LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS
PERCOBAAN 1 PERCOBAAN 1
IDENTIFIKASI OBAT
IDENTIFIKASI OBAT
Disusun oleh: Disusun oleh: 1.1. AYU AYU WIKHA WIKHA NOVIYANA NOVIYANA G1F011026G1F011026 2.
2. RIRI RIRI FAUZIYYA FAUZIYYA G1F011028G1F011028 3.
3. GARNISHA GARNISHA UTAMAS UTAMAS N. N. G1F011030G1F011030 4.
4. ERNA ERNA TUGIARTI TUGIARTI BUDIASIH BUDIASIH G1F011034G1F011034
LABORATORIUM KIMIA-FARMASI LABORATORIUM KIMIA-FARMASI
JURUSAN FARMASI JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO PURWOKERTO
2011 2011
A.
A. JUDUL PRAKTIKUMJUDUL PRAKTIKUM : : IDENTIFIKASIDENTIFIKASI I OBATOBAT
B.
B. HARI, TANGGAL PRAKTIKUMHARI, TANGGAL PRAKTIKUM : : SENIN, SENIN, 1 1 OKTOBER OKTOBER 20122012
C.
C. TUJUAN PRAKTIKUMTUJUAN PRAKTIKUM
Mampu mengidentifikasi,
Mampu mengidentifikasi, pemurnian, dan pemisahan pemurnian, dan pemisahan suatu senyawa obat suatu senyawa obat dalam sampeldalam sampel menggunakan prinsip analisis kimia kualitatif
menggunakan prinsip analisis kimia kualitatif
D.
D. ALAT DAN BAHANALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah: Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
1 buah rak tabung1 buah rak tabung
Tabung reaksi 10 buahTabung reaksi 10 buah
Pipet tetes 2 buahPipet tetes 2 buah
Spatula 2 buahSpatula 2 buah
Penjepit tabung 1 buahPenjepit tabung 1 buah
Droplet dan api spiritusDroplet dan api spiritus
Plat uji 1 buahPlat uji 1 buah
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah obat-obat seperti: Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah obat-obat seperti:
Asam salisilatAsam salisilat
ParacetamolParacetamol SulfanilamideSulfanilamide Talk Talk AntalginAntalgin Nipagin Nipagin SulfaguanidinSulfaguanidin
Natrium benzoate Natrium benzoate
E. DATA PENGAMATAN E. DATA PENGAMATAN
1. Uji organoleptis 1. Uji organoleptis
No.
No. Nama Nama BahanBahan
Organoleptik Organoleptik Bau
Bau Rasa Rasa KehalusanKehalusan
1
1 Asam Asam Salisilat Salisilat Tidak Tidak berbau berbau Asin-Asam Asin-Asam Jarum-Jarum, Jarum-Jarum, kristalkristal 2
2 Antalgin Antalgin Bau Bau khas khas Pahit Pahit Serbuk Serbuk halushalus 3
3 Sulfanilamid Sulfanilamid Bau Bau khas khas Hambar Hambar Kristal Kristal agak agak kasar kasar 4
4 Paracetamol Paracetamol Bau Bau khas khas Pahit Pahit Serbuk Serbuk halushalus 5
5 Nipagin Nipagin Bau Bau khas khas Hambar Hambar Serbuk Serbuk halushalus 6
6 Sulfaguanidin Sulfaguanidin Bau Bau Khas Khas Tidak Tidak Ada Ada Rasa Rasa Serbuk Serbuk halushalus 7
7 Talk Talk Bau Bau apek apek Tidak Tidak Ada Ada Rasa Rasa Serbuk Serbuk halushalus 8
8 Natrium Natrium Benzoat Benzoat Tidak Tidak berbau berbau Hambar Hambar Serbuk Serbuk kasar kasar 9
9 Zat Zat 54 54 Bau Bau khas khas aromatik aromatik hambar hambar Serbuk halusSerbuk halus
2. Uji Kelarutan 2. Uji Kelarutan
No.
No. Nama Nama BahanBahan
Kelarutan Kelarutan
(Larut (+) Tidak Larut(-)) (Larut (+) Tidak Larut(-))
Air Alkohol
Air Alkohol
1
1 Asam Asam Salisilat Salisilat - - ++ 2 2 Antalgin Antalgin - - ++ 3 3 Sulfanilamid Sulfanilamid - - ++ 4 4 Paracetamol Paracetamol - - ++ 5 5 Nipagin Nipagin - - ++ 6 6 Sulfaguanidin Sulfaguanidin - - ++ 7 7 Talk Talk - - ++
8
8 Natrium Natrium Benzoat Benzoat - - ++ 9
9 Zat Zat 54 54 - - ++
3. Uji Pendahuluan 3. Uji Pendahuluan
No.
