BAB II BIOGRAFI IBNU KHALDUN DAN ADAM SMITH
B. Biografi Adam Smith
39
40
itu membuat para teman sejarawannya begitu tertarik terhadap Adam Smith. Dengan pernyataannya itu pula Adam Smith dapat menyelesaikan studinya selama 7 tahun di Oxford.91
Setelah kembali ke rumah, Adam Smith bergabung dengan perkumpulan yang salah seorang anggotanya adalah David Hume.
Setelah hampir dua tahun menghabiskan waktu di rumahnya, Adam Smith pindah ke Edinburgh. Dibawah perlindungan Lord Kames yang begitu terkenal dalam kaitannya dengan literatur skot abad terakhir, Adam Smith menyampaikan tentang retorika dan surat-surat prima, dengan itu ia mendapat gelar Profesor Logika di Glasgow. Pada tahun 1751, diusia 28 tahun, Adam Smith terpilih sebagai Profesor Filsafat Moral di universitas yang sama.92 Nampaknya sebagai seorang pengajar, Adam Smith memiliki pengalaman yang sangat berharga.
Pada tahun 1764, Smith pergi ke Prancis dalam rangka menjadi seorang tutor bagi anak-anak Charles Townsend seorang anggota parlemen Inggris. Disanalah Adam Smith bertemu dengan para pemikir besar dari Prancis. Seperti, Voltaire, Turgot, Quesnay, dan lain sebagainya. Hal itu menyebabkan Adam Smith merubah haluan pusat pemikirannya pada bidang logika dan etika kearah pemikiran masalah ekonomi.93
Salah satu buah karya Adam Smith data di Prancis dengan proses penelitian yang cukup panjang adalah The Wealth of Nation yang sangat fenomenal hingga saat ini. Karyanya itu mengalami beberapa kali cetak ulang dan diterjemah ke dalam bahasa-bahasa asing lainnya. Dengan dipublikasikannya karya tersebut, Adam Smith kemudian diangkat menjadi komisioner Pabean di Edinburgh. Ia menjalani hidup sederhana hingga akhir hayatnya pada tahun 1790.94
91 James Anson Farrer, Adam Smith: Biographical Sketch, 6.
92 James Anson Farrer, Adam Smith: Biographical Sketch, 7.
93 Ubaid al-Faruq, Sejarah Teori-Teori Ekonomi, (Banten, UNPAM Press, 2017), 68.
94 Ubaid al-Faruq, Sejarah Teori-Teori Ekonomi, 69.
41 2. Latar Belakang Pendidikan
Sekolah dasar Kirkaldy, tempat pertama Adam Smith menerima dasar-dasar pendidikannya. Ia diajarkan oleh David Miller yang merupakan guru dengan reputasi yang cukup besar dan namanya layak untuk dicatat karena telah mengeluarkan orang- orang terkemuka di bawah didikannya. Seperti, Oswald dari Dunikeir, saudaranya, John Oswald, setelah itu Uskup Raphoe, Pendeta John Drysdale yang semuanya itu hampir sezaman dengan Adam Smith.95 Dengan itu, Smith mendapat manfaat dari ketelitian dan antusiasme belajar dari gurunya itu.96
Pada usia 14 tahun, Adam Smith dikirim untuk belajar ke Universitas Glasgow. Pada saat itu, ia sangat menyukai mata kuliah matematika dan ilmu alam. Disana ia juga bertemu dengan Hutcheon (bapak filsafat spekulatif Skotlandia di era modern), teorinya tentang filsafat perasaan moral sangat berpengaruh pada spekulasi etis Adam Smith dikemudian hari.97 Berkat kemahirannya yang diperoleh Adam Smith dari sekolah klasik di Edinburgh menyebabkan Smith secara efektif mampu melewati tahun-tahun awal dalam kurikulum yang dikhususkan untuk bahasa Latin dan Yunani.98
Pada tahun 1759 Smith kurang mendapat pujian, orang- orang menilainya sebagai 'kota yang sangat kacau'. Lebih positif, mungkin ia mempunyai salah seorang yang menjadi kerabatnya di Glasgow, suatu keadaan yang menurut dugaan akan menjadi pertimbangan penting bagi ibunya yang mencetak ulang surat kepada Smith dalam dukungan bukti inferensial. Ayahnya telah diangkat menjadi burgess dan profers Glasgow sebagai alasan
95 Dugald Stewart, “Account of The Life and Writings of Adam Smith”, https://socialsciences.mcmaster.ca/econ/ugcm/3ll3/smith/dugald, diakses pada 26 November 2021.
