BAB V HASIL PENELITIAN
5.2 Analisis Inferensial
Analisis! ini! bertujuan! untuk! melakukan! generalisasi! hasil! penelitian! ke!
populasi.! Uji! statistik! inferensial! yang! digunakan! pada! penelitian! ini! adalah!
independent0t'test!bila!data!berdistribusi!normal!dan!varian!datanya!homogen.!
Penilaian!hasil!uji!menggunakan!95%!CI!dan!nilai!p!pada!batas!kemaknaan!
0.05.!!
!
!!!!!!!!
5.2.1 Uji normalitas dan homogenitas
Variabel-variabel penelitian pada kelompok perlakuan dan kontrol dilakukan uji normalitas. Dengan jumlah data sebanyak 32 (n < 50), maka uji normalitas yang digunakan terhadap data hasil penelitian adalah Shapiro-Wilk test, sedangkan uji homogenitas varian data dilakukan dengan menggunakan Levene’s test.
Tabel 5.4
Uji normalitas data variable jumlah osteoblas dengan Shapiro-Wilk
Variabel Kelompok N P Keterangan
Jumlah Osteoblas Kontrol 16 0,391 Normal
Perlakuan 16 0,477 Normal
Tabel di atas menunjukkan bahwa data diameter kalus, jumlah osteoblas berdistribusi normal, dimana nilai p > 0,0
Tabel 5.5
Uji Homogenitas varian data variabel-variabel penelitian dengan Levene’s Test
Variabel Kelompok N P Keterangan
Jumlah Osteoblas Perlakuan 16 0,142 Homogen
Kontrol 16
Tabel di atas menunjukkan bahwa data jumlah osteoblas memiliki varian data yang homogen dimana nilai p sebesar 0,142 (p > 0,05).
5.2.2 Uji Independent T-Test
Untuk variabel numerik dilakukan uji kemaknaan untuk data dua kelompok tidak berpasangan yaitu independent t-test untuk data yang berdistribusi normal.
Untuk mengetahui efek dari masing-masing variabel pada kelompok perlakuan dan kontrol dilakukan dengan membandingkan rerata post-test dari masing-masing kelompok.
Tabel 5.6
Hasil uji komparabilitas data post-test variabel penelitian untuk kelompok perlakuan dan kontrol
!
Variabel
Kelompok
Beda rerata
95% CI
Nilai p Perlakuan
dengan Kalsium Sulfat dan
VEGF (n = 16)
Kontrol dengan Kalsium
Sulfat (n = 16) Jumlah
Osteoblas
387,875 ± 17,587
284,937 ± 10,009
102.93 750
92.605 - 113.269
0,000 Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah osteoblas pada kelompok perlakuan lebih banyak dibandingkan dengan kelompok kontrol, dan perbedaan rerata antar
(p< 0,05).
5.2.3. Uji Mann-Whitney U
Untuk variabel ordinal dilakukan uji kemaknaan untuk data dua kelompok dengan uji non-parametrik Mann-Withney U test. Untuk mengetahui efek dari masing-masing variabel pada kelompok perlakuan dan kontrol dilakukan dengan membandingkan mean rank dari masing-masing kelompok.
Tabel 5.7
Hasil uji komparabilitas data post-test variabel penelitian untuk kelompok perlakuan dan kontrol
!
Variabel
Mean Rank Nilai p
Perlakuan dengan Kalsium Sulfat dan
VEGF (n = 16)
Kontrol dengan Kalsium Sulfat
(n = 16)
Ekspresi Kolagen Tipe I
24,50 8,50 0,000
Tabel di atas menunjukkan bahwa ekspresi kolagen tipe I pada kelompok perlakuan memiliki mean rank lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol, dan perbedaan mean rank antar kelompok perlakuan dan kontrol signifikan secara statistik dengan nilai p = 0,000 (p< 0,05).
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Data hasil penelitian yang telah diolah dan dianalisis dengan metode statistik sesuai dengan hipotesis penelitian yang telah dibuat. Berikutnya hasil interpretasi data tersebut akan dibahas untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penelitian ini.
6.1. Subjek Penelitian
Untuk mengetahui dan menguji efek Vascular Endothelial Growth factor dalam Calcium Sulfat terhadap sel Osteoblas dan Kolagen tipe I pada defek tulang femur tikus setelah dilakukan bone recycling dengan nitrogen cair, maka dilakukan penelitian pada tikus putih jenis wistar dengan jenis kelamin jantan umur 16-20 minggu dengan berat 200-250 gram dan dalam kondisi sehat tanpa cacat.
