• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Pada penelitian ini responden yang mengisi kuesioner adalah orang-orang yang diposisikan di kantor dan orang-orang yang diposisikan di lapangan, serta terlibat langsung dalam menangani proyek tersebut, sehingga diharapkan jawaban dari isian kuesioner lebih actual. Dengan alasan itulah kuesioner disebarkan kepada main kontraktor dan sub kontraktor yang berada di bawah koordinasi main kontraktor yang sedang melaksanakan pembangunan proyek PIK Mall dan Hotell.

Adapun jumlah penyebaran kuisoner yang direncanakan di proyek PIK mall dan Hotel secara umum bisa terpenuhi, dalam prakteknya responden sangat sulit meluangkan waktu untuk wawancara karena kesibukan. Sebelum melakukan pengisian kuisioner, terlebih dahulu dijelaskan maksud dan tujuan dari penelitian ini, peneliti mengadakan wawancara langsung dengan orang-orang yang diposisikan di kantor maupun di lapangan. Dari sejumlah kuisioner yang disebarkan karena terbatasnya waktu dan setelah di sortir karena terdapat dugaan isian kuisioner kurang aktual, maka kuisioner yang bisa terkumpul sejumlah 30 kuisioner.

4.2 Hasil Penelitian

Untuk memudahkan, hasil yang diperoleh dari penarikan kuisioner dibagi dalam 2 pokok bahasan yaitu :

1. Profil Responden 2. Persepsi Responden

4.2.1 Profil Responden

Profil Responden diperoleh dari data responden yang diolah dan hasilnya dipergunakan untuk memberikan penjelasan ataupun gambaran tentang responden yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan diagram Pie. Bagian ini terdiri atas: (1). Jabatan Responden, (2). Pengalaman Responden

(2)

4.2.1.1 Jabatan Responden

Dalam penelitian ini jabatan responden dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu: Orang-orang yang diposisikan di kantor dan orang-orang yang diposisikan di lapangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Disposisi Jabatan Responden.

No. Disposisi Jabatan Responden Jumlah Responden Prosentase

1 Bagian Kantor 10 33%

2 Bagian Lapangan 20 67%

Jumlah 30 100%

Disposisi Jabatan Responden

Gambar 4.1 Fropil Disposisi Jabatan Responden.

Dari jumlah 30 Responden ternyata terdapat 10 responden yang menjabat di bagian kantor proyek, dan sisanya 20 responden menjabat di bagian lapangan proyek tersebut. Hal ini disebabkan karena sebagian kuisioner diserahkan langsung kepada responden yang berada diproyek tersebut.

Bagian

Lapangan

67%

Bagian

Kantor

33%

(3)

4.2.1.2 Pengalaman Responden

Pengalaman Responden dalam menangani proyek dikelompokkan menjadi 5 bagian yaitu: Pengalaman < 5 tahun, 5 s/d 10 tahun, 10 s/d 15 tahun, 15 s/d 20 tahun, dan pengalaman > 20 tahun, untuk jelasnya seperti pada tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Pengalaman Responden.

No. Pengalaman responden Jumlah Responden Prosentase

1 < 5 Tahun 11 37% 2 5 s/d 10 Tahun 10 33% 3 10 s/d 15 Tahun 3 10% 4 15 s/d 20 Tahun 1 3% 5 > 20 Tahun 5 17% Jumlah 30 100% Pengalaman Responden

Gambar 4.2 Penglaman Responden Menangani Proyek.

Dari jumlah 30 Responden ternyata terdapat 11 responden yang memiliki pengalaman menangani proyek < 5 tahun, 10 responden memiliki pengalama 5 s/d 10 tahun, 3 responden memiliki pengalaman 10 s/d 15

< 5 Tahun 37% 5 s/d 10 Tahun 33% 10 s/d 15 Tahun 10% > 20 Tahun 17% 15 s/d 20 Tahun 3%

(4)

tahun, 1 responden memiliki pengalaman 15 s/d 20 tahun, dan 5 responden memiliki pengalaman menangani proyek > 20 tahun.

4.3 Hasil Tabulasi Kuesioner Persepsi Responden Terhadap Faktor-Faktor Penyebab Kerterlabatan Proyek PIK Mall dan Hotell

Hasil tabulasi kuesioner penelitian persepsi responden terhadap faktor penyebab keterlambatan proyek PIK Mall dan Hotell disajikan dalam bentuk tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Tabulasi Data Berdasarkan Hasil Isian Kuesioner.

