BAB III TEORI NILAI GUNA DAN NILAI TUKAR
B. Teori Nilai Guna, Nilai Tukar, dan Teori Harga
3. Teori Harga menurut Adam Smith
73
74
masyarakat, kekayaan atau kemiskinan, mereka maju, tak dapat bergerak, atau menurun, dan sebagian oleh sifat tertentu dari setiap pekerjaan.”
Harga alamiah adalah harga yang timbul apabila segala sesuatu berlangsung dengan sendirinya, dalam arti pada suatu masyarakat dimana terdapat kebebasan bertindak, dimana semua orang bebas untuk menghasilkan apa yang diinginkannya, dan menukar apa yang disukainya.176
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga alamiah yang disebutkan oleh Adam Smith pada kutipan di atas adalah tingkat pertumbuhan penduduk, iklim, tingkat kesejahteraan rakyat, kondisi kemajuan maupun kemunduran daerah, tingkat kemiskinan, dan pendapatan masyarakat. Semua itu berasal dari sumber daya alam seperti tanah, modal dan tenaga kerja yang menjadi faktor-faktor produksi itu sendiri.
Harga alamiah dapat dianggap sebagai harga yang adil.
Karena itu merupakan kompensasi atas biaya produksi. Hal itu berkaitan dengan keuntungan. Misalnya, tingkat keuntungan yang biasa pasti selalu lebih sedikit dari apa yang cukup untuk menggantikan kerugian yang kebetulan terjadi dalam setiap penggunaan modal. Harga yang adil tersebut dapat terjadi dalam jangka waktu yang panjang.177
Dalam definisi harga alamiah, di mana harga-harga keseimbangan terbentuk akibat kondisi penduduk di suatu daerah bagaimana konsumen dapat memenuhi kebutuhan individu maupun kelompok dan bagaimana para produsen meraih keuntungan semaksimal mungkin dengan biaya seminimal mungkin. Tentu dalam hal itu, dengan konsep pasar bebasnya, Adam Smith untuk menciptakan suatu harga yang alamiah dibutuhkan kebebasan alamiah yang akan membawanya pada titik keseimbangan.
Harga yang sebenarnya adalah harga pasarnya, di mana tiap-tiap komoditi tersebut dijual dengan harga yang biasanya.
176 Winardi, Ilmu Ekonomi, 37.
177 Sony Keraf, Pasar Bebas Keadilan dan Peran Pemerintah, 236
75
Harga bisa saja terbentuk di atas harga alamiah, di bawah harga alamiah, dan dapat pula setara dengan harga alamiah tersebut.
Adam Smith meyatakan:
“The natural price, therefore, is, as it were, the central price, to which the prices of all commodities are continually gravitating. Different accidents may sometimes keep them suspended a good deal above it, and sometimes force them down even somewhat below it. But whatever may be the obstacles which hinder them from settling in this centre of repose and continuance, they are constantly tending towards it.” 178
Artinya,“Harga alami merupakan harga pusat dimana harga semua komoditas terus-menerus mengalami gravitasi.
Kecelakaan yang berbeda kadang-kadang membuat mereka menunda sesuatu yang baik bertransaksi di atasnya, dan terkadang memaksa mereka turun di bawahnya. Tetapi apa pun yang mungkin menjadi penghalang yang menghambat mereka dari menetap di pusat istirahat dan kelanjutan ini, mereka terus-menerus merawatnya.”
Naik turunnya harga alamiah disebabkan oleh kuantitas komoditi yang diproduksi, biaya-biaya produksi, tingkat permintaan atas barang tersebut. Harga di atas harga alami terbentuk apabila jumlah barang yang diproduksi lebih kecil daripada jumlah permintaan di pasar. Sehingga para pedagang mau tidak mau menaikkan harga jual di atas harga alamiahnya. Para konsumen yang mampu membayar akan bersaing untuk mendapatkan barang yang diinginkannya. Dengan demikian harga jual akan lebih tinggi dari pada harga alamiahnya. Sebaliknya, harga akan berada di bawah harga alamiah akan terbentuk apabila jumlah komoditi yang dibawa ke pasar melebihi permintaan pasar.
karena kelebihan barang produksi maka pedagang harus menjual barang tersebut dengan harga yang rendah. Adam Smith meyatakan:
178 Adam Smith, The Wealth Of Nations, 83.
76
“The market price of every particular commodity is regulated by the proportion between the quantity which is actually brought to market, and the demand of those who are willing to pay the natural price of the commodity, or the whole value of the rent, labor, and profit, which must be paid in order to bring it thither.” 179
Artinya, “Harga pasar dari setiap komoditas tertentu diatur oleh proporsi antara kuantitas yang sebenarnya dibawa ke pasar, dan permintaan dari mereka yang bersedia membayar harga alami komoditi, atau seluruh nilai sewa, tenaga kerja, dan laba, yang harus dibayar untuk membawanya ke sana.”