No. Nama Nama Bahan Bahan Karbohidrat Karbohidrat Fenol Fenol AnilineAniline
1 1
Asam Asam Salisilat
Salisilat - - + + Tidak Tidak berbauberbau
2
2 AntalginAntalgin - - - - Tidak Tidak berbauberbau 3
3 SulfanilamidSulfanilamid - - - - Tidak Tidak berbauberbau 4
4 ParacetamolParacetamol - - - - Tidak Tidak berbauberbau 5
5 Nipagin Nipagin - - - - Tidak Tidak berbauberbau 6
6 SulfaguanidinSulfaguanidin - - - - Bau busuk Bau busuk (Isonitril)(Isonitril) 7
7 Talk Talk - - - - Tidak Tidak berbauberbau
8 8
Natrium Natrium Benzoat
Benzoat - - - - Bau busuk Bau busuk (Isonitril)(Isonitril) 9
9 Zat 54Zat 54 - - - - Tidak Tidak berbauberbau
4.
4. Reaksi KhususReaksi Khusus
No
No Nama obat Nama obat Perlakuan Perlakuan HasilHasil
1. Asam
1. Asam
Salisilat Salisilat
Ditambah 1-2 tetes FeCl Ditambah 1-2 tetes FeCl3,3,
dipanaskan dipanaskan
Warna violet Warna violet 2.
2. Antalgin Antalgin Ditambah Ditambah AgNOAgNO33 Warna ungu, mengendapWarna ungu, mengendap 3.
3.
Sulfanilamid Sulfanilamid
a. ditambah lart. DAB-HCl a. ditambah lart. DAB-HCl b. ditambah NaOH, HCl, CuSO b. ditambah NaOH, HCl, CuSO441-
1-2 tetes 2 tetes
warna hijau muda warna hijau muda
4.
4. Paracetamol Paracetamol Ditambah Ditambah FeClFeCl33 Warna biru violetWarna biru violet 5.
5.
Nipagin Nipagin
Ditambah air, dididihkan, Ditambah air, dididihkan, didinginkan, tambah larutan FeCl didinginkan, tambah larutan FeCl33
Warna ungu Warna ungu 6. 6. Sulfaguanidin Sulfaguanidin Ditambah
Ditambah lauta lauta NaOH, NaOH, dididhkan dididhkan Tidak Tidak larut larut dan dan timbul timbul baubau amoniak
amoniak 7.
7. Talk Talk Ditambah Ditambah yodium yodium Warna Warna kuning kuning kecoklatankecoklatan 8.
Benzoat
Benzoat didinginkan, didinginkan, disaring, disaring, filtratefiltrate ditambah 4 tetes FeCl ditambah 4 tetes FeCl33
Ditambah
Ditambah HCl HCl Larut Larut lagilagi 9.
9. Zat Zat 54 54 - -
--5.
5. Reaksi PenjurusanReaksi Penjurusan
o o Nama Nama obat obat Reaksi Reaksi C C DD 1. Asam 1. Asam Salisilat Salisilat -
- Ada Ada butiran butiran melayangmelayang 2.
2. Antalgin Antalgin - - Ada Ada butiran butiran melayangmelayang 3.
3. Sulfanilamid Sulfanilamid - - Larutan Larutan putih putih susususu 4.
4. Paracetamol Paracetamol - - MengendapMengendap 5.
5. Nipagin Nipagin - - Ada Ada butiran butiran melayangmelayang 6.
6. Sulfaguanidin Sulfaguanidin - - Ada butiran2Ada butiran2 7.
7. Talk Talk - - MengendapMengendap
8. Natrium 8. Natrium Benzoat Benzoat - Mengendap - Mengendap 9.
9. Zat Zat 54 54 - - MengendapMengendap
6.
6. Uji Pemijaran di Bawah lampu UVUji Pemijaran di Bawah lampu UV
No.
No. Nama Nama Bahan Bahan Pemijaran Pemijaran Lampu Lampu UV UV + + AkuadesAkuades
1
1 Asam SalisilatAsam Salisilat Tidak ada warnaTidak ada warna 2
2 AntalginAntalgin Tidak ada warnaTidak ada warna 3
3 SulfanilamidSulfanilamid Tidak ada warnaTidak ada warna 4
4 ParacetamolParacetamol Tidak ada warnaTidak ada warna 5
5 Nipagin Nipagin Tidak ada warnaTidak ada warna 6
6 SulfaguanidinSulfaguanidin Tidak ada warnaTidak ada warna 7
7 Talk Talk Tidak ada warnaTidak ada warna
8
8 Natrium Natrium
Benzoat
Benzoat Tidak ada warnaTidak ada warna
9
F.
