• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belanja Operasi

Dalam dokumen 1637296100.pdf (Halaman 114-125)

Bab V Penjelasan Non Keuangan I Penutup

1) Pertumbuhan Ekonomi

3.9. Akuntansi Ekuitas

4.1.2.1. Belanja Operasi

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 101 e) Belanja Aset Tetap Lainnya melebihi pagu anggaran sebesar

Rp12.107.252.879,00.

3) Belanja Tak Terduga

Belanja Tak Terduga tidak terealisasi sebesar Rp39.919.730.728,00.

Komposisi realisasi Belanja Daerah tahun anggaran 2020, yang terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, dan Belanja Tak Terduga dapat digambarkan dalam grafik berikut ini:

Berdasarkan grafik di atas, realisasi Belanja Daerah terbesar adalah Belanja Operasi yang mencapai 73,25% dari total belanja Pemerintah Kabupaten Tangerang atau sebesar Rp3.499.389.280.347,00.

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 102

Belanja Pegawai : 2020 2019

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)

Gaji dan Tunjangan 1.036.983.519.792,00 959.982.199.614,00 92,57 971.126.335.320,00

Tambahan Penghasilan PNS 658.941.883.616,00 621.015.712.493,00 94,24 827.170.878.180,00

Penerimaan lainnya Pimpinan dan Anggota DPRD serta KDH/WKDH

13.349.802.567,00 13.349.802.000,00 100,00 13.060.103.600,00 Insentif Pemungutan Pajak Daerah 70.786.678.000,00 69.769.248.135,00 98,56 56.391.177.592,00 Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 5.612.158.134,00 5.428.495.653,00 96,73 2.984.039.342,00 Jumlah 1.785.674.042.109,00 1.669.545.457.895,00 93,50 1.870.732.534.034,00

Berdasarkan tabel di atas, terdapat beberapa Belanja Pegawai dengan sisa anggaran yang signifikan, yang terdiri dari:

1) Gaji dan Tunjangan menyisakan anggaran sebesar Rp77.001.320.178,00 yang disebabkan diantaranya:

- Gaji dan tunjangan CPNS sebanyak 444 orang dan PPPK sebanyak 685 orang yang dianggarkan pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM sampai dengan akhir TA 2020 masih dalam proses pemberkasan administrasi;

- Penganggaran kenaikan gaji yang telah dianggarkan secara merata 7% pada Dinas Pendidikan terealisasi secara bervariasi berdasarkan golongan dan masa kerja sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan ke delapan belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil. Selain itu, terdapat ASN / PNS yang mencapai usia pensiun pada Tahun 2020 dengan jumlah yang cukup signifikan. Pada Tunjangan Profesi Guru PNS, pembayaran bulan Desember 2020 tidak dapat direalisasikan yang disebabkan oleh tidak mencukupinya dana akibat pengurangan alokasi belanja, kekurangannya sekitar Rp5 milyar, sedangkan kebutuhan perbulannya sekitar Rp17 Milyar.

2) Tambahan Penghasilan PNS menyisakan anggaran sebesar Rp37.926.171.123,00 terutama disebabkan adanya efisiensi anggaran sebagai dampak dari penegakan disiplin kehadiran dan tingkat kinerja aktifitas pegawai yang menggunakan Sistem Aplikasi Penilaian Dedikasi dan Kinerja Aparatur (SIPENDEKAR).

Selain hal tersebut, anggaran Belanja Tambahan Penghasilan PNS telah memperhitungkan kebutuhan pegawai sesuai dengan peta jabatan, akan tetapi sampai dengan akhir tahun anggaran formasi pegawai tersebut belum terisi.

