KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN
KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN
KEPERAWATAN JIWA
KEPERAWATAN JIWA
Komunikasi merupakan komponen dasar dari hubungan antar manusia dan meliputi Komunikasi merupakan komponen dasar dari hubungan antar manusia dan meliputi pertukaran informasi, perasaan, pikiran dan perilaku antara dua orang atau lebih. pertukaran informasi, perasaan, pikiran dan perilaku antara dua orang atau lebih. Komunikasi mempunyai dua tujuan, yaitu untuk pertukaran informasi dan
Komunikasi mempunyai dua tujuan, yaitu untuk pertukaran informasi dan mempengaruhi orang lain.
mempengaruhi orang lain.
Interaksi perawat dan pasien akan menghasilkan informasi untuk perawat tentang Interaksi perawat dan pasien akan menghasilkan informasi untuk perawat tentang keadaan pasien dan pada waktu yang bersamaan perawat dapat memberikan informasi keadaan pasien dan pada waktu yang bersamaan perawat dapat memberikan informasi tentang cara-cara menyelesaikan masalah dengan strategi tertentu sehingga pasien tentang cara-cara menyelesaikan masalah dengan strategi tertentu sehingga pasien terpengaruh dan mau melakukannya untuk penyelesaian masalah pasien. Jika pasien terpengaruh dan mau melakukannya untuk penyelesaian masalah pasien. Jika pasien menerima dan melakukan informasi yang diberikan oleh perawat maka perilaku menerima dan melakukan informasi yang diberikan oleh perawat maka perilaku pasien berubah ke arah adaptif yang merupakan hasil utama tindakan keperawatan. pasien berubah ke arah adaptif yang merupakan hasil utama tindakan keperawatan. Sikap dalam berkomunikasi
Sikap dalam berkomunikasi
Sikap dalam berkomunikasi dapat ditampilkan melalui perilaku-perilaku berikut: Sikap dalam berkomunikasi dapat ditampilkan melalui perilaku-perilaku berikut: 1.
1. Gerakan tubuhGerakan tubuh, seperti sikap tubuh, ekspresi wajah dan sikap-sikap lain., seperti sikap tubuh, ekspresi wajah dan sikap-sikap lain. Misalnya: tersenyum, kontak mata, sedikit membungkuk pada saat bicara, tidak Misalnya: tersenyum, kontak mata, sedikit membungkuk pada saat bicara, tidak melipat tangan, tidak menyilangkan kaki, tidak memasukkan tangan ke kantong. melipat tangan, tidak menyilangkan kaki, tidak memasukkan tangan ke kantong. 2.
2. JarakJarak saat berinteraksi, ruang intim sampai 50 cm, ruang pribadi 50-120 cm, dansaat berinteraksi, ruang intim sampai 50 cm, ruang pribadi 50-120 cm, dan ruang konsultasi sosial 275-365 cm. Komunikasi terapeutik pada umumnya terjadi ruang konsultasi sosial 275-365 cm. Komunikasi terapeutik pada umumnya terjadi di ruang pribadi, tetapi antara pasien dengan perawat tidak dibatasi meja.
di ruang pribadi, tetapi antara pasien dengan perawat tidak dibatasi meja. 3.
3. SentuhanSentuhan, dapat digunakan dalam komunikasi terapeutik, tetapi harus dilakukan, dapat digunakan dalam komunikasi terapeutik, tetapi harus dilakukan secara tenang sambil menganalisis kondisi pasien dan respons yang mungkin akan secara tenang sambil menganalisis kondisi pasien dan respons yang mungkin akan diberikan oleh pasien. Sentuhan tidak tepat untuk beberapa situasi, misalnya: diberikan oleh pasien. Sentuhan tidak tepat untuk beberapa situasi, misalnya: terhadap pasien yang penuh curiga dan tidak percaya kepada orang lain, pasien terhadap pasien yang penuh curiga dan tidak percaya kepada orang lain, pasien yang merupakan korban penganiayaan, pasien yang budayanya melarang atau yang merupakan korban penganiayaan, pasien yang budayanya melarang atau membatasi sentuhan. Beberapa contoh sentuhan: bersalaman, menepuk membatasi sentuhan. Beberapa contoh sentuhan: bersalaman, menepuk bahu/mengangkat jempol/tepuk tangan untuk memberikan pujian, memegang bahu/mengangkat jempol/tepuk tangan untuk memberikan pujian, memegang tangan pasien pada saat pasien sedih dan menangis.
tangan pasien pada saat pasien sedih dan menangis. 4.
4. DiamDiam, dapat berguna untuk memfasilitasi pasien dalam mengekspresikan pikiran, dapat berguna untuk memfasilitasi pasien dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Misalnya: pada pasien menarik diri, setelah perawat dan perasaannya. Misalnya: pada pasien menarik diri, setelah perawat mengajukan pertanyaan maka perawat diam untuk memberi kesempatan pada mengajukan pertanyaan maka perawat diam untuk memberi kesempatan pada pasien berpikir tentang jawaban pertanyaan.
pasien berpikir tentang jawaban pertanyaan. 5.
5. Volume dan nada suara,Volume dan nada suara, mempengaruhi penyampaian pesan. Pada pasien lansiamempengaruhi penyampaian pesan. Pada pasien lansia volume suara tinggi dengan nada rendah, pada pasien perilaku kekerasan, volume volume suara tinggi dengan nada rendah, pada pasien perilaku kekerasan, volume dan nada suara rendah tetapi tetap tegas.
D. Penerapan komunikasi terapeutik D. Penerapan komunikasi terapeutik
1. Penerapan komunikasi terapeutik pada individu. 1. Penerapan komunikasi terapeutik pada individu.
Tahap pra interaksi Tahap pra interaksi
Sebelum bertemu dengan pasien saudara perlu mengevaluasi diri tentang Sebelum bertemu dengan pasien saudara perlu mengevaluasi diri tentang kemampuan yang saudara miliki. Jika saudara merasa tidak siap maka saudara kemampuan yang saudara miliki. Jika saudara merasa tidak siap maka saudara perlu membaca kembali, diskusi dengan teman sekelompok atau dengan tutor. perlu membaca kembali, diskusi dengan teman sekelompok atau dengan tutor. Jika saudara telah siap, maka saudara membuat rencana interaksi. Ada beberapa Jika saudara telah siap, maka saudara membuat rencana interaksi. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu : evaluasi diri, penetapan hal yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu : evaluasi diri, penetapan perkembangan interaksi dan rencana interaksi.
perkembangan interaksi dan rencana interaksi. a. Evaluasi diri
a. Evaluasi diri
Beberapa pertanyaan yang dapat membantu saudara mengevaluasi diri: Beberapa pertanyaan yang dapat membantu saudara mengevaluasi diri:
Apa pengetahuan yang saya miliki tentang keperawatan jiwa?Apa pengetahuan yang saya miliki tentang keperawatan jiwa?
Apa yang saya ketahui tentang latar belakang sosial budaya pasien?Apa yang saya ketahui tentang latar belakang sosial budaya pasien?
Apa yang akan saya ucapkan saat bertemu dengan pasien?Apa yang akan saya ucapkan saat bertemu dengan pasien?
Bagaimana respons saya selanjutnya jika pasien diam, menolak, marah,Bagaimana respons saya selanjutnya jika pasien diam, menolak, marah, atau inkoheren?
atau inkoheren?
Bagaimana pengalaman interaksi saya dengan pasien?Bagaimana pengalaman interaksi saya dengan pasien?
Apakah ada kegagalan saya berinteraksi dengan pasien?Apakah ada kegagalan saya berinteraksi dengan pasien?
Jika ada, lakukan koreksi dengan cara membaca cara-cara berhubunganJika ada, lakukan koreksi dengan cara membaca cara-cara berhubungan dengan pasien, konsultasi dengan tutor, diskusi dengan teman dengan pasien, konsultasi dengan tutor, diskusi dengan teman sekelompok.
sekelompok.
Bagaimana tingkat kecemasan saya?Bagaimana tingkat kecemasan saya?
Jika cemas ringan, laksanakan interaksi.Jika cemas ringan, laksanakan interaksi.
Jika cemas sedang sampai berat, konsultasi dengan tutor dan tunda kontak Jika cemas sedang sampai berat, konsultasi dengan tutor dan tunda kontak dengan pasien sampai saudara dapat mengatasi kecemasan.
dengan pasien sampai saudara dapat mengatasi kecemasan. b.
b. Penetapan perkembangan interaksi dengan pasien.Penetapan perkembangan interaksi dengan pasien.
Beberapa pertanyaan berikut dapat digunakan untuk menetapkan tahap Beberapa pertanyaan berikut dapat digunakan untuk menetapkan tahap perkembangan interaksi dengan pasien.
perkembangan interaksi dengan pasien.
Apakah saat ini pertemuan/kontak pertama?Apakah saat ini pertemuan/kontak pertama?
Apakah pertemuan lanjutan?Apakah pertemuan lanjutan?
Apa tujuan pertemuan ini? Pengkajian / observasi / pemantauan / tindakanApa tujuan pertemuan ini? Pengkajian / observasi / pemantauan / tindakan keperawatan / terminasi?
keperawatan / terminasi?
Apa tindakan yang akan saya lakukan?Apa tindakan yang akan saya lakukan?
Bagaimana cara melakukannya?Bagaimana cara melakukannya?
