• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KATA PENGANTAR "

Copied!
718
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Dasar Hukum
  • Hubungan antar Dokumen
  • Sistematika Dokumen RKPD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA) Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2019 dan Prioritas dan Batas Anggaran Sementara (PPAS) Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2019; Dan. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2019, sistem RKPD disusun dengan sistem sebagai berikut:

PENDAHULUAN

Memberikan arahan dan penyatuan tujuan kegiatan bagi seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten Aceh Tamiang dan perangkat daerah dalam pelaksanaan pembangunan. Serangkaian program prioritas telah diperoleh, yang merupakan upaya nyata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2019;

KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH Memuat tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun

Memuat gambaran umum kondisi wilayah yang terdiri dari aspek geografis dan demografis, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan publik dan aspek daya saing; evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD sampai dengan tahun 2017 dan realisasi RPJMD Kabupaten Aceh Tamiang; isu-isu pembangunan daerah yang terkait dengan prioritas dan tujuan pembangunan daerah serta identifikasi permasalahan dalam penyelenggaraan isu-isu pemerintahan daerah.

SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH

KINERJA PENYELENGARAAN PEMERINTAH DAERAH

PENUTUP

Gambaran Umum Kondisi Daerah .1 Aspek Geografi dan Demografi

  • Karakteristik Lokasi dan Wilayah

Secara regional, Kabupaten Aceh Tamiang merupakan pintu gerbang masuk ke Provinsi Aceh, pantai timur Pulau Sumatera. Potensi sumber daya air sungai di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang didominasi oleh DAS Tamiang dengan 5 (lima) DAS di daerah hulu mengalir ke daerah hilir DAS Kabupaten.

Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan

Penggunaan lahan II - 6 didominasi oleh hutan seluas 70.588,60 ha atau 31,86% dari luas wilayah Kabupaten Aceh Tamiang. Pemanfaatan ruang wilayah di Kabupaten Aceh Tamiang didasarkan pada pertimbangan hasil analisis dan kebijakan yang telah ditetapkan serta aspek kepentingan yang ada, dengan rencana model ruang sebagai berikut.

Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya

Pembagian penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang meliputi alokasi ruang untuk fungsi lindung dan alokasi ruang untuk fungsi budidaya, yang merupakan penjabaran rinci dari rencana tata ruang nasional dan rencana tata ruang provinsi, dan dikembangkan dengan memperhatikan daya dukung sumber daya daerah.

  • Potensi Pengembangan Wilayah
  • Wilayah Rawan Bencana
  • Demografi
  • Aspek Kesejahteraan Masyarakat
    • Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi .1 Pertumbuhan PDRB
    • Fokus Seni Budaya dan Olah Raga
  • Aspek Pelayanan Umum
    • Fokus Layanan Urusan Wajib Dasar .1 Pendidikan

Penentuan inflasi yang terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang mengikuti besarnya inflasi yang terjadi di Kota Lhokseumawe. Kasus gizi buruk di Kabupaten Aceh Tamiang mengalami penurunan setiap tahun sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 (6 kasus atau 0,02%).

Grafik Perkembangan Laju Inflasi Kota Lhokseumawe Tahun 2012 – 2016
Grafik Perkembangan Laju Inflasi Kota Lhokseumawe Tahun 2012 – 2016

Angka Partisipasi Kasar (APK)

Artinya di jenjang pendidikan SD/MI ada siswa yang usianya lebih tua dari yang seharusnya bersekolah di SD/MI sebagai siswa, biasanya jumlahnya mendekati 100 persen, namun tahun ini di bawah 100 persen persen. Apalagi APK pada jenjang pendidikan SMP/MT masih di bawah angka 100 persen, hal ini harus menjadi perhatian untuk meningkatkan partisipasi masyarakat menyekolahkan anaknya.

Angka Pendidikan yang Ditamatkan

Pada tingkat SMP/sederajat, APM sebesar 86,98 persen, yang berarti hanya 86,98 persen penduduk usia 13-15 tahun yang bersekolah di SMP/sederajat dan sisanya masih SD atau sudah SMA. II - 36 Sepanjang tahun 2016 terjadi penurunan daya serap sebagian penduduk usia sekolah pada jenjang pendidikan tertentu karena jumlah penduduk usia sekolah yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi masih cukup besar.