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 103 4.1.2.1.2. Belanja Barang dan Jasa

Realisasi Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp1.694.051.144.953,00 atau 92,50%

atau kurang sebesar Rp137.346.085.763,00 dari anggaran sebesar Rp1.831.397.230.716,00. Belanja Barang dan Jasa terdiri dari :

Belanja Barang dan Jasa:

2020 2019

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp)

Belanja Bahan Pakai Habis 36.045.596.982,00 33.608.167.866,00 93,24 33.901.767.799,00

Belanja Bahan/Material 139.290.695.305,00 128.258.135.444,00 92,08 109.888.988.274,00

Belanja Jasa Kantor 88.547.035.853,00 76.475.489.777,00 86,37 111.454.515.607,00

Belanja Premi Asuransi 86.308.511.000,00 84.985.486.839,00 98,47 74.067.476.256,00

Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor

30.393.300.293,00 25.227.044.681,00 83,00 29.465.493.097,00 Belanja Cetak dan Penggandaan 19.162.272.593,00 17.014.909.572,00 88,79 33.424.387.387,00 Belanja Sewa Rumah/Gedung/

Gudang/Parkir

3.574.216.675,00 1.911.113.033,00 53,47 3.999.925.963,00

Belanja Sewa Sarana Mobilitas 2.069.674.000,00 1.966.994.000,00 95,04 3.626.069.499,00

Belanja Sewa Alat Berat 0,00 0,00 0,00 14.000.000,00

Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor

3.161.262.400,00 2.894.586.354,00 91,56 7.143.478.800,00 Belanja Makanan dan Minuman 47.876.010.773,00 39.110.037.423,00 81,69 69.347.230.500,00 Belanja Pakaian Dinas dan

Atributnya

597.040.000,00 516.997.000,00 86,59 3.244.376.250,00

Belanja Pakaian Kerja 1.841.849.000,00 1.742.953.500,00 94,63 4.354.208.693,00

Belanja Pakaian Khusus dan Hari- hari Tertentu

1.975.245.000,00 1.827.793.500,00 92,54 7.826.754.625,00

Belanja Perjalanan Dinas 67.377.126.222,00 58.815.079.821,00 87,29 90.801.429.123,00

Belanja Perjalanan Pindah Tugas 4.400.000,00 4.400.000,00 100,00 85.500.000,00

Belanja Pemeliharaan 62.475.850.324,00 60.082.006.227,00 96,17 65.767.888.740,00

Belanja Jasa Konsultansi 19.502.386.256,00 16.719.589.420,00 85,73 32.800.307.630,00

Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 85.300.000,00 39.300.000,00 46,07 66.800.000,00

Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS

2.756.415.000,00 2.521.115.000,00 91,46 7.753.948.772,00 Belanja Honorarium Non Pegawai 133.458.920.509,00 130.783.930.942,00 98,00 121.259.352.793,00

Belanja Honorarium PNS 6.246.260.000,00 4.828.985.000,00 77,31 13.104.757.052,00

Belanja Honorarium Non PNS 87.588.174.876,00 80.544.822.408,00 91,96 103.213.102.932,00 Belanja Uang untuk diberikan

Kepada Pihak Ketiga/Masyarakat

4.172.300.000,00 3.269.950.000,00 78,37

3.861.067.250,00 Belanja Honorarium Pengelola Dana

BOS

103.372.175.888,00 105.109.897.945,00 101,68

35.541.480.771,00

Belanja Barang Dana BOS 177.153.653.745,00 139.524.873.373,00 78,76 182.906.025.062,50

Uang Extrafooding - - - 961.935.000,00

Belanja Operasional Sekolah (BOS) Daerah

140.569.455.000,00 135.031.424.000,00 96,06 202.400.496.617,00 Belanja Barang dan Jasa Kepada