Sebagai hewan coba digunakan tikus sebanyak 32 ekor yang terbagi menjadi 2 kelompok kelompok kontrol dan kelompok perlakuan masing-masing berjumlah 16 ekor. Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan, sebelumnya belum pernah ada yang meneliti tentang pengaruh Vascular Endothelial Growth Factor dalam Calcium Sulfat terhadap sel Osteoblas dan Kolagen tipe I pada defek tulang femur tikus setelah dilakukan bone recycling dengan nitrogen cair.
6.2. Hubungan VEGF dalam Calcium Sulfat dengan Sel Osteoblas Pada Defek Tulang Femur Tikus Setelah Dilakukan Bone Recycling dengan Nitrogen Cair.
Pada penelitian ini didapatkan rerata jumlah osteoblas lebih banyak pada kelompok perlakuan VEGF dalam Calcium Sulfat pada defek tulang femur tikus setelah dilakukan bone recycling dengan nitrogen cair dan terbukti berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol tanpa pemberian VEGF dengan nilai p = 0,000 (CI 95%: 92.605 - 113.269). Ini menunjukkan bahwa pemberian VEGF dalam calcium sulfate dapat meningkatkan jumlah osteoblas pada defek tulang femur tikus yang dilakukan bone recycling dengan nitrogen cair.
Penelitian ini sesuai sejalan dengan penelitian Liu et al (2014) yang mengemukakan tentang peningkatan pembentukan tulang baru dan angiogenesis yang signifikan secara statistik pada model defek tulang tikus yang diberikan calcium sulfate dengan VEGF. Penelitian ini juga sejalan dengan studi lain oleh Yang et al (2012) juga mengemukakan tentang efek dose-dependent VEGF terhadap stimulasi peningkatan proliferasi osteoblast sampai lebih dari 70%. Pada penelitian ini, jumlah osteoblast meningkat secara signifikan pada pemberian calcium sulfate yang diberikan VEGF. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan vaskularisasi pada defek tulang yang dapat membantu meningkatkan proliferasi osteoblast sehingga terjadi peningkatan pembentukan tulang baru.
Mekanisme peningkatan jumlah osteoblast yang dapat meningkatkan pembentukan tulang dapat dijelaskan melalui efek calcium sulfate yang dapat diaugmentasi dengan adanya VEGF. Calcium sulfate dapat meningkatkan formasi
memberikan mekanisme untuk pertumbuhan tulang. Densitas mikrovaskular meningkat pada defek tulang yang diterapi dengan calcium, menandakan efek angiogenesis positif dari calcium sulfate. Di samping itu, ion kalsium dilepaskan pada saat disolusi calcium sulfate, sehingga terjadi peningkatan lokal dari ion kalsium yang akan meningkatkan pembentukan osteoblast dan fungsinya. Calcium sulfat dapat berperan sebagai stimulus diferensiasi osteoblast. Stimulasi mekanoreseptor pada sel osteoblast (integrin dan calcium channels) beserta dengan faktor pertumbuhan (TGF-β, IGF, bFGF, VEGF, PDGF, BMP) akan menginduksi beberapa gen/faktor transkripsi yang mengatur pembentukan dan diferensiasi osteoblast (Papachroni et al. 2009).
Sedangkan vascular endothelial growth factor (VEGF) merupakan factor pertumbuhan angiogenik paling kuat yang dapat menstimulasi pembentukan pembuluh darah baru. Hal ini secara klinis berpengaruh pada proses pembentukan tulang. Penelitian in vitro menyatakan bahwa VEGF dapat memicu proses angiogenesis dalam pembentukan tulang melalui pengaruh bone morphogenetic protein (BMPs) dan aktivasi langsung dari sel osteoblast. Deposisi VEGF pada defek kerusakan tulang telah menunjukan peningkatan dari pembentukan matriks tulang pada defek tulang femur pada tikus dan defek critical-sized dari radius Tikus.