No.

Faktor-faktor dugaan yang mempengaruhi dan menjadi penyebab keterlambatan proyek PIK

Mall & Hotel

Variable

Ʃ Dampak

Ʃ

1 2 3 4 5

A Faktor Tenaga Kerja (labors)

1 Keahlian tenaga kerja X1 5 6 5 11 3 30

2 Kedisiplinan tenaga kerja X2 3 10 5 8 4 30

3 Jumlah pekerja yang kurang memadai X3 2 5 1 8 14 30

4 Penggantian tenaga kerja baru X4 3 11 7 7 2 30

B Faktor Bahan (material)

1 Keterlambatan pengiriman barang X5 1 6 6 11 6 30

2 Kekurangan bahan konstruksi X6 3 4 5 12 6 30

3 Ketidak tepatan waktu pemesanan X7 1 6 8 11 4 30

C Faktor Peralatan (equipment)

1 Keterlambatan pengiriman/penyediaan peralatan X8 1 5 10 10 4 30

2 Kerusakan peralatan X9 4 5 11 7 3 30

3 Ketersediaan peralatan yang memadai/sesuai

kebutuhan X10 1 6 10 11 2 30

D Faktor Keuangan (financing)

1 Harga material berubah-ubah X11 5 6 12 5 2 30

2 Kesulitan pendanaan di kontraktor X12 2 1 9 9 9 30

3 Kesulitan pembayaran oleh pemilik X13 1 4 8 9 8 30

E Faktor Situasi (environment)

1 Intensitas curah hujan X14 4 4 6 16 0 30

2

Terjadinya hal-hal tak teduga seperti kebakaran, banjir, cuaca amat buruk, badai/angin ribut, dan gempa bumi

X15 9 3 6 8 4 30

F Faktor Perubahan (change)

(5)

Adapun keterangan penilaian pada kolom Σ dampak, penomoran no. 1 s/d 5 adalah sebagai berikut:

No 1. Rendah = Terjadi Keterlambatan shedule proyek < 5%

No 2. Sedang = Terjadi Keterlambatan shedule proyek 5% - 7%

No 3. Netral = Tidak Berdampak Pada Keterlambatan

No 4. Berpengaruh = Terjadi Keterlambatan shedule proyek 7% - 10%

No 5. Sangat Berpengaruh = Terjadi Keterlambatan shedule proyek ≥ 10

4.4 Analisis Data Dan Pembahasan

Pengolahan data dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan RI (Relatif Indek) untuk mencari faktor yang paling dominan penyebab keterlambatan, mean atau rata-rata untuk mengetahui peringkat teratas sampai terendah dari sub faktor penyebab keterlambatan tersebut, dan analisis regresi untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan / hubungan sub faktor keterlambatan terhadap keterlambatan pekerjaan proyek. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Jawaban responden yang didapat ditabulasi, kemudian dihitung sesuai dengan metode perhitungan di bab sebelumnya.

4.4.1 Analisis RI (Relatif Indeks)

Relatif Indeks tiap faktor diukur dengan cara membandingkan nilai total faktor dengan lima kali ukuran sampel, sehingga nilai RI ini akan berkisar antara 0 (minimum) dan 1 (maksimum) dimana semakin tinggi nilai Relatif Indek, faktor tersebut semakin mempengaruhi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi.

2 Kesalahan desain yang dibuat oleh perencana X17 4 4 9 11 2 30

G Faktor Sistem Inspeksi, Kontrol dan Evaluasi

Pekerjaan

1 Perbedaan jadwal sub-kontraktor dalam

penyelesaian proyek X18 6 7 4 10 3 30

2 Banyak hasil pekerjaan yang harus

diperbaiki/diulang karena cacat/tidak benar X19 5 2 10 8 5 30

3

Proses dan tata cara evaluasi kemajuan pekerjaan yang lama dan lewat jadwal yang disepakati

(6)

Awal perhitungan Relatif Indek, dampak faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek PIK Mall dan Hotell diberi nilai :

1. Nilai 1 = Netral (Tidak Berdampak Pada Keterlambatan) 2. Nilai 2 = Rendah (Terjadi Keterlambatan shedule proyek < 5) 3. Nilai 3 = Sedang (Terjadi Keterlambatan shedule proyek 5% - 7%) 4. Nilai 4 = Berpengaruh (Terjadi Keterlambatan shedule proyek 7% - 10%)

5. Nilai 5 = Sangat berpengaruh (Terjadi Keterlambatan shedule proyek ≥

10%)

4.4.1.1 Tahapan Perhitungan RI (Relatif Indeks)

1. Perhitungan Nilai Total

Data mentah yang didapatkan dari respoden diperiksa kemudian dilakukan tabulasi. Setelah semua data ditabulasikan, maka selanjutnya dilakukan perhitungan nilai total untuk setiap faktor keterlambatan.

