• Tidak ada hasil yang ditemukan

Survey Fasciola Hepatica Pada Hati Sapi (Studi Kasus di Rumah Pemotongan Hewan) Kota Semarang Tahun 2007 - UDiNus Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Survey Fasciola Hepatica Pada Hati Sapi (Studi Kasus di Rumah Pemotongan Hewan) Kota Semarang Tahun 2007 - UDiNus Repository"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Study Program S1 Public Health Health Faculty of Dian Nuswantoro University Semarang 2007

ABSTRACT

Wenny Herliani

SURVEY Fasciola hepatica (case study at butchery house of Semarang city) 2007

Cattle is a mainly substance for human consumption, especially as the protein source. Consume and use of the product that built from the cattle can be the first main spreading of the zoonosis disease that potentially for the human. One type of the parasite diseases that affect the liver worm is infected by Fasciola hepatica. This disease can be impeding the growth, skinny, lack of the cattle productivity event death for the cattle. To the human, this disease affected the larynx infection, inflamed, and the deep head ache. If the infection continuous, can causes enlargement softly liver, hepatomegaly, ikterus, digestion problem, diarrhea, and anemia. This disease also affected economical loss for human, especially for the farmer. The affect of the loss such as meat quality, milk quality decreased, and market rejecter the liver tissue that damage by this worm. In Indonesia the revalence worm level of Fasciola hepatica worm to cattle approx 90%.

This observation is descriptive with cross section approach. This method that use is survey method with inspection cow liver that contain egg and worm of Fasciola hepatica in laboratory.

Results of this observation that do during a week to the 211 of cow have the result follow; prevalence infection level of Fasciola hepatica approx 24.65%.

Domain of the cow that slices at butchery house of Semarang city comes from Ambarawa approx 51.66%. Cows that comes from Ambarawa is infected approximately 18.96%. Anticipated of the cow liver that infected at butchery house of Semarang city is better, because have been checked before butchering (ante mortem) and after butchering (post mortem) of the cow, include waste the cow liver that infected then remove by burning.

The way for prohibitive and terminating the Fasciola hepatica infection, with stopped the infection chain, cook the food substance that comes from the cattle perfectly, need to socialization to the farmer, butcher and the officer at butchery house about facioliasis disease.

(2)

Program Studi S1-Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2007

ABSTRAK

Wenny Herliani

SURVEI Fasciola hepatica (STUDI KASUS DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN KOTA SEMARANG) TAHUN 2007

Hewan ternak merupakan bahan utama untuk konsumsi manusia terutama sebagai sumber protein. Pengkonsumsian produk-produk asal hewan tersebut dapat menjadi sumber penularan utama penyakit zoonosis yang potensial bagi manusia. Salah satu penyakit parasiter yang diakibatkannya yaitu infeksi cacing hati oleh Fasciola hepatica. Penyakit ini pada ternak dapat menghambat pertumbuhan, kurus, produktifitas ternak menurun bahkan kematian pada ternak.

Pada manusia dapat menyebabkan infeksi tenggorokan, peradangan, dan sakit kepala yang hebat. Apabila infeksi lebih lanjut menyebabkan pembesaran hati yang, hepatomegali, ikterus, gangguan pencernaan, dan anemia.. Di Indonesia tingkat prevalensi infeksi Fasciola hepatica pada ternak mencapai 90%.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan penanganan infeksi Fasciola hepatica pada hati sapi yang ada di Rumah Pemotongan Hewan Kota Semarang.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan pemeriksaan hati sapi yang menganddung cacing dan telur Fasciola hepatica di laboratorium.

Hasil penelitian yang dilakukan selama 1 minggu pada 211 ekor sapi di RPH Kota Semarang mendapatkan hasil sebagai berikut; tingkat prevalensi infeksi

Fasciola hepatica pada sapi di RPH Kota Semarang adalah sebesar 24,65%.

Daerah asal sapi yang dipotong di RPH Kota Semarang dalam jumlah besar berasal dari Ambarawa sebesar 51,66%. Sapi yang terinfeksi banyak berasal dari daerah Ambarawa sebesar 18,96%. Penanganan hati sapi yang terinfeksi di RPH Kota Semarang sudah baik karena melakukan pemeriksaan sebelum pemotongan (ante mortem) dan sesudah pemotongan (post mortem) hewan termasuk penanganan hati sapi yang terinfeksi dengan cara dibuang kemudian dimusnahkan dengan dibakar. Untuk pencegahan dan pemberantasan infeksi Fasciola hepatica dapat dilakukan dengan cara memutus rantai penularan, memasak bahan makanan asal hewan dengan sempurna, dilakukan sosialisasi pada peternak, jagal dan petugas di RPH mengenai bahaya penyakit fascioliasis.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada para mahasiswi Prodi DIII Kebidanan di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta dapat diambil beberapa simpulan sebagai

Terdapat empat hal yang dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu: (1) lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan (tenure),

Ada hubungan antara perilaku caring perawat dengan penerapan prinsip etik dalam asuhan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr.. Bagi

Penjelasannya adalah perusahaan yang mengajukan pinjaman bank dalam jum- lah besar adalah perusahaan yang “sakit” atau memiliki profitabilitas yang rendah, sedangkan

UJI EFIKASI LIMA JENIS PESTISIDA NABATI PADA HAMA PENGGEREK BATANG JAGUNG (Ostrinia furnacalis.. Guen ) (LEPIDOPTERA : PYRALIDAE) SECARA

The writer gives her gratitude to Allah SWT for giving her everything in her life, so that she can finish writing the research entitled “ Improving Writing Ability Using “

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN

Puji Syukur kepada Tuhan, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “Pengaruh Pengalaman, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Effort, Gender Terhadap. Audit Judgement