F. PEMBAHASANPEMBAHASAN
Analisis kimia pada dasarnya terbagi menjadi dua pekerjaan utama yang dikenal dengan Analisis kimia pada dasarnya terbagi menjadi dua pekerjaan utama yang dikenal dengan analisis secara kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis untk analisis secara kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis untk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan atau senyawa-senyawa yang ada dalam sampel. melakukan identifikasi elemen, spesies, dan atau senyawa-senyawa yang ada dalam sampel. Dapat juga dikatakan bahwa analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada Dapat juga dikatakan bahwa analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel (Gandjar, 2009). Metode yang dipakai tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel (Gandjar, 2009). Metode yang dipakai untuk analisis kualitatif bisa secara klasik atau instrumen. Metoda klasik yang paling utama untuk analisis kualitatif bisa secara klasik atau instrumen. Metoda klasik yang paling utama adalah: 1) analisis warna atau reaksi warna, metode ini dipakai untuk senyawa anorganik (kation adalah: 1) analisis warna atau reaksi warna, metode ini dipakai untuk senyawa anorganik (kation dan anion),
dan anion), atau juga untuk senyawa organik atau juga untuk senyawa organik seperti sering digunakan untuk seperti sering digunakan untuk skrining fitokimiaskrining fitokimia dalam penentuan metabolit sekunder tumbuhan, dan 2) analisis
dalam penentuan metabolit sekunder tumbuhan, dan 2) analisis uji warna nyala,uji warna nyala, dimana keduadimana kedua metoda tersebut diawali dengan analisis organoleptis atau
metoda tersebut diawali dengan analisis organoleptis atau uji pendahuluan.uji pendahuluan. Instrumen analisisInstrumen analisis yang dikenal saat ini sebagian besar dapat melakukan analisis kualitatif tergantung dari yang dikenal saat ini sebagian besar dapat melakukan analisis kualitatif tergantung dari spesifikasi instrumen. Contohnya
spesifikasi instrumen. Contohnya Spektrofotometer UV-VisSpektrofotometer UV-Vis untuk senyawa organik yanguntuk senyawa organik yang memiliki gugus kromofor,
memiliki gugus kromofor, AASAAS untuk logam-logam (walau jarang untuk kualitatif),untuk logam-logam (walau jarang untuk kualitatif), HPLCHPLC untuk untuk senyawa-senyawa organik, Spektrofotometer IR untuk analisis gugus fungsi senyawa organik, senyawa-senyawa organik, Spektrofotometer IR untuk analisis gugus fungsi senyawa organik, dan lain-lain.
dan lain-lain.
Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah (kadar) absolute atau relative Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah (kadar) absolute atau relative dari suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel (Gandjar, 2009). Metode yang dari suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel (Gandjar, 2009). Metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif yaitu: 1) Metoda klasik, yang paling populer adalah
digunakan dalam analisis kuantitatif yaitu: 1) Metoda klasik, yang paling populer adalah titrasititrasi (metoda volumetri) dan gravimetri, 2) Instrumen analisis, contohnya:
(metoda volumetri) dan gravimetri, 2) Instrumen analisis, contohnya: HPLCHPLC dandan spektrofotometer UV-Vis
spektrofotometer UV-Vis untuk senyawa organik, sedangkan untuk logamuntuk senyawa organik, sedangkan untuk logam
–
–
AASAAS masih menjadimasih menjadi pilihan utama, dan instrumen lain tergantung dari sifat senyawa yang akan ditentukan.pilihan utama, dan instrumen lain tergantung dari sifat senyawa yang akan ditentukan.
Praktikum kimia analisis percobaan pertama yang telah dilakukan yaitu mengidentifikasi Praktikum kimia analisis percobaan pertama yang telah dilakukan yaitu mengidentifikasi obat menggunakan prinsip analisis kualitatif yaitu dengan menguji organoleptik, kelarutan, obat menggunakan prinsip analisis kualitatif yaitu dengan menguji organoleptik, kelarutan, analisis pendahuluan, reaksi penjurusan dan reaksi khusus suatu senyawa obat. Bahan-bahan analisis pendahuluan, reaksi penjurusan dan reaksi khusus suatu senyawa obat. Bahan-bahan obat yang digunakan antara lain: asam salisilat, parasetamol, talk, antalgin, nipagin, natrium obat yang digunakan antara lain: asam salisilat, parasetamol, talk, antalgin, nipagin, natrium
benzoate,
benzoate, sulfaguanidin, sulfaguanidin, sulfanilamide dsulfanilamide dan an zat zat 54. 54. Adapun Adapun monografi monografi bahan bahan dan dan struktur kimiastruktur kimia dari masing-masing obat tersebut yaitu:
dari masing-masing obat tersebut yaitu:
1.
1. ParasetamolParasetamol
Parasetamol mempunyai berat molekul151,16 gr/mol dan mengandung tidak kurang dari Parasetamol mempunyai berat molekul151,16 gr/mol dan mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari101,0% C
98,0% dan tidak lebih dari101,0% C88HH99 NO NO22, dihitung terhadap zat anhidrat. Pemeriannya serbuk , dihitung terhadap zat anhidrat. Pemeriannya serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit. Kelarutannya larut dalam air mendidih dan dalam hablur, putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit. Kelarutannya larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N, mudah larut dalam etanol. Titik leburnya antara 168
natrium hidroksida 1 N, mudah larut dalam etanol. Titik leburnya antara 168oo-172-172oo C. SebaiknyaC. Sebaiknya disimpan di dalam wadah tertutup rapat tidak tembus cahaya. Khasiatnya untuk antipeuretik dan disimpan di dalam wadah tertutup rapat tidak tembus cahaya. Khasiatnya untuk antipeuretik dan analgetik (Anonim, 1995).
analgetik (Anonim, 1995).
2.
2. Asam salisilatAsam salisilat
Asam salisilat mempunyai berat molekul 138,12 gr/mol dan mengandung tidak kurang dari Asam salisilat mempunyai berat molekul 138,12 gr/mol dan mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari 101,0% C7H6O3, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. 99,5% dan tidak lebih dari 101,0% C7H6O3, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemeriannya hablur putih, biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur halus, putih, rasa Pemeriannya hablur putih, biasanya berbentuk jarum halus atau serbuk hablur halus, putih, rasa agak manis, tajam, dan
agak manis, tajam, dan stabil di udara. Bstabil di udara. Bentuk sintesis warentuk sintesis warna putih, tidak na putih, tidak berbau. Jika dibuatberbau. Jika dibuat dari metil salisilat alami dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan berbau lemah mirip dari metil salisilat alami dapat berwarna kekuningan atau merah jambu dan berbau lemah mirip etanol. Kelarutannya sukar larut dalam air dan dalam benzena, mudah larut dalam etanol dan etanol. Kelarutannya sukar larut dalam air dan dalam benzena, mudah larut dalam etanol dan eter, larut dalam air mendidih, agak sukar larut dalamkloroform. Berat molekulnya 138,1 eter, larut dalam air mendidih, agak sukar larut dalamkloroform. Berat molekulnya 138,1 gram/mol dan memiliki titik lebur antara 158-161ºC. Sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup gram/mol dan memiliki titik lebur antara 158-161ºC. Sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik. Khasiatnya untuk keratolitikum dan antifungi (Anonim, 1979)
baik. Khasiatnya untuk keratolitikum dan antifungi (Anonim, 1979)
3.
Nipagin memiliki rumus kimia berupa C
Nipagin memiliki rumus kimia berupa C88HH88OO33 dengan berat molekul sebesar 152,2 gr/mol.dengan berat molekul sebesar 152,2 gr/mol. Pemeriannya serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa, kemudian Pemeriannya serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal. Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, agak membakar diikuti rasa tebal. Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam 3,5 bagian etanol 95% dan dalam 3 bagian aseton, mudah larutdalam eter dan dalam larutan dalam 3,5 bagian etanol 95% dan dalam 3 bagian aseton, mudah larutdalam eter dan dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol panas dan 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika alkali hidroksida, larut dalam 60 bagian gliserol panas dan 40 bagian minyak lemak nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih.titik leburnyaantara 125
didinginkan larutan tetap jernih.titik leburnyaantara 125oo- 128- 128ooC (Anonim, 1995)C (Anonim, 1995)
4.
4. Natrium BenzoatNatrium Benzoat
Na-benzoat
Na-benzoat mempunyai mempunyai berat berat molekul molekul 144,11 144,11 gr/mol gr/mol danmengandung danmengandung tidak tidak kurang kurang daridari 99,0% dan tidak lebih dari100,5% C
99,0% dan tidak lebih dari100,5% C77HH55 NaO NaO22, dihitung terhadap zat anhidrat. Pemeriannya, dihitung terhadap zat anhidrat. Pemeriannya berbentuk
berbentuk granul granul atau atau serbuk serbuk hablur, hablur, putih, putih, tidak tidak berbau berbau atau atau praktis praktis tidak tidak berbau, berbau, dan dan stabil dstabil dii udara. Kelarutannya mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, dan lebih mudah larut udara. Kelarutannya mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, dan lebih mudah larut dalam etanol 90%. Sebaiknya na-benzoat disimpan dalam wadah tertutup baik. Khasiatnya untuk dalam etanol 90%. Sebaiknya na-benzoat disimpan dalam wadah tertutup baik. Khasiatnya untuk zat pengawet ( Anonim, 1995).
zat pengawet ( Anonim, 1995).
5
5.. Talk Talk
Talk adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang-kadang mengandung sedikit Talk adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang-kadang mengandung sedikit aluminum silikat. Pemeriannya serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu, berkilat, aluminum silikat. Pemeriannya serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu, berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas butiran. Tidak larut dalam hampir semua pelarut. Sebaiknya mudah melekat pada kulit dan bebas butiran. Tidak larut dalam hampir semua pelarut. Sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik. Khasiatnya sebagai zat tambahan (Anonim, 1995).
disimpan dalam wadah tertutup baik. Khasiatnya sebagai zat tambahan (Anonim, 1995).
6
Sulfanilamide mempunyai berat molekul 172,21 gr/mol dan mengandung tidak kurangdari 99,0% Sulfanilamide mempunyai berat molekul 172,21 gr/mol dan mengandung tidak kurangdari 99,0% C
C66HH88 N N22OO22S, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemeriannyahablur, serbuk hablur atau butiran, putih,S, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemeriannyahablur, serbuk hablur atau butiran, putih, tidak berbau, rasa agak pahit kemudian manis.Larut dalam 200 bagian air, sangat mudah larut dalam air tidak berbau, rasa agak pahit kemudian manis.Larut dalam 200 bagian air, sangat mudah larut dalam air mendidih, agak sukar larut dalametanol 95%, sangat sukar larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzene, mendidih, agak sukar larut dalametanol 95%, sangat sukar larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzene, mudahlarut dalam aseton, larut dalam gliserol, dalam asam klorida dan dalam alkali hidroksida.Titik leburnya mudahlarut dalam aseton, larut dalam gliserol, dalam asam klorida dan dalam alkali hidroksida.Titik leburnya antara 164,5o- 167o C. Sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik danterlindung cahaya. Khasiatnya antara 164,5o- 167o C. Sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik danterlindung cahaya. Khasiatnya sebagai antibakteri (Anonim, 1995).
sebagai antibakteri (Anonim, 1995).