Hal ini mengindikasikan peran VEGF dalam meningkatkan penyembuhan dan regenerasi tulang. Ekspresi faktor pertumbuhan seperti VEGF dapat menstimulasi proses penyembuhan tulang melalui proses angiogenesis dan osteogenesis. VEGF menginisiasi proses angiogenesis melalui invasi pembuluh darah baru (neovaskularisasi) sehingga terjadi rangsangan perekrutan sel mesenkim
memicu sel mesenkim progenitor untuk berdiferensiasi ke arah pembentukan osteoblast. Selain itu, VEGF juga berperan meningkatkan ekspresi faktor pertumbuhan dan sitokin sel endothelial, meningkatkan jumlah nodul dan aktivitas alkaline phosphatase serta sehingga terjadi stimulasi, migrasi, proliferasi dari sel osteoblast. VEGF juga membantu menghambat proses apoptosis sel osteoblast, sehingga mineralisasi matriks osteoid dan bone regeneration akan terjadi. Efek dari VEGF dalam Calcium Sulfat lebih meningkatkan jumlah sel Osteoblas daripada hanya Calcium sulfat saja.
6.3. Hubungan VEGF dalam Calcium Sulfat dengan Kolagen Tipe I pada Defek Tulang Femur Tikus Setelah Dilakukan Bone Recycling dengan Nitrogen Cair.
Dari uji statistik menunjukkan ekspresi kolagen tipe I pada kelompok perlakuan memiliki mean rank lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol, dan perbedaan mean rank antar kelompok perlakuan dan kontrol signifikan secara statistik dengan nilai p = 0,000 (p< 0,05). Ini menunjukkan bahwa pemberian VEGF dalam calcium sulfat dapat meningkatkan ekspresi Kolagen tipe I pada defek tulang femur tikus setelah dilakukan bone recycling dengan nitrogen cair.
Penelitian ini sejalan dengan studi oleh Maes C. et al (2002) yang mengemukakan pengaruh VEGF terhadap kadar ekspresi Cbfa1 dan mRNA kolagen tipe I. Ekspresi kadar Cbfa1 dan mRNA kolagen tipe I akan menurun bila ekspresi VEGF dihilangkan pada proses pembentukan tulang baru. Pada penelitian Peng et al (2005), penghambatan VEGF dengan sFlt1 pada kasus fraktur femur pada
tulang. Sedangkan pemberian VEGF secara exogenous meningkatkan vaskularitas dan kepadatan mineral pada kalus yang mengalami kalsifikasi. Hal ini menunjukkan peran VEGF dalam meningkatkan pembentukan kolagen tipe I sebagai matriks ekstraseluler untuk membantu pembentukan kalus.
VEGF merupakan mediator penting dalam tahap neovaskularisasi dari pertumbuhan tulang endochondral dan morfogenesis lempeng pertumbuhan. VEGF ini diekspresikan oleh sel-sel di tulang, seperti osteoklas, osteoblast dan kondrosit.
Osteoblas melakukan deposisi matriks tulang yang kaya akan kolagen tipe I, yang mana nantinya akan termineralisasi.
Osteoblas mempunyai precursor mesenkimal yang sama dengan kondrosit dan faktor regulasi yang spesifik. Seperti RUNX2 yang mendominasi control dari diferensisasi osteoblast. Osteoblast yang sudah matang memproduksi matriks tulang dan mengekspresikan kolagen tipe I yang berlimpah.
VEGF mempunyai peranan yang penting dalam fase remodelling dari tulang.
Pada fase remodelling pergantian dari woven bone menjadi lamellar bone memerlukan perpaduan antara resorpsi tulang yang diperantarai oleh osteoclas dan pembentukan tulang oleh osteoblas. VEGF mempengaruhi fungsi dari kedua sel tersebut dan VEGF penting bagi fasa bone remodelling. VEGF berikatan dengan VEGFR1 pada osteoklas dan meregulasi diferensiasi dan aktifasi.
Oleh karena itu, jika kadar VEGF berkurang pada fasa remodelling tulang maka akan mengurangi sinyal dari proses angiogenik dan osteogenik secara tidak langsung melalui inhibisi dari bone resorption.
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
Dari analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut:
1.! Jumlah osteoblas lebih banyak pada defek tulang femur tikus setelah dilakukan bone recycling dengan nitrogen cair, kemudian diberikan VEGF dalam Calcium Sulfate dibandingkan dengan pemberian Calcium Sulfate saja.