“A competition will immediately begin among them, and the market price will rise more or less above the natural price, according as either the greatness of the deficiency, or the wealth and wanton luxury of the competitors, happen to animate more or less the eagerness of the competition.”180
Artinya, “Sebuah kompetisi akan segera dimulai di antara mereka, dan harga pasar akan naik lebih atau kurang di atas harga alami, sesuai dengan baik kebesaran kekurangan, atau kekayaan dan kemewahan dari para pesaing, terjadi untuk menghidupkan lebih atau kurang semangat sebuah kompetisi.”
“The market price will sink more or less below the natural price, according as the greatness of the excess increases more or less the competition of the sellers, or according as it happens to be more or less important to them to get immediately rid of the commodity.”181
Artinya, “Harga pasar akan merosot lebih banyak atau kurang di bawah harga alami, sesuai dengan kehebatannya kelebihan meningkatkan lebih atau kurang persaingan penjual, atau sesuai dengan apa yang terjadi menjadi lebih
179 Adam Smith, The Wealth Of Nations, 84.
180 Adam Smith, The Wealth Of Nations, 85
181 Adam Smith, The Wealth Of Nations, 85
77
atau kurang penting bagi mereka dapatkan segera menyingkirkan komoditi”.
Harga jual akan sama dengan harga alamiah apabila jumlah komoditas yang diproduksi sama dengan jumlah permintaan pasar.
Pada kasus ini akan terbentuk titik keseimbangan harga pada pasar.
Seluruh barang produksi pada kasus ini dapat dijual dengan harga alamiah tanpa ada kelebihan maupun kekurangan barang produksi.
Adam Smith meyatakan:
“When the quantity brought to market is just sufficient to supply the effectual demand, and no more, the market price naturally comes to be either exactly, or as nearly as can be judged of, the same with the natural price.”182
Artinya, “Ketika jumlah yang dibawa ke pasar hanya cukup untuk memasok permintaan yang efektif, dan tidak lebih, harga pasar secara alami datang untuk menjadi tepat, atau hampir dapat dinilai, sama dengan harga alami.”
Kurva 3.4. Elastisitas Penawaran
182 Adam Smith, The Wealth Of Nations, 86
78
Dapat dilihat pada kurva di atas bahwa barang yang diperjualbelikan bertambah dari Q ke Q1, karena permintaan bertambah dari D menjadi D1. Oleh karena itu, pertambahan penawaran juga dibutuhkan untuk memperoleh harga keseimbangan yang baru.183
Setiap kuantitas barang yang dibawa ke pasar akan menyesuaikan diri dengan tingkat permintaan pasar terhadap barang tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa barang produksi tidak boleh melebihi tingkat permintaan efektif pada pasar. Begitu juga sebaliknya, barang produksi tidak boleh lebih kecil dari permintaan pasar. Untuk memperoleh harga keseimbangan pasar maka kuantitas barang produksi harus sama dengan tingkat permintaan pasar.
Kesadaran Smith tentang kelangkaan, pendapatan, dan utilitas sebagai kekuatan fungsi permintaan yang efektif sudah jelas. Begitu juga kesadarannya akan kekuatan fungsi penawaran.
Jadi, dalam kasus kelebihan pasokan adalah tentang daya tahan, dari komposisi suatu komoditi, melalui intensitas persaingan penjual, menentukan sejauh mana harga pasar di bawah harga
183 Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, 208.
P1
P
Q Q1
D
D1
S P
Q
79
alami. Ini merupakan kesimbangan jangka panjang. Semua ini dijalin ke dalam kerangka asumsi kepentingan pribadi, laissez- faire, dan kompetisi. Persepsi Smith, pada intinya adalah dalam hal ini.
80 BAB IV
KOMPARASI TEORI NILAI GUNA DAN NILAI TUKAR MENURUT IBNU KHALDUN DAN ADAM SMITH DALAM
MEKANISME PASAR PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM