Diagnosa keperawatan adalah interpretasi ilmiah atas data hasil pengkajian yang digunakan oleh perawat untuk membuat rencana, melakukan implementasi dan evaluasi (NANDA International dalam (Rofi’i, 2019)). Perlu diperhatikan oleh perawat, bahwa penulisan diagnosis keperawatan banyak terjadi perbedaan dalam penulisan nama diagnosis.
Menurut hasil penelitian dari Rofii bahwa penulisan 1 (satu) diagnosa Tidak Efektif Bersihan Jalan Nafas terdapat 13 variasi nama diagnosis yang berbeda. Perawat menuliskan diagnosa pola nafas tidak efektif terdapat 7 variasi nama penulisan diagnosis. Perawat juga menuliskan diagnosa nyeri akut terdapat 5 variasi penulisan diagnosis keperawatan, dan menuliskan diagnosis hipertermi terdapat 2 variasi nama penulisan diagnosis keperawatan (Rofii et al., 2018)
Contoh perumusan diagnosis keperawatan Hambatan mobilitas fisik (00085) (NANDA International, 2018)
Hambatan mobilitas fisik (00085) Definisi
Keterbatasan dalam gerakan fisik atau satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah.
Batasan Karakteristik
Dispnea setelah beraktifitas
Gangguan sikap berjalan
Gerakan lambat
Gerakan spastika
Gerakan tidak terkoordinasi
33
Instabilitas postur
Kesulitan membolak-balik posisi
Keterbatasan rentang gerak
Ketidaknyamanan
Melakukan aktifitas selain sebagai pengganti pergerakan (misalnya, meningkatkan perhatian pada aktifitas orang lain, mengendalikan perilaku, fokus pada aktifitas sebelum sakit)
Penurunan kemampuan melakukan keterampilan motorik halus
Penurunan kemampuan melakukan keterampilan motorik kasar
Penurunan waktu reaksiTremor akibat bergerak Faktor yang Berhubungan
Agens farmaseutikal
Ansietas
Depresi
Disuse
Fisik tidak bugar
Gangguan fungsi kognitif
Gangguan metabolisme
Gangguan muskuloskeletal
Gangguan neuromuskular
Gangguan sensoriperseptual
Gaya hidup kurang berat
Indeks massa tubuh di atas persentil ke- 75 sesuai usia
Intoleran aktifitas
Kaku sendi
Keengganan memulai pergerakan
Kepercayaan budaya tentang aktifitas yang tepat
Kerusakan integritas struktur tulang
Keterlambatan perkembangan
Kontraktur
Kurang dukungan lingkungan (misalnya, fisik atau sosial)
Kurang pengetahuan tentang nilai aktifitas fisik
Malnutrisi
Nyeri
Penurunan kekuatan otot
Penurunan kendali otot
Penurunan ketahanan tubuh
34
Penurunan massa otot
Program pembatasan gerak
Contoh perumusan diagnosis keperawatan Intoleransi aktifitas (00092) (NANDA International, 2018)
Intoleransi aktifitas (00092) Definisi
Ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk mempertahankan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan
Batasan Karakteristik
Respons tekanan darah abnormal terhadap aktivitas
Respons frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas
Perubahan elektrokardiogram (EKG)
Ketidaknyamanan setelah beraktivitas
Keletihan
Kelemahan umum Faktor yang Berhubungan
Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
Imobilitas
Tidak pengalaman dengan suatu aktivitas
Contoh perumusan diagnosis keperawatan Keletihan (00093) (NANDA International, 2018)
Definisi
Keletihan terus-menerus dan penurunan kapasitas untuk kerja fisik dan mental pada tingkat yang lazim
Batasan Karakteristik
Gangguan konsentrasi
Gangguan libido
Apatis
Kurang minat terhadap sekitar
Mengantuk
Merasa bersalah karena tidak dapat menjalankan tanggung jawab
35
Tidak mampu mempertahankan aktivitas fisik pada tingkat yang biasanya
Tidak mampu mempertahankan rutinitas yang biasanya
Peningkatan keluhan fisik
Peningkatan kebutuhan istirahat
Penurunan performa peran
Kekurangan energi
Introspeksi
Letargi
Pola tidur tidak menyehatkan
Kelelahan
Faktor yang Berhubungan
Ansietas
Depresi
Kendala lingkungan
Peningkatan kelelahan fisik
Malnutrisi
Gaya hidup tanpa stimulasi
Tuntutan pekerjaan
Fisik tidak bugar
Kurang tidur
Stressor
Contoh perumusan diagnosis keperawatan Defisiensi pengetahuan (00126) (NANDA International, 2018)
Definisi
Ketiadaan atau defisien informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu atau kemahiran.
