• Tidak ada hasil yang ditemukan

Baseline dan Target Penurunan Emisi GRK

Dalam dokumen Peta Jalan Implementasi NDC Mitigasi 2019 (Halaman 55-63)

PELAKSANAAN

4.1 Sektor Energi

4.1.1 Baseline dan Target Penurunan Emisi GRK

penambangan, pengolahan dan pengangkutan bahan bakar fosil (batu bara dan migas).

Pada skenario baseline, emisi GRK diproyeksikan berdasarkan asumsi bahwa sejak tahun dasar 2010 sektor energi berkembang mengikuti skenario business as usual (BAU), yaitu tidak ada upaya intervensi yang bertujuan untuk menurunkan emisi GRK. Dengan demikian, pada skenario baseline perkembangan sektor energi pada dasarnya meneruskan tren perkembangan energi yang terjadi sebelum tahun dasar.

Drivers perkembangan energi pada skenario BAU adalah pertumbuhan populasi dan perkembangan ekonomi nasional maupun sektoral. Asumsi pertumbuhan populasi mengikuti proyeksi yang dipublikasi BPS, sedangkan asumsi pertumbuhan ekonomi hingga 2030 berkisar antara 5%-5,5% tahun. Asumsi per- tumbuhan sektor listrik mengikuti RUPTL yang tersedia pada saat NDC disusun, yaitu RUPTL 2015-2024.

Asumsi-asumsi yang digunakan pada skenario baseline, diantaranya adalah tidak ada upaya ekstra untuk meningkatkan efisiensi energi pada semua subsektor pengguna energi, tidak ada penambahan pembangkit energi terbarukan sejak tahun dasar, pertambahan kebutuhan listrik dipenuhi dengan pembangunan pembangkit batu bara konvensional (teknologi setara sub-critical power plant), PLTD dan pembangkit gas yang telah ada dalam skema perencanaan penambahan pembangkit sebelum tahun dasar, tidak adanya fuel switching menuju bahan bakar rendah emisi, teknologi transportasi yang digunakan sama dengan teknologi transportasi di tahun dasar, tidak ada upaya pergeseran moda transportasi menuju kendaraan massal, tidak ada upaya ekstra untuk penambahan pangsa penggunaan bahan bakar nabati.

Pada skenario mitigasi diasumsikan bahwa driver perkembangan energi adalah perkembangan populasi dan ekonomi nasional dengan tingkat pertumbuhan yang sama dengan yang terjadi pada skenario baseline, namun pada skenario mitigasi setelah tahun dasar hingga tahun 2030 telah mempertimbangkan adanya berbagai aktivitas intervensi yang menghasilkan tingkat emisi GRK lebih rendah dibandingkan dengan tingkat emisi GRK pada skenario baseline. Aktivitas mitigasi mencakup (i) peningkatan upaya-upaya efisiensi energi di berbagai aktivitas terkait penyediaan maupun penggunaan energi yang merujuk target pemerintah, yaitu di tahun 2025 efisiensi energi subsektor industri dapat mencapai 6%, rumah tangga 5%, transportasi 5% dan komersial 1%, (ii) peningkatan peng- gunaan pembangkit energi terbarukan, (iii) peningkatan penggunaan teknologi pembangkit batu bara yang lebih efisien (clean coal technology), (iv) peningkatan penggunaan pembangkit yang rendah karbon (PLTG dan waste heat recovery), (v) penggunaan energi yang lebih rendah karbon (substitusi minyak tanah oleh LPG) dan (vi) peningkatan penggunaan bahan bakar nabati (BBN).

Tingkat emisi GRK pada masing-masing skenario baseline dan skenario mitigasi (CM1 dan CM2) bergan- tung pada perkembangan sektor. Perkembangan sektor energi untuk konsumsi energi final berdasar- kan jenis dan sektor pengguna pada skenario baseline dan skenario mitigasi CM1 dan CM2 disampaikan berturut-turut pada Gambar 4-1 dan Gambar 4-2 . Pada perkembangan energi final tersebut terdapat konsumsi bahan bakar fosil, biomassa, BBN dan listrik di sisi pengguna energi. Emisi GRK yang timbul karena pembakaran bahan bakar fosil dikategorikan sebagai emisi GRK langsung (direct emissions), emisi GRK dari penggunaan listrik dikategorikan sebagai emisi GRK tidak langsung (indirect emissions), dan emisi GRK dari pembakaran biomassa dan BBN (bahan bakar nabati) dikategorikan sebagai karbon netral.

