BAB III TEORI NILAI GUNA DAN NILAI TUKAR
B. Teori Nilai Guna, Nilai Tukar, dan Teori Harga
2. Teori Nilai Tukar menurut Adam Smith
Nilai tukar atau harga suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja (labour) untuk menghasilkan barang tersebut. Untuk dapat mengukur tingkat tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang atau jasa tidak bisa hanya diukur dari jam atau hari kerja saja. Hal itu karena keterampilan setiap orang tidak sama. Untuk itu, ia menggunakan harga labour sebagai alat ukur, yaitu upah yang diterimanya dalam menghasilkan barang tersebut.
Tingkat upah sekaligus menentukan perbedaan tingkat keterampilan tenaga kerja (labour). Jika A menerima upah Rp.
10.000,- per hari dan B menerima upah Rp. 5000,- per hari, ini mencerminkan bahwa tingkat keterampilan si A dua kali lebih tinggi dari keterampilan si B.165 Adam Smith meyatakan:
164 Adam Smith, The Wealth Of Nations, 48.
165 Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, 35.
70
“In that early and rude state of society which precedes both the accumulation of stock and the appropriation of land, the proportion between the quantities of labor necessary for acquiring different objects seems to be the only circumstance which can afford any rule for exchanging them for one another. If among a nation of hunters, for example, it usually costs twice the labor to kill a beaver which it does to kill a deer, one beaver should naturally exchange for or be worth two deer. It is natural that what is usually the produce of two days’ or two hours’
labor, should be worth double of what is usually the produce of one day’s or one hour’s labor.”166
Artinya, “Dalam keadaan masyarakat awal dan kasar yang mendahului keduanya akumulasi stok dan perampasan tanah, proporsi antara jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk memperoleh objek yang berbeda tampaknya menjadi satu-satunya keadaan yang bisa membeli aturan apa pun untuk ditukar satu sama lain. Jika di antara bangsa pemburu, misalnya, biasanya harganya dua kali lipat tenaga kerja untuk membunuh berang-berang yang dilakukannya untuk membunuh rusa, satu berang-berang seharusnya secara alami bertukar atau bernilai dua rusa. Itu alami bahwa apa yang biasanya merupakan hasil kerja dua hari atau dua jam kerja, harus bernilai dua kali lipat dari apa yang biasanya merupakan hasil dari satu hari atau satu jam kerja.”
Perbedaan tenaga kerja yang dicurahkan dalam menghasilkan barang, digunakan Smith untuk mematok harga.
Misalnya, jika dalam waktu dua jam seseorang rata-rata bisa menangkap seekor berang-berang, dan dalam waktu yang sama bisa menangkap dua ekor rusa, harga berang-berang harus dua kali lipat harga rusa. Harga seperti ini disebut Smith sebagai harga alami. Pada zaman modern ini disebut harga keseimbangan pasar.167
166 Adam Smith, The Wealth Of Nations, 73
167 Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, 35.
71
Dalam keadaan masyarakat awal yang kasar pada mulanya yang mendahului keduanya baik dalam akumulasi stok dan perampasan tanah, proporsi antara jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memperoleh produk yang berbeda tampaknya menjadi satu-satunya keadaan yang bisa membeli aturan apa pun untuk ditukar antara satu sama lain. Adam Smith menjelaskannya dengan skenario berikut.
Jika di antara bangsa pemburu, misal, harganya akan menjadi dua kali lipat dari tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membunuh seekor berang-berang dengan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membunuh rusa, satu berang-berang seharusnya secara alami bertukar atau bernilai dua rusa. Merupakan hal yang wajar bahwa melakukan sesuatu yang biasanya merupakan hasil kerja dari dua hari atau dua jam kerja harus bernilai dua kali lipat dari apa yang biasanya merupakan hasil dari satu hari atau satu jam kerja.168
Dalam ekonomi modern, ukuran nilai tukar terbagi menjadi tiga komponen berbeda, yaitu, upah, keuntungan, dan sewa tanah.
Ini berarti, dalam ekonomi pasar bebas, ukuran sebenarnya dari nilai tukar suatu barang adalah ekuilibrium antara upah, keuntungan dan sewa tanah yang membentuk harga alamiah dari suatu komoditas. Ketiga komponen tersebut merupakan tiga sumber asal dari semua nilai tukar.169 Dengan demikian, Smith beranggapan bahwa nilai tukar suatu barang sama dengan harga barang itu sendiri.
Secara grafis, keseimbangan antara ketiga komponen di atas dapat digambarkan antara garis kurva indiferen dan garis anggaran.170
Gambar 3.3. Kurva Keseimbangan Antara Modal dan Tenaga Kerja
168 Adam Smith, An Inquiry Into The Nature And Causes Of The Wealth Of Nations, The E-Book, 73
169Sony Keraf, “Pasar Bebas Keadilan dan Peran Pemerintah Telaah Atas Etika Politik Ekonomi Adam Smith”, 234
170 P3EI, Ekonomi Islam, 388.
72
Pada chapter I Wealth of Nation Smith menekankan peran tenaga kerja sebagai sumber harga asli, tenaga kerja merupakan sumber dari keseluruhan hasil. Seiring pembahasan dalam bukunya, Smith mengemukakan bahwa bukan hanya tenaga kerja saja yang menjadi sumber asli, tetapi ia juga mempertimbangkan modal dan tanah (alam) sebagai sumber asli bersamaan dengan tenaga kerja. Dengan demikian, tenaga kerja bukanlah satu- satunya sumber asli dari perwujudan nilai tukar. Atas dasar tersebut Smith merumuskan nilai tukar dengan tiga faktor.
Adam Smith mengaitkan hubungan antara tenaga kerja, modal dan tanah dengan harga alami yang kemudian dipahami sebagai harga upah alami. Harga alami didefinisikan sebagai harga biaya dari tiga faktor yang harus dibayar jika komoditas tersebut akan diproduksi dan didistribusikan. Harga pasar didefinisikan sebagai harga aktual yang dibayarkan di pasar, dan ditentukan oleh interaksi permintaan dengan penawaran yang efektif.171
171 Adam Smith, The Wealth Of Nations, 83.
Upah
Jam Kerja
Untuk memperoleh tingkat keseimbangan kepuasan, maka antara upah dan jam kerja harus sama jumlahnya.
Eu
73