• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN BUKU FOTOGRAFI ESAI SATE AYAM BLORA, JAWA TENGAH | Sunarto | Jurnal DKV Adiwarna 4476 8520 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN BUKU FOTOGRAFI ESAI SATE AYAM BLORA, JAWA TENGAH | Sunarto | Jurnal DKV Adiwarna 4476 8520 1 SM"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Buku Fotografi Esai Sate Ayam Blora, Jawa Tengah

Agave Teofilus Putera Sunarto

1

, Baskoro Suryo Banindro

2

, Yusuf Hendra Yulianto

3

Program Studi Desain komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas KristenPetra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya,

Email: agave.teo@gmail.com

Abstrak

Kota Blora adalah sebuah kota kecil di provinsi Jawa Tengah dimana memiliki kuliner yang khas yaitu sate ayam Blora. Sate ayam Blora memiliki keunikan-keunikan serta ciri khas dan memiliki unsur budaya yang berbeda dengan sate ayam pada umumnya. Namun sampai saat ini informasi atau dokumentasi tentang kuliner sate ayam Blora hingga saat ini belum pernah ada baik dalam bentuk cetak maupun visual. Diharapkan melalui perancangan buku esai foto ini masyarakat luas dapat lebih mengenal kota Blora dan secara tidak langsung dapat mempromosikan kota Blora melalui kuliner khasnya yaitu sate ayam Blora.

Kata Kunci: Esai foto, kuliner, sate ayam Blora

Abstract

Blora is a small city in Central Java, which has a special culinary called Sate Ayam Blora (Blora’s Chicken Skewer). Sate Ayam Blora has unique characteristics and different cultural elements than the common sate have. However, there are no printed or visual information or documentation about Sate Ayam Blora. Hopefully from this photography essay book Blora will be more well known to people and indirectly promote Blora’s special culinary, Sate Ayam Blora.

Keywords: Photo essay, culinary, Sate Ayam Blora.

Pendahuluan

Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri dari berbagai macam budaya, suku, ras, agama, dan bahasa. Keberagaman tersebut memberikan identitas yang khas untuk Indonesia. Identitas lokal yang setiap daerahnya memiliki perbedaan yang unik dan menarik menjadikan keunikan tersendiri untuk Indonesia.

Di Indonesia pula masyarakat suatu daerah memiliki sesuatu ciri khas yang berbeda di bandingkan dengan daerah-daerah yang lain baik berupa adat, bahasa, budaya, bahkan dari segi kuliner khasnya yang merupakan identitas dari daerah tersebut yang harus kita jaga kelestariannya. Kuliner di setiap daerah di kawasan Indonesia memiliki citra rasa yang berbeda-beda serta memiliki keunikannya masing-masing (Alam, 2014). Dimana hal-hal ini harus di lestarikan agar identitas serta citra daerah

tersebut tidak tergantikan oleh faktor-faktor luar yang masuk karena pergeseran zaman di era globalisasi ini.

Jawa Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki beraneka ragam wisata, baik wisata alam, wisata sejarah, maupun wisata kulinernya, namun kehidupan masyarakat di daerah satu dengan yang lainnya memiliki adat dan kebiasaan yang berbeda sehingga hal tersebut juga dapat mempengaruhi mereka serta hal-hal disekitarnya, halnya saja dari segi kuliner dimana setiap daerah memiliki kuliner khas warisan budaya yang berbeda dengan kuliner di daerah lain. Kuliner disini bahkan biasanya menjadi identitas dari suatu daerah tertentu (Zulfikarali, 2013).

(2)

turun temurun serta unik dalam penyajiannya yaitu Sate Ayam Blora. Sate Ayam Blora merupakan kuliner khas Blora yang umum cara memasaknya dengan dipanggang di atas bara arang, namun jua memiliki perbedaan dalam unsur kebudayaan, olah bumbu, serta cara penyajian yang merupakan ciri khas sate ayam Blora ini (Hazami, 2016).

Sate ayam Blora bukan sekedar memotong ayam, dibumbui, lalu di panggang di atas bara arang.