Angka Partisipasi Sekolah

Angka Putus Sekolah (APtS)

Angka Kelulusan

Angka Melanjutkan (AM)

Ketersediaan Bangunan Sekolah Dalam Kondisi Baik

  • Rasio Guru/Murid Sekolah Pendidikan Dasar

Jumlah guru di Kabupaten Aceh Tamiang sudah mencukupi mengingat guru honorer dan guru honorer, namun masih terdapat kekurangan guru pada beberapa bidang studi dan distribusi guru juga tidak merata. Rasio guru dengan murid menggambarkan tingkat ketersediaan tenaga pengajar yang dibutuhkan pada suatu jenjang pendidikan.

Guru Dengan Kualifikasi S1/D-IV

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah kematian bayi pada tahun 2016 adalah 63 dari 5441 kelahiran hidup (11/1000 KH). Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa jumlah kematian bayi pada tahun 2016 mengalami penurunan selama kurun waktu 5 (lima) tahun (2012 s/d 2016).

Angka Kematian Ibu (AKI)

II - 43 juga berdampak pada peningkatan angka kelangsungan hidup bayi (989/1000 KH) dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika dilihat dari target SDG's angka kematian balita tahun 2030 adalah n25/1000 KH, maka angka kematian balita di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2016 sudah mencapai target yang diharapkan.

Rasio Posyandu per Satuan Balita

II - 45 Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 3 kecamatan yang jumlah posyandunya tidak mencukupi yaitu Kecamatan Rantau, Kota Kuala Simpang dan Tenggulun. Kecamatan Tenggulun perlu mendapat perhatian karena letak kecamatan yang jauh dari pusat kota kabupaten sedangkan jumlah balita yang harus diasuh cukup banyak.

Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Puskesmas Pembantu (Pustu), Polindes/ Poskesdes

Rasio Rumah Sakit per Satuan Penduduk

Rumah Sakit di Kabupaten Aceh Tamiang hanya ada di Kecamatan Karang Baru yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (Tipe C) dan di Kecamatan Rantau yaitu Rumah Sakit Umum Pertamina (Swasta). Hasil perhitungan rasio unit populasi rumah sakit di Kabupaten Aceh Tamiang terhadap tahun 2016 adalah sebagai berikut.

Rasio Dokter Per Satuan Penduduk

Dengan jumlah penduduk 278.324 pada tahun 2015, sementara tidak ada pembangunan rumah sakit, rasio rumah sakit per 100.000 penduduk adalah 0,72, artinya satu rumah sakit melayani lebih dari 100.000 penduduk. Namun dapat dikatakan bahwa RSUD Aceh Tamiang sudah optimal melayani penduduk yang ada mengingat jumlah kunjungan per tahun tidak lebih dari kunjungan tahun 2016).

Rasio Tenaga Bidan

Rasio tenaga kesehatan di Kabupaten Aceh Tamiang mencapai standar, meskipun berfluktuasi dari tahun ke tahun. 81/Menkes/SK/I/2004 tentang pedoman penyiapan sumber daya manusia untuk perencanaan kesehatan di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan rumah sakit. Jumlah tenaga kesehatan masih belum mencukupi jika disesuaikan dengan jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Tamiang.

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan

Universal Childhood Immunization (UCI) adalah pencapaian imunisasi dasar lengkap untuk bayi usia 0-11 bulan, ibu hamil, wanita usia subur (WUS) dan anak sekolah dasar. Cakupan desa UCI tahun 2016 sebesar 84,8%, angka ini masih dibawah target SPM dan harus diperhatikan agar capaian tahun 2015 mencapai target SPM yang harus mencapai 100%.

Cakupan Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan

  • Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1

Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4

Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil (K4) di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2016 sebesar 73,5%, target kunjungan ibu hamil K-4 secara nasional berdasarkan Renstra Kemenkes RI sebesar 72%, cakupan pelayanan K4 Aceh Tamiang Kabupaten pada tahun 2016 berada di atas target nasional.

