L A P O R A N H A R I A N
RISET
WEI Penutupan Prb %Prb %Ytd P/E
Americas
INDU Index 15,509.21 95.88 0.62 18.35 15.15 SPX Index 1,752.07 5.69 0.33 22.85 16.78 CCMP Index 3,928.96 21.886 0.56 30.12 23.59 IBOV Index 54,877.15 -562.88 -1.02 (9.97) #N/A N/A
EMEA UKX Index 6,713.18 38.7 0.58 13.82 20.06 CAC Index 4,275.69 15.03 0.35 17.43 18.29 RTSSTD Index 10,238.06 32.56 0.32 1.35 3.77 IBEX Index 9,915.40 87.1 0.89 21.40 54.77 FTSEMIB Index 19,152.93 242.25 1.28 17.69 404.49 AEX Index 390.21 1.65 0.42 13.86 15.82 SMI Index 8,233.15 18.59 0.23 20.68 20.03 Asia / Pacific NKY Index 14,375.32 -111.09 -0.77 38.29 23.75 HSI Index 22,835.82 -164.13 -0.71 0.79 10.58 SHCOMP Index 2,164.32 -18.785 -0.86 (4.62) 11.28 TWSE Index 8,413.72 20.1 0.24 9.28 23.55 KOSPI Index 2,030.91 -15.78 -0.77 1.70 21.08 JCI Index 4,594.85 48.346 1.06 6.44 18.77 SET Index 1,466.32 8.96 0.61 5.34 15.95 PCOMP Index 6,583.77 -51.34 -0.77 13.26 19.35 SENSEX Index 20,725.43 -42.45 -0.20 6.69 18.09 FSSTI Index 3,217.95 13.15 0.41 1.61 13.18 Sebelumnya %Prb 4,465.58 0.010 4,211.01 0.05 5,850.12 -0.05 1,389.24 -0.10 972,291.25 -0.84 Terakhir Sebelumnya %Prb 14,560.00 0.62 7,171.00 0.06 22,800.00 0.33 96.36 0.36 3.84 -0.01 78.65 0.89 1,346.78 -0.11 875.00 -0.29 2,482.00 -0.73 (*) WTI Cushing (**) McCloskey Newscatle Terakhir % Konversi (US$) Prb (Rp)
Saham Kode Last (US$) %Change Conv (Rp) Last (Rp) Telkom TLK US 39.36 -0.01 10,966.68 2,225.00 *) per share
**) 1 ADR TLK US = 40 ordinary shares TLKM **) 1 ADR IIT US = 50 ordinary shares ISAT
Saham Pilihan Hari Ini TP (Rp)
PT Unilever Indonesia 36,000
PT Mitra Adiperkasa 11,000
Volume Transaksi (Juta Saham) 4,419.23
Deskripsi Terakhir
Kapitalisasi Pasar (IDR Triliun) 4,510.02
Timah/Tins (US$/Ton) 22,875.00 Nilai Transaksi (IDR Juta) 5,538.64 Nilai/ saham (IDR) 1,253.30 Net Asing (IDR Juta) 154,913.38 Komoditas
Nikel/Nickel (US$/Ton) 14,650.00 Tembaga/Copper (US$/Ton) 7,175.00 Minyak/Oil (US$/BBL) (*) 96.71 Gas (US$/MMBTU) 3.84 Batu Bara/Coal (US$/Ton) (**) 79.35 Emas/Gold (USD/OZ) 1,345.31 CPO PALMROTT(USD/ton) 872.50 CPO MALAYSIA(RM/ton) 2,464.00
ADR Stocks Bloomberg Code Terakhir
(Rp) Rekomendasi BUY BUY PERKIRAAN PASAR HARI INI Bursa saham bergerak fluktuatif PERKEMBANGAN INDUSTRI / PERUSAHAAN
• PT Unilever Indonesia (UNVR) berencana menaikkan kembali harga jual produk. BUY. Analyst: Norico Gaman
• S&P memprediksi PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan default dalam 12 bulan ke depan. SELL. Analyst: Yasmin Soulisa
• PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) – Kembangkan PP Property. HOLD. Analyst: Thendra Crisnanda
No Stock Top Value (IDR)
1 BMRI IJ 401,444,372,480 2 BBRI IJ 365,314,015,232 3 TLKM IJ 274,954,125,312 4 TRAM IJ 233,481,519,104 5 PGAS IJ 210,086,428,672