7
7.. SulfaguanidinSulfaguanidin
Sulfaguanidin memiliki berat molekul 232,26 gr/mol dan mengandung tidak kurang dari Sulfaguanidin memiliki berat molekul 232,26 gr/mol dan mengandung tidak kurang dari 99,0% C
99,0% C77HH1010 N N44OO22S, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemeriannya hablur atauS, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Pemeriannya hablur atau serbuk, putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau, oleh pengaruh cahaya lambat laun warna serbuk, putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau, oleh pengaruh cahaya lambat laun warna berubah
berubah menjadi menjadi gelap. gelap. Kelarutannya Kelarutannya mudah mudah larut larut dalam dalam air air mendidih mendidih dan dan dalam dalam asam asam mineralmineral encer, sukar larut dalam etanol 95% dan dalam aseton, sangat sukar larut dalam air, praktis tidak encer, sukar larut dalam etanol 95% dan dalam aseton, sangat sukar larut dalam air, praktis tidak larut dalam larutan alkali hidroksida. Suhu leburnya antara 190-192,5
larut dalam larutan alkali hidroksida. Suhu leburnya antara 190-192,5ooC dengan. PenyimpananC dengan. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. Khasiatnya sebagai antibakteri (Anonim, dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya. Khasiatnya sebagai antibakteri (Anonim, 1979)
1979)
8.
8. SulfadiazinSulfadiazin
Nama
Nama kimia kimia dari dari Sulfadiazin Sulfadiazin adalah adalah N-2-piridinil N-2-piridinil sulfanilamide, sulfanilamide, dengan dengan nama nama lazimlazim Sulfadiazinum/sulfadiazine. Memiliki rumus kimia C
Sulfadiazinum/sulfadiazine. Memiliki rumus kimia C1010HH1010 N N44OO22S dengan BM 250,27.S dengan BM 250,27. Sulfadiazine mengandung tidak kurang dari 99,0% C
telah dikeringkan. Pemerian dari Sulfadiazin yaitu putih, putih kekuningan atau putih agak merah telah dikeringkan. Pemerian dari Sulfadiazin yaitu putih, putih kekuningan atau putih agak merah jambu; h
jambu; hampir tidak ampir tidak berbau; tidak berbau; tidak berasa. Memiliki berasa. Memiliki kelarutan praktis tidak kelarutan praktis tidak larut dalam larut dalam air; agak air; agak sukar larut dalam etanol (95%) P dan dalam aseton P; mudah larut dalam asam mineral encer dan sukar larut dalam etanol (95%) P dan dalam aseton P; mudah larut dalam asam mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida dan berkhasiat sebagai antibakteri (Anonim, 1979).
dalam larutan alkali hidroksida dan berkhasiat sebagai antibakteri (Anonim, 1979).
HASIL HASIL 1.
1. Uji organoleptik Uji organoleptik
Menurut Farmakope Indonesia Edisi Ketiga dan Keempat, uji organoleptis untuk Menurut Farmakope Indonesia Edisi Ketiga dan Keempat, uji organoleptis untuk masing-masing senyawa obat dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
masing senyawa obat dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
No.
No. Nama BahanNama Bahan
Organoleptik Organoleptik Bau
Bau Rasa Rasa KehalusanKehalusan 1
1 Asam Asam Salisilat Salisilat Tidak Tidak Berbau Berbau Manis Manis Jarum-hablur Jarum-hablur putihputih 2
2 Sulfanilamid Sulfanilamid Tidak Tidak Berbau Berbau Pahit-Manis Pahit-Manis Hablur Hablur 3
3 Nipagin Nipagin Tidak Tidak Berbau Berbau Mint Mint Serbuk,hablur,halusSerbuk,hablur,halus 4
4 Sulfaguanidin Sulfaguanidin Wangi Wangi Tidak Tidak Ada Ada Rasa Rasa Agak Agak kasar kasar
5 Antalgin 5 Antalgin
Hampir tidak Hampir tidak
berbau
berbau Tidak berasa Tidak berasa Serbuk putihSerbuk putih 6
6 Parasetamol Parasetamol Tidak Tidak Berbau Berbau Pahit Pahit Serbuk Serbuk Halur Halur 7 Talk
7 Talk Tidak Berbau Tidak Berbau Tidak Tidak Ada Ada Rasa Rasa Serbuk Serbuk hablur hablur halushalus
8
8 Na.Benzoat Na.Benzoat Bau Bau Khas Khas Asam-Hambar Asam-Hambar
Granul, serbuk Granul, serbuk
hablur hablur
Berdasarkan tabel di atas, terlihat beberapa perbedaan antara hasil praktikum dan Berdasarkan tabel di atas, terlihat beberapa perbedaan antara hasil praktikum dan literatur. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan pengamatan tiap individu karena uji literatur. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan pengamatan tiap individu karena uji organoleptis ini dilakukan menggunakan panca indera dari tiap anggota kelompok yang mungkin organoleptis ini dilakukan menggunakan panca indera dari tiap anggota kelompok yang mungkin berbeda-beda
berbeda-beda pada pada tiap tiap individu. individu. Dan Dan karena karena tidak tidak ada ada patokan patokan tentang tentang hasil hasil pengamatan pengamatan yangyang dilakukan.
dilakukan. 2.
