• Tidak ada hasil yang ditemukan

ملسو ويلع للها ىلص-

telah disebutkan sebelumnya, yaitu mengatakan bahwa tangan Allah terbelenggu dan Allah mempunyai keturunan,144 istri juga sekutu,145 juga mecela zaman, dan berusaha mengerjakan sesuatu yang tidak dikerjakan oleh siapa pun kecuali Allah Swt.146

Kemudian perilaku menyakiti Rasul Allah, menurut ath-Thabarîy adalah dengan mencela Nabi Muhammad saw. seperti celaan ketika menikahi Shafiyah binti Huyai. Sebagaimana riwayat Ibnu „Abbas tentang sebab turunnya ayat di atas:

: َلاَق َةَي ْلْا ُوَلوُسَرَو َوَّللا َنوُذْؤُ ي َنيِذَّلا َّنِإ :ِوِلْوَ ق ِفِ اَمُهْ نَع ،ُوَّللا َيِضَر ٍساَّبَع ِنْبا ِنَع ِذَّلا ِفِ ْتَلَزَ ن َيِضَر يح تنب ةيفص َذَخَأ َيِْح َمَّلَسَو ِوْيَلَع ُوَّللا ىَّلَص ِِّبَِّنلا ىَلَع اوُنَعَط َني

اَهْ نَع ،ُوَّللا

147

“…Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang yang menyakiti Nabi saw. ketika beliau menikahi Shafiyah binti Huyai”148

Perbuatan yang menyakiti Nabi Muhammad saw. adalah mendiskreditkan Nabi, seperti celaan orang-orang munafiq pada saat beliau menikahi Shafiyah binti Huyai.

Ada pun al-Qurthubîy memaknai kalimat menyakiti Rasul Allah salah satu perbuatannya sama dengan yang disebutkan ath-Thabarîy yaitu mencela pernikahan Rasulullah saw. dengan Shafiyah binti

144 Seperti ucapan mereka dalam QS. at-Taubah [9]: 30: ُنْ ّبٱ ٌرْ ّيَزُع ُدوُهَ يْ ّلٱ ِتَلاَقَو لٱ ىَرَٰصَّنلٱ ِتَلاَقَو ِوَّللٱ

بٱ ُحيِسَمْ ّ ِوَّللٱ ُنْ ّ

َّّْۖ “Uzair itu putera Allah dan al-Masih putera Allah”

145 Wahbah az-Zuhaylîy, at-Tafsîr al-Munîr fî al-„Aqîdah wa asy-Syarî‟ah wa al- Manhaj, h. 418

146 Wahbah az-Zuhaylîy, at-Tafsîr al-Munîr fî al-„Aqîdah wa asy-Syarî‟ah wa al- Manhaj, h. 423

147 Abu Muhammad „Abdi ar-Rahmân bin Muhammad bin Idrîs bin al-Munzir, al- Hinzili, ar-Râzi ibn Abi Hâtim,Tafsir Al-Qur`an al-„Azîm Lî Ibn Abi Hâtim, (Mekah:

Maktabah Nazar Musthafa al-Bâz, 1997), No. 17773, h. 3152

148 Abu Ja‟far Muhammad bin Jarîr ath-Thabarîy, Jâmi‟ al-Bayân „an Ta`wîl âi Al- Qur`an, h. 244

Huyai,149 akan tetapi al-Qurthubîy menambahkan peristiwa pengangkatan Usamah sebagai panglima perang dan banyak orang yang mencela akan hal itu, al-Qurthubîy menjadikan celaan mereka terhadap Usamah sebagai salah satu perilaku yang dapat menyakiti Nabi saw. sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari:

ِنْب ِوَّللا ِدْبَع ْنَع ٍراَنيِد ُنْب ِوَّللا ُدْبَع ِنَِثَّدَح َلاَق ُناَمْيَلُس اَنَ ثَّدَح ٍدَلَْمَ ُنْب ُدِلاَخ اَنَ ثَّدَح َماَسُأ ْمِهْيَلَع َرَّمَأَو اًثْعَ ب َمَّلَسَو ِوْيَلَع ُوَّللا ىَّلَص ُِّبَِّنلا َثَعَ ب َلاَق اَمُهْ نَع ُوَّللا َيِضَر َرَمُع َنْب َة

