• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Jaringan Irigasi

Dalam dokumen KATA PENGANTAR (Halaman 90-95)

BAB VII PENUTUP

F. Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Jaringan Irigasi

II - 68 Efisiensi pengelolaan jaringan irigasi ditunjukkan oleh nilai koefisien Pasok Irigasi per Area (PIA), Pasok Irigasi Relatif (PIR) dan Pasok Air Relatif (PAR). PIA menunjukkan nisbah antara pasok irigasi dengan luas lahan terairi, dalam hal ini semakin kecil nilai PIA maka efisiensi manajemen akan semakin besar. Sementara itu PIR atau disebut juga Relative Irrigation Supply (RIS) menunjukkan nisbah antara pasok irigasi total dengan kebutuhan air tanaman, dan PAR atau Relative Water Supply (RWS) merupakan nisbah total pasok air (irigasi ditambah curah hujan efektif) terhadap kebutuhan air tanaman. Sedangkan efektifitas pengelolaan jaringan irigasi ditunjukkan oleh nisbah antara luas areal terairi terhadap luas rancangan. Dalam hal ini semakin tinggi nisbah tersebut semakin efektif pengelolaan jaringan irigasi.

Efektifitas irigasi periode tahun 2010 – 2014 menunjukkan tren negatif, pada tahun 2010 efektifitas irigasi adalah sebesar 92 % artinya masih ada 8 % areal yang direncanakan belum terairi. Kondisi ini menurun pada tahun 2014, efektifitas menjadi 78,35 %. Perkembangan efesiensi dan efektifitas pengelolaan jaringan irigasi periode tahun 2010 – 2014 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.72

Efisiensi dan Efektivitas Pengelolaan Jaringan Irigasi Tahun 2012 – 2016

No PasokanIrigasi Satuan Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 1 Pasok Irigasi per Area lt/dtk/Ha 5.122 5.150 5.183 6.589 6.581 2 Pasok Irigasi Relatif lt/dtk/Ha 6,63 6,66 6,65 6,90 6,85 3 Pasok Air Relatif lt/dtk/Ha 12,56 12,61 12,51 12,94 12,90 4 Indeks Luas Areal % 77,55% 77,93% 78,35% 79,45% 79,45%

5 Rancangan Luas Areal Ha 9.230 9.230 9.230 9.230 9.230

Sumber : Dinas PUPR Kabupaten Aceh Tamiang Sub Bidang Pengairan, 2017.

Selanjutnya pada tabel diatas dapat dilihat Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Jaringan Irigasi tiap tahunnya terjadi peningkatan sejak tahun 2012 hingga tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2015 ke tahun 2016 tidak ada perubahan yang terlalu signifikan terhadap pasokan irigasi. Untuk rancangan luas areal pasokan irigasi sejak tahun 2012 hingga tahun 2016 relatif tetap.

Selanjutnya pada Tabel 2.9 untuk Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Jaringan Irigasi pada tahun 2016 relatif tidak mengalami perubahan yang signifikan dari tahun sebelumnya (2015) pada semua kecamatan yang terdapat di Kabupaten Aceh Tamiang.

II - 69 Tabel 2.73

Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Jaringan Irigasi Tahun 2016 Menurut Kecamatan

No Kecamatan

Luas Rancan

(Ha) gan

Luas Lahan Terairi (Ha)

Kebutuh- an Air Tanaman

(Ha)

Pasok Air Irigasi

(lt/

dtk)

Pasok Irigasi Air

Total (lt/

dtk)

Total Paso k Air

(lt/

dtk)

PIA (lt/

dtk/

Ha)

PIR (lt/

dtk/

Ha) PAR (lt/

dtk/

Ha)

IA (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9=6/

4

=710 /5

=811 /5

12=4/3

1 Tamiang Hulu 764 1.705 1.084 1.052 1.054 1.53

8 1 1 1 223

2 Bandar

Pusaka 593 1.527 1.072 762 764 1.19

2 0 1 1 258

3 Kejuruan

Muda 523 1.307 956 490 460 1.06

2 0 0 1 250

4 Tenggulun 457 554 1.083 789 534 918 1 0 1 121

5 Rantau 1.53

6 1.099 1.391 815 813 1.54

5 1 1 1 72

6 Kota Kuala

Simpang - - - - - - - - - -

7 Seruway 351 191 113 178 143 358 1 1 3 54

8 Bendahara 680 679 582 481 482 687 1 1 1 100

9 Banda Mulia 400 256 564 218 198 415 1 0 1 64

10 Karang Baru 1.02

5 735 933 550 545 1.03

5 1 1 1 72

11 Sekerak 150 - - - - - - - - -

12 Manyak Payed 2.90

0 2.379 2.553 1.595 1.595 2.92

1 1 1 1 82

Jumlah 9.38

0 10.432 10.33

1 6.93

0 6.589 11.671 8 7 13 79

Sumber : Dinas PUPR Kabupaten Aceh Tamiang Sub Bidang Pengairan, 2017.

