• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO

KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

18. Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro

Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

 Pengertian ekonomi mikro

 Pengertian ekonomi makro

 Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro 19. Mendeskripsikan masalah-masalah yang

dihadapi pemerintah di bidang ekonomi

Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi

 Kemiskinan

 Pemerataan pendapatan

 Pengangguran

 inflasi 29. Mendeskripsikan kebijakan pemerintah di

bidang moneter

Kebijakan pemerintah di bidang moneter

 Kebijakan moneter (ekspansif dan kontraktif) A. PERBEDAAN ANTARA EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO

No. Keterangan Ekonomi Mikro Ekonomi Makro

1. Pengertian Ilmu yang mempelajari aktivitas-aktivitas perekonomian yang bersifat bagian kecil, sehingga memusatkan perhatiannya pada masalah bagaimana konsumen akan mengalokasikan pendapatannya yang terbatas terhadap berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan, yang akhirnya memperoleh kepuasan maksimum.

Ilmu Ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Dengan demikian hubungan kausal yang dipelajari dalam ekonomi makro, pada intinya adalah hubungan antar variabel-variabel ekonomi agregatif (secara keseluruhan).

2. Ruang lingkup yang dipelajari

a. Permintaan, penawaran dan keseimbangan pasar

b. Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran

c. Teori perilaku konsumen

d. Teori produksi, biaya produksi, penerimaan produsen dan laba

e. Pasar persaingan sempurna f. Pasar Monopoli

g. Pasar oligopoli

h. Pasar Persaingan monopolistik i. Permitaan akan input

j. Mekanisme harga (harga maksimum dan harga minimum)

a. Penghitungan pendapatan nasional b. Keseimbangan pendapatan nasional

dalam perekonomian dua sektor

c. Keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian tiga sektor

d. Kebijakan fiskal dan sistem perpajakan e. Uang, Bank dan Penciptaan uang f. Kebijakan moneter dan Uang yang

beredar

g. Pasar uang dan Pasar tenaga kerja h. Teori inflasi

i. Perdagangan luar negeri, nilai valuta asing dan neraca pembayaran

j. Perdagangan luar negeri dan tingkat kesimbangan pendapatan nasional k. Pertumbuhan dan pembangunan

ekonomi B. MASALAH YANG DIHADAPI PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI

a. Masalah Pertumbuhan ekonomi

b. Masalah Ketidakstabilan kegiatan ekonomi c. Masalah Pengangguran dan Inflasi

d. Masalah Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran e. Masalah Kemiskinan

f. Masalah Pemerataan pendapatan C. TUJUAN DAN KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO

1. Tujuan-tujuan kebijakan ekonomi makro

Kebanyak pemerintah dan masyarakat suatu negara menginginkan suatu keadaan perekonomian yang ideal, sehingga tujuan dari kebijakan ekonomi makro antara lain :

a. Tingkat kesempatan kerja (tingkat Employment) yang tinggi b. Peningkatan kapasitas produksi nasional yang tinggi

c. Tingkat pendapatan nasional yang tinggi d. Keadaan perekonomian yang stabil

e. Neraca pembayaran luar negeri yang seimbang f. Distribusi pendapatan yang lebih merata g. Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi h. Tingkat inflasi yang rendah

2. Bentuk bentuk kebijakan ekonomi makro

a. Kebijakan Fiskal, meliputi langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan dalam pendapatan ddam pengeluaran negara dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian atau mempengaruhi jalannya perekonomian.

b. Kebijakan Moneter, meliputi langkah-langkah pemerintah yang dijalankan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk mempengaruhi atau merubah penawaran uang dalam masyarakat atau merubah tingkat bunga (mempengaruhi jumlah uang yang beredar), dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat

c. Kebijakan segi Penawaran, bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaa sehingga dapat menawarkan barang nya dengan harga yang lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik.