Cakupan Pelayanan Nifas

Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas

Cakupan komplikasi kebidanan adalah jumlah kasus komplikasi ibu hamil, bersalin dan nifas yang mendapatkan pelayanan sesuai standar di pelayanan dasar serta PONED dan fasilitas rujukan di RSUD Aceh Tamiang. Perkiraan jumlah komplikasi kebidanan adalah 1.456 orang, dan yang tertangani adalah target nasional cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada tahun 2016 adalah 80%.

Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani

Komplikasi kebidanan adalah nyeri pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam nyawa ibu dan/atau bayinya. Perhitungan jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada periode yang sama dihitung berdasarkan angka perkiraan 20% dari jumlah ibu hamil di satu wilayah pada periode yang sama.

Cakupan Pelayanan Anak Balita

Cakupan pelayanan balita di Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2016 sebesar target nasional cakupan pelayanan balita pada tahun 2016 sebesar 78%.

Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1

  • Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit menular

Angka kesakitan malaria juga menurun dari tahun 2012 hingga 2016. Sejak tahun 2014 Kabupaten Aceh Tamiang mendapat predikat Eliminasi Malaria hingga tahun 2016 dimana Annual Parasite Incidence (API) < 1. Pada tahun 2015 hingga 2016 angka kesakitan pneumonia pada balita menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dimana angka kesakitan terendah di pddk terjadi).

Cakupan Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 Jam

  • Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Angka kesakitan pneumonia pada anak kecil meningkat dari tahun 2012 hingga 2014. Peningkatan angka kesakitan pneumonia pada anak kecil tidak terlalu signifikan, dengan angka kesakitan tertinggi terjadi pada balita). Berbagai upaya terus dilakukan untuk menekan angka kejadian HIV/AIDS di Kabupaten Aceh Tamiang, antara lain: penyuluhan HIV/AID, bahaya narkoba dan infeksi menular seksual (IMS), skrining HIV/AIDS bagi ibu hamil dan Voluntary Counseling Test (VCT) atau konseling dan tes sukarela.

Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan

Dengan demikian jaringan jalan di Kabupaten Aceh Tamiang dalam kondisi baik, masih dibawah SPM (60%). Panjang jalan menurut jenis dan status permukaan jalan di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2015 disajikan pada tabel berikut.

Drainase

Untuk itu dibukanya hubungan antara Kabupaten Aceh Tamiang dengan Kabupaten Aceh Timur untuk mendorong pembangunan ekonomi, menghemat waktu pengangkutan penumpang dan barang ke pusat kegiatan ekonomi serta akan membuka isolasi fisik dan non fisik daerah tertinggal. . II - 65 Sama halnya dengan drainase permukiman di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, permasalahannya sampai saat ini belum ada dokumen Rencana Induk Pengendalian Banjir / Sistem Perumahan Kabupaten Aceh Tamiang, jadi berapa lama atau berapa persen kedalaman tanggul/talud/pilepile tidak dapat diketahui. kondisi baik sehingga dapat berfungsi untuk mengendalikan banjir baik dari sungai maupun laut pada saat musim hujan atau pada saat sungai tamiang meluap dan pasang laut.

Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB (luas ruang terbuka hijau / luas wilayah ber HPL/HGB)

Ketaatan Terhadap RTRW

Rasio Jaringan Irigasi

Namun persentase air irigasi yang tersedia untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi eksisting yang menjadi kewenangan Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2016 baru mencapai 57% dan masih di bawah SPM (70%). Rasio jaringan irigasi per kecamatan sampai dengan tahun 2016 (Tabel 2.7) menunjukkan bahwa rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Bendahara, dimana 1 M jaringan irigasi sudah dapat mengairi 0,9 m2 lahan garapan, sedangkan rasio terendah terdapat di Bandar Pusaka. Kabupaten dimana 1 M jaringan irigasi harus mengairi 5,05 M2 lahan pertanian.

Efisiensi dan Efektifitas Pengelolaan Jaringan Irigasi

Selanjutnya pada tabel 2.9 untuk efisiensi dan efektivitas pengelolaan jaringan irigasi tahun 2016 relatif tidak ada perubahan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya (2015) di seluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang. Artinya untuk Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2016 penyediaan sanitasi sudah melebihi nilai SPM yaitu 60% untuk kinerja sampai dengan tahun 2019.