2.! Jumlah ekspresi kolagen tipe I lebih banyak pada defek tulang femur tikus setelah dilakukan bone recycling dengan nitrogen cair, kemudian diberikan VEGF dalam Calcium Sulfate dibandingkan dengan pemberian Calcium Sulfate saja.
7.2 Saran
Penelitian ini merupakan penelitian awal yang melakukan analasis terhadap efek pemberian VEGF pada kasus defek tulang setelah dilakukan bone recycling dengan nitrogen cair. Diharapkan adanya penelitian lanjutan pada manusia sehingga pemberian VEGF dapat dipakai untuk membantu proses regenerasi dari defek tulang.
!
DAFTAR PUSTAKA
Abdel Rahman, M., Bassiony, A. & Shalaby, H., 2009. Reimplantation of the resected tumour-bearing segment after recycling using liquid nitrogen for osteosarcoma. International Orthopaedics, 33(5), pp.1365–1370.
Aela, M.I.C.H. & De, B.O., 2000. Characterization of type I and type II and type III collagens in human tissues,
Almubarak, S. et al., 2016. Tissue engineering strategies for promoting vascularized bone regeneration. Bone, 83, pp.197–209.
Amini, A.R., Laurencin, C.T. & Nukavarapu, S.P., Bone tissue engineering: recent advances and challenges. Critical reviews in biomedical engineering, 40(5), pp.363–408.
Barnes, G.L. et al., 1999. Growth factor regulation of fracture repair. Journal of bone and mineral research": the official journal of the American Society for Bone and Mineral Research, 14(11), pp.1805–15.
Baust, J.G. et al., 2004. Cryosurgery - A putative approach to molecular-based optimization. Cryobiology, 48(2), pp.190–204.
Bayliss, L., Mahoney, D.J. & Monk, P., 2012. Normal bone physiology, remodelling and its hormonal regulation. Surgery (Oxford), 30(2), pp.47–53.
Bickels, J. et al., 1999. The role and biology of cryosurgery in the treatment of bone tumors. A review. Acta orthopaedica Scandinavica, 70(3), pp.308–15.
Bickels, J., Meller, I. & Kollender, Y., of Bone Tumors. , pp.1–9.
Bickels, J., Meller, I. & Malawer, M., 2001. The Biology and Role of Cryosurgery in the Treatment of Bone Tumors. , pp.135–146.
Bose, S., Roy, M. & Bandyopadhyay, A., 2012. Recent advances in bone tissue engineering scaffolds. Trends in Biotechnology, 30(10), pp.546–554.
Carano, R.A.D. & Filvaroff, E.H., 2003. Angiogenesis and bone repair. Drug Discovery Today, 8(21), pp.980–989.
Clarke, B., 2008. Normal bone anatomy and physiology. Clinical journal of the American Society of Nephrology": CJASN, 3 Suppl 3, pp.131–139.
Clarkin, C.E. & Gerstenfeld, L.C., 2013. VEGF and bone cell signalling: An essential vessel for communication? Cell Biochemistry and Function, 31(1), pp.1–11.
Costa, F.W.G. et al., 2011. Histomorphometric assessment of bone necrosis produced by two cryosurgery protocols using liquid nitrogen: an experimental study on rat femurs. Journal of applied oral science": revista FOB, 19(6), pp.604–9.
Crockett, J.C. et al., 2011. Bone remodelling at a glance. Journal of cell science, 124, pp.991–998.
Dabak, N. et al., 2003. Early results of a modified technique of cryosurgery.
International Orthopaedics, 27(4), pp.249–253.
Drosse, I. et al., 2008. Tissue engineering for bone defect healing: An update on a multi-component approach. Injury, 39(SUPPL.2).
Eckardt, H. et al., 2005. Recombinant human vascular endothelial growth factor enhances bone healing in an experimental nonunion model. The Journal of bone and joint surgery. British volume, 87(10), pp.1434–1438.
Gao, C. et al., 2013. MSC-seeded dense collagen scaffolds with a bolus dose of vegf promote healing of large bone defects. European Cells and Materials, 26, pp.195–207.
Gelse, K., Pöschl, E. & Aigner, T., 2003. Collagens - Structure, function, and biosynthesis. Advanced Drug Delivery Reviews, 55(12), pp.1531–1546.
Kamal, A., Putro, R. & Pattiata, R., 2011. Diagnosis and Treatment of Ewing Sarcoma. Journal of Indonesian Orthopaedic, (71), pp.92–100.
