KEUANGAN LAINNYA
Rasio Keuangan Tahun 2017 – 2018 / financial Ratio in 2017 – 2018
Uraian / Decription 2018 2017
Rasio Likuiditas (%) / Liquidity
Current Ratio 223,49% 291,96%
Cash Ratio 17,41% 40,56%
Rasio Solvabilitas / Solvability Ratio
Debt to Equity Ratio (DER) 1,96 1,61
Debt to Asset Ratio (DAR) 0,66 0,62
Rasio Profitabilitas (%) / Profitability Ratio
Gross Profit Margin (GPM) 32,48% 35,80%
Net Profit Margin (NPM) 11,46% 9,98%
Return on Assets (ROA) 3,05% 2,92%
Return of Equity (ROE) 9,03% 7,63%
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mencerminkan kemampuan Perumnas untuk memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban dalam jangka pendek. Tingkat likuiditas Perumnas dapat dilihat dari cash ratio dan current ratio.
Current Ratio
Perumnas mencatatkan Current Ratio sebesar 223,49% di tahun 2018, lebih rendah dibandingkan tahun 2017 sebesar 291,96%. Penurunan tersebut menunjukkan pengurangan kemampuan Perumnas untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang tersedia di tahun 2018. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan Liabilitas Jangka Pendek yang melebihi kenaikan Aset Lancar dikarenakan adanya peningkatan Pinjaman Jangka Panjang yang telah Jatuh Tempo dalam Satu Tahun dalam jumlah yang signifikan. Namun secara keseluruhan, Manajemen berpendapat bahwa penurunan Current Ratio di tahun 2018 masih berada dalam batas wajar.
Laporan Keuangan Audited Financial Statements Referensi Kriteria ARA 20182018 ARA Criteria References Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis Tinjauan Pendukung BisnisOverview on Business Supports Profil PerusahaanCompany Profile Laporan ManajemenManagement Report
Cash Ratio
Perumnas mencatatkan Cash Ratio sebesar 17,41% di tahun 2018, lebih rendah dibandingkan tahun 2017 sebesar 40,56%.
Penurunan tersebut menunjukkan adanya pengurangan kemampuan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan kas dan setara kas yang tersedia di tahun 2018. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan nilai Kas dan Setara Kas di tahun 2018 dan diiringi dengan kenaikan Liabilitas Jangka Pendek. Manajemen berpendapat bahwa secara keseluruhan, Perumnas memiliki kemampuan yang kuat dalam melunasi kewajiban jangka pendek yang ada.
Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas merupakan ukuran untuk menilai kemampuan Perumnas untuk melunasi seluruh utang yang dimilikinya menggunakan seluruh aset atau modal Perumnas.
Pengukuran solvabilitas menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Assets Ratio (DAR).
Debt to Equity Ratio (DER)
Di tahun 2018, Perumnas memiliki DER sebesar 1,96, meningkat bila dibandingkan tahun 2017 sebesar 1,61.
Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Perumnas untuk melunasi seluruh kewajibannya dengan menggunakan modal yang tersedia telah menunjukkan penurunan di tahun 2018. Hal tersebut disebabkan oleh lebih tingginya peningkatan Liabilitas dibandingkan Ekuitas pada tahun 2018. Manajemen berpendapat bahwa peningkatan DER tersebut masih berada dalam batas wajar.
Debt to Assets Ratio (DAR)
Di tahun 2018, Perumnas mencatatkan DAR sebesar 0,66, naik dibandingkan tahun 2017 sebesar 0,62. Peningkatan tidak signifikan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Perumnas untuk membayar seluruh kewajiban jangka pendek maupun jangka panjangnya mengalami sedikit penurunan di tahun 2018. Namun Manajemen menganalisa bahwa penurunan kemampuan tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan dan masih berada dalam batas wajar.
KoLEKTIBILITAS PIUTANG
Tingkat kolektibilitas piutang merupakan tolak ukur tingkat kemampuan Perumnas dalam menagih piutang (collecting period). Perumnas menggunakan rasio Average Collection Period (ACP). Semakin kecil nilai ACP menandakan kenaikan kemampuan Perumnas dalam menagih piutangnya.
Cash Ratio
Perumnas recorded a Cash Ratio of 17.41% in 2018, lower than in 2017 of 40.56%. The decrease indicates a reduction in the ability to pay off short-term liabilities using cash and cash equivalents available in 2018. This was caused by a decrease in the value of Cash and Cash Equivalents in 2018 and was accompanied by an increase in Current Liabilities.
Management believes that overall, Perumnas has a strong ability to pay off existing short-term obligations.
Solvency Ratio
Solvency ratio is a measure to assess the ability of Perumnas to pay off all debts it has using all Perumnas assets or capital.
Solvency measurement uses Debt to Equity Ratio (DER) and Debt to Assets Ratio (DAR).
Debt to Equity Ratio (DER)
In 2018, Perumnas has a DER of 1.96, an increase compared to 2017 of 1.61. This increase shows that Perumnas’s ability to pay off all its obligations using available capital has shown a decline in 2018. This is due to the higher increase in liabilities compared to equity in 2018. Management believes that the increase in DER is still within reasonable limits.
Debt to Assets Ratio (DAR)
In 2018, Perumnas recorded a DAR of 0.66, increased from 0.62 in 2017. This insignificant increase shows that Perumnas’s ability to pay all its short-term and long-term obligations has decreased slightly in 2018. However, Management analyzes that the decline in capability does not have a significant impact and is still within reasonable limits.
ACCoUNTS RECEIVABLE
The collectability of accounts receivable is a benchmark for the level of Perumnas ability in collecting receivables (collecting period). Perumnas uses the Average Collection Period (ACP) ratio. The smaller the ACP value signifies an increase in Perumnas’s ability to collect the receivables.
Average Collection Period Tahun 2017 – 2018 / Average Collection Period in 2017 – 2018
Uraian / Decription 2018 2017
Average Collection Period (hari) 663 550
Pada tahun 2018, Perumnas mencatatkan ACP selama 663 hari, naik bila dibandingkan tahun 2017 selama 550 hari. Hal tersebut dikarenakan untuk hunian bersubsidi dana KPR/KPA baru dapat dicairkan Bank setelah progres pembangunan mencapai 100%.
RASIo KEUANGAN LAINNYA
Kemampuan Perumnas dalam menghasilkan laba dapat diukur dengan menggunakan rasio profitabilitasnya, yaitu melalui Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE) dan Return on Assets (ROA).
Gross Profit Margin (GPM)
GPM di tahun 2018 tercatat sebesar 32,48%, turun dibandingkan tahun 2017 sebesar 35,80%. Penurunan tersebut mengindikasikan adanya pengurangan kemampuan Perumnas dalam mengendalikan proporsi biaya langsung yang dikeluarkan terhadap jumlah pendapatan.
Perum Perumnas mengemban misi pemerintah untuk membangun rumah bersubsidi (FLPP) yang mana mekanisme harganya telah diatur oleh pemerintah, sehingga kenaikan biaya produksi yang terjadi tidak dapat diakomodir pada harga jual produk bersubsidi tersebut.
Net Profit Margin (NPM)
Di tahun 2018, Perumnas mencatatkan NPM sebesar 11,46%, naik dibandingkan tahun 2017 sebesar 9,98%.
Kenaikan tersebut menunjukkan bahwa proporsi keuntungan bersih yang diperoleh Perumnas dari hasil pendapatan telah meningkat di tahun 2018. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kemampuan Perumnas dalam menghasilkan kinerja keuangan yang positif dan mengendalikan efisiensi beban telah meningkat di tahun 2018.
Return on Assets (ROA)
Di tahun 2018, ROA Perumnas tercatat sebesar 3,05%, naik bila dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 2,92%.
Perubahan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Perumnas dalam menggunakan Aset yang tersedia untuk menghasilkan keuntungan bersih di tahun 2018 telah meningkat.
In 2018, Perumnas recorded ACP at 663 days, increased from 2017 at 550 days. This was due to the fact that subsidized housing with housing/apartment loan can only be paid by the Bank after development progress reaches 100%.
oThER fINANCIAL RATIoS
Perumnas ability in generating profits can be measured using its profitability ratio, namely through Gross Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE) and Return on Assets (ROA).
Gross Profit Margin (GPM)
GPM in 2018 was recorded at 32.48%, decreased from 2017 at 35.80%. The decrease indicates a reduction in the ability of Perumas to control the proportion of direct costs incurred to total revenues.
Perum Perumnas carries out the government’s mission to build subsidized houses (FLPP) where the pricing mechanism has been regulated by the government so that the increase in production cost cannot be accommodated by the selling price of the subsidized product.
Net Profit Margin (NPM)
In 2018, Perumnas recorded an NPM of 11.46%, up from 9.98% in 2017. The increase shows that the proportion of net profits earned by Perumnas from revenue has increased in 2018. This indicates that Perumnas’s ability to produce positive financial performance and control expenses efficiency has increased in 2018.
Return on Assets (ROA)
In 2018, Perumnas ROA was recorded at 3.05%, increased compared to 2017 at 2.92%. These changes indicate that Perumnas’s ability to use available assets to generate net profits in 2018 has increased.
Laporan Keuangan Audited Financial Statements Referensi Kriteria ARA 20182018 ARA Criteria References Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis Tinjauan Pendukung BisnisOverview on Business Supports Profil PerusahaanCompany Profile Laporan ManajemenManagement Report
Return on Equity (ROE)
ROE Perumnas di tahun 2018 tercatat sebesar 9,03%, naik bila dibandingkan tahun 2017 sebesar 7,63%. Perubahan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan Perumnas dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan keuntungan bersih di tahun 2018 telah meningkat.