No Stock Top Volume (Shares)
1 KIJA IJ 235,822,000.00 2 ASRI IJ 233,605,500.00 3 BKSL IJ 160,749,500.00 4 PWON IJ 151,307,000.00 5 TRAM IJ 148,087,500.00
No Top Gainers % change
1 LMSH IJ 20 2 ADES IJ 18.37 3 JECC IJ 16.33 4 CENT IJ 13.95 5 BABP IJ 11.67
No Top Losers % change
1 HOME IJ -10.13
2 LMPI IJ -9.86
3 DPNS IJ -9.28 4 TRIO IJ -6.43 5 ATPK IJ -6.25
No Leading Movers % change
1 ASII IJ 3.73
2 BMRI IJ 4.14
3 BBRI IJ 2.45
4 BBCA IJ 1.90
5 UNVR IJ 1.42
No Lagging Movers % change
1 TLKM IJ -1.11 2 EXCL IJ -3.21 3 PGAS IJ -0.96 4 ITMG IJ -3.23 5 SRTG IJ -4.17 1,590 4,270 6,950 9,630 12,310 14,990 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000
1-Jan 11-Mar 20-May 29-Jul 7-Oct 16-Dec 24-Feb 5-May 14-Jul 22-Sep
2
P E R K I R A A N P A S A R H A R I I N I
Bursa saham bergerak fluktuatif Indikator perekonomian global yang dirilis kemarin akan menjadi faktor penggerak pasar pada perdagangan hari ini. Defisit perdagangan US tercatat US$38,8 miliar, naik untuk bulan Agustus 2013 dibandingkan data bulan Juli 2013 yaitu US$38,3 miliar. Ekspor turun 0.1% menyusul penurunan 0.6% pada bulan Juli, sementara impor tidak berubah sebesar 1.3%. Dow naik 0.62% ke level 15,509 diikuti Nasdaq menguat 0.56% ke level 3,929 serta S&P500 +6 poin atau sebesar 0.32% ke level 1,752. Bursa Eropa juga ditutup mayoritas menguat, merespon data perekonomian Amerika Serikat. DAX Frankfurt naik +61 poin atau sekitar 0.69% ke level 8,981 FTSE London menguat 0.58% ke level 6,713 serta CAC Paris naik 0.36% ke level 4,276. Klaim pengangguran Amerika Serikat dilaporkan turun 12 ribu menjadi 350 ribu. Shutdown turut menjadi salah satu faktor penggerak. Tingkat pengangguran untuk pekerja yang diasuransikan tidak berubah pada 2,2%. Rilis data manufacturing PMI China yang naik dari 50.2 bulan September menjadi 50.9 pada bulan Oktober 2013 diharapkan dapat menjadi katalis positif bursa Asia setelah mengalami pelemahan pada perdagangan kemarin. Pagi ini bursa Asia dibuka turun. Nikkei melemah cukup signifikan 1.1% ke level 14,329 diikuti Shanghai index melemah 0.88% ke level 2,164 serta HangSeng index yang turun ‐164 poin atau 0.71% ke level 22,836. IHSG pada pembukaan kemarin yang sempat turun, akhirnya menguat dan ditutup +48 poin atau sebesar 1.1% ke level 4,584 dengan sektor‐ sektor signifikan yaitu manufaktur dan properti. Sementara nilai tukar rupiah melemah pada level 11,268. Rilis data perekonomian US diperkirakan akan menjadi pendorong pasar hari ini. Meski demikian, antisipasi pelaku pasar diperkirakan dapat menekan pergerakan indeks, disertai aksi profit taking atas penguatan indeks kemarin. Indeks hari ini diperkirakan akan bergerak pada level 4,519‐4,630.