ِفِ اوُنُعْطَت ْنَأ َمَّلَسَو ِوْيَلَع ُوَّللا ىَّلَص ُِّبَِّنلا َلاَقَ ف ِوِتَراَمِإ ِفِ ِساَّنلا ُضْعَ ب َنَعَطَف ٍدْيَز ِوِتَراَمِإ

َناَك ْنِإَو ِةَراَمِْلِْل اًقيِلََلَ َناَك ْنِإ ِوَّللا ُْيْاَو ُلْبَ ق ْنِم ِويِبَأ ِةَراَمِإ ِفِ َنوُنُعْطَت ْمُتْنُك ْدَقَ ف ْنِمَل

ُهَدْعَ ب ََّلَِإ ِساَّنلا ِّبَحَأ ْنِمَل اَذَى َّنِإَو ََّلَِإ ِساَّنلا ِّبَحَأ

“…Apabila kalian mencela kepemimpinannya maka kalian juga telah mencela kepemimpinan ayahnya sebelumnya. Aku bersumpah demi Allah, apabila ayahnya itu berhak untuk memimpin, dan apabila ayahnya adalah orang yang terdekat kepadaku, dan ketahuilah bahwa anaknya ini (Usamah) adalah orang yang terdekat kepadaku setelah ayahnya”. (HR. Bukhari)

Adapun perbuatan menyakiti Rasul secara fisik salah satunya adalah dengan melakukan gangguan ketika beliau sedang salat.150 al-Qurthubîy memaknai perbauatan menyakiti Rasul adalah dengan mencela beliau seperti pada saat pernikahnnya dengan Shafiyah, mencela orang-orang yang beliau kasihi dan cintai contohnya Usamah, dan menyakiti secara fisik seperti mencekikْsebagaimana yang dilakukan Abu Jahal.

Sama halnya dengan Wahbah az-Zuhailîy yang memaknai perbuatan yang dapat menyakiti Nabi adalah mencela pernikahan beliau dengan Shafiyah binti Huyai, mencela orang-orang yang beliau kasihi dan

149 Abu „Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Anshâriy al-Qurthubîy, al-Jâmi‟ al- Ahkâm Al-Qur`an, h. 572

150 Abu „Abdillah Muhammad bin Ahmad al-Anshâriy al-Qurthubîy, al-Jâmi‟ al- Ahkâm Al-Qur`an, h. 572, lihat juga hadits Bukhari, yang menceritakan bahwa Abu Jahal mengganggu salat Nabi dengan melilitkan atau mencekik Nabi dengan selendangnya, No.

3678, h. 10

cintai salah satunya Usamah, Wahbah az-Zuhailîy menambahkan peristiwa yang berkaitan dengan turunnya ayat di atas yaituْ

menyangkut Abdullah bin Ubai menyebarkan fitnah dan tuduhan palsu terhadap Aisyah ra.151 akan tetapi Wahbah az-Zuhalîy tidak menyebutkan perbuatan menyakiti Nabi secara fisik.

Hemat penulis, makna menyakiti Allah dan RasulNya menurut ath- Thabarî adalah para pembuat patung atau pelukis, karena berusaha menciptakan apa yang Allah ciptakan dan mencela Nabi salah satu contohnya celaan terhadap pernikahan Nabi dengan Shafiyah binti Huyai. Kemudian makna menyakiti Allah dan RasulNya menurut al- Qurthubîy adalah membuat atau memahat patung, mengatakan bahwa Allah itu bakhil dan mempunyai anak, istri, juga sekutu, juga perbuatan orang yang selalu menyalahkan zaman atas kejadian buruk yang menimpa dirinya. Adapun perbuatan yang menyakiti Rasul Allah, al- Qurthubîy menggambarkan baik melalui perkataan atau perbuatan

151 ،معن :لاق ؟يوبأ تيآ نأ لَ نذأتأ:ول تلقف »؟مكيت فيك« :لاق ثم ،مّلسف ،ملسو ويلع للها ىّلص للها لوسر يلع لخد اي:يملأ تلقف ،يوبأ تئجف ،ملسو ويلع للها ىّلص للها لوسر لَ نذأف ،امهلبق نم برلَا نقيتأ نأ ديرأ ذئنيح انأو :تلاق طق ةأرما تناك امّلقل للها وف ،كيلع نيّوى ،ةينب يأ :تلاقف ؟وب سانلا ثدحتي اذالم ،هاتمأ الهو ،اهّبيح لجر دنع ةئيضو