Rasio Rumah Layak Huni

II - 73 unit rumah tinggal di wilayah kecamatan kualasimpang tahun 2016 melalui intervensi kota bebas kumuh (KOTAKU) telah dilakukan pendataan spasial rumah tidak layak huni (RTLH). Jika dihitung persentase rumah hunian sampai dengan tahun 2016 di Kelurahan Kualasimpang hanya sekitar 21,80% (Tabel 2.14).

Persentase Permukiman Layak Huni

Bangunan Berdasarkan Sumber Penerangan Tabel 2.84

Rumah Tangga Pengguna Listrik

Pemasangan listrik rumah dhuafa di Kabupaten Aceh Tamiang mulai mendapat perhatian untuk dilaksanakan pada tahun 2012.

Rumah Tinggal Bersanitasi/ber-PHBS

  • Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
    • Fokus Layanan Urusan Wajib Non Dasar

Semakin tinggi rasio jumlah polisi negara, maka semakin besar pula ketersediaan polisi negara yang dimiliki pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Aceh Tamiang meningkat setiap tahunnya, sedangkan jumlah satuan polisi pamong praja tidak bertambah dari tahun 2014 ke tahun 2016.

Angka Sengketa Antara Pengusaha-Pekerja Pertahun

Penyelesaian Perselisihan Buruh dan Pengusaha Terhadap Kebijakan Pemerintah Daerah

  • Penduduk Usia Kerja Menurut Jenis Kelamin
  • Penduduk Usia Kerja Menurut Tingkat Pendidikan

Data penduduk usia kerja Kabupaten Aceh Tamiang menurut wilayah terus meningkat setiap tahunnya. Penduduk usia kerja menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang didominasi oleh tingkat sekolah dasar.

Jumlah Tenaga Kerja yang Mendapatkan Pelatihan

Jenjang pendidikan yang telah menyerap pendidikan jenjang kedua adalah pendidikan menengah atas umum yang mencapai 38.415 orang pada tahun 2013, turun menjadi 37.717 orang pada tahun 2014, dan mengalami peningkatan pada tahun 2015 sebanyak 52.393 orang.

Keselamatan dan Perlindungan terhadap Pekerja

Salah satu indikator pelaksanaan pengembangan kasus pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah rasio kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap jumlah rumah tangga. Menurut BPS, jumlah kasus KDRT di Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2013 sebanyak 66 kasus, menurun signifikan pada tahun 2015 yaitu sebanyak 26 kasus.

Rasio APM Perempuan/Laki-laki

Dinas Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DPKP) Kabupaten Aceh Tamiang yang termasuk dalam bidang keamanan pangan belum mengeluarkan peraturan tentang kebijakan keamanan pangan berupa Perda, Perkada atau peraturan lainnya. Sertifikasi pemilik tanah penduduk Kabupaten Aceh Tamiang periode yang dinilai dari jumlah sertifikat yang terdaftar terhadap jumlah penduduk meningkat dari 0,60% menjadi 2,17.

Persentase Penanganan Sampah

Tingkat timbulan sampah yang semakin meningkat dari tahun ke tahun tidak diimbangi dengan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan sampah. Besarnya timbulan sampah di Kabupaten Aceh Tamiang dengan menggunakan faktor perkalian berdasarkan acuan timbulan sampah kota di Indonesia adalah SNI S yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (SNI).

Rasio Tempat Pembuangan Sampah Terhadap Jumlah Penduduk

Pada tahun 2015, dimulai dengan pelimpahan kewenangan dari kementerian kepada kabupaten/kota untuk penerbitan e-KTP ini. Hal ini menjadi kendala dalam penerbitan e-KTP, sehingga persentase penduduk yang memiliki KTP hanya 86,89% hingga tahun 2016.

Rasio Bayi Berakta Kelahiran

Parameter pertama yang digunakan dalam rasio ini adalah jumlah bayi yang memiliki akta kelahiran, diambil dari jumlah akta kelahiran yang diterbitkan/dimiliki untuk bayi usia 0-1 tahun. Peningkatan dan penurunan jumlah bayi yang memiliki akta kelahiran ini umumnya disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan kejadian kependudukan terkait pelaporan kelahiran atau pembuatan akta kelahiran tepat waktu atau pada saat anak masih bayi.