Ʃn= n1+ n2 + n3 + ….. +nn

Keterangan:

Ʃn = Nilai Total setiap faktor

n = Jumlah subfaktor setiap faktor

Sebagai contoh perhitungan Nilai Total pada faktor A.Tenaga Kerja (labors) yaitu sebagai berikut:

n1 = (5x2)+(6x3)+(5x1)+(11x4)+(3x5) = 92 n2 = (3x2)+(10x3)+(5x1)+(8x4)+(4x5) = 93 n3 = (2x2)+(5x3)+(1x1)+(8x4)+(14x5) = 122 n4 = (3x2)+(11x3)+(7x1)+(7x4)+(2x5) = 84 ƩnA = 92 + 93 + 122 + 84 = 391

Setelah Nilai Total di dapat, perhitungan lanjut ke tahapan ke dua perhitungan Skor Total.

(7)

2. Perhitungan Skor Total

Dikarenakan setiap faktor memiliki jumlah subfaktor yang berbeda, maka setelah mendapatkan nilai total, maka perhitungan skor total dihitung menggunakan rumus:

Ʃn

Skor Total = jumlah sub faktor

Sebagai contoh perhitungan Nilai Total pada faktor A.Tenaga Kerja (labors) yaitu sebagai berikut:

391

Skor Total = = 97,75 4

Setelah Skor Total di dapat, perhitungan dilanjutkan ke tahapan terakhir yaitu perhitungan Relatif Indeks.

3. Perhitungan Relatif Indeks

Penentuan Relatif Indeks (RI) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang diteliti, dimana nilai RI ini akan berkisar antara 0 (minimum) dan 1 (maksimum), semakin mendekati 1 nilai RI, semakin berpengaruh faktor tersebut dalam keterlambatan pelaksanaan pekerjaan proyek konstuksi. Rumus RI adalah sebagai berikut:

Total Skor RI = 5 x Jumlah Sample

Keterangan: RI = Relatif Indeks

5 = Jumlah kriteria penilaian

Sebagai contoh perhitungan RI (Relatif Indeks) pada faktor A.Tenaga Kerja (labors) yaitu sebagai berikut:

97,75

RI = = 0,652 5 x 30

(8)

Untuk perhitungan faktor-faktor selanjutnya dapat dihitung dengan cara yang sama. Hasil perhitungan dapat di lihat pada tabel 4.5

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Relatif Indek

Total

1 2 3 4 5 Skor %

A Faktor Tenaga Kerja (labors ) ƩnA= 391 97.75 65 0.652

1 Keahlian tenaga kerja 5 6 5 11 3 30 n1 = 92 23.00 15 0.153 2 Kedisiplinan tenaga kerja 3 10 5 8 4 30 n2 = 93 23.25 16 0.155 3 Jumlah pekerja yang kurang memadai 2 5 1 8 14 30 n3 = 122 30.50 20 0.203 4 Penggantian tenaga kerja baru 3 11 7 7 2 30 n4 = 84 21.00 14 0.140

B Faktor Bahan (material ) ƩnB= 293 97.67 65 0.651

1 Keterlambatan pengiriman barang 1 6 6 11 6 30 n1 = 100 33.33 22 0.222 2 Kekurangan bahan konstruksi 3 4 5 12 6 30 n2 = 101 33.67 22 0.224 3 Ketidak tepatan waktu pemesanan 1 6 8 11 4 30 n3 = 92 30.67 20 0.204

C Faktor Peralatan (equipment ) ƩnC= 246 82.00 55 0.547

1 Keterlambatan pengiriman/penyediaan peralatan 1 5 10 10 4 30 n1 = 87 29.00 19 0.193 2 Kerusakan peralatan 4 5 11 7 3 30 n2 = 77 25.67 17 0.171 3 Ketersediaan peralatan yang memadai/sesuai kebutuhan 1 6 10 11 2 30 n3 = 82 27.33 18 0.182

