L A P O R A N H A R I A N
RISET
WEI Penutupan Prb %Prb %Ytd P/E
Americas
INDU Index 15,392.20 -7.45 -0.05 17.46 15.02 SPX Index 1,744.66 0.16 0.01 22.33 16.75 CCMP Index 3,920.05 5.771 0.15 29.82 23.61 IBOV Index 56,077.43 698.97 1.26 (8.00) #N/A N/A EMEA UKX Index 6,654.20 31.62 0.48 12.82 19.86 CAC Index 4,276.92 -9.11 -0.21 17.46 18.27 RTSSTD Index 10,459.56 22.39 0.21 3.54 3.63 IBEX Index 10,037.80 36 0.36 22.90 63.08 FTSEMIB Index 19,262.69 -8.33 -0.04 18.37 617.61 AEX Index 388.28 2.55 0.66 13.30 15.60 SMI Index 8,124.08 39.43 0.49 19.08 19.66 Asia / Pacific NKY Index 14,693.57 132.03 0.91 41.35 24.33 HSI Index 23,438.15 98.05 0.42 3.45 10.86 SHCOMP Index 2,229.24 35.457 1.62 (1.76) 11.65 TWSE Index 8,419.32 -21.87 -0.26 9.35 23.54 KOSPI Index 2,053.01 0.61 0.03 2.80 22.68 JCI Index 4,578.18 31.607 0.70 6.06 18.77 SET Index 1,448.54 -36.18 -2.44 4.07 15.77 PCOMP Index 6,597.56 -10.27 -0.16 13.50 19.39 SENSEX Index 20,893.89 11 0.05 7.55 18.26 FSSTI Index 3,195.76 2.86 0.09 0.91 13.10 Sebelumnya %Prb 4,466.03 0.007 4,269.39 -0.04 4,397.81 0.16 1,030.08 0.21 (95,021.50) -0.62 Terakhir Sebelumnya %Prb 14,200.00 1.16 7,245.00 -0.01 22,700.00 0.44 100.81 -1.58 3.68 2.67 78.65 0.89 1,316.00 0.00 850.00 1.18 2,401.00 1.50 (*) WTI Cushing (**) McCloskey Newscatle Terakhir % Konversi (US$) Prb (Rp)
Saham Kode Last (US$) %Change Conv (Rp) Last (Rp) Telkom TLK US 40.75 -0.01 11,121.69 2,325.00 *) per share
**) 1 ADR TLK US = 40 ordinary shares TLKM **) 1 ADR IIT US = 50 ordinary shares ISAT
Saham Pilihan Hari Ini TP (Rp)
PT Charoen Pokphand Indonesia 5,000
PT Ace Hardware Indonesia 1,350
PT Wijaya Karya 2,200
BUY BUY
ADR Stocks Bloomberg Code Terakhir
(Rp) Rekomendasi BUY Emas/Gold (USD/OZ) 1,315.97 CPO PALMROTT(USD/ton) 860.00 CPO MALAYSIA(RM/ton) 2,437.00 Minyak/Oil (US$/BBL) (*) 99.22 Gas (US$/MMBTU) 3.78 Batu Bara/Coal (US$/Ton) (**) 79.35 Timah/Tins (US$/Ton) 22,800.00 Nilai Transaksi (IDR Juta) 5,111.87 Nilai/ saham (IDR) 1,241.84 Net Asing (IDR Juta) (36,222.50)
Komoditas
Nikel/Nickel (US$/Ton) 14,365.00 Tembaga/Copper (US$/Ton) 7,244.00 Volume Transaksi (Juta Saham) 4,116.36
Deskripsi Terakhir
Kapitalisasi Pasar (IDR Triliun) 4,495.83
PERKIRAAN PASAR HARI INI
Tren positif masih mendorong penguatan
PERKEMBANGAN INDUSTRI / PERUSAHAAN
• PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) mendapatkan pinjaman senilai US$ 500 juta. BUY. Analyst: Norico Gaman
• PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ‐ Bukukan Kontrak Baru Senilai Rp 12,8 triliun. BUY. Analyst: Thendra Crisnanda
No Stock Top Value (IDR)
1 BMRI IJ 511,884,558,336 2 BBRI IJ 246,506,979,328 3 TRAM IJ 231,632,486,400 4 GGRM IJ 205,014,745,088 5 TLKM IJ 197,244,485,632
No Stock Top Volume (Shares)
1 BIPI IJ 189,463,500.00 2 TRAM IJ 145,224,000.00 3 LPKR IJ 126,645,000.00 4 ENRG IJ 123,636,500.00 5 TMPI IJ 121,353,000.00
No Top Gainers % change
1 INRU IJ 24
2 LMPI IJ 14.93
3 BAEK IJ 14.29
4 WOMF IJ 9.76
5 SSTM IJ 9.71
No Top Losers % change
1 BMSR IJ -23.33 2 PDES IJ -21.76
3 IKAI IJ -12.5