Rasio Pasangan Ber-Akta Nikah

Akta kelahiran penting untuk dimiliki seorang anak karena digunakan saat mengurus pendidikan atau dokumen lainnya seperti paspor. Masyarakat pada umumnya mengurusi pembuatan akta kelahiran pada saat anak akan mendaftar pada suatu lembaga pendidikan sebagai syarat untuk mendaftar di sekolah tersebut.

Cakupan Penerbitan KTP

Perhitungan di atas mengasumsikan bahwa jumlah pasangan menikah diperoleh dengan membagi jumlah individu yang menikah. Parameter pertama yang digunakan dalam rasio ini adalah jumlah pasangan suami istri yang memiliki akta nikah yang diambil dari data kepemilikan akta nikah penduduk pada tahun berjalan.

Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran

Jumlah KTP yang diterbitkan sama dengan jumlah KTP yang dimiliki, karena KTP yang diterbitkan didistribusikan langsung ke masyarakat melalui kantor desa.

Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran

Rasio Kepala Keluarga Ber-KK

Atas dasar Kartu Keluarga ini, pemerintah juga dapat melakukan intervensi, misalnya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin dan intervensi bagi anggota keluarga difabel yang membutuhkan. Sampai dengan tahun 2014 telah tersedia 76 kantor datok, dibutuhkan tambahan 137 unit.Jumlah kantor datok yang dibangun per tahun dapat dilihat pada tabel berikut.

Rata-rata Jumlah Anak per-Keluarga

Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) Menjadi Peserta KB Aktif KB Aktif merupakan jumlah kumulatif dari peserta KB yang terus menerus

Pada tahun 2014, cakupan peserta KB aktif tertinggi berada di Kecamatan Profesi Muda yaitu 99,82% dengan jumlah adopter sebanyak 5.385 orang, dan pasangan usia subur sebanyak 6.003 pasangan, dan cakupan peserta KB aktif terendah terdapat di Kabupaten Seruway, yaitu 57,56% dengan 3.033 pengadopsi dan 5.269 pasangan usia subur. Hal ini berarti Kabupaten Seruway perlu mendapat perhatian karena cakupan peserta KB aktif di Kabupaten Seruway belum mencapai SPM.

Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum

Hal ini terjadi karena pada bus antar kabupaten akibat adanya perubahan trayek, dimana penumpang dari Kualasimpang umumnya naik di tengah perjalanan dan tidak check in di terminal keberangkatan atau kedatangan, kecuali karena alasan penghematan yang biasanya masyarakat lebih memilih menggunakan sepeda motor untuk bepergian daripada menggunakan angkutan umum lainnya. Hal itu terjadi seiring dengan perubahan jumlah angkutan darat di Kabupaten Aceh Tamiang pada periode yang sama.

Jumlah Uji KIR Angkutan Umum

Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis

Penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam bidang penanaman modal (penanaman modal) di daerah antara lain berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Perkembangan realisasi penanaman modal di Kabupaten Aceh Tamiang untuk penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya

  • Fokus Layanan Urusan Pilihan .1 Pariwisata

Jumlah kunjungan wisatawan ke sarana wisata di Kabupaten Aceh Tamiang tahun 2016 dihitung berdasarkan jumlah pengunjung yang berkunjung ke Pemandian Alam Gunung Pandan di Desa Selamat Kecamatan Tenggulun dan Pemandian Kuala Paret di Desa Kaloy Kecamatan Tamiang Hulu. Selama ini diperkirakan lama kunjungan wisatawan ke tempat wisata sekitar 5 jam per hari.

Produksi Pertanian dan Peternakan

II - 113 Sedangkan jumlah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), hingga tahun 2016 sebanyak 82 orang, 28 orang berstatus PNS, 54 orang berstatus kontrak daerah dan pusat (THL-TBPP). Untuk subsektor peternakan, perkembangannya menunjukkan grafik yang terus meningkat dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016, baik dari segi produksi maupun produktivitas, khusus ternak sapi, peningkatan ini disebabkan motivasi dengan adanya program kawin inseminasi/injeksi buatan dan Kegiatan expo ternak yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Provinsi Aceh dimulai pada tahun 2010, sehingga para peternak mulai bersemangat untuk mengembangkan ternak melalui sistem kawin suntik karena bisa memilih.

Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis

Untuk memperbaiki dan mengatasi kerusakan hutan dan lahan, telah dilakukan berbagai upaya, yaitu dengan merehabilitasi hutan dan lahan kritis. Sumber daya mineral yang ditambang di Kabupaten Aceh Tamiang didominasi oleh galian kelas C, antara lain pasir dan batu.

Jumlah Konsumsi Ikan

  • Penunjang Urusan

Dua ratus lima belas milyar tiga ratus dua puluh juta empat ratus empat belas ribu rupiah) dan produksi udang sebanyak 3.954 ton dengan nilai produksi sebesar Rp.

Tingkat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Data pada tabel tersebut menggambarkan bahwa telah terjadi peningkatan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja, dari skor 27,99 (C-) pada tahun 2012, meningkat menjadi 39,23 (C) pada tahun 2014, namun peningkatan tersebut dinilai kurang signifikan, hal ini menggambarkan belum efektifnya penerapan sistem akuntabilitas kinerja di pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang. Agar penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja di pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang lebih efektif, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

Indeks Hasil EKPPD atas LPPD

Selanjutnya, dalam LPPD yang setiap tahun diserahkan kepada pemerintah oleh pemerintah daerah, dilakukan Evaluasi terhadap fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) sesuai dengan Pasal 4, 16, dan 21 Peraturan Pemerintah nomor 6 Tahun Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (P-EPPD). Indeks hasil Penilaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut.

Pelanggaran Syariat Islam

II - 122 menempati urutan ke-3 dari 23 kelurahan di Provinsi Aceh, dan skor terendah terjadi pada tahun 2012 yaitu 1,58 peringkat ke-17, sedangkan capaian tertinggi dicapai pada tahun 2015 yaitu peringkat ke-6, dengan skor 3,09 (Tinggi) . Peningkatan kinerja kinerja 158 (seratus lima puluh delapan) IKK yang disebar perangkat daerah perlu ditingkatkan.

Tenaga Da’i Wilayah Perbatasan

Jumlah Petugas Keagamaan Kampung

Jumlah Kampung dan Relawan Tangguh Bencana

Jumlah desa tahan bencana yang dicapai tahun 2016 hanya 4 desa yang berada di 3 kecamatan. Selanjutnya, desa tangguh bencana erat kaitannya dengan relawan tangguh bencana, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan dan kepedulian untuk menjadi relawan.

Jumlah Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana

Dengan tujuan membangun Relawan Tangguh Bencana, Relawan merupakan kepanjangan tangan BPDB Aceh Tamiang dalam penanggulangan bencana, baik prabencana, tanggap darurat maupun pascabencana. Dan pada tahun 2015, terdapat 130 relawan tahan bencana, diutamakan dari kecamatan yang tahun sebelumnya tidak ada atau kekurangan relawan (Tabel 2).

Kejadian dan Jumlah Korban Bencana

Jumlah korban bencana tanah longsor baru terjadi pada tahun 2015 dengan jumlah 7 orang dalam 1 kejadian. Korban bencana puting beliung pada tahun 2013 berjumlah 94 orang dari 1 kecamatan, sedangkan pada tahun 2015 jumlah korban menurun menjadi 30 korban dari 5 kecamatan.

Pelayanan Publik Pemerintahan Kecamatan

Pendidikan Dayah/ Pesantren

Taman Pendidikan Alqur’an (TPQ) dan Diniyah Tikmiliyah Awwaliyah (DTA)

Zakat, Infaq dan Shadaqah

Baitul Mal Aceh Kabupaten Tamiang merupakan lembaga mandiri yang bertugas mengelola Zakat Infaq Sadaqah, dimulai dari penghimpunan, penyimpanan dan penyaluran dana zakat, sehingga pengelolaan zakat dapat dikelola secara profesional dan terorganisir. Melaksanakan pengelolaan Zakat Infaq Sadaqah secara transparan dan akuntabel berdasarkan Peraturan Bupati Aceh Tamiang No. 7 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Baitul Aceh Kabupaten Tamiang.

