• Tidak ada hasil yang ditemukan

Reaksi Identifikasi Alkaloid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Reaksi Identifikasi Alkaloid"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

Armon Fernando Msi, Apt Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau

(2)

 Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa

bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di

tetumbuhan

 Alkaloid biasanya diklasifikasikan menurut kesamaan

sumber asal molekulnya (precursors), didasari dengan metabolisme pathway (metabolic pathway) yang dipakai untuk membentuk molekul itu.

 Kalau biosintesis dari sebuah alkaloid tidak diketahui,

alkaloid digolongkan menurut nama senyawanya, termasuk nama senyawa yang tidak mengandung nitrogen (karena struktur molekulnya terdapat dalam produk akhir.

(3)

 Golongan Piridina: piperine, coniine, trigonelline, arecoline, arecaidine, guvacine, cytisine, lobeline, nikotina, anabasine, sparteine, pelletierine.

 Golongan Pyrrolidine: hygrine, cuscohygrine, nikotina

 Golongan Tropane: atropine, kokaina, ecgonine, scopolamine, catuabine  Golongan Kuinolina: kuinina, kuinidina, dihidrokuinina, dihidrokuinidina,

strychnine, brucine, veratrine, cevadine

 Golongan Isokuinolina: alkaloid-alkaloid opium (papaverine, narcotine, narceine), sanguinarine, hydrastine, berberine, emetine, berbamine, oxyacanthine

 Alkaloid Fenantrena: alkaloid-alkaloid opium (morfin, codeine, thebaine)  Golongan Phenethylamine: mescaline, ephedrine, dopamin

(4)

 Golongan Indola:

◦ Tryptamines: serotonin, DMT, 5-MeO-DMT, bufotenine, psilocybin

◦ Ergolines (alkaloid-alkaloid dari ergot ): ergine, ergotamine, lysergic acid

◦ Beta-carboline: harmine, harmaline, tetrahydroharmine

◦ Yohimbans: reserpine, yohimbine

◦ Alkaloid Vinca: vinblastine, vincristine

◦ Alkaloid Kratom (Mitragyna speciosa): mitragynine, 7-hydroxymitragynine

◦ Alkaloid Tabernanthe iboga: ibogaine, voacangine, coronaridine

◦ Alkaloid Strychnos nux-vomica: strychnine, brucine

(5)

Golongan

Terpenoid

:

◦ Alkaloid Aconitum: aconitine

◦ Alkaloid Steroid (yang berkerangka steroid pada struktur yang bernitrogen):

 Solanum (contoh: kentang dan alkaloid tomat) (solanidine, solanine, chaconine)

 Alkaloid Veratrum (veratramine, cyclopamine,

cycloposine, jervine, muldamine)[2]

 Alkaloid Salamander berapi (samandarin)  lainnya: conessine

Senyawa ammonium quaternary s

:

muscarine

,

choline

,

neurine

Lain-lainnya:

capsaicin

,

cynarin

,

phytolaccine

,

phytolaccotoxin

(6)

 Alkaloid mengandung atom C, H, O dan pada umumnya juga

mengandung atom N

 Alkaloid memiliki rasa pahit sebagai rasa yang khas, aktif

secara fisiologis dan sebagian sangat beracun

 Alkaloid dapat dikristalisasi dan beberapa diantaranya

mempunyai bentuk amorf

 Alkaloid yang membentuk kristal umumnya berwarna putih  Alkaloid dengan asam akan membentuk garam yang akan

larut dalam air, tetapi hampir tidak larut dalam pelarut organik

(7)

 Alkaloid akan dibebaskan dari garamnya dengan

penambahan alkali

 Alkaloid memperlihatkan tipe stereoisomer dan

umumnya bersifat optis aktif

 Alkaloid dapat diendapkan oleh reagent Mayer,

(8)

1. Reaksi Mayer : HgI2

 HgCl2 1 bagian + KI 4 bagian

 Cara : zat + pereaksi Mayer timbul endapan

kuning atau larutan kuning bening → + alakohol endapannya larut. Reaksi dilakukan di objek glass lalu Kristal dapat dilihat di mikroskop. Jika dilakukan di tabung reaksi lalu dipindahkan, Kristal dapat rusak. Tidak semua alkaloid mengendap dengan reaksi mayer. Pengendapan yang terjadi akibat reaksi mayer bergantung pada rumus bangun alkoloidnya.

(9)

2. Reaksi Bouchardat

 I2 2 bagian + KI 4 bagian + aqua ada 100

 Cara : sampel zat + pereaksi Bouchardat → coklat

merah, + alkohol → endapan larut. 3. Sublimat larutan 5%.

 Sublimasi dilakukan dengan cincin sublimasi.

 Cara: pada objek glass, taruh zat + talk lalu aduk-aduk,

letakkan cincinnya dan taruh objek glass di atas cincin tersebut. Taruh kapas di atasnya, yang dilihat yang di atasnya.

4. Tanin ;larutan 10% (membentuk endapan alkaloid-tannat).

5. Asam pikrat/pikrolin 1% ( membentuk endapan pikrat) 6. Reaksi Kalomel: zat digerus dengan kalomel lalu diberi

(10)

 Dengan asam kuat : H2SO4 pekat dan HNO3 pekat

(umumnya menghasilkan warna kuning atau merah)

 Pereaksi Marquis Zat + 4 tetes formalin + 1 ml H2SO4

pekat (melalui dinding tabung, pelan-pelan) → warna.

 Pereaksi Forhde : larutan 1% NH4 molibdat dalam

H2SO4 pekat

(11)

 Reaksi King Zat + diazo A (4 bagian) + diazo B (1 bagian) +

NaOH sampai alkalis → warna merah intensif.

 Reaksi Nelzer Larutan zat dalam alkohol absolut + 1 tetes CuSO4

dan CS2 menghasilkan warna coklat seperti minyak.

 Reaksi Mandelin : zat + H2SO4 + FeCl3 menghasikan warna

 Reaksi Serulas & Lefort : larutan zat dalam H2SO4 encer + KI +

CHCl3 à dikocok; lapisan CHCl3 akan berwarna.

 Reaksi Huseman : zat + H2SO4 pekat à dipanaskan di atas api

sehingga dihasilkan apomorfin + HNO3 65% + KNO3 padat à warna.

(12)

 Reaksi Bosman: larutan zat dalam H2SO4 encer + KMNO4 à dikocok

dengan CHCl3; lapisan CHCl3 akan berwarna violet kemudian terbentuk endapan coklat.

 Reaksi Zwikker : Zat +1 ml Pyridin 10% + CuSO4 à batang panjang tidak

berwarna, Kristal tidak spesifik dan dibuat di objek glass.

 Reaksi Mandelin amonium vanadat ½ % dalam air + H2SO4 pekat.

 Reaksi Murexide : Zat + 1 tetes H2O2 3 % atau KClO3 padat + 1 tetes

HCl 25%, panaskan di water bath hingga kering à agak Jingga; + NH4OH à warna Ungu

(13)

 Reaksi Parri : Zat + Co(NO3)2, lalu + uap NH4OH àwarna ungu. Reaksi Vitally

: zat + HNO3 berasap, diuapkan di atas water bath sampai kering, + spir/alkali à ungu, tahan dalam aseton Apomorfin : merah

◦ Strychnine : merah ungu

◦ Veratrin : coklat jingga

 Reaksi Lieberrman: H2SO4 pekat + HNO3 pekat

 Reaksi Sanchez : zat + p-nitrodiabendazol (p-nitoanilin +NaNO2 + NaOH)à

ungu à jingga.

 Reaksi Pesez : zat + H2SO4 + lar. KBr, panaskan di atas water bath à hijau,

(14)

 Reaksi Thalleiochin : larutan zat dalam asam asetat encer + 1 tetes aqua

brom + NH4OH berlebihàhijau zamrud + kloroformàdifloresensi

 Reaksi Erytrochin : larutan zat dalam HCl encer + aqua brom (hingga kuning)

+ kalium ferrocyanida + CHCl3 + NH4OH, kocok homogen → lapisan CHCl3 berwarna merah.

 Reaksi Sanchez. (reagen : larutan jenuh p-nitronilin dalam 1% H2SO4 +

NaNO2). Zat + H2SO4 75 % + 1 tetes reagen + NaOH → ungu tua, asamkan dengan H2SO4 → jingga.

 Reaksi Feigel : 5 tetes H2SO4 pkt + sedikit yohimbin ad larut + kristal

(15)

 Reaksi isonitril : Zat + spiritus + KOH → panaskan → ditambah

CHCl3 → panaskan lagi → bau iso nitril (segera diasamkan karena bau beracun/busuk)

 Reaksi Runge : Dipanaskan dengan HCl 25% → dinginkan →

ditambah NaOH ad basa lemah → berwarna ungu kotor

 Reaksi Indophenol: Panaskan dengan HCl → dinginkan diencerkan

dengan air + phenol + kaporit → nampak ungu kotor → ditambah NH4OH berlebih → berwarna biru + HNO3 à tidak berwarna kuning.

 Reaksi Ehrlich : Zat padat + pereaksi p-DAB HCl → berwarna kuning

kenari Reaksi Wassicky : zat + p-DAB +H2SO4 pekat à merah ungu

 Reaksi korek api : zat + HCl lalu batang korek api dicelupkan à

(16)

 Reaksi Kristal dragendorf

Pada objek glass, zat +HCl aduk, lalu teteskan dragendorf di pinggirnya dan jangan dikocok, diamkan 1 menit à Kristal dragendorf

 Reaksi Fe-complex & Cu-complex:

Pada objek glass, gas ditetesi dengan Fe-compleks dan Cu-complex lalu tutup dengan cover glass à panaskan sebentar, lalu lihat Kristal yang terbentuk.

 Pada objek glass, zat + asam lalu ditaburkan serbuk sublimat dengan

spatel, sedikit saja digoyangkan di atasnya à Kristal terlihat.