Pihak Ketiga/Masyarakat

115.046.525.450,00 113.413.132.911,00 98,58

189.617.051.988,00

Belanja BLUD 441.848.907.572,00 418.988.343.163,00 94,83 277.595.495.748,00

Belanja Alat Kedokteran 30.670.000,00 26.431.588,00 86,18 330.863.800,00

Belanja Pemulangan Orang Jompo dan Orang Terlantar

19.200.000,00 14.450.000,00 75,26 5.900.000,00

Belanja Jasa Kegiatan 66.800.000,00 25.000.000,00 37,43 25.000.000,00

Belanja Barang dan Jasa BLUD Puskesmas

0,00 0,00 0,00 102.601.130.321,00

Belanja Jasa Kesehatan COVID-19 8.780.000.000,00 8.768.704.166,00 99,87 -

Jumlah 1.831.397.230.716,00 1.694.051.144.953,00 92,50 1.922.458.206.349,50

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 104 Realisasi Belanja Barang dan Jasa Tahun 2020 secara umum cukup baik yang mencapai 92,50%. Namun demikian, terdapat beberapa jenis belanja yang penyerapannya relatif rendah (kurang dari 80%) yaitu pada Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir, Belanja Beasiswa Pendidikan PNS, Belanja Honorarium PNS, Belanja Uang untuk Diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat, Belanja Pemulangan Orang Jompo dan Orang Terlantar, Belanja Barang Dana BOS, dan Belanja Jasa Kegiatan dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir terealisasi sebesar Rp1.911.113.033,00 (53,47%) dan menyisakan anggaran sebesar Rp1.663.103.642,00). Rendahnya penyerapan belanja tersebut terutama disebabkan oleh belanja stand pameran pada kegiatan Fasilitasi Pengembangan Usaha dan kewirausahan pada Dinas Koperasi dan UKM yang dananya bersumber dari hibah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang tidak dilaksanakan karena pandemi COVID-19, waktu yang terbatas, dan pelaksanaannya lewat tahun;

2. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS terealisasi sebesar Rp39.300.000,00 atau 46,07%

dan menyisakan anggaran sebesar Rp46.000.000,00. Rendahnya serapan anggaran belanja tersebut disebabkan dalam kondisi pandemi COVID-19, proses perkuliahan mahasiswa tugas belajar dilakukan secara daring, sehingga hanya merealisasikan bantuan untuk SPP Pendidikan saja, sementara untuk tunjangan lain tidak terealisasi;

3. Belanja Honorarium PNS menyisakan anggaran sebesar Rp1.417.275.000,00 atau terealisasi 77,31% dari anggaran yang ditetapkan. Terdapat beberapa PD dengan penyerapan yang rendah, diantaranya pada Sekretariat Daerah, Dinas Pendidikan, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang secara umum disebabkan oleh pembatalan kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan massa sesuai himbauan pemerintah di masa pandemi COVID-19 yang berimbas tidak terserapnya honor narasumber;

4. Belanja Uang untuk Diberikan kepada Pihak Ketiga/Masyarakat terealisasi 78,37%

atau sebesar Rp3.269.950.000,00 dari anggaran sebesar Rp4.172.300.000,00.

Rendahnya penyerapan anggaran belanja ini terjadi pada Dinas Pendidikan pada kegiatan Beasiswa Pendidikan Bagi Siswa Jenjang SD dan SMP Berprestasi dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang disebabkan adanya sejumlah siswa calon

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 105 penerima yang tidak memenuhi kriteria berdasarkan hasil verifikasi data calon penerima;

5. Belanja Barang Dana BOS menyisakan anggaran sebesar Rp37.628.780.372,00 atau terealisasi 78,76% dari anggaran yang ditetapkan. Rendahnya penyerapan belanja ini terjadi disebabkan oleh pengalihan porsi belanja yang dilakukan oleh satuan pendidikan penerima dana BOS dari Belanja Barang Jasa ke Belanja Modal dan Belanja Pegawai dan hal ini diperbolehkan sebagaimana yang tertuang dalam Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana BOS;