25

STRATEGI PELAKSANAAN

Gambar 4-1

Proyeksi konsumsi energi final menurut jenis bahan bakar

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

Baseline CM1 Baseline CM1 CM2 Baseline CM1 CM2 Baseline CM1 CM2

2010 2015 2020 2025 2030

Juta toe

BBN Listrik Biomassa Gas Minyak Batu bara

Gambar 4-2

Proyeksi konsumsi energi final (termasuk listrik) menurut subsektor pengguna

- 50 100 150 200 250 300 350 400 450

Baseline CM1 Baseline CM1 CM2 Baseline CM1 CM2 Baseline CM1 CM2

2010 2015 2020 2025 2030

Juta toe

Transportasi Industri Rumah Tangga Komersial

berdasarkan jenis energi pada skenario baseline dan skenario mitigasi CM1 dan CM2 disampaikan pada Gambar 4-3.

Gambar 4-3

Proyeksi konsumsi energi primer menurut jenis bahan bakar

- 100 200 300 400 500 600

Baseline CM1 Baseline CM1 CM2 Baseline CM1 CM2 Baseline CM1 CM2

2010 2015 2020 2025 2030

Juta toe

BBN Geotermal Biomassa Surya dan angin Hidro

Gas Minyak Batu bara

Selain sumber-sumber emisi GRK sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, terdapat sumber- sumber emisi GRK sektor energi lainnya yang belum tercakup di dalam perkembangan energi untuk skenario baseline maupun skenario mitigasi, yaitu pembakaran bahan bakar untuk own use pada fasilitas produksi migas hulu dan penambangan batu bara dan emisi CH4 fugitive dari fasilitas produksi migas hulu (flaring, venting, leaks), kilang BBM, dan tambang batu bara. Penghitungan emisi GRK untuk perkembangan energi tidak dapat mencakup semua sumber emisi GRK tersebut, yaitu pembakaran bahan bakar untuk own use di fasilitas produksi migas hulu dan penambangan batu bara karena keterbatasan data.

Perkembangan emisi GRK pada skenario baseline dan skenario mitigasi disampaikan pada Gambar 4-4 dan Gambar 4-5. Dapat dilihat bahwa penurunan emisi GRK skenario mitigasi CM2 ditargetkan lebih be- sar dibandingkan penurunan emisi GRK skenario mitigasi CM1. Perbandingan tingkat emisi GRK skenario baseline dan skenario mitigasi (CM1 dan CM2) di tahun 2030 menunjukkan bahwa potensi penurunan emisi GRK pada skenario CM1 sebesar 358 juta ton CO2e dan pada skenario CM2 sebesar 398 juta ton CO2e.

27

STRATEGI PELAKSANAAN

Pada potensi penurunan emisi GRK skenario mitigasi CM1 sebesar 358 juta ton di tahun 2030, besarnya penurunan emisi GRK yang dikomitmenkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memenuhi target NDC adalah 314 juta ton CO2e di tahun 2030 melalui kegiatan mitigasi di sektor energi sebesar 309 juta ton CO2e dan kegiatan reboisasi lahan bekas tambang sebesar 5 juta ton CO2e yang dikategorikan sebagai mitigasi subsektor FOLU.

Rincian kontribusi masing-masing aksi mitigasi terhadap target NDC di dalam penurunan emisi GRK pada tahun 2030 disampaikan pada Gambar 4-6. Pada Gambar 4-6 dapat dilihat bahwa target penurunan emisi GRK sektor energi terutama dipenuhi dari penggunaan EBT (58%), pembangkit listrik batu bara bersih dan gas (25%), efisiensi energi (13%), dan sisanya fuel switching (~4%). Penjelasan masing-masing aksi dan kontribusinya di tahun 2030 disampaikan pada Tabel 4-1.

Gambar 4-4

Proyeksi emisi GRK dari masing-masing sumber emisi GRK

- 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800

Baseline CM1 Baseline CM1 CM2

Baseline CM1 CM2

Baseline CM1 CM2

Emisi GRK (juta ton CO2e)

Fugitive*

Pemrosesan Batu bara Pengilangan Migas Pembangkit Listrik

Transportasi Industri Rumah Tangga Komersial

*emisi CH4 fugitive dari fasilitas produksi migas hulu (flaring, venting, leaks), kilang BBM, dan tambang batu bara

Perbandingan proyeksi dan intensitas emisi GRK skenario baseline dan mitigasi

0 1 2 3 4 5 6

- 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800

Baseline CM1 CM2

Intensitas ton CO2e/kapita

Emisi GRK (juta ton CO2e) Fugitive*

Pemrosesan Batu bara Pengilangan Migas Pembangkit Listrik Transportasi Industri Rumah Tangga Komersial Intensitas

*emisi CH4 fugitive dari fasilitas produksi migas hulu (flaring, venting, leaks), kilang BBM, dan tambang batu bara 2010 2015 2020 2025 2030

2010 2015 2020 2025 2030 2010 2015 2020 2025 2030

29

STRATEGI PELAKSANAAN

Gambar 4-6 Target penurunan emisi GRK skenario CM1 (unconditional) tahun 2030 berdasarkan jenis aktivitas mitigasi ENERGI 314 juta ton CO2e Energi Efi siensi 41,76 juta ton CO2eEBT 183,66 juta ton CO2eEnergi Bersih 74,00 juta ton CO2e Pembangkit Listrik: SC 1.770 ktoe USC 5.978 ktoe