96 Christopher J. Berry, The Oxford Handbook of ADAM SMITH, (Oxford University Press 2013), 2.
97 James Anson Farrer, Adam Smith: Biographical Sketch, 5.
98 Christopher J. Berry, The Oxford Handbook of ADAM SMITH, 2.
42
untuk membawa beberapa bobot dalam pilihan Universitas tempat Adam Smith belajar.99
Di Glasgow, Smith belajar di bawah bimbingan beberapa cendekiawan terkemuka. Dia diajari matematika oleh Robert Simson, yang menjabat dan berwenang atas otoritas terkemuka di Euclid. Jauh kemudian hari, Smith menjadi salah satu dari dua matematikawan terbesar pada masanya.100
Pada apa yang disebut dengan ilmiah, Smith diajari filosofi eksperimental oleh Robert Dick, menggunakan instrumen yang dibeli sebagai bagian dari dorongan modernisasi kesadaran diri di pihak Glasgow untuk menjelaskan doktrin tubuh (anatomi) dan secara eksplisit bahwa sains (filsafat alam) dikembangkan oleh Sir Isaac Newton.101
Guru yang paling penting baginya adalah Profesor Filsafat Moral, Francis Hutcheson. Dalam sepucuk surat menjelang akhir hidupnya, Smith memberikan penghormatan untuknya.
Kemampuan dan kebajikan sebagai profesor filsafat moral, terlepas dari kenyataan bahwa dalam Teori Moral Sentimen, Smith secara terbuka tidak setuju dengan pandangan gurunya tentang kebajikan dan rasa moral. Karena kecerdasannya, Adam Smith mampu menyelesaikan studinya di Glasgow selama tiga tahun. kemudian ia melanjutkan karir studinya dengan beasiswa dari Glasgow University ke Oxford pada usia 17 tahun.102
Pada tahun 1740 Smith dianugerahi Beasiswa Snell untuk belajar di Balliol College, Oxford. Beasiswa ini masih ada sampai sekarang. Tujuan dari beasiswa ini adalah untuk memungkinkan pemegangnya (orang yang mendapatkan beasiswa) mempersiapkan pentahbisan di Gereja Inggris dan bergabung dengan Gereja Episkopal di Skotlandia tetapi bahkan sebelum seSmith mengambilnya, ketentuan ini telah dibatalkan. Smith tinggal di Oxford hingga tahun 1746. Ini bukan karena dia terpesona dengan pendidikan yang ditawarkan. Akan tetapi, dia membuat pernyataan
99 Christopher J. Berry, The Oxford Handbook of ADAM SMITH, 2
100 Christopher J. Berry, The Oxford Handbook of ADAM SMITH, 2
101 Christopher J. Berry, The Oxford Handbook of ADAM SMITH, 2
102 Christopher J. Berry, The Oxford Handbook of ADAM SMITH, 2
43
pedas bahwa di Oxford sebagian besar profesor publik, selama bertahun-tahun ini, sama sekali melepaskan kepura-puraan mengajar. Dengan tidak adanya bukti yang terdokumentasi, anggapan yang dapat dibenarkan adalah bahwa Smith menghabiskan waktunya di Oxford untuk mempertahankan minat ilmiahnya, mengembangkan keterampilan linguistiknya dan dalam mengembangkan keilmuannya. Seperti dugaan Dugald Stewart, Adam Smith mengembangkan studinya tentang sifat manusia di semua cabangnya, terutama dari sejarah politik kemanusiaan.103
Adam Smith, sebagaimana dikatakan di muka, selain menulis buku ekonomi dan moral juga menulis buku tentang astronomi. Kalau kita lihat, ternyata sebagai seorang pemikir dia memiliki pandangan yang berbeda ketika memberikan eksplanasi dan argumentasi atas pokok soal yang berbeda. Dalam Theory of Moral Sentiment dan Astronomy, Adam Smith dalam eksplanasinya masih berlindung pada nama Tuhan, sedangkan dalam The Wealth of Nations, dia sama sekali tidak memberikan eksplanasi teologis.