4 IIKP IJ -11.25 5 BRMS IJ -9.62
No Leading Movers % change
1 GGRM IJ 8.27
2 UNVR IJ 2.27
3 BBCA IJ 0.94
4 PGAS IJ 1.87
5 CPIN IJ 3.13
No Lagging Movers % change
1 TLKM IJ -1.06 2 ADRO IJ -4.46 3 BBRI IJ -0.61 4 SMGR IJ -1.36 5 TOWR IJ -3.70 1,590 4,270 6,950 9,630 12,310 14,990 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000
1-Jan 11-Mar 20-May 29-Jul 7-Oct 16-Dec 24-Feb 5-May 14-Jul 22-Sep
Volume (RHS) (Bn Shares) JCI (LHS)
2
P E R K I R A A N P A S A R H A R I I N I
Tren positif masih mendorong penguatan
Rencana pengurangan stimulus yang dicanangkan oleh The Feds diperkirakan akan ditunda hingga Maret 2014. The Feds hingga saat ini masih menunggu pemulihan indikator perekonomian Amerika Serikat. Bank Sentral Amerika akan mulai mengurangi laju pembelian aset menjadi US$70 miliar dari US$85 miliar per bulannya pada FOMC Meeting tanggal 18‐19 Maret 2014 mendatang. Di sisi lain, dampak dari shutdown pemerintahan Amerika Serikat yang terjadi beberapa minggu lalu selama 16 hari, mengakibatkan pemangkasan pertumbuhan ekonomi US sebesar 0.3% pada kuartal IV tahun 2013. Hal ini dinilai menjadi salah satu faktor pertimbangan untuk menunda tapering. Hal tersebut menjadi angin segar para pelaku pasar, terutama pasar keuangan di negara‐negara berkembang, bahwa masih aka nada arus dana yang masuk dari Amerika Serikat. Pada penutupan perdagangan indeks US mencatatkan pergerakan yang fluktuatif. Dow turun tipis 0.05% ke level 15,392 sementara Nasdaq menguat 0.15% ke level 3,920 serta S&P500 yang naik 0.03% ke level 1,745. Penjualan rumah jadi US dilaporkan turun sebesar 1.9% untuk bulan September 2013 menjadi 5.29 juta unit. Penurunan ini salah satunya akibat tertekan oleh suku bunga KPR yang tinggi. Pada bursa Eropa, indeks masih fluktuatif. FTSE London ditutup menguat 0.47% ke level 6,654 serta DAX Frankfurt naik tipis 0.02% ke level 8,867 sementara CAC Paris melemah 0.21%. Penentuan anggaran Eropa untuk tahun 2014 masih dalam aksi penghematan, dalam rangka mendorong pertumbuhan dan pemulihan perekonomian. Sementara laporan perekonomian dari Jerman dan Italia yang produksinya naik menjadi sentimen positif pada pergerakan indeks di zona eropa. Di kawasan Asia, indeks HangSeng dan Shanghai menghijai. HangSeng naik 0.42% ke level 23,438 serta Shanghai menguat 1.61% ke level 2,229. Nikkei tertekan 0.22% ke level 14,661 akibat defisit Jepang yang mencapai rekornya pada April‐September 2013. Nilai defisit mencapai ¥4,989.2 miliar atau US$50,98 miliar dan untuk bulan September 2013 defisit mencapai ¥921,1 miliar. IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan menguat. Pelaku pasar yang menunggu rilis laporan keuangan emiten optimis dengan hasil yang membaik, dan hal tersebut dapat mendorong pergerakan di pasar saham. Nilai tukar Bank Indonesia kemarin ditutup kembali melemah pada posisi 11,353 sementara IHSG menguat 0.7% ke level 4,578 dengan sektor yang dominan adalah manufaktur dan properti. Indeks hari ini diperkirakan akan bergerak pada level 4,540‐4,570.
