• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuntansi Pendapatan-LRA

Dalam dokumen 1637296100.pdf (Halaman 49-54)

Bab V Penjelasan Non Keuangan I Penutup

1) Pertumbuhan Ekonomi

3.1. Akuntansi Pendapatan-LRA

Akuntansi pendapatan-LRA disusun untuk memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan dan untuk keperluan pengendalian bagi manajemen pemerintah.

Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah atau Bendahara Penerimaan Perangkat Daerah (PD) yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Yang termasuk dalam rekening Pendapatan-LRA adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD)-LRA, Pendapatan Transfer-LRA, Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah-LRA.

Pengakuan

1) Pendapatan-LRA diakui oleh PD maupun SKPKD pada saat disetorkan/diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau Bendahara Penerimaan PD;

2) Pendapatan diklasifikasikan menurut jenis pendapatan;

3) Dalam hal Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pendapatan diakui pada saat BLUD melaporkan pendapatan dan penggunaannya kepada SKPKD;

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 37 4) Jika terdapat pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) pada

periode penerimaan maupun sebelumnya, serta koreksi dan pengembalian tidak berulang (non recurring) atas penerimaan Pendapatan-LRA pada periode penerimaan maka dibukukan sebagai pengurang saldo kas dan pengurang rekening Pendapatan-LRA sesuai koreksi/pengembalian yang terjadi;

5) Jika terdapat koreksi kesalahan dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non recurring) atas penerimaan Pendapatan-LRA yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang saldo Kas dan Saldo Anggaran Lebih pada periode ditemukannya koreksi kesalahan;

6) Pendapatan Hibah dalam bentuk barang dan jasa tidak dicatat dalam Pendapatan Hibah-LRA, tetapi dalam Pendapatan Hibah-LO pada Laporan Operasional, dan barang yang diperoleh dicatat pada Neraca.

Pengukuran dan Penyajian

Seluruh komponen pendapatan disajikan berdasarkan:

1) Nilai perolehan yang pertama kali diterima berkaitan dengan transaksi pendapatan tersebut atau sebesar nilai sekarang kas yang diterima dan/atau akan diterima;

2) Pendapatan Lain-lain Pendapatan yang Sah-LRA pada akhir periode dinilai berdasarkan nilai perolehan historisnya;

3) Akuntansi Pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran);

4) Pendapatan-LRA disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran menurut jenis pendapatan.

Penilaian

Seluruh komponen pendapatan dinilai dengan menggunakan mata uang rupiah, jika terdapat transaksi yang menggunakan mata uang asing baik itu menambah atau mengurangi nilai pendapatan maka transaksi tersebut dikonversikan kedalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada saat transaksi atau pada saat pengakuan pendapatan.

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 38 3.2. Akuntansi Belanja

Akuntansi Belanja disusun selain untuk memenuhi kebutuhan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan juga dapat dikembangkan untuk keperluan pengertian bagi manajemen dengan cara yang memungkinkan pengukuran kegiatan belanja tersebut.

Belanja adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

Rekening Belanja disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan diklasifikan menurut klasifikasi ekonomi atau jenis belanja, organisasi dan fungsi. Yang termasuk dalam Belanja Ekonomi adalah Belanja Operasi, Belanja Modal dan Belanja Lain-lain/

Belanja Tak Terduga.

1) Belanja Operasi, yaitu pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah yang memberi manfaat jangka pendek, yang meliputi: Belanja Pegawai, Belanja Barang, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa;

2) Belanja Modal, yaitu pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi, meliputi: Belanja modal untuk perolehan Tanah, Gedung dan Bangunan, Peralatan dan Mesin, Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya dan Aset Tak Berwujud;

3) Belanja Lain-lain/Belanja Tak Terduga, yaitu pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang, seperti bencana alam dan bencana sosial.

Belanja menurut organisasi meliputi Belanja Sekretariat DPRD/Sekretariat Daerah/Dinas/Badan/Kantor/Kecamatan/Lembaga Teknis.

Belanja menurut fungsi bedasarkan pada fungsi-fungsi utama pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti pelayanan umum, pertahanan, ketertiban dan keamanan, ekonomi, perlindungan lingkungan hidup, perumahan dan permukiman, kesehatan, pariwisata dan budaya, agama, pendidikan dan perlindungan sosial.

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 39 Pengakuan

1) Belanja diakui/dicatat selama periode akuntansi berjalan pada saat pengeluaran tersebut telah dibayarkan Kas Daerah. Khusus pengeluaran melalui Bendahara Pengeluaran, pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh PPKD;

2) Dalam hal Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), belanja diakui pada saat BLUD melaporkan penggunaan belanja kepada SKPKD;

3) Dasar pencatatan adalah dokumen SP2D-GU/SP2D-LS/SP2D-TU/SP2D-GU Nihil dan nota debet bank;

4) Koreksi atas pengeluaran belanja pada periode pengeluaran diakui sebagai pengurang belanja pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya koreksi atas belanja dibukukan dalam Pendapatan Lain-lain;

5) Belanja Barang dan Jasa harus memenuhi kriteria bahwa belanja tersebut barang/jasa pakai habis dengan manfaat ekonomi barang kurang dari 12 bulan;

6) Koreksi kesalahan yang sifatnya tidak berulang atas Belanja Modal pada periode sebelumnya yang menambah saldo Kas dibukukan sebagai penambah saldo Kas dan Pendapatan Lain-lain-LRA pada periode ditemukannya koreksi kesalahan tersebut.

Apabila mengurangi saldo Kas dibukukan sebagai pengurang saldo Kas dan Saldo Anggaran Lebih pada periode ditemukannya koreksi kesalahan tersebut;

7) Pengeluaran belanja dalam bentuk Belanja Barang dan Jasa diakui pada saat serah terima barang dan jasa dilakukan sebesar nilai yang tercantum dalam Berita Acara Serah Terima (BAST).

Batasan nilai dan kapitalisasi Belanja Modal

Suatu pengeluaran belanja dapat dikategorikan sebagai Belanja Modal jika:

- Manfaat ekonomi barang yang dibeli lebih dari 12 bulan;

- Perolehan barang tersebut untuk operasional dan pelayanan serta tidak untuk dijual/diserahkan;

- Pengeluaran tersebut mengakibatkan adanya perolehan aset tetap atau aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan/atau bertambah ekonomis/efisien dan/atau bertambah volume dan/atau bertambah kapasitas produksi;

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 40 - Pengeluaran untuk perolehan aset tersebut lebih dari Rp1.000.000,00 per unitnya

untuk peralatan dan mesin;

- Pengeluaran untuk perolehan aset tersebut lebih dari Rp50.000.000,00 per unitnya untuk gedung dan bangunan;

- Biaya perolehan dengan nilai lebih dari Rp1.000.000,00 per unitnya untuk tanaman yang berjenis tanaman keras, ditanam di area gedung kantor dan/atau untuk percontohan/pengembangbiakan;

- Biaya perolehan dengan nilai lebih dari Rp1.000.000,00 per unitnya untuk hewan yang dipelihara di area gedung kantor, dan/atau untuk percontohan/pengembangbiakan;

- Biaya perolehan dengan nilai lebih dari Rp40.000,00 per unitnya untuk buku;

- Untuk Tanah, Jalan, Irigasi, dan Jaringan, dan Aset Tetap Lainnya (selain buku, tanaman, dan hewan), tidak ada batasan nilai satuan minimum kapitalisasi, sehingga berapa pun nilai perolehannya harus dikapitalisasi.

Pengukuran dan Penyajian

Seluruh komponen belanja dinilai berdasarkan nilai perolehan yaitu nilai historis (historical cost) atau nilai pengeluaran kas atas belanja atau nilai wajar pada saat perolehan pada akhir periode. Setiap jenis belanja akan diukur/dicatat sebesar nilai sekarang kas yang dikeluarkan dengan menggunakan mata uang rupiah.

Belanja akan dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan disajikan menurut jenis belanja setelah dikurangi pengembalian yang terjadi pada periode berjalan.

Penilaian

Seluruh komponen belanja diukur dengan menggunakan nilai mata uang rupiah, jika terdapat transaksi yang menggunakan mata uang asing baik itu menambah atau mengurangi nilai belanja maka transaksi tersebut dikonversikan ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada saat transaksi atau pada saat pengakuan belanja.

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 41 3.3. Akuntansi Transfer

Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan dari/kepada pemerintah daerah, termasuk Dana Perimbangan dan Dana Bagi Hasil.

Pengakuan

1) Transfer diakui/dicatat selama periode akuntansi berjalan, pada saat terjadinya pengeluaran yang berasal dari Kas Daerah dan telah diterbitkannya SP2D;

2) Koreksi atas pengeluaran Bagi Hasil (penerimaan kembali) yang terjadi pada periode pengeluaran dibukukan sebagai pengurang bagi hasil pada periode yang sama, apabila diterima periode berikutnya dibukukan dalam pendapatan lain-lain.

Pengukuran dan Penyajian

1) Setiap jenis belanja pada kelompok ini diukur/dicatat sebesar nilai sekarang kas yang dikeluarkan dan/atau akan dikeluarkan;

2) Transfer dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan disajikan menurut jenis transfer setelah dikurangi pengembalian yang terjadi pada periode berjalan;

3) Pengukuran menggunakan mata uang rupiah, apabila dilakukan dalam mata uang asing maka akan dikonversi ke mata uang rupian berdasarkan nilai tukar kurs tengah Bank Indonesia) pada saat terjadinya transfer.

Pengungkapan

1) Uraian pengeluaran Transfer tahun berjalan setelah tanggal berakhirnya tahun anggaran;

2) Penjelasan sebab-sebab tidak terserapnya target realisasi Transfer;

3) Informasi lain yang dianggap perlu.

Dalam dokumen 1637296100.pdf (Halaman 49-54)