Sate ayam Blora memiliki cara penyajian yang unik dan memiliki rasa yang khas dibandingkan dengan sate-sate yang ada pada umumnya. Setelah daging ayam disiapkan dan dicuci bersih, daging ayam sebelum di panggang di berikan bumbu agar rasanya lebih nikmat dan meresap saat dipanggang, saat penyajiannya pun nasi tidak dihidangkan di atas piring tetapi di daun jati sebab bukan sekedar eksotisme belaka, namun konon memberikan citarasa yang berbeda, dan kecepatan makan yang lebih. Karena dengan memegang sebuah pincuk jati, maka jarak antara makanan dengan mulut menjadi lebih intim (Setiono, 2011).

Budaya dibalik sate ayam Blora memiliki banyak filosofi. Kepercayaan, persaudaraan serta kesederhanaan ada di dalamnya. Sate ayam Blora juga memiliki ciri khas dimana saat pengunjung datang untuk mencicipi nikmatnya sate ayam ini, penjual segera menyambut pembeli, serta mengajak pembeli untuk berinteraksi secara langsung, hal ini disebabkan karena penjual dan pembeli berhadap-hadapan langsung saat menikmati sate ayam ini. Tidak hanya itu saja, di saat menikmati sate ayam ini pengunjung tidak perlu memesan beberapa porsi yang ingin dimakan, karena sate akan terus dihidangkan bila dipiring sate sudah habis, system

yang digunakan dengan menghitung jumlah tusuk sate yang telah pengunjung makan sebagai bukti berapa banyak pengunjung harus membayarnya nanti. Media komunikasi berupa visual lebih mudah dipahami dan di mengerti sehingga fotografi esai yang menonjolkan human interest di dalamnya cocok sebagai wadah untuk menonjolkan subject kebudayaan bahwa masih ada yang bisa di ekspose dibalik sate ayam Blora ini.

Pak Teguh adalah salah satu pendiri serta pelopor warung sate ayam yang berada di kota Blora. Citra rasa sate ayam Blora yang khas dan nikmat selalu di sajikan di warung sate ayam pak Teguh, sehingga sate ayam pak Teguh tetap berjaya sejak 22 tahun silam. Sate ayam pak Teguh juga sering disajikan untuk menyambut tamu-tamu besar yang datang berkunjung ke kota Blora. Seperti halnya bapak Gubernur Jawa Tengah yaitu bapak Ganjar Pranowo yang mencicipi kuliner sate ayam ini ketika berkunjung di Blora (Sungkar, 2015).

Buku yang berisi mengenai dokumentasi

sate ayam Blora secara lengkap belum pernah dibuat sebelumnya, maka merancang buku fotografi esai sate ayam Blora, Jawa Tengah perlu dibuat agar sate ayam Blora dapat terdokumentasi dalam buku sehingga dapat menjadi aset di Blora, Jawa Tengah. Media buku dipilih untuk mendokumentasikan foto esai mengenai alur proses pembuatan hingga proses penghidangan sate ayam Blora serta keunikan-keunikannya dan unsur kebudayaan yang beraspek menonjolkan human interest di dalam prosesnya sehingga menyajikan sebuah karya buku fotografi esai.

Setiap media memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing. Namun media buku merupakan media yang dianggap efektif karena sampai saat ini budaya membaca masih terus dilakukan serta membaca memiliki banyak manfaat (Haryanti, 2011). Era modern kini telah menjadikan gadget menjadi sebuah kebutuhan masyarakat saat ini (Mubarok, 2013), gadget bisa menjadi media yang tepat untuk menyajikan media pendukung berupa poster, katalog yang berisi tentang sekilas mengenai konsep media utama yaitu buku sate ayam Blora yang dapat di publikasikan lewat media internet seperti jejaring sosial, dan lain sebagainya. Media internet juga tidak memiliki batas cakupan wilayah dalam penyebarannya, sehingga masyarakat Indonesia dapat mendapat informasi tentang kuliner sate ayam Blora melalui media utama atau pun media pendukung lainnya dengan akses yang mudah.