R I N G K A S A N B E R I T A
• PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mengupayakan mendapat pinjaman lebih murah untuk mengurangi beban biaya bunga. Perseroan memperoleh pinjaman sindikasi sebesar US$500 juta dari 20 bank, guna menopang pertumbuhan bisnis perseroan. Fasilitas pinjaman senilai US$500 juta ini merupakan pinjaman tanpa aset yang terdiri dari US$325 juta dan Rp2 triliun.
• PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menaikkan 10% harga jual pakan ternak akibat pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sebagian besar bahan baku untuk produksi berasal dari luar negeri, sehingga pelemahan rupiah cukup berdampak kepada harga jual. Bahan baku yang diimpor seperti, bungkil kedelai, beberapa jenis vitamin, dan jagung. • PT Berlina Tbk (BRNA) akan melakukan pembayaran dividen tunai pada 27 November sebesar Rp23 per saham. Perseroan akan menyiapkan dana sebesar Rp15,8 miliar untuk pembagian dividen tunai final tahun buku 2012. PT Berlina pada tahun 2012 meraih laba bersih sebesar Rp49,57 miliar atau Rp27 per saham. Penjualan perseroan mencapai Rp679,34 miliar. • PT Bank Negara Indonesia TBk (BBNI) meraih pendapatan bunga dan pendapatan syariah mencapai Rp19,04 triliun. Untuk laba bersih naik mencapai Rp6,5 triliun pada kuartal ketiga 2013. Pendapatan bunga dan pendapatan syariah tersebut naik dari Rp16,7 triliun pada periode yang sama tahun 2012. Dengan beban Rp5,2 triliun maka pendapatan bunga dan pendapatan syariah netto mencapai Rp13,8 triliun. Pendapatan ini naik dari sebelumnya Rp11,2 triliun.
• PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) membukukan pertumbuhan kontribusi fee based income dari kartu kredit menjadi 52,66% pada semester I 2013 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 35,71%. Kenaikan kontribusi fee based income kartu kredit ini ditopang oleh naiknya pendapatan segmen kartu kredit sebesar 62,03% menjadi Rp 187,47 miliar dari Rp 115,77 miliar.
• PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), mencatat penjualan pemasaran (marketing sales) Rp 6,5 triliun di kuartal III tahun ini. Penjualan land plots atau kavling tanah berkontribusi 48% dari total marketing sales perseroan. Berdasarkan kinerja perseroan di kuartal III, pencapaian marketing sales Rp 6,5 triliun itu setara 93% dari target marketing sales perseroan tahun ini. Marketing sales di kuartal III naik 110% dibanding kuartal III tahun lalu.
• PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY), emiten produsesn poliester dan serat sintetis, mengklaim kehilangan potensi penjualan sebesar US$ 400 juta akibat belum tuntasnya restrukturisasi utang yang dilakukan sejak 2005 hingga saat ini, menurut direksi perseroan. Asia Fibers menargetkan restrukturisasi utang selesai pada akhir 2013.
• PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom Group, emiten telekomunikasi, mengklaim telah memiliki 10 juta pengguna dari segmen pelajar sekolah yang mengakses layanan wireless fidelity (Wi‐Fi) melalui program Indonesia Digital School (IndiSchool). Produk Kartu Speedy Instant Card (Spin Card) menjadi salah satu pendorong penambahan pengakses Wi‐Fi IndiSchool. Program IndiSchool merupakan bagian dari program Indonesia Digital Society (IndiSo_ yang mulai dijalankan sejak Januari ini. IndiSchool merupakan program penyediaan fasilitas wireless fidelity
4 (Wi‐Fi) dengan konsep murah, mudah, dan berkecepatan tinggi, di sekolah‐sekolah. Untuk mengakses WI‐Fi, perserpan menyediakan Spin Card, kartu prabayar dengan denominasi Rp 1.000. • PT Steel Pipe Industry Tbk (ISSP), emiten baja, memproyeksikan kebutuhan belanja modal (capital
expenditure) tahun depan mencapai Rp 800 miliar atau lebih tinggi dibandingkan belanja modal yang dianggarkan tahun ini sebesar Rp 600 miliar. Menurut direksi perseroan, dana tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja serta melanjutkan ekspansi pabrik.
