1
1
b.
1 MPS
1
e.MPS MPC
c.
1 MPC 1
13. Berikut adalah table tentang pendapatan (Y) dan konsumsi (C)
Y 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 C 80.000 ……... …….. …….. ……..
Kalau MPC konstan 0,80, maka break even income akan dicapai pada saat pendapatan sebesar ….
a. 50.000 d. 200.000 b. 100.000 e. 250.000 c. 150.000
14. Kalau C adalah konsumsi dan MPC adalah Marginal propencity to consume = 0,75. Apabila pendapatan bertambah dengan 80 satuan, maka tabungan akan bertambah dengan …. Satuan.
a. 75 b. 60 c. 40 d. 20 e. 10
15. Hasrat mengkonsumsi marjinal atau Marginal Propencity to consume (MPC) sebesar 0,75 menunjukkan …..
a. bila pendapatan meningkat sebesar 10% maka konsumsi akan meningkat sebesar 75%
b. bila pendapatan meningkat sebesar 10% maka konsumsi akan meningkat sebesar 0,75%
c. bila pendapatan meningkat sebesar 10% maka konsumsi akan meningkat sebesar 7,5%
d. bila pendapatan meningkat sebesar 10% maka konsumsi akan meningkat sebesar 0,075%
e. tidak ada jawaban yang benar 16. UJIAN NASIONAL 2007
Diketahui fungsi konsumsi C = 500 + 0,8Y jika besarnya tabungan Rp. 400,00 maka besarnya konsumsi adalah ...
a. Rp. 500,00 d. Rp 2.500,00 b. Rp. 820,00 e. Rp 4.100,00 c. Rp. 1.125,00
17. Bila diketahui persamaan konsumsi C = 20 + 0,90Y, maka konsumsi sebanyak ….
a. 90 jika pendapatan disposable 100 b. 100 jika pendapatan disposable 90 c. 180 jika pendapatan disposable 200 d. 110 jika pendapatan disposable 100 e. 200 jika pendapatan disposable 220
18. Jika diketahui Y = 1000 dan C = 700, maka besarnya MPS (Marginal propencity to save) adalah ….
a. 0,7 b. 0,8 c. 0,5 d. 0,2 e. 0,3 19. SOAL UJIAN NASIONAL 2009
Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan serta investasi:
1. Keadaan ekonomi 2. tingkat suku bunga 3. sikap berhemat 4. tingkat sosial
5. distribusi pendapatan
faktor yang mempengaruhi tabungan adalah….
a. 1,2, dan 3 d. 2, 3 dan 5 b. 1,2, dan 4 e. 2, 4 dan 5 c. 1,3, dan 4
20. Diketahui C = 3000 + 0,75Y, dimana C = konsumsi dan Y = pendapatan. Apabila pada saat itu diadakan pertambahan investasi sebesar Rp 1.000.000,00, maka pendapatan akan bertambah dengan ….
a. Rp 750.000,00 d. Rp 4.000.000,00 b. Rp 1.050.000,00 e. Rp 7.500.000,00 c. Rp 1.750.000,00
21. Bila I = Rp 100 juta dan MPC = 0,8, maka Y = a. Rp 100 juta d. Rp 500 juta
b. Rp 200 juta e. Rp 800 juta c. Rp 400 juta
22. UM UGM 2009
Dalam perekonomian sederhana 2 sektor, diketahui bahwa fungsi konsumsi adalah C = 200 + 0,8Y, maka …..
a. Multiplier ekonomi = 0,8 b. Multiplier ekonomi = 200 c. Multiplier ekonomi = 1.25 d. Multiplier ekonomi = 5 e. Multiplier ekonomi = 0,2 23. UM UGM 2004
Yang tidak termasuk “Investasi” dalam konteks makro adalah
a. Alat-alat produksi (pabrik, mesin, dll) b. Perubahan barang cadangan
c. Rumah untuk tempat tinggal d. Jual-beli saham di pasar modal e. Semua jawaban di atas salah 24. UM UGM 2004
Hasrat mengkonsumsi marginal atau Marginal Propensity to Consume (MPC) sebesar 0,75 menunjukkan …..