D Faktor Keuangan (financing ) ƩnD= 263 87.67 58 0.584

1 Harga material berubah-ubah 5 6 12 5 2 30 n1 = 68 22.67 15 0.151 2 Kesulitan pendanaan di kontraktor 2 1 9 9 9 30 n2 = 97 32.33 22 0.216 3 Kesulitan pembayaran oleh pemilik 1 4 8 9 8 30 n3 = 98 32.67 22 0.218

E Faktor Situasi (environment ) ƩnE= 175 87.50 58 0.583

1 Intensitas curah hujan 4 4 6 16 0 30 n1 = 90 45.00 30 0.300 2Terjadinya hal-hal tak teduga seperti kebakaran, banjir,cuaca amat buruk, badai/angin ribut, dan gempa bumi 9 3 6 8 4 30 n2 = 85 42.50 28 0.283

F Faktor Perubahan (change ) ƩnF= 188 94.00 63 0.627

1 Terjadi perubahan desain oleh owner 1 3 4 19 3 30 n1 = 106 53.00 35 0.353 2 Kesalahan desain yang dibuat oleh perencana 4 4 9 11 2 30 n2 = 82 41.00 27 0.273

G Faktor Sistem Inspeksi, Kontrol dan Evaluasi Pekerjaan ƩnG= 270 90.00 60 0.600 1 Perbedaan jadwal sub-kontraktor dalam penyelesaian 6 7 4 10 3 30 n1 = 92 30.67 20 0.204 2Banyak hasil pekerjaan yang harus diperbaiki/diulang

karena cacat/tidak benar 5 2 10 8 5 30 n2 = 83 27.67 18 0.184 3Proses dan tata cara evaluasi kemajuan pekerjaan yanglama dan lewat jadwal yang disepakati 4 7 5 9 5 30 n3 = 95 31.67 21

0.211 Nilai Total Nilai Relatif Indeks Ʃ

Faktor-faktor dugaan yang mempengaruhi dan menjadi penyebab keterlambatan proyek PIK Mall & Hotel

No. Ʃ Dampak

1. Rendah = Terjadi Keterlambatan shedule proyek < 5% 2. Sedang = Terjadi Keterlambatan shedule proyek 5% - 7% 3. Netral = Tidak Berdampak Pada Keterlambatan

4. Berpengaruh = Terjadi Keterlambatan shedule proyek 7% - 10% 5. Sangat Berpengaruh = Terjadi Keterlambatan shedule proyek ≥ 10%

Dari tabel di atas nilai Relatif Indeks untuk Faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan pembangunan proyek PIK Mall dan Hotell adalah sebagai berikut:

a. Faktor A. Faktor Tenaga Kerja (labors) dengan nilai RI sebesar 0,652 b. Faktor B. Faktor Bahan (material) dengan nilai RI sebesar 0,651 c. Faktor C. Faktor Peralatan (equipment) dengan nilai RI sebesar 0,547 d. Faktor D. Faktor Keuangan (financing) dengan nilai RI sebesar 0,584 e. Faktor E. Faktor Situasi (environment) dengan nilai RI sebesar 0,583 f. Faktor F. Faktor Perubahan (change) dengan nilai RI sebesar 0,627

(9)

g. Faktor G. Faktor Sistem Inspeksi, Kontrol dan Evaluasi Pekerjaan dengan nilai RI sebesar 0,600

Dari data di atas terlihat jelas faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek PIK Mall dan Hotell yaitu: faktor tenaga kerja, faktor bahan, dan faktor perubahan merupakan faktor yang dominan, dalam keterlambatan proyek PIK Mall dan Hotell.

4.4.2 Analisis Mean atau Rata-Rata

Pada bagian ini ditentukan item apa yang sangat mempengaruhi pada faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek PIK Mall dan Hotell. Dengan menggunakan perhitungan indeks kepentingan sehingga diketahui peringkat atau ranking item-item dari jawaban responden dengan persamaan dibawah atau rumus:

Ʃ

ƒi xi

Mean x = n

Dimana: x = Nilai rata-rata (mean value) dari data kuesioner

n = Jumlah observasi data Kuesioner pada setiap faktor/variabel xi = Skala scoring (scoring scale)

fi = frekuensi dari setiap observasi kuesioner dari setiap factor

Setelah itu faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek PIK Mall dan Hotell berupa variable X1 sampai dengan X36 diberi nilai : 1. Nilai 1 = Rendah (Terjadi Keterlambatan shedule proyek < 5) 2. Nilai 2 = Sedang (Terjadi Keterlambatan shedule proyek 5% - 7%) 3. Nilai 0 = Netral (Tidak Berdampak Pada Keterlambatan)