2.1.3.1.4 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman A. Rumah Tangga dengan Sanitasi

Rumah tangga bersanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang sampai tahun 2016 sudah mencapai 66,08%. Dari Tabel 2.86 terlihat dari tahun 2012 sampai 2016 persentase rumah tangga bersanitasi di Kabupaten Aceh Tamiang cenderung meningkat secara signifikan. Sementara itu untuk penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai pada tahun 2016 sudah mencapai 63,07% (Tabel 2.85), dengan katagori telah menggunakan jamban yang aman, menggunakan sistem tangki septik komunal, serta telah menggunakan sistem IPAL (instalasi pengolahan air limbah) komunal untuk kawasan padat pemukiman. Itu artinya untuk Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2016 penyediaan sanitasi sudah diantas nilai SPM yaitu 60% untuk pencapaian sampai tahun 2019. Namun bila dikaitkan dengan program nasional 100-0-100, yaitu 100% sanitasi yang layak

II - 70 bagi rakyat Indonesia pada tahun 2019, kedepannya Kabupaten Aceh Tamiang masih harus bekerja keras untuk menciptakan kondisi sanitasi yang layak bagi 36,93% penduduk yang masih berada dibawah SPM.

Selanjutnya untuk persentase rumah tangga dan penduduk dengan akses sanitasi layak menurut kecamatan pada tahun 2016 bila dilhat dari Tabel 2.11 dan Tabel 2.12 masih ada kecamatan yang nilainya masih dibawah 60%, sedangkan capaian tertinggi adalah Kecamatan Kota Kualasimpang yang sudah mencapai 98,06% untuk rumah tangga bersanitasi dan 90,78% untuk Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak. Hal ini disebabkan karena untuk Kecamatan Kota Kualasimpang sebagian besar penduduknya telah memiliki ilmu pengetahuan, kepedulian dan kesadaran terhadap sanitasi pribadi dan lingkungan. Disamping adanya beberapa intervensi dari pemerintah dan stakeholder lainnya yang melaksanakan program dan kegiatan terkait sanitasi di wilayah tersebut.

Tabel 2.74

Persentase Rumah Tangga Bersanitasi Tahun 2012 – 2016

No Tahun Jumlah Rumah

Tangga Jumlah Rumah

Tangga Bersanitasi (%) Jumlah Rumah Tangga Bersanitasi

1 2012 61.641 14.561 23,62

2 2013 62.929 18.323 29,12

3 2014 64.262 22.065 38,12

4 2015 65.667 43.392 66,08

5 2016 65.667 43.392 66,08

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, 2017.

Tabel 2.75

Persentase Rumah Tangga Bersanitasi Menurut Kecamatan Tahun 2016

No Kecamatan

Akses Sanitasi Layak Jumlah Rumah Tangga Bersanitasi

Jumla Rumah h

Tangg a

(%) Rumah Tangga Bersanita

si Jamba

Aman n

Tangki Septik Komuna

l

IPAL Komun

al

1 Tamiang Hulu 1.903 289 0 2.192 4.731 46,33

2 Bandar Pusaka 1.512 41 0 1.553 3.093 50,21

3 Kejuruan Muda 3.744 0 0 3.744 8.465 44,22

4 Tenggulun 2.086 0 0 2.086 4.374 47,69

5 Rantau 5.614 399 0 6.013 8.596 69,95

6 Kota

Kualasimpang 4.320 36 200 4.556 4.646 98,06

7 Seruway 3.218 663 0 3.881 6.183 62,76

8 Bendahara 3.561 960 0 4.521 4.646 97,31

9 Banda Mulia 2.188 201 0 2.389 2.652 90,08

10 Karang Baru 6.757 894 0 7.651 9.539 80,20

11 Sekerak 706 333 0 1.039 1.564 66,43

12 Manyak Payed 2.708 1.059 0 3.767 7.178 52,48

Total 38.31

7 4.875 200 43.392 65.667 66,08

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang dan Dokumen SSK Kabupaten Aceh Tamiang, 2017.