،عمد لَ أقري لَّ ،تحبصأ تّح ةليللا كلت تيكبف ؟ابه سانلا ثدتح دقو !للها ناحبس :تلقف :تلاق.اهيلع نرثكأ لَّإ رئارض يْح ديز نب ةماسأو بلاط بِأ نب يلع ملسو ويلع للها ىّلص للها لوسر اعدف :تلاق.يكبأ تحبصأ ثم ،مونب لحتكأ لَّو

،يحولا ثبلتسا ملسو ويلع للها ىّلص للها لوسر ىلع راشأف ،ديز نب ةماسأ امأف :تلاق ،ولىأ قارف فِ اهميرشتسيو املهأسي

امأو .ايرخ لَّإ ملعن لَّو ،كلىأ ،للها لوسر اي :ةماسأ لاقف ،دولا نم مله وسفن فِ ملعي يذلابو ،ولىأ ةءارب نم ملعي يذلاب ضي لم ،للها لوسر اي :لاقف ،بلاط بِأ نب يلع :تلاق.برلَا كقدصت ةيرالجا لأست نإو ،يرثك اىاوس ءاسنلاو ،كيلع للها قي

:لاقف ةريرب ملسو ويلع للها ىّلص للها لوسر اعدف

«

؟ةشئاع نم كبيري ءيش نم تيأر لى »

كثعب يذلاو :ةريرب ول تلاقف

نإ ،قلْاب - ام يأ وصمغأ ّطق ارمأ اهنم تيأر-

« 1 » لا ةثيدح ةيراج انّأ نم رثكأ اهيلع تيأتف ،اهلىأ يْجع نع مانت ،نس

:برنلما ىلع وىو لاقف ،لولس نب بِأ نب للها دبع نم رذعتساف ،وموي نم ملسو ويلع للها ىّلص للها لوسر ماقف.ولكأتف نجاودلا

« يلىأ فِ هاذأ نِغلب دق لجر نم نيرذعي نم يْملسلما رشعم اي -

بِأ نب للها دبع نِعي -

لع ام للها وف لَّإ يلىأ ىلع تم

خ

وركذ دقلو ،اير , lihat di Wahbah az-Zuhaylîy, at-Tafsîr al-Munîr Fî al-„Aqîdah wa asy-Syarî‟ah wa al-Manhaj, h. 413, lihat juga Abdul Mun‟im al-Hafani, Mausû‟ah Al-Qur`an al-„Azîm, No. 30, h. 1397

(secara fisik) seperti mencela pernikahan beliau dengan Shafiyah, mencela pengangkatan Usamah menjadi panglima perang, dan mencekik Nabi ketika melaksanakan salat (sebagaimana yang dilakukan Abu Jahal). Kemudian makna menyakiti Allah dan RasulNya menurut Wahbah az-Zuhailîy adalah perbuatan yang mensifati Allah dengan sifat yang mustahil, juga mengatakan bahwa Allah tidak esa, juga menyalahkan zaman atas apa-apa yang terjadi pada dirinya (orang yang mencela zaman), mencela Rasul salah satu contohnya celaan terhadap pernikahannya dengan Shafiyah binti Huyai, mencela orang-orang yang dicintai Rasul seperti celaan terhdap Usamah, dan fitnah terhadap Aisyah ra. ath-Thabarîy dan Wahbah az-Zuhalîy tidak menggambarkan perbuatan yang menyakiti Rasul Allah dengan perbuatan secara fisik, berbeda dengan menurut al-Qurthubî yang menggambarkan dengan perbuatan secara fisik.

Kemudian kalimat menyakiti orang-orang mukmin, ath-Thabarîy memaknai kata menyakiti dengan menuduh. Sebagaimana Mujahid meriwayatkan:

“Muhammad bin „Amr menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu

„Ashim menceritakan kepada kami, ia berkata: Isa menceritakan kepada kami, Harits menceritakan kepada kami, ia berkata: Hasan menceritakan kepada kami, ia berkata: Warqa menceritakan kepada kami, seluruhnya dari Ibnu Abi Najih, dari Mujahid, mengenai firman Allah,

ِدَقَ ف ْاوُبَسَت ْ ّ كٱ اَم ِر ْ ّ يَغِب ِتَٰنِم ْ ّ ؤُم ْ ّ لٱَو َيِْنِم ْ ّ ؤُم ْ ّ لٱ َنوُذ ْ ّ ؤُي َنيِذَّلٱَو

حٱ وُب ْاوُلََتَ ْ ّ ُنَٰتا ْ ّ

ثِإَو