Setelah saudara tetapkan status interaksi yang akan dilaksanakan, maka Setelah saudara tetapkan status interaksi yang akan dilaksanakan, maka saudara perlu membuat rencana interaksi.
saudara perlu membuat rencana interaksi. c.
c. Rencana interaksiRencana interaksi
Siapkan rencana percakapan yang akan saudara lakukan pada saatSiapkan rencana percakapan yang akan saudara lakukan pada saat berinteraksi dengan pasien.
Tehnik komunikasi apa yang akan saudara ucapkan, kaitkan dengan tujuanTehnik komunikasi apa yang akan saudara ucapkan, kaitkan dengan tujuan saudara melakukan interaksi dengan pasien. Hal ini berhubungan dengan saudara melakukan interaksi dengan pasien. Hal ini berhubungan dengan tahapan interaksi yang akan dilakukan.
tahapan interaksi yang akan dilakukan.
Tehnik observasi apa yang perlu saudara lakukan selama berhubunganTehnik observasi apa yang perlu saudara lakukan selama berhubungan dengan pasien.
dengan pasien.
Apa langkah-langkah tindakan keperawatan yang akan saudara lakukanApa langkah-langkah tindakan keperawatan yang akan saudara lakukan sesuaikan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
sesuaikan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Tahap Perkenalan
Tahap Perkenalan
Perkenalan merupakan kegiatan yang saudara lakukan saat pertama kali Perkenalan merupakan kegiatan yang saudara lakukan saat pertama kali bertemu atau kontak dengan pasien. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah : bertemu atau kontak dengan pasien. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah : a.
a. Memberi salamMemberi salam
Assalamu’alaikum/selamat pagi/siang/sore/malam Assalamu’alaikum/selamat pagi/siang/sore/malamatau sesuaiatau sesuai dengan latar belakang sosial budaya spiritual pasien, disertai dengan latar belakang sosial budaya spiritual pasien, disertai dengan mengulurkan tangan untuk jabatan tangan. Pasien dengan mengulurkan tangan untuk jabatan tangan. Pasien gangguan jiwa mungkin tidak menjawab salam dan uluran tangan gangguan jiwa mungkin tidak menjawab salam dan uluran tangan saudara.
saudara.
Memperkenalkan diri perawatMemperkenalkan diri perawat
Nama saya Budiono, saya senang dipanggil Budi Nama saya Budiono, saya senang dipanggil Budi
Menanyakan nama pasienMenanyakan nama pasien
Nama bapak/Bpk/Ibu/saudara siapa? Apa panggilan Nama bapak/Bpk/Ibu/saudara siapa? Apa panggilan
kesenangannya?
kesenangannya?(Misalkan pasien senang dipanggil Tuti).(Misalkan pasien senang dipanggil Tuti). b.
b. Mengevaluasi Mengevaluasi kondisi kondisi pasien.pasien.
Bagaimana perasaan Tuti saat ini? Bagaimana perasaan Tuti saat ini? Atau,Atau, apa keluhan Tuti?apa keluhan Tuti? c.
c. Menyepakati Menyepakati kontrak/pertemuan.kontrak/pertemuan.
Kesepakatan tentang pertemuan terkait dengan topik tindakan yang akan Kesepakatan tentang pertemuan terkait dengan topik tindakan yang akan dilakukan serta kesediaan pasien untuk cakap, tempat dilakukan serta kesediaan pasien untuk cakap, tempat bercakap-cakap, lama percakapan.
cakap, lama percakapan.
1) Topik/tindakan/kegiatan yang akan dilakukan 1) Topik/tindakan/kegiatan yang akan dilakukan
Untuk menanyakan kesediaan pasien: Untuk menanyakan kesediaan pasien:
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang ... Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang ...(sesuaikan(sesuaikan dengan keluhan atau perasaan pasien saat ini. Jika pasien tampak dengan keluhan atau perasaan pasien saat ini. Jika pasien tampak ragu perawat dapat menambahkan):
ragu perawat dapat menambahkan):
Saya akan membantu ...Saya akan membantu ... (nama pasien)(nama pasien) untuk menyelesaikanuntuk menyelesaikan masalah yang ... hadapi.
masalah yang ... hadapi.
Kita akan bersama-sama menyelesaikan masalah yang ... hadapi.Kita akan bersama-sama menyelesaikan masalah yang ... hadapi. Pada umumnya fokus percakapan awal adalah pengkajian keluhan Pada umumnya fokus percakapan awal adalah pengkajian keluhan utama. Kemudian hal-hal yang berkaitan dengan keluhan utama.
utama. Kemudian hal-hal yang berkaitan dengan keluhan utama. 2) Tempat
2) Tempat •
• Di mana kita duduk? Di mana kita duduk? •
• Bagaimana kalau kita duduk di sana? Bagaimana kalau kita duduk di sana?(sebutkan)(sebutkan) •
3) Waktu 3) Waktu
•
• Mau berapa lama kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau 10 Mau berapa lama kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau 10 menit?
menit?
Kemudian lanjutkan pada tahap kerja yaitu pengkajian lanjut (focus) Kemudian lanjutkan pada tahap kerja yaitu pengkajian lanjut (focus) pada keluhan utama disertai tindakan keperawatan sesuai dengan pada keluhan utama disertai tindakan keperawatan sesuai dengan masalah yang dialami pasien.
masalah yang dialami pasien.
Tahap Orientasi Tahap Orientasi
Tahap orientasi dilaksanakan pada awal pertemuan kedua dan seterusnya. Tahap orientasi dilaksanakan pada awal pertemuan kedua dan seterusnya. Tujuan tahap orientasi adalah mengevaluasi kondisi pasien, memvalidasi Tujuan tahap orientasi adalah mengevaluasi kondisi pasien, memvalidasi rencana yang telah Perawat buat sesuai dengan keadaan pasien saat ini dan rencana yang telah Perawat buat sesuai dengan keadaan pasien saat ini dan mengevaluasi hasil tindakan yang lalu. Umumnya dikaitkan dengan hal mengevaluasi hasil tindakan yang lalu. Umumnya dikaitkan dengan hal yang telah dilakukan bersama pasien.
yang telah dilakukan bersama pasien. a.
a. Memberi salamMemberi salam
Assalamu’alaikum/selamat pagi/siang/sore/malam Tuti. Assalamu’alaikum/selamat pagi/siang/sore/malam Tuti. b.
b. Memvalidasi dan Memvalidasi dan mengevaluasi keadaan mengevaluasi keadaan pasienpasien
Bagaimana perasaan Tuti hari ini? Bagaimana perasaan Tuti hari ini?atauatau Coba Tuti ceritakanCoba Tuti ceritakan perasaannya hari ini!
perasaannya hari ini!
Adakah hal yang terjadi selama kita tidak bertemu? Coba Adakah hal yang terjadi selama kita tidak bertemu? Coba ceritakan.
ceritakan.
Apakah Tuti sudah coba cara-cara yang telah kita bicarakan Apakah Tuti sudah coba cara-cara yang telah kita bicarakan kemarin
kemarin (sebutkan cara yang telah dibahas pada pertemuan(sebutkan cara yang telah dibahas pada pertemuan sebelumnya)
sebelumnya).. c.
c. Menyepakati Menyepakati kontrak/pertemukontrak/pertemuanan
Setiap berinteraksi dengan pasien kaitkan dengan kontrak pada Setiap berinteraksi dengan pasien kaitkan dengan kontrak pada pertemuan sebelumnya.
pertemuan sebelumnya. 1) Topik/tindakan/kegiatan 1) Topik/tindakan/kegiatan
Sesuai dengan janji kita yang lalu kita akan bertemu hari ini jamSesuai dengan janji kita yang lalu kita akan bertemu hari ini jam …..(sebutkan sesuai perjanjian). atau
…..(sebutkan sesuai perjanjian). atau
Tuti masih ingat apa yang akan kita bicarakan/lakukanTuti masih ingat apa yang akan kita bicarakan/lakukan sekarang?
sekarang? atauatau
Bagaimana kalau sekarang kita latihan ... Bagaimana kalau sekarang kita latihan ...(sebutkan sesuai(sebutkan sesuai rencana).
rencana). Contoh: Contoh:
“Baiklah sekarang kita akan bicara tentang cara berkenalan “Baiklah sekarang kita akan bicara tentang cara berkenalan dengan orang lain/cara mengungkapkan rasa marah/ cara dengan orang lain/cara mengungkapkan rasa marah/ cara melakukan kebersihan diri”
melakukan kebersihan diri” (dan lain-lain sesuai dengan masalah(dan lain-lain sesuai dengan masalah pasien).
2) Tempat 2) Tempat
o
o Mau duduk di mana? Bagaimana kalau di sana?Mau duduk di mana? Bagaimana kalau di sana? 3) Waktu
3) Waktu •
• Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit?Mau berapa lama? Bagaimana kalau 10 menit? Tahap kerja
Tahap kerja
Tahap kerja merupakan inti hubungan perawat pasien yang terkait erat Tahap kerja merupakan inti hubungan perawat pasien yang terkait erat dengan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan dengan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
Contoh komunikasi untuk tindakan melatih mengontrol halusinasi: Contoh komunikasi untuk tindakan melatih mengontrol halusinasi:
Ada beberapa cara untuk mencegah suara-suara agar tidak Ada beberapa cara untuk mencegah suara-suara agar tidak mengganggu Tuti. Salah satu adalah menghardik atau tidak mengganggu Tuti. Salah satu adalah menghardik atau tidak memperdulikan suara-suara itu, caranya katakan: “pergi, jangan memperdulikan suara-suara itu, caranya katakan: “pergi, jangan ganggu saya, saya tidak mau dengar”.
ganggu saya, saya tidak mau dengar”.