• PT Medco Power, perusahaan pengembang listrik swasta, melalui anak usahanya, PT Energi Listrik Batam mendapatkan pinjaman sebesar US$ 48 juta dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan PT Indonesia Infrastructure Finance. Pinjaman dari kedua lembaga keuangan tersebut mencapai 75% dari total kebutuhan dana untuk pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tanjung Uncang, Batam, Kepulauan Riau.
• PT Harum Energy Tbk (HRUM) memperkuat pengaruhnya di tubuh produsen batubara asal Australia, Cockatoo Coal Limited (Cockatoo). HRUM, melalui anak usaha, Harum Energy Australia Pty Limited, memutuskan untuk ikut serta menyerap saham baru (equity raising) yang diterbitkan oleh Cockatoo. Saham baru senilai A$ 60 juta (Rp 656,77 miliar) akan diserap oleh HRUM dan dua investor institusional dengan komitmen masing‐masing minimum A$ 20 juta. Keikutsertaan HRUM bakal mendongkrak kepemilikan saham di pemilik empat konsesi tambang batubara di Australia tersebut. Sebelum equity raising, HRUM telah menguasai 4,1% saham Cockatoo. Saham tersebut dibeli HRUM pada tanggal 27 November 2009 di harga A$ 0,36 per saham dengan total nilai A$ 15 juta. Seiring keikutsertaan dalam equity raising, kepemilikan saham HRUM di Cockatoo bakal bertambah menjadi 12%. • Source : Investor Daily, Kontan, Indonesia Finance Today, Inilah
P E R K E M B A N G A N I N D U S T R I / P E R U S A H A A N
PT Charoen Pokphand
Indonesia (CPIN) mendapatkan pinjaman senilai US$ 500 juta
Analyst: Norico Gaman
(norico@bnisecurities.co.id)
Pandangan Analis :
CPIN mendapatkan pinjaman senilai US$ 500 juta dari sindikasi 20 bank. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk pembayaran utang kembali (refinancing) sebesar US$ 200 juta dan sejumlah US$ 300 juta akan dimanfaatkan untuk belanja modal (capital expenditure) dan modal kerja (working capital). Pihak perusahaan menyatakan bahwa pinjaman baru tersebut masih relatif aman dan akan menerapkan konsep kehati‐hatian dalam menjalankan usahanya. Adanya pinjaman baru CPIN maka rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) perusahaan meningkat menjadi 0,68x. Menurut penilaian kami pinjaman baru CPIN diharapkan dapat menutup sisa utang perusahaan yang berbunga tinggi sehingga dapat mengurangi beban keuangan perusahaan. Namun kami memperhatikan pinjaman dalam bentuk dolar AS (US$) akan beresiko terhadap kondisi keuangan perusahaan apabila nilai tukar rupiah (Rp) mengalami pelemahan terhadap US$. Pendapatan CPIN yang berbasis kepada rupiah (Rp) menjadi salah satu resiko yang perlu diperhatikan ketika perusahaan memiliki utang dalam bentuk US$. Apabila melihat kinerja usaha yang masih bertumbuh bagus maka kemampuan CPIN membayar utangnya pada waktu ke depan diharapkan tidak mengalami kendala. Pada tahun 2013 (FY13) kami prediksi bahwa nilai penjualan CPIN akan meningkat sebesar 22,0% yoy menjadi Rp 26,0 triliun sedangkan laba bersihnya membaik sebesar 10,0% yoy menjadi Rp 2,95 triliun. CPIN saat ini memiliki valuasi nilai PER 2013 dan PBV 2013 masing‐masing sebesar 22,9x dan 6,8x. Kami merekomendasikan BUY untuk saham
CPIN dengan target harga Rp 5.000 per saham.
Analyst: Norico Gaman (norico@bnisecurities.co.id)
6
P E R K E M B A N G A N I N D U S T R I / P E R U S A H A A N
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ‐ Bukukan Kontrak Baru Senilai Rp 12,8 triliun
Analyst: Thendra Crisnanda
(thendra@bnisecurities.co.id)
Berita :
WIKA membukukan kontrak baru sebesar Rp 12,8 triliun hingga 3Q13 atau setara dengan 64% dari total target tahun 2013 sebesar Rp 20 triliun. Dengan pencapaian tersebut, total nilai order book WIKA mencapai Rp 33,4 triliun atau sekitar 86% dari target senilai Rp 38,9 triliun. Pertumbuhan kontrak baru perseroan ditopang oleh proyek MRT, Dermaga Teluk Lamongan dan Bendungan Jatigede. Selain itu perseroan juga berhasil mendapatkan kontrak di luar negeri, yaitu Jembatan Comoro di Timor Leste. Untuk proyek MRT, konsorsium perseroan berhasil memenangkan empat (4) proyek dari total enam (6) proyek yang ditawarkan dalam paket MRT.