Bagi Adam Smith, aktivitas ilmiah memiliki tujuan dan kecenderungan yang jelas, yakni rekonsiliasi dengan apa yang ada.
Ilmu sebagai sebuah usaha retoris. Tujuan sistem pemikiran bukanlah untuk mengungkap kebenaran tentang bagaimana dunia ada, namun untuk menyejukkan imajinasi, yang sebelumnya dihasut oleh kekaguman terhadap keajaiban dunia. Ilmu, bagi Adam Smith, berangkat dari fenomena menjelaskan sejumlah fenomena dengan fenomena lainnya. Ilmu tidak mampu mencapai realitas yang sesungguhnya. Di tempat sekumpulan fenomena yang tampak tidak koheren, terisolasi, ilmu model Smithian ini memberikan sebuah visi yang koheren dan saling berhubungan tentang dunia.
Bagi Smith, alam semesta adalah mesin yang dikendalikan oleh Ilah yang Maha Kuasa, Maha Tahu dan Maha Baik. Satu-
103 Christopher J. Berry, The Oxford Handbook of ADAM SMITH, 2
44
satunya tujuan mesin tersebut adalah untuk memaksimalisasi kebahagiaan.104
3. Latar Belakang Pemikiran
Paham Merkantilisme banyak dianut di Negara-negara Eropa pada abad ke-16. Satu hal yang pantas dicatat selama era Merkantilisme ialah tidak hanya perdagangan dan perekonomian maju pesat, perkembangan literatur juga meningkat pesat sekali.
Kemajuan dalam tulisan-tulisan ekonomi maju, baik kualitias maupun kuantitas. Masa Merkantilisme ditandai sebagai periode setiap orang menjadi ahli ekonomi bagi dirinya sendiri. Hal ini disebabkan oleh banyaknya penulis yang tidak berlatarbelakang universitas , tetapi para pedagang yang menulis persoalan- persoalan ekonomi yang berhubungan dengan bisnis mereka.
Sehingga tulisan-tulisan tersebut menjadi berserakan. Akan tetapi, dari tulisan-tulisan inilah nanti Adam Smith memperoleh sumber referensi untuk menulis The Wealth of Nation.105
Liberalisme adalah paham yang mengutamakan kemerdekaan individu sebagai pangkal pokok dari kebaikan hidup.
Yang terpenting dalam hidup ini adalah individu. Masyarakat harus mementingkan individu, karena masyarakat itu sendiri terbentuk atas individu-individu dank arena itu masyarakat adalah akibat adanya individu. Kebebasan individu harus dijamin. Pada hakikatnya paham liberalism ini timbul sebagai reaksi terhadap penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan kaum agama di era absolut monarki, dimana setiap orang harus tunduk tidak bersyarat terhadap kekuasaaan bangsawan dan agama.106
Liberalisme dalam lapangan politik melahirkan demokrasi dan nasionalisme. Demokrasi, masyarakat atau negara terbentuk dari individu, karena individulah yang berhak menentukan
104 Andy Dennis, "The Invisible Hand of God in Adam Smith", Economics Department, London: City University, 4-17.
105 Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), 20.
106 Apridar, Teori Ekonomi, 13.
45
segalanya bagi masyarakat. Kedaulatan harus pada individu, yang berarti kedaulatan harus pada rakyat. Timbullah apa yang disebut dengan demokrasi. Liberalisme dalam pandangan ekonomi berarti tiap individu lebih mengetahui tentang kebutuhannya sendiri daripada orang lain. Jika tiap individu diberi kemerdekaan untuk memenuhi kebutuhannya, maka kebutuhan masyarakat juga akan terpenuhi. Karena itu liberasme menuntut ekonomi bebas.107
Itulah latar belakang situasi dan kondisi perekonomian dimana Adam Smith, filsuf Skotlandia, mulai menunjukkan hasil pemikirannya dan menjadi pelopor ilmu ekonomi modern.