R I N G K A S A N B E R I T A
• PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yakin akan menyerap seluruh belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun ini sebesar Rp1 triliun. Seluruh dana belanja modal bersumber dari kas internal perseroan dan hingga semester pertama 2013 telah menyerap sebesar Rp500 miliar,
guna peningkatan kapasitas pabrik home and personal care serta food and beverages. PT Unilever
Indonesia Holding BV akan mengeluarkan dana sebesar Rp558 miliar untuk membeli 1,5 juta saham atau 1,7% saham Unilever Body Care Indonesia yang dimiliki publik. Tujuan go private sendiri untuk memiliki sepenuhnya saham Unilever Body Care yang masih dipegang investor publik. Dengan begitu, Unilever Body Care akan melakukan tender offer dengan harga saham yang ditawarkan pihak Unilever Indonesia Holding. Sebelumnya PT Unilever Body Care merupakan perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memiliki kode saham PROD. Namun, perseroan tersebut
melakukan penghapusan pencatatan saham di BEI pada 2009 lalu. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
sepanjang Januari hingga Oktober 2013, telah menaikkan harga jual produknya sebesar 7%.
Kenaikan harga jual menyusul adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sehingga, sejak awal tahun hingga Oktober sudah menaikan harga jual sebanyak tiga kali.
• PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mencatatkan pendapatan bunga dan syariah bersih Rp3,5 triliun. Sedangkan laba bersih mencapai Rp1,09 triliun pada kuartal ketiga 2013. Pada periode tersebut, pendapatan bunga dan syariah mencapai 5,9 triliun dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp5,08 triliun. Dengan beban sebesar Rp2,4 triliun maka mendukung pendapatan bunga dan syariah bersih Rp3,5 triliun atau naik dari sebelumnya Rp2,7 triliun. • Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) meraih laba Rp15,1 triliun pada kuartal ketiga 2013 dari Rp13,01 triliun pada periode yang sama 2012. Kinerja tersebut mendapat dukungan dari pendapatan bunga bersih Rp30,3 triliun dari Rp25,9 triliun. Perseroan meraih pendapatan bunga sebesar Rp40,4 triliun namun menanggung beban bunga sebesar Rp10,3 triliun. • PT Global Mediacom Tbk (BMTR) melakukan pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp121,71 miliar. Jumlah saham yang dibeli kembali perseroan sebanyak 55.323.500 saham dengan harga per saham Rp2.200 dan tanggal transaksi pada 22 Oktober 2013.
• PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) membukukan laba bersih Rp218 miliar pada kuartal ketiga 2013. Laba tersebut naik 61,5 persen dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp135
4
miliar. Pada periode tersebut, pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income) Bank Victoria yang meningkat Rp94 miliar. Untuk pertumbuhan NIM (net interest margin) dari 3,01%
pada September 2012 menjadi 3,50% di September 2013.
• PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) telah mendapat persetujuan fasilitas standby loan sebesar US$ 200 juta dari pemegang saham. Menurut direksi, fasilitas ini akan digunakan perusahaan untuk menopang ekspansi kredit selain mengandalkan Dana Pihak Ketiga (DPK).
• PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA), emiten produsen keramik, menyiapkan dana hingga Rp 25 miliar untuk membeli kembali (buyback) saham perseroan. Rencana tersebut dilakukan mengantisipasi dampak pasar yang saat ini sedang berfluktuasi signifikan dan perbaikan harga saham perseroan di bursa saham.
• PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), akan mengakuisisi tiga hingga empat jalan tol baru pada 2014 untuk meningkatkan bisnis usaha jalan tol. Diperkirakan investasi yang dibutuhkan perseroan Rp 10 triliun. Proyek tol baru perseroan tersebut berada di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa. Di Jawa, salah satu proyek yang disasarkan perseroan proyek tol Trans Jawa. Pendanaannya berasal dari kas internal, ekuitas, dan hasil divestasi anak usaha. • Source : Investor Daily, Kontan, Indonesia Finance Today, Inilah
P E R K E M B A N G A N I N D U S T R I / P E R U S A H A A N
PT Unilever Indonesia (UNVR) berencana menaikkan kembali harga jual produk
Analyst: Norico Gaman
Pandangan Analis :
UNVR berencana menaikkan kembali harga jual rata‐rata produk dimana perusahaan pada waktu sebelumnya sudah menaikkan harga sebesar 5% dan kemudian menaikkan harga kembali sebesar 2% pada 7 Oktober 2013. Adapun tujuan kenaikkan harga jual rata‐rata agar dapat menjaga marjin keuntungan perusahaan seiring naiknya bahan baku dan biaya produksi. Perusahaan juga sudah mengaggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2013 ini yang mana sejumlah Rp 600 miliar sudah terserap selama semester pertama 2013 (1H13). Belanja modal tersebut digunakan untuk ekspansi perusahaan di mana UNVR merilis sekitar 50 – 60 produk baru. Pada sisi lain perusahaan akan menggabungkan sister company PT Unilever Body Care Indonesia (PROD) yang sudah tidak terdaftar (delisted) dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009. PROD akan go private sehingga nantinya akan menjadi bagian dari UNVR. Pada saat ini UNVR dan PROD adalah anak perusahaan Unilever Indonesia BV. Kami menilai bahwa UNVR terus meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan terus menjaga marjin keuntungan melalui kenaikan harga jual dan merilis beragam produk selain langkah‐langkah efisiensi. Perusahaan tidak terlalu khawatir dengan kenaikkan harga jual tersebut karna memiliki pelanggan yang cukup setia atau loyal. Sementara penggabungan PROD setelah go private menjadi bagian dari UNVR sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Kami prediksi pada tahun 2013 (FY13) ini UNVR dapat meningkatkan nilai penjualannya sebesar 20,0% yoy menjadi Rp 32,8 triliun dan laba bersihnya meningkat sebesar 18,2% yoy menjadi Rp 5,7 triliun. UNVR saat ini memiliki nilai PER 2013 dan PBV 2013 masing‐masing sebesar 43,0x dan 57,8x. Kami memberikan rekomendasi BUY untuk saham UNVR dengan target harga Rp 36.000
per saham.
Analyst: Norico Gaman ([email protected])
6
P E R K E M B A N G A N I N D U S T R I / P E R U S A H A A N
S&P memprediksi PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan default dalam 12 bulan ke depanAnalyst: Yasmin Soulisa
Berita :
S&P menurunkan peringkat kredit BUMI dari CCC menjadi CC setelah BUMI mengumumkan skema penukaran (swap) kepemilikan saham dan aset dengan China Investment Corporation (CIC). Skema tersebut digunakan untuk membayar hutang BUMI ke CIC sebesar US$1,3 miliar.
Pandangan Analis :
BUMI memiliki lemah dan beresiko tinggi dalam pembayaran hutang, antara lain hutang perbankan sebesar US$300 juta yang jatuh tempo Desember 2013, pembayaran amortisasi sebesar US$20 juta, dan pembayaran obligasi (convertible bond) sebesar US$375 juta yang jatuh bulan Agustus 2014. Berdasarkan laporan keuangan terakhir, rasio hutang terhadap ekuitas BUMI mencapai 21,7x atau jauh diatas rata‐rata 4,1x. Kami merekomendasikan SELL dan mereview kembali target harga untuk saham BUMI. Saat ini BUMI diperdagangkan
dengan PE negatif.
