• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU GURU IPA SMALB TUNANETRA KELAS X 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BUKU GURU IPA SMALB TUNANETRA KELAS X 2013"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Dra. Utiya Azizah, M.Pd.
    • Fida Rachmadiarti
    • Herlina Fitrihidajati
    • Wasis Arida
    • Choirun Nisa
  • Pengajar:
    • Pujianto
    • Aryantoni
    • Bayu Sandika
  • Sekolah: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  • Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam
  • Topik: Buku Guru IPA SMALB Tunanetra Kelas X
  • Tipe: buku
  • Tahun: 2016
  • Kota: Jakarta

I. Petunjuk Umum

Buku Panduan Guru untuk mata pelajaran IPA SMALB disusun untuk mempermudah penggunaan Buku Siswa. Bab ini memberikan petunjuk umum pembelajaran IPA untuk siswa berkebutuhan khusus tunanetra, keterampilan proses, dan penilaian dalam pembelajaran IPA. Setiap topik disajikan untuk setiap rencana tatap muka, termasuk materi pengayaan untuk guru dan alternatif penilaian. Dengan pengorganisasian ini, diharapkan guru dapat memahami materi ajar dengan lebih baik dan menyesuaikan cara pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.

II. Pendekatan dan Metode Pembelajaran IPA untuk SMALB

Pembelajaran IPA melibatkan empat unsur utama: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Sikap siswa dikembangkan melalui aktivitas yang mendorong rasa ingin tahu, sedangkan pengetahuan diperoleh melalui aktivitas yang mencakup pengamatan dan analisis. Keterampilan diperoleh melalui praktik langsung. Pendekatan ilmiah dan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian sangat dianjurkan untuk meningkatkan kompetensi siswa. Pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik siswa tunanetra, yang mengandalkan indera non-visual dalam proses belajar.

III. Keterampilan Proses

Keterampilan proses IPA dibedakan menjadi keterampilan dasar dan terintegrasi. Keterampilan dasar mencakup mengamati, mengukur, dan mengkomunikasikan, sedangkan keterampilan terintegrasi meliputi merumuskan masalah dan menganalisis data. Pembelajaran IPA dirancang untuk melatih kedua jenis keterampilan ini, sehingga siswa dapat beradaptasi dan mengembangkan diri secara mandiri. Keterampilan ini penting untuk membantu siswa tunanetra berinteraksi dengan lingkungan mereka.

IV. Pembiasaan Sikap

Pembiasaan sikap dalam pembelajaran IPA dilakukan melalui contoh dan keteladanan dari guru. Sikap seperti kemandirian, kejujuran, dan kerjasama dikembangkan dalam konteks pembelajaran. Keteladanan dari guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjadi panutan bagi siswa. Pembiasaan ini penting untuk membangun karakter positif yang akan mendukung pembelajaran dan interaksi sosial siswa.

V. Penilaian dalam Pembelajaran IPA

Penilaian dalam pembelajaran IPA dilakukan secara berkesinambungan dan mencakup penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Penilaian dapat dilakukan melalui observasi, tes, dan penilaian kinerja. Penilaian harus terintegrasi dengan proses pembelajaran, dan hasilnya digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar. Remedial dan pengayaan juga disediakan untuk mendukung perkembangan siswa.

VI. Alokasi Waktu Pembelajaran Setiap Topik

Alokasi waktu pembelajaran IPA ditentukan berdasarkan kompleksitas materi dan kebutuhan siswa. Pembelajaran IPA efektif dilakukan selama 23 minggu per semester dengan dua jam pelajaran per minggu. Pembagian waktu ini memperhatikan kegiatan pada setiap topik dan kerumitan Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai siswa.

VII. Bab 1: Penyelidikan Ilmiah dan Keselamatan Kerja dalam IPA

Bab ini mengenalkan siswa pada konsep dasar penyelidikan ilmiah dan keselamatan kerja. Siswa diajarkan untuk melakukan langkah-langkah metode ilmiah, mengidentifikasi fakta, teori, dan hukum, serta menerapkan sikap ilmiah. Pembelajaran menggunakan model diskusi dan kerja kelompok untuk mendorong keterlibatan aktif siswa. Keselamatan kerja di laboratorium juga menjadi fokus, termasuk pengetahuan tentang alat dan bahan kimia.

7.1 Pengantar

Pengantar bab ini menjelaskan pentingnya penyelidikan ilmiah dalam IPA dan bagaimana siswa dapat melatih keterampilan proses melalui aktivitas praktis. Siswa didorong untuk menerapkan sikap ilmiah dalam pembelajaran.

7.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Tabel kompetensi menjelaskan hubungan antara kompetensi inti dan dasar yang harus dicapai siswa. Fokusnya adalah pada pemahaman pengetahuan faktual dan kemampuan untuk menyajikan pengetahuan secara jelas.

7.3 Pembelajaran pada Topik Penyelidikan Ilmiah

Pembelajaran meliputi alokasi waktu dan subtopik, di mana siswa melakukan pengamatan dan percobaan. Kegiatan ini dirancang untuk melatih keterampilan proses siswa dalam konteks ilmiah.

VIII. Bab 2: Virus

Bab ini membahas pengertian, ciri-ciri, dan peranan virus dalam kehidupan. Siswa belajar tentang virus sebagai penyebab penyakit, serta cara pencegahannya. Pembelajaran meliputi diskusi, pengamatan, dan presentasi untuk mengembangkan pemahaman siswa tentang virus dan dampaknya.

8.1 Pengantar

Pengantar bab ini menjelaskan pentingnya memahami virus dalam konteks kesehatan. Siswa diajak untuk mengamati dan menganalisis virus sebagai makhluk hidup dan benda mati.

8.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Tabel kompetensi untuk bab ini menjelaskan kompetensi inti dan dasar yang harus dicapai siswa, termasuk kemampuan mendeskripsikan pengaruh virus bagi kehidupan.

8.3 Pembelajaran pada Topik Virus

Pembelajaran pada topik virus meliputi pengertian, ciri-ciri, dan peranan virus. Siswa melakukan berbagai kegiatan yang mendorong pemahaman mendalam tentang virus.

Referensi Dokumen

  • Keselamatan dan Keamanan Laboratorium ( Yusuf Hilmi Adisendjaja )
  • BIOLOGI Kelas X SMA ( Moch. Ansori )
  • Biology: Science for Life ( C. Belk & V. Borden )
  • Science. An Introduction to the Life, Earth, and Physical Sciences ( D. Blaustein, L. Butler, W. Matthias & B. Hixson )
  • Physics: Principles with Applications ( Douglas C. Giancoli )

Gambar

Tabel 1.10. Penilaian Produk Hasil Percobaan
Tabel 1.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Tabel 1.3. Penilaian oleh Guru
Tabel 2.2. Alokasi Waktu dan Subtopik
+7

Referensi

Dokumen terkait

terhadap laporan keuangan yang diperoleh dari PT Sri Aneka Karyatama Palembang. tahun 2012, 2013,

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PAD A SAUNG POJOK D AD AHA KOTA TASIKMALAYA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. ANALISIS

Pada bagian krista mitokondria terdapat enzim untuk fosfoforilasi oksidatif dan sistem transport elektron, sedangkan enzim dalam siklus krebs dan asam lemak

Namun bila kondisi Anda saat ini ternyata tidak demikian adanya karena masalah yang sedang Anda alami, maka kami berharap Anda dapat menemukan solusi atau inspirasi

(1) Pencinta kompromi ( compromiser ). Gaya ini memberikan perhatian yang besar pada tugas dan hubungan kerja dalam suatu situasi yang menekankan pada kompromi. Gaya ini

Disimpulkan bahwa kaolin yang memiliki tingkat kemampuan adsorpsi tertinggi adalah kaolin yang dikalsinasi pada suhu 400 °C dengan karakteristik mengandung fasa kaolinite,

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan fakta bahwa skor rata-rata pre-menstruation syndrome pada responden di SMAN 3 Kota Kediri sesudah diberikan relaksasi nafas

Terima kasih terdalam pada Ibu saya, karena telah bersusah payah dan bekerja keras dalam mencari informasi mengenai responden yang sesuai dengan tema penelitian ini.. Keluarga