APBN, APBD DAN KEBIJAKAN FISKAL
F. PAJAK DAN FUNGSINYA
Sesuai dengan ketentuan Pasal 23 ayat (2) UUD 1945, ketentuan-ketentuan perpajakan yang merupakan landasan pemungutan pajak harus ditetapkan dengan Undang-Undang. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka Undang-Undang tentang perpajakan di Indonesia yang sekarang berlaku terdiri dari :
a. Undang-Undang nomor 28 tahun 2007, tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
b. Undang-Undang nomor 36 tahun 2008, tentang Pajak Penghasilan.
c. Undang-Undang nomor 18 tahun 2000, tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
d. Undang-Undang nomor 12 tahun 1994, tentang Pajak Bumi dan Bangunan.
e. Peraturan pemerintah RI Nomor 24 tahun 2000 Tentang Bea Meterai 1. Pengertian Pajak dan Pungutan Resmi Lainnya
Pajak (Tax) adalah iuran wajib dari rakyat kepada negara dengan tidak menerima imbalan jasa secara langsung berdasarkan undang-undang, untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum.
Peranan pajak diantaranya :
a. Berfungsi sebagai alat demokrasi di Indonesia untuk melaksanakan pembangunan.
b. Penerimaan negara dari pajak akan meningkatkan tabungan pemerintah.
c. Masyarakat harus menyadari dan merasa memperoleh kenikmatan atas pembangunan dalam segala bidang yang dijalankan pemerintah.
d. Kelangsungan pembangunan Indonesia memerlukan biaya dan masyarakat harus menyadari bahwa biaya tersebut merupakan tanggung jawab bersama.
Disamping pemerintah memungut pajak, juga terdapat pungutan lain selain pajak, yaitu :
1. Retribusi adalah iuran rakyat yang disetorkan melalui kas negara atas dasar pembangunan tertentu dari jasa atau barang milik negara yang digunakan oleh orang-orang tertentu.
2. Cukai adalah iuran rakyat atas pemakaian barang-barang tertentu, seperti minyak tanah, bensin, minuman keras, rokok atau tembakau.
3. Bea Masuk adalah bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang dimasukkan ke dalam daerah pabean Indonesia dengan maksud untuk dikonsumsi di dalam negeri. Sedangkan bea keluar adalah bea yang dikenakan atas barang-barang yang akan dikeluarkan dari wilayah pabean Indonesia dengan maksud barang tersebut akan diekspor ke luar negeri.
4. Sumbangan adalah iuran orang-orang atau golongan orang tertentu yang harus diberikan kepada negara untuk menutupi pengeluaran-pengeluaran negara yang karena sifatnya tidak memberikan prestasi kepada umum, dan pengeluarannya tidak dapat diambil dari kas negara.
Sedangkan perbedaan antara pajak dengan pungutan resmi lainnya sebagai sumber pendapatan negara adalah :
Pajak Pungutan resmi lainnya
a. Iuran dengan imbalan yang tidak langsung dari negara
b. Dapat dipaksakan
a. Iuran dengan imbalan yang langsung dari negara
b. Tidak ada unsur paksaan
c. Berlaku untuk seluruh rakyat tanpa kecuali d. Prestasi (imbalan) diterima oleh seluruh
rakyat
c. Pengenaan terbatas pada mereka orang-orang tertentu
d. Prestasi (imbalan) diterima oleh golongan tertentu atau orang-orang tertentu
2. Fungsi Utama dan Jenis Pajak
a. Fungsi Utama Pajak Bagi Pemerintah
1. Fungsi Anggaran (fungsi Budgeter) yaitu sebagai sumber pemasukan keuangan negara yang menghimpun dana ke kas negara untuk membiayai pengeluaran negara atau pembangunan nasional. Jadi fungsi pajak adalah sebagai sumber pendapatan negara, yang bertujuan supaya terdapat posisi anggaran pendapatan dan pengeluaran yang seimbang (balance budget).