4. Nilai 3 = Berpengaruh (Terjadi Keterlambatan shedule proyek 7% -10%) 5. Nilai 4 = Sangat berpengaruh (Terjadi Keterlambatan shedule proyek ≥

10%)

Sebagai contoh perhitungan Nilai rata-rata (Mean) maka dicari indeks kepentingan yaitu :

n

(10)

(5x1)+(6x2)+(5x0)+(11x3)+(3x4) 62

Mean X1 = --- = --- = 2,07

30 30

Dengan menggunakan perhitungan yang sama maka mean/rata-rata untuk masing-masing subfaktor penyebab keterlambatan proyek PIK Mall dan Hotell dapat dihitung. Untuk mempercepat perhitungan peneliti menggunakan software program Microsoft Exel sekaligus menghasilkan rangkuman ranking tiap-tiap item faktor penyebab keterlambatan penyelesaian proyek, yang disajikan dalam bentuk tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Ranking Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek PIK Mall .

1 2 3 4 5

A Faktor Tenaga Kerja (labors ) %

1 Keahlian tenaga kerja X1 5 6 5 11 3 30 2.07 9 0.52 52% Berpengaruh 2 Kedisiplinan tenaga kerja X2 3 10 5 8 4 30 2.10 8 0.53 53% Berpengaruh 3 Jumlah pekerja yang kurang memadai X3 2 5 1 8 14 30 3.07 1 0.77 77% Sangat Berpengaruh 4 Penggantian tenaga kerja baru X4 3 11 7 7 2 30 1.80 15 0.45 45% Berpengaruh

B Faktor Bahan (material )

1 Keterlambatan pengiriman barang X5 1 6 6 11 6 30 2.33 4 0.58 58% Berpengaruh 2 Kekurangan bahan konstruksi X6 3 4 5 12 6 30 2.37 3 0.59 59% Berpengaruh 3 Ketidak tepatan waktu pemesanan X7 1 6 8 11 4 30 2.07 10 0.52 52% Berpengaruh

C Faktor Peralatan (equipment )

1 Keterlambatan pengiriman/penyediaan peralatan X8 1 5 10 10 4 30 1.90 13 0.48 48% Berpengaruh 2 Kerusakan peralatan X9 4 5 11 7 3 30 1.57 19 0.39 39% Berpengaruh 3 Ketersediaan peralatan yang memadai/sesuai kebutuhan X10 1 6 10 11 2 30 1.77 16 0.44 44% Berpengaruh

D Faktor Keuangan (financing )

1 Harga material berubah-ubah X11 5 6 12 5 2 30 1.30 20 0.32 32% Sedang 2 Kesulitan pendanaan di kontraktor X12 2 1 9 9 9 30 2.23 6 0.56 56% Berpengaruh 3 Kesulitan pembayaran oleh pemilik X13 1 4 8 9 8 30 2.27 5 0.57 57% Berpengaruh

E Faktor Situasi (environment )

1 Intensitas curah hujan X14 4 4 6 16 0 30 2.00 12 0.50 50% Berpengaruh 2Terjadinya hal-hal tak teduga seperti kebakaran, banjir,cuaca amat buruk, badai/angin ribut, dan gempa bumi X15 9 3 6 8 4 30 1.83 14 0.46 46% Berpengaruh

F Faktor Perubahan (change )

1 Terjadi perubahan desain oleh owner X16 1 3 4 19 3 30 2.53 2 0.63 63% Sangat Berpengaruh 2 Kesalahan desain yang dibuat oleh perencana X17 4 4 9 11 2 30 1.75 17 0.44 44% Berpengaruh

G Faktor Sistem Inspeksi, Kontrol dan Evaluasi Pekerjaan

1 Perbedaan jadwal sub-kontraktor dalam penyelesaian X18 6 7 4 10 3 30 2.07 11 0.52 52% Berpengaruh 2Banyak hasil pekerjaan yang harus diperbaiki/diulang

karena cacat/tidak benar X19 5 2 10 8 5 30 1.77 18 0.44 44% Berpengaruh 3Proses dan tata cara evaluasi kemajuan pekerjaan yanglama dan lewat jadwal yang disepakati X20 4 7 5 9 5 30 2.17 7 0.54 54% Berpengaruh