Coba Tuti lakukan. (Coba Tuti lakukan. (Jika pasien dapat melakukan berikan pujian).Jika pasien dapat melakukan berikan pujian). “Bagus, Tuti sudah dapat melakukannya. Coba ulangi lagi!” “Bagus, Tuti sudah dapat melakukannya. Coba ulangi lagi!”
“Bagus sekali!”“Bagus sekali!” Tahap terminasi Tahap terminasi
Tahap terminasi merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat dan pasien. Tahap terminasi merupakan akhir dari setiap pertemuan perawat dan pasien. Terminasi dibagi dua yaitu: terminasi sementara dan terminasi akhir.
Terminasi dibagi dua yaitu: terminasi sementara dan terminasi akhir.
a.
a. Terminasi sementaraTerminasi sementara
Terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan perawat dan Terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan perawat dan pasien. Saat terminasi sementara perawat akan bertemu lagi dengan pasien. Saat terminasi sementara perawat akan bertemu lagi dengan pasien pada waktu yang telah ditentukan, misalnya: satu atau dua hari pasien pada waktu yang telah ditentukan, misalnya: satu atau dua hari berikutnya. Pada terminasi perawat melakukan evaluasi terhadap hasil berikutnya. Pada terminasi perawat melakukan evaluasi terhadap hasil tindakan yang telah dilakukan pada tahap kerja berupa evaluasi tindakan yang telah dilakukan pada tahap kerja berupa evaluasi subyektif dan obyektif, memberikan anjuran pada pasien (tindak lanjut) subyektif dan obyektif, memberikan anjuran pada pasien (tindak lanjut) terhadap tindakan yang telah dilakukan dan membuat perjanjian terhadap tindakan yang telah dilakukan dan membuat perjanjian (kontrak) untuk pertemuan berikutnya.
(kontrak) untuk pertemuan berikutnya. Contoh komunikasi:
Contoh komunikasi: 1.
1. Evaluasi hasilEvaluasi hasil
Evaluasi subyektif:Evaluasi subyektif: o
o Bagaimana perasaan Tuti setelah latihan ini? Bagaimana perasaan Tuti setelah latihan ini?
Evaluasi obyektif:Evaluasi obyektif: o
o Coba Tuti sebutkan hal-hal yang sudah kitaCoba Tuti sebutkan hal-hal yang sudah kita bicarakan tadi!
bicarakan tadi! o
o Tuti tadi telah bagus melakukannya.Tuti tadi telah bagus melakukannya. 2.
2. Tindak lanjutTindak lanjut
Bagaimana kalau mulai saat ini Tuti coba lakukan cara tadi Bagaimana kalau mulai saat ini Tuti coba lakukan cara tadi untuk mencegah suara-suara.
Tuti mau coba latih ? Pada jam berapa? Kita buatkanTuti mau coba latih ? Pada jam berapa? Kita buatkan jadualnya? (
jadualnya? (Buat jadual harian pasien untuk latihan danBuat jadual harian pasien untuk latihan dan melakukannya pada saat suara-suara datang).
melakukannya pada saat suara-suara datang). 3.
3. Kontrak yang akan datangKontrak yang akan datang
Waktu:Waktu: Kapan kita bertemu lagi?Kapan kita bertemu lagi?
Bagaimana kalau dua hari lagi? Bagaimana kalau dua hari lagi?
Topik:Topik: Apa saja yang akan kita bicarakan nanti? Apa saja yang akan kita bicarakan nanti? Bagaimana kalau kita bicara tentang cara lain Bagaimana kalau kita bicara tentang cara lain
untuk mencegah suara-suara? untuk mencegah suara-suara?
Tempat:Tempat: Kita akan bertemu di sini lagi. Sampai jumpa.Kita akan bertemu di sini lagi. Sampai jumpa. Assalamu’alaikum.
Assalamu’alaikum. b. Terminasi akhir
b. Terminasi akhir
Terminasi akhir terjadi jika pasien dan keluarganya telah mampu Terminasi akhir terjadi jika pasien dan keluarganya telah mampu
menyelesaikan masalahnya. menyelesaikan masalahnya. Contoh komunikasi: Contoh komunikasi: 1. Evaluasi hasil 1. Evaluasi hasil
Evaluasi subyektif:Evaluasi subyektif: •
• Bagaimana perasaan Tuti setelah kita bercakap- Bagaimana perasaan Tuti setelah kita bercakap-cakap beberapa kali.
cakap beberapa kali.
Evaluasi obyektif:Evaluasi obyektif: •
• Coba sebutkan apa saja yang telah Tuti dapatkanCoba sebutkan apa saja yang telah Tuti dapatkan selama
selama saya saya berkunjung ke berkunjung ke rumah rumah Tuti Tuti ?? •
• Saya Saya melihat melihat Tuti Tuti sudah sudah dapat dapat melakukanmelakukan ………
………(sebutkan sesuai (sebutkan sesuai hasil hasil observasi observasi pada pada tiaptiap diagnosa keperawatan).
diagnosa keperawatan). 2. Tindak lanjut
2. Tindak lanjut
Apa rencana kegiatan Tuti selanjutnya? Apa rencana kegiatan Tuti selanjutnya?
Apa yang perlu Tuti lakukan kalau suara-suara itu datang Apa yang perlu Tuti lakukan kalau suara-suara itu datang lagi?
lagi?
Jadi jadwal yang telah kita buat, laksanakan terus ya ! Jadi jadwal yang telah kita buat, laksanakan terus ya ! 3. Eksplorasi perasaan
3. Eksplorasi perasaan
Saya akan datang sebulan sekali, tdak tiap minggu lagi .Saya akan datang sebulan sekali, tdak tiap minggu lagi . Bagaimana perasaan Tuti ? Sudah siap kan ?
Bagaimana perasaan Tuti ? Sudah siap kan ? 4. Hal yang sama dengan 1, 2, 3 dilakukan pada keluarga. 4. Hal yang sama dengan 1, 2, 3 dilakukan pada keluarga. Latihan
Latihan 1: 1: Contoh Contoh komunikasi komunikasi pada pada individu individu (fase (fase orientasi, orientasi, kerja, kerja, dandan terminasi)
terminasi) Tahap orientasi
Tahap orientasi:: “Assalamu’alaikum”“Assalamu’alaikum” (sambil mengulurkan tangan ke arah(sambil mengulurkan tangan ke arah pasien).
pasien).“Bagaimana perasaan Tuti hari ini? Apakah tadi malam masih“Bagaimana perasaan Tuti hari ini? Apakah tadi malam masih mendengar suara-suara?”
mendengar suara-suara?” (Kemudian (Kemudian saudara saudara dapat dapat melanjutkanmelanjutkan pembicaraan dengan membuat kontrak kepada pasien).
pembicaraan dengan membuat kontrak kepada pasien). ”” Baiklah, karena Tuti Baiklah, karena Tuti masih mendengar suara-suara tersebut, sesuai dengan janji kita dua hari masih mendengar suara-suara tersebut, sesuai dengan janji kita dua hari
yang lalu
yang lalu(ucapkan kalimat ini kepada(ucapkan kalimat ini kepada pasienpasien), kita akan membicarakan), kita akan membicarakan tentang cara untuk menghilangkan atau mengurangi suara-suara yang Tuti tentang cara untuk menghilangkan atau mengurangi suara-suara yang Tuti dengar. Kita akan bercakap-cakap sekitar setengah jam. Bagaimana, Tut? dengar. Kita akan bercakap-cakap sekitar setengah jam. Bagaimana, Tut?” ” (Sepakati tempat untuk berbicara dengan pasien)
(Sepakati tempat untuk berbicara dengan pasien) ”Di mana kita duduk?””Di mana kita duduk?” Tahap kerja:
Tahap kerja:Penjelasan tentang cara mengontrol halusinasi:Penjelasan tentang cara mengontrol halusinasi:
“Dua hari yang lalu kita sudah membahas tentang suara-suara yang sering “Dua hari yang lalu kita sudah membahas tentang suara-suara yang sering Tuti dengar, suara tersebut sering muncul di siang hari, dan menurut Tuti Tuti dengar, suara tersebut sering muncul di siang hari, dan menurut Tuti suara tersebut menakutkan sehingga Tuti ingin tahu bagaimana cara suara tersebut menakutkan sehingga Tuti ingin tahu bagaimana cara menghilangkannya. Sekarang kita
menghilangkannya. Sekarang kita coba belajar coba belajar cara-cara tersebut. cara-cara tersebut. Nah, jikaNah, jika Tuti mendengar suara-suara lagi, maka ada beberapa cara yang dapa Tuti Tuti mendengar suara-suara lagi, maka ada beberapa cara yang dapa Tuti lakukan, cara yang pertama adalah dengan mengusir suara itu
lakukan, cara yang pertama adalah dengan mengusir suara itu (saudara(saudara ucapkan sambil peragakan caranya di depan Tuti serta minta Tuti untuk ucapkan sambil peragakan caranya di depan Tuti serta minta Tuti untuk memperagakan kembali cara tersebut
memperagakan kembali cara tersebut)) ; ; cara yang kedua Tuti dapat mengajak cara yang kedua Tuti dapat mengajak orang lain bercakap-cakap, misalnya bapak, ibu, atau kakak Tuti; cara yang orang lain bercakap-cakap, misalnya bapak, ibu, atau kakak Tuti; cara yang ketiga adalah dengan sibuk melakukan kegiatan di siang hari, misalnya ketiga adalah dengan sibuk melakukan kegiatan di siang hari, misalnya menjahit dan menyulam, Tuti kan hobi menjahit dan menyulam; cara yang menjahit dan menyulam, Tuti kan hobi menjahit dan menyulam; cara yang keempat
keempat Tuti minum Tuti minum obat yang obat yang telah diberikan telah diberikan oleh dokter oleh dokter secara teratur.secara teratur. Ada pertanyaan Tut? Ada yang kurang jelas?”