6. Belanja Pemulangan Orang Jompo dan Orang Terlantar terealisasi 75,26% dari anggaran yang ditetapkan. Rendahnya penyerapan anggaran ini terjadi pada Dinas Sosial dari kegiatan Penerimaan dan Pemulangan Orang-orang Jompo dan Orang Terlantar. Hal tersebut disebabkan kegiatan ini bersifat insidental, direalisasikan ketika ada kejadian atau kasus yang dilaporkan ke Dinas Sosial;

7. Belanja Jasa kegiatan hanya terealisasi 37,43% dari anggaran yang ditetapkan.

Penyerapan anggaran belanja ini telah sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, terdapat beberapa jenis belanja yang menghasilkan sisa anggaran yang cukup signifikan (lebih dari 10 miliar rupiah) yaitu pada Belanja Bahan/Material, Belanja Jasa Kantor, Belanja Barang Dana BOS, dan Belanja BLUD. Secara umum, sisa anggaran pada Belanja Barang dan Jasa disebabkan oleh tindakan efisiensi dan kehati- hatian pada setiap PD dalam menggunakan anggaran tersebut sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang disyaratkan. Penjelasan secara detail mengenai sisa anggaran yang signifikan pada Belanja Barang dan Jasa adalah sebagai berikut:

1. Belanja Bahan/Material terealisasi sebesar Rp128.258.135.444,00 atau 92,08%

sehingga menyisakan anggaran sebesar Rp11.032.559.861,00. Sisa anggaran belanja Bahan/Material terbesar terdapat pada sejumlah PD diantaranya Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah Pakuhaji, dan Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja terutama dalam pengadaan bahan medis habis pakai karena adanya gagal kontrak akibat penyedia tidak bisa mengirim barang sampai batas waktu yang telah ditentukan serta adanya efisiensi harga;

2. Belanja Jasa Kantor terealisasi sebesar Rp76.475.489.777,00 atau 86,37% sehingga menyisakan anggaran sebesar Rp12.071.546.076,00. Sisa anggaran belanja jasa kantor yang tinggi terdapat pada sejumlah PD diantaranya Dinas Perhubungan, Dinas

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 106 Kesehatan, Sekretariat Daerah, Dinas Pendidikan dan BPKAD terutama dalam penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik yang direalisasikan sesuai kebutuhan serta adanya efisiensi harga merupakan penyebab utama tingginya sisa anggaran belanja tersebut;

3. Anggaran Belanja BLUD terealisasi sebesar Rp418.988.343.163,00 atau 94,83% dan menyisakan anggaran sebesar Rp22.860.564.409,00. Sisa anggaran tersebut berada pada sejumlah BLUD, terutama RSUD Tangerang dan RSUD Balaraja dengan penjelasan sebagai berikut:

- Sisa anggaran pada RSUD Tangerang disebabkan oleh penundaan pembayaran kepada beberapa pihak ketiga dalam rangka manajemen arus kas dan diakui sebagai utang BLUD di Tahun 2020 dan akan dibayar di Tahun 2021;

- Sisa anggaran pada RSUD Balaraja disebabkan adanya penundaan pembayaran atas belanja jasa pelayanan yang menyesuaikan dengan pendapatan yang diterima dan belanja Penyediaan Jasa Tunjangan Khusus Pegawai PPK BLUD dan Penyediaan Jasa Tunjangan Kinerja Pegawai PPK BLUD yang dibayarkan sesuai dengan jumlah pegawai.

Di dalam Belanja Barang Jasa, terdapat belanja yang terealisasi melebihi anggarannya, yaitu pada Belanja Honorarium Pengelola Dana BOS yang terealisasi sebesar Rp105.109.897.945,00 atau 101,68% dari anggaran sebesar Rp103.372.175.888,00. Kelebihan tersebut merupakan pengalihan porsi belanja yang dilakukan oleh satuan pendidikan penerima dana BOS dari Belanja Barang Jasa BOS ke Belanja Pegawai dan hal ini diperbolehkan sebagaimana yang tertuang dalam Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana BOS.

