BAB II KAJIAN PUSTAKA
B. Kajian Teori
5. Hasil Belajar
masing individu.35 Hal ini, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar peserta didik mencakup faktor dalam yaitu motivasi peserta didik dan faktor luar mencakup keluarga, guru, dan masyarakat.
34
analisis, sintesis, dan evaluasi.38 Revisi taksonomi Bloom terdiri atas enam dimensi, dan setiap dimensi terdiri dari dua atau lebih proses kognitif yang lebih spesifik, dan dideskripsikan dalam kata kerja. Dimensi proses kognitif tersebut, yaitu:39
1) Mengingat, yakni memperoleh pengetahuan dari memori jangka panjang.
2) Memahami, berarti mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan, ataupun grafis.
3) Mengaplikasikan, kemampuan menerapkan yang melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah.
4) Menganalisis, kemampuan menguraikan yang melibatkan proses memecah-mecah materi/masalah jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan keterkaitannya.
5) Mengevaluasi, didefinisikan sebagai membuat standar keputusan berdasarkan kriteria dan standar tertentu.
6) Mencipta, merupakan proses kognitif yang melibatkan penyusunan elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren dan fungsional.
38 Nunuy Nurawaliah, Adun Rusyana, and Taupik Sopyan, ―Pengaruh Model Discovery Learning Berbasis Concept Mapping Terhadap Hasil Belajar Kognitif,‖ J-KIP(Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) 2, no. 2 (2021): 33–38.
39 Faisal, ―Mengintegrasikan Revisi Taksonomi Bloom Kedalam Pembelajaran Biologi,‖ Jurnal Sainsmat 4, no. 2 (2015): 102–12.
6. Materi Getaran dan gelombang a. Getaran
Getaran adalah gerak periodik sebuah partikel secara bolak balik pada lintasan yang sama dan melalui titik kesetimbangan.
Sebuah bandul sederhana mula-mula diam pada kedudukan O (kedudukan setimbang). Bandul tersebut ditarik ke kedudukan A (diberi simpangan kecil). Pada saat benda dilepas dari kedudukan A, bandul akan bergerak bolak-balik secara teratur melalui titik A-O-B- O-A dan gerak bolak balik ini disebut satu getaran. Salah satu ciri dari getaran adalah adanya amplitudo atau simpangan terbesar. Besar periode berbanding terbalik dengan besar frekuensi.40
Gambar 2. 3
Gerak Bolak-Balik Bandul Sederhana
Sumber: Buku IPA Kelas VIII Semester 2, Kemendikbud 2017 b. Gelombang
Berdasarkan energinya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gelombang mekanis dan gelombang elektromagnetik.
Perambatan gelombang mekanis memerlukan medium (perantara), misal gelombang tali, gelombang air, dan gelombang bunyi.
40 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Edisi Revisi 2017 (Jakarta, 2017), 117.
36
Perambatan gelombang elektromagnetik tidak memerlukan medium, misal gelombang cahaya.
Berdasarkan arah rambat dan arah getarannya, gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal dan gelombang longitudinal.41
a) Gelombang Transversal
Gelombang Transversal adalah gelombang yang merambat tegak lurus arah getarnya. Contoh: gelombang pada permukaan air. Panjang gelombang transversal sama dengan jarak satu bukit gelombang dan satu lembah gelombang. Panjang satu gelombang dilambangkan dengan λ (dibaca lambda) dengan satuan meter.
Simpangan terbesar dari gelombang itu disebut amplitudo. Waktu yang diperlukan untuk menempuh satu gelombang disebut periode gelombang, satuannya sekon (s) dan dilambangkan dengan T. Jumlah gelombang yang terbentuk dalam 1 sekon disebut frekuensi gelombang. Lambang untuk frekuensi adalah f dan satuannya hertz (Hz).
Gambar 2. 4
Grafik Simpangan terhadap Arah Rambat
41 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Edisi Revisi 2017, 119–120.
Sumber: Buku IPA Kelas VIII Semester 2, Kemendikbud 2017
b) Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal memiliki arah rambat yang sejajar dengan arah getarnya. Gelombang longitudinal dapat diamati pada slinki atau pegas yang diletakkan di atas lantai.
Ketika slinki digerakkan majumundur secara terus menerus, akan terjadi gelombang yang merambat pada slinki dan membentuk pola rapatan dan regangan. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi. Satu gelombang longitudinal terdiri atas satu rapatan dan satu regangan.
Gambar 2. 5
Rapatan dan Renggangan pada Gelombang Longitudinal Sumber: Buku IPA Kelas VIII Semester 2, Kemendikbud 2017
Hubungan antara panjang gelombang (𝛌), frekuensi (f), cepat rambat (v), dan periode gelombang (T):
BAB III
METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.42 Pendekatan kuantitatif ini digunakan peneliti untuk mengukur pengaruh penerapan model pembelajaran PDEODE berbantuan simulasi PhET terhadap keaktifan dan hasil belajar peserta didik.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.
Metode eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment (perlakuan) tetentu.43 Desain yang digunakan adalah quasi experiment dengan bentuk desain nonequivalent control group design. Desain penelitiannya adalah sebagai berikut: 44
Tabel 3. 1
Nonequivalen Control Group Design
Kelas Pretest Perlakuan Postest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O3 - O4
Keterangan:
O1 : merupakan Pretest sebelum perlakuan (kelas eksperimen)
42 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2019), 16.
43 Zaenal Arifin, ―Metodologi Penelitian Pendidikan,‖ Al-Hikmah Way Kanan 1, no. 1 (2020): 1–5.
44 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif (Bandung: Alfabeta, 2018), 122.
X : merupakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran PDEODE berbantuan simulasi PhET pada materi getaran dan gelombang
O2 : merupakan postest setelah perlakuan (kelas eksperimen) O3 : Pretest yang tidak diberi perlakuan (kelas kontrol) - : tidak ada perlakuan
O4 : postest yang tidak diberi perlakuan (kelas kontrol) B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Target
Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMP Plus Darus Sholah.
2. Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Plus Darus Sholah tahun pelajaran 2021-2022.
3. Sampel
Sampel dalam penelitian ini menggunakan dua kelas dari seluruh jumlah kelas VIII yaitu kelas VIII D dengan jumlah 30 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII F dengan jumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.45 Adapun pertimbangan yang digunakan adalah nilai rapot dan pertimbangan dari guru. Hasil penilaian mata pelajaran IPA pada nilai rapot dua kelas yang dijadikan sebagai sampel penelitian ini masih banyak yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal ini dapat dilihat pada
45 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 83.
40
lampiran 10. Sedangkan berdasarkan pertimbangan dari guru yang menyebutkan kelas VIII D dan VIII F dapat digunakan sebagai kelas penelitian adalah karena pada kedua kelas ini siswa cenderung tertib untuk memudahkan pelaksanaan penelitian.