Ada pertanyaan Tut? Ada yang kurang jelas?” Tahap terminasi:
Tahap terminasi:“Bagaimana perasaan Tuti setelah kita belajar cara untuk “Bagaimana perasaan Tuti setelah kita belajar cara untuk mengurang suara-suara? Coba Tuti sebutkan kembali apa saja cara yang mengurang suara-suara? Coba Tuti sebutkan kembali apa saja cara yang bisa dilakukan untuk membantu Tuti. Nah, mulai saat ini jika suara-suara itu bisa dilakukan untuk membantu Tuti. Nah, mulai saat ini jika suara-suara itu muncul lagi, Tuti dapat mencoba beberapa cara tersebut. Baiklah Tut, tiga muncul lagi, Tuti dapat mencoba beberapa cara tersebut. Baiklah Tut, tiga hari lagi saya akan datang, kita akan membahas tentang kegiatan yang dapat hari lagi saya akan datang, kita akan membahas tentang kegiatan yang dapat Tuti lakukan di rumah agar waktu Tuti dapat terisi. Kira-kira jam berapa Tuti lakukan di rumah agar waktu Tuti dapat terisi. Kira-kira jam berapa Tut? Saya permisi dulu.. Assalamu’alaikum”
Tut? Saya permisi dulu.. Assalamu’alaikum” 2. Penerapan komunikasi terapeutik pada keluarga 2. Penerapan komunikasi terapeutik pada keluarga
Berikut ini adalah penjelasan tentang prinsip dan tehnik komunikasi pada saat Berikut ini adalah penjelasan tentang prinsip dan tehnik komunikasi pada saat perawat melakukan interaksi dengan keluarga. Interaksi dengan keluarga atau perawat melakukan interaksi dengan keluarga. Interaksi dengan keluarga atau pemberian pendidikan kesehatan kepada keluarga juga dilakukan secara bertahap, pemberian pendidikan kesehatan kepada keluarga juga dilakukan secara bertahap, meliputi tahap:
meliputi tahap: •
• permulaan hubungan perawat-keluarga;permulaan hubungan perawat-keluarga; •
• pendidikan kesehatan tentang keterampilan keluarga merawat pasienpendidikan kesehatan tentang keterampilan keluarga merawat pasien •
• penerapan cara merawat pasien;penerapan cara merawat pasien; •
• peran keluarga merawat pasien di rumah-masyarakat (peran keluarga merawat pasien di rumah-masyarakat ( follow up care follow up care).). Uraian tentang tahap atau langkah-langkah pendidikan kesehatan keluarga adalah Uraian tentang tahap atau langkah-langkah pendidikan kesehatan keluarga adalah sebagai berikut:
sebagai berikut: a.
a. Permulaan hubungan Permulaan hubungan perawat-keluarperawat-keluarga ga di di rumahrumah
Interaksi perawat – keluarga dimulai dengan perkenalan, membina hubungan Interaksi perawat – keluarga dimulai dengan perkenalan, membina hubungan saling percaya
saling percaya dan dilanjutkan dengan dan dilanjutkan dengan pengkajian pengalaman keluarga pengkajian pengalaman keluarga dalamdalam merawat pasien sehingga dapat ditetapkan pendidikan kesehatan keluarga. merawat pasien sehingga dapat ditetapkan pendidikan kesehatan keluarga.
Latihan 2: Contoh percakapan membina hubungan saling percaya dengan Latihan 2: Contoh percakapan membina hubungan saling percaya dengan
keluarga keluarga a. Perkenalan a. Perkenalan
“Selamat pagi Bu ? Saya perawat Puskesmas yang akan merawat anak “Selamat pagi Bu ? Saya perawat Puskesmas yang akan merawat anak Bpk/Ibu Nama saya ..….., senang dipanggil ……. Nama Bpk/Ibu siapa ? Bpk/Ibu Nama saya ..….., senang dipanggil ……. Nama Bpk/Ibu siapa ?
Senang dipanggil apa?”
Senang dipanggil apa?” (pertahankan kontak mata, senyum dengan ramah,(pertahankan kontak mata, senyum dengan ramah, duduk berhadapan agak menyamping).
duduk berhadapan agak menyamping). “ Untuk melakukan perawatan“ Untuk melakukan perawatan kepada anak Bpk/Ibu
kepada anak Bpk/Ibu( misalnya namanya Tuti)( misalnya namanya Tuti) Tuti maka saya akan datangTuti maka saya akan datang beberapa kali ke rumah Bpk/Ibu. Selain bertemu dengan Tuti saya juga beberapa kali ke rumah Bpk/Ibu. Selain bertemu dengan Tuti saya juga akan bertemu dengan anggota keluarga yang lain. Semua yang ada di akan bertemu dengan anggota keluarga yang lain. Semua yang ada di rumah ini sebaiknya tahu bagaimana cara merawat Tuti, bahkan kalau ada rumah ini sebaiknya tahu bagaimana cara merawat Tuti, bahkan kalau ada keluarga yang rumahnya tidak jauh dari rumah Bpk/Ibu, ia juga dapat keluarga yang rumahnya tidak jauh dari rumah Bpk/Ibu, ia juga dapat melihat dan belajar cara merawat Tuti. Nah, oleh karena itu nanti setiap melihat dan belajar cara merawat Tuti. Nah, oleh karena itu nanti setiap kali saya datang, sedapat mungkin semua anggota keluarga bisa ikut kali saya datang, sedapat mungkin semua anggota keluarga bisa ikut mendengarkan apa yang saya sampaikan.”
mendengarkan apa yang saya sampaikan.” (Selanjutnya saudara(Selanjutnya saudara mengevaluasi keadaan keluarga dan tindakan yang sudah dilakukan mengevaluasi keadaan keluarga dan tindakan yang sudah dilakukan keluarga, serta mulai melakukan pengkajian terhadap keluarga).
keluarga, serta mulai melakukan pengkajian terhadap keluarga). “Apa yang“Apa yang Bpk/Ibu rasakan
Bpk/Ibu rasakan sebagai kendala saat menghadapi Tuti selamasebagai kendala saat menghadapi Tuti selama dirumah?”O ya..apalagi Bpk/Ibu?Bagaimana dengan perilakunya ?Adakah dirumah?”O ya..apalagi Bpk/Ibu?Bagaimana dengan perilakunya ?Adakah yang membuat Bpk/Ibu susah/bingung ?”
yang membuat Bpk/Ibu susah/bingung ?” “Apa yang sudah Bpk/Ibu lakukan“Apa yang sudah Bpk/Ibu lakukan selama ini untuk menghadapi
selama ini untuk menghadapi Tuti ?”Tuti ?”(dengarkan ungkapan keluarga dengan(dengarkan ungkapan keluarga dengan penuh perhatian).
penuh perhatian).
Pertemuan diakhiri dengan terminasi sementara. Pertemuan diakhiri dengan terminasi sementara.
“Baiklah saya akan membantu Bpk/Ibu dalam merawat Tuti selama “Baiklah saya akan membantu Bpk/Ibu dalam merawat Tuti selama dirumah. Kita akan berlatih bersama cara mengatasi masalah yang selama dirumah. Kita akan berlatih bersama cara mengatasi masalah yang selama ini Bpk/Ibu alami dalam merawat Tuti.Untuk itu seminggu sekali saya akan ini Bpk/Ibu alami dalam merawat Tuti.Untuk itu seminggu sekali saya akan kemari untuk bercakap-cakap dengan Tuti, Bpk/Ibu dan anggota keluarga kemari untuk bercakap-cakap dengan Tuti, Bpk/Ibu dan anggota keluarga yang lain . Bagaimana Bpk/Ibu ? Setuju ?Assalamualaikumwr.wb.”
yang lain . Bagaimana Bpk/Ibu ? Setuju ?Assalamualaikumwr.wb.”
b.
b. Keterampilan keluarga Keterampilan keluarga merawat merawat pasienpasien
Pada tahap ini pertemuan dilaksanakan dengan metode ceramah, tanya jawab, Pada tahap ini pertemuan dilaksanakan dengan metode ceramah, tanya jawab, simulasi tentang cara merawat anggota keluarga yang sakit.
simulasi tentang cara merawat anggota keluarga yang sakit.