Metode Penelitian

Metode perancangan yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data primer adalah wawancara langsung dengan pedagang sate ayam Blora yang paling berpotensi di kota Blora untuk mengumpulkan data yang tepat dan akurat mengenai segala hal mengenai sate ayam Blora. Sedangkan sekunder diperoleh dari internet dan buku yang bersangkutan dengan fotografi esai dan buku fotografi makanan, serta sejenisnya

Metode Analisis Data

(3)

lengkap belum pernah dibuat sehingga perancangan yang menampilkan proses pembuatan Sate Ayam Blora dari awal hingga akhir, serta keunik-keunikan dan budaya di dalamnya perlu dibuat untuk menarik para audience sehingga mereka mendapat informasi dan dapat mengerti serta mempromosikan kuliner khas Blora ini melalui kuliner sate ayam Blora ini. Who Masyarakat nasional seluruh Indonesia, di khususkan di wilayah Jawa Tengah belum tahu mengenai buku dokumentasi mengenai sate ayam Blora secara lengkap sehingga penerbit buku, penulis bekerja sama dengan dinas pariwisata kota Blora untuk menerbitkan buku fotografi esai sate ayam Blora, Jawa Tengah. When Proses pembuatan buku dilakukan bulan Mei 2016, dan dicetak bulan Juni 2016. Where Kelurahan Tempelan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah adalah tempat dimana terdapat banyak penduduk yang berpotensi sebagai pedagang sate ayam Blora. Why Buku fotografi esai mengenai sate ayam Blora perlu diangkat, karena sebelumnya buku yang mengakat mengenai sate ayam Blora secara lengkap belum pernah dibuat serta masih banyak audience yang belum mengerti mengenai proses pembuatan Sate Ayam Blora dari awal hingga akhir serta keunik-keunikan dan budaya di dalamnya yang belum terekspose.How Teknik fotografi esai yang menonjolkan aspek human interset mengenai proses pembuatan Sate Ayam Blora dari awal hingga akhir serta keunik-keunikan dan budaya di dalamnya yang belum terekspose yang nantinya dimuat di dalam buku dan dilayout sesuai dengan ilmu Desain Komunikasi Visual merupakan cara untuk memperkenalkan sate ayam Blora ini.

Konsep Perancangan

Dalam merancang buku fotografi esai ini berisi mengenai proses pembuatan serta keunikan-keunikan dan budaya dibalik kuliner sate ayam Blora yang beraspek menonjolkan human interest di dalam prosesnya yang bertujuan untuk menyampaikan informasi melalui rangkaian foto-foto yang dirancang secara menarik, serta untuk mempromosikan kota Blora ini sendiri melalui kulinernya. Dalam perancangan tata visual, yang menjadi fokus utama dalam buku ini tampilan fotografi dan layout buku yang memberikan informasi yang ingin di sampaikan.

Judul Buku

Judul utama perancangan ini adalah “Ono Dino Ono Upo, Rekam Jejak Kuliner Sate Ayam Blora”dengan isi menampilkan dokumentasi visual berupa foto mengenai proses pembuatan Sate Ayam Blora dari awal hingga akhir serta keunik-keunikan dan budaya di dalamnya yang belum tereksposeselama ini.

Pembahasan

Tujuan Kreatif

Tujuan kreatif dari perancangan buku fotografi esai sate ayam Blora, Jawa Tengah ini adalah untuk memperkenalkan kota Blora melalui kuliner khasnya dengan menonjolkan aspek-aspek budaya serta keunikan-keunikan yang ada di dalamnya dikemas di dalam buku fotografi esai dengan menonjolkan aspek human interest mulai dari proses awal meyediakan bahan baku sampai terciptanya sate serta keunikannya dan aspek-aspek budaya yang ada didalamnya. Selain memperkenalkan sate ayam Blora sebagai wawasan baru bagai mereka yang belum tahu, perancangan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi masyarakat mengenai fakta apa saja yang ada di balik sate ayam Blora yang belum terekspose selama ini.