Deskripsi Mengenai Proyek MRT yang diperoleh konsorsium WIKA
Paket Deskripsi Nilai Proyek Pihak yang Terkait
Porsi Kerjasama
Waktu Pengerjaan CP101 Pembangun satu unit
depo, elevated railway sepanjang 1,2 km dan satu unit elevated station 5,95 miliar yen (Rp 672 miliar) dan Rp 1,02 triliun Konsorsium WIKA dan Tokyu WIKA 30% ; Tokyu (70%) 56 bulan CP102 Pembangunan 2 unit
elevated station dan elevated railway sepanjang 4,7 km 2,24 miliar yen (Rp 258,8 miliar dan Rp 892,2 miliar CP104 Kontruksi underground kedalaman 30 m dari Senayan sampai Istora sepanjang 1,8 km 1,4 miliar yen dan Rp 846,28 miliar WIKA, JKON, Obayashi, Shimizu Corporation WIKA (15%); JKON(15%); Obayashi dan Shimizu (70%) CP105 Kontruksi underground
dari Bendungan Hilir ke Setiabudi sepanjang 2 km 1,05 miliar yen dan Rp 959,6 miliar Pandangan Analis :
Kami menilai positif atas pencapaian target pembukuan kontrak perseroan dimana pencapaian ini berada di atas peernya. Strategi diversifikasi yang dilakukan oleh WIKA ke dalam berbagai lini bisnis seperti jasa kontruksi, EPC, proyek energy, produk beton pracetak serta real estate dan property menjadikan bisnis perseroan lebih solid ditengah turbulasi perekonomian yang terjadi saat ini serta prospektif dalam jangka panjang. WIKA juga menjadi salah satu emiten kontruksi yang tidak merivisi target kinerja di akhir tahun yang juga menjadi salah satu penilai positif kami. Kami memprediksikan pendapatan WIKA sebesar Rp 12,1 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 585 miliar pada FY13. Oleh karena itu, kami merekomendasikan BUY untuk WIKA dengan TP Rp 2.200 per lembar saham. Saat ini perseroan diperdagangkan pada PE sebesar 21,33x dan PBV sebesar 4,43x
dimana nilai ini relative lebih premium dibandingkan peersnya.
Analyst: Thendra Crisnanda (thendra@bnisecurities.co.id)
RESEARCH TEAM
Research Division : +62 21 25543946 Fax No : +62 21 57935831
E‐mail : research@bnisecurities.co.id
Norico Gaman ext. 3934 norico@bnisecurities.co.id Head of Research Investment Strategy, Banking, Telco, Cement, Airline
Heru Irvansyah ext. 2030 heru.irvansyah@bnisecurities.co.id Economist Thendra
Crisnanda
ext. 2098 thendra@bnisecurities.co.id Analyst Automotive, Heavy Equipment, Property, Infrastructure, Oil and Gas
Yasmin Soulisa ext. 3987 yasmin@bnisecurities.co.id Analyst Coal and Metal Mining, Plantation
Andri Zakarias ext. 2054 andri.zakarias@bnisecurities.co.id Technical Analyst Market Strategy, Commodities, Currency, Bond & Stocks. Ankga
Adiwirasta ext. 3986 ankga.adiwirasta@bnisecurities.co.id Research Analyst Venia Allani
Meissalina ext. 2050 venia@bnisecurities.co.id Research Assistant
Dessy Lapagu ext. 2051 dessy@bnisecurities.co.id Research Assistant
EQUITY TEAM
CM : +62 21 25543946Fax No : +62 21 57935831
Ronny Hari ext. 3929 ronny@bnisecurities.co.id Equity Division Head
Jufrani Amsal ext. 3957 amsal@bnisecurities.co.id Channel Development Division Head Yulinda ext. 3950 yulinda@bnisecurities.co.id Institutional Sales
Arif Irwanto ext. 3919 / 3960 airwanto@bnisecurities.co.id Retail Sales Achmadsyah ext. 3965 / 3966 achmadsyah@bnisecurities.co.id Retail Sales
8