Uji kelarutan beberapa senyawa obat menggunakan air, alkohol, dan kloroform Uji kelarutan beberapa senyawa obat menggunakan air, alkohol, dan kloroform menurut Farmakope Edisi 3 dan 4
menurut Farmakope Edisi 3 dan 4 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Setelah dilakukan percobaan, hasil yang didapatkan ada hasil yang sesuai dengan literature Setelah dilakukan percobaan, hasil yang didapatkan ada hasil yang sesuai dengan literature dan ada hasil yang tidak sesuai dengan literature (Anonim, 1979 dan Anonim, 1995). Hal ini dan ada hasil yang tidak sesuai dengan literature (Anonim, 1979 dan Anonim, 1995). Hal ini mungkin disebabkan faktor perbedaan jumlah konsentrasi senyawa obat yang dilarutkan atau mungkin disebabkan faktor perbedaan jumlah konsentrasi senyawa obat yang dilarutkan atau mungkin perbedaan volume pelarut yang digunakan dalam melarutkan senyawa obat. Selain mungkin perbedaan volume pelarut yang digunakan dalam melarutkan senyawa obat. Selain itu, mungkin juga diakibatkan oleh pengamatan praktikan yang kurang teliti dalam itu, mungkin juga diakibatkan oleh pengamatan praktikan yang kurang teliti dalam mengamati percobaan yang dilakukan.
mengamati percobaan yang dilakukan.
3.
3. Analisis pendahuluanAnalisis pendahuluan
A. Golongan Karbohidrat A. Golongan Karbohidrat
Setelah dilakukan percobaan, tidak ada senyawa obat yang masuk dalam golongan Setelah dilakukan percobaan, tidak ada senyawa obat yang masuk dalam golongan karbohidrat. Hal ini sesuai dengan literature, karena memang tidak ada senyawa yang karbohidrat. Hal ini sesuai dengan literature, karena memang tidak ada senyawa yang tergolong ke dalam golongan karbohidrat (Anonim, 1995)
tergolong ke dalam golongan karbohidrat (Anonim, 1995) B. Golongan Fenol
B. Golongan Fenol
Setelah dilakukan percobaan, senyawa obat yang positif menimbulkan warna tersebut Setelah dilakukan percobaan, senyawa obat yang positif menimbulkan warna tersebut yaitu asam salisilat. Menurut literature, selain asam salisilat, sulfanilamide juga termasuk yaitu asam salisilat. Menurut literature, selain asam salisilat, sulfanilamide juga termasuk No.
No. Nama BahanNama Bahan
Kelarutan (Larut (+) Tidak Larut(-)) Kelarutan (Larut (+) Tidak Larut(-))
Air Alkohol
Air Alkohol
1
1 Asam Asam Salisilat Salisilat - - ++
2 2 Sulfanilamid Sulfanilamid - - ++ 3 3 Nipagin Nipagin - - ++ 4 4 Sulfaguanidin Sulfaguanidin + + --5 5 Parasetamol Parasetamol + + ++ 6 6 Talk Talk - - --7 7 Na.Benzoat Na.Benzoat + + --8 8 Antalgin Antalgin - - ++
golongan fenol, yakni pada pemeriksaan kualitatif, reaksi besi (III) klorida memberikan golongan fenol, yakni pada pemeriksaan kualitatif, reaksi besi (III) klorida memberikan warna ungu (Auterhoof dan Kovar, 1987).
warna ungu (Auterhoof dan Kovar, 1987). C. Golongan Aniline
C. Golongan Aniline
Setelah dilakukan percobaan, senyawa obat yang positif menimbulkan bau busuk yaitu Setelah dilakukan percobaan, senyawa obat yang positif menimbulkan bau busuk yaitu natrium benzene dan sulfanilamide. Sedangkan menurut literature, sulfanilamid yang akan natrium benzene dan sulfanilamide. Sedangkan menurut literature, sulfanilamid yang akan tercium bau amoniak dan aniline jika zat dilebur perlahan-lahan kemudian diteruskan tercium bau amoniak dan aniline jika zat dilebur perlahan-lahan kemudian diteruskan pemanasan. Dan
pemanasan. Dan sulfaguanidin yang sulfaguanidin yang akan tercium akan tercium bau amoniak bau amoniak jika dilebur dan jika dilebur dan membirukanmembirukan kertas lakmus (Auterhoof dan Kovar, 1987).
kertas lakmus (Auterhoof dan Kovar, 1987).
4.