D. KEBIJAKAN MONETER DAN PENGARUHNYA DALAM PEREKONOMIAN

1. Pengertian Kebijakan moneter

Kebijakan moneter atau politik moneter adalah kebijakan yang meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) untuk mempengaruhi (merubah) penawaran uang (jumlah uang yang beredar) dalam perekonomian atau merubah tingkat bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat.

Kebijakan moneter dibedakan menjadi dua macam yaitu :

a. Kebijakan Moneter Ekspansif (Easy Money Policy / politik uang longgar) adalah kebijakan untuk meningkatkan permintaan agregat sehingga dapat menaikkan pendapatan nasional atau produksi nasional dan berakibat terjadi kenaikan harga-harga (inflasi). Permintaan Agregat (Aggregate Demand : AD) adalah permintaan keseluruhan dalam perekonomian pada berbagai tingkat harga.

b. Kebijakan Moneter Kontraktif (Tight Money Policy / Politik uang ketat)adalah kebijakan untuk meningkatkan penawaran agregat sehingga dapat menambah produksi barang/jasa nasional dan berakibat terjadi penurunan harga-harga (deflasi). Penawaran Agregat (Aggregate Supply : AS) adalah pendapatan nasional riil (nilai barang dan jasa) yang akan diproduksikan/diciptakan oleh perusahaan pada berbagai tingkat harga.

Hubungan antara harga dan pendapatan nasional dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi penggunaan kapasitas produksi suatu perusahaan. Kenaikan produksi akan menaikkan biaya produksi dan akan menyebabkan kenaikan tingkat harga

b. Penggunaan tenaga kerja yang semakin banyak akan menurunkan pengangguran dan pada akhirnya pengangguran semakin menurun dan tenaga kerja semakin sulit didapat sehingga menaikkan upah dan akan menaikkan biaya produksi, yang akan menyebabkan kenaikan tingkat harga

c. Apabila kegiatan ekonomi semakin mendekati tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment), maka akan mudah untuk melakukan penjualan barang dan jasa, sehingga harga- harga akan meningkat.

2. Jenis-jenis / Bentuk-bentuk kebijakan moneter a. Kebijakan Moneter Kuantitatif

Kebijakan moneter dalam rangka untuk mempengaruhi JUB yang bersifat kuantitatif antara lain:

a. Discount Policy (Politik diskonto) artinya kebijakan untuk menaikkan atau menuruntak suku bunga bank dalam rangka untuk memperlancar likuiditas sehari-hari.

b. Open Market Policy (Politik pasar terbuka atau operasi pasar terbuka) artinya Kebijakan untuk memperjualbelikan surat-surat berharga oleh Bank Indonesia di pasar uang.

c. Cash Receive Ratio (Politik Cadangan Kas atau Giro wajib minimum) artinya kebijakan untuk menaikan atau menurunkan cadangan kas yang harus ada di bank-bank umum.

Jumlah uang yang beredar dapat dirumuskan sebagai berikut :

2. Kebijakan Moneter Kualitatif

a. Plafon Credit Policy (Politik Pagu kredit) artinya kebijakan untuk mmperketat atau mempermudah dalam pembelian pinjaman kepada masyarakat.

b. Moral Suation Policy (Politik Pembujukan Moral) artinya Bank Indonesia menghimbau kepada bank- bank umum untuk mempertimbangkan kondisi ekonomi secara makro agar arus uang dapat berjalanlancar.

