PENGANGGARAN DAERAH
D. BEEERAPA PENDEKATAN DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAERAH
2. Undang-undang nomor 1 tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara;
3.
Undang-undang Nomor 15 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ISPPNJ.4.
Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2004' tentang Rencana Keria dan Anggaran Kementerian/lembaga [RKA-KL)66
Perefl.owa dan Penganggiatl Daeruh
5.
Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2004' tentang Rencana Keria Pemerintah.Transparansi dan
Akuntabilitas
Dalam penyusunan
dan
penganggaran APBD berbasiskinerja
yangperlu diperhatikan dan dipertimbangkan bahwa masyamkat merupakan tujuan dan sasaran awal dan akhir dari setiap pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga masfarakat
berbak
mengetahui semua informasi yang jelas mengenai sasaran, tuiuan dan hasil serta manhat yang akan diperoleh darisefiap pelaksanaan prgram dan kegiatan yang dialokasikan pendanaannya melalui APBD, apakah aspirasi mereka telahterarnpung
dalam program dan kegiatan yang akan dilaksanakan, utamanya apakah kebutuhan-kebutuhan hidup masyarakat telah terakomodir.Masyarakat juga berhak
untuk
memintakan pertanggungiawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan dalam APBD, jadi prinsip transparandan
akuntabel dalam penyusunandan
pelaksanaan APBD berbasiskinerja
sangat diutamakan,tidak ada yang
disembunyikan setiap kepentingan hajat hidup masyarakat banyakPemerintah Daerah
harus
menampungseluruh
aspirasi masfarakatdengan memilah-memilah mana yang merupakan skala prioritas tinggi
dan utama dan mana skalaprioritas
sedang dan rendah dari aspek program dan kegiatan yang masih dapat ditunda. Tentu semuaini diperlukan
transparansidalam
merancangdan
menyusun serta merencanakan dan mengalokasikan anggarannya dalam APBD dengan melakukan terlebih dahulu musyawarah keria pembanguna4 baik pada tingkat des4 kecamatan, kabupaten/kota dan propinsi dan dilaniutkan pada tingkat Nasional.a. Disiplin
Dalam menyusun dan merencanakan serta mengalokasikan setiap program dan kegiatan datam APBD diperlukan
prediksi
atau pun perkiraan kemampuan sumber-sumber penerimaan daerah yangakan dijadikan
pendapatan daerabyang diperuntukkan
untuk menyusundan
merencanakan programdan
kegiatan. Perkiraan atau predsiksiini
sangat diperlukan, karenaperkiraan
perkiraansecara terukur dibutuhkan dalam
mengalokasikan anggaransetiap pos-pos atau
pasal-pasaldalam program dan
kegiatan 67MoDUL }{ar-{ KULTAH Fl{P IPDN
yang dialokasikan merupakan batasan
tertinggi
bagi pengeluaran belanja. Penganggaran pengeluafan harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalamjumlah
yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan/proyek yangbelum/tidak
tersedia anggarannya dalam APBDr/maupun APBD perubahan.b.
KeadilanPemerintah daerah wajib mengalokasikan
penggunaan anggarannyasecara adil agar dapat dinikmati oleh
seluruhkelompok masyarakat tanpa diskriminasi dalam
pemberianpelayanan karena pendapatan daerah pada hakekatnya diperoleh melalui peran serta masyarakat.
c.
Efisiensi danEfektivitas
Penyusunan anggaran hendalcrya
dilakukan
berlandaskan azas efisiensi, tepat guna, tepat waktu pelaksanaan dan penggunaannya dapat dipertanggungi awabkan.Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin
untuk dapat
menghasilkan peningkatandan
keseiahteraan yang maksimal untuk kepentingan masyarakatPenerapan prinsip yang
terakhir ini
(prinsip ketigal berkaitan erat dengan kinerja yang menjaditolok
ukurefektMtas
pengalokasian anggaran.Hal ini
berdasarkan argumentasi sebagaiberikut:
.a.
Efisiensi alokasi anggaran dapat dicapai, karena dapatdihindari
ov e r I ap p i ng tvgas/fungsi/ke giatan.
b.
Pencapaianoutput dan outcomes dapat dilakukan
secara optimal, karena kegiatan yang diusulkan masing-masingunit kerja
benar-benarmerupakan
pelaksanaandari tugas
dan fungsinya.Berdasarkan
prinsip-prinsip
tersebut maka dapat disimpulkan tuiuan penerapan anggaran bebasis kinerla diharapkan dapat:a
Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan prestasi kinerjayang akan dicapai (directly linkages between performance.and budget);b. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam
pelaksanaan fo pe ra ti onal effi ciency );
68
f .ll.anarrn
^)t
1Jllnganqgarqft Diefah
c. Meningkatkan fleksibilltas dan akuntabilitas unit
dalammelaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran fmore flextbiliy and accountobilltY).
Sumber: Pedoman PeneGpafl PerEatEgaran
Ha*s
kh€tia (PBKID€parterflen Keuaflgan R I dan Bappenas, Tala'l
Uy.
3.
PENDET{ATAIq PENGANGGARAIII DENGAN PERSPEKTTF JAr'lGKe MEHENGAHPenyusunan anggaran dengan perspelitif iangka
menengahmemberikan kerangka yang menyeluruh, meningkatkan
keterkaitanantrra
proses perencanaandan
penganggaran, mengembangkan disiplin fiskal, mengarahkan alokasi sumber da5ra agar lebih rasional dan sFategis,dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah dengan pemberian pelayanan yang optimal dan lebih efisien.Dengan melakukan proyeksi iangka
menengah,dapat
dikurangi ketidakpastiandi
masa yang akan datang dalam penyediaan dana untuk membiayai pelaksanaanberbagai inisiatifkebi.iakan baru dalam penganggar''an tahunan tetap dimungkinkan, tetapi pada saat yang sama harus pula dihihrngimplikasi kebijakan baru tersebut dalam kontelG keberlanjutan
fiskal dalam iangka menengah fmediumterm
fiskal sustainability]. Caraini
fuga memberikan peluang kepada SKPDdan
PPKDuntuk
melalnrftan analisis apakah perlu melakukan perubahan terhadap kebiiakan yang ada, termasuk menghentikan programprogram yang tidak efektif. agar kebiiakan-kebiiakan baru dapat diakomodasikan'Dengan memusatkan perhatian pada kebijakan-kebiiakan yang dapat
dibiayai,
diharapkandapat
tercapainyadlsiplin fiskal, yang
merupakan kunci bagi tingkat kepastian ketersediaan sumber dayauntuk
membiayai kebiiakan-kebiiakan Prioritas.Sebagai
konsekrensi dari
menempuh proses penganggaran denganperspektif iangka
menengah secaradisiplin,
manaiemen mendapat'kan imbalan dalam bentukkeleluasaan pada tahap implementasi dalam kerangka kinerja yang diiaga denganketal
Perubahan dalam pengelolaan keuangan daerah [anggaran] harus tetap berpegang pada
prinsip-prinsip
pengelolaan keuangan daerah yangbaik'
69\.foDur MArA KurrAH i:iUP IPDN
antara Iain: akuntabilitas, transparansi, value
for
money, pengendalian, dan pengawasan.Akuntabilitas keuangandanpengendalian dalam eksekutifdimulaidengan penyiapan anggaran yang memberikan fondasi