• Tidak ada hasil yang ditemukan

DALAM MENGAKSES E-GOVERMENT

Dalam dokumen prosiding - Bina Darma e-Journal (Halaman 179-185)

Derry Isvandiar1, Darius Antoni2, Edy Surya Negara3

1,2,3Universitas Bina Darma

1,2,3,Jalan Jenderal Ahmad Yani No.3 Palembang

1[email protected] , 2[email protected] , 3[email protected] ABSTRACT

The concept of Smart City is one of the most recent development and management of cities. Smart City concept is a smart city concept designed to help various community activities and provide convenience to the public in accessing information. CV. Sriwijaya Maju Bersama as a company engaged in the plantation plays an active role in building an intelligent city concept that is particularly focused on the Village Karang Anyar Muara Padang District Banyuasin. Smart City service facility served by CV. Sriwijaya Maju Bersama aims to open insights into the village of Karang Anyar village in E-Government access. This research contains about the design of Wireless Network concept to support E-Government information facility of Banyuasin Regency to be accessed by Karang Anyar Village community. The method used is Top-Down Network Design with network system design using Cisco Packet Tracer simulatorKeyword: Quality of Service (QoS), iperf, bandwidth, delay, packet loss, throughput

Keyword: Smart City, E-Government, Wireless Network, Top Down Network Design

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi pada saat ini telah berkembang pesat, hampir semua badan pemerintahan, perusahaan menerapkan teknologi untuk membantu proses operasi bisnis mereka.CV Sriwijaya Maju Bersama Teknologi merupakan suatu badan usaha dan salah satu CV yang berada di desa Karang Anyar Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin yang bergerak di bidang produksi (manufaktur) serta distribusi minyak kelapa sawit. Pada CV Sriwijaya Maju memiliki luas ±112 ha degan jarak letak access point dengan perumahan ±70m. Pada desa Karang Anyar telah memiliki jaringan internet namun pada saat ini jaringan internet belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat.

Banyak masyarakat yang masih kesulitan dalam mengakses internet, sehingga masyarakat desa masih ketinggalan dalam mendapatkan informasi-informasi. Selain itu masyarakat desa banyak yang tidak mengetahu akan informasi program pemerintah karena kurangnya akses jaringan terutama untuk mengakses electronic Government (E-Government).

Berdasarkan permasalahan diatas maka CV. Sriwijaya Maju Bersama ingin membuat jaringan internet sehingga dapat dimanfaatan oleh masyarakat desa Karang Anyar untuk melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah sehingga masyarakat mengetahui perkembangan diberbagai bidang dengan mengakses e-goverment.

Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah merancang arsitektur jaringan internet pada CV Sriwijaya Maju Bersama dan bagaimana merancang arsitektur jaringan internet untuk memfasilitasi masyarakat desa dalam mengakses E-Government.

Berdasarkan indentifikasi yang telah dijelaskan diatas dan untuk menghindari cakupan masalah yang terlalu luas, maka penulis membatasi permasalahan pada merancang arsitektur jaringan internet pada CV Sriwijaya Maju Bersama pada desa Karang Anyar Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin agar dapat mengakses E-Governtment.

Tujuan dari penelitian pada CV Sriwijaya Maju ini adalah untuk merancang arsitektur jaringan internet untuk memberikan fasilitas kepada masyarakat desa Karang Anyar agar dapat mengakses E- Government.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Menurut Oppenheimer (2011), Top Down Network Design adalah sebuah disiplin yang menggabungkan software programming dan software analyst. Tujuan memakai topologi ini adalah membagi – bagi suatu proyek agar mudah diganti dan di maintance. Top Down Network Design dibagi menjadi 4 langkah mayor :

[172]

1) Analisa permasalahan

Network analis melakukan interview kepada user untuk mengerti proses bisnis yang terjadi dan bisa membuat goal dari sistem baru yang akan dibuatnya.

2) Desain jaringan logical

Di fase ini, network analis akan membuat topologi jaringan sistem yang baru.

3) Desain jaringan physical

Network analis akan memilih teknologi dan hardware yang akan digunakan 4) Testing, optimasi, dan dokumentasi desain jaringan

Langkah terakhir dalam Top Down Network Design adalah mengimplementasikan, menulis, dan mengoptimasikan jaringan yang telah dibuat.

Sumber :library.binus

Gambar 1. Metode Top Down Network Design

Menurut Hasibuan (2007) Action research merupakan penelitian yang berfokuslangsung pada tindakan sosial. Empowering ada peneliti yang terjun langsung ke daerahpenelitian karena tidak bisa disurvei. Dengan memahami dan mencatat pola-pola yang ada.