Arti Interval Nilai Mean Mean Ranking

Ʃ Faktor-faktor dugaan yang mempengaruhi dan menjadi

penyebab keterlambatan proyek PIK Mall & Hotel

No. Variable Ʃ Dampak Tingkat

Kesetujuan

1. Rendah = Terjadi Keterlambatan shedule proyek < 5% 2. Sedang = Terjadi Keterlambatan shedule proyek 5% - 7% 3. Netral = Tidak Berdampak Pada Keterlambatan

Selanjutnya untuk memberi penilaian pada harga rata-rata dibuat batasan sebagai berikut : harga rata-rata kurang dari 0,50 (Rendah); 0,51 – 1,50

(11)

(Sedang); 1,51 – 2,50 (Berpengaruh); 2,51 – 3,00 (Sangat Berpengaruh), sebagaimana terlihat pada tabel 4.6 dibawah ini.

Tabel 4.6 Penjelasan Arti Interval Nilai Mean.

Interval Nilai Arti Frekuensi

< 0,50 Rendah 0

0,51 s/d 1,50 Sedang 1

1,51 s/d 2,50 Berpengaruh 17

2,51 s/d 3,00 Sangat Berpengaruh 2

Jumlah 20

Untuk mengetahui tingkat pengaruh terhadap arti interval nilai mean perlu diperhitungkan nilai tingkat kesetujuan. Nilai tingkat kesetujuan diperhitungkan terhadap skor tertinggi, dapat dihitung dengan rumus :

Nilai Mean

Tingkat Kesetujuan = X 100% Skor Max. Variable

Sebagai contoh perhitungan tingkat kesetujuan pada sub. faktor variable X1 2,07

TK = X 100% = 52% 4

Untuk perhitungan tingkat kesetujuan faktor-faktor selanjutnya dapat dihitung dengan cara yang sama. Hasil perhitungan dapat di lihat pada tabel 4.5

Dari Tabel 4.5 diatas setelah diranking dengan peringkat 1 sampai dengan peringkat 5, 5 (lima) item tersebut yaitu :

Ranking 1 : Jumlah Pekerja Yang Kurang Memadai.

Item ini dianggap sangat berpengaruh oleh responden karena untuk mengejar keterlambatan di proyek PIK Mall dan Hotell dengan lahan atau luas bangunan yang mencapai 3 hektar sangatlah kurang. Dari informasi yang di dapat total pekerja per hari kurang lebih 300san orang, sedangkan jika melihat luasan bangunan sebesar itu jumlah pekerja harus sampai 600 s/d 700 orang.

(12)

Ranking 2 : Terjadi Perubahan Desaign Oleh Owner.

Item ini dianggap sangat berpengaruh oleh responden karena Perubahan desaign yang selalu mendadak membuat scope pekerjaan terganggu dan terhenti sementara waktu, apalagi apabila perubahan scope pekerjaan

berkaitan dengan pekerjaan yang sudah dilaksanakan, adanya

pembongkaran pekerjaan yang telah terlanjur dikerjakan ini, tentunya akan menambah waktu pelaksanaan pekerjaan yang semestinya tidak perlu terjadi.

Ranking 3 : Kekurangan Bahan Konstruksi.

Item ini dianggap berpengaruh oleh responden, karena kekurangan bahan konstruksi didalam pelaksanaan pekerjaan membuat waktu pekerjaan yang harusnya bisa dikerjakan, terpaksa terhenti karena bahan kontruksi yang terbatas.

Ranking 4 : Keterlambatan Pengiriman Barang.

Item ini dianggap berpengaruh oleh responden karena keterlambatan pengiriman material akan berdampak langsung berupa kekacauan operasi

konstruksi. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan perlunya

pengendalian material berupa schedule untuk setiap jenis pekerjaan, karena adanya schedule berarti mengendalikan waktu supaya tidak terjadi keterlambatan material. Pengadaan material harus memperhitungkan kapan saat pelaksanaan item pekerjaan tersebut dimulai, oleh karena itu pembuatan jadwal pengadaan material harus didasarkan pada jadwal pelaksanaan pekerjaan.

Rangking 5 : Kesulitan Pembayaran Oleh Pemilik

Item ini dianggap berpengaruh oleh responden karena untuk saat ini cast flow yang dimiliki kontraktor sudah minim, hal ini disebabkan biaya over head yang tinggi. Sehingga pembayaran untuk termin sangat diharapkan oleh kontraktor.