4.1.2.1.3. Belanja Hibah

Mekanisme penyaluran Belanja Hibah dan Bantuan Sosial Reguler berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang, sedangkan untuk daftar nama penerima alamat penerima dan besaran alokasi belanja hibah dan Bantuan Sosial dituangkan dalam Keputusan Bupati Tangerang nomor 902/Kep.29-Huk/2020 tentang Penetapan Daftar Penerima, Alamat dan Besaran Alokasi Hibah dan Bantuan Sosial Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2020, Keputusan Bupati Tangerang

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 107 nomor 902/Kep.523-Huk/2020 tentang Perubahan Keputusan Bupati Tangerang nomor 902/Kep.29-Huk/2020 tentang Penetapan Daftar Penerima, Alamat Penerima dan Besaran Alokasi Hibah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2020 dan Keputusan Bupati Tangerang nomor 902/Kep.883-Huk/2020 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bupati Tangerang nomor 902/Kep.29-Huk/2020 tentang Penetapan Daftar Penerima, Alamat Penerima dan Besaran Alokasi Hibah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2020.

Selain Hibah dan Bantuan Sosial Reguler, pada Tahun Anggaran 2020 Pemerintah Kabupaten Tangerang juga menyalurkan Hibah Pariwisata dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun Anggaran 2020 yang bersumber dari Dana Hibah Pariwisata Pemerintah Pusat yang tertuang di dalam Keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor KM/694/PL.07.02/M-K/2020 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor KM/704/PL.07.02/M- K/2020 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 46/PMK.07/2020 tentang Pengelolaan Hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam rangka penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan dampak akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Secara keseluruhan Pemerintah Kabupaten Tangerang mendapatkan Alokasi Hibah Pariwisata dimaksud sebesar Rp124.893.670.000,00 yang disalurkan dalam dua termin, sebagaimana yang tertuang didalam petunjuk teknis Hibah Pariwisata dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun Anggaran 2020.

Dari anggaran sebesar Rp222.404.288.712,00, Belanja Hibah terealisasi sebesar Rp127.631.000.549,00 atau 57,39% dengan menyisakan anggaran sebesar Rp94.773.288.163,00 yang terdiri dari:

Belanja Hibah:

2020 2019

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp) Belanja Hibah kepada Pemerintah 20.767.654.300,00 19.874.686.676,00 95,70 55.196.577.350,00 Belanja Hibah kepada Organisasi

Kemasyarakatan 201.636.634.412,00 107.756.313.873,00 53,44 88.011.689.476,00

Jumlah 222.404.288.712,00 127.631.000.549,00 57,39 143.208.266.826,00

Belanja Hibah Kepada Pemerintah terealisasi sebesar Rp19.874.686.676,00 atau 95,70% dialokasikan kepada Komisi Pemilihan Umum, Polres Metro Kota Tangerang,

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 108 Korem 052/Wijayakrama dan Kementrian Agama Kabupaten Tangerang dengan rincian sebagai berikut:

Belanja Hibah: 2020

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

Belanja Hibah Kepada Pemerintah

- KPU 2.500.000.000,00 2.352.394.876,00 94,10

- Polres Metro Kota Tangerang 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 100,00

- Korem 052/Wijayakrama 3.142.862.500,00 2.397.500.000,00 76,28

- Kementerian Agama Kabupaten Tangerang 10.124.791.800,00 10.124.791.800,00 100,00

Jumlah 20.767.654.300,00 19.874.686.676,00 95,70

Anggaran Belanja Hibah kepada KPU sebesar Rp2.500.000.000,00 terealisasi sebesar Rp2.352.394.876,00, sehingga menyisakan anggaran sebesar Rp147.605.124,00 yang merupakan efesiensi pengadaan barang dan jasa. Atas sisa anggaran tersebut telah disetorkan kembali ke kas daerah.

Anggaran Belanja Hibah kepada Polres Metro Kota Tangerang pada Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp5.000.000.000,00 dan terealisasi seluruhnya atau 100%.

Realisasi sebesar Rp5.000.000.000,00 tersebut digunakan untuk kegiatan Pembangunan Gedung Pusat Pelayanan Masyarakat dengan Sistem Pelayanan Berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Anggaran Belanja Hibah kepada Korem 052/Wijayakrama sebesar Rp3.142.862.500,00 terdiri atas Bantuan Karya Bhakti TNI sebesar Rp1.200.000.000,00 yang dipergunakan dalam program infrastruktur untuk normalisasi Sungai Situ Cimanceri Desa Pasir Bolang Kecamatan Tigaraksa dan Situ Cilongok Desa Sukamantri Kecamatan Pasar Kemis. Dari anggaran sebesar Rp3.142.862.500,00, belanja hibah tersebut terealisasi sebesar Rp2.397.500.000,00 sehingga terdapat sisa anggaran sebesar Rp745.362.500,00 yang merupakan anggaran kegiatan Bantuan Karya Bakti TNI Ciketapang yang tidak dilaksanakan.

Anggaran Belanja Hibah kepada Kementerian Agama Kabupaten Tangerang sebesar Rp10.124.791.800,00 terealisasi 100% yang digunakan untuk Bantuan Hibah kepada TKG Guru Madrasah.

Anggaran Belanja Hibah Kepada Badan, Lembaga dan Organisasi Masyarakat sebesar Rp201.636.634.412,00 terealisasi sebesar Rp107.756.313.873,00 atau 53,44%.

Belanja Hibah kepada organisasi masyarakat yang dibentuk oleh peraturan perundang- undangan, organisasi masyarakat yang tergabung dalam kelompok penerima manfaat, sarana keagamaan, pondok pesantren, yayasan pendidikan, dan Hibah Pariwisata dalam

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 109 rangka Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun Anggaran 2020. Adapun rincian sebagai berikut:

Belanja Hibah Kepada Badan, Lembaga dan Organisasi Masyarakat

2020

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % - Kelompok Penerima Manfaat dan Organisasi

Kemasyarakatan

27.659.000.000,00 27.154.855.500,00 98,18

- Program Pendidikan 42.948.900.000,00 39.128.100.000,00 91,10

- Program Sarana Keagamaan 12.696.900.000,00 12.386.400.000,00 97,55

- Program Kepemudaan dan Olah Raga 11.761.237.500,00 9.759.475.000,00 82,98

- Program Kesehatan 1.375.000.000,00 1.225.000.000,00 89,09

- Hibah Pariwisata 105.195.596.912,00 18.102.483.373,00 17,21

Jumlah 201.636.634.412,00 107.756.313.873,00 53,44

Anggaran Belanja Hibah kepada Kelompok Penerima Manfaat dan Organisasi Kemasyarakatan sebesar Rp27.659.000.000,00 terealisasi sebesar Rp27.154.855.500,00 atau 98,18% dengan sisa anggaran sebesar Rp504.144.500,00. Kurang optimalnya Penyerapan Belanja Kelompok Penerima Manfaat dan Organisasi Kemasyarakatan dikarenakan tidak terpenuhinya persyaratan administrasi oleh calon penerima hibah sehingga tidak dapat dilakukan proses lebih lanjut dalam pengelolaan belanja hibah.

Anggaran Belanja Hibah Program Pendidikan sebesar Rp42.948.900.000,00 terealisasi sebesar Rp39.128.100.000,00 atau 91,10% dengan sisa anggaran sebesar Rp3.820.800.000,00. Dari anggaran sebesar Rp42.948.900.000,00 terdiri dari anggaran BOP PAUD sebesar Rp28.867.800.000,00 dengan realisasi Rp25.641.600.000,00, anggaran untuk BOP PKBM Kesetaraan sebesar Rp10.081.100.000,00 dengan realisasi sebesar Rp9.951.500.000,00 yang dananya bersumber dari DAK, dan anggaran untuk hibah kepada lembaga pendidikan sebesar Rp4.000.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp3.535.000.000,00. Kurang optimalnya penyerapan Belanja Program Pendidikan disebabkan long list yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak sesuai dengan hasil verifikasi jumlah peserta didik.