Menurut Gunawan (2007), action research adalah kegiatan dan atau tindakan perbaikan sesuatu yang perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasinya digarap secara sistematik dan sistematik sehingga validitas dan reliabilitasnya mencapai tingkatan riset. Action research juga merupakan proses yang mencakup siklus aksi, yang mendasarkan pada refleksi; umpan balik (feedback); bukti (evidence); dan evaluasi atas aksi sebelumnya dan situasi sekarang. Penelitian tindakan ditujukan untuk memberikan andil pada pemecahan masalah praktis dalam situasi problematik yang mendesak dan pada pencapaian tujuan ilmu sosial melalui kolaborasi patungan dalam rangka kerja etis yang saling berterima (Madya, 2006).

3. HASIL

Arsitektur teknologi informasi jaringan wireless LAN merupakan mekanisme yang mengorganisasikan data secara logik, aplikasi dan infrastruktur teknologi informasinya yang diatur dalam bentuk seperangkat kebijakan, hubungan dan pilihan-pilihan teknis untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan serta integrasi dan standarisasi teknis. Arsitektur teknologi informasi ini dapat menjadi road map bagi infrastruktur dan aplikasi untuk diarahkan pada pencapaian tujuan. Dalam hal ini tujuannya adalah untuk membuat suatu desa pintar yang dapat terkoneksi ke internet guna kelangsungan program Elektronik-Government.

Dengan demikian arsitektur dirancang sedemikian rupa agar kerangka kerja teknologi informasi selaras dengan tujuan, strategi dan kebutuhan bisnis. Untuk mewujudkan hal tersebut, kunci utama adalah proses melakukan integrasi dan standarisasi. Proses integrasi menunjukkan adanya keselarasan antara strategi bisnis dan strategi teknologi informasi jaringan wireless LAN yang diwujudkan dalam bentuk standarisasi data karena data yang terstandar dapat menjadi acuan bagi organisasi untuk menyinergikan seluruh aktivitas bisnis. Sedangkan proses standarisasi adalah perencanaan terkendali seluruh bentuk keputusan atas arsitektur teknologi informasi jaringan wireless LAN.

[173]

Semakin luas dan terdiversifikasi suatu unit bisnis maka proses integrasi dan standarisasi akan semakin sulit dilakukan karena kendali pusat dari manajemen puncak di level korporasi akan menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Konsekuensinya adalah standarisasi teknis yang mungkin dapat dilakukan CV. Sriwijaya Maju Bersama untuk mengadaptasi keragaman dalam aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu dalam menerapkan metode Top-Down Network Design untuk pengembangan sistem informasi, sebuah arsitektur teknologi informasi jaringan wireless LAN ditentukan oleh beberapa faktor antara lain:

Business (Proses bisnis inti perusahaan), Application (Informasi dan data yang diperlukan), Data (Kapabilitas teknis), Network (Aktivitas terstandar), Technology (Pemilihan teknologinya).

Berdasarkan pengembangan sistem informasi, Top Down Network Design mempunyai beberapa tahap, yaitu: Analyze Requirements, Develop Logical Design, Develop Physical Design, Test – Optimize and Document Design, Implement and Test Network, Monitor and Optimize Network Performance.

A. Perancangan Pengembangan Arsitektur Jaringan WIFI Desa Karang Anyar

Sedangkan untuk arsitektur jaringan wifi di Desa Karang Anyar Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Arsitektur Umum layanan CV. Sriwijaya Maju Bersama Desa Karang Anyar Kecamatan Muara Padang Banyuasin

Jarak antara kantor pusat perkebunan CV. Sriwijaya Maju Bersama ke desa Karang Anyar Kecamatan Muara Padang Kabupaten Banyuasin tidak jauh, hanya ± 70 meter. Maka pengembangan jaringan wifi untuk desa Karang Anyar dapat menggunakan kabel LAN antar perangkat, kecuali antar Router, yaitu menggunakan Fiber Optic. Pengembangan jaringan LAN pada desa Karang Anyar menggunakan 6 (enam) buah access point (wireless router), 2 (dua) buah switch dan 2 (dua) buah router

.

B. Implementasi Perancangan Arsitektur Jaringan WIFI Desa Karang Anyar

Berikut adalah peta desa Karang Anyar dan perkebunan CV. Sriwijaya Maju Bersama yang bersumber dari www.google.co.id/maps:

Gambar 3. Peta Udara Desa Karang Anyar Kecamatan Muara Padang

Berdasarkan rancangan di atas, maka untuk pengimplementasian arsitektur jaringannya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

[174]

Gambar 4. Desain Implementasi Jaringan Wireless pada Desa Karang Anyar

Berikut adalah gambar lokasi Desa Karang Anyar yang akan dijadikan tempat perangkat router dan switch yang merupakan rumah Kepala Desa Karang Anyar:

Gambar 5. LokasiPerangkat Utama

[175]

C. Website E-Government Yang Dapat Diakses

Fasilitas internet yang akan dibangun pada Desa Karang Anyar hanya untuk website resmi pemerintahan atau yang kita kenal sekarang dengan istilah E-Government. Berikut adalah tabel daftar website E-Government yang dapat diakses.

