kepada kita dengan harapan pembahasan di Panja, di Timus selesai, Timeil jangan sampai tergantung, begitu maksudnya.

Kemudian ada juga pertanyaan tadi walaupun nanti 2 (dua) RUU ini, satu Timus dan satu Timeil nya, hal tiu nanti terserah seperti dikatakan Pak Jusuftadi kalau ada penggantian, itu akan dapat dilakukan sambiljalan.

Jadi yang penting bagi kita sekali lagi, diharapkan Timeil itu seeepat mungkin sehingga kita dapat melihat lanjutan daripada isi daripada pasal demi pasal itu nanti. Karena hanya menyangkut Konsiderans Menimbang dan Mengingat, sudah jelas apa yang akan kita bahas, dan kemudian meneakupnya kedalam Penjelasan Umum.

Jadi walaupun mulai siang-siang diangsur-angsur juga tidak apa-apa, atau akan diserahkan dalam waktu yang mepet. Kalau disananya barangkali nanti dipakainya sore 1-2 jam dan sebagainya, jadi itu terserah kepada masing-masing Panja.

Dan untuk Timus kita sudah menyepakati dari awal dulu diketuai oleh F-KP, dan untuk Timeil diketuai oleh F-ABRI.

Demikian barangkali untuk mengingatkan kita apa yang akan kita lakukan didalam Timus dan Timeil, Timus pun sebetulnya kalau sudah terbentuk sudah bisa menganeang-aneang sambi! jalan, kalau sudah jelas

(25)

apa yang ditugaskan nanti didalam DIM Persandingan yang bam setelah dibicarakan dalam Pansus.

Jadi saya rasa apa yang dikatakan Timus dis ana karena kitd slJdah tahu kalau duduk di Timus, barangkali sudah dapat mengancang-ancangnya.

Dengan catatan lagi apa yang diharapkan kepada Pemerintah Draft awal, Pemerintah hendaknya juga sudah mulai menyiapkan untuk tidak memakan waktu yang lama, lebih-Iebih nanti didalam BPSP, itu yang akan banyak sekali nanti.

Demikian barangkali Pak Jusuf, dan sekali lagi kami nyatakan kalau di Panja I mereka sudah mulai melakukan pembahasan langsung pada pagi hari ini setelah membentuk Timus dan Timcil.

Terima kasih.

Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. KETUA RAPAT :

Baik, terima kasih.

Jadi kita nanti sudah sepakat bahwa pembahasan materi yang pertama akan kita lakukan, lnsya Allah nanti malam puku120.00 - 23.00 WIB.

Di mohon semua Fraksi kalau ada peru bah an nama yang diajukan untuk Timcil dan Timus secepatnya sore hari ini bisa kita terima, sehingga nanti malam pun bisa kita umumkan, siapa-siapa Anggota Timcil dari RUU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dan RUU tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak, demikian juga untuk Timus nya.

Masalah mulai kerjanya saya kira bisa dicari kesepakatan dari masing-masing Timcil dan Timus.

(26)

Jadi misalnya saja, contoh Timcil dari F-PDJ karena itu2 (dua) RUU, jadi bmi akan memanfaatkan dua orang, juga didalam Timus, kami akan memanfaatkan masing-masing RUU itu pembahasan Timcil satu orang.

Sekian, dan terima kasih. KETUA RAPAT :

Saya kira memang sebailknya, tiap-tiap Timcil dan Timus dari RUU yang bersangkutan itu paling tidak satu orang.

Dengan demikian saya kira kalau hanya satu orang merangkap kedua-duanya, itu agak sulit atau mempersulit barangkali.

Jadi kita sepakati bahwa tiap-tiap RUU Timcil dan Emus nya masing-masing paling tidak satu orang. Satu orang itu terscrah, bagaimana caranya itll adalah Fraksi masing-masing.

Jadi dengan demikian nanti malam mahan sudah bisa tersusun lengkap termasuk siapa yang ditunjuk oleh Fraksi yang bersangkutan mcnjadi Ketu3 Timcil dan Timlls. Timcil itll elisepakati pad a waktll Rapat Pansus Ketuanya aelalah dari F-ABRI, sedangkan Timlls Ketuanya dari F-KP. Siapa llama dari F-ABRI dan F':KP itll, nanti malam Tnsya Allah sudah bisa diul1lumkan.

INTERUPSI F-ABRI (OENG RUMADJI, SH)

Maaf ini ada scdikit, mahon maar kita gunakan waktu yang belum kita manfaatkan untuk membahas materi.

Begini Pak, F-ABRI memang sepcndapalt dengan apa yang sampaikan olel: Ketua tadi, namun kami F-ABRI didalam satu pembahasan eli Panja

(27)

itu kira-kira selumhnya bisa mengikuti jalannya persidangan. Sehingga kita harapkan semua itu bisa mengikuti apa yang baik terangkum didalam PPSP dan BPSP.

Kalau nanti malam katakanlah kita hams sudah mulai dengan Timeil, kita belum tahu persis apa yang mau dibahas dalam PPSP dan apa yang mau dibahas dalam BPSP, apalagi kalau nanti kita akan menguraikan Penjelasan Umum. Penjelasan Umul11 kan kita mengetahui bagaimana perkembangan didalam Panja itu.

Ada memang dua cara, selama Panja, Timcil bisa bekerja, tetapi nampaknya kalalll itu ditempuh bisa juga rubah nanti pada waktu laporan di Panja. Ada juga, semua bisa mengikuti Rapat Panja bersamaan dengan Rapat Timus dan Timsin, kemudian Timcil juga bekerja.

Sehingga kami-kami yang ditugaskan atau katakanlah l11ungkin dari Fraksi-fraksi yang ada F-PDI dan F-PP itu bisa bergantian, juga bisa mengikuti, ini yang pertama.

Kedua, memang kelihatannya simple Pak, katakanlah Timus ini 2 (dua) hari membahas 2 (dua) RUU, kelihatannya 2 (dua) hari itu kok seolah-olah yakin bisa selesai begitu.

Kami melihat pengalaman yang selama ini kita lakukan, Timeil itu, justm Timus itu kadang-kadang melebihi daripada Panja.

Sehingga kami sarankan untuk Timus itu dikeroyok begitu, masing-masing RUU itu dikerjakan secara simultan 2 (dua) Timus, Timus untuk RUU PPSP dan Tiimus untuk RUU BPSP. Tentu kita membutuhkan tenaga, kalau ini kita kerjakan padahal! nanti kitajuga hams sudah memulai dengan Timei!. Ini mungkin perlu kita pikirkan Pak, sebab membahas BPSP 2 (dua) hari Timus, saya rnasih perlu pem ikiran yang mendalam, kel ihatannya sepele Pak. Dari pengalaman-pengalaman Timus daripada RUU itu tidak mudah dalam 2 (dua) itu kita dapat selesaikan, ini sekedar suatu himbauan.

