BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis
4.1.3 Deskriptif Variabel berdasarkan Demografi
4.1.3 Deskriptif Variabel Berdasarkan Demografi
dengan kategorisasi sangat tinggi, 13 (19%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 33 (26%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 10 (23%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 5 (25%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
Sedangkan, rentang usia 46-55 tahun terdapat 5 (22%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 22 (32%) karyawan denga kategorisasi tinggi, 48 (38%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 12 (28%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 7 (35%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
2. Deskriptif Burnout Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 4.10 Diagram Burnout Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan diagram diatas, total responden pada penelitian ini berjumlah 282 karyawan di Kantor Pos Makassar, hasil deskriptif burnout berdasarkan jenis kelamin tertinggi diperoleh oleh jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 85 karyawan dengan kategorisasi sedang. Pada jenis kelamin laki-
7
16 46
23 85
43 31
15 11
5
Laki-Laki Perempuan
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
laki terdapat 7 (30%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 46 (67%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 85 (67%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 31 (72%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 15 (75%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
Pada jenis kelamin perempuan terdapat 16 (70%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 23 (33%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 43 (33%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 11 (28%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 5 (25%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
3. Deskriptif Burnout Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Gambar 4.11 Diagram Burnout Berdasarkan Pendidikan Terakhir Berdasarkan diagram diatas, total responden pada penelitian ini berjumlah 282 karyawan di Kantor Pos Makassar, hasil deskriptif burnout berdasarkan pendidikan terakhir tertinggi
1
17
1 4
4
35
3
27
8
47
11
62
3
9 9
21 12
2 6
Strata 2 Strata 1 D3 SMA
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
diperoleh oleh pendidikan terakhir SMA dengan jumlah karyawan sebanyak 62 (49%) orang dengan kategorisasi sedang. Pada pendidikan terakhir strata 2 (S2), 1 (4%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 4 (6%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 8 (6%) karyawan dengan kategorisasi sedang, dan terdapat 3 (7%) karyawan dengan kategorisasi rendah. Pada pendidikan terakhir strata 1 (S1), 17 (74%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 35 (51%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 47 (37%) karyawan dengan kategorisasi sedang, terdapat 9 (21%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 12 (60%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
Pada pendidikan terakhir diploma 3 (D3), 1 (4%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 3 (4%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 11 (8%) karyawan dengan kategorisasi sedang, terdapat 9 (23%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 2 (10%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah. Pada pendidikan terakhir SMA, 4 (17%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 27 (39%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 62 (49%) karyawan dengan kategorisasi sedang, terdapat 21 (49%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 6 (30%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
4. Deskriptif Burnout Berdasarkan Jabatan
Gambar 4.12 Diagram Burnout Berdasarkan Jabatan
Berdasarkan diagram diatas, total responden pada penelitian ini berjumlah 282 karyawan di Kantor Pos Makassar, hasil deskriptif burnout berdasarkan jabatan tertinggi diperoleh oleh jabatan staff sebanyak 104 (81%) karyawan dengan kategorisasi sedang. Pada jabatan kepala-deputi, terdapat 3 (4%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 6 (5%) karyawan dengan kategorisasi sedang , dan 2 (10%) karyawan dengan kategorisasi rendah.
Pada jabatan man-asman, terdapat 2 (9%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 9 (13%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 18 (14%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 7 (17%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 3 (15%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah. Pada
2
21
3 9
57
6
18
104
7
35
2 3
15
Kepala-Deputi Man-Asman Staff
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
jabatan staff, terdapat 21 (91%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 57 (83%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 104 (81%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 35 (83%) karyawan..dengan kategorisasi rendah, dan 15 (75%) karyawan dengan karegorisasi sangat rendah.
5. Deskriptif Burnout Berdasarkan Bagian/Devisi
Gambar 4.13 Diagram Burnout Berdasarkan Bagian/Devisi
Berdasarkan diagram diatas, total responden pada penelitian ini berjumlah 282 karyawan di Kantor Pos Makassar, hasil deskriptif burnout berdasarkan bagian/devisi tertinggi diperoleh oleh bagian/devisi jasa berjumlah 57 (45%) karyawan dengan kategorisasi sedang. Pada bagian/devisi SDM, terdapat 4 (17%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 7 (10%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 17 (13%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 5 (12%) karyawan
4 4 6
3 5
1 7
11
5 7
28
11 17
8
21
10
57
15
5 7
4 4
21
1
1 3 4
8
4
SDM Umum Keuangan Kominfo Jasa Lainnya
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
dengan kategorisasi rendah, dan 1 (5%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah. Pada bagian/devisi umum, terdapat 4 (17%) karyawan dengan kaetgorisasi sangat tinggi, 11 (16%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 8 (6%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 7 (17%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 3 (15%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
Pada bagian/devisi keuangan, terdapat 6 (26%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 5 (7%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 21 (16%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 4 (10%) karyawan dengan kategorisasi rendah, 4 (20%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah. Pada bagian/devisi kominfo, terdapat 3 (13%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 7 (10%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 10 (8%) karyawan dengan kategorisasi sedang, dan 4 (10%) karyawan dengan kategorisasi rendah.
Pada bagian/devisi jasa, terdapat 21 karyawan dengan kategorisasi rendah, 18 karyawan dengan kategorisasi sangat rendah, 5 karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 57 karyawan dengan kategorisasi sedang, 28 karyawan dengan kategorisasi tinggi.
Pada bagian/devisi lainnya (SPI, Kepala, Deputi, dan Kesekretariatan), terdapat 1 (4%) karyawan dengan
kategorisasi sangat tinggi, 11 (16%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 15 (12%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 1 (2%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 4 (20%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
6. Deskriptif Burnout Berdasarkan Lama Bekerja
Gambar 4.14 Diagram Burnout Berdasarkan Lama Bekerja
Berdasarkan diagram diatas, total responden pada penelitian ini berjumlah 282 karyawan di Kantor Pos Makassar, hasil deskriptif burnout berdasarkan lama bekerja tertinggi diperoleh oleh lama bekerja 1-7 tahun berjumlah 35 (27%) karyawan dengan kategorisasi sedang. Pada lama bekerja 1-7 tahun, terdapat 7 (30%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 22 (32%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 35 (27%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 12 (29%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 5 (25%) karyawan dengan
7 7
4 2 3
22
15
20
5 7
35
31 31
10
21
12 12
7 5 6
5 3
8
2 2
1-7 Tahun 8-14 Tahun 15-21 Tahun 22-28 Tahun 29-35 Tahun Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
kategorisasi sangat rendah. Pada lama bekerja 8-14 tahun, terdapat 7 (30%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 15 (22%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 31 (24%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 12 (29%) karyawan dengan kategorsasi rendah, 3 (15%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
Pada lama bekerja 15-21 tahun, terdapat 4 (17%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 20 (29%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 31 (24%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 7 (17%) karyawan dengan kategorisasi rendah, 8 (40%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah. Pada lama bekerja 22-28 tahun, terdapat 2 (9%)karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 5 (7%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 10 (8%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 5 (12%) karyawan dengan kategorisasi rendah, 2 (10%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
Pada lama bekerja 29-35 tahun, terdapat 3 (13%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 7 (10%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 21 (16%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 6 (14%) karyawan dengan kategorisasi rendah, 2 (10%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
b. Deskriptif Variabel Work Engagement
1. Deskriptif Work Engagement Berdasarkan Usia
Gambar 4.15 Diagram Work Engagement Berdasarkan Usia
Berdasarkan diagram diatas, total responden pada penelitian ini berjumlah 282 karyawan di Kantor Pos Makassar, hasil deskriptif work engagement berdasarkan usia tertinggi diperoleh oleh rentang usia 20-35 tahun dengan kategorisasi sedang dengan jumlah sebanyak 55 (45%) karyawan. Pada rentang usia 20-35 tahun terdapat 6 (38%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 21 (55%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 55 (45%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 27 (39%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 12 (32%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
Pada rentang usia 36-45 tahun, terdapat 5 (31%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 6 (16%) karyawan dengan
6 5 4
21
6
11 55
26
41
27
16
27
12 14
11
20-35 Tahun 36-45 Tahun 46-55 Tahun
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
kategorisasi tinggi, 26 (21%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 16 (23%) karyawan dengan kategorisasi rendah, 14 (38%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
Sedangkan, rentang usia 46-55 tahun terdapat 4 (25%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 11 (29%) karyawan denga kategorisasi tinggi, 41 (34%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 27 (39%) karyawan dengan kategorisasi rendah, 11 (30%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
2. Deskriptif Work Engagement Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 4.16 Diagram Work Engagement Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan diagram diatas, total responden pada penelitian ini berjumlah 282 karyawan di Kantor Pos Makassar, hasil deskriptif work engagement berdasarkan jenis kelamin tertinggi diperoleh oleh jenis kelamin laki-laki dengan jumlah
13
2 25
13 79
44 43 23 26
14
Laki-Laki Perempuan
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
79 (65%) karyawan dengan kategorisasi sedang. Pada jenis kelamin laki-laki terdapat 13 (81%) karyawan
dengan kategorisasi sangat tinggi, 25 (66%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 79 (65%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 44 (64%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 23 (62%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah,
Pada jenis kelamin perempuan terdapat 2 (13%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 13 (34%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 43 (35%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 26 (38%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 14 (38%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
3. Deskriptif Work Engagement Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Gambar 4.17 Diagram Work Engagement Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan diagram diatas, total responden pada penelitian ini berjumlah 282 karyawan di Kantor Pos
4
11 3
14
5
16 6
53
11
52
4
34
7
25
3
15
3
16
Strata 2 Strata 1 D3 SMA
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Makassar, hasil deskriptif work engagement berdasarkan pendidikan terakhir tertinggi diperoleh oleh pendidikan terakhir strata 1 (S1) dengan jumlah karyawan sebanyak 53 (43%) orang dengan kategorisasi sedang. Pada pendidikan terakhir strata 2 (S2), terdapat 3 (8%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 6 (5%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 4 (6%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 3 (8%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah. Pada pendidikan terakhir strata 1 (S1), terdapat 4 (25%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 14 (37%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 53 (43%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 34 (49%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 15 (41%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
Pada pendidikan terakhir diploma 3 (D3), terdapat 5 (13%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 11 (9%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 7 (10%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 3 (8%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah. Pada pendidikan terakhir SMA, terdapat 11 (69%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 16 (42%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 52 (42%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 25 (36%) karyawan dengan kategorisasi rendah, 16 (43%) karyawan dengan dengan kategorisasi sangat rendah.