Latihan 3: Contoh percakapan memberikan penjelasan kepada keluarga Latihan 3: Contoh percakapan memberikan penjelasan kepada keluarga tentang cara
tentang cara merawat merawat anggota keluarga anggota keluarga yang mengalami yang mengalami halusinasihalusinasi Tahap orientasi:
Tahap orientasi: “Assalamu’alaikum”“Assalamu’alaikum” (kemudian saudara duduk di tempat(kemudian saudara duduk di tempat yang disediakan oleh keluarga).
yang disediakan oleh keluarga). “Sesuai dengan janji saya kemarin“Sesuai dengan janji saya kemarin (ucapkan(ucapkan kalimat ini kepada
kalimat ini kepada keluarga pasienkeluarga pasien), saya akan memberi penjelasan tentang), saya akan memberi penjelasan tentang suara-suara yang didengar anak Bpk/Ibu dan cara merawatnya. Kita akan suara-suara yang didengar anak Bpk/Ibu dan cara merawatnya. Kita akan bercakap-cakap sekitar I jam. Bagaimana, Bpk/Ibu?”
Tahap kerja:
Tahap kerja: Penjelasan tentang halusinasi (jelaskan dengan alatPenjelasan tentang halusinasi (jelaskan dengan alat bantu/media: lembar balik/leaflet).
bantu/media: lembar balik/leaflet). “Minggu lalu kita sudah membahas“Minggu lalu kita sudah membahas masalah yang Bpk/Ibu hadapi dalam merawat Tuti yaitu bicara-bicara sendiri masalah yang Bpk/Ibu hadapi dalam merawat Tuti yaitu bicara-bicara sendiri (halusinasi).
(halusinasi). Saya Saya akan akan jelaskan jelaskan tentang tentang suara-suara itu suara-suara itu yang yang disebut disebut halusinasi, apa saja
halusinasi, apa saja gejala yang gejala yang muncul, waktu dan muncul, waktu dan situasi situasi yang membuat yang membuat halusinasinya muncul, dan apa akibatnya jika halusinasi itu tidak ditangani halusinasinya muncul, dan apa akibatnya jika halusinasi itu tidak ditangani (lihat modul halusinasi)
(lihat modul halusinasi). Nah, jika Tuti terlihat bicara atau ngomong sendiri,. Nah, jika Tuti terlihat bicara atau ngomong sendiri, maka ada
maka ada beberapa cara yang beberapa cara yang Bpk/Ibu dapat Bpk/Ibu dapat lakukan untuk membantu lakukan untuk membantu Tuti,Tuti, cara yang pertama adalah dengan mengingatkan Tuti untuk mengusir suara cara yang pertama adalah dengan mengingatkan Tuti untuk mengusir suara itu
itu (saudara ucapkan sambil peragakan caranya di depan keluarga serta minta(saudara ucapkan sambil peragakan caranya di depan keluarga serta minta keluarga untuk memperagakan kembali cara tersebut)
keluarga untuk memperagakan kembali cara tersebut); cara yang kedua; cara yang kedua Bpk/Ibu dapat mengajak Tuti bercakap-cakap; cara yang ketiga ajak Tuti Bpk/Ibu dapat mengajak Tuti bercakap-cakap; cara yang ketiga ajak Tuti untuk melakukan kegiatan, misalnya menjahit dan menyulam, Tuti kan hobi untuk melakukan kegiatan, misalnya menjahit dan menyulam, Tuti kan hobi menjahit dan menyulam; cara yang keempat Bpk/Ibu dapat membantu Tuti menjahit dan menyulam; cara yang keempat Bpk/Ibu dapat membantu Tuti untuk secara teratur minum obat yang telah diberikan oleh dokter. Ada untuk secara teratur minum obat yang telah diberikan oleh dokter. Ada pertanyaan Bpk/Ibu? Ada yang kurang jelas?”
pertanyaan Bpk/Ibu? Ada yang kurang jelas?”(Secara lengkap lihat modul(Secara lengkap lihat modul halusinasi).
halusinasi).
Tahap terminasi:
Tahap terminasi: “Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita belajar cara“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita belajar cara untuk membantu Tuti? Coba Bpk/Ibu sebutkan kembali apa saja cara yang untuk membantu Tuti? Coba Bpk/Ibu sebutkan kembali apa saja cara yang bisa dilakukan untuk membantu Tuti. Nah, mulai saat ini jika muncul bisa dilakukan untuk membantu Tuti. Nah, mulai saat ini jika muncul halusinasi pada Tuti, Bpk/Ibu dapat mencoba beberapa cara tersebut,dan halusinasi pada Tuti, Bpk/Ibu dapat mencoba beberapa cara tersebut,dan minggu depan kita
minggu depan kita akan praktekkan langsung ke akan praktekkan langsung ke Tuti. Tuti. Kira-kira jam berapaKira-kira jam berapa Bpk/Ibu? Saya permisi dulu.. Assalamu’alaikum”
Bpk/Ibu? Saya permisi dulu.. Assalamu’alaikum” c. Penerapan cara merawat pasien
c. Penerapan cara merawat pasien
Pada tahap ini pertemuan dilaksanakan dengan melibatkan keluarga tentang Pada tahap ini pertemuan dilaksanakan dengan melibatkan keluarga tentang cara merawat pasien dirumah. Metode yang paling banyak digunakan adalah cara merawat pasien dirumah. Metode yang paling banyak digunakan adalah demonstrasi dan redemonstrasi.
demonstrasi dan redemonstrasi.
Latihan 4: Contoh komunikasi mengajarkan keluarga menerapkan Latihan 4: Contoh komunikasi mengajarkan keluarga menerapkan
cara merawat pasien cara merawat pasien
Pada tahap ini percakapan dilakukan dengan keluarga dan pasien. Pada tahap ini percakapan dilakukan dengan keluarga dan pasien. Tahap Orientasi:
Tahap Orientasi: “Assalamu’alaikum Bpk/Ibu”“Assalamu’alaikum Bpk/Ibu”(kemudian saudara duduk di(kemudian saudara duduk di tempat yang disediakan oleh keluarga).
tempat yang disediakan oleh keluarga). “Sesuai dengan janji kita kemarin“Sesuai dengan janji kita kemarin (ucapkan kalimat ini kepada
(ucapkan kalimat ini kepada keluarga pasienkeluarga pasien), kita akan mempraktekkan), kita akan mempraktekkan tentang cara-cara mengontrol halusinasi yang telah kita diskusikan kemarin tentang cara-cara mengontrol halusinasi yang telah kita diskusikan kemarin kepada Tuti. Kita akan melakukannya sekitar setengah jam. Bagaimana, kepada Tuti. Kita akan melakukannya sekitar setengah jam. Bagaimana, Bpk/Ibu?”
Bpk/Ibu?” Tahap kerja:
Tahap kerja:Nah, coba Bpk/Ibu lihat prilaku Tuti saat ini. Tuti terlihat asyik Nah, coba Bpk/Ibu lihat prilaku Tuti saat ini. Tuti terlihat asyik bicara dan ngomong sendiri kan? Sekarang kita praktekkan cara kemaren bicara dan ngomong sendiri kan? Sekarang kita praktekkan cara kemaren yaitu mengajak Tuti untuk bicara
yaitu mengajak Tuti untuk bicara( Perawat mengajak Bpk/Ibu mendekati( Perawat mengajak Bpk/Ibu mendekati Tuti, lalu perawat menegur Tuti dan mengajak bicara serta melibatkan Tuti, lalu perawat menegur Tuti dan mengajak bicara serta melibatkan
keluarga dalam pembicaraan).
keluarga dalam pembicaraan). Tuti, suster lihat Tuti lagi asyik ngobrol ?Tuti, suster lihat Tuti lagi asyik ngobrol ? ngobrol dengan siapa ? Bagaimana kalau kita ngobrol sama-sama dengan ngobrol dengan siapa ? Bagaimana kalau kita ngobrol sama-sama dengan bapak ibu agar suara-suara itu tidak mengganggu Tuti lagi.
bapak ibu agar suara-suara itu tidak mengganggu Tuti lagi. (selanjutnya(selanjutnya perawat, Tuti dan keluarga ngobrol bersama-sama).
perawat, Tuti dan keluarga ngobrol bersama-sama). Bagaimana Tuti, suara-Bagaimana Tuti, suara-suaranya hilang ?Tuti bisa ceritakan ke Bpk/Ibu apa saja cara yang telah Tuti suaranya hilang ?Tuti bisa ceritakan ke Bpk/Ibu apa saja cara yang telah Tuti pelajari untuk mengontrol suara-suara?Nah, nanti kalau suster tidak ada pelajari untuk mengontrol suara-suara?Nah, nanti kalau suster tidak ada Bpk/Ibu yang akan membantu Tuti”
Bpk/Ibu yang akan membantu Tuti” Tahap terminasi:
Tahap terminasi: “Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita praktekkan“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita praktekkan cara membantu Tuti untuk mengontrol halusinasi ? Tadi saya lihat Bpk/Ibu cara membantu Tuti untuk mengontrol halusinasi ? Tadi saya lihat Bpk/Ibu sudah dapat mengajak Tuti ngobrol sehingga Tuti tidak terganggu dengan sudah dapat mengajak Tuti ngobrol sehingga Tuti tidak terganggu dengan halusinasinya. Nah, mulai saat ini jika muncul halusinasi pada Tuti, Bpk/Ibu halusinasinya. Nah, mulai saat ini jika muncul halusinasi pada Tuti, Bpk/Ibu dapat mencoba cara tersebut dan dua hari lagi kita praktekkan cara-cara dapat mencoba cara tersebut dan dua hari lagi kita praktekkan cara-cara lain. Saya permisi dulu.. Assalamu’alaikum”
lain. Saya permisi dulu.. Assalamu’alaikum”
d. Peran keluarga merawat pasien di rumah-masyarakat (
d. Peran keluarga merawat pasien di rumah-masyarakat ( follow up care follow up care).)...