a. Bila pendapatan meningkat sebesar 10%
maka konsumsi akan meningkat sebesar 75 % b. Bila pendapatan meningkat sebesar 10 %
maka konsumsi akan meningkat sebesar 0,75
%
c. Bila pendapatan meningkat sebesar 10 % maka konsumsi akan meningkat sebesar 7,5
%
d. Bila pendapatan meningkat sebesar 10 % maka konsumsi akan meningkat sebesar 0,075%
e. Tidak ada jawaban yang benar 25. UM UGM 2004
Jika diketahui ∆Y = 1000 dan ∆C = 700, maka besarnya MPS (marginal propensity to save) adalah
a. 0,7 c. 0,5 e. 0,3 b. 0,8 d. 0,2
26. UM UGM 2004
Suatu perekonomian memiliki pendapatan nasional awal sebesar Rp 100 trilyun. Jika diketahui besarnya MPC = 0,6 dan konsumsi otonom bertambah Rp 20 trilyun, maka besarnya tambahan pendapatan (dengan mengaplikasikan konsep angka pengganda / multiplier) adalah sebesar …..
a. Rp 150 trilyun d. Rp 120 trilyun b. Rp 133,3 trilyun e. Rp 20 trilyun c. Rp 50 trilyun
27. UM UGM 2003
Besarnya tambahan keinginan mongkonsumsi (marginal propensity to consume, MPC) sebesar 0,7. MPC = 0,7 artinya
a. setiap pendapatan Rp. 100,- akan menyebabkan konsumsi Rp. 0,7,-
b. setiap pendapatan Rp. 100,- akan menyebabkan konsumsi Rp. 70,-
c. setiap pendapatan Rp. 1,- memerlukan konsumsi Rp. 0,7,-
d. setiap tambahan konsumsi Rp. 1,- menyebabkan pendapatan Rp. 0,7,-
e. setiap tambahan pendapatan Rp. 100,- akan menyebabkan tambahan konsumsi Rp. 70,- 28. UM UGM 2003
Suatu perekonomian memiliki fungsi tabungan S
= -50 + 0,6Y. Jika investasi agregat Rp. 125 triliun, maka besarnya pendapatan nasional keseimbangan adalah
a. Rp. 175 triliun d. Rp 150 trilyun b. Rp. 350 triliun e. Rp 105 trilyun
c. Rp. 291,7 triliun 29. SNMPTN 2009 REG II
Diketahui fungsi tabungan S = 0,25Y – 10 dan investasi (I) = 20. Jika tabungan sama dengan investasi, pendapatan nasional dalam milyar sebesar ....
b. 150 c. 110 e. 90 c. 120 d. 100
31. SNMPTN 2009 REG III
Rumus berikut yang menyatakan fungsi konsumsi adalah ...
a. C = –a + MPCY d. C = aY + MPS b.C = Co + (1 – b)Y e. C = Co + (1 – MPS)Y c.C = aY + MPC
32. SPMB 2007 REG I
Diasumsikan fungsi tabungan S = -200 + (1/4) Yd adalah pendapatan disposable, dan pajak yang dipungut pemerintah t = 20%. Jika pengeluaran pemerintah ditingkatkan sebesar Rp 100,00 milyar, maka pendapatan nasional keseimbangan meningkat sebesar …..
a. Rp 250,00 milyar d. Rp 400,00 milyar b. Rp 300,00 milyar e. Rp 500,00 milyar c. Rp 380,00 milyar
33. SPMB 2007 REG III
Hubungan antara Marginal Propencity to Consume (MPC) dan Marginal Propencity to Save (MPS) adalah sebagai berikut ...
a. MPC – MPS = 0 d. MPC + MPS = 1 b. MPS > MPC e. MPS = MPC – 1 c. MPC + MPS >
34. SPMB 2006 REG I
Jika Marginal Propencity to Consume (MPC) sebesar 0,8 dan dengan anggapan tidak ada sektor pemerintah dan luar negeri, maka angka pengganda multiplier sebesar ...
a. 0,2 b. 0,8 c. 1,25 d. 4 e. 5 35. SPMB 2006 REG I
C
(C + I)1
500 a
(C + I)o
b 250
c 200
100
0 250 500 Y
Berdasarkan gambar tersebut, maka angka pengganda adalah ...
a. 0,40 b. 0,60 c. 1,66 d. 2,50 e. 4,00 36. SPMB 2006 REG I
Proses meningkatnya investasi karena kenaikan konsumsi merupakan efek ...
a. Multiplier d. Industrialization b. Accelerator e. Modernization c. Expantion
37. SPMB 2006 REG III
Anggaplah fungsi konsumsi adalah C = 100 + 0,90Y. Jika pemerintah menstimulasi perekonomian dengan meningkatkan konsumsi pemerintah sebesar Rp 50 milyar ceteris paribus, output perekonomian akan meningkat sebesar
…..
a. Rp 5 milyar d. Rp 195 milyar b. Rp 50 milyar e. Rp 500 milyar c. Rp 150 milyar
38. EBTANAS 2000
Diketahui fungsi konsumsi masyarakat C = 10 + 0,60Y. Apabila pendapatan nasional sebesar 50, maka besarnya tabungan adalah …..
a. 10 c. 24 e. 46 b. 14 d. 36
39. EBTANAS 2000
Diketahui fungsi konsumsi masyarakat adalah C = 70.000 + 0,25Y. Jika pedapatan nasional sebesar Rp 160.000,00, maka besarnya tabungan masyarakat adalah …..
a. Rp 90.000,00 d. Rp 30.000,00 b. Rp 50.000,00 e. Rp 20.000,00 c. Rp 40.000,00
40. UJIAN NASIONAL 2004
Fungsi konsumsi ditunjukkan oleh persamaan C = 30 + 0,60Y. Jika besarnya tabungan 20, maka besarnya pendapatan adalah ...
a. 180 b. 135 c. 125 d. 110 e. 42 41. UJIAN NASIONAL 2005
Jika diketahui fungsi konsumsi C = 400 milyar + 0,8Y. Besarnya tabungan 600 milyar, maka besarnya pendapatan nasional adalah ...
a. Rp 200 milyar d. Rp 5.000 milyar b. Rp 400 milyar e. Rp 10.000 milyar c. Rp 600 milyar
42. UJIAN NASIONAL 2006
Diketahui pendapatan masyarakat 200 miliar dan konsumsi masyarakat 160 miliar. Pada saat pendapatan naik menjadi 250 miliar, konsumsi masyarakat menajdi 180 miliar, maka besarnya tabungan masyarakat pada saat pendapatan masyarakat 300 miliar adalah ….
a. 100 milyar d. 260 milyar b. 180 milyar e. 280 milyar
c. 200 milyar
43. UJIAN NASIONAL 2006
Pada waktu pendapatan nasional pertahun Rp 2.000 milyar, besar konsumsi adalah Rp 1.900 milyar pertahun. Pada tingkat pendapatan nasional sebesar Rp 2.500 milyar, besar konsumsi Rp 2.350 milyar. Fungsi konsumsinya adalah ...
a. C = 0,9 + 100Y d. C = 100 + 0,5Y b. C = 100 + 0,9Y e. C = 0,05 + 0,9Y c. C = 0,95 + 0,9Y
44. Suatu perekonomian memiliki pendapatan nasional awal sebesar Rp 100 trilyun. Jika diketahui besarnya MPC = 0,6 dan konsumsi otonom meningkat Rp 10 trilyun maka besarnya pendapatan nasional setelah tercapai keseimbangan yang baru adalah ….
a. Rp 5 trilyun d. Rp 106 trilyun b. Rp 25 trilyun e. Rp 116,67 trilyun c. Rp 125 trilyun
45. Besarnya tambahan keinginan mengkonsumsi (marginal propencity to consume, MPC) sebesar 0,7. MPC = 0,7 artinya ….
a. setiap pendapatan Rp 100,00 akan menyebabkan konsumsi Rp 0,7
b. setiap pendapatan Rp 100,00 akan menyebabkan konsumsi Rp 70,00
c. setiap pendapatan Rp 1,00 memerlukan konsumsi Rp 0,7
d. setiap tambahan konsumsi Rp 1,00 menyebabkan pendapatan Rp 0,7
e. setiap tambahan pendapatan Rp 100,00, akan menyebabkan tambahan konsumsi Rp 70,00
mmmmmmmmmmmmmmmmmmm