Analyst: Yasmin Soulisa ([email protected])
P E R K E M B A N G A N I N D U S T R I / P E R U S A H A A N
PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) – Kembangkan PP Property
Analyst: Thendra Crisnanda
Berita :
PTPP telah meresmikan anak usaha barunya yaitu PP Property (PPP) dengan menginvestasikan dana senilai Rp 1,8 triliun. PP Property terdiri dari Rp 1 triliun modal usaha, Rp 244,1 miliar total kewajiban serta penyertaan modal senilai Rp 600 miliar. Penyertaan Rp 600 miliar akan didapatkan melalui penerbitan obligasi dan ekuitas. PPP pada tahun depan akan mengerjakan proyek Bekasi Grand Kamala Lagoon Rp 11 triliun dan Grand Sungkono Lagoon di Surabaya senilai Rp 5 triliun. Selain itu, PPP juga akan mengerjakan proyek superblock di Tanjung Duren senilai RP 3 triliun dan proyek perumahan Bukit Permata di Semarang senilai Rp 146 miliar, serta proyek property di Gunung Putri Bogor senilai Rp 750 miliar. Perseroan juga telah menargetkan target penjualan senilai RP 1,9 triliun per tahun dan marketing sales sebesar Rp 550 miliar hingga akhir tahun. Proyeksi pendapatan di akhir tahun dari anak usaha ini sebesar Rp 180 miliar dan laba bersih senilai Rp 51 miliar. Selain itu PPP berencana melepas saham ke publik sebesar 30% ‐ 35% pada 4Q13.
Pandangan Analis :
Strategi perseroan dengan melakukan spin off anak usaha dinilai tepat seiring semakin meningkatnya kontribusi pendapatan dari lini bisnis ini dari 4% ‐ 6% pada tahun ini menjadi 13% dalam 5 tahun mendatang yang juga akan diikuti dengan kebutuhan investasi yang tinggi. Rencana IPO anak usaha ini juga menyediakan sumber pendanaan dari sisi ekuitas yang juga nantinya dapat mengurangi beban induk usaha mengingat bahwa DER PTPP saat ini berada pada level 2,56x dimana nilai ini jauh lebih tinggi dibandingkan peernya. Kami menilai bahwa tingkat leverage yang tinggi dari perseroan di tengah tren perlambatan perekonomian domestic akan menjadi tantangan tersendiri bagi perseroan. Sebagai catatan dari seluruh coverage kami di bidang construction, Net income margin perseroan merupakan yang terendah dibandingkan dengan peernya (3,87% VS 5% di FY12). Oleh karena itu, kami merekomendasikan HOLD untuk PTPP dengan TP Rp sebesar 1.270 per lembar saham. Saat ini perseroan diperdagangkan pada PE sebesar 15,13x dan PBV sebesar
3,43x dimana nilai ini relative sama dengan peersnya.
8
RESEARCH TEAM
Research Division : +62 21 25543946
Fax No : +62 21 57935831
E‐mail : [email protected]
Norico Gaman ext. 3934 [email protected] Head of Research Investment Strategy, Banking,
Telco, Cement, Airline
Heru Irvansyah ext. 2030 [email protected] Economist
Thendra Crisnanda
ext. 2098 [email protected] Analyst Automotive, Heavy Equipment,
Property, Infrastructure, Oil and Gas
Yasmin Soulisa ext. 3987 [email protected] Analyst Coal and Metal Mining,
Plantation
Andri Zakarias ext. 2054 [email protected] Technical Analyst Market Strategy, Commodities, Currency, Bond & Stocks. Ankga
Adiwirasta ext. 3986 [email protected] Research Analyst Venia Allani
Meissalina ext. 2050 [email protected] Research Assistant
Dessy Lapagu ext. 2051 [email protected] Research Assistant
EQUITY TEAM
CM : +62 21 25543946 Fax No : +62 21 57935831Ronny Hari ext. 3929 [email protected] Equity Division Head
Jufrani Amsal ext. 3957 [email protected] Channel Development Division Head Yulinda ext. 3950 [email protected] Institutional Sales
Arif Irwanto ext. 3919 / 3960 [email protected] Retail Sales Achmadsyah ext. 3965 / 3966 [email protected] Retail Sales