Tabel 1. Daftar Website E-Government di Desa Karang Anyar

No Website E-Government Keterangan

1 www.banyuasinkab.go.id Portal Resmi Pemerintahan Kabupaten Banyuasin

2 www.mubakab.go.id Website Pemerintah Kabupaten Banyuasin 3 www.tribunnews.com/tag/banyuasin/ Berita dan Informasi Tentang Kabupaten

Banyuasin

4 www.banyuasinkab.bps.go.id Badan Pusat Statistik Pemerintah Kabupaten Banyuasin

5 www.lpse.banyuasinkab.go.id/eproc4/ Informasi tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik Pemerintahan Kabupaten

Banyuasin

6 www.diskominfo.banyuasinkab.go.id Website Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kabupaten Banyuasin

7 www.dpmptsp.banyuasinkab.go.id Website Dinas Perijinan Pemerintah Kabupaten Banyuasin

8 www.dlh.banyuasinkab.go.id Website Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Banyuasin

9 www.distan.banyuasinkab.go.id Website Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin

10 www.disdikporapar.banyuasinkab.go.id Website Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Banyuasin

11 www.satpolpp-damkar.banyuasinkab.go.id Website SatPolPP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Banyuasin

12 www.irkab.banyuasinkab.go.id Website Inspektorat Kabupaten Banyuasin 13 www.bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id Website Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah dan Penelitian Pengembangan Kabupaten Banyuasin

Waktu pengaksesan untuk website-website di atas pun beragam, Tujuannya agar warga Desa Karang Anyar dapat mengakses E-Government secara berkala serta membuka wawasan warga desa mengenai informasi dari instansi-instansi pemerintahan yang ada di Kabupaten Banyuasin. Berikut adalah daftar waktu pengaksesan website E-Government Kabupaten Banyuasin:

Tabel 2. Waktu akses website E-Government

No Website E-Government IP Address Waktu Akses

1 www.banyuasinkab.go.id 118.97.168.204 00:00 - 24:00

2 www.mubakab.go.id 120.89.89.130 00:00 - 24:00

3 www.tribunnews.com/tag/banyuasin/ 52.84.223.104 00:00 - 24:00 4 www.banyuasinkab.bps.go.id 36.86.63.182 08:00 – 16:00 5 www.lpse.banyuasinkab.go.id/eproc4/ 118.97.168.203 10:00 - 16:00 6 www.diskominfo.banyuasinkab.go.id 118.97.168.204 08:00 – 12:00 7 www.dpmptsp.banyuasinkab.go.id 118.97.168.204 09:00 – 13:00 8 www.dlh.banyuasinkab.go.id 118.97.168.204 10:00 – 14:00 9 www.distan.banyuasinkab.go.id 118.97.168.204 11:00 – 15:00 10 www.disdikporapar.banyuasinkab.go.id 118.97.168.204 12:00 – 16:00 11 www.satpolpp-damkar.banyuasinkab.go.id 118.97.168.204 13:00 – 17:00 12 www.irkab.banyuasinkab.go.id 118.97.168.204 14:00 – 18:00 13 www.bappeda-litbang.banyuasinkab.go.id 118.97.168.204 15:00 – 19:00

[176]

4. SIMPULAN

Dari hasil perhitungan dan analisa pada bab – bab sebelumnya, beberapa kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1)

Desain arsitektur jaringan wireless pada desa Karang Anyar Kabupaten Banyuasin yang diusulkan oleh penulis menggunakan topologi logika ethernet dan topologi fisik berbentuk star.

2)

Jumlah Access Point yang dipasang di desa Karang Anyar sudah cukup memadai untuk diakses oleh warga desa tersebut.

3)

Bandwidth yang disediakan oleh CV. Sriwijaya Maju Bersama sebesar 10 mbps sudah cukup untuk digunakan oleh warga desa Karang Anyar untuk mengakses fasilitas internet khususnya E- Government.

4)

Jarak antara pusat desa Karang Anyar ke perkebunan CV. Sriwijaya Maju Bersama sangatlah dekat, ± hanya 20 meter, sehingga tidak ada hambatan yang berarti dalam pemasangan jaringan wifi yang ditambahkan langsung dari lokasi perkebunan.

5)

Pemanfaatan teknologi jaringan lokal pada desa Karang Anyar dapat dikembangkan sebagai perluasan dari teknologi untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Oppenheimer, Priscilla. (2012). Top-Down Network Design Third Edition.

Afrizal, Yasmi. (2013). Jurnal Perencanaan Arsitektur Enterprise Sistem Informasi Pada Kantor Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (Kopp) Ditjen Perhubungan Darat.

Arafi. (2013). Makalah Perbedaan Perencanaan Top Down dan Bottom Up. Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Kosasi, Sandy. (2011). Analisis Penerapan Arsitektur Wireless LAN Menggunakan Top Down Approach Pada PT. Telkom Pontianak

[177]

PERANGKAT LUNAK PEMINTAAN BUNKER

Dalam dokumen prosiding - Bina Darma e-Journal (Halaman 179-185)