 Reaksi Iodoform : zat ditetesi NaOH sampai alkali + sol. Iodii lalu

dipanaskan hingga berwarna kuning (terbentuk iodoform), lalu lihat Kristal bunga sakura di mikroskop.

 Reaksi Herapatiet. (reagen : air + spirtus + asam cuka biang + sedikit

H2SO4 dan aqua iod sampai agak kuning pada objek glass). Zat + 1 tetes reagen → kristal lempeng (coklat/violet)

(17)

1. Alkaloid Derivat Fenil Alanin 1.1 Alkaloid Amin

1.1.1 Efedrin HCl

 Asal (efedrin) : Ephedra vulgaris

 Organoleptis : serbuk putih halus, tidak berbau,

rasa pahit

 Kelarutan : larut dalam lebih kurang 4 bagian air

Reaksi Identifikasi:

1. Larutan zat dalam air + PbSO4 + NaOH à violet.

2. Larutan zat dalam air +NaOH 0,1 N + 3 ml CCl4 à dikocok , dibiarkan à pisahkan lapisan organik + sedikit tembaga à kocok à keruh lalu terbentuk endapan.

3. Reaksi oksidasi oleh KMnO4 à bau benzaldehid. 4. Reaksi iodoform (+)

(18)

5. Reaksi Nelzer: Larutan zat dalam alkohol

absolut + 1 tetes CuSO

4

dan CS

2

à coklat

minyak.

6. Zat + sulfanilat + NaOH à merah.

7. Larutan zat dalam air + HCl, + H

2

O

2

+ NaCl

+ 6 tetes NaOH à merah violet.

8. Larutan zat dalam air + AgNO

3

à endapan

(AgCl), dicuci dengan air, + NH

4

OH à endapan

akan larut kembali.

(19)

1.2.1 Morfin

 Asal: Papaver somniferum

1.2.1.1 Etil Morfin HCl

 Sinonim : Dionin

 Organoleptis : kristal putih

 Kelarutan : larut dalam 12 bagian air

Reaksi Identifikasi:

 1. Reaksi KING, SANCHEZ, dan FESEZ (+)

 2. Zat + H2SO4 + FeCl3 à dipanaskan dalam air mendidih à

biru + HNO3 à merah/coklat merah tua.

 Reaksi iodoform (+)

 Reaksi FROHDE: kuning hijau.  Reaksi MANDELIN: kuning hijau.

 Reaksi MARQUIS: ungu dalam waktu lama.

 Larutan zat dalam HCl + I2 à endapan yang larut dalam

(20)

Organoleptis : serbuk hablur atau hablur

jarum mengkilat atau massa berbentuk

kubus; putih; tidak berbau; rasa pahit.

Kelarutan : larut dalam 25 bagian air

Reaksi Identifikasi:

1. Larutan zat dalam air +1 tetes FeCl

3

à biru

(hilang dengan penambahan asam/ etanol

95% /jika dipanaskan).

2. Zat dilarutkan dalam campuran H

2

SO

4

encer

& air (1:19) + KI à coklat kuning.

(21)

3. Zat + H2SO4 + FeCl3 à dipanaskan dalam air mendidih à biru + HNO3 à merah/coklat merah tua.

4. Reaksi KING, SANCHEZ, dan FESEZ (+) 5. Reaksi FROHDE: ungu lalu menjadi hijau. 6. Reaksi MARQUIS: ungu dalam waktu singkat.

7. Reaksi SERULAS & LEFORT: larutan zat dalam H2SO4 encer + KI + CHCl3 à dikocok; lapisan CHCl3 akan berwarna ungu.

8. Reaksi HUSEMAN: zat + H2SO4 pekat à dipanaskan di atas api sehingga dihasilkan apomorfin + HNO3 65% + KNO3 padat à violet merah lalu menjadi merah darah. 9. Larutan zat dalam air +AgNO3 à endapan (AgCl), dicuci dengan air, + NH4OH à

(22)

 Asal :

Papaver somniferum

Reaksi Umum Kodein:

1. Zat + H2SO4 + FeCl3 à dipanaskan dalam air

mendidih à biru + HNO3 à merah/coklat merah

tua.

2. Reaksi KING, SANCHEZ, dan FESEZ (+) 3. Reaksi FROHDE: kuning-hijau-biru. 4. Reaksi MANDELIN: hijau biru.

5. Reaksi MARQUIS: ungu dalam waktu singkat.

6. Tidak bereaksi dengan FeCl3

7. Zat + H2SO4 + FeCl3 à biru. 8. Zat + NH4OH pekat à merah.

(23)

Organoleptis : serbuk hablur putih atau

hablur jarum tidak berwarna.

Kelarutan : larut dalam 20 bagian air

Reaksi Identifikasi:

Larutan zat dalam air + AgNO3 à endapan

(AgCl), dicuci dengan air + NH4OH à endapan

akan larut kembali.