4. Deskriptif Work Engagement Berdasarkan Jabatan
Gambar 4.18 Diagram Work Engagement Berdasarkan Jabatan
Berdasarkan diagram diatas, total responden pada penelitian ini berjumlah 282 karyawan di Kantor Pos Makassar, hasil deskriptif work engagement berdasarkan jabatan tertinggi diperoleh oleh jabatan staff sebanyak 105 (86%) karyawan dengan kategorisasi sedang. Pada jabatan kepala-deputi, terdapat 1 (6%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 1 (3%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 3 (2) karyawan dengan kategorisasi sedang, 4 (6%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 2 (5%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
Pada jabatan man-asman, terdapat 1 (6%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 7 (18%) karyawan dengan
1 1
13
1 7
30
3
14
105
4
13
53
2 4
31
Kepala-Deputi Man-Asman Staff
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
kategorisasi tinggi, 14 (12%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 13 (19%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 4 (11%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah. Pada jabatan staff, terdapat 13 (88%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 30 (79%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 105 (86%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 53 (75%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 31 (84%) karyawan dengan karegorisasi
sangat rendah.
5. Deskriptif Work Engagement Berdasarkan Bagian/Devisi
Gambar 4.19 Diagram Work Engagement Berdasarkan Bagian/Devisi
Berdasarkan diagram diatas, total responden pada penelitian ini berjumlah 282 karyawan di Kantor Pos Makassar, hasil deskriptif work engagement berdasarkan bagian/devisi tertinggi diperoleh oleh bagian/devisi jasa berjumlah 49 (40%)
1 2
10
4 4 2
9
1
18
2
18 19
15
10
49
11
7 6 7 9
29
12
4 4 7
4
13
5
SDM Umum Keuangan Kominfo Jasa Lainnya
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
karyawan dengan kategorisasi sedang. Pada bagian/devisi SDM, terdapat 1 (6%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 4 (11%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 18 (15%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 7 (10%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 4 (11%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah. Pada bagian/devisi umum, terdapat 4 (11%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 19 (16%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 6 (9%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 4 (11%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
Pada bagian/devisi keuangan, terdapat 2 (13%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 9 (24%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 15 (12%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 7 (10%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 7 (19%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah. Pada bagian/devisi kominfo, terdapat 1 (3%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 10 (8%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 9 (13%) karyawan dengan kategorisasi rendah, 4 (11%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
Pada bagian/devisi jasa, terdapat 10 (63%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 18 (47%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 49 (40%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 29 (42%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan
13 (35%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah. Pada bagian/devisi lainnya (SPI, Kepala, Deputi, Kesekretariatan), terdapat 2 (13%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 2 (5%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 11 (9%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 12 (17%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 5 (14%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
6. Deskriptif Work Engagement Berdasarkan Lama Bekerja
Gambar 4.20 Diagram Work Engagement Berdasarkan Lama Bekerja
Berdasarkan diagram diatas, total responden pada penelitian ini berjumlah 282 karyawan di Kantor Pos Makassar, hasil deskriptif work engagement berdasarkan lama bekerja tertinggi diperoleh oleh lama bekerja 1-7 tahun berjumlah 40 (33%) karyawan dengan kategorisasi sedang. Pada lama bekerja 1-7 tahun, terdapat 5 (31%) karyawan dengan kategorisasi sangat
5 3 4
2 1
11
14
6
2
5 40
27 27
13 15
19
13
20
4
14 6
11 13
3 4
1-7 Tahun 8-14 Tahun 15-21 Tahun 22-28 Tahun 29-35 Tahun Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
tinggi, 11 (29%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 40 (33%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 19 (28%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 6 (16%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
Pada lama bekerja 8-14 tahun, terdapat 3 (25%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 14 (37%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 27 (22%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 13 (19%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 11 (30%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah. Pada lama bekerja 15-21 tahun, terdapat 4 (25%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 6 (18%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 27 (22%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 20 (28%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 13 (35%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
Pada lama bekerja 22-28 tahun, terdapat 2 (13%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 2 (5%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 13 (11%) karyawan dengan kategorisasi sedang, 4 (5%) karyawan dengan kategorisasi rendah, dan 3 (8%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah. Dan pada lama bekerja 29-35 tahun, terdapat 1 (6%) karyawan dengan kategorisasi sangat tinggi, 5 (13%) karyawan dengan kategorisasi tinggi, 15 (12%) karyawan dengan kategorisasi
sedang, 14 (20%) karyawan dengan kategorisasi rendah, 4 (11%) karyawan dengan kategorisasi sangat rendah.
4.1.4 Hasil Uji Asumsi