PLTG & PLTGU Gas 7.852 ktoe

Pembangkit Listrik:

Tenaga air 3.993 ktoe

Panas bumi 3.210 ktoe Solar & Wind 352 ktoe

Biomassa 143 ktoe

Biofuel 676 ktoe

Penambahan gas terhadap 2010 Rumah tangga: Penggunaan gas dan LPG 6.610 ktoe

Penambahan biofuel terhadap 2010 Transportasi: Penggunaan biofuel 20.041 ktoe

Penghematan energi Transportasi: BBM 6.395 ktoe

Penghematan energi Industri: Batu bara 3.302 ktoe BBM 586 ktoe Gas 1.649 ktoe Listrik 892 ktoe

Penghematan energi Rumah tangga: Listrik 2.245 ktoe

Penghematan energi Komersial: Listrik 165 ktoe

Penambahan terhadap 2010 Industri:

Penggunaan biomassa 4.775 ktoe

Penggunaan biofuel 4.92 ktoe

Fuel Switching 9,59 juta ton CO2eAFOLU 5,00 juta ton CO2e Komersial Direct Indirect1,91-Industri Direct21,41 Indirect10,28

Rumah tangga Direct Indirect25,87- Transportasi Direct20,35 -Indirect Industri27,28Power93,71Rumah tangga9,59Transportasi62,66Power CCT39,34 GAS34,66

Kegiatan Aksi Mitigasi dan Target

Penurunan Emisi GRK 2030 Rincian Aksi Mitigasi dan Target 2030

Penerapan tindakan efisiensi energi.

Target penurunan emisi GRK 2030 sebesar 41,76 juta ton CO2e.

Penerapan tindakan efisiensi energi di rumah tangga dengan target penurunan emisi GRK indirect 25,87 juta ton CO2e

Penghematan energi rumah tangga:

Listrik 2.245 ktoe

Penerapan tindakan efisiensi energi komersial dengan target penurunan emisi GRK indirect 1,91 juta ton CO2e.

Penghematan energi komersial:

Listrik 165 ktoe

Penerapan tindakan efisiensi energi industri dengan target penurunan emisi GRK 21,41 juta ton CO2e dan penurunan emisi GRK indirect 10,28 juta ton CO2e.

Penghematan energi industri:

Batu bara 3.302 ktoe

BBM 586 ktoe

Gas 1.649 ktoe

Listrik 892 ktoe Penerapan tindakan efisiensi

energi transportasi dengan target penurunan emisi GRK 20,35 juta ton CO2e

Penghematan energi transportasi:

BBM 6.395 ktoe

Penggunaan EBT (Energi Baru Terbarukan).

Target penurunan emisi GRK 2030 sebesar 183,66 juta ton CO2e.

Penggunaan EBT untuk kegiatan industri dengan target penurunan emisi GRK 27,28 juta ton CO2e

Penambahan penggunaan biomassa dan BBN dibanding 2010:

4.775 ktoe dan 4.792 ktoe.

Penggunaan EBT untuk pembangkit listrik dengan target penurunan emisi GRK 93,71 juta ton CO2e

Produksi listrik EBT:

PLTA 3.933 ktoe

PLTP 3.210 ktoe

PLT Surya & Bayu 352 ktoe

PLT Biomassa 143 ktoe

PLT BBN 676 ktoe Penggunaan EBT untuk transportasi

dengan target penurunan emisi GRK 62,66 juta ton CO2e

Penambahan penggunaan biofuel dibanding 2010: 20.041 ktoe

Penerapan teknologi

pembangkit listrik energi bersih.

Target penurunan emisi GRK 2030 sebesar 74,00 juta ton CO2e.

Pembangkit listrik menggunakan clean coal technology (CCT) dengan target penurunan emisi GRK 39,34 juta ton CO2e

Pembangkit Listrik CCT super critical sebesar 1.777 ktoe

Pembangkit Listrik CCT ultra super critical (USC) sebesar 5.978 ktoe

Power gas dengan target

penurunan emisi GRK 34,66 juta ton CO2e

PLTG dan PLTGU Gas 7.852 ktoe

Fuel Switching

Target penurunan emisi GRK 2030 sebesar 9,59 juta ton CO2e.

Penggantian minyak tanah dengan gas di rumah tangga dengan target penurunan emisi GRK sebesar 9,59 juta ton CO2e

Penambahan penggunaan gas di rumah tangga dibanding 2010:

6.610 ktoe

Reklamasi lahan bekas tambang sektor energi (diperhitungkan di sektor AFOLU)

Target penurunan emisi GRK 5 juta ton CO2e

31

STRATEGI PELAKSANAAN

Dalam dokumen Peta Jalan Implementasi NDC Mitigasi 2019 (Halaman 55-63)