(24)

 Organoleptis : serbuk hablur atau hablur

berbentuk jarum halus; putih; tidak berbau; rasa pahit.

 Kelarutan : mudah larut dalam air; sangat

mudah larut dalam air panas Reaksi Identifikasi:

1. Larutan zat dalam air dinetralkan dengan

NH4OH encer + AgNO3 à endapan kuning perak

fosfat yang larut dalam HNO3 encer & dalam NH4OH encer.

2. Larutan zat dalam HNO3 encer + amonium

molibdat à dihangatkan à endapan kuning kenari terang.

(25)

 Organoleptis : hablur atau serbuk hablur;

putih; tidak berbau; rasa pahit lalu pedas.

 Kelarutan : larut dalam lebih kurang 40 bagian

air

Reaksi Identifikasi:

1. Zat + H2SO4 + FeCl3 à dipanaskan dalam air

mendidih à biru + HNO3 à tidak menghasilkan

warna merah /coklat merah tua.

2. Zat dilarutkan dalam H2SO4 à dipanaskan hingga suhu 160oC à violet.

(26)

4. Reaksi ERDMANN: ungu.

5. Reaksi FROHDE: ungu merah kersen.

6. Reaksi MANDELIN: hijau biru.

7. Reaksi MARQUIS: ungu-coklat rosa.

8. Reaksi BOSMAN: larutan zat dalam H

2

SO

4

encer + KMNO

4

à dikocok dengan CHCl

3

; à

lapisan CHCl

3

akan berwarna violet kemudian

terbentuk endapan coklat.

9. Larutan zat dalam air + AgNO3 à endapan

(AgCl), dicuci dengan air + NH4OH à endapan

akan larut kembali.

(27)

2.1 Lobelin HCl

 Organoleptis : Bubuk berwana putih, berbau,

rasanya pahit

 Kelarutan : Dalam air 1:40, dalam spiritus 1:10

Reaksi Identifikasi:

1. Reaksi Marquis: Ungu (lama) 2. Reaksi Frohde: Kuning Coklat

3. Larutan zat + H 2SO 4 pekat à Tidak berwarna , Lalu + Formaldehid àWarna merah

4. Pemijaran: bau asetopenon 5. Reaksi Kristal: – KOH Padat

- HgCl2

- K 3Fe(CN)6 - Asam pikrat

(28)

3.1 Kofein

 Organoleptis : Serbuk atau bentuk jarum

mengkilat biasanya menggumpal. Berwarna putih, Rasanya pahit, Tidak berbau Bersifat netral terhadap kertas lakmus.

 Kelarutan : Dalam air = 1:20, mudah larut dalam

spiritus dan CHCl3, sukar larut dalam eter, agak

(29)

1. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan pada suhu 80 selama 4 jam dan didispersikan dalam paraffin cair pekat menunjukan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada kofein PK.

2. Reaksi Murexide: Violet. Warna ini akan hilang jika ada penambahan larutan alkali.

3. Larutan zat dalam air + I2 à tidak terjadi nedapan; + HCl à endapan Coklat, larut dalam NaOH

 Larutan zat + larutan tannin dalam air àendapan putih

dalam reagen berlebih

 Larutan jenuh + larutan HgCl2 5% à endapan putih,

rekristal dengan pemanasan akan tampak kristal jarum panjang

(30)

 Organoleptis : Bubuk putih, rasa pahit, warna agak coklat  Kelarutan : Larut dalam alcohol, CHCl3

 Tidak larut dalam air

Reaksi Identifikasi:

 Reaksi Frohde à ungu-hijau  Reaksi Marquis à ungu

 Reaksi Mandellin à cklat rose

 Zat + H2SO4+ FeCl, dipanaskan à ( – ); ini yang membedakan

Diuretin dengan Morphin dan codein

 Larutan zat + K3Po(CN)6 + FeCl3 à hijau berlin, biru berlin  Zat + dinitro benzene , aduk, + NaOH à ungu muda-kuning  Zat + H2SO4 + larutan KBr dipanaskan di water bath à warna

coklat, kocok dengan CHCl3, lapisan CHCl berfluoresensi biru

 Seluras dan Lepori: ( + )

 Zat + H2O2 + HNO3 + 1 tetes CuSO4 à kuning jingga  Zat + HAC + NaNO2 à kuning muda

(31)

Organoleptis : Bubuk hablur, berwarna putih, berfluorosensis ungu biru

Kelarutan : Dalam air = 1:0.03, dalam Spiritus= 1:0.02 , dalam eter= 1: 0.004.

Reaksi Identifikasi:

 Raksi Murexide ( + )  Parri (- )

 Zat + larutan tannian à Endapan putih

 Zat + HCl + Aq. Iod àEndapan coklat à hijau tua  Reaksi Kristal

 Dragendorf  Fe-kompleks  Cu-kompleks

(32)

 Organoleptis : Serbuk hablur, berwarna putih,

tidak berbau, rasa pahit, mantap di udara.