2. Fungsi Mengatur (fungsi Regulered) yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial.
3. Fungsi Pemerataan (fungsi Distribution) yaitu pajak digunakan untuk menyeimbangkan dan menyesuaikan pembagian pendapatan masyarakat dengan kesejahteraan masyarakat. Atau dengan kata lain pajak berfungsi untuk pemerataan pendapatan masyarakat, seperti yang dicantumkan dalam Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan.
b. Jenis-Jenis Pajak Yang Berlaku di Indonesia
Pajak yang berlaku di Indonesia dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu : 1. Ditinjau dari cara pemungutannya, dibagi dua :
a) Pajak langsung adalah pajak yang dibebankan harus ditanggung oleh wajib pajak sendiri, dan tidak boleh dilimpahkan kepada orang lain.
Contoh : Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak perseroan (PPs), Pajak Kekayaan, Pajak deviden, Pajak bunga deposito, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama (BBN) dan sebagainya.
b) Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang pemungutannya dapat dialihkan kepada orang lain.
Contoh : Pajak Penjualan(PPn), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Cukai, Pita Rokok, Pajak Tontonan, Bea Meterai, Bea Masuk (Pajak Impor), Pajak Ekspor dan sebagainya.
2. Ditinjau dari obyek yang dikenakan pajak, dibagi dua :
a) Pajak subyektif adalah pajak yang pemungutannya berdasar atas subyeknya (orangnya), keadaan diri pajak dapat mempengaruhi jumlah yang harus dibayar.
Contoh : Pajak Penghasilan, Pajak Kekayaan dan sebagainya.
b) Pajak Obyektif adalah pajak yang pemungutannya berdasar atas obyeknya.
Contoh : Pajak Kekayaan, Bea Masuk, Bea Meterai, Pajak Impor, Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Bumi dan Bangunan, dan sebagainya.
3. Ditinjau dari siapa yang memungut pajak, dibagi dua :
a) Pajak Negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat melalui aparatnya, yaitu Dirjen Pajak, Kantor Inspeksi Pajak yang tersebar di seluruh Indonesia, Dirjen Bea dan Cukai.
b) Pajak Daerah (Lokal) adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan terbatas pada rakyat daerah itu sendiri, baik yang dilakukan oleh Pemda Tingkat I maupun Pemda Tingkat II.
3. Tarif Pajak
Sedangkan cara pemungutan pajak atau sistem penetapan tarif pajak terdiri dari empat cara, yaitu :
1. Tarif Pajak Proporsional (sebanding) adalah tarif pajak dengan menggunakan prosentase yang tetap untuk setiap dasar pengenaan pajak.
2. Tarif Pajak Degresif (menurun) adalah tarif pajak dengan menggunakan prosentase yang menurun untuk setiap dasar pengenaan pajak.
3. Tarif Pajak Konstan (tetap) adalah tarif pajak yang tetap untuk setiap dasar pengenaan pajak atau besarnya pajak yang dibayarkan jumlahnya tetap.
4. Tarif Pajak Progresif (menaik) adalah tarif pajak dengan prosentase yang semakin meningkat untuk setiap dasar pengenaan pajak.
5. Tarif Pajak Regresif (menurun) adalah tarif pajak dengan menggunakan prosentase yang menurun untuk setiap dasar pengenaan pajak, tetapi penurunannya sedikit-sedikit.
4. Cara Menghitung Pajak
Sistem perpajakan adalah cara yang digunakan oleh pemerintah untuk memungut atau menarik pajak dari rakyat dalam rangka membiayai pembangunan dan pengeluaran pemerintah lainnya.
a. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Undang-undang ini berisi dua bab, yaitu :
1. Bab I Tentang Pengertian dasar yang berkaitan dengan Pajak dan Perhitungan pajak.
2. Bab II Tentang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak, Surat Pemberitahuan dan Tata Cara Pembayaran Pajak.
b. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.
Pengertian
Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Sedangkan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima, baik berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia, yang dapat menambah kekayaan wajib pajak yang bersangkutan.
Besarnya Pajak Penghasilan dihitung berdasarkan PKP (Penghasilan Kena Pajak) dan Penghasilan Kena Pajak (PKP) = Penghasilan persih pertahun – Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Berdasarkan Pasal 7 UU Nomor 36 tahun 2008, besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak, yaitu:
(1)Penghasilan Tidak Kena Pajak per tahun diberikan paling sedikit sebesar:
a. Rp15.840.000,00 (lima belas juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah) untuk diri Wajib Pajak orang pribadi;
b. Rp1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin;
c. Rp15.840.000,00 (lima belas juta delapan ratus
empatpuluhriburupiah)tambahanuntukseorang isteri yang penghasilannya digabung dengan penghasilansuami sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1); dan
d. Rp1.320.000,00 (satu juta tiga ratus dua puluh riburupiah)tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.