Jika pasien dan keluarga telah mempunyai kemampuan merawat pasien secara Jika pasien dan keluarga telah mempunyai kemampuan merawat pasien secara mandiri maka perlu dibuat jadwal kunjungan rumah secara periodic misalnya mandiri maka perlu dibuat jadwal kunjungan rumah secara periodic misalnya setiap bulan untuk mengevaluasi kondisi dan kemampuan pasien serta setiap bulan untuk mengevaluasi kondisi dan kemampuan pasien serta keluarga.
keluarga.
Latihan 5: Contoh komunikasi mengajarkan keluarga untuk merawat Latihan 5: Contoh komunikasi mengajarkan keluarga untuk merawat
pasien dirumah-masyarakat
pasien dirumah-masyarakat(follow-up care)(follow-up care) Tahap Orientasi:
Tahap Orientasi:“Assalamu’alaikum”. “Sesuai dengan janji kita bulan lalu“Assalamu’alaikum”. “Sesuai dengan janji kita bulan lalu hari ini
hari ini kita akan kita akan mendiskusikan cara-cara mendiskusikan cara-cara yang sudah yang sudah Bpk/Ibu lakukanBpk/Ibu lakukan untuk membantu Tuti.. Kita akan bercakap-cakap sekitar setengah jam. untuk membantu Tuti.. Kita akan bercakap-cakap sekitar setengah jam. Bagaimana, Bpk/Ibu?”
Bagaimana, Bpk/Ibu?” Tahap kerja:
Tahap kerja: “Nah, coba Bpk/Ibu ceritakan apakah cara-cara yang telah“Nah, coba Bpk/Ibu ceritakan apakah cara-cara yang telah kita latih masih terus dilakukan? Adakah hambatan didalam melakukannya ? kita latih masih terus dilakukan? Adakah hambatan didalam melakukannya ? Bagaimana hasilnya “
Bagaimana hasilnya “(jika keluarga tidak mempunyai masalah berikan(jika keluarga tidak mempunyai masalah berikan pujian, jika ada masalah bantu keluarga untuk menyelesaikannya).
pujian, jika ada masalah bantu keluarga untuk menyelesaikannya). “Adakah“Adakah perilaku-perilaku Tuti yang ingin Bpk/Ibu diskusikan ?”
perilaku-perilaku Tuti yang ingin Bpk/Ibu diskusikan ?” ( jika tidak ada( jika tidak ada berikan
berikan pujian, pujian, jika jika ada ada bantu bantu keluarga keluarga mengatasinya).mengatasinya). “Apakah obatnya“Apakah obatnya masih ada ? Teratur kan meminumnya?”
masih ada ? Teratur kan meminumnya?” Tahap terminasi:
Tahap terminasi: “Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita bercakap-“Bagaimana perasaan Bpk/Ibu setelah kita bercakap-cakap ? Bagus! Bpk/Ibu sudah mampu melakukan banyak hal untuk merawat cakap ? Bagus! Bpk/Ibu sudah mampu melakukan banyak hal untuk merawat Tuti. Diteruskan ya.. agar kekambuhan dapat dicegah. Jangan lupa ingatkan Tuti. Diteruskan ya.. agar kekambuhan dapat dicegah. Jangan lupa ingatkan Tuti untuk minum obat secara teratur. Kalau ada perilaku Tuti tidak seperti Tuti untuk minum obat secara teratur. Kalau ada perilaku Tuti tidak seperti biasanya segera hubungi saya di puskesmas. Bulan depan saya akan datang biasanya segera hubungi saya di puskesmas. Bulan depan saya akan datang lagi untuk melihat perkembangan Tuti. Saya permisi dulu.. lagi untuk melihat perkembangan Tuti. Saya permisi dulu.. Assalamu’alaikum.”
3. Penerapan komunikasi terapeutik pada kelompok 3. Penerapan komunikasi terapeutik pada kelompok
Tujuan dari komunikasi kelompok adalah Tujuan dari komunikasi kelompok adalah
•
• Membantu anggota kelompok berinteraksi dengan orang lain.Membantu anggota kelompok berinteraksi dengan orang lain. •
• Membantu anggota kelompok merubah perilaku.Membantu anggota kelompok merubah perilaku.
Penggunaan komunikasi kelompok pada keperawatan jiwa adalah pada saat perawat Penggunaan komunikasi kelompok pada keperawatan jiwa adalah pada saat perawat memberikan pendidikan kesehatan pada sekelompok pasien/keluarga pasien memberikan pendidikan kesehatan pada sekelompok pasien/keluarga pasien ataupun pada kelompok pendukung (
ataupun pada kelompok pendukung (support groupssupport groups).).
Latihan 6: Contoh percakapan pada kelompok keluarga pasien Latihan 6: Contoh percakapan pada kelompok keluarga pasien
Seorang perawat Puskesmas sedang melakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan Seorang perawat Puskesmas sedang melakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan pada sekelompok pasien yang mengalami masalah halusinasi (kelompok pasien pada sekelompok pasien yang mengalami masalah halusinasi (kelompok pasien yang
yang sudah mengenal sudah mengenal halusinasi dan halusinasi dan sudah belajar sudah belajar cara cara mengontrol halusinasi).mengontrol halusinasi). Tujuan pertemuan kelompok berbagi pengalaman tentang penerapan cara Tujuan pertemuan kelompok berbagi pengalaman tentang penerapan cara mengontrol halusinasi.
mengontrol halusinasi. Tahap Orientasi : Tahap Orientasi :
“Assalamu’alaikum. Selamat siang saudara-saudara sekalian. “Assalamu’alaikum. Selamat siang saudara-saudara sekalian.
Bagaimana perasaaan saudara-saudara pada hari ini ? Seperti janji kita minggu Bagaimana perasaaan saudara-saudara pada hari ini ? Seperti janji kita minggu lalu, hari ini kita bertemu untuk membahas tentang pengalaman saudara lalu, hari ini kita bertemu untuk membahas tentang pengalaman saudara menggunakan cara mengontrol suara-suara. Kita akan bercakap-cakap selama 45 menggunakan cara mengontrol suara-suara. Kita akan bercakap-cakap selama 45 menit disini”.
menit disini”. Tahap Kerja : Tahap Kerja :
“Baiklah saudara sekalian, sekarang masing-masing orang diminta untuk “Baiklah saudara sekalian, sekarang masing-masing orang diminta untuk menceritakan pengalaman menggunakan cara-cara mengontrol halusinasi yang menceritakan pengalaman menggunakan cara-cara mengontrol halusinasi yang telah dipelajari. Siapa yang mau menyampaikan kegiatannya ?”
telah dipelajari. Siapa yang mau menyampaikan kegiatannya ?”(Kalau tidak ada(Kalau tidak ada pasien yang mau menyampaikan, dibuat bergiliran).
pasien yang mau menyampaikan, dibuat bergiliran). Apa cara yang telah Tuti Apa cara yang telah Tuti gunakan ? Bagaimana hasilnya ? Bagus..!”
gunakan ? Bagaimana hasilnya ? Bagus..!” (semua (semua anggota anggota kelompok kelompok mendapatmendapat kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya)
kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya). Ya bagus sekali, semua sudah. Ya bagus sekali, semua sudah mencoba untuk menyampaikan pendapatnya. Jadi kegiatan-kegiatan tadi bisa mencoba untuk menyampaikan pendapatnya. Jadi kegiatan-kegiatan tadi bisa saudara-saudara lakukan jika suara-suara itu muncul”
saudara-saudara lakukan jika suara-suara itu muncul” Tahap Terminasi :
Tahap Terminasi :
“Bagaimana perasaan saudara-saudara setelah kita diskusi ?” Apa pendapat “Bagaimana perasaan saudara-saudara setelah kita diskusi ?” Apa pendapat saudara-saudara terhadap hasil diskusi kita hari ini ?”
saudara-saudara terhadap hasil diskusi kita hari ini ?”
““ Empat cara mengontrol halusinasi dapat saudara gunakan terus agar suara-suara Empat cara mengontrol halusinasi dapat saudara gunakan terus agar suara-suara itu tidak mengganggu lagi. Kita bertemu lagi di balai desa ini minggu depan di hari itu tidak mengganggu lagi. Kita bertemu lagi di balai desa ini minggu depan di hari dan jam yang sama untuk membicarakan aktivitas sehari-hari yang dapat saudara dan jam yang sama untuk membicarakan aktivitas sehari-hari yang dapat saudara lakukan dirumah. Assalamu’alaikum. Selamat siang”.
lakukan dirumah. Assalamu’alaikum. Selamat siang”.
4. Penerapan komunikasi terapeutik pada masyarakat 4. Penerapan komunikasi terapeutik pada masyarakat
Komunikasi massa merupakan interaksi dengan kelompok besar, yaitu lebih dari 12 Komunikasi massa merupakan interaksi dengan kelompok besar, yaitu lebih dari 12 orang. Tujuan komunikasi massa adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan orang. Tujuan komunikasi massa adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan pada sekelompok besar orang tentang topik kesehatan dengan tujuan untuk pada sekelompok besar orang tentang topik kesehatan dengan tujuan untuk mempengaruhi masyarakat tersebut dan mereka dapat mengadopsi perilaku sehat mempengaruhi masyarakat tersebut dan mereka dapat mengadopsi perilaku sehat tersebut. Umumnya topik yang diambil terkait dengan pencegahan dan peningkatan tersebut. Umumnya topik yang diambil terkait dengan pencegahan dan peningkatan kesehatan jiwa.
kesehatan jiwa.