Batasan Karakteristik
Ketidakakuratan mengikuti perintah
Ketidakakuratan melakukan tes
Perilaku tidak tepat
Kurang pengetahuan Faktor yang Berhubungan
Kurang informasi
36
Kurang minat untuk belajar
Kurang sumber pengetahuan
Keterangan yang salah dari orang lain
Contoh perumusan diagnosis keperawatan Ketidakefektifan perencanaan aktifitas (00199) (NANDA International, 2018)
Definisi
Suatu ketidakmampuan untuk menyiapkan satu set aktivitas yang pasti dalam waktu dan kondisi tertentu.
Batasan Karakteristik
Tidak ada rencana
Ansietas berlebihan tentang tugas yang dilakukan
Takut tehadap tugas yang dibebankan
Ketrampilan organisasi kurang memadai
Kurang sumber daya
Pola kegagalan
Tujuan aktivitas tidak terpenuhi
Khawatir tentang tugas yang tidak terlaksana Faktor yang Berhubungan
Perilaku menghindari ketika dihadapkan dengan usulan solusi
Hedonisme
Gangguan kemampuan memproses informasi
Kurang dukungan sosial
Persepsi terhadap peristiwa tidak realistis
Persepsi terhadap kompetensi diri tidak realistis B. Perencanaan Keperawatan
Intervensi merupakan apa yang harus dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan atau kriteria hasil. Banyak variasi untuk format dalam sebuah table intervensi namun pada umumnya tabel intervensi terdiri atas nomor diagnosa, tujuan dan kriteria hasil, instruksi keperawatan (rencana tindakan), Rasional dan dokumentasi berupa paraf dan nama terang.
Petunjuk untuk membuat rumusan intervensi adalah sebagai berikut:
37 1) Tetapkan data dasar, yaitu data fokus yang berupa tanda dan gejala dari
masalah
2) Peringkas instruksi pengobatan yang berhubungan dengan intervensi dan masalah
3) Standar asuahn keperawatan digunakan sebagai kerangka berpikir dan modifikasi sesuai kondisi
4) Identifikasi program pemantauan masalah yang potensial
Penulisan tujuan keperawatan dalam perencanaan asuhan keperawatan harus diperhatikan oleh perawat. Hasil penelitian menunjukkan Bahwa penulisan tentang tujuan keperawatan pada diagnosis keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif hanya 49% yang menuliskan tujuan keperawatan. Penulisan kriteria hasil masih banyak yang belum dituliskan oleh perawat sebanyak 55% diagnosa dari 100 diagnosa (Rofii et al., 2019).
Cara Menyusun perencanaan menurut Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah (PPNI, 2018):
Diagnosis
Keperawatan Tujuan dan
Kriteria Hasi Intervensi Ttd
Nama Perfusi Perifer
Tidak Efektif (D.0009)
Definisi: Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu metabolisme tubuh.
Penyebab:
Hiperglikemia
Penurunan konsentrasi hemoglobin
Peningkatan tekanan darah
Kekurangan volume cairan
Penurunan aliran arteri dan/atau vena
Kurang terpapar informasi tentang factor pemberat (missal merokok,
Tujuan:
Perfusi perifer menjadi efektif Kriteria Hasil:
Denyut nadi perifer 12345
Penyembuhan luka 1 2 3 4 5
Sensasi 1 2 3 4 5
Warna kulit pucat 1 2 3 4 5
Edema perifer 1 2 3 4 5
Nyeri ekstremitas 1 2 3 4 5
Parastesia 1 2 3 4 5
Kelemahan otot 1 2 3 4 5
Perawatan Sirkulasi (I. 14570)
Definisi:
mengidentifikasi dan merawat area local dengan keterbatasan sirkulasi perifer.
Tindakan a. Observasi
▪ Periksa sirkulasi perifer (mis. nadi perifer, edema, pengisapan kapiler, warna, suhu, ankle- brachial index)
▪ Identifikasi faktor risiko
gangguan sirkulasi (mis,
diabetes, perokok, orang tua, hipertensi, dan kadar kolesterol tinggi)
38
gaya hidup monoton, trauma, obesitas, asupan garam, imobilisasi)
Kurang terpapar informasi tentang proses penyakit (misalnya: DM, hiperlipidemia)
Kurang aktivitas fisik
Gejala dan Tanda Mayor:
1. Subjektif: - 2. Objektif:
Pengisian kapiler >
3 detik
Nadi perifer menurun atau tidak teraba
Akral teraba dingin
Warna kulit pucat
Turgor kulit menurun Gejala dan Tanda Minor:
1. Subjektif:
Parastesia
Nyeri ekstremitas (klaudikasi intermiten) 2. Objektif:
Edema
Penyembuhan luka lambat
Indeks Ankle- Brachial < 0,90
Bruit femoral
Kram otot 1 2 3 4 5
Bruit femoralis 1 2 3 4 5
Nekrosis 1 2 3 4 5
Pengisian kapiler 1 2 3 4 5
Akral 1 2 3 4 5
Turgor kulit 1 2 3 4 5
TD sistolik 1 2 3 4 5
TD diastolic 1 2 3 4 5
Tekanan arteri rata-rata 1 2 3 4 5
Indeks Ankle- Brachial 1 2 3 4 5
▪ Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstrimitas b. Terapeutik
▪ Hindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di area keterbatasan perfusi
▪ Hindari pengukuran TD pada ekstremitas dengan keterbatasan berfungsi
▪ Hindari penekanan dan
pemasangan tourniquet pada area yang cedera
▪ Lakukan pencegahan infeksi
▪ Lakukan perawatan kaki dan kuku
▪ Lakukan hidrasi c. Edukasi
▪ Anjurkan berhenti merokok
▪ Anjurkan berolahraga rutin
▪ Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit terbakar
▪ Anjurkan
menggunakan obat penurun tekanan darah, antikoagulan, dan penurunan kolesterol, jika perlu
▪ Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
▪ Anjurkan menghindari penggunaan obat penyakit beta
▪ Anjurkan melakukan perawatan kulit yang
39
tepat (mis.
melembabkan kulit kering pada kaki)
▪ Anjurkan program rehabilitasi vaskuler
▪ Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi (mis. rendah lemak jenuh, minyak ikan omega 3)
▪ Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
dilaporkan (mis. rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa) Manajemen Sensasi Perifer (I. 06195) Definisi:
Mengidentifikasi mengelola
ketidaknyamanan pada perubahan sensasi perifer.
Tindakan a. Observasi
▪ Identifikasi penyebab perubahan sensasi
▪ Identifikasi penggunaan alat pengikat, prostesis, sepatu, dan pakaian
▪ Periksa perbedaan sensasi tajam atau tumpul
▪ Periksa perbedaan sensasi panas atau dingin
▪ Periksa kemampuan mengidentifikasi lokasi dan tekstur benda
▪ Monitor terjadinya parestesia, jika perlu
40
▪ Monitor perubahan kulit
▪ Monitor adanya tromboflebitis dan tromboemboli vena b. Terapeutik
▪ Hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan suhunya (terlalu panas atau dingin)
c. Edukasi
▪ Anjurkan penggunaan termometer untuk menguji suhu air
▪ Anjurkan penggunaan sarung tangan termal saat memasak
▪ Anjurkan memakai sepatu lembut dan bertumit rendah d. Kolaborasi
▪ Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu
▪ Kolaborasi pemberian kortikosteroid, jika perlu