(2)Penerapanketentuansebagaimanadimaksudpadaayat (1)ditentukanoleh keadaanpadaawal tahun pajak atau awal bagian tahun pajak.
(3)Penyesuaian besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak
sebagaimanadimaksudpadaayat(1)ditetapkandengan Peraturan Menteri Keuangan setelah dikonsultasikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2009 Tarif Pajak Penghasilan
Menurut UU Nomor 36 tahun 2008 Pasal 17, Tarif Pajak yang ditetapkan atas penghasilan sebagai berikut :
a. wajib pajak orang pribadi dalam negeri adalah :
LapisanPenghasilanKenaPajak TarifPajak sampai denganRp50.000.000,00 (limapuluhjutarupiah) 5%
(limapersen) di atasRp50.000.000,00(limapuluh jutarupiah) sampai
dengan Rp250.000.000,00(duaratuslima puluhjutarupiah)
15%
(limabelaspersen) di atasRp250.000.000,00(duaratus limapuluhjutarupiah)
sampai denganRp500.000.000,00(limaratus jutarupiah)
25%
(duapuluhlima persen) di atasRp500.000.000,00(limaratus jutarupiah) 30%
(tigapuluhpersen) Contoh penghitungan pajak yang terutang untuk Wajib Pajak orang pribadi:
Jumlah Penghasilan Kena Pajak Rp600.000.000,00. Maka Pajak Penghasilan yang terutang:
5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00 15% x Rp 200.000.000,00 = Rp 30.000.000,00 25% x Rp 250.000.000,00 = Rp 62.500.000,00 30% x Rp 100.000.000,00 = Rp 30.000.000,00 (+)
Rp125.000.000,00
b. Wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah : 28% (dua puluh delapan persen)
Contoh penghitungan pajak yang terutang untuk Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap:
Jumlah Penghasilan Kena Pajak Rp1.250.000.000,00
Maka Pajak Penghasilan yang terutang: 28% x Rp1.250.000.000,00 = Rp350.000.000,00
c. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
Tarif PPN dan PPn BM
Menurut Pasal 7 UU nomor 18 tahun 2000, tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah : (1) Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 10% (sepuluh persen).
(2) Tarif Pajak Pertambahan Nilai atas Ekspor Barang Kena Pajak adalah 0% (nol persen).
(3) Dengan Peraturan Pemerintah, tarif pajak dapat diubah serendah-rendahnya 5% (lima persen) dan setinggi-tingginya 15% (lima belas persen).
Sedangkan Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPn BM), menurut Pasal 8, adalah :
(1) Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah serendah-rendahnya 10% (sepuluh persen) dan setinggi-tingginya 75% (lima puluh persen).
(2) Atas ekspor barang kena pajak yang tergolong mewah dikenakan pajak dengan tarif 0% (nol persen).
(3) Dengan Peraturan Pemerintah ditetapkan kelompok barang kena pajak yang tergolong mewah yang dikenakan PPn BM.
(4) Macam dan jenis barang yang dikenakan PPn BM atas barang kena pajak yang tergolong mewah ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
d. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan.
Pengertian
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak pusat yang hasil pemungutannya diserahkan ke Pemerintah Daerah, untuk membiayai pembangunan di wilayahnya.
Tarif PBB
Tarif PBB yang dikenakan pada obyek pajak adalah 0,5% dari nilai jual obyek kena pajak. Dan besarnya Nilai Jual Obyek Pajak Tidak Kena Pajak ditetapkan paling rendah sebesar Rp.
6.000.000,00 untuk setiap wajib pajak atau sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sedangkan Dasar pengenaan PBB antara lain : 1. Dasarnya adalah nilai jual obyek pajak.
2. Besarnya nilai jual obyek pajak ditetapkan 3 tahun sekali oleh Menteri Keuangan, kecuali untuk daerah tertentu ditetapkan setiap tahun sesuai dengan perkembangan daerahnya.
3. Dasar perhitungan pajak adalah Nilai Jual Obyek Pajak Kena Pajak (NJOPKP) yang ditetapkan serendah-rendahnya 20% dan setinggi-tingginya 100% dari Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP).
4. Besarnya Nilai jual kena pajak ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah dengan memperhatikan kondisi ekonomi nasional.
e. Peraturan pemerintah RI Nomor 24 tahun 2000 Tentang Bea Meterai
Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, besarnya bea meterai sebagai berikut:
a. Surat perjanjian, akta notaris, akta PPAT, surat lamaran sebesar Rp 6.000,00 b. Dokumen nominal Rp 250.000,00 – Rp 1.000.000,00 sebesar Rp 3.000,00
Lebih dari Rp 1.000.000,00 sebesar Rp 6.000,00 c. Cek dan bilyet giro sebesar Rp 3.000,00
SOAL-SOAL LATIHAN
1. OSN 2006 KAB
Sejumlah anggaran dalam APBN akan digunakan oleh pemerintah untuk membangun infrastruktur seperti perbaikan jalan, membangun terminal, stasiun kereta api dan lainnya. Pengeluaran di atas menunjukkan adanya keterkaitan fungsi APBN yaitu fungsi …
a. distribusi d. Aplikasi b. stabilisasi e. Efisiensi c. alokasi
2. OSN 2006 KAB
Perhatikan tarif pajak berikut ini
Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
0 s/d Rp 25.000.000 5%
> Rp 25.000.000 s/d Rp 50.000.000 10%
> Rp 50.000.000 s/d Rp 100.000.000 15%
> Rp 100.000.000 s/d Rp 200.000.000 25%
Diatas Rp 200.000.000 35%
Bila PKP Pak Johan 1 tahun Rp 135.000.000,00 dan beliau mempunyai seorang istri dan seorang anak, maka besar pajak terhutangnya adalah … a. Rp 18.000.000,00
b. Rp 20.000.000,00 c. Rp 22.500.000,00 d. Rp 23.000.000,00 e. Rp 25.000.000,00 3. OSN 2006 KAB
The following are the resources of gross national product taken from the tax revenue and non tax :
1. Visa
2. Earning of BUMN 3. Customer 4. income tax 5. natural resources
the tax revenue mentioned above are … a. 1, 2 and 3c. 2, 3 dan 4e. 3, 4 dan 5
b. 1, 3 and 4 d. 2, 4 dan 5 4. OSN 2006 KAB
Perhatikan fungsi pajak berikut ini 1. Sumber pedapatan negara 2. Pengatur kegiatan ekonomi 3. Sarana stablitas ekonomi
4. Alat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat 5. Dana untuk membangun sarana dan prasaran
perekonomian
Yang termasuk fungsi utama pajak adalah … a. 1, 2 dan 3 c. 2, 3 dan 4 e. 3, 4 dan 5 b. 1, 3 dan 5 d. 2, 4 dan 5
5. OSN 2006 PROV
APBN dikatakan defisit apabila …
a. belanja rutin > penerimaan dalam negeri b. belanja total > penerimaan total
c. subsidi kepada daerah > setoran pemerintah daerah
d. belanja barang > belanja pegawai
e. pembayaran angsuran dan bunga utang >
penerimaan pajak 6. OSN 2006 PROV
Ayat di bawah ini yang BUKAN merupakan pengeluaran atau belanja Pemerintah Daerah (Kota/ Kabupaten) adalah …
a. belanja pegawai pemerintah daerah
b. belanja barang-barang kebutuhan instansi pemerintah daerah
c. pembayaran angsuran pokok dan bunga utang luar negeri
d. biaya pembangunan sarana dan prasarana daerah setempat
e. subsidi-subsidi bagi berbagai lapisan masyarakat tertentu
7. OSN 2006 PROV
Kebijakan fiskal ialah kebijakan makro-ekonomi yang ditempuh melalui dan dilakukan dengan menggunakan instrument …
a. anggaran pendapatan dan belanja negara b. Sertifikat Bank Indonesia
c. Peraturan perundang-undangan d. Surat Utang Negara
e. Tingkat bunga, kurs mata uang, dan lalu lintas devisa
8. OSN 2006 PROV
Di antara pajak-pajak di bawah ini yang tergolong sebagai pajak tak langsung adalah … a. pajak penghasilan
b. pajak penjualan
c. pajak kendaraan bermotor d. pajak bumi dan bangunan
e. bea balik nama kendaraan bermotor 9. OSN 2006 PUSAT
Mulai tahun 2000 format dan struktur APBN Indonesia diubah, yakni:
a. dari format neraca (rekening-T) menjadi format tabelaris (Laporan L/R)
b. dari format konvensional menjadi format modern
c. dari format klasik menjadi format keynesian d. dari format sederhana (garis besar) menjadi
format kompleks (terinci)
e. dari format sentralistis menjadi format desentralistis
10. OSN 2006 PUSAT
Penerimaan pajak yang terbesar dalam struktur penerimaan pajak pemerintah Pusat Indonesia adalah dari:
a. cukai b. bea masuk
c. pajak penghasilan d. pajak pertambahan nilai e. pajak bumi dan bangunan 11. OSN 2006 PUSAT
Selain Pendapatan Asli Daerah (PAD), sumber penerimaan lain pemerintah daerah di Indonesia (kabupaten/kota) adalah dari pemerintah pusat.
Penerimaan dari pemerintah pusat tersebut antara lain berupa dan disebut:
a. Dana Alokasi Umum b. Subsidi Daerah Otonom c. Subsidi Pemerintah Pusat d. Bagian dari Penerimaan Ekspor e. Bagian Laba Badan Usaha Milik Negara 12. OSN 2007 KAB
APBD tingkat II (Kabupaten / Kota) proses penyusunannya adalah ...
a. disusun oleh pemerintah daerah bersama DPRD tingkat II dan disetujui oleh DPRD tingkat I
b. disusun oleh pemerintah daerah tingkat II dan disahkan oleh DPRD tingkat II setempat c. disusun oleh pemerintah daerah tingkat II,
lalu mendapat persetujuan Gubernur untuk disahkan oleh DPRD tingkat I
d. disusun oleh pemerintah daerah bersama DPRD tingkat II dan disetujui oleh Gubernur setempat
e. disusun bersama-sama Gubernur lalu disahkan ke pemerintah pusat untuk disahkan oleh DPR
13. OSN 2007 KAB
Di bawah ini beberapa gambaran dari sektor pajak dan retribusi :
1. Sektor pajak penghasilan pada tahun anggaran 2007 merupakan unsur penerimaan yang tertinggi dibanding sektor lainnya 2. Kasus dari sektor penerimaan retribusi parkir
di semua wilayah hampir sama yaitu sebagian
besar menguap yang tidak
jelasjuntrungannya
3. Pada tahun pajak 2006 masih banyak PBB yang masih tertunggak menurut data statistik berkisar 24%
4. Karena jumlah kendaraan bermotor perkembangannya mencapai dua kali lipat maka hal ini berdampak pada peningkatan terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor
5. Pada saat ini ada lima perusahaan raksasa yangs edang gencar-gencarnya memasang iklan secara besar-besaran, hal ini mengakibatkan adanya kenaikan yang cukup signifikan terhadap penerimaan pajak reklame
Gambaran di atas yang dapat digolongkan sebagai sumber penerimaan pemerintah daerah adalah ...
a. 1, 2 dan 3 c. 2, 3 dan 4e. 3, 4 dan 5 b. 1, 3 dan 5 d. 2, 4 dan 5
14. OSN 2007 KAB
Bapak Suprapto mempunyai dan menempati sebuah rumah mewah di jalan Adyaksa dengan luas Tanah 600 m2, luas bangunan 250 m2, taman mewah 50 m2 dan pagar mewah dengan panjang 20 m tinggi 1,5 m. Menurut data PBB nilai jual obyek pajak tanah Rp 800.000,00 permeter, bangunan Rp 600.000,00 permeter, taman mewah Rp 400.000,00 permeter dan pagar mewah Rp 200.000,00 permeter. Jika bangunan tinak kena pajak ditetapkan sebesar Rp 12.000.000,00, maka besarnya PBB Bapak Suprapto adalah ...
a. Rp 642.000,00 d. Rp 6.440.000,00 b. Rp 644.000,00 e. Rp 6.560.000,00 c. Rp 656.000,00
15. OSN 2008 KAB
Anggaran pendapatan dan belanja daerah tingkat I (Propinsi) proses penyusunannya adalah ……
a. Disusun oleh pemerintah daerah bersama DPRD tingkat I dan disetujui oleh DPR RI b. Disusun oleh pemerintah daerah tingkat I,
lalu mendapat persetujuan presiden untuk disahkan oleh DPR RI
c. Disusun bersama-sama antara Gubernur dengan DPRD tingkat I lalu diajukan ke pemerintah pusat untuk disahkan oleh DPR RI d. Disusun oleh pemerintah daerah tingkat I dan
disahkan oleh DPRD tingkat I setempat e. Disusun oleh pemerintah daerah bersama
DPRD tingkat I dan disetujui olh presiden 16. OSN 2007 PROVINSI
Dampak langsung pengenaan pajak atas suatu barang ialah....
a. kenaikan harga barang yang bersangkutan b. meningkatnya laju inflasi
c. berkurangnya produksi atau pasokan (supply) barang tersebut
d. berkurangnya penjualan (permintaan terhadap) barang tersebut
e. meningkatnya penerimaan atau pendapatan pemerintah
17. OSN 2007 PROVINSI
Penerimaan pajak yang terbesar dalam struktur penerimaan pajak Pemerintah Pusat Indonesia adalah dari....
a. cukai b. bea masuk
c. pajak penghasilan d. pajak pertambahan nilai
e. pajak bumi dan bangunan 18. OSN 2007 PUSAT
Dalam konteks Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang dimaksud dengan tabungan pemerintah (government’s savings) ialah....
a. selisih penerimaan dalam negeri dikurangi belanja rutin
b. selisih penerimaan total dikurangi belanja total dalam
c. selisih penerimaan pajak dikurangi pengeluaran subsidi
d. selisih penerimaan dalam negeri dikurangi belanja total
e. selisih penerimaan total dikurangi belanja rutin
19. OSN 2007 PUSAT
Di antara ketentuan atau kebijakan di bawah ini yang merupakan contoh kebijakan fiskal ialah....
a. kenaikan tarif bagi kendaraan yang melintasi jalan tol
b. pemberian kelonggaran pajak (tax holiday) bagi perusahaan baru
c. kenaikan atau penurunan BI rate (sukubunga SBI satu bulan)
d. perubahan giro wajib minimum (GWM) bagi bank-bank
e. keharusan BUMN untuk menyetorkan sebagian labanya ke kas negara
20. OSN 2008 KAB
Di bawah ini beberapa gambaran penerimaan dari sektor pajak dan retribusi
1. Sektor pajak bumi dan bangunan pada tahun anggaran 2007 naik dua kali lipat sehingga memberatkan para petani kecil
2. Kasus dari sektor penerimaan retribusi parker di semua wilayah hampir sama yaitu sebagian besar menguap yang tidak jelas juntrungannya.
3. Penerimaan pajak penghasilan belum maksimal karena masih banyak masyarakat yang belum mempunyai NPWP
4. Pajak pertambahan nilai sebesar 10%
merupakan pajak tidak langsung karena dibebankan kepada para konsumen dalam membayar barang
5. Pada saat ini ada lima perusahaan raksasa yang sedang gencar-gencarnya memasang iklan secara besar-besaran, hal ini mengakibatkan adanya kenaikan yang cukup signifikan terhadap penerimaan pajak reklame.
Gambaran di atas yang dapat digolongkan seabagi sumber penerimaan pemerintah pusat adalah .….
a. 1, 2 dan 3 d. 2, 4 dan 5 b. 1, 3 dan 4 e. 3, 4 dan 5 c. 2, 3 dan 4
21. OSN 2008 KAB
Menurut Undang-undang No. 17/2000 tarif pajak penghasilan pribadi dalam negeri adalah sebagai berikut :
Jumlah penghasilan Tariff pajak Sampai dengan Rp. 25.000.000,00 5%
Rp. 25.000.000,00 s/d Rp. 50.000.000,00 10%
Rp. 50.000.000,00 s/d Rp. 100.000.000,00 15%
Rp. 100.000.000,00 s/d Rp. 200.000.000,00 20%
Di atas Rp. 200.000.000,00 35%
Bapak Priambodo mempunyai penghasilan kena pajak sebesar Rp. 255.000.000,00 dalam setahun. Jika dihitung berdasarkan UU No.
17/2000 maka besarnya pajak terutang adalah
……
a. Rp. 50.500.000,00 b. Rp. 70.000.000,00 c. Rp. 80.500.000,00 d. Rp. 88.000.000,00 e. Rp. 89.250.000,00 22. OSN 2008 PUSAT
Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Penyesuaian yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dari Pemerintah Pusat secara umum dinamakan....
a. Dana Alokasi Umum b. Dana Perimbangan c. Dana Otonomi
d. Penerimaan Negara Bukan Pajak e. Subsidi Desentralisasi
23. OSN 2008 PUSAT
Di antara ketentuan di bawah ini yang merupakan contoh kebijakan fiskal adalah....
a. kenaikan tarif bagi kendaraan yang melintasi jalan tol
b. pemberian kelonggaran pajak (tax holiday) bagi perusahaan baru
c. kenaikan atau penurunan BI rate (suku bunga SBI satu bulan)
d. perubahan giro wajib minimum (GWM) bagi bank-bank
e. keharusan BUMN untuk menyetorkan sebagian labanya ke kas negara
24. OSN 2009 KAB
Penerimaan sector pajak dan retribusi :
1. PBB tertunggak menurut data dari Biro Pusat Statistik sebesar 24%
2. Penerimaan retribusi parker sebagian besar tidak masuk ke kas pemerintah
3. Pada saat ini penerimaan pajak reklame meningkat
4. Penerimaan pajak kendaraan bermotor meningkat
5. Pajak penghasilan tertinggi disbanding sector lainnya
Pernyataan di atas yang merupakan sumber menerimaan pemerintah daerah adalah …..
a. 1, 2 dan 3 d. 2, 4 dan 5 b. 1, 3 dan 5 e. 3, 4 dan 5 c. 2, 3 dan 4
25. OSN 2009 KAB
APBN dan APBD terdapat beberapa pernyataan sebagai berikut :
1. APBN disusun oleh pemerintah dan disahkan oleh DPR
2. APBN diawali bulan Maret dan berakhir bulan April
3. APBD disusun oleh DPRD dan disahkan oleh Bupati / Gubernur
4. APBD diawali bulan Januari dan berakhir bulan Desember
Dari uraian di atas, pernyataan yang benar adalah …..
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4 b. 1 dan 4 e. 3 dan 4 c. 2 dan 3
26. OSN 2009 KAB
Pin collecting taxes, we must consider that effectiveness and efficiency, it means that considering to make the tax collect’s cost is not
more than the tax collect’s result. That statement is suitable with the principal of ……
a. Equality d. Suitable b. Certainly e. Law certainly c. Economics
27. OSN 2009 KAB
Pak Bambang memiliki sebidang tanah seluas 250 m2, diatasnya dibangun rumah seluas 90 m2. Taksiran harga jual tanah per m2 Rp 50.000,00, sedangkan taksiran harga jual bangunan per m2 Rp 100.000,00. Apabila menggunakan peraturan :
- (0,5% x 20% NJOP) untuk bumi - BTKP sebesar Rp 8.000.000,00,
Maka besarnya PBB yang harus dibayar Pak Bambang adalah …..
a. Rp 12.500,00 d. Rp 21. 500,00 b. Rp 13.500,00 e. Rp 27.000,00 c. Rp 16.500,00
28. OSN 2009 KAB
Hadi bekerja pada perusahaan asing dengan penghasilan kena pajak Rp 300.000.000,00 setahun. Berdasarkan (Pasal 7, UU No. 17 tahun 2000), pajak terutang Hadi pertahun adalah …..
a. Rp 52.500.000,00 b. Rp 56.000.000,00 c. Rp 68.250.000,00 d. Rp 71.250.000,00 e. Rp 85.000.000,00 29. SNMPTN 2009 REG I
Jenis pajak dalam APBN Indonesia adalah ...
a. Biaya fiskal ke luar negeri b. Cukai d. PPN-BM c. Denda / tilang e. Laba BUMN 30. SNMPTN 2009 REG I
Salah satu komponen yang termasuk pos penerimaan dalam APBD daerah adalah ...
a. PPh Migas d. PPN-BM b. Pajak Kekayaan
c. Hibah e. Dana Alokasi Umum (DAU) mmmmmmmmmmmmmm