Strategi Kreatif

Agar tujuan dari perancangan buku fotografi esai sate ayam Blora, Jawa Tengah ini tercapai, maka diperlukan strategi kreatif yang meliputi : Data visual yang disampaikan dan dikemas melalui media buku, dengan dominasi visual sebagai daya tarik dan elemen utama. Penjelasan foto dilengkapi dengan informasi berupa narasi yang informatif yang bertujuan agar target audience dapat dengan mudah mengerti makna dan pesan foto tersebut. Menggunakan layout beserta grid yang simple agar target audience langsung melihat foto yang disajikan sebagai target utama yang ditonjolkan .

Karakteristik Target Audience

Segi Demografis, Pria dan wanita yang berusia 17 tahun keatas dengan kelas menengah keatas yang berpendidikan, sebab orang yang berpendidikan lebih cenderung menanggapi dan peka terhadap budaya yang ada di Indonesia, dan masyarakat yang tidak asing dengan karya-karya fotografi.

Segi Psikografis, Siswa/mahasiswa dan pekerja yang memiliki minat dalam fotografi dan tertarik dengan kebudayaan. Orang yang bersifat terbuka dengan hal-hal baru dapat menjadi sasaran karena pemikiran mereka yang lebih luas.

Segi Behaviour, Masyarakat yang aktif mengikuti kebudayaan khususnya dibidang kuliner di Indonesia, gemar membaca dan browsing mencari wawasan baru, melihat karya-karya fotografi.

(4)

secara langsung melihat dan menikmati kuliner sate ayam Blora, Jawa Tengah.

Isi Buku

Buku diawali dengan cover dan kata pengantar. Setelah itu berisi foto-foto hasil karya yang disertai dengan penjelasan singkat tentang foto yang ada, dan pada akhir halaman akan ada penjelasan tentang buku dan penulis.

Media Pendukung

Media pendukung yang dibuat untuk buku fotografi ini adalah katalog, poster, kartu pos, pembatas buku, dan pin. Media-media ini sebagai bonus dan juga sebagai media promosi buku ini.

Harga

Setelah mempertimbangkan harga produksi, buku fotografi ini dihargai sekitar Rp 75.000,-. Harga ini belum termasuk komisi untuk toko buku dan distribusi. Harga ini tergolong murah dibandingkan buku di pasaran.

Contoh Hasil Jadi

(5)

(6)
(7)
(8)

Gambar 3. Contoh Desain Pin

Gambar 4. Contoh Desain Kartu Pos

Gambar 5. Contoh Desain Poster

Gambar 6. Contoh Desain Pembatas Buku

Kesimpulan

Kota Blora merupakan sebuah kota kecil di Jawa Tengah dengan jarak 125 km dari kota Semarang. Karena letaknya yang jauh dari kota-kota besar, sehingga kota Blora memiliki tingkat kemajuan yang cenderung lambat dibandingkan kota-kota di sekitarnya. Hal ini tidak lepas karena masih banyak masyarakat yang belum tahu mengenai kota Blora beserta kuliner legendarisnya yaitu sate ayam Blora yang merupakan salah satu icon kota Blora tersebut. Sate ayam Blora memiliki keunikan-keunikan dalam penyajiannya serta masih tersimpan budaya-budaya di dalamnya yang masih belum terekspose selama ini. Untuk menyusun sebuah buku esai foto yang dapat memuat dan mengungkap kehidupan penjual sate ayam Blora dibutuhkan ketekunan dan ketelitian untuk dapat menghasilkan sebuah buku foto esai. Foto esai ini mengungkap perjalanan keseharian para penjual sate ayam Blora dimana terungkap bahwa komunitas penjual sate ayam ini terbentuk atas lintas sektoral. Seorang penjual sate ayam dalam penelitian yang dilakukan ternyata tidak dapat berdiri sendiri tetapi melibatkan suplier ayam, suplier daun jati, suplei arang dan itu membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk memperoleh foto dokumentasi yang pas dan baik. Proses pengambilan gambar tidak hanya dilakukan secara arahan namun juga secara candid menjadikan foto esai itu nampak alami atau natural. Diharapkan melalui buku esai foto ini, tujuan untuk mempromosikan kota Blora agar lebih dapat dikenal melalui kuliner khasnya yaitu sate ayam Blora, Jawa Tengah, dapat tercapai dan tujuan akhir yang ingin dicapai pun dapat terpenuhi.