Hasil Pembinaan dan Pengawasan Inspektorat

II - 136 Peluang ekonomi tambahan yang diperoleh Wajib Zakat dari manapun, yang dapat digunakan untuk konsumsi atau menambah kekayaan Wajib Zakat dengan nama apapun dan dalam bentuk apapun. Pengawasan Satuan Pelaksana Tinjauan telah meningkat dari tahun 2012 menjadi tidak kurang dari 8 Satuan Pelaksana Negara dan sampai dengan tahun 2016 tidak kurang dari 22 Satuan Pelaksana Negara.

Rekomendasi yang Ditindaklanjuti

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau disingkat BAPPEDA adalah salah satu instansi pemerintah yang berada di bawah kendali pemerintah daerah, yang bertugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pemerintah Aceh di bidang perencanaan pembangunan daerah. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah berwenang: menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (LDP); menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (PZPM); koordinasi penyusunan rencana kerja satuan kerja perangkat daerah (Renja SKPD); melaksanakan pembahasan perencanaan pembangunan, mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan dalam bentuk rencana kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi menyusun program kerja tahunan, jangka menengah, dan jangka panjang; perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan dan pembangunan daerah; koordinasi perencanaan pembangunan di bidang ekonomi dan tenaga kerja, sarana dan prasarana serta sosial budaya; Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah berwenang untuk: menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP); menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM); koordinasi penyusunan rencana kerja satuan kerja perangkat daerah (Renja SKPD); melaksanakan perundingan perencanaan pembangunan, mengkoordinasikan penyusunan program dan kegiatan dalam bentuk rencana kerja pemerintah daerah (RKPD). II - 139 semua lapisan masyarakat; 6) Peningkatan pembangunan yang berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat; 7) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan; 8) Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan profesional; dan 9) Penerapan kaidah Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)

II - 139 semua lapisan masyarakat; 6) Peningkatan pembangunan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat; 7) Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan; 8) Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan profesional; dan 9) Penerapan kaidah Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah

Dilihat dari pentingnya daya dukung lingkungan, maka kawasan strategis tersebut antara lain: ) kawasan terbuka hijau Lapangan Atas bekas SMPN 1 Kualasimpang; dan 2) kawasan hutan kota di sepanjang Sungai Tamiang.

Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

  • Aspek Daya Saing Daerah
    • Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
    • Fokus Iklim Berinvestasi .1 Angka Kriminalitas
    • Fokus Sumber Daya Manusia
  • Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD
  • Permasalahan Pembangunan Daerah
    • Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Daerah
    • Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah

Pada tahun 2016, rata-rata pengeluaran konsumen per kapita di Kabupaten Aceh Tamiang adalah sebesar Rp670.246, meningkat 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Isu dan keprihatinan mendesak yang dihadapi pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang pada tahun 2019 terkait prioritas dan tujuan pembangunan daerah adalah sebagai berikut.

Keagamaan - Agama

Modal sosial merupakan salah satu aset penting dalam proses pembangunan, di samping modal alam dan modal fisik. II - 151 juga menyiapkan imam masjid secara lebih besar di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang.

Sosial

Kebudayaan

Kepemudaan dan Olah Raga

  • Permasalahan Bidang Ekonomi

Bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Masalah Penanaman Modal

Masalah Pertanian

Saat ini hanya ada 89 penyuluh pertanian dimana keadaan yang diharapkan adalah 216 orang untuk kabupaten Aceh Tamiang. Kondisi jalan tani yang sudah dibangun saat ini adalah 104,8 km, dimana kondisi yang diinginkan adalah 130 km.

Masalah Perdagangan

Masalah Perindustrian

Pemasaran yang dilakukan IKM belum terkelola dengan baik karena belum adanya lembaga khusus bentukan pemerintah daerah yang dapat fokus memasarkan seluruh produk UKM/IKM Aceh Tamiang. Produk yang dipasarkan pemerintah daerah melalui pameran/pameran baik di dalam maupun luar daerah hanya 17 produk.