Anggaran Belanja Hibah Program Sarana Keagamaan sebesar Rp12.696.900.000,00terealisasi sebesar Rp12.386.400.000,00 atau 97,55% dengan sisa anggaran sebesar Rp310.500.000,00. Kurang optimalnya penyerapan disebabkan kurang lengkapnya pemenuhan persyaratan administrasi calon penerima hibah sehingga tidak dapat dilakukan proses lebih lanjut dalam pengelolaan belanja hibah.

Anggaran Belanja Hibah Program Kepemudaan dan Olahraga sebesar Rp11.761.237.500,00 terealisasi sebesar Rp9.759.475.000,00atau 82,98% dengan sisa

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 110 anggaran sebesar Rp2.001.762.500,00. Kurang optimalnya penyerapan Belanja Program Kepemudaan dan Olahraga dikarenakan ada dua organisasi yaitu Persani dan Pemuda Panca Marga sudah mendapatkan bantuan pada Induk Lembaga.

Anggaran Belanja Hibah Program Kesehatan sebesar Rp1.375.000.000,00 terealisasi sebesar Rp1.225.000.000,00 atau 89,09% dengan sisa anggaran Rp150.000.000,00. Kurang optimalnya penyerapan tersebut dikarenakan ada dua organisasi yaitu Sakabakti Husada dan POKTAJAB Pembinaan Kesehatan Lanjut Usia dikarenakan Pendemi COVID-19.

Alokasi Anggaran Belanja Hibah Pariwisata dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional Tahun Anggaran 2020 sebesar Rp105.195.596.912,00 merupakan bagian dari total Alokasi Dana Hibah untuk Pemerintah Kabupaten Tangerang dari Pemerintah Pusat yaitu sebesar Rp124.893.670.000,00, dengan rincian kegiatan:

1) Pelaksanaan Kegiatan Pariwisata di Daerah, meliputi sosialisasi dan implementasi program CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), dukungan revitalisasi sarana dan prasarana kebersihan, keindahan dan keamanan, bimbingan teknis program CHSE;

2) Pemulihan Ekonomi Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, meliputi pelaksanaan kegiatan pemulihan ekonomi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sosialisasi pelatihan pendampingan pembinaan, dan kolaborasi pelaku ekonomi kreatif, Sosialisasi protokol kesehatan pada hotel dan restoran, pengawasan protokol kesehatan pada hotel dan restoran, promosi sektor pariwisata, event pariwisata dan ekonomi kreatif, pelatihan dan pembekalan pelaku pariwisata, sosialisasi hibah pariwisata pada hotel dan restoran, monitoring dan evaluasi hibah pariwisata pada hotel dan restoran;

3) Pelaksanaan Hibah pariwisata dan pengawasan APIP, meliput rapat koordinasi, reviu APIP, dan bimbingan teknis pelaksanaan reviu hibah pariwisata;

4) Penyaluran hibah kepada industri pariwisata, meliputi industri hotel dan industri restoran.

Mekanisme penyaluran dana hibah tersebut dilakukan dalam dua termin, masing- masing 50% pada termin pertama dan 50% pada termin kedua dengan syarat pengajuan termin kedua melampirkan laporan pertanggungjawaban atas pengelolaan dana termin pertama. Sampai dengan tahun anggaran 2020 berakhir, hanya termin pertama yang

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 111 diterima oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang, yaitu sebesar Rp62.446.835.000,00 yang dikelola oleh 7 PD (Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Bina Marga dan SDA, Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata, Inspektorat, Badan Pendapatan Daerah, DPMPTSP, dan BPKAD) yang dialokasikan ke dalam kegiatan pada DPA masing-masing PD dengan total realisasi sebesar Rp34.034.060.774,00.