4. Reaksi khususReaksi khusus
Asam salisilat setelah ditambah FeClAsam salisilat setelah ditambah FeCl33 2 tetes dan dipanaskan berubah menjadi2 tetes dan dipanaskan berubah menjadi
warna ungu, karena hasil reaksi dengan besi(III)florida memberikan hasil warna ungu, karena hasil reaksi dengan besi(III)florida memberikan hasil perubahan warna menjadi ungu (Auterhoof dan Kovar, 1987).
perubahan warna menjadi ungu (Auterhoof dan Kovar, 1987).
Paracetamol setelah ditambah FeClParacetamol setelah ditambah FeCl33 berubah berubah warnanya warnanya menjadi menjadi biru biru violet. violet. HalHal
ini sesuai dengan literarur karena pada pemeriksaan kualitatif, reaksi besi (III) ini sesuai dengan literarur karena pada pemeriksaan kualitatif, reaksi besi (III) klorida memberikan warna ungu (Auterhoof dan
klorida memberikan warna ungu (Auterhoof dan Kovar, 1987).Kovar, 1987).
Talk setelah ditambah yodium berubah menjadi warna kuning Kecoklatan. ReaksiTalk setelah ditambah yodium berubah menjadi warna kuning Kecoklatan. Reaksi
khusus yang seharusnya dilakukan untuk pengujian talk adalah ditambah natrium khusus yang seharusnya dilakukan untuk pengujian talk adalah ditambah natrium karbonat lalu dipanaskan, ditambah HCl hingga larut dan kemudian ditambah karbonat lalu dipanaskan, ditambah HCl hingga larut dan kemudian ditambah NaOH
NaOH hingga hingga alkalis. alkalis. Larutan Larutan tersebut tersebut jika jika ditambah ditambah dengan dengan titan titan kuning kuning akanakan berubah warna menjadi warna pink (Vogel, 1978)
berubah warna menjadi warna pink (Vogel, 1978)
Antalgin setelah ditambah AgNO3 membentuk endapan dan warna ungu karenaAntalgin setelah ditambah AgNO3 membentuk endapan dan warna ungu karena
ada reaksi dengan Ag+ (Vogel, 1978) ada reaksi dengan Ag+ (Vogel, 1978)
Natrium Natrium benzoate benzoate setelah setelah ditambah ditambah air, air, dipanaskan dipanaskan kemudian kemudian didinginkan,didinginkan,
filtratnya
filtratnya disaring disaring kemudian kemudian ditambah ditambah 4 4 tetes tetes FeClFeCl33, berubah warna menjadi, berubah warna menjadi merah kecoklatan dan setelah ditambah HCl larut kembali. Sesuai dengan merah kecoklatan dan setelah ditambah HCl larut kembali. Sesuai dengan literature (Vogel, 1978)
literature (Vogel, 1978)
Nipagin setelah Nipagin setelah dididihkan dalam dididihkan dalam air dan air dan didinginkan kemudian didinginkan kemudian ditambah ditambah larutanlarutan
FeCl
Sulfaguanidin ditambah larutan NaOH tapi tidak mengendap dan jika dididihkanSulfaguanidin ditambah larutan NaOH tapi tidak mengendap dan jika dididihkan
akan muncul bau amoniak(Auterhoof dan Kovar, 1987). akan muncul bau amoniak(Auterhoof dan Kovar, 1987).
Sulfanilamide setelah ditambah NaOH, HCl dan CuSO4 2 tetes menjadi hijauSulfanilamide setelah ditambah NaOH, HCl dan CuSO4 2 tetes menjadi hijau
muda. Berdasarkan literature warna yang terbentuk adalah biru (Auterhoof dan muda. Berdasarkan literature warna yang terbentuk adalah biru (Auterhoof dan Kovar, 1987).
Kovar, 1987). 5.
5. Reaksi penjurusanReaksi penjurusan a.
a. Uji Fluorosensi di Bawah Lampu Ultraviolet.Uji Fluorosensi di Bawah Lampu Ultraviolet.
Uji fluorosensi dilakukaan dengan melihat larutan serbuk di b
Uji fluorosensi dilakukaan dengan melihat larutan serbuk di b awah lampu UV. Ujiawah lampu UV. Uji fluorosensi yang telah dilakukan menunjukkan b
fluorosensi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hanya asam salisilat yang terlihatahwa hanya asam salisilat yang terlihat menunjukkan perubahan warna k
menunjukkan perubahan warna ketika diamati di bawah lampu ultraviolet. Hal ini sesuaietika diamati di bawah lampu ultraviolet. Hal ini sesuai dengan literature yang menyatakan bahwa asam salisilat dapat terlihat menunjukkan dengan literature yang menyatakan bahwa asam salisilat dapat terlihat menunjukkan
perubahan warna ketika diletakkan di bawah lampu ultraviolet (Auterhoff dan Kovar, 1987). perubahan warna ketika diletakkan di bawah lampu ultraviolet (Auterhoff dan Kovar, 1987). b.
b. Hasil dari reaksi marquist yang seharusnya yaitu apabila suatu senHasil dari reaksi marquist yang seharusnya yaitu apabila suatu sen yawa yang ditambahyawa yang ditambah formalin dan asam sulfat pekat akan terbentuk warna ungu untuk alkaloida opium, morfin formalin dan asam sulfat pekat akan terbentuk warna ungu untuk alkaloida opium, morfin kodein, dionin. Tapi dari hasil percobaan yang didapat yaitu tidak terjadi perubahan
kodein, dionin. Tapi dari hasil percobaan yang didapat yaitu tidak terjadi perubahan warna pada tiap masing-senyawa senyawa yang diuji menjadi warna ungu. Tidak ada warna pada tiap masing-senyawa senyawa yang diuji menjadi warna ungu. Tidak ada obat yang tergolong ke dalam
obat yang tergolong ke dalam opium, morfin dll menurut literature (Auterhoof danopium, morfin dll menurut literature (Auterhoof dan Kovar, 1987).
Kovar, 1987).
Selain menganalisis 8 senyawa obat di atas, terdapat juga suatu zat S4 yang harus Selain menganalisis 8 senyawa obat di atas, terdapat juga suatu zat S4 yang harus dianalisis secara kualitatif. zat S4 didalamnya terdapat 2 macam senyawa obat. dianalisis secara kualitatif. zat S4 didalamnya terdapat 2 macam senyawa obat. Langkah-langkah analisis yang dilakukan yaitu :
langkah analisis yang dilakukan yaitu : 1. Melakukan uji organoleptis 1. Melakukan uji organoleptis
Setelah diamati, zat S4 memiliki warna putih , tidak berasa, bentuk serbuk halus, Setelah diamati, zat S4 memiliki warna putih , tidak berasa, bentuk serbuk halus, dan bau khas aromatic .
dan bau khas aromatic .
2. Melakukan Uji Kelarutan 2. Melakukan Uji Kelarutan
Zat S4 ketika dilarutkan dalam air dan alkohol ditemukan bahwa zat S4 tidak larut Zat S4 ketika dilarutkan dalam air dan alkohol ditemukan bahwa zat S4 tidak larut dalam air, tapi larut dalam alkohol
3. Melakukan Uji fluorosensi di bawah UV 3. Melakukan Uji fluorosensi di bawah UV
Ketika larutan Zat L diamati di bawah lampu UV, tidak berpendar cahaya ataupun tidak Ketika larutan Zat L diamati di bawah lampu UV, tidak berpendar cahaya ataupun tidak menimbulkan perubahan warna
menimbulkan perubahan warna 4.
4. Analisis pendahuluanAnalisis pendahuluan
Hasil dari analisis pendahuluan yang didapat yaitu campuran obat tersebut bukan Hasil dari analisis pendahuluan yang didapat yaitu campuran obat tersebut bukan tergolong karbohidrat, fenol, dan aniline.
tergolong karbohidrat, fenol, dan aniline. 5.
5. Melakukan reaksi khususMelakukan reaksi khusus Reaksi khusus
Reaksi khusus dilakukan pada dilakukan pada golongan talk ygolongan talk yaitu dengan aitu dengan cara ditambahkan cara ditambahkan yodiumyodium menjadi warna kuning kecoklatan, dan reaksi khusus golongan nipagin larutan FeCl3 yang menjadi warna kuning kecoklatan, dan reaksi khusus golongan nipagin larutan FeCl3 yang akan memberikan warna ungu.
akan memberikan warna ungu.
Setelah dilakukan beberapa teknik anlisis di atas, disimpulkan bahwa senyawa obat yang Setelah dilakukan beberapa teknik anlisis di atas, disimpulkan bahwa senyawa obat yang terkandung dalam zat S4 adala talk dan nipagin. Hal ini sesuai dengan uji reaksi khusus yang terkandung dalam zat S4 adala talk dan nipagin. Hal ini sesuai dengan uji reaksi khusus yang dilakukan. Dan untuk uji organoleptiknya seharusnya terasa pahit karena nipagin memiliki dilakukan. Dan untuk uji organoleptiknya seharusnya terasa pahit karena nipagin memiliki rasa pahit, namun hasil yang didapat justru mengatakan bahwa zat S4 tidak berasa, mungkin rasa pahit, namun hasil yang didapat justru mengatakan bahwa zat S4 tidak berasa, mungkin disebabkan oleh indra perasa praktikan yang kurang sensitive(Auterhoof dan Kovar, 1987). disebabkan oleh indra perasa praktikan yang kurang sensitive(Auterhoof dan Kovar, 1987).
DAPUS DAPUS Anonim, 1979,
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi Ketiga Farmakope Indonesia Edisi Ketiga, Departemen Kesehatan RI, Jakarta., Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 1995,
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Edisi KeEMPAT Farmakope Indonesia Edisi KeEMPAT , Departemen Kesehatan RI, Jakarta., Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Auterhoff,
Auterhoff, H., H., dan Kovark., dan Kovark., 1987.1987. Identifikasi Obat Identifikasi Obat . Penerbit ITB, Bandung.. Penerbit ITB, Bandung.
Gandjar, I. G., dan Abdul Rohman, 2009, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Belajar, Gandjar, I. G., dan Abdul Rohman, 2009, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Belajar, Yogyakarta.