(28)

dan dapat disabkan. i~'l !·ej;;cc;]r"w~ Llnill rembug sajaPnK.

KETni~ HAPA'f .:

T'~ri'l1a kasih Pak Oeog dari F-A 13Rl.

: Jdi sepen 1 tadi ,·arm KemUKah,lD, kapan n lila, f:er~la. i •. apan mnial

Ij)~t f{a:ni sef.,~hkun kepada "firnci! 'l~an '-""'irrrus '. 1\~<~ berS3n~~kctan

, .. UI

, , ,~ '-" .

• ~ " 1 " . :

(29)

dengan pembahasan didalam Batang Tubuh yang dilakukan oleh Panja ini, dan kami yakin Tnsya Allah tidak ada masalah didalam perjalanan.

INTERUPSI F-KP (DRS. USMAN ERMULAN) : Terima kasih Saudara Kt:tua.

Tadi sesuai dengan usul PakAlimarwan sangat sependapat sekali kalau pagi ini kita mulai sebelum ini diskors, kita mulai acara perkenalan, pertama dari Pemerintah supaya lebihjelas.

Terima kasih Pak Ketua. KETUARAPAT:

Kami persilakan dari Pemerintah. PEMERINTAH :

Terima kasih Bapak Ketua.

Mengenai masalah Timcil dan Tim us ini, Pemerintahjuga untuk masing-masing RUU untuk Timcil ini mewakilkan 2 (dua) orang, sedangkan untuk Timus 4 (empat) orang, untuk membantu penyusunan apa yang menjadi masalah didalam Timcil dan Timus.

Mengenai masalah Timcil ini, saya kira sebenamya sudah bisa berjalan sebagaimana dikatakan oleh Bapak Novyan juga, karena didalam Pansus sudah diberikan suatu apa yang harus dikerjakan, yaitu kaitannya dengan masalah Konsiderans dan Penjelasan Umum.

Saya kira cukup demikian. Terima kasih Bapak Ketua.

(30)

KETUA RAPAT :

Mohon untuk dapat memperkenalkan nama-namanya, In! atas permintaan dari Bapak Alimawaran.

PEMERINTAH :

Baik, kami perkenaIkan sebelum ada pap an nama didepan, jadi kami sendiri:

Arie Soelendro, kebetulan mendapat tugas sebagai WakiI Pemerintah dalam rangka koordinasi dalam kaitannya dengan RUU menyangkut Panja II ini.

Sebelah kiri saya, Bapak Djonifar AF. Beliau ini sehari-hari adalah Direktur Peraturan Perpajakan.

Sebelah kanan beIiau, Bapak Nuryadi. Mungkin Bapak- bapak dan Ibu-ibu slldah kenaI sebelumnya, karena sering terlibat didalam pembahasan, baik ROU di tahun-tahlln yang lalu maupun Rapat Kelja.

Sebelah kiri beliau, adalah Bapak Abroni Nasution yang Bapak juga sudah mengenal. Karena beliau ini ikut RUU yang IaIujuga.

Sebelah kanan beliau, adalah Bapak Djazoeli Sadhani. Disebelahnya adalah Bapak Gunadi, dan

Disebelahnya lagi adalah Bapak Dr. Agus Haryanto, SH, MS, yang say a kira Bapak-bapak mengenal Pak Agus.

(31)

Mengenai kawan-kawan dibelakang diumt satu persatu, semua dijamin yang ada didalam daftar, apa perlu dikenalkanjuga.

Paling kanan adalah Bapak Djoko Sudiono, Disebelahnya Bapak Tjip Ismail,

Bapak Achmad Suhari,

Bapak Rusli Taib, ini juga ikut dalam RUU yang lalu, Bapak Subagyono,

Bapak Yong Suar, Ibu Srirama Butar-butar, Bapak Dadang B. Ariswan,

Bapak Mulia Kanti (terkenal dengan Pak Kanti), Bapak Bambang Hem Ismiarso,

Bapak Ali Kadir (ini terkenal dengan Pak Dir kita, entah Pak Ali antah Pak Dir, kita bilang Pak Dir),

Bapak Kumaedi.

Saya kira itulah Bapak Ketua mengenai semua nama-nama yang ada dari Pemerintah.

(32)

KETUA RAPAT : Baik, terima kasih.

Nama-nama sudah disebutkan,dan Pak Alimarwan sudah dengan tekun, dan sllngguh-sungguh mendengarkan tadi termasuk Ibu Sis, tetapi saya yakin tidak akan hafal itu sebagian besar.

Baik, demikian saya kira sesuai dengan kesepakatan rapat ini bisa kita tunda atau kita skors sampai nanti malam, Insya Allah pukul 20.00 WIB.

Bagaimana dari F-PDI masih ada, silakan. F-PDI (DJUPRI, SH) :

Saudara Pimpinan.

Kami ingin mengajukan fatwa yang mllngkin penting sekali yaitu berkaitan dengan penyesuaian DIM berdasarkan kesepakatan kita, sebagaimana kita sepakati bahwa acuan pokok nanti akan disampaikan Draft-nya dari Pemerintah. AJangkah baiknya kalau masing-masing Fraksi juga mengajukan penyesuaian tersebut sebagaimana telah dilakukan oleh rekan F-ABRI, sedangkan Fraksi lain termasuk F-PDI beIum, karena kami anggap pentillg sekali. Dalam rangka penyesllaian itu kemungkinan juga tidak mustahil muneul uSlllan bam, sehingga nanti kita masing-masing Fraksi ittl mengetahui usulan dari F-ABRI, F-KP disamping aeuan pokoknya adalah Pemerintah. Sehingga diharapkan hari ini nanti bisa masing-masing Fraksi naenyerahkan penyesuaian daripada DIM-nya masing-masing, semata-mata demi keJancaran pembahasan nanti. Sebab kalau tidak, nanti muncul usulan bam, sedangkan itu t>elum termasuk didalarn DIM-nya.

(33)

KETUA RAPAT : Baik, terima kasih.

Yang kami ketahui dari F-ABRI, F-KP dan F-PP sudah menyampaikan apa yang kita namakan DIM Penyesuaian, saya ingat itu dari F-PP ada 22 butir, dari F-ABRI saya kira ada 4 butir barangkali, al-hasil semuanya sudah menyampaikan.

Jadi mohon dari F-PDI pada waktu itu belum, setidak-tidaknya belum sampai di tangan kami Pak.

