[67]
BASIS DATA TERDISTRIBUSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
[68]
2.1. Metode Pengembangan Sistem
Berikut ini gambaran dari waterfall menurut Pressman (2010, p39) model waterfall adalah modelklasik yang bersifat sistematis,berurutan dalam membangun software.Model.Fase-fase dalam model waterfal lmenuru treferensi Pressman:
Communication Project Initiation Requirement Gathering
Planing Estimating Scheduling Tracking
Modeling Analysis Design
Construction Code Test
Deployment Delivery Support Feedback
Gambar 1. Waterfall Pressman 1) Communication
Pada tahapan ini merupakan tahapan dasar yang proses merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer,maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.
2) Planning
Pada thapan Proses planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysisrequirement).
Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan.
3) Modeling
Pada tahapan Proses modeling ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan kesebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.
4) Construction
Pada tahapan proses Construction merupakan proses membuat kode.Coding atau pengkodean meru pakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer.Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secaranyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini.
5) Testing
Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi.
Tujuan testinga dalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
6) Deployment
Tahapan Deployment bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem.Setelah melakuk ananalisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadiakan digunakanoleh user.
Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala.
2.2. Kerangkai Berpikir
Adapun konsep dari kerangkai berpikir yang dibuat oleh penulis dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :
DATABASE PUSAT
DATABASEKANTORCABANG
DATABASE TERDISTRIBUSI User Kantor Pusat
User Kantor Cabang
Gambar 2. Kerangkai Berpikir
[69]
2.3. Analisis Sistem yang Berjalan.
Pada saat ini proses pengajuan barang yang berjalan di PT. Adhi Karya dilakukan dengan dokumen tertulis yang diajukan oleh manager lapangan proyek yang kemudian di terima oleh kantor cabang tempat proyek itu dilaksanakan, kemudian dari kantor cabang proyek meneruskan permintaan barang ke kantor pusat PT. Adhi Karya yang nantinya akan di periksa dan di koreksi oleh manager pusat yang bertanggung jawab terhadap proyek yang bersangkutan kemudian di setujui oleh pimpinan PT. Adhi Karya di kantor pusat. Setelah itu pengajuan permintaan barang di teruskan ke bagian gudang PT. Adhi Karya yang kemudian barang di kirim ke lokasi proyek dilakukan dan surat persetujuan dan surat jalan untuk pengiriman barang yang disetujui dikirim ke kantor cabang tempat proyek itu dilaksanakan yang kemudian di kirimkan juga ke manager lapangan proyek tersebut. Adapun sistem yang berjalan saat ini dapat juga dilihat pada Gambar dibawah:
Gambar 3. Sistem yang Berjalan Saat ini
Adapun proses bisnis yang akan di kembangkan pada sistem basis data terdistribusi yang akan di implementasikan pada PT. Adhi Karya dapat di lihat pada Gambar dibawah :
Gambar 4. Proses Bisnis Sistem Basis Data Terdistribusi PT. Adhi Karya
[70]
3. HASIL
Sistem basis data terdistribusi PT. Adhi Karya merupakan suatu sistem yang memiliki database yang dapat saling berbagi antara admin cabang dan admin pusat, Pada admin cabang, sistem basis data terdistribusi melakukan proses yang dilakukan sehari – hari dalam suatu proyek yang sedang di kerjakan oleh PT. Adhi Karya yang berada di cabang yang meliputi pemakaian barang dan permintaan barang yang akan dipakai pada proyek. sedangkan pada admin pusat dapat melakukan monitoring terhadap pemakaian barang yang di pakai oleh cabang PT. Adhi Karya sehingga proses evaluasi terhadap kinerja proyek yang bersangkutan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sistem basisdata terdistribusi yang dikembangkan dengan menggunakan design database secara fragmentasi lebih memudahkan dalam proses pengembangan sistem basis data terdistribusi dan pada sistem basis data terdistribusi PT. Adhi Karya ini menggunakan fragmentasi vertikal dimana memaksimalkan penggunaan field dan atribut antara Tabel Master dan Tabel Transaksi sehingga dapat meminimalisir terjadinya redundancy data yang dapat membingungkan dalam pengolahan data pemakaian barang pada PT. Adhi Karya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan hasil akhir dari semua kegiatan dan tahapan-tahapan pengembangan sistem yang telah dilakukan merupakan penerapan dari rancangan-rancangan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang terdiri dari input, dan output. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam membangun program ini adalah PHP.