Masalah Pariwisata

  • Komunikasi dan Informatika

Salah satu penyebabnya adalah bahan baku yang masih sulit diperoleh sehingga harus didatangkan dari luar daerah sehingga harga jualnya relatif tinggi dibandingkan harga pesaing. Pemahaman produsen terhadap standar mutu produk seperti SNI, SVLK, HKI, Sertifikat Halal dan PIRT masih rendah.

Masalah Kesejahteraan Sosial

Tugas pengurus kota adalah memberikan akses kepada penduduk terhadap pelayanan dasar, sehingga penduduk dapat berkontribusi dalam pencapaian tujuan pembangunan daerah.

Pendidikan

Sarana pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang dalam kondisi baik, meskipun masih di bawah rata-rata Aceh yang mencapai 100%. Kondisi sekolah untuk jenjang SD/MI di wilayah Aceh Tamiang sebesar 85,79% dan SMP/MTS sebesar 81,25%.

Kesehatan

Jumlah kunjungan bayi di Kabupaten Aceh Tamiang sebanyak 5120 bayi pada tahun 2016, dan dari total jumlah bayi tersebut persentasenya masih dibawah target nasional angka kunjungan bayi (SPM 90%). Jadi persentase rumah tangga dengan PHBS di Kabupaten Aceh Tamiang dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 masih dibawah target.

Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Oleh karena itu, diperlukan komitmen bersama lintas sektor untuk melaksanakan pelatihan rumah tangga agar setiap rumah tangga menjalankan program PHBS. II - 161 belum mulai bekerja, perlu dilakukan peningkatan produktivitas tenaga kerja sesuai dengan peluang di bidang usaha, pembinaan tenaga kerja (jumlah instruktur dan lulusan pelatihan), serta penguatan hubungan industrial dan jaminan sosial tenaga kerja.

Pangan

Masalah Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

  • Permasalahan Pencapaian Sarana dan Prasarana Infrastruktur
  • Permasalahan Kapasitas Pemerintahan

Hingga saat ini persentase jaringan jalan di Kabupaten Aceh Tamiang yang kondisinya baik baru mencapai 24,69%. Isu perencanaan, pembiayaan pembangunan dan kepegawaian di Kabupaten Aceh Tamiang disajikan di bawah ini.

Masalah Keuangan

Masalah Kepegawaian (Aparatur)

Fasilitas Pendukung Pemerintahan

Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

  • Permasalahan Pertanahan, Lingkungan Hidup, dan Mitigasi Bencana

Pertanahan

Hingga tahun 2016, terdapat sekitar 20 kasus konflik tanah/tanah yang belum terselesaikan sehingga menimbulkan konflik dan kasus di masyarakat.

Lingkungan Hidup

Contohnya adalah konversi hutan dan lahan menjadi lahan pertanian/perkebunan ketika harga komoditas pertanian/perkebunan naik.

Mitigasi Bencana

  • 1 BAB III
    • Arah Kebijakan Ekonomi Daerah
    • Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
  • 3 pada tahun 2015 yaitu sebesar 378,62 miliar. PDRB ADHB tanpa migas
  • 4 b. PDRB Harga Konstan (ADHK)
  • 5 2. Pertumbuhan Perkapita
  • 6 Gambar 3.2
  • 7 persen. Pada tahun 2016 perekonomian Aceh Tamiang tumbuh sebesar 4,24
    • Pengangguran
  • 8 Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa secara umum kondisi
    • Kemiskinan
  • 9 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten
    • Inflasi
  • 10 periode 2012-2017 adalah pada tahun 2014 yaitu sebesar 8,53 persen dan
    • Tantangan dan Prospek Perekonomian Tahun 2018 dan Tahun 2019

PDRB Aceh Tamiang atas dasar harga berlaku mengalami kenaikan rata-rata sebesar 288,29 miliar per tahun. BRDP per kapita ADHK Aceh Tamiang tahun 2016 sebesar Rp 18,67 juta per tahun dengan migas.

Gambar

Grafik Perkembangan Laju Inflasi Kota Lhokseumawe Tahun 2012 – 2016
Tabel  di  atas  menunjukkan  rasio  pasangan  nikah  berakta  nikah  dari  tahun  2012  sampai  dengan  2016

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan Peraturan Daerah tentang RTRW Kabupaten Pesisir Barat yang didasarkan atas rumusan rekomendasi PK RTRW dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang /