• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Menurut Fungsi

Dalam dokumen P€R€NCANAAN (Halaman 95-99)

2014 APBN/

Tahap 3 Tahap 3

3) Klasifikasi Menurut Fungsi

Klasifikasi anggaran menurut fungsi merinci anggaran belania menurut fungsi dan subfungsi. Fungsi adalah perwujudan tugas kepemerintahan dibidang

tertentu

yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional. Sub fungsi merupakan penjabaran Iebih

laniut

dari fungsi.

Penggunaan fungsi dan subfungsi disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi masingmasing SKPD. Penggunaannya dikaitkan dengan kegiatan [merupakan peniabaran program) yang dilaksanakan, sehingga suatu program dapat menggunakan

lebih dari

satu fungsi. Yang dimaksud program adalah peniabaran kebilakan SKPD dibidang

tertentu

yang dilaksanakan

dalam bentuk

upaya

yang berisi

saru

atau

beberapa kegiatan dengan menggunakan sumber daya yang disediakan untuk

85

lloDrl- ni-1ia liui i?.a i:i{P IPDN

mencapai hasil yang

terukur

sesuai dengan misinya yang dilaksanakan instansi atau masyarakat dalam koordinasi SKPD yang bersangkutan.

4J Klasifikasi

fenis Belania

(Ekonomi)

fenis

Belania

dalam klasifikasi belania

digunakan

dalam

dokumen

anggaran baik dalam proses penyusunan

anggaran, pelaksanaan

anggaran dan pertanggung jawabn/pelaporan anggaran,

Namun penggunaan ienis belania dalam dokumen tersebut mempunyai tujuan

berbeda.

Berkenaan

dengan proses penyusunan anggaran

dalam dokumen RKA SKPD tujuan penggunaan lenis belania

ini

dimaksudkan untuk mengetahui pendistribusian alokasi anggaran ke dalam jenis-ienis belanja. lenis-ienis belanja yang dlgunakan dalam penyusunan RKA- SKPD adalah sebagai berikut:

(1)

Belanja Pegawai

Belania Pegawai adalah pengeluaran yang merupakan konpensasi terhadap pegawai baik dalam bentukuangmaupun barangyang harus

diberikan

kepada pegawai

pemerintah

{peiabat negara, pegawai negeri sipil, dan pegawai yang dipekedakan oleh pemerintah daerah yang belum berstatus PNSJ yang bertugas di dalam maupun

diluar negeri

sebagai

imbalan atas

pekeriaan

yang telah

dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal dan atau kegiatan mempunyai output dalam katogori belania barang,

(2)

Belania Barang

Belanja Barang

yaitu

pengeluaran

untuk

menampung pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang dan

jasa yang dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan

untuk

diserahkan

atau dijual

kepada masyarakat

dan belania perialanan.

Dalam

pengertian

belania dimaksud termasuk

honorarium

yang

diberikan

dalam kerangka pelaksanaan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa. Belania Barang dapat dibedakan menjadi Belanja Barang Operasional dan Belanja Barang Non Operasional. BelanjaJasa, Belanja Pemeliharaan, serta Belanja Perjalanan Dinas.

[3)

Belanja

Modal

Belanja Modal merupakan pengeluaran angganrn yang digunakan dalam rangka memperoleh atau menambah

nilai

asset

tetap

dan

86

I'cren;anaon {it PefigaflWft}n D64rah

asset lainnya yang memberikan manfaat

lebih dari

satu periode akuntansi serta melebihi batasan

minimal

kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah. Aset tetap tersebut dipergunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari suatu satuan keria atau dipergunakan oleh masyarakat/publik namun t€rcatat dalam registrasi aset SKPD terkait serta bukan untuk diiual. Contoh pengadaan tanah, gedung dan bangunan jaringan jalan dan irigasi, peralatan dan mesin maupun dalam bentuk fisik lainnya.

(4)

Bunga Utang

Bunga adalah pengeluaran pemerintah

untuk

pembaya.ran bunga [interest) yang dilakukan atas kewaiiban penggunaan pokok utang baik utang jangka pendek maupun utang iangka panjang baik utang daiam negeri maupun utang luar negeri yang dihitung berdasarkan posisi piniaman. Jenis belania ini khusus digunakan dalam kegiatan dan Bagian Anggaran BUD.

(5J Subsidi

Subsidi, yaitu alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan/

Iembaga yang memproduksi, meniual mengexpo[ atau mengimpor

barang dan iasa untuk memenuhi haiat hidup orang

banyak sedemikian

rupa

sehingga

harga iualnya dapat dijangkau

oleh masyarakat Belanja

ini

antara

lain

digunakan untuk menralurkan subsidi kepada perusahaan negara dan perusahaan swasta. Jenis belanja ini khusus digunakan dalam kegiatan dari Bagian Anggaran BUD.

(6)

Bantuan Sosial

Belanja

bantuan

sosial,

yaitu transfer uang atau

barang ].ang diberikan oleh Pemerintah Pusat/Daerah kepada masyarakat guna

melindungi dari

kemungkinan

te4adinya risiko

sosial. Bantuan

sosial dapat

langsung

diberikan

kepada masyarakat

dan

atau Iembaga kemasyarakatan termasuk

di

dalamnnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan, keagamaan dan bidang lain yang berperan untuk melindungi individu kelompok dan/atau masyarakat dari kemungkinan teriadi risiko sosial.

Belanla bantuan sosial diberikan dalam bentuk uang atau barang dan jasa, Belanja sosial bersifat sementara atau berkelaniutan guna memberikan rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, jaminan sosial,

87

\ioDUL I'1A1A KULTAH FItP IPDN

pemberdayaan sosial dan penanggulangan kemiskinan agar dapat meningkatkan

taraf

kesejahteraan

kualitas

kelangsungan hidup, dan memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian,

Belania Bantuan sosial diberikan dalam bentuk: [1)

bantuan

langsung;

[2)

penyediaan aksessibilitas,

dan/atau[3]

penguatan kelembagaan

(7) Hibah

Merupakan belanja pemerintah pusat kepada pemerintah negara lain, organisasi international, dan pemerintah daerah yang bersifat sukarela, tidak waiib, tidak mengikat, dan tidak perlu dibayar kembali serta tidak terus menerus dan dilakukan dengan naskah perjaniian antara pemberi hibah dan penerima hibah dengan pengalihan hak dalam bentuk uang atau barang dan jasa. Termasuk dalam belanla hibah adalah pinjaman

dan/atau

hibah

luar

negeri yang

di

terus hibahkan kepada pemerintah daerah.

(8)

Belania

Lain-lain

Pengeluaran negara untuk pembayaran atas kewajiban pemerintah yang

tidak

masuk dalam

kategori

belanjapegawai, belanjabarang belania modal, belanja pembayaran utang, belania subsidi, belania hibah, dan belania bantuan sosial serta bersifat mendesak dan

tidak

dapat diprediksi sebelumnya.

Yang

digunakar; dapat disimpulkan bahwa

secara operasional

prinsip utama

penerapan PBK

adalah

adanya

keterkaitan

yang jelas antara kebilakan yang terdapat dalam dokumen perencanaan nasional dan alokasi anggaran yang dikelola Kementerian Negara dan Lembaga sesuai-

Sumber: Pedoman Penerapan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) Kementerian Keuangan dan Bappenas tahun 2009).

3.5

Latihan

1.

Jelaskan tentang belanja lain-lain.

Z.

Apa yang dimaksud dengan dana Hibah.

3.

Apa yang dimaksud dengan dana bantuan sosial.

88 c'#

le:cnnnaan lan Pzngtngaron Daefih

4.

Apa yang dimaksud dengan belania modal.

5.

felaskan tentang KPJM.

6.

felaskan tentang anggaran t€rpadu.

7.

Bagaimana

keterkaitan anggaran terpadu, dengan KPfM

dan

Dalam dokumen P€R€NCANAAN (Halaman 95-99)