II - 71 Tabel 2.76

Persentase Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak Menurut Kecamatan Tahun 2016

No Kecamatan

Akses Sanitasi Layak Jumlah Pendudu k dengan

Akses Sanitasi

Layak

Jumlah Pendudu

k

Penduduk (%) dengan

Akses Sanitasi

Layak Jamban

Aman

Tangki Septik Komuna

l

IPAL Komun

al

1 Tamiang Hulu 7.612 1.156 0 8.768 19.100 45,91

2 Bandar Pusaka 6.048 164 0 6.212 12.663 49,06

3 Kejuruan Muda 14.976 0 0 14.976 35.312 42,41

4 Tenggulun 8.344 0 0 8.344 17.763 46,97

5 Rantau 22.456 1.596 0 24.052 36.490 65,91

6 Kota

Kualasimpang 17.280 144 800 18.224 20.075 90,78

7 Seruway 12.872 2.652 0 15.524 26.217 59,21

8 Bendahara 14.244 3.840 0 18.084 20.463 88,37

9 Banda Mulia 8.752 804 0 9.556 11.663 81,93

10 Karang Baru 27.028 3.576 0 30.604 40.110 76,30

11 Sekerak 2.824 1.332 0 4.156 6.630 62,68

12 Manyak Payed 10.832 4.236 0 15.068 31.838 47,32

Total 153.268 19.500 800 173.568 278.324 63,07

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang dan Dokumen SSK Kabupaten Aceh Tamiang, 2017.

Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2017, kondisi fasilitas sanitasi yang layak (Jamban Sehat) adalah fasilitas pembuangan tinja (jamban) yang digunakan sendiri atau bersama, yang efektif untuk memutus rantai penularan penyakit, dilengkapi dengan tangki septik (septik tank)/Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), dengan kloset leher angsa atau tidak leher angsa yang tertutup dan pembuangan akhir tidak mencemari sumber air/tanah. Pada tahun 2016, persentase penduduk dengan akses sanitasi layak (jamban sehat) adalah sebesar 58,13% (154.426 penduduk). Upaya yang telah dilakukan adalah Inspeksi Sanitasi Dasar Rumah Tangga. Persentase penduduk dengan akses Sanitasi Layak menurut kecamatan tahun 2016 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.77

Persentase Penduduk Dengan Akses Sanitasi Layak Menurut Kecamatan Tahun 2016

No Kecamatan Jumlah Penduduk dengan

Akses Sanitasi Layak Persentase (%)

1 Tamiang Hulu 12.272 63,0

2 Bandar Pusaka 1.838 14,1

3 Kejuruan Muda 30.820 86,4

4 Tenggulun 7.724 42,2

5 Rantau 13.748 76,8

II - 72

No Kecamatan Jumlah Penduduk dengan

Akses Sanitasi Layak Persentase (%)

6 Kota Kualasimpang 19.484 96,2

7 Seruway 15.040 56,7

8 Bendahara 5.532 55,1

9 Banda Mulia 4.428 37,0

10 Karang Baru 21.196 52,1

11 Sekerak 4.196 62.0

12 Manyak Payed 18.148 55,9

Total 154.426 58,13

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, 2017.

Sementara itu, menurut Profil Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2017, disebutkan bahwa air minum yang berkualitas (layak) adalah air minum yang terlindungi meliputi air ledeng (keran), keran umum, hydrant umum, terminal air, penampungan air hujan (PAH) atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10 meter dari pembuangan kotoran, penampungan limbah, dan pembuangan sampah. Tidak termasuk air kemasan, air dari penjual keliling, air yang dijual melalui tangki, air sumur dan mata air terlindung. Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang layak tahun 2016 adalah 64,5% (182.452 dari 282.921 jiwa). Angka ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan seluruh pemangku kepentingan yang ada harus bekerja keras untuk mencapai angka 100%

penduduk yang mendapatkan akses air minum layak. Persentase penduduk dengan akses air minum layak menurut kecamatan tahun 2016, disajikan pada tabel berikut.

Tabel 2.78

Persentase Penduduk Dengan Akses Air Minum Layak Menurut Kecamatan Tahun 2016

No Kecamatan Jumlah Penduduk

dengan Akses Air Minum Layak

(%) Penduduk dengan Akses Air

Minum Layak

1 Tamiang Hulu 8.620 44,2

2 Bandar Pusaka 4.206 32,3

3 Kejuruan Muda 11.372 31,9

4 Tenggulun 12.584 68,7

5 Rantau 11.890 76,0

6 Kota Kualasimpang 2.176 10,7

7 Seruway 18.364 69,2

8 Bendahara 6.742 73,4

9 Banda Mulia 8.288 69,3

10 Karang Baru 22.960 56,4

11 Sekerak 4.124 60,9

12 Manyak Payed 14.636 45,0

Total 182.452 64,5

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang, 2017.

Dalam dokumen KATA PENGANTAR (Halaman 90-95)