4.4.3 Analisis Regresi Linier Faktor-Faktor Keterlambatan Terhadap Keterlambatan Pekerjaan Proyek PIK Mall Dan Hotell.

Regresi adalah membicarakan bentuk hubungan atau fungsi antara dua variabel atau lebih. Perlu ditekankan bahwa dalam bentuk hubungan

(13)

tersebut terdapat sebuah variabel tak bebas Y, dengan sekurang-kurangnya sebuah variabel bebas X. Untuk mendapatkan bentuk hubungan yang sesuai antara variabel bebas X dengan variabel tak bebas Y maka kedua variabel tersebut harus dinyatakan dalam nilai yang terukur atau kuantitatif sekurang-kurangnya dengan skala interval.

Dari variabel-variabel yang akan dicari bentuk hubungannya terlebih dahulu hendaknya dijelaskan mana yang sebagai variabel bebas X dan mana yang sebagai variabel tak bebas Y. Dalam analisis perhitungan regresi ini, nilai variable bebas X merupakan dampak dari isian kuesioner faktor-faktor keterlambatan, sedangkan variable tak bebas Y diambil dari waktu keterlambatan proyek PIK Mall tersebut dalam hitungan bulan mengacu pada kurva S terakhir kontraktor.

Tabel 4.7 Penolong Untuk Menghitung Persamaan Regresi Dan Korelasi.

Var. Var. Var. Var. Var. Var. Var. Var. Var. Var. Var. Var. Var. Var. Var. Var. Var. Var. Var. Var. Keterlambatan X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 Y1 1 2 2 2 3 2 1 4 4 3 2 3 3 3 4 1 4 3 1 3 2 2 bulan 2 3 2 5 1 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 1 4 3 4 3 3 3 bulan 3 1 2 5 4 2 4 2 3 4 2 4 3 2 1 3 5 4 2 4 3 2 bulan 4 2 2 4 5 5 5 5 4 1 4 1 1 5 4 1 4 1 2 1 2 2 bulan 5 2 3 1 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 bulan 6 4 5 4 3 3 4 3 3 4 3 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 3 bulan 7 2 3 5 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 bulan 8 4 3 2 3 3 2 3 4 4 2 4 4 2 3 2 3 2 2 4 2 2 bulan 9 4 4 5 5 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 5 4 5 3 bulan 10 4 4 5 2 2 1 2 2 2 2 2 4 4 2 1 2 1 2 2 4 2 bulan 11 2 2 4 1 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 bulan 12 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 bulan 13 4 4 4 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 4 2 3 3 4 2 bulan 14 1 1 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 2 4 3 3 2 3 2 2 bulan 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 bulan 16 4 4 5 2 5 5 5 5 2 4 2 5 4 1 1 4 4 4 2 4 3 bulan 17 4 4 5 2 5 5 5 5 2 4 2 5 4 1 1 4 4 4 2 4 3 bulan 18 5 4 5 1 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 1 5 5 5 5 5 3 bulan 19 4 2 4 4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 5 2 2 3 3 2 3 bulan 20 3 2 2 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 1 3 1 1 4 4 2 bulan 21 4 5 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 4 1 4 3 2 2 1 2 bulan 22 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 bulan 23 3 2 1 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 bulan 24 1 1 5 4 2 4 5 3 2 1 2 3 3 3 3 4 3 1 2 5 2 bulan 25 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 bulan 26 5 1 5 2 4 5 4 4 1 4 1 5 5 4 4 4 4 1 1 1 3 bulan 27 1 2 5 2 4 4 4 5 1 4 1 5 5 4 4 4 4 1 1 1 2 bulan 28 1 2 5 2 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 1 5 1 3 bulan 29 2 5 5 3 5 4 1 2 1 3 1 5 5 1 5 1 1 5 1 5 2 bulan 30 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 5 5 4 5 4 4 4 3 5 3 bulan Resp.