 Kelarutan : Dalam air = 1:180, dalam spiritus =

1:80, tidak larut dalam eter, sukar larut dalam CHCl3, mudah larut dalam air panas, larut dalam 120 bagian etanol 95%, mudah larut dalam alkali hidroksida dan dalam ammonia encer.

(33)

 Raksi Murexide ( + )

 Spektrum serapan inframerah zat yang telah

dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromide menunjukan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada teofilin BPFI

 Larutan jenuh + larutan tannin à endapan yang larut

dalam pereaksi yang berlebihan

 Fluoresensi

◦ Zat padat: biru muda

◦ Dalam H2SO4: biru

 Larutan + NH4OH + AgNO3 à Endapan seperti selai

yang larut dalam HNO3

 ROUX à Memberiksn warna hijau stabil  Reaksi Parri à ungu

 Zat + aq. Brom à endapan putih stabil

(34)

 Organoleptis : Bubuk atau serbuk, berwarna

putih agak kekuningan, bau lemah mirip amoniak, rasanya pahit

 Kelarutan : Larut dalam 5 bagian air, jika

dibiarkan mungkin menjadi keruh, Praktis tidak larut dalam etanol 95% , Praktis tidak larut dalam eter

Reaksi Identifikasi:

 1. Larutkan zat dalam 10 ml air, netralkan

dengan asam klorida encer à endapan putih. Saring lalu cuci endapan dengan air, keringkan pada suhu 105 ; suhu lebur endapan lebih kurang 272. Lakukan idendifikasi lagi:

(35)

10 mg zat dalam cawan porselen + 1 ml HCl + 10 tetes larutan hidrogenperoksida, lalu uapkan di atas tangas air hingga kering; jika ditempatkan di atas wadah yang berisi beberapa tetes ammonia encer à warna ungu, yang hilang dengan tambahan larutan alkali

Larutan + NH4OH + AgNO3 à endapan seperti selai yang larut dalam HNO3 Dari filtrat yang diperoleh dari identifikasi A tambahkan 1 ml campuran 1

bagian volume benzoilklorida dan 2 bagian volume eter. Tambahkan larutan natrium hidroksida 8% b/v secukupnya hingga alkalis, kocok, saring. Cuci nedapan dengan 10 ml air, larutkan dalam 2 ml etanol 90% hangat. Tambahkan 5 ml air à hablur, keringkan pada suhu 105; suhu lebur hablur lebih kurang 249

(36)

 Organoleptis : serbuk putih, tidak berbau, rasa agak pahit,

sedikit asam, larutan bereaksi terhadap kertas lakmus

 Kelarutan : Mudah larut dalam air hangat. Jika diencerkan

dengan volume air sama, pelahan-lahan kofeina terpisah sebagian yang dengan penambahan air larut kembali.

Reaksi Identifikasi:

 Larutkan lebih kurang 20 kurang 20 mg dalam 1 ml asam klorida

dalam cawan porselen, tambahkan 100 mg kalium klorat, uapkan di atas air hingga kering. Tempatkan cawan terbalik di atas bejana yang berisi beberapa tetes ammonia; sisa berwarna lembayung yang dengan penambahan larutan alkali akan hilang.

 Pada 5 ml larutan 1% b/v tambahkan 1 ml larutan raksa (III)

sulfat, panaskan hingga mendidih, tambahkan 1 ml larutan kalium permanganate: terbentuk endapan putih.

 Hablurkan kembali sisa yang diperoleh pada Penetapan kadar

kofeina dengan air panas, keringkan pada suhu 80 selama 4 jam; suhu lebur hablur antara 235 dan 237.5

(37)

4.1 Alkaloid Pirolidin

4.1.1 Striknin Nitrat (Strychni Semen)

Organoleptis

:

Bubuk

kristal

jarum,

mengkilap, tidak berwarna atau serbuk

hablur putih, tidak berbau, rasa sangat pahit.

Kelarutan : Dalam air (1:60), spirtus

(38)

Vitally : ungu + aseton → merah rosa

Zat + HCl pekat lalu dipanaskan +

NaNO2 → merah darah

Zat + K2Cr2O7 padat + H2SO4 pekat,

aduk-aduk → merah ungu larutan diuapkan

hingga kering, tambah lagi reagen → ungu

(39)

4.2.1 Kinin (Chininum)

 Organoleptis : hablur putih, pahit

 Kelarutan : dalam air (1:4800), spiritus (1:1).

Dalam H2SO4 berfluoresensi biru kuat

 Reaksi Identifikasi:

 Reaksi Thalleiochin → hijau zamrud (warna ini

dapat dihasilkan pula jika dikocok dengan kloroform).

 Reaksi ini positif terhadap :

◦ cinchonin & cinchonidin → endapan putih

◦ codein → merah rosa

◦ morfin → coklat merah

(40)

2. Reaksi Erytrochin → lapisan CHCl3 berwarna

merah.

3. Reaksi Sanchetz → ungu tua, asamkan

dengan H2SO4 → jingga

4. Reaksi Herapathiet : zat + 1 tetes reagen →

kristal platces (coklat/violet), spesifik untuk

kinin.