Adam Smith, sebagaimana dikatakan di muka, selain menulis buku ekonomi dan moral juga menulis buku tentang astronomi. Kalau kita lihat, ternyata sebagai seorang pemikir dia memiliki pandangan yang berbeda ketika memberikan eksplanasi dan argumentasi atas pokok soal yang berbeda. Dalam Theory of Moral Sentiment dan Astronomy, Adam Smith dalam eksplanasinya masih berlindung pada nama Tuhan, sedangkan dalam The Wealth of Nations, dia sama sekali tidak memberikan eksplanasi teologis.
Bagi Adam Smith, aktivitas ilmiah memiliki tujuan dan kecenderungan yang jelas, yakni rekonsiliasi dengan apa yang ada.
Ilmu sebagai sebuah usaha retoris. Tujuan sistem pemikiran bukanlah untuk mengungkap kebenaran tentang bagaimana dunia ada, namun untuk menyejukkan imajinasi, yang sebelumnya dihasut oleh kekaguman terhadap keajaiban dunia. Ilmu, bagi Adam Smith, berangkat dari fenomena menjelaskan sejumlah fenomena dengan fenomena lainnya. Ilmu tidak mampu mencapai realitas yang sesungguhnya. Di tempat sekumpulan fenomena yang tampak tidak koheren, terisolasi, ilmu model Smithian ini memberikan sebuah visi yang koheren dan saling berhubungan tentang dunia.
Bagi Smith, alam semesta adalah mesin yang dikendalikan oleh Ilah yang Maha Kuasa, Maha Tahu dan Maha Baik. Satu-
107 Apridar, Teori Ekonomi, 13.
46
satunya tujuan mesin tersebut adalah untuk memaksimalisasi kebahagiaan.108
4. Karya-karya Adam Smith
Adam Smith, sebagaimana pemikir klasik lain bukanlah seorang ekonom spesialis yang disiplin studinya hanya permasalahan ekonomi. Smith merupakan pemikir generalis dan bahkan terkenal sebagai Profesor Filsafat Moral. Meskipun demikian, boleh jadi, Smith merupakan ekonom modern klasik yang pertama dengan karyanya yang sangat terkenal dan berpengaruh, yaitu An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nation. Beberapa karya yang lain di antaranya, The Theory of Moral Sentiments, Essays on Philosophical Subjects, Lectures on Jurisprudence.109
Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation (disingkat The Wealth of Nation). Buku tersebut merupakan buku pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa barat dan abad 19 mulai terkenal di sana.110
The Wealth of Nation merupakan salah satu usaha terawal untuk mempelajari bangkitnya industry dan perkembangan ekonomi di Eropa, hal itu merupakan awal menuju ke disiplin akademis modern dari ekonomi. Ini member salah satu rasionalitas intelektual paling terkenal untuk perdagangan bebas dan Kapitalisme yang mempengaruhi secara luas teori-teori ekonomi selanjutnya.111
108 Andy Dennis, "The Invisible Hand of God in Adam Smith", Economics Department, London: City University, 4-17.
109 Apridar, Teori Ekonomi Sejarah dan Perkembangannya, 29.
110 Egi, “Adam Smith: Bapak Ekonomi Dunia”, http://malahayati.ac.id/?p=18304, diakses pada 2 Desember 2021.
111 Apridar, Teori Ekonomi Sejarah dan Perkembangannya, 29.
47
Adam Smith dikenal sebagai juara ekonomi kapitalisme dengan teorinya laissez faire yang meletakkan kerangka kerja untuk dasar ekonomi pasar bebas dalam salah satu karya besarnya The Wealth of Nation. Di samping itu, ia juga sadar akan keterbatasan kapitalisme yang tidak terkendali dan mempertimbangkan karyanya yang lebih penting yaitu The Theory of Moral Sentiment. Dalam karyanya ini, Smith menguraikan pentingnya simpati bagi orang lain sebagai elemen kunci dari moralitas manusia.112
112 Pettinger, Tejvan, “Biography of Adam Smith”, Oxpord, www.biographyonline.net. 29 Oktober 2021.
48