(14)

Regresi Linier Berganda

Dari data pada tabel 4.7 Penolong Untuk Menghitung Persamaan Regresi Dan Korelasi, dan juga untuk mempermudah perhitungan penelitian. Peneliti menggunakan bantuan software program SPSS, setelah data pada tabel 4.7 di input, di dapat hasil perhitungan sebagai berikut:

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .973a .946 .857 .20671 a. Predictors: (Constant), X20, X16, X5, X4, X1, X3, X15, X19, X14, X7, X2, X12, X10, X8, X18, X13, X6, X17 ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 8.197 18 .455 10.657 .000a Residual .470 11 .043 Total 8.667 29 a. Predictors: (Constant), X20, X16, X5, X4, X1, X3, X15, X19, X14, X7, X2, X12, X10, X8, X18, X13, X6, X17 b. Dependent Variable: Y1 Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.041 .469 -2.220 .048 X1 -.041 .049 -.098 -.840 .419 X2 .146 .067 .337 2.179 .052 X3 .171 .047 .422 3.662 .004 X4 .101 .051 .217 1.970 .075 X5 -.187 .114 -.390 -1.638 .130

(15)

X6 .021 .079 .048 .265 .796 X7 .254 .083 .496 3.049 .011 X8 -.039 .082 -.074 -.479 .641 X10 .305 .098 .542 3.129 .010 X12 .254 .115 .542 2.215 .049 X13 -.076 .099 -.160 -.766 .460 X14 .123 .066 .249 1.852 .091 X15 .117 .050 .313 2.336 .039 X16 .232 .085 .391 2.719 .020 X17 -.324 .108 -.685 -2.993 .012 X18 .268 .069 .660 3.861 .003 X19 -.043 .050 -.092 -.870 .403 X20 -.186 .071 -.452 -2.603 .025 a. Dependent Variable: Y1

Penjelasan hasil perhitungan menggunakan software SPSS di atas seperti berikut: Nilai koefisien korelasi R yang menunjukkan keeratan hubungan antara variabel bebas X dengan variabel tak bebas Y yaitu sebesar 0,973. R Square adalah sama dengan koefisien determinasi R² yang menunjukkan variasi keragaman total Y yang dapat diterangkan oleh variasi variabel X, atau dapat diartikan bahwa 94,6% dari keterlambatan pekerjaan proyek (Y1) dipengaruhi oleh faktor variable X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7, X8, X10, X12, X13, X14, X15, X16, X17, X18, X19, dan X20. Sisanya 5,4% ditentukan oleh faktor lain. Dan dari hasil analis tersebut di atas didapat nilai F = 10,657 dengan dengan nilai sig. = 0,000. Ini berarti tolak H0 yang menyatakan bahwa garis regresi penduga Ŷ = -1,041 - 0,041 X1 + 0,146 X2 + 0,171 X3 + 0,101 X4 - 0,187 X5 + 0,021 X6 + 0,254 X7 - 0,039 X8 + 0,305 X10 - 0,254 X12 - 0,076 X13 + 0,123 X14 + 0,117 X15 + 0,232 X16 - 0,324 X17 + 0,268 X18 - 0,043 X19 - 0,186 X20; adalah bidang regresi yang terbaik untuk menerangkan bahwa variabel bebas X1, X2, X3, X4,X5, X6, X7, X8, X10, X12, X13, X14, X15, X16, X17, X18, X19, dan X20 berpengaruh sangat nyata terhadap variabel tak bebas Y1 secara simultan.

Gambar

Tabel 4.1 Disposisi Jabatan Responden.
Tabel 4.2 Pengalaman Responden.
Tabel 4.3 Tabulasi Data Berdasarkan Hasil Isian Kuesioner.
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Relatif Indek
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas maka pada penelitian ini digunakan campuran DEA- Glycine sebagai promotor yang diharapkan bisa memiliki kecepatan reaksi lebih tinggi sehingga

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap

Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa manfaat Customer Relationship Management dalam wujud membership yang meliputi financial benefits, social benefits dan structural

Konstruk persepsi kendali perilaku (PBC) berkaitan dengan penggunaan mobil ke kampus merupakan faktor psikologis yang lebih mempengaruhi intensi perilaku (BI)

UKM yang berada di dalam pekon dapat mengolah hasil alam berupa Buah pepaya menjadi sebuah produk olahan yang memiliki nilai jual beli di dalam masyarakat melalui olahan

Ternyata Jepang mampu berperan serta dalam menjaga stabilitas Internasional dan dibuktikannya dengan mengirim dua kapal angkatan lautnya ke Teluk Aden pada 13 Maret 2009,

Rancangan Jadual dan Mekanisme pembahasan 4 (empat) RUU tentang Pembentukan Pengadilan Tinggi Agama di Provinsi Maluku Utara, Banten, Bangka Belitung dan Gorontalo

Putusan MK serta Keberlakuan Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris membuat