5. Reaksi kristal :

◦ Zat + ammonium oksalat → endapan (+) hanya pada kinin

◦ Zat + pereaksi mayer → endapan (+)

(41)

Reaksi identifikasi :

 Pada 5ml larutan 0,1% b/v tambahkan 2 atau 3 tetes larutan

brom P dan 1ml amonia encer P → terjadi warna hijau zamrud.

 Pada larutan 0,5% b/v tambahkan asam sulfat encer P volume

(42)

Organoleptis : hablur jarum mengkilat, putih,

tidak berbau, sangat pahit.

Kelarutan : larut dalam lebih kurang 25

bagian air, dalam lebih kurang 2 bagian

etanol (90%) P dan dalam lebih kurang 2

bagian kloroform P ; sangat sukar larut dalam

eter P.

(43)

Reaksi identifikasi:

Larutkan 5mg dalam 10ml air, tambahkan 1

tetes asam sulfat encer P → terjadi

fluorosensi biru kuat.

Pada 5ml larutan 0,1% b/v tambahkan 2

sampai 3 tetes larutan brom P, dan 5 tetes

amoniak P → terjadi warna hijau zamrud.

(44)

Organoleptis : kristal jarum ortokrombik

Kelarutan : Larut dalam alkohol (1:60),

alkohol panas (1:2), kloroform (1:110), eter

(1:500), praktis tidak larut dalam air

Reaksi Identifikasi:

Reaksi Fluoresensi

◦ Larutan zat dalam air tidak berflouresensi

◦ Larutan zat dalam asam asetat glasial + H2SO4 + formalin → berflouresensi (+)

Reaksi warna (-) terhadap Erythrochin,

(45)

 Organoleptis : kristal jarum putih berasa pahit  Kelarutan : alkohol,eter, CHCl3 mudal larut

Reaksi Identifikasi:

 Marquis : hijau coklat  Frohde : biru hijau  Wassicky : ungu

 Zat + HNO3 pkt : hijau tua + KOH spir → merah  Zat + H2SO4 + K2Cr2O7 pdt → ungu – biru muda

(46)

 Organoleptis : hablur mengkilap, tidak berbau,

dan tidak berwarna

 Kelarutan : dalam air (1:0,5), dalam spiritus

(47)

- Zat padat + H2SO4 conc. + K2Cr2O7 padat diaduk : ungu → biru hijau

- Reaksi esterifikasi → bau wangi etilasetat

- Ditambah Aq.Brom : mula warna hilang, bila berlebihan : timbul endapan putih

- Reaksi isonitril : (+), bau iso nitril

- Reaksi Runge → berwarna ungu kotor - Reaksi Indophenol → berwarna biru

- Ditambah HNO3 : tidak berwarna kuning (berbeda dengan phenacetin)

(48)

 Organoleptis : hablur, berwarna putih dan berasa pahit

 Kelarutan : dalam air (1 : 0,06), dalam spiritus (1 : 6,7), dalam eter (1 :

1,5)

 Reaksi untuk identifikasi:

- Reaksi Bouchardat : (+)

- Zat padat + K2Cr2O7 +H2SO4 pekat → aduk hijau

- Zat + HCl → dipanaskan → saring + air → filtrat + K2Cr2O7 → berwarna merah ungu

- Reaksi esterifikasi → bau wangi etilasetat - Reaksi indophenol : ungu

(49)

- Reaksi Ekkert :

 Zat + resorchin + H2SO4 pekat → panaskan

diatas api kecil ad mendidih → dinginkan → tambahkan air + NaOH ad basa → menghasilkan warna ungu merah, berfluorosensi merah coklat

 Zat + H2SO4 pekat → panaskan lalu dinginkan →

ditambah air + resorchin + NaOH + I2

menghasilkan warna ungu tua → ditambah HCl berlebih → berwarna ungu kuning

(50)

Organoleptis : serbuk hablur, putih, tidak

berbau, rasa sedikit pahit

Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan

dalam Natrium hidroksida 1N, mudah larut

dalam etanol

Reaksi untuk identifikasi:

- Uji fenol : larutan zat + FeCl3 → larutan

berwarna ungu-biru

- Uji adanya amina aromatis : Zat + NaOH +

etanol dipanaskan → larutan berbau isonitril

(bau busuk)

(51)

 Organoleptis : serbuk hablur putih, berasa pahit

 Kelarutan : dalam air (mudah), dalam methanol (mudah), dalam

eter (tidak larut)

 Reaksi untuk identifikasi:

- Reaksi Mayer : (+)

- Reaksi Bouchardat : (+)

- Reaksi Ehrlich : berwarna kuning kenari - + FeCl3 : biru-hijau, hijau-kuning

- + HNO3 : biru, hijau-kuning - + HCl + hypoklorit : biru hijau - + KMnO4 : warna hilang

(52)

