BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Analisis Data
66
Tabel 4. 5
Rekapitulasi Hasil Penelitian Kelas Eksperimen No.
Responden
Keaktifan (Y1)
Hasil Belajar (Y2) Pretest Posttest
1. 124 33 80
2. 131 40 87
3. 136 47 67
4. 134 53 87
5. 147 27 67
6. 142 40 87
7. 154 27 60
8. 138 40 93
9. 134 33 73
10. 132 27 67
11. 135 27 67
12. 135 33 53
13. 119 40 73
14. 130 47 80
15. 138 40 80
16. 137 40 87
17. 137 40 80
18. 134 33 47
19. 138 47 67
20. 133 40 80
21. 135 27 47
22. 160 20 40
23. 130 33 53
24. 138 7 33
25. 138 47 80
26. 123 47 67
27. 128 33 87
28. 152 40 60
29. 139 33 60
30. 147 47 87
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis
pada masing-masing kelompok berjumlah 30 siswa dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4. 6
Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Nilai Angket Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
Penyebaran dan Pemusatan Data
Kelas
Kontrol Eksperimen
Nilai Terendah 78 119
Nilai Tertinggi 104 160
Rata-Rata 94,40 136,60
Modus 91 138
Median 94,5 135,50
Standar Deviasi 5,775 8,822
Setelah menganalisis data hasil angket keaktifan kelas kontrol dan eksperimen tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan distribusi frekuensi kelas. Hasil perhitungan distribusi frekuensi nilai angket keaktifan pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini
Tabel 4. 7
Distribusi Frekuensi Data Angket Keaktifan Kelas Kontrol No. Kelas Interval Frekuensi
Siswa Presentase
1. 78 – 82 1 3,33%
2. 83 – 87 3 10%
3. 88 – 92 5 16,66%
4. 93 – 97 11 36,66%
5. 98 – 102 9 30%
6. 103 – 107 1 3,33%
Total 30 100%
Sedangkan hasil perhitungan distribusi frekuensi pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini
68
Tabel 4. 8
Distribusi Frekuensi Data Angket Keaktifan Kelas Eksperimen No. Kelas Interval Frekuensi
Siswa Presentase
1. 119 – 125 3 10%
2. 126 – 132 5 16,66%
3. 133 – 139 16 53,33%
4. 140 – 146 1 3,33%
5. 147 - 153 3 10%
6. 154 – 160 2 6,66%
Total 30 100%
Selanjutnya, deskripsi data angket keaktifan belajar siswa berdasarkan kategorinya diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4. 9
Hasil Angket Keaktifan Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen
No. Kelas Persentase Kategori
1. Kontrol 59% Sedang
2. Eksperimen 85,37% Tinggi
b. Hasil Pretest
Hasil Pretest diperoleh melalui tes tertulis pilihan ganda sebanyak 15 soal (lampiran 16). Jumlah subyek penelitian pada masing-masing kelompok berjumlah 30 siswa. Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai Pretest yang ditunjukkan pada tabel 4.10 berikut:
Tabel 4. 10
Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Nilai Pretest Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
Penyebaran dan Pemusatan Data
Kelas
Kontrol Eksperimen
Nilai Terendah 20 7
Nilai Tertinggi 67 53
Rata-Rata 36,43 36,27
Modus 40 40
Median 33 40
Standar Deviasi 12,77 9.68
Setelah menganalisis data hasil Pretest kelas kontrol dan eksperimen tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan distribusi frekuensi kelas. Hasil perhitungan distribusi frekuensi nilai Pretest pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.11 di bawah ini:
Tabel 4. 11
Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol No. Kelas Interval Frekuensi
Siswa Presentase
1. 20-27 11 36,66%
2. 28-35 5 16,66%
3. 36-43 7 23,33%
4. 44-51 1 3,33%
5. 52-59 4 13,33%
6. 60-67 2 6,66%
Total 30 100%
Sedangkan hasil perhitungan distribusi frekuensi nilai Pretest pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini:
Tabel 4. 12
Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen No. Kelas Interval Frekuensi
Siswa Presentase
1. 7 – 14 1 3,33 %
2. 15 – 22 1 3,33%
3. 23 – 30 5 16,66%
4. 31 – 38 7 23,33%
5. 39 – 46 9 30%
6. 47 – 54 7 23,33%