F-PDI (DJUPRI, SH) :

Maksud kami, kita masing-masing sudah punya, artinya yang kami terima baru dari F-ABRI.

KETUA RAPAT :

Kalau begitu kami minta Sekretariat, apa yang sudah disampaikan oleh F-PP, F-ABRI, F-KP, tentunya F-PDI untuk bisa disampaikan kepada semua Fraksi dari Pemerintah, disamping memegang pada bahan yang disiapkan Draft awal ole:h Pemerintah. Saya kira begitu.

Jadi kami mohon Sekretariat sebelum rap at nanti malam, itu sudah sampai kepada para Anggota dari masing-masing Fraksi dan Pemerintah.

Demikian Pak Djupri, terima kasih.

Selanjutnya rapat kami skors untuk dilanjutkan nanti malam pukul 20.00 WIB, tel"ima kasih.

Assalamll 'alaikum Warahmatlillahi Wabarakaatuh. (RAPAT DISKORS PUKUL 10.10 WIB)

(34)

KETUARAPAT:

Salldara-saudara sekalian dengan dernikian Rapat Panja II skors karni cabut kern bali dan kami buka dan rapat ini kami nyatakan tertlltllp.

(SKORS DICABUT PUKUL 20.00 \vIB)

Ada baiknya kalau sernentara S(lya akan umumkan daftar nama-nama dari Timcil dan Timus khusus untuk RUU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, untuk Timcil dari F-KP 6 orang .:

1. Yth Ny. Hj . Oetartj Soewasono, SH. 2. Yth Djimanto

3. Yth Ibnu Saleh

4. Yth DRS. Made Slldiartha 5. Yth Moeharsono Ka11oCiirdjo dan 6. Yth DRS. Simon Patrice Morin.

Kemlldian dari F-ABRI dad daftar ini ada p1erubahan, yaitu: 1. Yth I Gde Artjana, S.IP

2. Yth DRA. Paula B. Renyaan. Kemudian dari F-PP :

1. Yth H. Zain Badjeber

(35)

Dari F-PlDI : I. Yth Djupri, SH

2. Yth DRS. Ignatius Suwardi.

Itu adalah Timcil dan sesllai dengan kesepakatan waktll Panslls Ketua Timcil adalah dari F-ABRI dalam hal ini F·-ABRI mengajukan nama sebagai Ketua Timcil Yth. Pudjiarto, SE.

Kemudian Tim Perumus untuk RUU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa yang diketllai oleh F-KP.

Dari F-KP 3 orang Tim Perumusnya, yaitu : 1. Yth Ny. Sis Hendarwati Hadiwitm10 2. Yth Ibnu Saleh dan

3. Yth. Dr. H. Fathi Dahlan.

Dari 3 orang ini Ketuanya kira-kira nomor 1, jadi Ketua Timus dari F-KP diajukan Ibu Sis Hendarwati Radiwitarto.

Dari F-ABRI 2 orang: I. Yth. Sutrisno R, SE.

2. Yth DRA. Paula B. Renyaan. Dari F-PP 2 orang:

1. Yth .. DRS. H. Jusuf Syakir 2. Yth. H. Alimarwan Hanan, SR.

(36)

Dari F-PDI 2 orang:

I. Yth. Handjojo Putro, SH. 2. Yth. H. Manvan Adam.

Demikian saya kiranama-oama dari Tim Kecil dari ke 4 Fraksi dan dari Pemerintah, saya kira dari Pemerintah sudah ada 2 orang.

Saya kira terserah dari Timcil kapan mulai mengadakan rapat intern dari pada Timcilnya untuk mengatur jadual dan sebagainya.

INTERUPSI F-ABRI (pUDJIARTO, SE) :

Tadi nama-nama yang dibacakan itu untuk 1 (5atu) RUU atau 2 (dua) RUU.

KETUA RAPAT : I (satu) RUU,

F-ABRI (pUDJIARTO, SE): I (satu) RUU.

Terima kasih. KETUARAPAT :

Jadi karena slldahmasuk RUU untuk Timcil dan juga Til11l1S untuk RUU Penagihan Pajak deng:1J1'Surat Paksa.

Saya kira dad Pemcrintah namanya bisa segera disusunkan untuk RUU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

(37)

Baik Ibu, Bapak sekalian kita mulai memasuki pembahasan DIM dari RUU Penagiihan Pajak dengan Surat Paksa. Sesuai dengan wama-warna dan sesuai kesepakatan, maka untuk konsiderans Menimbang, Mengingat dan Pcnjelasan Umum, ditugaskan dengan mandat penuh kepada Tim Kecil, dengan dem:ikian forum ini tidak akan membahas materi yang berkaitan dengan konsiderans.

Jadi kalau demikian kita akan langsung memasuki Dim nomor 27,jadi konsentrasi kita yaitu hanya membahas materi yang ditugaskan kepada Panja yang didalam Draft ini wamanya merah, yang menumt catatan kami yang diwarnai merah ini jumlahnya 97 nomor ditambah lagi dua nomor usulan Ketentuan Umum bam dari F-ABRI dan F-KP yaitu mengenai barang dan Penagihan Pajak, jadi jumlah yang kita bahas pada fomm ini adalah 99 nomor. Jadi yang warnanya hijau kita lewati karena itu sudah menjadi porsi dari pada Timus.

Baik Saudara-saudara sekalian kita n1llliai dengan DIM nomor 27 yaitu mengenai rumusan pajak, F-KP mcnyerahkan pembahasan kepada Panja, yang dikaitkan dengan pengertian perpajakan, dari F-ABRI pengel1ian pajak untllk .disesuaikan dengan RUU yang lain yaitll yang pasti bahwa didalam RUU Tentang Barlan Penyellesaian Sengkcta Pajak disitu rumusannya Perpajakan, sebelllm ada penyesuaian, kcmlldian dari F-PP rumusan tetap, kemudian dari F-PDI disesuaikan dengan definisi lketentuan umum pcrpajakan berarti merefer JPada RUU yang lainnya.

Baik kami persilahkan, pertama dari F-KP.

F-KP (NY. SIS HENDARWATI HADIWITARTO) : Terima kasih Pimpinan.

Untuk pajak ini dari F-KP memang menyampaikan perlu penjelasan tentang difinisi pajak dan pengertian perpajakan. Mengapa begitu, karena

(38)

ten tang pajak itu sendiri . itu dalam buku-buku, daIam kamus, dalam insklopedi memang banyak dimuat, namun pengertian sering tidak sama, dalam buku tentangperpajakan ketentuan umum PPH dan PPN juga bdum ada apa itu pajak. Kami melihat dalam RUU tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah itu keIihantanllya dalam K,etentuan Umum kami bacakan saja : "Pajak daerah yang seIanjutnya disebut pajak adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada dacrah tanpaimbalan bngsung yang seimbang yangdapat dipaksakan berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan Pajak Daerah yang digullakan untuk membiayai penyelcnggaman pemerintah daerah dan pemballgunan daerah".