Kruger, T.E., Miller, A.H. & Wang, J., 2013. Collagen scaffolds in bone sialoprotein-mediated bone regeneration. The Scientific World Journal, 2013(I), p.812718.
Lieberman, J.R. & Friedlaender, G.E., 2005. Bone regeneration and repair,
Liu, J. et al., 2014. Calcium Sulfate Hemihydrate/Mineralized Collagen Loading Vascular Endothelial Growth Factors and the In Vivo Performance in Rabbit Femoral Condyle Defects Model. Journal of Biomaterials and Tissue Engineering, 4(12), pp.1054–1062.
Maes,&C.&et&al.,&2002.&Impaired&angiogenesis&and&endochondral&bone&formation&in&
mice&lacking&the&vascular&endothelial&growth&factor&isoforms&VEGF164&and&
McGonnell, I.M. et al., 2012. Physiology of Bone Formation, Remodeling, and Metabolism. In I. Fogelman, G. Gnanasegaran, & H. van der Wall, eds.
Frontiers in endocrinology. Berlin, Heidelberg: Springer Berlin Heidelberg, p.
88.
Mohler, D.G. et al., 2010. Curettage and cryosurgery for low-grade cartilage tumors is associated with low recurrence and high function. Clinical Orthopaedics and Related Research, 468(10), pp.2765–2773.
Munthe, R. & Suroto, H., 2014. Chip Freeze Dried Cancellous Bone Allograft as Scaffold to Fill Small Bone Defect in Long Bone. Journal of Orthopaedic and Traumatology Surabaya, 3(1), pp.193–201.
Nandi, S.K. et al., 2010. Orthopaedic applications of bone graft & graft substitutes:
A review. Indian Journal of Medical Research, 132(7), pp.15–30.
Ng, Y.S. et al., 2001. Differential expression of VEGF isoforms in mouse during development and in the adult. Developmental dynamics": an official publication of the American Association of Anatomists, 220(2), pp.112–121.
Nishida, H., Tsuchiya, H. & Tomita, K., 2008. Re-implantation of tumour tissue treated by cryotreatment with liquid nitrogen induces anti-tumour activity against murine osteosarcoma. The Journal of bone and joint surgery. British volume, 90(9), pp.1249–55.
Papachroni, K.K. et al., 2009. Mechanotransduction in osteoblast regulation and bone disease. Trends in Molecular Medicine, 15(5), pp.208–216.
Pearce, A.I. et al., 2007. Animal models for implant biomaterial research in bone:
A review. European Cells and Materials, 13(FEBRUARY), pp.1–10.
Pei, F. et al., 2012. Evaluation of a biodegradable graft substitute in rabbit bone defect model. Indian Journal of Orthopaedics, 46(3), p.266.
Peng,&H.&et&al.,&2002.&Synergistic&enhancement&of&bone&formation&and&healing&by&
stem&cellOexpressed&VEGF&and&bone&morphogenetic&proteinO4.&Journal*of*
Clinical*Investigation,&110(6),&pp.751–759.&
Phedy, P., 2011. Mesenchymal stem cells: Source of isolation, survival in hydroxyapatite-calcium sulphate, and effect in healing of bone defect. Clinical Biochemistry, 44(13), p.S295.
Phillips, A.M., 2005. Overview of the fracture healing cascade. Injury, 36 Suppl 3(3), pp.S5-7.
osteoblasts. Bone, 46(1), pp.81–90.
Prideaux, M., Findlay, D.M. & Atkins, G.J., 2016. Osteocytes: The master cells in bone remodelling. Current Opinion in Pharmacology, 28, pp.24–30.
Ramajayam, K.K. & Kumar, A., 2013. A novel approach to improve the efficacy of tumour ablation during cryosurgery. Cryobiology, 67(2), pp.201–213.
Rauschmann, M.A. et al., 2005. Nanocrystalline hydroxyapatite and calcium sulphate as biodegradable composite carrier material for local delivery of antibiotics in bone infections. Biomaterials, 26(15), pp.2677–2684.
Robinson, D., Halperin, N. & Nevo, Z., 2001. Two freezing cycles ensure interface sterilization by cryosurgery during bone tumor resection. Cryobiology, 43(1), pp.4–10.
Sipola, A., 2009. Effects of Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF-A) And Endostatin On Bone,
Street, J. et al., 2002. Vascular endothelial growth factor stimulates bone repair by promoting angiogenesis and bone turnover. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 99(15), pp.9656–61.
Thomas, M. V. & Puleo, D.A., 2009. Calcium sulfate: Properties and clinical applications. Journal of Biomedical Materials Research Part B: Applied Biomaterials, 88B(2), pp.597–610.
Tsuchiya, H. et al., 2010. Pedicle frozen autograft reconstruction in malignant bone tumors. Journal of Orthopaedic Science, 15(3), pp.340–349.
Uchihashi, K. et al., 2013. Osteoblast migration into type I collagen gel and differentiation to osteocyte-like cells within a self-produced mineralized matrix: A novel system for analyzing differentiation from osteoblast to osteocyte. Bone, 52(1), pp.102–110.
Wallace, J.M. et al., 2010. Distribution of type I collagen morphologies in bone:
Relation to estrogen depletion. Bone, 46(5), pp.1349–1354.
Whittaker, D.K., 1984. Mechanisms of tissue destruction following cryosurgery.
Annals of the Royal College of Surgeons of England, 66(5), pp.313–318.
Yang, Y. et al., 2015. In vitro evaluation of rhBMP-2-induced expression of VEGF in human adipose-derived stromal cells. , 8(1), pp.222–230.
Yang, Y.-Q. et al., 2012. The role of vascular endothelial growth factor in ossification. International journal of oral science, 4(2), pp.64–8.
Yazawa, M., Mori, T. & Kishi, K., 2013. A Comparison of Malignant Bone Treatments for Reuse. , 2013(January), pp.49–52.
Yiu, W.K. et al., 2007. Cryosurgery: A review. International Journal of Angiology, 16(1), pp.1–6.
Zelzer, E. & Olsen, B.R., 2004. Multiple Roles of Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) in Skeletal Development, Growth, and Repair. Current Topics in Developmental Biology, 65, pp.169–187.
Zhou, H. & Lee, J., 2011. Nanoscale hydroxyapatite particles for bone tissue engineering. Acta Biomaterialia, 7(7), pp.2769–2781.
Lampiran 1. Surat Keterangan Kelaikan Etik
Lampiran 2. Surat Keterangan Selesai Melakukan Penelitian
Lampiran 3. Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Histopatologi dan Imunohistokimia
Lampiran 4. Data Analisis SPSS Data Deskriptif Osteoblast
Case%Processing%Summary!
Kelompok!
Cases!
Valid! Missing! Total!
N! Percent! N! Percent! N! Percent!
OsteoblastCount! Perelakuan! 16! 100.0%! 0! 0.0%! 16! 100.0%!
Kontrol! 16! 100.0%! 0! 0.0%! 16! 100.0%!
Descriptives!
Kelompok! Statistic! Std.!Error!
OsteoblastCount! Perelakuan! Mean! 387.8750! 4.39685!
95%!Confidence!Interval!for!
Mean!
Lower!Bound! 378.5033!
Upper!Bound! 397.2467!
5%!Trimmed!Mean! 388.7500!
Median! 390.0000!
Variance! 309.317!
Std.!Deviation! 17.58740!
Minimum! 347.00!
Maximum! 413.00!
Range! 66.00!
Interquartile!Range! 22.00!
Skewness! T.891! .564!
Kurtosis! .827! 1.091!
Kontrol! Mean! 284.9375! 2.50245!
95%!Confidence!Interval!for!
Mean!
Lower!Bound! 279.6037!
Upper!Bound! 290.2713!
5%!Trimmed!Mean! 285.1528!
Median! 286.5000!
Variance! 100.196!
Std.!Deviation! 10.00979!
Minimum! 267.00!
Maximum! 299.00!
Range! 32.00!
Interquartile!Range! 18.25!
Skewness! T.201! .564!
Kurtosis! T1.195! 1.091!
Tests%of%Normality!
Kelompok!
KolmogorovTSmirnova! ShapiroTWilk!
Statistic! df! Sig.! Statistic! df! Sig.!
OsteoblastCount! Perelakuan! .141! 16! .200*! .943! 16! .391!
Kontrol! .135! 16! .200*! .949! 16! .477!
!
*.!This!is!a!lower!bound!of!the!true!significance.!
a.!Lilliefors!Significance!Correction!
