• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Konsep Dasar Medis 1. Pengertian

4. Discharge Planning

Terpanjan asap rokok Presipitasi

Melalui inhalasi masuk ke dalam saluran

Menyebabkan kerusakan epitel bersilia

Menurunkan klirens mukosiliar serta menekan

aktifitas fagosit dan efek baterisida sehingga mengganggu pertahanan

paru-paru Tirah baring lama

Kontraksi intrakostal dan diafragma tidak maksimal

Mekanisme batuk (-) Efisiensi silia (-) Penumpukan mucus

yang berlebih Kepadatan tempat

tinggal Ventilasi berkurang

Pertukaran udara terhambat Virus, bakteri dan

mikroorganisme

Melalui inhalasi masuk kedalam saluran pernapasan atas Berkolonialisasi dan menyebabkan peradangan dan inflamasi pada saluran pernapasan atas (ISPA) tidak

tertangani Virus antigen masuk dan

berkolonisasi disaluran pernapasan bawah Predisposisi

Usia ≥ 60 tahun Pembentukan sistem

imuntutas (iimmunoglobulin A)

belum sempurna Penurunan kekebalan terhadap virus, bakteri dan mikroorganisme

pada membrane mukosa hidung

Infeksi mencapai paru-paru (alveoli)

PNEUMONIA

TG : suhu tubuh : 38,2°C SDKI : hipertermi

SLKI : termoregulasi membaik SIKI : manajemen hipertermi Merangsang sel globet

Respon inflamasi

Peningkatan aliran dan pemeabilitas kapiler Stadium I : ≤ 24 jam

kongesti

Sel mast melepaskan

mediator kimiawi Kuman melepaskan zat pirogenik

Merangsang histamine dan postatglandin

Perpindahan eksudat plasma ke dalam ruang

interstitium Penimbunan cairan

Edema

Fagosit melepaskan endogenus pirogen

Masuk ke dalam aliran darah

bakteremia Masuk ke pembuluh darah otak dan menyerang lapisan

meningen dan system saraf di otak

Terjadi perubahan fungsi dan kerja

system saraf Mengeraskan paru

dan menurunkan kapasitas paru Penurunan

saturasi O2

Penurunan produksi surfaksian Peningkatan produksi mukus

Penumpukan secret di jalan napas

B1 (Breathing)

TG : sesak, batuk berlendir, bunyi suara napas tambahan ronkhi

SDKI : bersihan jalan napas tidak efektif

SLKI : bersihan jalan napas SKI : latihan batuk efektif

Penurunan kesadaran

O2 dalam darah menurun

Proses glikolisis terganggu

Produksi energy menurun

Pus terkumpul dalam ruang pleura

Peningkatan tekanan pada paru

Pembentukan jaringan perut

Paru sulit bekerja dengan baik

Jaringan paru menjadi rusak dan terluka Proses metabolisme tertanggu dan

terjadi prembesan eritrosit dan leukosit dari kapiler paru

Alveoli penuh dengan cairan leukosit dan eritrosit

Paru-paru tidak berisi O2 dan berwarna merah

Terakumulasi di seluruh daerahyang cedera dan terjadi

fagositosis sisa-sisa sel

Stadium II : hepatisasi

merah (terbentuk fibrin pada)

Sisa-sisa sel yang mati di alveoli mulai direabsobsi

Lobus tetap padat karena berisi fibrin dan leukosit

Warna merah menjadi pucat kelabu dan kapiler tidak

mengalami kongesti

Stadium III : hepatisasi

kelabu (2-3 paru tampak coklat gelapread cell yang mati)