 Organoleptis : serbuk hablur tidak

berwarna atau putih, tidak berbau dan agak pahit

 Kelarutan : Sangat mudah larut dalam

air, mudah larut dalam etanol dan kloroform, agak sukar larut dalam eter

 Reaksi untuk identifikasi:

- Larutan dalam air bersifat netral

- + aq.brom : terbentuk endapan putih - Reaksi Mayer : (+)

- Zat + HCl 0,5 N + pereaksi (HgCl2 + KI + aquadest) → timbul endapan kuning

- Reaksi Bouchardat : (+), pereaksi harus banyak - Reaksi Marquis : jingga terang

(53)

- pereaksi Millon : Larutan zat dalam air + pereaksi Millon : berwarna kuning-hijau

- + FeCl3 : merah darah, ditambah H2SO4 dil. : kuning

- Larutan zat dalam air + NaNO2 + HCl dil. : berwarna hijau dan timbul kristal hijau (lama)

-Zat + pyramidon + HNO3 encer → berwarna merah coklat - Zat + HNO3 encer (jika perlu dipanaskan) → berwarna

kuning

- Zat + H2SO4 dil. + KNO2 → hijau

- Larutan zat dalam air + asam tannat → panaskan → timbul endapan putih

(54)

 Sinonim : aminofenazon, aminopirin

 Organoleptis : serbuk hablur putih, tidak berbau,

agak pahit

 Kelarutan : Dalam air 1:18, dalam spiritus 1:1,5 ,

larut baik dalam eter dan kloroform.

 Reaksi untuk identifikasi:

- Zat + HCl dil + NaNO2 à ungu biru - Reaksi Mayer à (+)

- Reaksi Bouchardat à (+)

- Zat + FeCl3 à ungu; + H2SO4 dilut à merah darah-violet

- Zat + AgNO3 à biru ungu, endapan abu-abu

- Zat + HNO3 pekatàkuning hijau abu-abu, berlebihan akan hilang

(55)

 Organoleptis : hablur putih, berbentuk bulu atau jarum, tidak berbau, tidak

berasa, jika dikunyah agak pahit

 Kelarutan : dalam air (tidak larut), dalam spiritus (1:2)  Reaksi untuk identifikasi:

- Larutan zat dalam H2SO4 : berfluorosensi biru

- Zat + 10 ml HCl (p) 0,25%, kocok kuat, saring. Pada 5 ml filtrat tambahkan 2-3 tetes brom dan 1 ml NH4OH (e) → terjadi warna hijau

- Zat + asam asetat + H2SO4 (p) → dipanaskan diatas waterbath → menghasilkan bau etil asetat

- Zat + 2 ml NH4OH + 5 ml I2 → panaskan diatas penangas → timbul bau iodoform - Zat + 10 ml KOH (p) 2,5% dalam etanol → mula-mula larut, berangsur-angsur

(56)

 Organoleptis : serbuk hablur putih, tidak berbau,

berasa pahit

 Kelarutan : mudah larut dalam air, praktis tidak

larut dalam etanol, kloroform dan eter.

 Reaksi untuk identifikasi:

- Larutkan 25 mg dalam 20 ml air, tambahkan 8 ml larutan trinitrofenol P. cuci endapan dengan air, etanol (95%) P, dan eter P; suhu lebur

endapan lebih kurang 207o

- Lapisan air yang diperoleh pada PK setelah penyarian klorokuin, netralkan dengan asam nitrat encer P. tambahkan larutan amonium molibdat P volume sama, hangatkan; terbentuk endapan kuning

(57)

Sinonim : etil aminobenzoat

Organoleptis : serbuk hablur, putih, tidak

berbau, agak pahit disertai rasa tebal

Kelarutan : sangat sukar larut dalam air,

mudah larut dalam etanol (95%) P, mudah

larut dalam kloroform P, mudah larut dalam

eter P.

(58)

Reaksi untuk identifikasi:

- Zat + p-DAB HCl à jingga menggumpal

- Reaksi Liebermann à (+)

- Reaksi Marquis à (+)

- Panaskan lebih kurang 50 mg dengan 0,1 ml

asam asetat P, dan 0,25 ml asam sulfat P à

bau etilasetat

(59)

Organoleptis : serbuk hablur, putih agak

kekuningan, bau khas mantap di udara

Kelarutan : praktis tidak larut dalam

air, sangat larut dalam alkohol dan

kloroform, mudah larut dalam eter, larut

dalam minyak.

Reaksi untuk identifikasi:

- 100 mg zat larutkan dalam 1 ml etanol

(95%) P tambahkan 10 tetes larutan kobalt (II)

klorida P, kocok selama 2 menit à hijau

terang dan endapan halus.

(60)

 Organoleptis : hablur kecil, putih atau serbuk

hablur putih; tidak berbau; rasa agak pahit;

menunjukkan sifat anestetika lokal jika

diletakkan di atas lidah.

 Kelarutan : Mudah larut dalam air, larut

dalam etanol, sukar larut dalam kloroform, praktis tidak larut dalam eter.