%
Grafik%Histograms%Osteoblast%
%
%
Normal%Q?Q%Plots%
Detrended%Normal%Q?Q%Plots%
Independent%T?Test%Jumlah%Osteoblast%
Group%Statistics!
Kelompok! N! Mean! Std.!Deviation! Std.!Error!Mean!
OsteoblastCount! Perelakuan! 16! 387.8750! 17.58740! 4.39685!
Kontrol! 16! 284.9375! 10.00979! 2.50245!
Independent%Samples%Test!
Levene's!Test!for!Equality!of!
Variances!
tTtest!for!Equality!of!
Means!
F! Sig.! t! df!
OsteoblastCount! Equal!variances!assumed! 2.274! .142! 20.347! 30!
Equal!variances!not!
assumed! 20.347! 23.795!
!
Independent%Samples%Test!
tTtest!for!Equality!of!Means!
Sig.!(2Ttailed)! Mean!Difference!
Std.!Error!
Difference!
OsteoblastCount! Equal!variances!assumed! .000! 102.93750! 5.05910!
Equal!variances!not!assumed! .000! 102.93750! 5.05910!
!
Independent%Samples%Test!
tTtest!for!Equality!of!Means!
95%!Confidence!Interval!of!the!Difference!
Lower! Upper!
OsteoblastCount! Equal!variances!assumed! 92.60543! 113.26957!
Equal!variances!not!assumed! 92.49126! 113.38374!
' '
Crosstabs'
Case'Processing'Summary!
Cases!
Valid! Missing! Total!
N! Percent! N! Percent! N! Percent!
KolagenTypeI!*!Kelompok! 32! 100.0%! 0! 0.0%! 32! 100.0%!
Kelompok!
Total!
Perlakuan! Kontrol!
KolagenTypeI! Tidak!Ada!Ekspresi! Count! 0! 16! 16!
%!within!KolagenTypeI! 0.0%! 100.0%! 100.0%!
%!within!Kelompok! 0.0%! 100.0%! 50.0%!
%!of!Total! 0.0%! 50.0%! 50.0%!
Ekspresi!Ringan! Count! 16! 0! 16!
%!within!KolagenTypeI! 100.0%! 0.0%! 100.0%!
%!within!Kelompok! 100.0%! 0.0%! 50.0%!
%!of!Total! 50.0%! 0.0%! 50.0%!
Total! Count! 16! 16! 32!
%!within!KolagenTypeI! 50.0%! 50.0%! 100.0%!
%!within!Kelompok! 100.0%! 100.0%! 100.0%!
%!of!Total! 50.0%! 50.0%! 100.0%!
Descriptive'Statistics!
N! Mean! Std.!Deviation! Minimum! Maximum!
Percentiles!
25th! 50th!(Median)! 75th!
KolagenTypeI! 32! 1.5000! .50800! 1.00! 2.00! 1.0000! 1.5000! 2.0000!
Kelompok! 32! 1.5000! .50800! 1.00! 2.00! 1.0000! 1.5000! 2.0000!
'
Mann?Whitney'Test'
Ranks!
Kelompok! N! Mean!Rank! Sum!of!Ranks!
KolagenTypeI! Perlakuan! 16! 24.50! 392.00!
Kontrol! 16! 8.50! 136.00!
Total! 32!
KolagenTypeI!
MannTWhitney!U! .000!
Wilcoxon!W! 136.000!
Z! T5.568!
Asymp.!Sig.!(2Ttailed)! .000!
Exact!Sig.![2*(1Ttailed!Sig.)]! .000b!
!
a.!Grouping!Variable:!Kelompok!
b.!Not!corrected!for!ties.!
Lampiran 5. Dokumentasi Penelitian
Gambar 1. Persiapan
Gambar 2. Tikus Coba
Gambar 3. Persiapan Tikus Coba
Gambar 4. Proses
Gambar 5. Proses Approach Femur Tikus
Gambar 6. Sampling Graft Femur yang akan di Rendam Nitrogen Cair
Gambar 7. Nitrogen Cair
Gambar 8. Femur Tikus Dimasukkan dalam Nitrogen Cair
Gambar 10. Calcium Sulfate, VEGF
Gambar 11. Perlakuan
Gambar 12. VEGF
Gambar 13. Sampel Post Tindakan dan Sampel Selama Perawatan
Gambar 14. Pemanenan Sampel : Alat –Alat