Berikut ini adalah beberapa langkah untuk melakukan komunikasi massa: Berikut ini adalah beberapa langkah untuk melakukan komunikasi massa:
a.
a. Pilihlah topik yang menarik untuk disampaikan pada pendengar yangPilihlah topik yang menarik untuk disampaikan pada pendengar yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhannya.
bersangkutan sesuai dengan kebutuhannya. b.
b. Susunlah garis besar hal-hal yang akan disampaikan ( mulai dari kataSusunlah garis besar hal-hal yang akan disampaikan ( mulai dari kata pengantar, isi, dan kesimpulan).
pengantar, isi, dan kesimpulan). c.
c. Gunakan suara yang jelas dan gunakanGunakan suara yang jelas dan gunakan tape recorder tape recorder jika memang dibutuhkanjika memang dibutuhkan atau jika memungkinkan gunakan
atau jika memungkinkan gunakan video recorder video recorder untuk umpan balik.untuk umpan balik. d.
d. Jangan terlalu mencemaskan tentang sikap tubuh, namun berkonsentrasilahJangan terlalu mencemaskan tentang sikap tubuh, namun berkonsentrasilah pada isi pesan yang ingin disampaikan.
pada isi pesan yang ingin disampaikan. e.
e. Gunakan atau buatlah catatanGunakan atau buatlah catatan dalam 1 lembar kertas sebagai panduandalam 1 lembar kertas sebagai panduan sehingga tidak menyita waktu untuk melihat catatan dan punya kesempatan sehingga tidak menyita waktu untuk melihat catatan dan punya kesempatan untuk menatap/melihat para pendengar (
untuk menatap/melihat para pendengar ( peserta peserta).). f.
f. Jangan menggunakan kata/bahasa yang vulgar kecuali ada alasan yang jelasJangan menggunakan kata/bahasa yang vulgar kecuali ada alasan yang jelas dan sadar dengan konsekuensi negatif yang mungkin terjadi.
dan sadar dengan konsekuensi negatif yang mungkin terjadi. g.
g. Gunakan pakaian yang pantas yang dapat mendukung penampilan si pemberiGunakan pakaian yang pantas yang dapat mendukung penampilan si pemberi pesan namun jangan sampai mencolok sehingga membuat perhatian beralih. pesan namun jangan sampai mencolok sehingga membuat perhatian beralih.
Metode yang digunakan pada komunikasi massa: Metode yang digunakan pada komunikasi massa: 1.
1. Brainstorming Brainstorming /curah pendapat /curah pendapat
- Beri kebebasan setiap peserta untuk mengungkapkan ide-ide dan mendiskusikan - Beri kebebasan setiap peserta untuk mengungkapkan ide-ide dan mendiskusikan
dalam bentuk kelompok besar. dalam bentuk kelompok besar.
-- Meminta Meminta atau atau memberikan memberikan kesempatan kesempatan pada pada setiap setiap anggota anggota untuk untuk mengidentifikasi
mengidentifikasi isu isu dan dan mencari mencari solusi.solusi.
Latihan 7: Contoh komunikasi dalam melakukan komunikasi massa dengan Latihan 7: Contoh komunikasi dalam melakukan komunikasi massa dengan metode
metode brainstorming brainstorming Tahap Orientasi : Tahap Orientasi :
“Assalamu’alaikum. Selamat malam
“Assalamu’alaikum. Selamat malam bapak-bapak dan ibu-ibu. bapak-bapak dan ibu-ibu. Hari ini sHari ini selama 1elama 1 jam kita akan membahas tentang pengalaman Bpk/Ibu selama ini dalam jam kita akan membahas tentang pengalaman Bpk/Ibu selama ini dalam
mengasuh anak setelah bencana yang lalu” mengasuh anak setelah bencana yang lalu” Tahap
Tahap Kerja :Kerja :
“Baiklah Bpk/Ibu, sekarang saya persilakan untuk menyampaikan prilaku “Baiklah Bpk/Ibu, sekarang saya persilakan untuk menyampaikan prilaku anak-anak yang muncul selama ini di tempat penampungan
anak yang muncul selama ini di tempat penampungan”(peserta diberi kesempatan”(peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan).
“Baiklah, semua sudah menyampaikan apa yang dirasakan dan dialami. “Baiklah, semua sudah menyampaikan apa yang dirasakan dan dialami. Sekarang Bpk/Ibu dapat menyampaikan pengalaman cara-cara untuk Sekarang Bpk/Ibu dapat menyampaikan pengalaman cara-cara untuk mengatasinya.
mengatasinya. (Semua peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan).(Semua peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan). Baiklah Baiklah Bpk/Ibu kita telah bicara tentang perilaku anak-anak kita dan cara-cara yang Bpk/Ibu kita telah bicara tentang perilaku anak-anak kita dan cara-cara yang
dilakukan untuk mengatasinya” dilakukan untuk mengatasinya” Tahap Terminasi :
Tahap Terminasi :
“Bagaimana kalau minggu depan kita akan bicara tentang cara-cara yang “Bagaimana kalau minggu depan kita akan bicara tentang cara-cara yang terbaik dalam merawat anak kita dengan perilaku-perilaku tertentu agar terbaik dalam merawat anak kita dengan perilaku-perilaku tertentu agar anak-anak kita dapat berkembang dengan baik. Bagaimana pendapat Bpk/Ibu tentang anak kita dapat berkembang dengan baik. Bagaimana pendapat Bpk/Ibu tentang diskusi kita hari ini “
diskusi kita hari ini “ ( Minggu depan lakukan metode ceramah).( Minggu depan lakukan metode ceramah).
2.
2. Program Program komunitaskomunitas
Program ini dapat dilakukan melalui pendekatan individu atau kelompok dengan Program ini dapat dilakukan melalui pendekatan individu atau kelompok dengan perencanaan yang sistematis.
perencanaan yang sistematis. 3. Demonstrasi
3. Demonstrasi
Saudara dapat menggunakan metode demonstrasi dalam komunikasi massa agar Saudara dapat menggunakan metode demonstrasi dalam komunikasi massa agar pembelajaran menjadi lebih efektif. Metode ini membantu peserta mengerti sesuatu pembelajaran menjadi lebih efektif. Metode ini membantu peserta mengerti sesuatu secara visual karena peserta dapat melihat dan mencoba secara langsung apa yang secara visual karena peserta dapat melihat dan mencoba secara langsung apa yang saudara bicarakan.
saudara bicarakan. 4. Ceramah
4. Ceramah
Metode ini digunakan saat saudara menyampaikan presentasi secara verbal( tatap Metode ini digunakan saat saudara menyampaikan presentasi secara verbal( tatap muka). Jika saudara menjadi penceramah maka saudara harus mempunyai muka). Jika saudara menjadi penceramah maka saudara harus mempunyai pengalaman dengan materi yang diberikan. Saudara harus merasa nyaman dan punya pengalaman dengan materi yang diberikan. Saudara harus merasa nyaman dan punya kemampuan dalam berbicara, memberikan penekanan pada
kemampuan dalam berbicara, memberikan penekanan pada point point penting denganpenting dengan cara-cara yang kreatif dan menarik. Saudara dapat mengkombinasikan dengan media cara-cara yang kreatif dan menarik. Saudara dapat mengkombinasikan dengan media untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran. Kemampuan dan gaya saudara untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran. Kemampuan dan gaya saudara berkomunikasi akan mempengaruhi partisipasi peserta. Jangan lupa untuk membatasi berkomunikasi akan mempengaruhi partisipasi peserta. Jangan lupa untuk membatasi umpan balik dari peserta karena waktu yang terbatas.
umpan balik dari peserta karena waktu yang terbatas. 5.
5. Role Play Role Play
Saudara dapat menggunakan metode
Saudara dapat menggunakan metode role playrole play (bermain peran) karena metode ini(bermain peran) karena metode ini efektif dalam mempengaruhi sikap dan opini masyarakat. Metode ini menungkinkan efektif dalam mempengaruhi sikap dan opini masyarakat. Metode ini menungkinkan saudara untuk mengembangkan kemampuan peserta dalam menyelesaikan masalah saudara untuk mengembangkan kemampuan peserta dalam menyelesaikan masalah dan berfikir secara kritis. Upayakan supaya saudara dapat meningkatkan partisipasi dan berfikir secara kritis. Upayakan supaya saudara dapat meningkatkan partisipasi peserta karena kadang-kadang beberapa anggota kemungkinan tidak mau terlibat peserta karena kadang-kadang beberapa anggota kemungkinan tidak mau terlibat dalam aktivitas. Penggunaan metode ini biasanya dikombinasikan dengan metode lain dalam aktivitas. Penggunaan metode ini biasanya dikombinasikan dengan metode lain misalnya ceramah, diskusi.
misalnya ceramah, diskusi.
Media yang digunakan pada komunikasi massa: Media yang digunakan pada komunikasi massa:
1.
a.
a. Booklet Booklet : menyampaikan pesan kesehatan berbentuk buku, baik : menyampaikan pesan kesehatan berbentuk buku, baik tulisan/gambar.
tulisan/gambar. b.
b. Leaflet Leaflet : penyampaian pesan melalui lembaran yang dilipat: penyampaian pesan melalui lembaran yang dilipat c.
c. Flyer Flyer (selebaran) seperti leaflet tapi tidak dilipat(selebaran) seperti leaflet tapi tidak dilipat d.
d. Flip chart Flip chart (lembar balik)(lembar balik) e.
e. Rubrik Rubrik (tulisan pada surat kabar/majalah)(tulisan pada surat kabar/majalah) f.
f. Poster Poster : ditempel ditembok/tempat umum: ditempel ditembok/tempat umum g.
g. Foto yang mengungkap informasi kesehatanFoto yang mengungkap informasi kesehatan 2.
2. Media Elektronik Media Elektronik a.
a. Televisi : sandiwara, sinetron, diskusi, ceramah, quiz, cerdas cermat.Televisi : sandiwara, sinetron, diskusi, ceramah, quiz, cerdas cermat. b.
b. Radio : tanya jawab, sandiwara, ceramah, radio spot.Radio : tanya jawab, sandiwara, ceramah, radio spot.
3.
3. Media Media Papan Papan (( Bill board Bill board ))
Papan pengumuman dapat digunakan untuk menempelkan informasi-informasi Papan pengumuman dapat digunakan untuk menempelkan informasi-informasi kesehatan jiwa yang dapat dibaca oleh semua orang.
kesehatan jiwa yang dapat dibaca oleh semua orang. 5. Penerapan komunikasi terapeutik pada tim kesehatan 5. Penerapan komunikasi terapeutik pada tim kesehatan
Dalam melaksanakan tugas saudara memerlukan kemampuan untuk menyampaikan Dalam melaksanakan tugas saudara memerlukan kemampuan untuk menyampaikan kondisi pasien kepada anggota tim kesehatan yang lain, misalnya dokter, perawat di kondisi pasien kepada anggota tim kesehatan yang lain, misalnya dokter, perawat di komunitas (CHN), pekerja sosial. Kerjasama dengan tim kesehatan lain dilakukan jika komunitas (CHN), pekerja sosial. Kerjasama dengan tim kesehatan lain dilakukan jika pasien perlu dirujuk.
pasien perlu dirujuk.
Latihan VIII: Contoh komunikasi perawat CMHN merujuk kepada perawat di unit Latihan VIII: Contoh komunikasi perawat CMHN merujuk kepada perawat di unit psikiatri RSU :
psikiatri RSU :
“Assalamualaikum.. saya……. Dari puskesmas……., pagi ini ingin merujuk pasien yang “Assalamualaikum.. saya……. Dari puskesmas……., pagi ini ingin merujuk pasien yang bernama…… Kondisi pasien saat ini masih mengalami halusinasi dengan prilaku bernama…… Kondisi pasien saat ini masih mengalami halusinasi dengan prilaku kekerasan. Telah dilakukan konsultasi dengan dokter puskesmas dan tim kesehatan jiwa kekerasan. Telah dilakukan konsultasi dengan dokter puskesmas dan tim kesehatan jiwa masyarakat dan pasien telah mendapat terapi pengobatan oral yaitu CPZ 3x100mg, THP masyarakat dan pasien telah mendapat terapi pengobatan oral yaitu CPZ 3x100mg, THP 3 x 2 mg dan HP 3 x 5 mg, Namun keadaan pasien saat ini masih belum ada perbaikan 3 x 2 mg dan HP 3 x 5 mg, Namun keadaan pasien saat ini masih belum ada perbaikan sehingga kami perlu merujuk pasien ini ke unit psikiatri RSU untuk mendapatkan sehingga kami perlu merujuk pasien ini ke unit psikiatri RSU untuk mendapatkan perawatan intensif. Pasien telah kami latih untuk mengenal halusinasinya tetapi belum perawatan intensif. Pasien telah kami latih untuk mengenal halusinasinya tetapi belum
ada perkembangan. ada perkembangan.
Ini berkas pasien beserta resumenya. Nanti jika ada sesuatu yang perlu kami Ini berkas pasien beserta resumenya. Nanti jika ada sesuatu yang perlu kami tindaklanjuti kami siap untuk membantu. Jika keadaan pasien telah memungkinkan tindaklanjuti kami siap untuk membantu. Jika keadaan pasien telah memungkinkan pulang segera beritahu kami agar kami dapat melanjutkan perawatannya dirumah. pulang segera beritahu kami agar kami dapat melanjutkan perawatannya dirumah.
Terima kasih. Assalamualaikum wr.wb.”
Terima kasih. Assalamualaikum wr.wb.”(sambil berjabat tangan).(sambil berjabat tangan).
E. Latihan kasus E. Latihan kasus
Bpk. E, 41 tahun, duda (istri dan anak pasien yang berumur 3 tahun meninggal 3 bulan Bpk. E, 41 tahun, duda (istri dan anak pasien yang berumur 3 tahun meninggal 3 bulan yang lalu), saat ini pasien tidak bekerja. Pasien mengatakan sering mendengar suara istri yang lalu), saat ini pasien tidak bekerja. Pasien mengatakan sering mendengar suara istri dan anaknya. Pasien tampak sering menyendiri dan tersenyum serta berbicara sendiri. dan anaknya. Pasien tampak sering menyendiri dan tersenyum serta berbicara sendiri. Tugas:
Tugas:
1. Kontrak awal pada tahap perkenalan 1. Kontrak awal pada tahap perkenalan Tujuan: Belajar melakukan kontrak Tujuan: Belajar melakukan kontrak
Prosedur: - Masing-masing peserta mengambil pasangan (satu berperan sebagai pasien Prosedur: - Masing-masing peserta mengambil pasangan (satu berperan sebagai pasien
dan yang lain sebagai perawat). dan yang lain sebagai perawat).
- Masing-masing pasangan melakukan kontrak (berganti peran) - Masing-masing pasangan melakukan kontrak (berganti peran) - Beberapa pasang latihan di depan kelas
- Beberapa pasang latihan di depan kelas - Peserta lain dan pembimbing memberi: - Peserta lain dan pembimbing memberi:
* Reinforcement pada aspek yang telah dipenuhi * Reinforcement pada aspek yang telah dipenuhi
* Masukan untuk meningkatkan aspek yang belum dipenuhi * Masukan untuk meningkatkan aspek yang belum dipenuhi 2.Melakukan tindakan pada tahap kerja
2.Melakukan tindakan pada tahap kerja
Tujuan: Belajar melakukan komunikasi pada tahap kerja Tujuan: Belajar melakukan komunikasi pada tahap kerja
Prosedur: - Masing-masing peserta mengambil pasangan (satu berperan sebagai pasien Prosedur: - Masing-masing peserta mengambil pasangan (satu berperan sebagai pasien
dan yang lain sebagai perawat). dan yang lain sebagai perawat).
- Masing-masing pasangan melakukan tindakan (berganti peran) - Masing-masing pasangan melakukan tindakan (berganti peran) - Beberapa pasang latihan di depan kelas
- Beberapa pasang latihan di depan kelas - Peserta lain dan pembimbing memberi: - Peserta lain dan pembimbing memberi:
* Reinforcement pada aspek yang telah dipenuhi * Reinforcement pada aspek yang telah dipenuhi
* Masukan untuk meningkatkan aspek yang belum dipenuhi * Masukan untuk meningkatkan aspek yang belum dipenuhi 3.Melakukan terminasi pada tahap terminasi
3.Melakukan terminasi pada tahap terminasi
Tujuan: Belajar melakukan komunikasi (mengakhiri percakapan) pada tahap terminasi Tujuan: Belajar melakukan komunikasi (mengakhiri percakapan) pada tahap terminasi Prosedur: - Masing-masing peserta mengambil pasangan (satu berperan sebagai pasien Prosedur: - Masing-masing peserta mengambil pasangan (satu berperan sebagai pasien
dan yang lain sebagai perawat). dan yang lain sebagai perawat).
- Masing-masing pasangan mengakhiri percakapan (berganti peran) - Masing-masing pasangan mengakhiri percakapan (berganti peran) - Beberapa pasang latihan di depan kelas
- Beberapa pasang latihan di depan kelas - Peserta lain dan pembimbing memberi: - Peserta lain dan pembimbing memberi:
* Reinforcement pada aspek yang telah dipenuhi * Reinforcement pada aspek yang telah dipenuhi
* Masukan untuk meningkatkan aspek yang belum dipenuhi * Masukan untuk meningkatkan aspek yang belum dipenuhi 4.
4. Melakukan komunikasi Melakukan komunikasi lengkap lengkap dari dari tahap orientasi, tahap orientasi, kerja kerja dan dan terminasi.terminasi. Tujuan :
Tujuan : Belajar melakukan komunikasi untuk Belajar melakukan komunikasi untuk satu kali satu kali pertemuan.pertemuan. Prosedur :
Prosedur : - - Masing-masing pasangan mempraktekkan tahap Masing-masing pasangan mempraktekkan tahap orientasi, kerja danorientasi, kerja dan terminasi sekaligus.
terminasi sekaligus. -
- Masing-masing pasangan Masing-masing pasangan mengakhiri percakapan mengakhiri percakapan (berganti peran)(berganti peran) -
- Beberapa pasang Beberapa pasang latihan di latihan di depan kelasdepan kelas -
- Peserta Peserta lain dan lain dan pembimbinpembimbing g memberi:memberi:
* Reinforcement pada aspek yang telah dipenuhi * Reinforcement pada aspek yang telah dipenuhi
* Masukan untuk meningkatkan aspek yang belum dipenuhi * Masukan untuk meningkatkan aspek yang belum dipenuhi