 Reaksi Identifikasi :

- Reaksi Meyer = terbentuk endapan putih, larut dalam HCl

- Reaksi Bouchardat = (+), larut dalam HCl - Reaksi pDAB HCl = jingga

- Zat + NaOH, dipanaskan = maka akan keluar

(61)

- Reaksi korek api = (+)

- KMnO

4

/asam : warna hilang

- Reaksi diazotasi = (+)

- Calomel reduksi = (+)

- KMnO

4

/ basa = ungu-hijau (biru)

Reaksi Kristal :

- HgCl

2

- Asam pikrat : mula seperti minyak

- Mayer = bagus

(62)

 Sinonim : Isonicotinathidrazid/Isoniazid

 Organoleptis : hablur tidak berwarna atau serbuk

hablur putih, tidak berbau, rasa agak pahit, terurai perlahan-lahan oleh udara dan cahaya.

 Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar

larut dalam etanol (95%), sukar larut dalam kloroform dan eter

(63)

 Reaksi identifikasi :

- Isoniazid + AgNO3 = mereduksi

- Isoniazid + Ag ammoniakal = mereduksi - Reaksi Luf dan Fehling positif (+)

- Isoniazid + vanillin + methanol + HCl = kuning hijau (spesifik)

- Isoniazid + salisilaldehid = kuning muda

- Isoniazid + asam fosfomolibdat + NH4OH = warna biru

- Jika dipijar, menimbulkan bau piridin, meleburkan uapnya kuning muda

- Isonitril = (+)

- Isoniazid + CaOCl3 + CHCl3 = lapisannya merah

(64)

Inti Pyridin

- zat + Na2CO3 dilebur = bau piridin +

CNBr + annilin = merah jingga

- larutan dalam methanol + HCl + DAB =

merah coklat, kadang-kadang kuning

- DAB HCl = jingga kuning

- Korek api = (+)

- Roux = merah cokelat

- NaOH = dipanaskan keluar NH3

Reaksi Kristal

- Dragendorf

- Fekompleks

(65)

 Dyhydrocodeini HCl

 Organoleptis : kristal putih

 Kelarutan :larut dalam air, sedikit larut dalam

alkohol, tidak larut dalam kloroform dan eter. Dicodid bitartras larut dalam air.

 Reaksi identifikasi

- Marquis = Ungu

- Frohde = kuning-biru-hijau

- Larutan dalam H2SO4 + 1 tetes HNO3 + 1 ml air = kuning citroen

- Frohde + hexamine = hijau rumput –cokelat

 Reaksi Kristal

- K3Fe(CN)6 : Kristal jarum besar-besar - Dragendorf

(66)

 Organoleptis : Kristal putih, berbau, rasa pahit

 Kelarutan : kelarutan dalam air 1: 5000, dalam spiritus 1: 40,

CHCl3 1: 4

 Reaksi identifikasi :

- Zat + H2SO4 pekat = larutan berwarna kuning, pada pemanasan lalu menjadi cokelat orange

- Zat H2SO4 25% tidak berwaarna, + beberapa tetes FeCl3 = merah ungu

- Larutan dalam spiritus + KOH padat = merah

- Santonin + Na salisilat, dilebur = merah + air = larutan merah - Zat + H2SO4 pekat + resorsin, panaskan + air = cokelat kuning

dengan flouresensi hijau kuat

 Reaksi Kristal

- Larutan dalam air + Ca asetat = Kristal - Pb asetat = kristal kuning

- Pyridin + air = Kristal

(67)

Referensi

Dokumen terkait

2 Apabila IKE listrik gedung lebih dari 120% IKE listrik standar acuan, maka setiap penurunan 10% dalam kurun waktu 6 bulan terakhir mendapatkan 1 poin dengan

• Jika Anda akan menggunakan produk dengan kabel ekstensi, pastikan nilai total ampere peralatan yang dihubungkan ke kabel ekstensi tidak melebihi nilai ampere kabel

Pengalihan aset antar dua anak usaha ini dilakukan dengan menimbang Bina Pertiwi yang membutuhkan bangunan tersebut untuk perluasan wilayah usaha.. Di sisi lain, Andalan Multi

Saya mahasiswa Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin yang sedang melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan skripsi saya dengan judul “Pengaruh

Sumber Organik hingga konflik yang terjadi pada saat setelah dikelola oleh pengelola baru, dengan demikian yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah untuk

Sebagai bahan informasi dan peningkatan dalam pembinaan kepada puskesmas terhadap kualitas pelayanan kesehatan terutama kepatuhan bidan dalam memberikan informed consent

Ciri-ciri sesar inin di lapangan antara lain kelurusan aliran sungai, gawir-gawir yang dalam, curam dan memanjang, zone hancuran di sepanjang jalan raya Lembah Anai pada musim hujan,

Budaya satuan pendidikan adalah sekumpulan tradisi dan ritual yang kompleks, tidak mudah dilihat, sulit dipahami yang telah dibangun sepanjang waktu sehingga