2014 APBN/
Tahap 3 Tahap 3
7. Bagaimana keterkaitan anggaran terpadu, dengan KPfM dan anggaran Berbasis Kinerja
le:cnnnaan lan Pzngtngaron Daefih
4.
Apa yang dimaksud dengan belania modal.5.
felaskan tentang KPJM.6.
felaskan tentang anggaran t€rpadu.7.
Bagaimanaketerkaitan anggaran terpadu, dengan KPfM
danIlouur l\{.rrn Ku!:Afl IrMP IPIIN
dan
akses seseor:lnguntuk
memperoleh pendapatan. Kebiiakanekonomi ini dikatakan efe}tif apabila
kegiatantersebut
daapat dilakukan unluk memperbaiki keadaan pendapatan dari kelompokmasyarak miskin. Pemerintah dapat mempengaruhi
distribusi pendapatan secaralangsung dengan palak yang progresif, dengan memberikan beban pajakyang lebih besar bagi orang kaya danrelatif
febih ringan bagi orang miskin,disertai
dengan tmnsfer payment atau subsidii bagi golongan miskin.Pada
fungsi stabilisasi, digunakan untuk meredam
goncangan ekonomi seperri inflasi dan penganggaran baik pada iangka pendek maupun jangka panjang.Kebiiakan anggaran (budget policy
formulation),
dan perencanaan operasional anggaran {budget operational planning^) merupakankerangka konseptual dari kebiiakan
penganggaranpada
saat penyusunan APBD.Kebijakan umum APBD atau yang
lebih
dikenal dengan singkatan KUA, merupakan kebijakan pemerintah daerah dalam men1rusundan
merancangdan
merencanakan pen)rusunan APBD, dengan formulasi dalam kebiiakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah yang terkait dengan kebijakan fiscal daerah.Adapun
kebiiakan operasional anggaran, adalahterkait
dengan besaran alokasi penganggaran yang akan dialokasikan ke dalam ke dalam Kebiiakan Umum APBD.Kebiiakan penganggaran daerah dipengaruhi oleh komitrnen
politik dari para elite lit politik di
daerah,tanpa
adanya kemampuanpolitik
yang kuat untuk membenahi pengelolaan keuangan daerah, tanpa adanya komitmen yangkuat
mustahil akan dapat tercapai pengelolaan keuangandaerah yang baik dan benar; dan
juga sebaliknya kadangkomitmen politik dapat
menggerakkan sistim yangtidak
transparandan
akuntabel, sehinggaini
memerlukan suatu kesepakatan yang benar dan sungguh-sungguh mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.Tujuan dari
penyusunan anggaran adalahuntuk
mengalokasikandana yang tersedia dengan mempertimbangkan pada
aspekekonomis, efisien dan effektif. Untuk itu
penggunaan dana secara ekonomismerupakan
pertimbanganyang logis,
dengan memperhatikan patokanharga
dasar yanglebih murah
dengan90
'i.rcrtn|n1;t: .:1|/ !.! !,1111!{d|aE DEe ;t1
kualitas barang yang diinginkan. Adapun pen5rusunan anggaran yang sangat efisien menuntut adanya setiap pelaku para penyusun anggaran
untuk
dapat menganggarkan volumen kebutuhan yang diinginkan yang paling rendah, dengan tidak mengabaikan kualitas yangdiinginkar;
dan penyusunan anggaran yangefektif di
mana setiap penyusun anggarandituntut
untuk mengalokasikan sumber dana berdasarkan prioritas manfaat yang akan diperolelr-Untuk
lebih
lauhkita
memahamiarti
pentingdari
penganggaran daerah, diperlukan cakupan-cakupan yang lebih luas dan bermakna, adapun aspek aspek yang dicakup meliputi:a.
Anggaran daerah adalahalat
bagi pemerintah daerah untukmenjamin dan
mengarahkan adanya kesinambungan dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat daerah.b.
Anggarandaerah sangat dibutuhkan di karenakan
adanya keinginan masyarakat yangtidak
terbatas dalam memenuhi kebutuhannya yang diakibatkan adanya proses perkembangan dari pengaruh internal maupun eksternal adapun ketersediaansumber
dayatersedia
sangat terbatas, sehingga diperlukan adanya skala prioritas dalam pengalokasiannya.c,
Anggaran daerah merupakan komponen yang sangat pentingdi
dalam menuniang proses penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat daerah.Beberapa pendekatan dalam penyusunan anggaran daerah
Di dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran daerah dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, meliputi:
a.
Pendekatanpolitik
Pendekatan
politik
dalam perencirnananterkait
dengan upaya memenuhiianji-janii politik pemimpin yang dipilih
secaralangsung oleh ralq6t baik presiden maupun para gubernu4 para bupati dan para walikota. Hal
ini
harus ditakukan sebab sudahmeniadi kewaiiban pemimpin terpilih untuk
menjalankan ianii-janjinya dalam kampanye yang dilakukan,di
mana rakyatmemilih mereka karena visi, misi dan janji yang
mereka sampaikan kepada warga pemilih. Untuk memenuhi ianii-janli sesuai dengan kebutuhan ralryatitu
maka proses perencanaan 6.o gl
tr'loDul trlarA KuLraH l'MP IPDN
dan penetapan program-program pembangunan harus sesuai dengan
janji-janji politik
mereka. Bilatidak,
Presiden/Kepala Daerahterpilih itu akan selalu
mendapatkankritikan
oleh pemilihnya,dan bahkan dapat dinilai
membohongi ralgrat, yang berdampak pada hilangnya kepercaSraan rakyat terhadappimpinan pemerintahan itu. Oleh karena itu,
perencanaan daerah harus didasarkan pada program-prognm pembangunan yang ditawarkan sesuai denganjanji-lanii
dan agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Presiden/Kepala Daerah pada saat kampanye, baik itu rencana Pembangunan f angka M enengah {RPJM), visi iangka panjang maupun program tahunan.Pe ndekatan
teknokratik
Yaitu bahwa perencanaan dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka
berpikir
ilmiah oleh lembaga atau satuan keria yang secara fungsional bertugas untuk haltersebut
Pendekatan partisipatif.Yaitu bahwa
perencanaan dilaksanakandengan
melibatkansemua pihak yang
berkepentingan{snkeholders]
terhadap pembangunan.Pelibaan
mereka adalahuntuk
mendapatJ<an informasi mengenai kebutuhanriil
masyarakat serta menerima aspirasi rakyat guna mencipatakan rasa saling memiliki terhadap program pembangunan dan mengurangi resistensi rakyat atas pelaksanaan program yang ditetapkan secara bersama.Pendekatan atas-bawah (tnp-down) dan bawah-atas (bottom- up).
Pendekatan
ini
dilaksanakanmenurut
ieniang pemerintahan.Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baikdi tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kot4 Kecamatan dan Desa/Kelurahan.
e,
Berdasarkan alokasi sumber dayaPerencanaan anggaran merupakan
kunci pokok dari
sebuah perencanaanpembangunan. Ketersediaan anggaran
yang cukup akan banyak membantu kelancamn dalam pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga target sasaran pembangunan dapat dicapai. Sehingga alokasi sumber daya merupakan kunci pokok di dalam menJrusun perencanaan pembangunan daerah.92
:rriri r.rinlllfl .j;
" Prrs,rrgj-drdli i],rcrr]lr
Perencanaan
fisik
Perencanaan
fisik
pada dasarnya adalah suatu upaya untuk menjabarkanprogram dan
kegiatan pembangunan melalui pengalokasianfaktor produksi dan hasil produksi
sehinggadapat memaksimalkan penyediaan lapangan keria
dan pendapatan bagi masyarakat. Keseimbanganfisik
hanya akan dapat dicapai melalui perkiraan yangtepat dan terencana dalam hubungan antara kegiatan investasi dan produksi. Dalam hal ini perencanaan lebih banyak didasarkan pada koefisien investasi yang dapat dihitung untuk masing-masing ienis produksi, baik barang maupun jasa. Koefisien investasiini pada
dasarnyamenuniukkan berapa nilai
investasidiperlukan
diperlukan untuk dapat menghasilkan satu unit produksi.Taksiran menyeluruh terhadap kebutuhan investasi
yang diperlukan disusun berdasarkan sumber daya nyata yang tersedia.Perencanaan
fisik
memerlukan penetapan sasaranfisik
yang konkret menyangkut dengan produksi sektor pertaniarL industri dan jasa untuk memenuhi konsumsi maupun untuk ekspox, serta lapangan kerja yang dapat disediakan untuk mas5rarakaLPendekatan waktu
Penyusunan
anggaran dilakukan dengan
memperhatikan jangka waktu, untuk anggaran tahunan daerah, disusun setiap tahun dengan dimensi waktudari
1 fanuari sampai dengan 31 Desember tahun berialan.Atas
dasaruraian tersebut
makadapat ditarik
kesimpulan, bahwa keterkaitan antara perencanaan pembangunan daerah dengan perencanaan pembangunanpemerintah pusat
dan pengalokasian anggarannyasangat mempunyai
hubungan keterkaitan yang sangat erat sekali, perencanaan pembangrman dan daerah merupakan bagian dari perencanaan pembangunannasional, atau bagian yang intergral dari
perencanaan pembangunan nasional,Pengalokasian
pengangganrn merupakan sebuah
proseslanjut dari
sebuah perencanaan pembangunandaerah
dan pembangunan nasional. Tanpa adanya ketersediaan anggaran yang dapat dialokasikan untuk mendukung sebuah perencanaandaerah dan
perencanaannasional, maka apa yang
t€lah93
i!{oDUL !IArA KurrAn F}.lP IPDN
direncanakan dalam sebuah dokumen perencanaan tidak akan dapat dilaksanakan.
3.7 Test