Daftar Pustaka

Alam, W. (2014, October 31). Rempah-Rempah, Pembeda Cita Rasa Kuliner Nusantara.

Retrieved November 18, 2015, from http://wahyualam.com /rempah-rempah-pembeda-cita-rasa-kuliner-nusantara/

Diantika. (2012, February 11). Sate Ayam Blora, Nampleng Pakai Daun Jati. Suara Merdeka

Retrieved November 17, 2015, from

http://www.suaramerdeka.tv /view/video/31485/sate-ayam-blora-nyampleng -pakai-daun-jati

Haryanti, T. (2011,September 28). Meningkatkan budaya baca. Retrieved November 19, 2015, from

(9)

Hazami, A. (2016, January 24). Blora, dengan 4 Julukan Uniknya, Siapa yang Tak Kesengsem. Muria News Retrieved November 17, 2015, from http://www.murianews.com /2016/01/24/69154/blora-dengan-4-julukan-uniknya-siapa-yang-tak-kesengsem.html

Mubarok, S. (2013, November 24). Gadget Menjadi Gaya Hidup dan Kebutuhan.

Retrieved November 19, 2015, from

http://sulthonulmubarok.com/gadget-menjadi-gaya-hidup-dan-kebutuhan/

Nugroho, R. Amien. (2006). Kamus Fotografi. Yogyakarta: Andi.

Patria, D.A. (2011, November 13). Sejarah Kelahiran Buku. Retrieved March 11, 2016, from

http://dwiky-a-p- fisip09.web.unair.ac.id/artikel_detail-36730-Kuliah-sejarah%20kelahiran%20buku.html

Setiono, A. (2011). Ensiklopedia Blora Alam, Budaya, dan Manusia buku 6 Pariwisata dan Kuliner. Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia

Sompotan, J (2013, October 05). Ternayata, Sate Berasal dari Tiongkok!. Oke Zone Reterived

March 18,2016 from

http://lifestyle.okezone.com/read/2013 /10/05/299/87709/ternyata-sate-berasal-dari-tiongkok

Sungkar, (2015, March 10) M. Sate Ayam Blora. Makan Sate Sepuasnya, Bayar Belakangan.

Retrieved February 26, 2016, from

http://www.momtraveler.com /sate-ayam-

blora-makan-sate-sepuasnya-bayar-belakangan.html

Wongso, A. (2016, March 4). Manfaat Buku.

Retrieved March 11, 2016, from http://www.andriewongso.com/articles/details/ 5518/Manfaat-Buku

Zulfikarali. (2013, September 13). Kuliner Sebagai

Identitas Budaya. Kompasiana Retrieved

November 18, 2015,

Gambar

Gambar 1. Cover Buku
Gambar 2. Desain Buku Final
Gambar 3. Contoh Desain Pin

Referensi

Dokumen terkait

[r]

pun atau sebagian dari hartanya kepada pihak lain. Negative pledge adalah model penjaminan yang diadopsi dari kebiasaan perbankan di luar negeri, sehingga belum diatur

UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN POKJA PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAS KEGIATAN SKPD DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN PENGELOLAAN SUMBER.. DAYA

UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN POKJA PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAS KEGIATAN SKPD DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DAN PENGELOLAAN SUMBER.. DAYA

kepemudaan memiliki tanggung jawab yang besar untuk membangun karakter, nilai, dan moral pada generasi muda (Krischenbaum, 1995, hlm. 19) bahwa pendidikan. karakter

 Pada dasarnya orientasi belajar anak adalah untuk memenuhi kebutuhan masa yang akan datang, sementara itu orang dewasa orientasi belajarnya adalah untuk memenuhi Kebutuhan

Despite nominally operating floating exchange rate policies, both BOT and BI intervene heavily in the foreign exchange market and have to sterilise the effects of these interventions

sesuai fokus materi yang dipilih (meliputi penulisan proposal, penulisan buku hasil penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat, penulisan artikel jurnal ilmiah,