3.1. Menu Utama
Merupakanhalaman yang berisi menu yang terdiriatas menu : Data proyek, data barang, data permintaandanpengeluaranbarang.
Gambar 5. Menu Utama 3.2. Menu Input PemakaianBarang
Merupakan suatu tampilan halaman yang digunakan untuk mengisikan data – data pemakaian barang sesuai dengan proyek yang sedang dikerjakan.
Gambar 6. Menu Pemakaian
[71]
3.3. Menu Output StokBarang Kantor
Berfungsi untuk menyimpan daftar stok barang yaitu data, jenis barang, satuan barang.
Gambar 7. Menu StokBarang 3.4. Menu PengeluaranBarang
Menu pengeluaran barangmerupakan halaman yang berisikan laporandaftar pengeluaran barang dari kantor cabang kekantorpusat, nama barang, jenis barang dan satuan barang.
Gambar 8. Menu PengeluaranBarang 3.5. Tampilan Daftar Barang Admin Pusat
Tampilan daftar barang admin pusat merupakan tampilan yang memperlihatkan data – data barang yang dimiliki oleh PT. Adhi Karya. Adapun tampilan dari daftar barang dapat dilihat pada gambar dibawah :
Gambar 9. Tampilan Daftar Barang Admin Pusat
4. SIMPULAN
Adapunkesimpulanserta saran yang dapatdiberikanolehpenelitisebagaiberikut:
1) Sistem basis data terdi stribusi persediaan barang pada PT. AdhiKarya yang dibuat menggunakan perancangan basis data.
[72]
2) Userinterface dari sistem basis data terdistribusi persediaan barang pada PT. AdhiKarya menggunakan bahasa pemograman PHP dan database menggunakan Mysql.
3) Sistem basis data terdi stribusi persediaan barang pada PT. AdhiKarya sanga tmembantu pihak pusat dalam melakukan monitoring terhadap penggunaan barang, pemakaian dan pengerjaan proyek.
DAFTAR PUSTAKA
Kadir ,Abdul, (2003), Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data, Andi, Yogyakarta.
Abdul Kadir. (2008), Dasar Pemrograan Web Dinamis Menggunakan PHP, Andi Offset.
Abdul, Mubarak, (2007). Pengembangan Basis Data Terdistribusi pada SKPD di Kabupaten Banyuasin Palembang. UniversitasBinaDarma
Bambang Hariyanto, (2004), Sistem Manajemen Basis Data, Informatika Bandung.
Bunafit , Nugroho. (2004), Aplikasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL, Gava Media, Yogyakarta.
Bunafit, Nugroho. (2004). PHP dan MySQL dengan editor Dreamweaver MX. ANDI Yogyakarta, Yogyakarta.
Engelbertus, Rudy Dharmawan, (2007). Pengembangan Mekanisme Replikasi Data Asyncronous Berbasis Group Comunication System. Universitas Gajah Mada.
Fathansyah. (2012). Basis Data. Bandung: Informatika
Irmansyah, Faried. (2003).Pengantar Database. Ilmu Komputer.com: KuliahUmum IlmuKomputer.com Giordano , AL, Data Integration : Blueprint and Modeling Techniques for a Scalable and Sustainable
Architecture, IBM Press, Boston. (2011)
Whitten, Jeffrey, L, etc, (2004), System Analysis and DesignMethods,TheMcGraw-Hill Companies, Inc Morrison et al, Business Process Integration: Method and Analysis, Proceedings of the Sixth Asia-Pacific
Conference on Conceptual Modelling (APCCM2009), Wellington, New Zealand, (2009).
[73]