SOAL-SOAL LATIHAN

1. 0SN 2006 KAB

Berikut ini kebijakan moneter dan fiksal : 1. Politik pasar terbuka

2. Pembatasan pemberian kredit 3. Menaikkan pajak pendapatan 4. Mengurangi pengeluaran pemerintah 5. Menaikkan suku bunga

Yang termasuk kebijakan moneter adalah … a. 1, 2 dan 3 d. 2, 4 dan 5 b. 1, 2 dan 5 e. 3, 4 dan 5 c. 2, 3 dan 4

2. OSN 2007 KAB

Perhatikan matrik di bawah ini :

A B C

1.Menjual surat berharga

1. Menaikkan suku bunga bank

1. Menaikkan cash ratio 2. Menaikkan

pajak

2. Membeli surat berharga

2. Mengurangi belanja negara 3. Menurunkan

Cash ratio

3. Menurunkan pajak

3. Menurunkan suku bunga bank

Berdasarkan matrik di atas yang merupakan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia untuk Jumlah uang yang beredar =

minimum ajib

Cadangan w

tunai atau Uang Likuid

Alat

menambah jumlah uang yang beredar di masyarakat adalah ...

a. A1, B1 dan C1 d. A2, B3 dan C2 b. A1, B1 dan C2 e. A3, B2 dan C3 c. A2, B2 dan C3

3. OSN 2007 PROVINSI

In microeconomics, the theory of producers’

behavior assumes that producers are rational.

This statement of assumption means that in their production activity producers will….

a. maximize its revenue b. maximize its profit c. pay minimum wages

d. change or replace labour with machinery, computers, and robots

e. maximize the number of outputs with a given amount of inputs

4. OSN 2007 PUSAT

Untuk mengendalikan inflasi, pemerintah dapat melakukan kebijakan moneter….

a. ekspansif dengan menaikkan reserve requirement ratio

b. ekspansif dengan menurunkan reserve requirement ratio

c. kontraktif dengan menaikkan reserve requirement ratio

d. kontraktif dengan menurunkan reserve requirement ratio

e. ekspansif dengan menaikkan tingkat diskonto 5. OSN 2008 KAB

Berikut ini tindakan pemerintah dalam mengendalikan jumlah uang beredar :

1. Menaikkan suku bunga 2. Menjual surat berharga 3. Menaikkan cadangan kas 4. Menurunkan suku bunga 5. Membeli surat berharga

Yang termasuk kebijakan Open Market policy adalah ………..

a. 1 dan 2 d. 2 dan 5 b. 1 dan 3 e. 4 dan 5 c. 2 dan 4

6. OSN 2008 KAB

Kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank dengan menaikkan tingkat suku bunga bank, bertujuan untuk …………..

a. menambah jumlah uang beredar b. menstabilkan jumlah uang beredar c. mengurangi jumlah uang beredar d. meningkatkan pendapatan masyarakat e. memperbaiki gaji pegawai negeri, anggota

TNI, dan POLRI 7. OSN 2008 KAB

Perhatikan matrik di bawah ini :

A B C

1. Menjual surat berharga 2. Menaikkan

pajak 3. menurunkan

cash ratio

1. Menaikan suku bunga bank

2. Membeli surat berharga 3. Menurunkan

pajak

1. Menaikan cash ratio 2. Mengurangi

belanja negara 3. Menurunkan

suku bunga bank

Berdasarkan matrik diatas yang merupakan kebijakan moneter untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat adalah

……….

a. A1, B1 dan C1 b. A1, B1 dan C2 c. A2, B2 dan C3 d. A2, B3 dan C2

e. A3, B3 dan C3 8. OSN 2008 PROVINSI

Penurunan tingkat suku bunga bank merupakan salah satu bentuk atau instrumen kebijakan moneter. Kebijakan ini akan berakibat....

a. pertambahan jumlah uang yang beredar di masyarakat

b. pelarian modal dari dalam negeri ke luar negeri (capital outflight)

c. kenaikan harga-harga secara umum (inflasi) d. melemahnya kurs mata uang dalam negeri

terhadap valuta asing

e. terkendalinya impor dan sekaligus perkembangan ekspor

SOAL-SOAL TAMBAHAN

9. Kebijakan pemerintah dalam rangka untuk menanggulangi inflasi sebagai berikut :

No A B C

1. Menaikkan suku bunga

Pembatasan pagu kredit

Menurunkan pajak penghasilan 2. Menaikkan

hasil produksi

Mengurangi pengeluaran negara

Menjual surat berharga 3. Menentukan

harga maksimum

Menaikkan upah pekerja

Menambah pinjaman negara

Yang termasuk cara mengatasi inflasi dengan kebijakan moneter adalah ...