Penurunan produksi surfaksian

Menurunkan compliance

Menimbulkan atelektasis dan kolaps alveolit

Tekanan O2 berkurang

Penurunan O2 di dalam paru-paru

Gangguan fungsi paru pada proses disfusi dan transportasi oksigen menuju

ke jantung

Penurunan oksigen ke jantung

Hipoksia jantung

B3 (Brain) TG: Penurunan

kesadaran, peningkatan tekanan darah SDKI: Penurunan Kapasitas adaptif

intrakranial SLKI: Kapasisitas adaptif intrakranial SIKI: Pemantauan

intrakranial

B6 (Bone) TG: Bedrest total, tirah baring lama, penekanan daerah

tertentu SDKI: Resiko luka

tekan SLKI: Integritas kulit dan jaringan SIKI: Pencegahan

luka tekan

Irreversible/ kematian otot jantung

Gagal jantung KEMATIAN Eksudat semakin berkurang dalam

alveoli karena sisa fibrin dan lisis

direabsorbsi oleh sel makrofag Fibrosis paru

Oksigen sulit masuk kedalamaliran darah

Sindrom respon inflamatori sistemik (SIRS)

Sepsis 1. Suhu meningkat 38,2°C

2. HR ≥ 20x/ menit 3. Leukosit ≥ 12.00

Peningkatan aliran limfe pada daerah

inflamasi Pembuluh darah di

limfe merenggang Cairan interstitial masuk ke pembuluh

darah limfe Kandungan protein dan sel dari cairan limfe dan

cairan intratitial bercampur Sistem gastrointestinal

Asam lambung Gangguan pada lapisan lambung Perdarahan pada

dinding mukosa lambung Inflamasi dan proses

peradangan Sistem kardiovaskuler

Disfungsi mikrosirkulasi Kegagalan respon terhadap peningkatan

kebutuhan O2 Distress pernapasan Penurunan saturasi O2 Pelepasan penurunan

nutria oksida Jaringan kembali ke

struktur semula Peradangan mereda/penyembuhan

Stadium IV : Reabsorbsi (perbaikan struktur

paru)

TG: Bradipnu, tampak pasien sesak, akral dingin

SDKI : Pola napas tidak efektif SLKI : pola napas

SIKI : pemantauan respirasi

Pembengkakan (LIMFADENOPATI)

TG: Nyeri, penyempitan saluran pernapasan SDKI : Nyeri akut SLKI : tingkat nyeri SIKI: manajemen nyeri B5 (Bowel)

TG: Nafsu makan menurun Bising usus menurun Otot menelan terganggu

SDKI : Resiko defisit nutrisi SLKI : status nutrisi

SIKI : manajemen nutrisi Vasodilatasi pembuluh

darah Hipoksia jaringan

MODS (kegagalan dan kematian lebih dari satu

porgan)

KEMATIAN

B2 (Blood)

TG: nadi ireguler, TD meningkat dan JVP meningkat SDKI : Penurunan curah jantung SLKI : curah jantung

SIKI : perawatan jantung Jantung memompa

lebih cepat

T&G: sesak, nyeri saat melakukan aktivitas, nadi ireguler, TD meningkat dan JVP meningkat

SDKI : intoleransi aktivitas SLKI : toleransi aktivitas SIKI : manajemen energi Tejadinya peningkatan

tekanan darah

Peningkatan TIK

Herniasi otak

Disfungsi neoronal Syok sepsis tidak

tertangani

Neurogenik bladder B4 (Bladder)

SDKI:Gangguan eliminasi urini

SLKI :Eliminasi urine SLKI:Manajemen eliminasi urine

43 BAB III

PENGAMATAN KASUS

Pasien Ny. “F” umur 47 tahun jenis kelamin perempuan dan pekerjaannya sebagai guru, masuk IGD pelamonia pada tanggal 28 April 2023 dengan keluhan utama sesak napas, demam dan batuk di sertai nyeri dada sebelah kanan dialami ± 2 hari yang lalu, dan di peroleh hasil TTV TD: 135/100mmHg, N: 110x/menit, P: 25x/menit, S: 38,6°C, SPO2:

93%, dan langsung dilakukan pemberian oksigen nasal kanul 5lpm, terpasang infus, dan pemberian obat parasetamol infus, pasien juga mengatakan asmanya kambuh saat melakukan aktivitas terlalu panjang, kemudian pasien dipindahkan diruangan Aster untuk rawat inap, kondisi pasien makin memberat pada tanggal 29 April 2023. Pasien kemudian di bawah keruangan ICU Pelamonia pukul 22:15 WITA untuk melakukan observasi lebih lanjut lagi. Pada saat pengkajian tanggal 29 April 2023 pasien mengatakan sesak napas, mual, lemas dan nyeri dada sebelah kanan saat pasien batuk, pasien mengatakan sudah 4 hari tidak BAB.

Pada saat pengkajian tampak pasien sesak, tampak pasien lemas di tempat tidur, tampak pasien meringis saat batuk, tampak sebagian aktivitas pasien di bantu oleh keluarga dan perawat, tampak pasien diberikan oksigen NRM 10 Liter/menit, terpasang infus pump cairan Dextrose 0.5% 500ml\24 jam ditangan kiri, tampak terpasang terpasang kateter. Kesadaran pasien compos mentis dengan GCS 15, tanda-tanda vital: Tekanan darah: 131/93 mmHg, Nadi: 107 x/menit, Suhu 36,7 oC, Pernapasan: 30 x/menit, SPO2: 88%. Hasil pemeriksaan Foto Thorax PA menunjukkan: Pneumonia dextra DD/ massa. Saat ini pasien mendapatkan terapi obat Ceftriaxone 1gr/ 12 jam/ IV, Omeprazole 40 mg/

12 jam/ IV, Pulmicord + Combiven (Nebulezer) / 8 jam, Pemeriksaan darah rutin: WBC:18.02 10^3/uL, MCV:83.3 fL, RDW-SD:36.1 %, PDW:10.3 fL, NEUT#:14.63 10^3/uL, MONO#: 1.43 10^3/uL, NEUT%:81.2%, LYMPH%:10.3 %, IG%: 0.6 %, LED:69 mm.

Dari data diatas, penulis mengangkat tiga diagnosis keperawatan yaitu: bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret yang tertahan, penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung, resiko defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien.

RUANG INTENSIVE CARE UNIT

Nama Mahasiswa : Makdalena Barloy dan Margalena Desti

Tanggal : 29 April 2023

Nama Pasien / Usia : Ny. F/ 47 tahun Diagnosa Medis : Pneumonia Dextra

1. Pengkajian Primer: (Meliputi:B-1/Breath,B-2/Bleed/Sirkulasi,B- 3/Brain,B-4/Bladder, B-5/Bowel dan B-6/Bone)

Breath (B1)

Pergerakan dada Tampak pergerakan dada simetris antara dada kiri dan kanan.

Tampak tidak ada kelainan bentuk dinding dada.

Pemakaian otot bantu pernapasan

Tampak ada penggunaan otot bantu napas

Jenis: otot dada

Palpasi Vocal premitus: teraba getaran lapang paru kanan lemah

Nyeri tekan : Tidak ada Krepitasi : Tidak ada

Perkusi Terdengar pekak

Lokasi : pada kedua lapang paru kiri dan kanan bagian bawah.

Suara napas Terdengar ronchi

Lokasi : auskultasi pada kedua lapang paru kiri dan kanan terdengar suara napas tambahan ronchi

Batuk Produktif

Sputum Tampak kental, warna kadang putih dan kuning Alat bantu pernapasan Ada

Tampak pasien terpasang NRM 10 liter/menit

Lain-lain Hasil foto thorax PA:

- Konsolidasi paru kanan

- Cor CTI dalam batas normal, Aorta normal

- Kedua sinus dan diafragma baik - Tulang-tulang intak Kesan :

Pneumonia Dextra DD/massa

- Frekuensi pernapasan 30x/menit

SPO2: 88%

Blood (B2)

Suara jantung Bunyi gallop

Bunyi jantung I dan II terdengar tunggal Irama jantung Irregular

CRT <3 detik

JVP Meningkat (5+3 cmH2O)

CVP Tidak Terpasang

Edema Tidak ada

EKG Sinus Aritmia

Lain-lain Tanda-tanda vital

TD : 131/93 mmHg N : 107 x/menit S : 36,7 oC P : 30x/menit SPO2 : 88%

MAP : 105,6 perfusi ginjal memadai

Brain (B3)

Tingkat kesadaran

Kualitatif : Compos mentis Kuantitatif (GCS): 15

E: 4 V: 5 M: 6 Reaksi pupil

Kanan

Kiri

Ada : Tampak reflex pupil mengecil saat diberikan cahaya (isokor)

Diameter : 4 mm

Ada : Tampak reflex pupil mengecil saat diberikan cahaya (isokor)

Diameter : 4 mm

Reflex fisiologis Ada : Tricep positif, Bicep positif, Patella positif, Achiles positif

Reflex patologis Reflex babinsky negative Meningeal sign Tidak ada

Lain-lain -

Bladder (B4)

Urin Jumlah: 650 cc / 7 jam

Warna: Kuning pekat

Kateter Ada, hari ke 2

Jenis: Chateter menetap Kesulitan BAK Tidak ada

Lain-lain Tidak ada

Bowel (B5)

Mukosa Bibir Tampak mukosa bibir pasien lembab

Lidah Tampak lidah pasien kotor

(tampak lidah pasien kotor berwarna putih)

Keadaan Gigi Tampak gigi pasien lengkap Nyeri Telan Tidak ada nyeri telan

Abdomen Tidak distensi

Peristaltik Usus Menurun Nilai: 4x/menit

Mual Ya

Muntah Tidak Ada

Hematemesis Tidak Ada

Melena Tidak Ada

Terpasang NGT Tidak ada Terpasang

Colostomy Bag

Tidak Ada

Diare Tadak Ada

Konstipasi Ya

Sejak : 4 hari yang lalu

Asites Tidak Ada

Lain-lain Tampak pasien terpasang infus pump dextrose 0.5%

BB: 47 kg TB: 160 m

IMT: 18,36 kg/m2 Bone

(B6)

Tugor Tampak turgor kulit

pasien baik

Teraba kulit pasien lembab dan elastis

Perdarahan kulit Tidak ada perdarahan kulit

Icterus Tidak ada icterus

Akral Teraba akral pasien

hangat

Pergerakan sendi Tampak pergerakan sendii pasien bebas

Fraktur Tidak ada

Luka Tidak ada

Lain-lain -

Tabel 3.1 Pengkajian Primer (B1-B6)

2. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Data Yang Diperoleh Saat Pengkajian Primer)

B-1: - Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan spasme jalan napas di tandai dengan sputum berlebih, batuk tidak efektif dan suara ronchi (D.0149)

B-2: Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung ditandai dengan palpitasi, takikardi dan gambaran EKG Sinus Aritmia

B-3: Tidak Ada B-4: Tidak Ada B-5: Tidak Ada B-6: Tidak Ada

3. Tindakan Keperawatan Yang Dilakukan (Berdasarkan diagnosis) a. B1 :

1) Memberikan O2 NRM 10 liter/menit

Hasil : Tampak pasien terpasang O2 NRM 10 liter/menit 2) Memberikan terapi oksigen inhalasi

Hasil : Tampak diberikan terapi nebulizer (obat combivent dan pulmicord)

3) Memberikan posisi fowler

Hasil : Tampak pasien merasa nyaman diberikan posisi fowler b. B2 :

1) Memonitor tekanan darah pasien

Hasil : Tampak TD: 125/90 mmHg dan N: 98 x/menit 2) Memonitor frekuensi pernapasan

Hasil : Tampak pernapasan pasien: 26 x/menit 3) Memonitor saturasi pasien

Hasil : Tampak saturasi pasien 95 x/menit

Dokumen terkait