Nilai alokasi sebesar Rp124.893.670.000,00 sebagaimana tertuang di dalam NPHD antara Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan Pemerintah Pusat dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Keuangan dicatat sebagai Anggaran Hibah Pariwisata dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional TA 2020 dengan rincian Rp105.195.596.912,00 untuk penyaluran hibah kepada industri pariwisata hotel dan restoran yang dikelola oleh BPKAD dengan realisasi sebesar Rp18.102.483.373,00 atau 17,21% dan Rp19.698.073.088,00 untuk kegiatan pendukung penyaluran hibah pariwisata dan CHSE serta Pemulihan Ekonomi Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dikelola oleh 6 PD dengan realisasi sebesar Rp15.931.577.401,00 atau 81%. Kurang optimalnya penyaluran Hibah kepada Industri Pariwisata Hotel dan Restoran disebabkan oleh sebagian besar pengusaha industri pariwisata hotel dan restoran tidak memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) sebagai persyaratan mutlak yang harus dimiliki oleh Calon Penerima Hibah Industri Pariwisata Hotel dan Restoran. Selain itu, kurang optimalnya realisasi kegiatan pendukung penyaluran hibah pariwisata dan CHSE serta Pemulihan Ekonomi Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif karena situasi pandemi COVID-19 dan keterbatasan waktu yang disebabkan penyaluran dana dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kabupaten Tangerang dilakukan pada bulan Desember 2020.

4.1.2.1.4. Belanja Bantuan Sosial

Penyaluran Belanja Bantuan Sosial mengacu kepada mekanisme penyaluran Belanja Hibah dan Bantuan Sosial berdasarkan Peraturan Bupati Tangerang Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang, sedangkan untuk daftar nama penerima alamat penerima dan besaran alokasi belanja hibah dan Bantuan Sosial dituangkan dalam Keputusan Bupati Tangerang nomor 902/Kep.29-Huk/2020 tentang Penetapan Daftar Penerima, Alamat dan Besaran Alokasi Hibah dan Bantuan Sosial Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2020.

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2020 dan 2019

Hal | 112 Dari anggaran sebesar Rp8.811.676.950,00, Belanja Bantuan Sosial terealisasi sebesar Rp8.161.676.950,00 atau 92,62% sehingga menyisakan anggaran sebesar Rp650.000.000,00 yang terdiri dari:

Belanja Bantuan Sosial:

2020 2019

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi (Rp) Belanja Bantuan Sosial yang dapat direncanakan 8.361.676.950,00 8.161.676.950,00 97,61 7.044.085.500,00 Belanja Bantuan Sosial yang tidak dapat

direncanakan 450.000.000,00 - - 45.000.000,00

Jumlah 8.811.676.950,00 8.161.676.950,00 92,62 7.089.085.500,00

Anggaran Belanja Bantuan Sosial yang direncanakan sebesar Rp8.361.676.950,00 terealisasi sebesar Rp8.161.676.950,00 atau 97,60% sehingga menyisakan anggaran sebesar Rp200.000.000,00. Hal tersebut disebabkan tidak terpenuhinya persyaratan administrasi oleh calon penerima bantuan sosial sehingga tidak dapat dilakukan proses lebih lanjut dalam pengelolaan belanja bantuan sosial.

Anggaran Belanja Bantuan Sosial yang tidak direncanakan sebesar Rp450.000.000,00 tidak terealisasi disebabkan ada beberapa calon penerima Bantuan Sosial yang tidak mengajukan dan kurang lengkapnya pemenuhan persyaratan administrasi calon penerima Bantuan Sosial sehingga tidak dapat dilakukan proses lebih lanjut dalam pengelolaan belanja Bantuan Sosial.

Dalam dokumen 1637296100.pdf (Halaman 114-125)