a. A1, B1 dan C1 d. A1, B1 dan C2 b. A2, B1 dan C2 e. A3, B3 dan C3 c. A1, B2 dan C3

10. Di bawah ini adalah jenis kebijakan moneter yang berhubungan dengan pengaturan jumlah uang yang beredar di masyarakat

1. Kebijakan moneter ekspansif (Monetary Expansive Policy)

2. Operasi pasar terbuka (Open Market Operation)

3. Kebijakan moneter kontraktif (Monetary Contractive Policy) / Tight Money Policy 4. Fasilitas diskonto (Discount Rate)

11. Pengaturan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi disebut

1. Kebijakan moneter surplus 2. Kebijakan moneter ekspansif 3. Kebijakan moneter difisit 4. Kebijakan moneter kontraktif

12. Operasi pasar terbuka dalam pengendalian uang yang beredar dalam masyarakat dapat dilakukan dengan cara

1. Membeli surat berharga pemerintah

2. Menaikkan tingkat bunga Bank Sentral pada bank umum

3. Menjual surat-surat berharga pemerintah 4. Menurunkan tingkat bunga Bank Sentral pada

bank umum

13. Untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah Bank Indonesia mempunyai tugas

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

2. Mengatur dan manjaga kelancaran sistem pembayaran

3. Mengatur dan mengawasi bank 4. Menetapkan harga saham

14. Pengaturan jumlah uang yang beredar dengan menaikkan tingkat bunga Bank Setral terhadap Bank Umum disebut

1. Operasi pasar terbuka 2. Rasio cadangan wajib 3. Himbauan moral 4. Fasilitas diskonto 15. EBTANAS 1997

Berikut ini Tujuan umum kebijaksanaan ekonomi makro kecuali ….

a. pertumbuhan ekonomi tinggi a. pengganguran rendah b. inflasi rendah

c. stabilitas nilai tukar

d. penurunan permintaan masyarakat

16. Berikut ini adalah variabel-variabel yang menjadi fokus perhatian ilmu ekonomi makro, kecuali ….

a. inflasi d. kurs b. pertumbuhan ekonomi e. harga c. pengangguran

17. Masalah dasar ekonomi makro dari setiap masyarakat adalah …..

a. Inflasi, pengangguran, pertumbuhan ekonomi b. Inflasi, permintaan, harga pasar

c. alokasi sumber daya perusahaan, pasar d. Pengangguran, pertumbuhan ekonomi, biaya

produksi

e. Pertumbuhan ekonomi, ketenagakerjaan, biaya produksi

18. Ilmu ekonomi makro (macro economics) berkaitan dengan ...

a. permintaan dan penawaran barang b. permintaan konsumsi d. inflasi

c monopoli e. biaya produksi 19. Menurut Paul Samuelson, penerima hadiah nobel

dalam ilmu ekonomi, economics is the sciense of choise, artinya

a. ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memenuhi kebutuhan agar tercapai rasa kepuasan

b. ilmu ekonomi adalah ilmu mengatur rumah tangga

c. ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia menentukan pilihannya dalam alokasi sumber daya di antara beberapa alternative penggunaan dan mendistribusikannya untuk keperluan masa kini atau mendatang

d. ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memecahkan masalah pengangguran, inflasi,dan pertumbuhan ekonomi

e. ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari kebutuhan rumah tangga atau mengatur rumah tangga

20. UM UGM 2004

Yang bukanmerupakan masalah dasar ekonomi makro dari setiap masyarakat adalah

1) Inflasi 3) pertumbuhan ekonomi 2) Pengangguran 4) ekspor non migas mmmmmmmmmmmmm

BAB VIII