Total 30 100%
Batas kriteria ketuntasan minimum (KKM) SMP Plus Darus Sholah Jember untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah
70
70. Dari hasil perolehan nilai Pretest kelas kontrol yang berjumlah 30 siswa tidak ada satupun siswa yang lolos KKM. Hasil ketegori ketuntasan nilai Pretest pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.13 dibawah ini:
Tabel 4. 13
Kategori Ketuntasan Nilai Pretest Kelas Kontrol
NO. Kategori Keterangan Jumlah
1. Tidak Tuntas Nilai <70 30
2. Tuntas Nilai ≥70 -
Total 30
Hasil perolehan nilai Pretest kelas eksperimen yang berjumlah 30 siswa tidak ada satupun siswa yang lolos KKM. Hasil ketegori ketuntasan nilai Pretest pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.14 dibawah ini:
Tabel 4. 14
Kategori Ketuntasan Nilai Pretest Kelas Eksperimen
NO. Kategori Keterangan Jumlah
1. Tidak Tuntas Nilai <70 30
2. Tuntas Nilai ≥70 -
Total 30
Berdasarkan tabel kategori ketuntasan, selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan nilai Pretest siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan diagram batang. Hasil persentase kategori ketuntasan nilai Pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut.
Gambar 4. 1
Ketuntasan Nilai Pretest Kelas Kontrol dan Eksperimen c. Hasil Posttest
Setelah masing-masing kelas baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen diberikan treatment, yakni pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran PDEODE berbantuan simulasi PhET dan pembelajaran Direct Instruction pada kelas kontrol selanjutnya pada kedua kelas tersebut dilaksanakan tes akhir (Posttest) yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dilaksanakan eksperimen berupa model pembelajaran PDEODE berbantuan simulasi PhET (hasil Posttest pada lampiran 16). Jumlah subyek penelitian pada masing-masing kelompok berjumlah 30 siswa.
Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai Posttest yang ditunjukkan pada tabel 4.15 berikut:
0 0
30 30
0 10 20 30 40
Pretest Kontrol
Pretest Eksperimen
Frekuensi Siswa
Ketuntasan Nilai Pretest Kontrol dan Eksperimen
Tuntas Tidak Tuntas
72
Tabel 4. 15
Ukuran Pemusatan Dan Penyebaran Data Nilai Posttest Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
Penyebaran dan Pemusatan Data
Kelas
Kontrol Eksperimen
Nilai Terendah 20 33
Nilai Tertinggi 87 93
Rata-Rata 50,87 69,87
Modus 53 67
Median 53 70
Standar Deviasi 18,87 15,69
Setelah menganalisis data hasil Posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan distribusi frekuensi kelas. Hasil perhitungan distribusi frekuensi nilai Posttest pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.16 dibawah ini:
Tabel 4. 16
Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol No. Kelas Interval Frekuensi Siswa Persentase
1. 15 – 25 2 6,66%
2. 26 – 36 6 20%
3. 37 – 47 6 20%
4. 48 - 58 6 20%
5. 59 – 69 4 13,33%
6. 70 – 80 4 13,33%
7. 81 – 91 2 6,66%
30 100%
Sedangkan hasil perhitungan distribusi frekuensi nilai Posttest pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.17 dibawah ini:
Tabel 4. 17
Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Eksperimen No. Kelas Interval Frekuensi Siswa Persentase
1. 30 – 40 2 6,66%
2. 41 – 51 2 6,66%
3. 52 – 62 5 16,66%
4. 63 – 73 8 26,66%
5. 74 – 84 6 20%
6. 85 – 95 7 23,33%
30 100%
Batas kriteria ketuntasan minimum (KKM) SMP Plus Darus Sholah Jember untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah 70. Dari hasil perolehan nilai Posttest kelas kontrol yang berjumlah 30 siswa, terdapat 24 siswa yang nilainya dibawah KKM, dan 6 siswa lolos KKM. Hasil kategori ketuntasan nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi Getaran dan Gelombang pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut.
Tabel 4. 18
Kategori Ketuntasan Nilai Posttest Kelas Kontrol
NO. Kategori Keterangan Jumlah
1. Tidak Tuntas Nilai <70 24
2. Tuntas Nilai ≥70 6
Total 30
Sedangkan, hasil perolehan nilai Posttest kelas eksperimen yang berjumlah 30 siswa, terdapat 15 siswa yang lolos KKM dan 15 siswa lainnya tidak lolos KKM. Hasil kategori ketuntasan nilai nilai mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi Getaran dan Gelombang pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut:
74
Tabel 4. 19
Kategori Ketuntasan Nilai Posttest Kelas Eksperimen
NO. Kategori Keterangan Jumlah
1. Tidak Tuntas Nilai <70 15
2. Tuntas Nilai ≥70 15
Total 30
Berdasarkan tabel kategori ketuntasan, selanjutnya untuk melihat persentase ketuntasan nilai Posttest siswa kelas kontrol dan eksperimen adalah dengan menggunakan diagram batang. Hasil persentase kategori ketuntasan nilai Posttest siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut.
Gambar 4. 2
Ketuntasan Nilai Posttestt Kelas Kontrol dan Eksperimen Selanjutnya, untuk mengetahui perbandingan distribusi data hasil Posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka peneliti akan menjajikan histogram untuk mengetahui perbedaan-perbedaan yang ada pada hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen yang merupakan hasil kemampuan siswa setelah kegiatan pembelajaran dilakukan,
6
15 24
15
0 10 20 30
Posttest Kontrol
Posttest Eksperimen
Frekuensi Siswa
Ketuntasan Nilai Posttest Kontrol dan Eksperimen
Tuntas Tidak Tuntas
Gambar 4. 3
Perbandingan Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen d. Kemampuan Kognitif Siswa
Persentase kemampuan kognitif siswa pada materi getaran dan gelombang dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut:
Tabel 4. 20
Nilai Rata-Rata Pretest dan Posttest Berdasarkan Jenjang Kognitif Kelas Kontrol dan Eksperimen
Jenjang Kognitif
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pretest Posttest Pretest Posttest
C1 43,33% 66,66% 51,11% 86,66%
C2 48,33% 57,5% 41,66% 73,33%
C3 32% 46% 36% 58%
C4 16,66% 33,33% 14,44% 66,66%
Tabel 4.20 menunjukkan hasil belajar siswa setiap jenjang kognitif yang menjawab benar di kelas kontrol maupun kelas eksperimen pada saat Pretest dan Posttest. Pada persentase hasil Pretest untuk jenjang kognitif mengingat (C1) dan menerapkan (C3) kelas eksperimen lebih unggul dari kelas kontrol. Sedangkan memahami (C2) dan menganalisis (C4) kelas kontrol lebih unggul daripada
87
20
50,86
18,87 93
33
69,86
15,69 0
20 40 60 80 100
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Simpangan Baku
Perbandingan Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
76
kelas eksperimen. Persentase terkecil terdapat pada kelas eksperimen untuk jenjang kognitif menganalisis (C4), yaitu 14,44%, sedangkan persentase terbesar terdapat pada kelas kontrol untuk jenjang kognitif memahami (C2), yaitu sebesar 48,33%.
Adapun hasil persentase Posttest kelas kontrol dan eksperimen menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen untuk jenjang kognitif mengingat (C1), memahami(C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4) lebih unggul dibandingkan siswa kelas kontrol. Persentase terbesar terdapat pada siswa kelas eksperimen untuk jenjang kognitif mengingat (C1) yaitu sebesar 86,66%, sedangkan persentase terkecil terdapat pada kelas kontrol untuk jenjang kognitif menganalisis (C4) yaitu sebesar 33,33% (dapat dilihat pada lampiran 20).
2. Pengujian Hipotesis