F-KP berpendapat bahwa kita dalam membahas ataupun menyusun RUU ini tentunya seyogyanya dapat sinkron, walaupun ini bukan tugas kita, nanU1l1 karena ini dalam satu Pansus aIangkah baiknya apabila pembahasan ini sinkron semuanya, karena pajak daerah adalah bagian dari pajak daerah termasuk pajak, sehingga rumusan selanjutnya kami memang akan menyampaikan. Kemlldian tentang perpajakan itu sendiri, disini F-KP menyampaikan karena didalam RUU tentang I3adan PenyeIesaian Sengketa Pajak disitu disampaikan perpajakan adalah yang intinyajuga sama dengan apa yang ditulis disini tentang pajak, sehingga datam hal ini kita benar-benar perIn berhati-hati membcdakan antara pajak dan perpajakan. Menurut hemat kami perpajakan adalah (ini sec3l'a kasarnya) segala sesLlatll yang menyangkut pajak, jadi baik [ellitang peraturan perundang-unclangannya, cara pemungutannya, penagihannya maupun pajak itu sendiri ..

Jadi inilah kim-kim untuk pertama apa yang disampaikan oleh F-KP dalam Pall1ja ini, kalau perlll kami juga akanmencoba menyampaikan nllnusan yang telah kami sesuaikan dalam Pajak Daerah dan Restribusi Daerah. Yang kira-kira intinya adalah "pajak adaIah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi alau badan kepada negara yang dipungut oleh pemerintah", kita sebut pemerintah karena ini bisa pemerintah pusat, bisa pemerintah daerah, sehingga pajak daerah sudah merupakan bagian dari pada pajak itu sendiri.

(39)

Tanpa imbalan langsung yang dapat dipaksakan berdasarkan Peratilran Perundang-undangan, in ii juga bisa kita tam bahkan apa yang dalam RUD in I, yaitu antara lain Bea Masuk dan juga Bea Balik Nama Tanah dan Bangunan, jadi kita sebutjuga yang ini,jadi apayang dalal1l RUU Bea masuk dan juga Bea Balik Nama Tanah dan Bangunan masuk, kel1ludian yang diipungut oleh Pemerintah juga masuk, k,el1ludian yang dapat dipaksakan sesuai Peraturan perundang-unclanganjuga masuk, clalam hal ini sinkron menurut hemat kam i namun kamii juga ingin tanggapan dari rekan-rekan yang lain sinkron clengan RUU Pajak Daerah clan Restribusi Daerah"

Saya kira sekian dari F-KP. Terima kasih atas perhatiannya. KETUARAPAT:

Terima kasih.

Selanjutllya kami persilahkan dengan honnat F-ABRI. F-ABRI (PUDJIARTO, SE) :

Terima kasih Pimpinan.

Dari F-J\BRI usul perubaban DIM adalah perlu dirumuskatl kembali pengertian p;~jak mengapa demikian. Karena pengel1ian pajak dengan Surat Paksa dan pcngertian perpajakan pada RUU Badan Penyelesaian Sengkcta Pajak ini hampir sama, hanya perbedaannya clemikian.

Yang pcrtama dalam RUU Badan Penyelesaian Sengkl;ta Pajak tercantUI1l bea materai, dalam ReU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa tidak ada tercantum Bea Materai.

(40)

Perbedaan yang kedua adaJah daJam RUU Badan PenyeJesaian Sengketa Pajak tidak tercantum Bea Balik Nama Bangunan didaJam RUU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, Bea Balik Nama Bangunan tercantum.

Oleh karena itu F-ABRI mahan dirull1l1skan kembali tcntang pengertian pajak mallpun pengertian perpajakan, pada waktu pembahasan di Panslls Pemcrintah telah bersedia untllk Illcluruskan k:embali, olch karena itl! rada kesempatan ini saya kira pcrlu pemerintah untuk mcnyampaikan, scbenarnya apa pengcltian pajak, apLi perngeltian dari pad a perpajakan.

Oemikian, terima kasih. KETUARAPAT: Baik terima kasih.

Sclanjutnya F-POI itll menghendaki penyesuaian dengan difinisi Ketcntllan Umum Perpajakan, kami persilahkan.

F-PDI (DRS IGNATIUS SUWARDI) : Terima kasih Bapak Ketua.

Karena ini pengertian pajak sendiri memang KUP sendiri juga

mCl1gcnai khusus masalah istilah paja~ ini memang belUlTI ada karcna ini m~lsalah yang sentral dan pokok, maka dari POI hanya minta Sup<lya

did, bm KetentlJan Umum ini khllSUS mengcnai pajak atall pcrpajakan iill dibcri pengertian atau deflnisi, l1lemang kita selahl sudah berulang-ulang l1lc!'1bahas tentang pcrpajakan, entah kclewatan atan bagaimana pengcrtian p:ij:J: sendiri belum pcrnah dicanturnkan didalam UU Perpajakan yang ada, maka mumpung sekarang ini kita mcmbahas maka selayaknya kalau masalah pajak itu sama-sama kita pikirkan llntuk diberi definisi, mel11ang masalah unsur pajak adalah ada bebcrapa hal, yaitu pungutan yang olch

(41)

pemerintah dibebankan kepada rnasyarakat yang tidak ada irnbalan dari pemerintah, itu isinya sebetulnya, tetapi perumusannya mari kita sarna-sama cari. Mernang pad a waktu itu kitaharapkan Draft awal dari pemerintah sebagai acuan kita bahas bersama,kalau masalah perpajakan dalam hal ini saya sependapat bahwa kalau kita sudah mengerti atau sudah tahu tentang definisi atau pengertian pajak rnasalah perpajakan secm'a tata bahasanya semua hal yang menyangkut atau yang adakaital1ya dengan pajak, dari segi UU-nya, dari segi pelaksanaannya,ini mengenai perpajakan.

Jadi kalau kita sudah mengerti deflnisi pajak, masalah perpajakan dengan sendirinya akan mudah kita mengerti. Oalam hal ini kami harapkan dari pemerintah Draft awal itu bisa di sarrlpaikan kepada rapat ini.

Sekian dan terima kasih. KETUA RAPAT : Ada tambahan, silakall1. F-PDI (DJUPRI, SIl) :

Terima kasih saudara Pimpinan.

Sekedar untuk menambahkan apa yang tadi diutarakan oleh rckan kami, sebagaimana diketahui bahwa didalam ketentuan umllm ini yang didalamnya rnenyangkut definisi atau pengertian atau perpanjangan dari singkatan-singkatan, pad a pokoknya hams dirumuskan sedemikianrupa, sehingga sIC'clapat ll1ungkin l1lelllang tidak diperlukan penjelasan !agio Oleh karena itt! dalam rangka menYlllsun kembali definisi tentang pajak ini, kami sependap~lt a:~Jabjla matcri-materi yang ada itu yang termasuk pajak itu disebutkall seem"a menyeluruh, artinya sehillgga tidak diperlukan penjelasan lebih 13lljut karena memang definsi maksudnya untuk membatasi sebagai pembatasan untuk tidak dijelaskan kembali dan tata earn ini sudah biasa

(42)

dilakukan begitu, dengan demikian kita akan memperoleh suatu gambaran yang cukup jelas.

D'~111 i kiail sebagai penjclasan dari kami.

KETUA RAPAT :

D:1ri F-PP didalam persandingan ini posisinya tetap, apakah mall dikomcntari sekarang atau kita serahkan ke pemerintah dulu, pemerintah.

Terima kasih.

Kami pcrsilahkan pemerintah yang sudah mempersiapkan Draft a\val rumusan DIM nom or 27, kami persilahkan.

PEMERINTAH :

Tcrima kasih Bapak Ketua.

Didai.am mengenai definisi pajl1k disini, sebcnarnya tidak ditujukan untuk membahas mengenai masalah apa definisi p3jak secara konsepsional, tetapi hanya menguraikanjenis pajak apa yang dapat ditagih dengan RUU, jadi jcnis-jenis pajak apa. Ole1i1 karena itu sesuai dengan rupat Pansus dim:1na pemerintah harus memberikan konsep mengenai pengertian pajak ini bll1i bacakan sebagai berikl.lt : "P~iak adalah semua jenis pajak yang :n~',ut oleh pernerint!lh pusat terma":!lk pajak bumi dan bangunan, bea perGlchan flak atas ta~r;:·~h CL1D

dipLtngut oleh pCIllerim3han dncli::h".

he;l masuk cukai d:m pajak yang

j,ldi ini sebenarnya sama dengan a\\ral hanya sesuai dengan rapat Pan"u:; waktu itu slIpaya dirumllskan yang bani, hal ini ada kait3nnyajuga dengall definisi pajak pada RUU BPSP.

(43)

Terima kasih Bapak Ketua. KETUA RAPAT :

Baik terima kasih kita sudah mendengarkan semuanya bahwa yang rtlmusan yang diajukan olch pemerintah itu adalah mmusan tentang pengertian pajak yang khusus diberlakukan hanya untuk penagihan pajak dengan surat paksa, jadi tidak berlaku secara umum.

Baik saya kira sayaputar untuk yang kedua, saya persilahkan dari F-PDI, setelah mendengar perijelasan pemerintah tadi.

F-PDI (DRS. IGNATIUS SUWARDI) : Terima kasih Pak Ketua.

Memang kita menge11i yang dimaksud pajak dalam pengertian pajak dalam hal pengertian ini mengenai jenis yang akan ditagih kcmbali seperti penjelasan kami, karena kopnya mengenai pajak, kami harapkan kalau kita membaca pajak adalah semuajenis pajak masih mempergunakan pajak yang dimaksud disini sekaligus saja sebelumnya ini pengertian pajak itu karena di KUP juga belum ada alangkah baik dan1:epatnya kalau pada kesempatan ini juga pemerintah bisa memberikan pengertian definisi secara umum yang dimaksud dengan pajak.

Kalau masalahnya tentang hal penagihan itu adalah jenis pajak yang akan diadakan penagihan ini sama-sama kita ketahui, tetapi diantara kita pengertian pajakjuga masih belum ada titik sama dalam arti redaksionilnya, tetapi penge11ian pajak itu sendiri kami harapkan dari pemerintah bisa memberi pengcrtian Iebih dahulu,jadi bagi kamijawaban pemerintah bagi kami masih belum kena sasarannya apa yang diminta oteh POI.

(44)

KETUARAPAT:

Baik terima kasih, selanjutnya dari F-ABRI kami persilahkan. F -ABRI (pUDJIARTO, SE) :

Terima kasih Pimpinan.

Apa yang disampaikan oleh pemerintah dan kita lihat pad a Pasal memang ada kalimat yang berbunyi : "Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan pajak", apabila pemerintah memang meyakinkan bahwa pengertian pajak yang dimaksud dalam UUD 45 memang demikian kami menerima saja.

Demiikian terima kasih. KETUA RAPAT : Terima kasih.

Selanjutnya dari F-KP kami persilahkan.

F-Kl' (NY. SIS HENDARWATI HADIWITARTO) : Terima kasih Pimpinan.

F-KP menyadari bahwa didalam Ketentuan Umum memang tertulis daJam UU ini yang dimaksud dengan pajak memang bisa kena kalau isinya bcgitu, dengan segula hormat kami menghargai, namun kami hanya menawarkan alangkah baik apabila pengertian pajak yang selama ini belurn satl! itu sekalian dapat juga terangkul11, sehingga untuk selanjutnya itu sCll1ua dalam Pansus i.ni sud.ah ada kata sepakat, apa itu pajak, dengan sendirinya juga pajak-pajak yang akan kena (Jada Peraturan Surat Paksa ini,

(45)

namun dengan kerendahan hati F-KP tentunya menyerahkan hal ini semua kepada Panja ini, jadi kami masih berpendapat dem ikian, nannlO demikian kami menyerahkan kepada Panjaini.

Terima kasih. KETUARAPAT: Baik terima kasih.

Kita perhatikan saya kira kJosul yang terakhir dari F-KP tadi, dari F-PP ada komentar saya persilahkan.

F-PP (IR.. SALEH KllALID, MM) : Terima kasih Pak Ketua.

Jadi memang F-PP mempunyai pengertian bahwa rumusan yang tercantum daJam DIM ini pada dasarnya adaJah diskripsi yang menyangkut cakupan pajak-pajak yang dijangkau oleh UU ini nantinya, sejauh ini F-PP menganggap rumusan ini cukup, oleh karena itu tetap, walaupun demikian kami tetap membuka k(:mungkinan kalau rumusan yang lebih baik. Karena posisinya ini ditugaskan kepada pemerintah dan pemerintah sudah berupaya untuk memberikan aJternatif rumusan maka tugas kita Jah untuk menambahnya atau menyempmnakannya dan F-PP dalam pengertian ini juga ingin mendengar dari rekan-rekan Fraksi yang mengusulkan keinginan

untuk penyempurnaan, kan begitu.

Jadi posisi DIM kita untuk seterusnya juga demikian karena apapun hasil kesepakatan kita dari aspirasi masing-masing Fraksi senma aspirasi itu adalah asp.irasi Panja dan ihl aspirasi kita semua begitu. Oleh karen a itll kalau tidak ada rumus:m lain yang lebih baik ya kami tetap pada ini dan tadi sudah dinilai bahwa rumusan yang diajukan oleh pemerintah ternyata juga

(46)

masih ada yang kurang puas, yang puasnya bagaimana, ya dikemukakan. Jadi menu rut kami untuk kelancaran butir-butir yang akan datang kalau bisa juga pihak pemerintah membagikan rumusan itu apakah ditayangkan disini atau dalam bentuk foto copy kami tidak tahu karena kalau dibacakan begitu tidak terikuti.

Demikian Ketua Terima kasih. KETUA RAPAT :

Saya kira memang ada baiknya jadi setiap penugasan yaiitu permintaan dari Pansus, pemerintah menyiapkan Draft awal dari materi yang diminta ada baiknya disamping di layarkan juga ada yang bisa dibagikan, dengan demikian barangkali daya Hhat dan daya dengar barangkali bisa menyatu, namun demikian kami persilahkan lagi kepada pemerintah sebab disini ada dua sudut pandang yang berbeda, pemerintah yang kemudian disepakati F-ABRI dan saya kira juga F-PP melihatnya urusan pajak itu hanya diberlakukan untuk RUU ini saja, sedangkan dari F-KP dan saya kirajuga dari PDI mengendaki ada rumusan yang sifatnya umum, se:dangkan kali-matnya "dalam Undang-Undang ini dimaksud dengan", ini ada kekhususan, kami persilahkan pemerintah.

PEMERINTAH :

Terima kasih Bapak Ketua.

Jadi sekali lagi perIn kami sampaikan bahwa sahnya dalam memberikan pengel1ian mengenai pajak disiini dari pemerintah tidak ada niatan sarna sekali untuk mendifinisikan pengertian pajak, tetapi hanyajenis pajak yang ruang lingkupnya ada kaitannya dengan RUU Penagihan ini, jadi sekali lagi itll Pak dan sesuai dengan apa yang telah dikemukakan di Pansus kami telah sampaikan, kami telah buat Draft daripada konsep yang baru yang bila mendapat izin bapak ketua akankami sampaikan sekarang.

(47)

Terima kasih. KETUARAPAT:

Terima kasih, kami pt:rsilahkan.

Jadi saya baca dan mohon diperhatikan benar, substansisebetulnya tidak banyak berbeda dengan yang ada didalam DIM ini, pajak ;adalah semua jenis pajak yang dimaksud c1alam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan pajak adalah : "semua jenis pajak yang dipungut .oleh Pemerintah Pusat termasuk Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Peroleh Hak Tanah atas Bangunan, bea masuk, cukai dan pajak-pajak yang dipungut oJeh Pemerintah Daerah.

Jadi ini memang perumllsannya tidak bersifat umum dan Pemerintah menegaskan tidak ada intes sarna sekali untuk merumuskan secara urn urn dan posisi Pemerintah ini sam a seperti pada waktu pembahasan KUP juga berkembang panjang lebar masalah ini akhirnya disepakati tidak ada rumusan pajak yang sifatnya umnm,jadi hanya diberlakukan secara khuslls menurut kebUltlihan undang-undang yang bersangkutan.

Karena ini sudah dlla kali putaran.

INTERUPSI F-PP (H. ALIMARWAN HANAN, SH) :

Yang pertama kami mohon kepada Pemerintah tidak terombang-ambing, mohon apa yang slldah diyakini Insya Allah tetap berdiri.

Bapak ketlla.

Apabila membaca edaran baru" ini tidak tambah mantap, jadi satll pertancla karena gempa pada berterbangan, daripada berterbangan seperti ini mohon dipikir lebih ibaik mencari pemikiran hagaimana Pemerintah

(48)

lebih dapat meyakinkan Semlla pihak bahwa konsep dasar yang ada Ini sudah cukup sempurna dengan berbagai keterangan tadi Bapak Ketua sudah mensetir bahwa dulu sudah terpikir berbagai masalah yang kita tidak berkeinginan untuk merumllskan pemikiran pajak secara menyeluruh seperti disampaikan ketua tadi.

D<emiikian. Terima kasih. KETUARAPAT:

Baik saya kira sesuai dengan ketentuan kanena ini sudah diputar dua kali sesuai dengan lllekanisllle yang kita tetapkan, satu-satunya instrumen yang bisa kita pakai dalalll hal ini adalan lobi. Ttetapi apakah satu butir ini baru kita akan Illulai sudah lobi, terserah.

Kallli persilahkan F-KP,jadi way out nya Pak, tidak Illelllbahas substansi Jagi.

INTERUPSI F-KP (ABDULLAH ZAINIE, SH) :

Jadi kami ingin mcnambahkan masalah pengertian ataupun difinisi pajak itu, memang kita bisa pilih yang pertama definisi pajak dalam pengertian yang umum dan pengertian ataupun definisi pajak didalam RUU ini sendiri,jadi ada dua, di RUU tentang Pajak Daerah dan Retribusi itu ada difinisi pajak tidak sepcrti yang ada ini, jadi antara lain disitu discbutkan iuran wajib.

Kallli kira Bapak Ketua, kiita bisa Illembcrikan unsur-unsurnya apa pad a kesempatan ini, umpama pajak adalah pungutan yang dilakukan oleh Pemerintah utau pajak ada-Iah IJungutan yang dapat dipaksakan yang dilakukan olch Pemerintah Illeliputi atau termasuk didalalllnya bea Illasuk

(49)

cukai dan lain sebagainya, jadi ada perkawinan an tara pengertian pajak secara ilmiah dengan pengertian pajak dalam prakteknya nanti, ini bisa kita rumuskan asaf unsur-unsurnya kita pegang bersama-sama dan tidak perlu kita putuskan sekarang ini, kita serahkan umpama dengan Pemerintah itulah unsur-unsur yang terkandung didalamnya.

Kemudian apa yang diajukan Pemeriintah mengenai pajak Ibumi dan bangunan sebagai tambahan ini tidak, perIu sebab itu nama sudah pajak, apa sebabnya maka termasuk bea dan cukai, itu karena pada waktu kita membahas Undang-Undang tentang Kepabeanan kita pada waktu itu sampai pada kesimpulan apakah sengketa yang terdapat dalam bidang kepabeanan dan cukai, yaitu bisa diarahkan kepada Badan PeradHan Pajak, waktu itu, oleh Bapak Novyan Kaman pad a waktu itu, ini fiskal, bea masuk itu fiskal, cukai itt! fiskal, jadi bisa, maka dikatakan disitu termasuk, kalau dalam pengertian sempit tidak masuk, pajak itu adalah pajak penghasilan, PPn dan PBB, itu saja, Itetapi karena fiskal maka termasuk bea masuk termasuk cukai, maka dis{:but disini, termasuk bea masuk dan cukai. Kalau unsur-unsurnya ini sudah kita masukan dlisitu saya kira tidak sulit untuk perumusannya.

Ini usuf, jadi mungkin sekarang kita tidak bisa merumuskannya" kami sependapat dengan apa yang dikatakan oleh Bapak Ketua tadi in! bisa kita lobi tetapi biar pending dulu nanti sudah ada lima atan enam umpamanya kita baru lobi.,

Demikian. Terima kasih. KETUARAPAT:

Baik saya kira itu pemikiran tentangjalan keluar.

(50)

F-PDI (DJUPRI SH): Saudara Pimpinan.

Kalau dari segi substansi saya kira kami semua sudah memahami yang termasuk pajak itll yang mana-mana, dari segi substansi tidak ada masalah oleh karena itu F-PDJ ingin usulkan ini dimasukan ke Timus saja, draft nya disampaikan oleh Pemerintah dan juga mohon diizinkan kalau rekan F-KP ada saran, F-PDI juga ingin menyampaikan saran untuk materi, rumusannya sebagai berikut; "pajak adalah semua jenis pungutan yang dilakukan oleh Pemerintah baik Pusat maupun Daerah termasuk bea masuk dan cukai, bea balik nama dan bangunan dan lain sebagainya menurut ketentuan Perundang-Undangan yang berlaku", jadi itu sudah umum sekali sudah menyangkut semua materi yang ada.

Demikian sebagai tambahan dari F-PDI. Terima kasih.

KETUA RAPAT : Baik tcrima kasih.

Karena ini merupakan substansi jadi kala'll diserahkan Timus nanti berdebat dalam Timus berubah menjadi Panja, jadi dengan segala hormat kami sarankan ini kita pendingkan dengan tanda (") artinya Pemerintah mohon bisa menampung aspirasi yang berkembang untuk direformulasi rumusan ini, sehingga mungkin besok atau dalam perjalanan bisa kita angkat kembali dan mohon bisa rumusan itll diberikan nantinya secara tertulis.

Apakah setuju?

(51)

Terima kasih.

Selanjutillya nomor k,e 28 tentang wajiib pajak, ini posisinya untuk F-KP, F-ABRI posisinya tetap, sedangkan dari F-PDI sama dengan yang diatas yaitu disesuaikan dengan ketenltuan umum perpajakan, kemudian kata pribadi diganti dengan kata "perseorangan" sedangkan dari F-PP dihapus.

Untuk itu kami persilahkan dari F-PP.

F-PP (IR. H.M. SHALEH KHALll), MM) :

Kami mengusulkan ini dihapuskarena pengertian wajib pajak ini sebagai suatu batasan atau definisi atau pengertian sudah jelas didalan KUP yang otomatis menjadi acuan dari seluruh Undang-Undang yang menyangkut perpajakan. Jadi pertimbangan F-KP adalah pertimbangan efisiensi apakah ini masih perlu lagi diulangi dalam Undang-Undang ini, ini juga berlaku untuk alasan kami Nomor 29,. 30 dan seteTUsnya.

Terima kasih. KETUA RAPAT : Terima kasih.

selanjutnya kami persilahkan dari F-PDI. F-PDI (DRS. IGNATIUS SUWARIH) : Terima kasih Bapak Ketua.

Sebetulnya usul F-PDI ini simple sekali disesuaikan dengan ketentuan umum perpajakan dan sesudah kami baca didalam ketentuan umum perpajakan malahan ini sudah persis sama, jadi mengenai istilah pribadi

(52)

itu tetap kembali pada istilah pribadi, perseorangannya tidak perlu lagi. Jadi karena sudah kami bandingkan sama dengan ketentuan umum perpanjakan.

Sekian. Terima kasih. KETUARAPAT:

Dengan perkataan lain catatan ini bisa dikatakan hilang atau Drop. Terima kasih.

Baik, saya kira berarti posisinya tinggal F-PP didalam catatan pada waktu Pansus itll Pemerintah sudah menjawab mengatakan memang orang bisa mengatakan ini agak reganden tetapi lebih baik sedikit reganden daripada tidak dipahami secara umum khususnya yang berkaitan dengan undang-undang ini. Jadi barangkali F-PP nadanya tadi sebetuInya tidak terIalu berkeberatan kalau dicantumkan hanya masalahnya berpikir dari segi efisiensi.

Barangkali dengan kesepakatan ketiga Fraksi, kami kembalikan dulu pada F-PP sebelum kepada Pemerintah, sebab ini nanti berkaitan dengan Nomor 29 dan 30 posisinya.

Kami persilahkan F-PP.

F-PP (ffi. H.M. SALEH KHALlD, MM) : Mungkin Fraksi lain belum berbicara Pak. KETUA RAPAT :

(53)

leta!)

iLPP (IR. H.M. SA.t,EH KHALID, MM'i ; Masnlahny& Menteri kita ini paling senang ;~fjsie'-;',;_

Kami nl,engusulbll efisiensi, tetapi kalau kita merasalcw n,asih perin

diulang F-PP tidak berkebaratan. tidak ada masalah. Demikian.

KETlJA. RAPAT .'

Balk saya k~r;;:t tcrinla kaulh dengan s~ka.p keterbuknar. ,j,.~;~;' ,,·PJ' r;'j_C~,!;,:_3

"H1Bl0r ~.:3 :.1)~";~1 k~ta l:~tlakdn :pOSlsinya tetap ~esuai _; .. '>'~"

: ,-'~-~ ;

(54)

(RAPAT : SETUJU)

INTERUPSI F-PP (H. ALIMARWAN HANAN,SH): Bapak Ketua.

Itu dari F-KP ada usul perubahan. KETUARAPAT:

Maaf, yang nomor 30 itu ada pertanyaan dari F-KP tentang reksadana yang pada waktu itu menterijuga sudah menjawab.

Saya persilahkan F-KP.

F-KP (NY. SIS HENDARWATI HADIWITARTO) : Terima kasih Pimpinan.

Jadi F-KP memang menanyakan tentang reksadana ini, karena didalam KUP itu sendiri reksadana itu tidak ada kata reksadana dan ini seandainya tidak ditulis dan dimasukan reksadana ini sudah masuk dalam bentuk badan us aha lainnya.

Dengan demikian apakah kita kembali ke KUPjadi reksadananya hapus yang tidak mengubah arti sam a sekali,jadi asli kembali ke KUP.

Terima kasih Pimpinan. KETUARAPAT:

Jadi yang sudah dirumuskan didalam Draji tnl dimana dimasukan

(55)

F-KP (NY. SIS HENDAR"':ATI HADIWITARTO) :

Kalau sesllai KUP saya kira di drop dan itu juga tidak mengurangi artj karena masuk dalam bagian usaha lainnya.

KETUA RAPAT : Terima kasih.

Saya kira satu pandangan yang baik sekali dengandemikian untuk DIM nomor 28, 29, 30 persis kita konsisten atau konkordan dengan apa yang tercantum didalam KUP. Dengan demikian nomor 30 bisa disetujui sesuai dengan Draft awal deng:m kata-kata reksadana didalam yang merah ini dicoret kembali, demikian ya.

Kami persilakan F-ABRI.

INTERUPSI F-Anru (PUDJIARTO, SE) :

Setclah kami membaca pengertian badan di KUP dan apa yang tclah disampaikan oleh F-KP masalah reksadana memang ada perbedaan, dalam KUP ini tidak mencantumkan juga masalah perusahaan publik, kemudian juga tidak m.;,:ncantumkan rcksadana walaupun kami mestinya tetap, setelah kami cck adalah demikian adanya perbedaan, jadi dalam KUP itu sedang yang dianjurkan perusahaan publik dan reksadana, ini mungkin perlu diserahkan kepada Pcmerintah, bagaimana yang sebenarnya.Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Baik, kami persilakan F-PDT.

F-PDI (DRS. IGNATIUS SDWARIH) :

(56)

saya kira dalam hal ini memang sudah tidak mengurangi substansif hanya saya kira perIu nanti kalau bila mana perlu didalam penjelasan itu bisa tel1ampung kalau memungkinkan, jadi reksadana termasuk dalam bentuk usaha lainnya dan lain sebagainya kalau didalam pen jelasan memungkinkan. Sekian. Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Ini berkaitan dengan ketentuan umum, mohon maaf Bapak Ignatius Suwardi,jadi barangkali Bapak Djupri, menjelaskan tidak lazim ketentuan umum. Mohon maaf dengan hormat.

Selanjutnya kam i persilahkan Pemerintah. PEMERINTAH :

Terima kasih Bapak Ketua.

Memang didalam pengertian badan ini berdasarkan Pasal 1 (4) RUU ini dihubungkan dengan KUP Pasal 1 huruf b terdapat tambahan yaitu perusahaan publik dan reksadana, memang demikian, hal ini semata-mata karena kami melihat sudah ada perkembangan dalam pengertian badan ini sesuai dengan Undang Pasar Modal, jadi dimana Undang-Undang No.8 Talmn 1995 tentang Pasar Modal memasukkan badan dalam pengertian disitu adalah reksadana, memang apabila nanti terjadi perkembangan perekonomian dimasa yang akan datang dimana terdapat istilah-istilah yang baru kami memang sependapat bahwa itu sebenarnya sudah bisa tercakup dalam pengertian serta bentuk badan usaha lainnya.

Jadi Bapak Ketua, kalau memang ini dirasakan terlampau berIebihan Pemerintah tidak keberatan apabila kembali ke KUP karena itu memang sudah tercakup dalam bentuk badan usaha lainnya.

(57)

Terima kasih. KETUA RAPAT :

Baik, saya kira dengan demikian nomor 30 bisa kita putuskan posisinya sarna dengan nomor 28 dan 29.

(RAPAT : SETUJU) Terima kasih.

Selanjutnya DIM nomor 3 I dari F-KP disini hijau berarti Timus, F-ABRI merah hanya menghilangkan kata melaksanakan, kemudian dari F-PP menambah tetapi justru hijau disini, saya kira wama-wami disana-sini kurang pas betul barangkali, ada yang seharusnya substansi bukan redaksional, kemudian dari F-PDI saya kim dari beberapa pasal sesudah ini masalah penyanderaan itu ingin dihapuskan dari semua pasal.

Kami persilakan F-PDI.

F-PDI (HANDJOJO PUTRO, SH) : Terima kasih Bapak Ketua.

Memang tadi F-PDI disini disebutkan adanya surat perintah penyanderaan dihapus, in i memang nantinya itu semua konsisten dengan induknya, nantinya SK kalau tidak akan kita bahas bersama di Bab V Pasal33 RUU,jadi nanti kalau memang temyata penyanderaan itu memang tidak diperlukan istilahnya mestinya dihapus, tetapi kalau penyanderaan itu diperlukan sesuai dengan kesepakatan, kita lihat nanti, jadi yang penting induknya dulu yang hams kita bahas dulu, karena disini sekalilagi F-PDI jelaskan bahwa tentang hal penyanderaan ini bagi F-PDI memang mempunyai catatan tersendiri.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini akan membahas bagaimana memperoleh premi tahunan untuk asuransi berjangka -tahun dengan tingkat suku bunga diubah menjadi

KETUA : Kepada saudara Naya yang bertindak selaku koordinator lobby dan - rekan-rekan Fraksi yang kami hormati, sesudah kita mendengar la:poran dari p2.da saudara

Pasal 30 materinya disetujui sesuai dengan naskah RUU, nMiun _perumusan~ terhadap penjelasannya diserahkan kepada TIM PERUMUS dengan menperhatikan usulan penje- lasan

Terima kasih Ibu Ning, saya rasa yang saya khawatirkan adalah seperti itu, jadi saya khawatir kalau masyarakat memandang kalau ini ego dokter, walaupun saya yakin kalau dokter

Demikian pendapat akhir pemerintah atas RUU Panas Bumi dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia hari ini. Kepada Pimpinan Sidang dan Anggota Dewan

10 Informan yang akan dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah beberapa pihak yang dianggap memiliki pengaruh penting dalam indikasi fenomena kanibalisme

CATATAN RAPAT RAPAT KERJA PANSUS KE 7 T#CGAL 16 Desenber 1986 SEKRETARIAT PANSUS RUU ~~DAN CEWAN PERWAKILAN RA'< YAT REPUBLIK IH a'ESIA It OJSTRI DEWAN PERV/AKILAN RAKYAT REPUBLIK

Jodi memong didalom Pasal .3, kolau ktmi katakan tadi memang masih terlolu mikro sifatnya itu mengatur kepada seluruh kegiaton angkutan udara dalom rongka